KD 3.11 PKK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MODUL

PRODUK KREATIF DAN


KEWIRAUSAAN
REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Disusun oleh:
Zuhairah Sri Julia, S. Pd KELAS
SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG
XII
Kompetensi Dasar :

3.11 Menentukan Indikator Keberhasilan Tahapan Produksi

4.11 Membuat Indikator Keberhasilan Tahapan Produksi Massal

MATERI AJAR

PRODUKSI MASSAL
A. ASPEK PRODUKSI MASSAL

Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu suatu benda


atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal berarti mengikut sertakan
atau melibatkan banyak orang. Sehingga produksi massal adalah
kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar
spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi yang
sama dengan produk sebelumnya. Aspek produksi merupakan tahapan
yang dapat menjangkau berbagai macam ilmu. Namun, adanya era
revolusi industri menandai terciptanya mesin-mesin yang dapat
membantu pekerjaan manusia. Setelah mengetahui pengertian dari
aspek produksi kita akan mempelajari :
1. Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu metode atau cara dan teknik yang
diubah untuk mendapatkan atau menghasilkan suatu hasil atau
produk.
2. Tujuan Proses Produksi
Ada beberapa tujuan dari proses produksi yaitu sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan manusia
Kebutuhan yang beragam mengharuskan manusia menyediakan
berbagai jenis barang dan jasa yang harus dipenuhi dalam
kegiatan produksi.
b. Memperoleh keuntungan atau laba
Dengan proses produksi, produsen akan menghasilkan baramh
dan jasa. Produsen juga akan memperoleh keuntungan dengan
jalan menjual barang dan jasa tersebut. Keuntungan atau laba
yang diperoleh, diharapkan sebanyak-banyaknya sehingga dapat
digunakan kembali untuk proses selanjutnya.
3. Jenis- Jenis Proses Produksi
Proses produksi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi
bebrapa jenis diantaranya :
a. Proses produksi secara terus-menerus
Berikut contoh dari proses produksi secara terus-menerus :
1) Usaha Tekstil
2) Usaha kertas
3) Garmen / pakaian jadi yang diproduksi secara massal
(garmen adalah contoh proses produksi secara
terus-menerus).

Gambar 1.1 Salah satu bentu Usaha Garmen (proses produksi secara
terus-menerus)

Ada beberapa ciri-ciri pada proses produksi yang dilakukan


secara terus-menerus, diantaranya sebagai berikut:
1. Produksi dengan jumlah yang besar dengan variasi yang kecil.
2. Penyusunan peralatan atas dasar arus urutan pekerjaan dari
bahan mentah menjadi produk akhir.
3. Adanya mesin-mesin bersifat khusus untuk menghasilkan
produk-produk tertentu.
4. Pengaruh operator kecil.
5. Tidak membutuhkan karyawan kecil.
6. Adanya kemacetan pada suatu bagian akan mengakibatkan
kemacetan pada bagian lainnya.
7. Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik.
8. Variasi produk akhir kecil.
Ciri-ciri dari produksi secara terus-menerus adalah :
1. Menghasilkan produk yang lebih kecil dengan variasi yang
banyak.
2. Produksi berdasarkan pesanan.
3. Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya.
4. Mesin bersifat general purpose machine (umum/serbaguna).
5. Bahan mentah yang cukup tinggi.
6. Peralatan yang fleksibel dengan tenaga manusia.
7. Ruangan yang cukup besar untuk bekerja.
b. Proses produksi secara terputus
Ciri-ciri dari produksi secara terputus adalah :
1. Menghasilkan produk yang lebih kecil dengan variasi yang
banyak.
2. Produksi berdasarkan pesanan.
3. Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya.
4. Mesin bersifat general purpose machine (umum/serbaguna).
5. Bahan mentah yang cukup tinggi.
6. Peralatan yang fleksibel dengan tenaga manusia.
7. Ruangan yang cukup besar untuk bekerja.

