Tahapan Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah
Tahapan Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah
Tahapan Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah
Berbahan Limbah
Posted by Nanang Ajim | Posted on 1:25 AM | with 1 comment
Produksi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang
kerajinan. Arah kegiatannya ditujukan kepada upaya upaya pengaturan yang sifatnya menambah
atau menciptakan kegunaan dari suatu barang kerajinan. Proses produksi barang kerajinan
memiliki proses produksi yang disebut dengan tahapan produksi. Tahapan produksi adalah
urutan proses produksi dari awal sampai dengan akhir. Tahapan produksi secara umum terbagi
atas pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Berikut ini
urutan tahapan produksi kerajinan hiasan berbahan limbah.
1. Tahap Pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan kerajinan sangat beragam. Pada limbah berbahan alami, proses
pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor
cuaca dan mikroorganisme. Misalnya saja proses pembahanan pada limbah kulit jagung
dilakukan produk hiasan yang dihasilkan awet dan tahan dari mikroorganisme.
Limbah kulit jagung yang digunakan adalah bagian dalam, pada proses ini kulit jagung bagian
luar dipisahkan dengan kulit jagung bagian dalam. Lembaran-lembaran kulit jagung bagian
dalam dikeringkan selama 2-3 hari. Kulit jagung yang sudah kering biasanya kusut dan tidak rata
permukaannya. Apabila diperlukan bahan baku lembaran yang rata, kulit jagung dapat disetrika
atau dipress dengan menggunakan panas. Kulit jagung yang sudah dikeringkan siap dibentuk
menjadi produk hiasan.
Pewarnaan kulit jagung dapat dilakukan pada tahap pembahanan ini. Pada bahan kulit jagung,
perwarnaan dilakukan dengan merebus kulit yang sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil.
Setelah pewarnaan, kulit jagung dikeringkan dan kemudian siap dibentuk. Beberapa contoh
pembahanan yang lain antara lain sebagai berikut.
1. Pembahanan pada kerajinan berbahan batok kelapa dapat dilakukan dengan cara memilih
batok kelapa yang benar-benar tua dan kering (biasanya pada bagian potongannya
mempunyai warna yang hitam). Bersihkan sisa-sisa serabut halus dipermukaan batok
dengan menggunakan amplas kasar. Haluskan permukaan batok dengan menggunakan
amplas halus secara merata.
2. Selain contoh di atas pembahanan juga dilakukan pada bahan kerajinan yang lain,
misalnya pada limbah botol plastik. Pembahanan pada limbah botol plastik terdiri atas
proses pencucian botol dan melepaskan label yang melekat pada botol tersebut.
3. Pembahanan pada tulang adalah proses perebusan, pembersihan dan penjemuran tulang,
hingga tulang siap untuk memasuki tahap pembentukan yaitu pemotongan sesuai bentuk
yang diinginkan.
4. Pembahanan pada kerajinan berbahan kulit kerang dilakukan dengan cara memilah
cangkang kerang sesuai ukuran dan bentuk Kemudian kerang dicuci dan direndam dalam
larutan natrium soda agar daging sisa kerang, kotoran, dan bau hilang. Setelah direndam
dan dicuci cangkan kerang dikeringkan pengering bukan menggunakan sinar matahari.
Selanjutnya kerang diamplas, dikikir ataupun dipotong sesuai kebutuhan.
2. Proses Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk
produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat dikelompokan menjadi material
solid dan tidak solid (lembaran dan serat).
1. Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara
dipotong, dipahat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Material solid juga dapat
disusun dan direkatkan dengan bantuan lem.
2. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk
yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan bantuan lem.
3. Tahap Perakitan
Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu
konstruksi kerajinan hiasan yang diinginkan. Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang
dibuat terdiri atas beberapa bagian. Setiap jenis bahan mempunyai sifat–sifat khusus dari bahan
lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat–
sifatnya. Sebab dengan diketahuinya sifat–sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan
metode perakitan. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang,
tali atau teknik sambungan tertentu.
4. Tahap Finishing
Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembuatan
kerajinan hiasan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk. Finishing
dilakukan sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa
penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya
penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada
permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar
produk hiasan yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.
Setiap jenis kerajinan hias biasanya memiliki jenis finishing yang berbeda antara satu dengan
kerajinan yang lainnya. beberapa bentuk finishing pada beberapa jenis kerajinan hias antara lain
sebagai berikut.
No. Nama Kerajinan Finishing
1. Kerajinan Hias Boneka Finishing pada boneka kulit jagung menggunakan semprot
Kulit Jagung melamin.
2. Kerajinan Bunga dari Finishing pada kerajinan bunga dari kertas menggunakan
Koran bekas semprot pilok transparan
3. Kerajinan Batok Kelapa Finishing pada kerajinan batok kelapa menggunakan pernis.