KD 3.11 PKK
KD 3.11 PKK
KD 3.11 PKK
Disusun oleh:
Zuhairah Sri Julia, S. Pd KELAS
SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG
XII
Kompetensi Dasar :
MATERI AJAR
PRODUKSI MASSAL
A. ASPEK PRODUKSI MASSAL
Gambar 1.1 Salah satu bentu Usaha Garmen (proses produksi secara
terus-menerus)
TUGAS INDIVIDU!
Sebuah perusahaan melakukan produk massal dengan alasan menghemat
pengeluaran dan juga efesiensi waktu. Dengan adanya produksi massal,
pekerjaan yang tadinya dilakukan tenaga kerja, kini dilakukan oleh mesin.
Menurutmu apakah hal tersebut akan mengganggu penyerapan tenaga
kerja?
Tulislah pendapatmu tentang kelebihan dan kekurangan produksi massal!
B. PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL
Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk
memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan
melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan
peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh
aktivitas rutin tenaga kerja.
a. Jenis Kapasitas :
b. Mengelola permintaan
keuntungan
D. PROSES PRODUKSI
1. PERANGKAT KERAS
Kali ini akan diambil contoh diagram alir produksi massal pada
produk chip komputer.
a. Dari pasir menuju batangan
Proses produksi massal chip komputer dimulai dari pengolahan
silikon. Pertama tama, silikon dibersihkan dari material lain
sehingga menghasilkan silkon murni. Kemurnian silikon akan
berpengaruh terhadap performa chip komputer tersebut.
Silikon murni lalu dipanaskan sampai mencair. Setelah itu,
campur “benih” silikon dengan silikon yang sudah dicairkan.
Pencampuran tersebut akan menghasilkan lempengan silikon.
Setelah itu, lempengan silikon tersebut ditempelkan pada
sebuah wafer. Wafer adalah bahan dasar dari komponen
microsystem. Wafer biasanya berbentuk lempengan tipis
berbentuk lingkaran dengan garis di salah satu sisinya.
Gambar wafer silikon komputer adalah sebagai berikut :
2. PERANGKAT LUNAK
Salah satu contoh produksi massal pada perangkat lunak adalah
kustominasi massal (mass costumization). Kustominasi massal
merupakan kemampuan menawarkan suatu produk atau jasa yang
telah disesuaikan, baik secara individu dengan menggunakan sumber
daya produksi yang sama dengan mass production.
Kustomisasi massal (mass customization) dapat menyesuaikan
produk dengan cepat bagi nasabah, produksi efisiensi dari produk
massal, dan waktu produksi lebih cepat. Dengan demikian,
kustomisasi masa merupakan produk yang dibuat berdasarkan
pesanan, namun bisa juga diproduksi secara massal.
Dalam kaitannya dengan perangat lunak, kustomisasi massal
memusatkan kegiatannya pada cara untuk memproduksi dan
mempertahankan beberapa produk perangkat lunak, memanfaatkan
kesamaan kesamaan yang ada pada software tersebut dan mengatur
apa saja aspek aspek khusus yang terdapat pada tiap tiap software.
Praktik kostumisasi pada softwer sama dengan praktik
kostumisasi massal pada produk otomotif dengan produksi dilakukan
pad lini tunggal. Lini tunggal tersebut menghasilkannya berbeda,
padahal sama secara isi.
a. Pendekatan Kostumisasi Massal
Ada beberapa pendekatan kostumisasi massal menurut Gilmor
dan joseph, yaitu sebagai berikut.
1) Customizer Kolaboratif
Customizers Kolaboratif, yaitu pendekatan dimana
pelanggan/individu melakukan dialog untuk membantu
mengartikulasikan kebutuhan mereka dan untuk membuat
produk yang disesuaikan untuk mereka.
2) Customizers Adaptive
Customizer adptive suatu pendekatan manufactur yang
menawarkan produk standar, namun masih dapat
disesuaikan. Produk dirancang dalam bentuk standar
tersebut dibuat sedemikan rupa sehingga pengguna
masih dapat mengubahnya sendiri.
3) Customizer Cosmetic Customizer Cosmetic, yaitu
menyajikan produk standar berbeda untuk berbeda
pelanggan. Pendekatan kosmetik tepat ketika pelanggan
menggunakan produk cara yang sama dan hanya berbeda
dalam bagaimana mereka ingin disajikan. menawarkan
standar yang dikemas khusus untuk setiap pelanggan.
4) Customizer Transparan
Customizer Transparan menyediakan pelanggan dengan
produk/layanan unik tanpa membiarkan mereka
mengetahui secara eksplisit bahwa produk - produk dan
jasa telah disesuaikan untuk mereka.
b. Keutungan kostumisasi massal
Kostumisasi massal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya
sebagai berikut.