Contoh dari proses produksi secara terputus adalah usaha


percetakan dan kerajinan atau meubel seperti usaha kerajinan
kayu.

Gambar 1.2 Usaha Kerajinan Kayu

TUGAS INDIVIDU!
Sebuah perusahaan melakukan produk massal dengan alasan menghemat
pengeluaran dan juga efesiensi waktu. Dengan adanya produksi massal,
pekerjaan yang tadinya dilakukan tenaga kerja, kini dilakukan oleh mesin.
Menurutmu apakah hal tersebut akan mengganggu penyerapan tenaga
kerja?
Tulislah pendapatmu tentang kelebihan dan kekurangan produksi massal!
B. PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL
Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk
memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan
melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan
peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh
aktivitas rutin tenaga kerja.

1.Dimensi Spesifik Usaha Pengembangan Produk


Ada lima spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa
digunakan menilai kinerja usaha pengembangan produk :
a. Kualitas Produk
Dihasilkan dari upaya pengembangan produk dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan. Hal ini dapat berdampak terhadap pangsa
pasar dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh
pelanggan.
b. Biaya Produk
Biaya produk merupakan modal yang digunakan untuk produksi
setiap unit, seperti peralatan atau alat bantu. Biaya produk
menentukan besar laba yang dihasilkan oleh perusaahaan pada
volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
c. Waktu pengembangan produk akan menentukan perusahaan
dalam berkompetisi. Hal ini akan menunjukkan daya tanggap
perusahaan terhadap perusahaan teknologi sehingga kecepatan
perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha
yang dilakukan tim pengembang.
d. Biaya Pengembangan Produk
Dalam proses produksi, biaya pengembangan produk merupakan
hal yang sangat penting untuk mencapai investasi yang
dibutuhkan untuk mencapai profit.
e. Kapabilitas Pengembangan Produk
Merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis
dimasa yang akan mendatang. Perancangan dan pembuatan suatu
produk yang baru atau produk yang sudah ada merupakan bagian
yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada.
2.Hubungan antara Perencanaan dengan Kontrol Produksi
Ada beberapa permasalahan dalam perencanaan produksi, di
antaranya sebagai berikut :
a. Fasilitas produksi apa saja yang diperlukan.
b. Cara membagi alat-alat produksi tersebut agar dapat digunakan
dalam proses produksi.
c. Cara agar alat-alat tersebut dapat digunakan untuk membuat
produk yang diinginkan dalam jumlah yang diinginkkan.

Secara umum perencanaan produksi berkaitan dengan dua aspek,


yaitu aspek penjadwalan dan peencanaan tugas, serta tata letak
atau hubungan antar sumber daya. Perencanaan produksi bersifat
dinamis, artinya perencanaan produksi selalu berubah-ubah,sesuai
dengan adanya perubahan rencana produksi yang terjadi. Adapun
kontrol produksi merupakan mekanisme Untuk mengawasi agar
produksi bisa berjalan sesuai rencana. Kontrol produksi memiliki
fungsi-fungsi penting,di antaranya sebagai berikut:
a. Menjaga proses produksi agar berjalan sesuai rencana.
b. Mengamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangannya.
c. Menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahannya.
d. Mengambil langkah langsung untuk mengoreksi kesalahan yang
ada pada proses produksi .
e. Meneruskan kontrol produksi kepada bagian perencanaan untuk
ditindak lanjuti.

Supaya lebih jelasnya, berikut bagan yang menunjukkan


hubungan antara perencanaan produksi dengan kontrol produksi.

3.Fase dalam perencanaan produk


Merupakan suatu kegiatan dalam proses perancangan. Fase-fase
dalam proses perancangan produk berbeda satu dengan yang lainnya.
Setiap fase terdiri dari beberapa kegiatan yang dinamakan
langkah-langkah dalam fase. Berikut beberapa fase dalam proses
perancangan produk :
a. Mengidentifikasi Peluang
Dapat diperoleh melalui empat cara :
1) Produk baru.
2) Turunan dari produk yang sudah ada.
3) Perbaikan produk yang sudah ada.
4) Produk yang pada dasarnya baru.

Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara sebagai


berikut :
1) Keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada.
2) Analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing.
3) Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis.
4) Adanya kecendrungan dalam gaya hidup, demografi dan
teknologi.
b. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek
Ada empat perspektif dasar yang berguna dalam
mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi produk
baru :
1) Strategi bersaing
Merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk dengan
memperhatikan para pesaing usaha. Strategi ini digunakan
untuk memilih peluang pada umumnya. Beberapa strategi
yang mungkin untuk diterapkan :
a) Kepemimpianan yang berbasis pada teknologi.
b) Kepemimpinan yang berbasis efesiensi biaya.
c) Fokus pelanggan.
d) Produk tiruan.
2) Segmentasi pasar
Pembagian pasar kedalam segmen-segmen membuat
perusahaan dapat memetakan selera pelanggan terhadap
suatu produk. Selain itu, perusahaan juga akan mampu
melihat perkembangan produk pesaingnya. Pemetaan
produk-produk pesaing dan milik sendiri ke dalam
segmen-segmen akan membantu perusahaan dalam
memperkirakan kelemahan produknya dan mampu memanfaat
kan kelemahan produk pesaingnya.
3) Perkembangan teknologi
Penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru
dalam kegitan produksi massal.
4) Perencanaan platform produk
Platform produk yang baikdapat menjadi dasar
dalampembuatan sebuah produk turunan yang mampu
memenuhi selera pasar. Keputusan mengenai platform produk
berkaitan erat dengan usaha pengembangan produk serta
implementasi teknologi dalam membuat suatu produk. Guna
pengembangan produk, maka perusahaan dapat menggunakan
peta jalur teknologi. Peta jalur teknologi merupakan cara
untuk menunjukkan perkiraan penggunaan teknologi dimasa
depan dan teknologi yang tepat digunakan untuk pasar.
5) Evaluasi peluang produk baru
Dilakukan berdasarkan beberapa aspek diantaranya :
a) Ukuran pasar (unit per tahun x harga per tahun).
b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).
c) Intetsitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya).
d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar.
e) Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi.
f) Kesesuaian produk dengan perusahaan lain.
g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.
6) Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan
Metode penyeimbangan portofolio akan melibatkan pemetaan
portofolio seuai dengan dimensi-dimensi yang berguna.
Sehingga manager akan memmepertimbangkan dampak atas
keputusan perencanaan produk. Pendekatan pemetaan yang
dikemukakan oleh Cooper et al (1998) melibatkan dimensi
seperti resiko teknis, pengembalian finasial, daya tarik pasar
dan sebagainya.
c. Pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu
Terbagi menjadi beberapa aspek sebagai berikut :
1) Pengelolaan sumber daya
Perencanaan produk secara mendalam dan menyeluruh akan
membantu perusahaan dalam menggunakan sumber daya
secara efesien. Perusahaan akan membuat produk yang
benar-benar mampu menyerap kebutuhan pasar dengan
sumber daya yang sudah dianggarkan.
2) Penentuan waktu proyek
Ada beberapa faktor dalam mepertimbangkan waktu proyek
yaitu :
a) Penentuan waktu pengetahuan produk.
b) Kesiapan teknologi.
c) Kesiapan pasar.
d) Persaingan dan penawaran produk.
e) Penyelesaian perencanaan proyek pendahuluajn.

