Modul 25-PLIKASI DIAFRAGMA
Modul 25-PLIKASI DIAFRAGMA
Modul 25-PLIKASI DIAFRAGMA
7. REFERENSI
1. Ziegler; Operative pediatric Surgery: 2003 : Mc Grarw – Hill Companies
2. Peter Mattei; Surgical Directives, Pediatric Surgery; Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia
: London 2003
1
o Follow up dan rehabilitasi
8.3. Algoritma Dan Prosedur
Algoritma (tidak ada)
8.4. Tehnik Operasi
Secara singkat tehnik operasi plikasi diafragma dengan pendekatan laparotomi dijelaskan sebagai
berikut: setelah penderita narkose dengan endotracheal, posisi Supine lakukan irisan transversal
supra umbilikal atau irisan sub costal (sephrone insisi), perdalam sampai membuka peritoneum
identifikai diafragma kemudian lakukan jahitan plikasi/lipataan mulai dari posisi antero lateral
samapi posteromedial sisi diafragma sampai diafragma mendatar.
8.5. Komplikasi operasi
Saat operasi
Perdarahan
Perdarahan saat operasi, umumnya bila menciderai pembuluh darah segera lakukan kontrol
perdarahan dengan meligasi pembuluh darah
Komplikasi pasca operasi
Kerusakan jahitan plikasi/repair
Keadaan ini akan menyebabkan eventrasio berulang sehingga memerlukan tindakan plikasi
diafragma ulang
8.6. Mortalitas
Kurang dari 2%
8.7. Perawatan Pascabedah
Awal–awal pasca operasi usahakan memakai ventilator untuk mengontrol pernafasan, sampai
benar-benar pernafasan menjadi adekuat, umumnya dilakukan perawatan selama 7 (tujuh) hari
8.8. Follow-up
Dengan menilai adakah tanda-tanda kesulitan bernafas, infeksi pernafasan berulang dan apakah
terjadi eventrasi berulang
8.9. Kata Kunci: Plikasi diafragma