1) Memaksimalkan market share dengan memaksimalkan
kepuasan konsumen
2) Menekan biaya persediaan dan material waste (bahan
yang sudah tidak ada manfaatnya).
3) Meningkatkan cash flow (arus kas)
4) Waktu respons yang lebih pendek. Waktu dari
diterimanya order hingga dilakukan pengiriman sangat
pendek. Selain itu, sistem produksi yang fleksibel dapat
mengadaptasi permintaan yang berbeda dengan cepat.
c. Tantangan dalam Penerapan Kostumisasi Massal pada
Perangkat Lunak
Banyak perusahaan perangkat lunak yang meraih kesuksesan
dengan menerapkan metode kostumisasi massal. Namun,
kesuksesan mereka bukan berarti tanpa tantangan. Penerapan
kostumisasi massal biasanya memakan waktu bertahun – tahun
dan menghabiskan biaya yang besar hingga jutaan, bahkan
miliarn. Sringkali, teknisi dan ahli rekayasa perangkat lunak
harus diberi pelatihan tentang kostumisasi massal perangkat
lunak selama berbulan bulan. Seringkali juga terdapat
restruturisasi perusahaan dan penambahan alat untuk
kostumisasi massal.
Meskipun menyimpan banyak keuntungan, kostumisasi massal
juga menyimpan banyak resiko. Eratnya hubungan antara potensi
kentungan dan resiko akan sangat terasa pada interaksi antara
pihak marketing dengan teknisi. Pihak pemasaran seringkali
mengetahui potensi keuntungan dalam penerapan kostumisasi
massal. Menurut pihak pemasaran, kostumisasi massal memiliki
potensi meyakinkan dalam tengah bagi pemenuhan permintaan
konsumen. Namun, bagi pihak teknisi, kostumisasi massal adalah
kegiatan yang penuh resiko dan membuang - buang uang.
d. Menyederhanakan Kostumisasi Massal Software
Dengan menggunakan prinsip pemisahan, para produsen
perangkat lunak berusaha menyederhanakan kostumisasi massal
perangkat lunak. Dengan mencampurkan antara sistem teknologi
tunggal dan teknologi formal yang memfokuskan kegiatannya
pada kostumisasi massal perangkat lunak, perusahaan perangkat
lunak dapat merih kuntungan dengan waktu dan biaya lebih
sedikit.
e. Infrastruktur pada Kostumisasi Massal
Teknologi kostumisasi massal seperti Biglever Software
Gear menyediakan insfrastruktur dan lingkungan pengembangan
untuk membuat Lini Produksi kostumisasi massal. Jika melihat
dari analogi kostumisasi massal otomatis yang menggunakan Lini
Produksi tunggal untuk memproduksi berbagai macam model
produk, gears digunakan untuk membuat perangkat lunak tunggal
(lini produksi) yang dari situ berbagai macam model sistem
perangkat lunak dapat diproduksi. Misalnya, suatu perusahaan
memiliki tiga perangkat lunak tunggal yang digunakan untuk tiga
segmen pasar yang berbeda. Oleh karena setiap segmen paar
memiliki tenggang waktu produksi yang berbeda, perusahaan
perangkat lunak akan mempertahankan ketiga perangkat lunak
tersebut dan nantinya akan dibuat menjadi berbagai macam
model turunan.
Namun, sistem produksi seperti hal tersebut dapat membuat
resikotersendiri terutama pada aspek pemasaran. Dengan
menggunakan gears, ketiga perangkat lunak tunggal tersebut
disatukan kemali menjadi satu perangka lunak gabungan yang
merupakan satu lini produksi tunggal yang leih besar. Aspek –
aspek yang berbeda dari ketiga perangkat lunak tersebut lalu
digunakan sebagai dasar menciptaan variasi turunan produk.
Dengan semua hal itu, kostumisasi massal akan bis diterapkan
hanya dengan menekan satu tombol.
3. MULTIMEDIA
Salah satu bentuk produksi multimedia adalah organic
light-emitting diode (OLED) fleksibel untuk smartphone. Merupakan
sebuah semikondutor sebagai pemancar cahaya yang terrbuat dari
lapisan organik. OLED digunakan dalam teknoligi elektroluminensi,
seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor.
SOAL LATIHAN
Jawablalah soal-soal berikut dengan benar!
1. Sebutkan kelemahan-kelemahan sistem produksi terputus-putus!
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk!
3. Tuliskan langkah-langkah produksi perangkat keras dari pasir menjadi
batangan!
4. Apa perbedaan produk, produksi dan produktivitas!
5. Jelaskan sifat produk dari proses produksi massal!
6. Menurut anda, apa yang akan terjadi apabila output suatu produk
kurang dari input dalam suatu produk?