Tahap penyelesaian perencanaan dilakukan setelah suatu


proyek disetujui. Kegiatan ini melibatkan tim yang disebut
sebagai tim inti. Pada fase ini, perusahaan harus mampu
menjelaskan visi prduk. Penulisan visi produk harus memakai
bahasa yang memili makna umum. Untuk memberikan detail jelas
suatu visi, maka tim inti harus mampu membuat sebuah misi,
asumsi, serta batasannya.
1) Pernyataan misi
Berikut beberapa hal dalam pernyataan misi:
a) Uraian ringkasan produk. Produk ringkas yang mencakup
manfaat produk utama pelanggan namun menghindari
penggunaan konsep produk secara spesifik.
b) Sasaran utama bisnis. Mencakup waktu, biaya dan
kualitas.
c) Pangsa pasar merupakan identifikasi pasar utama dan
pasar keduua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu
pengembangan.
2) Asumsi dan batasan
Diperlukan agar pengembangan teknis produk menjadi lelbih
terarah, berikut beberapa permasalahan yang perlu
dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan.
a) Manufaktur
Mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan
operasional manufaktur.
b) Pelayanan
Sangat menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga
perusahaan perlu harus menyusun strategi dalam
memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
c) Lingkungan
Menyatakan bahwa seluruh komponen akan di manufaktur
kembali dan didaur ulang atau keduanya tidak akan ada
komponen yang sia-sia.
d. Merefleksikan hasil dengan proses
Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi
adalah perkiraan kualitas produk. Perkiraan tersebut harus
melalui tes yang disebut reality check. Dengan adanya reality
check, perusahaan dapat membandingkan antara kecocokan
antara visi misi produk dengan kebutuhan pasar. Jika tidak
sesuai, maka harus dilakukan perbaikan.

4.Keuntungan dan Kerugian Produksi Massal


a. Keuntungan
1) Akurasi dan otomatisasui tinggi
a) Banyak barang standar yang diproduksi.
b) Banyak barang yang diproduksi merupakan barang-barang
yang memiliki tingkat akurasi tinggi dan otomatisasi
tertinggi.
2) Kurang biaya tenaga kerja
salah satu keuntungan bagi perusahaan memproduksi produk
massal adalah membuat biaya tenaga kerja yang lebih
sedikit.
3) Tingkat produksi cepat
4) Sedikitnya pengeluran per unit
menggunakan peralatan yang lebih efesien akan menggunakan
biaya lebih sedikit.
b. Kerugian
1) Sumber daya yang terbuang
merupakan suatu kerugian atau masalah ya g cukup serius
bagi perusahaan. Tidak selamanya mesin yang digunakan akan
berjalan lancar atau tanpa kendala. Ketika mesin mengalami
kerusakan, tentu dibutuhkan tenaga pengganti yang cukup
banyak.
2) Tidak ada jaminan
Barang yang diproduksi secara massal tidak memilik jaminan
ketika dipasaran akan menjadi produk yang laris di kalangan
konsumen.
3) Lebih banyak biaya untuk bahan
Dibutuhkan bahan baku khusus agar tingkat produksi
menjadi lebih cepat.
4) Kurang beragam
Produksi massal adalah adalah kesamaan dari produksi yang
dihasilkannya.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL


Pengukuran keberhasilan dalam produksi masal meliputi hal-hal di bawah
ini :
1 Produktivitas a. Perhitungan produktivitas dalam perusahaan

Produktivitas diukur dari tingkat efisiensi

produksi masukanseperti tenaga kerja dan modal.

Salah satu perhitunganproduktivitas yang paling

umum digunakan adalah menghitung produksi

kotor selama 1 jam kerja, perhitungan ini dapat

menghitung seberapa efisien penggunaan tenaga

kerja untuk menghasilkan produksi keluaran.

b. Dimensi keberhasilan produktivitas

Terdapat 6 faktor utama yang menentukan

produktivitas tenaga kerja yaitu :

