Kak Gedung Dinkes
Kak Gedung Dinkes
Kak Gedung Dinkes
( K A K )
1|Page
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
2|Page
melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan
rapat penjelasan, menerima surat penawaran harga,
melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai dengan
mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa Konsultan Perencana.
1.5. Konsultan.
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan
Perencana yang telah ditetapkan sebagai pemenang pengadaan
dan menandatangani Surat Perjanjian/Kontrak dengan Pengguna
Anggaran (PA).
2. LATAR BELAKANG
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari merupakan salah satu institusi
yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari untuk memberi
pelayanan umum dibidang kesehatan masyarakat.
3|Page
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Perencanaan.
4. LINGKUP KEGIATAN
a. Lingkup kegiatan adalah menyusun Detailed Engineering Design
(DED) Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari.
b. Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah
Perencanaan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari.
5. LOKASI
Saat ini lokasi yang direncanakan untuk Pembangunan Kantor Dinas
Kesehatan adalah di Muara Bulian Kabupaten Batanghari
4|Page
Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan DED Perencanan Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari ini, konsultan perencana harus
dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan
yang terdiri dari :
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site,
penyelidikan tanah dan material serta membuat interpretasi secara
garis besar terhadap KAK.
b. Penyusunan Konsepsi Desain termasuk program bangunan dan
lingkungan serta didetailkan ke dalam program ruang setiap
bangunan yang direncanakan.
c. Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur
terhadap hal-hal yang sudah dikonsepsikan.
- Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan
tapak, denah, tampak dan potongan.
- Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan
konsep bangunan, pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan
dan pemilihan sub-sistem mekanikal elektrikal.
- Laporan Prakiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar
perhitungan secara kasar.
5|Page
plumbing, air bersih, sistem pencegahan dan penanggulangan
bahaya kebakaran, pencegahan rayap dan lain-lain.
- Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis,
tipe dan karakteristik material/bahan yang digunakan.
- Penajaman pra-perkiraan biaya (arsitektur, struktur, interior,
mekanikal dan elektrikal) yang sesuai dengan konsep rancangan
detail yang ada.
6|Page
b. Secara umum tanggung jawab konsultan perencana harus mencakup
hal-hal sebagai berikut :
D. BIAYA
1. Biaya Perencanaan
a. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada DPA
No ................... tanggal ............ Tentang .......................................
b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan
pasti.
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran
(PPKm) dan Konsultan Perencana.
2. Sumber Dana
7|Page
a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD Dinas
Kesehatan Kabupaten Batanghari Tahun Anggaran 2020.
b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih
sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).
E. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini
adalah merupakan produk yang jelas dan konsisten yang disajikan
dalam format yang sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan yang
harus diserahkan sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pelaporan
• Laporan Pendahuluan, sebanyak 3 eksemplar
• Laporan Akhir, sebanyak 3 eksemplar
• Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan, sebanyak 5
eksemplar.
• Rencana anggaran biaya (RAB), sebanyak 5 eksemplar
• Spesifikasi Teknis, sebanyak 5 eksemplar.
Softcopy
Berisikan hasil produk kegiatan perencanaan, dalam flasdisk 64 GB,
sebanyak 1 buah.
F. KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus
memperhatikan kriteria umum bangunan Pemerintah disesuaikan
berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan
tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
8|Page
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
d. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis
yang disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi.
- Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan/ potensi nasional, maka
dalam perencanaan pembangunan rumah jabatan ini konsultan
perencana dapat menterjemahkannya ke dalam tugas
perencanaan ini.
9|Page
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
10 | P a g e
7). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
udara secara baik.
2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan yang akan direncanakan, baik dari segi
fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
1). Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang
ada (jika ada).
2). Kesatuan perencanaan bangunan dengan facade gedung, estetika dan
lingkup pelayanan yang ada di lingkungan sekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
11 | P a g e
3). Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.
G. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan
Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung
negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi
tidak berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsí teknik dan fungsí sosial bangunan.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi
dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya hendaknya
diusahakan serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga
bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.
H. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran
yang diminta, konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan
berkala dengan Pengguna Anggaran.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk
antara dan produk-pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai
dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan ádalah mengikat.
12 | P a g e
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
SPMK ditandatangani.
I. MASUKAN
1. Informasi
1). Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya
mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK ini.
2). Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pengguna Anggaran, maupun yang dicari sendiri.
3). Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
4). Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk
bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
- Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi
- Kondisi tanah (hasil sondir test)
- Keadaan air tanah
- Peruntukan tanah
- Koefisien dasar bangunan
- Koefisien lantai bangunan
- Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-
lain.
b. Pemakai bangunan :
- Struktur organisasi
- Jumlah personil-personil
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
- Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya
13 | P a g e
c. Kebutuhan bangunan :
- Program ruang
- Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
- Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi
ruang/bangunan
J. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi
lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
14 | P a g e
Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri
dari :
15 | P a g e
Adapun tugas tenaga ahli bidang Sipil adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup
perencanaan sipil dan perhitungan biaya pelaksanaan serta
memberikan masukan kepada team leader lainnya yang terkait dalam
pekerjaan ini.
1. Surveyor
Adalah seorang berpendidikan SMA/SMK dan berpengalaman di
bidangnya selama minimal 3 ( tiga ) tahun dan dilengkapi dengan
Sertifikasi Keterampilan di bidangnya (SKT – TA 003/TS 003) yang
diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.
2. CAD/CAM Operator
Adalah seorang berpendidikan SMA/SMK dan berpengalaman di
bidangnya selama minimal 3 ( tiga ) tahun dan dilengkapi dengan
Sertifikasi Keterampilan di bidangnya (SKT – TS 004) yang
diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.
K. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal
meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail.
16 | P a g e
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-
tenaga yang diusulkan konsultan perencana harus dilampiri
curiculum vitae dan Surat Pernyataan Kesediaan untuk
Ditugaskan.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Anggaran, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh
Konsultan Perencana dan mendapatkan masukan teknis dari
Pengelola Teknis Kegiatan.
L. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan
mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pengelola Kegiatan.
……………………….
NIP. …………………
17 | P a g e