1. Dimensi sikap kerja : indikator sikap dalam

melayani,sikap dalam melaksanakan pekerjaan,

dan sikap melakukan inisiatif kerja

2. Dimensi tingkat keterampilan : indikator

keterampilan pencapaian tugas, keterampilan

melaksanakan program, dan keterampilan

mengevaluasi pencapaian program

3. Dimensi hubungan antar lingkungan kerja :

Indikator hubungan kerja dengan pimpinan,

hubungan kerja antar bagian, hubungn kerja

dengan rekan sekerja

4. Dimensi manajemen produktivitas : Indikator

koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian,

dan tanggung jawab pekerjaan

5. Dimensi efisiensi kerja : Indikator jumlah

tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan


pemanfaatan waktu tenaga kerja

6. Dimensi kewiraswastaan : Indikator

kemampuan melihat potensi daerah,

kemampuan melihat potensi diri, dan

kemampuan melihat potensi organisasi

2 Kapasitas Kapasitas adalah hasil produksi atau volume

produksi pemrosesan (throughput) atau jumlah unit yang

ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh

sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu.

a. Jenis Kapasitas :

1) Kapasitas desain : kapasitas yang bisa

diperoleh oleh suatu desain produk jika desain

produk tersebut dialokasikan kepada sumber

daya yang cocok

2) Kapasitas efektif : kapasitas yang dapat

diperoleh jika dihitung dari efektivitas desain

dan sumber daya yang diperoleh

3) Kapasitas pemanfaatan Kapasitas efektif dari

produk yang sedang digunakan

b. Mengelola permintaan

Walaupun terdapat peramalan yang baik dan

fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan

tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara

permintaan aktual dan kapasitas yang tersedia.

Berikut adalah kasus-kasus dalam penyelesaian

dalam pengelolaan permintaan :

1) Jika permintaan melebihi kapasitas :


Perusahaan dapat membatasi permintaan

dengan menaikkan harga, membuat

penjadwalan dengan lead time yang panjang

dan mengurangi bisnis dengan keuntungan

marginal. Solusi jangka panjang yaitu

meningkatkan kapasitas agar tidak mengurangi

keuntungan

2) Jika kapasitas melebihi permintaan :

Perusahaan merangsang permintaan melalui

pengurangan harga atau pemasaran agresif,

atau mungkin menyesuaikan diri terhadap

pasar melalui peubahan produk

3) Penyesuaian pada permintaan musiman

D. PROSES PRODUKSI

Proses produksi adalah suatu kegiatan yang menggabungkan


berbagai faktor produksi yang ada dalam upaya menciptakan suatu
produk, baik itu barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi konsumen.
Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan
bahan pembantu secara manual dengan menggunakan peralatan,
sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang
semula.
Produk atau barang adalah hasil kegiatan produksi yang mempunyai
sifat siat fisik dan kimia, serta ada jangka waktu antara saat diproduksi
dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan. Adapun jasa
adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat sifat
baik fisik maupun kimia serta tidak ada jangka waktu antara saat
produksi dengan saat dikonsumsi.

1. PERANGKAT KERAS
Kali ini akan diambil contoh diagram alir produksi massal pada
produk chip komputer.
a. Dari pasir menuju batangan
Proses produksi massal chip komputer dimulai dari pengolahan
silikon. Pertama tama, silikon dibersihkan dari material lain
sehingga menghasilkan silkon murni. Kemurnian silikon akan
berpengaruh terhadap performa chip komputer tersebut.
Silikon murni lalu dipanaskan sampai mencair. Setelah itu,
campur “benih” silikon dengan silikon yang sudah dicairkan.
Pencampuran tersebut akan menghasilkan lempengan silikon.
Setelah itu, lempengan silikon tersebut ditempelkan pada
sebuah wafer. Wafer adalah bahan dasar dari komponen
microsystem. Wafer biasanya berbentuk lempengan tipis
berbentuk lingkaran dengan garis di salah satu sisinya.
Gambar wafer silikon komputer adalah sebagai berikut :

b. Pengolahan dari Barang Setengah Jadi Menuju Barang Jadi


Setelah menjadi lempengan , chip setengah jadi tersebut diolah
dengan cara membuat sekat pada lapisan dasar chip dan
implatansi ion pada chip untuk mengubah karakteristik
elektrisnya. Diantara langkah langkah ini, area pada chip dibuat
pola dengan melalui proses fotolitogrof. Proses tersebut
menghasilkan goresan goresan. Goresan goresan tersebut
menjadi tanda bagian mana saja dalam chip yang bisa dibuang
atau tidak. Langkah terahir pada proses manufaktur chip adalah
pemebrian lembar perlindungan pada seluruh wafer dilakukan
untuk mengetahui fungsi chip. Setelah mengetahui mana chip
yang bagus mana yang tidak, chip kemudian dipotong dari wafer
menggunakan pisau khusus.
Chip pada wafer :

2. PERANGKAT LUNAK
Salah satu contoh produksi massal pada perangkat lunak adalah
kustominasi massal (mass costumization). Kustominasi massal
merupakan kemampuan menawarkan suatu produk atau jasa yang
telah disesuaikan, baik secara individu dengan menggunakan sumber
daya produksi yang sama dengan mass production.
Kustomisasi massal (mass customization) dapat menyesuaikan
produk dengan cepat bagi nasabah, produksi efisiensi dari produk
massal, dan waktu produksi lebih cepat. Dengan demikian,
kustomisasi masa merupakan produk yang dibuat berdasarkan
pesanan, namun bisa juga diproduksi secara massal.
Dalam kaitannya dengan perangat lunak, kustomisasi massal
memusatkan kegiatannya pada cara untuk memproduksi dan
mempertahankan beberapa produk perangkat lunak, memanfaatkan
kesamaan kesamaan yang ada pada software tersebut dan mengatur
apa saja aspek aspek khusus yang terdapat pada tiap tiap software.
Praktik kostumisasi pada softwer sama dengan praktik
kostumisasi massal pada produk otomotif dengan produksi dilakukan
pad lini tunggal. Lini tunggal tersebut menghasilkannya berbeda,
padahal sama secara isi.
a. Pendekatan Kostumisasi Massal
Ada beberapa pendekatan kostumisasi massal menurut Gilmor
dan joseph, yaitu sebagai berikut.
1) Customizer Kolaboratif
Customizers Kolaboratif, yaitu pendekatan dimana
pelanggan/individu melakukan dialog untuk membantu
mengartikulasikan kebutuhan mereka dan untuk membuat
produk yang disesuaikan untuk mereka.
2) Customizers Adaptive
Customizer adptive suatu pendekatan manufactur yang
menawarkan produk standar, namun masih dapat
disesuaikan. Produk dirancang dalam bentuk standar
tersebut dibuat sedemikan rupa sehingga pengguna
masih dapat mengubahnya sendiri.
3) Customizer Cosmetic Customizer Cosmetic, yaitu
menyajikan produk standar berbeda untuk berbeda
pelanggan. Pendekatan kosmetik tepat ketika pelanggan
menggunakan produk cara yang sama dan hanya berbeda
dalam bagaimana mereka ingin disajikan. menawarkan
standar yang dikemas khusus untuk setiap pelanggan.
4) Customizer Transparan
Customizer Transparan menyediakan pelanggan dengan
produk/layanan unik tanpa membiarkan mereka
mengetahui secara eksplisit bahwa produk - produk dan
jasa telah disesuaikan untuk mereka.
b. Keutungan kostumisasi massal
Kostumisasi massal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya
sebagai berikut.
1) Memaksimalkan market share dengan memaksimalkan
kepuasan konsumen
2) Menekan biaya persediaan dan material waste (bahan
yang sudah tidak ada manfaatnya).
3) Meningkatkan cash flow (arus kas)
4) Waktu respons yang lebih pendek. Waktu dari
diterimanya order hingga dilakukan pengiriman sangat
pendek. Selain itu, sistem produksi yang fleksibel dapat
mengadaptasi permintaan yang berbeda dengan cepat.
c. Tantangan dalam Penerapan Kostumisasi Massal pada
Perangkat Lunak
Banyak perusahaan perangkat lunak yang meraih kesuksesan
dengan menerapkan metode kostumisasi massal. Namun,
kesuksesan mereka bukan berarti tanpa tantangan. Penerapan
kostumisasi massal biasanya memakan waktu bertahun – tahun
dan menghabiskan biaya yang besar hingga jutaan, bahkan
miliarn. Sringkali, teknisi dan ahli rekayasa perangkat lunak
harus diberi pelatihan tentang kostumisasi massal perangkat
lunak selama berbulan bulan. Seringkali juga terdapat
restruturisasi perusahaan dan penambahan alat untuk
kostumisasi massal.
Meskipun menyimpan banyak keuntungan, kostumisasi massal
juga menyimpan banyak resiko. Eratnya hubungan antara potensi
kentungan dan resiko akan sangat terasa pada interaksi antara
pihak marketing dengan teknisi. Pihak pemasaran seringkali
mengetahui potensi keuntungan dalam penerapan kostumisasi
massal. Menurut pihak pemasaran, kostumisasi massal memiliki
potensi meyakinkan dalam tengah bagi pemenuhan permintaan
konsumen. Namun, bagi pihak teknisi, kostumisasi massal adalah
kegiatan yang penuh resiko dan membuang - buang uang.
d. Menyederhanakan Kostumisasi Massal Software
Dengan menggunakan prinsip pemisahan, para produsen
perangkat lunak berusaha menyederhanakan kostumisasi massal
perangkat lunak. Dengan mencampurkan antara sistem teknologi
tunggal dan teknologi formal yang memfokuskan kegiatannya
pada kostumisasi massal perangkat lunak, perusahaan perangkat
lunak dapat merih kuntungan dengan waktu dan biaya lebih
sedikit.
e. Infrastruktur pada Kostumisasi Massal
Teknologi kostumisasi massal seperti Biglever Software
Gear menyediakan insfrastruktur dan lingkungan pengembangan
untuk membuat Lini Produksi kostumisasi massal. Jika melihat
dari analogi kostumisasi massal otomatis yang menggunakan Lini
Produksi tunggal untuk memproduksi berbagai macam model
produk, gears digunakan untuk membuat perangkat lunak tunggal
(lini produksi) yang dari situ berbagai macam model sistem
perangkat lunak dapat diproduksi. Misalnya, suatu perusahaan
memiliki tiga perangkat lunak tunggal yang digunakan untuk tiga
segmen pasar yang berbeda. Oleh karena setiap segmen paar
memiliki tenggang waktu produksi yang berbeda, perusahaan
perangkat lunak akan mempertahankan ketiga perangkat lunak
tersebut dan nantinya akan dibuat menjadi berbagai macam
model turunan.
Namun, sistem produksi seperti hal tersebut dapat membuat
resikotersendiri terutama pada aspek pemasaran. Dengan
menggunakan gears, ketiga perangkat lunak tunggal tersebut
disatukan kemali menjadi satu perangka lunak gabungan yang
merupakan satu lini produksi tunggal yang leih besar. Aspek –
aspek yang berbeda dari ketiga perangkat lunak tersebut lalu
digunakan sebagai dasar menciptaan variasi turunan produk.
Dengan semua hal itu, kostumisasi massal akan bis diterapkan
hanya dengan menekan satu tombol.
3. MULTIMEDIA
Salah satu bentuk produksi multimedia adalah organic
light-emitting diode (OLED) fleksibel untuk smartphone. Merupakan
sebuah semikondutor sebagai pemancar cahaya yang terrbuat dari
lapisan organik. OLED digunakan dalam teknoligi elektroluminensi,
seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor.

SOAL LATIHAN
Jawablalah soal-soal berikut dengan benar!
1. Sebutkan kelemahan-kelemahan sistem produksi terputus-putus!
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk!
3. Tuliskan langkah-langkah produksi perangkat keras dari pasir menjadi
batangan!
4. Apa perbedaan produk, produksi dan produktivitas!
5. Jelaskan sifat produk dari proses produksi massal!
6. Menurut anda, apa yang akan terjadi apabila output suatu produk
kurang dari input dalam suatu produk?

Anda mungkin juga menyukai