Laporan Praktikum Ekologi 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

Pengenalan Alat-Alat yang Berkenaan dengan Praktikum Ekologi

disusun oleh:
Wahyu Nur Budiman (4401416058)

PENDIDIKAN BIOLOGI ROMBEL 3 2016

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2018
A. Tanggal Praktikum
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 13 Maret 2016.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui gambaran umum, fungsi, dan cara
penggunaan mengenai alat-alat yang dibutuhkan dalam praktikum ekologi.
C. Landasan Teori
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik
atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan
makhluk hidup lain, maupun lingkungan dengan lingkungan lain. Ekosistem
merupakan unit utama ekologi. Selain itu, ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan. Berbeda dengan mata kuliah Biologi yang lainnya, Praktikum ekologi
merupakan praktikum ilmu lapangan dimana mahasiswa dituntut untuk melakukan
pengamatan dan percobaan di luar ruangan.
Kegiatan laboratorium merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh aktivitas,
kreativitas, dan intelektualitas. Salah satu keterampilan dan kreativitas yang
diperlukan dan harus dikuasai adalah keterampilan merencanakan suatu percobaan,
meliputi keterampilan menentukan alat dan bahan, menentukan variabel, menentukan
hal-hal yang perlu diamati dan dicatat, menentukan langkah kerja, serta cara
pengolahan data untuk menarik kesimpulan sementara (Ottander & Grelsson, 2006)
Praktikum ekologi menggunakan banyak alat yang khusus dan beraneka
ragam untuk mengetahui kondisi-kondisi ekosistem yang sedang di analisis secara
akurat. Maka pengetahuan mengenai peralatan praktikum sangat dibutuhkan oleh
praktikan untuk mendukung lancarnya kegiatan praktikum ekologi yang
dilakukan(Hadisubroto, 1989).
Dalam kegiatan praktikum Ekologi, pengumpulan data banyak melibatkan
pengukuran. Pengukuran cuplikan tersebut biasanya melibatkan alat-alat tertentu.
Supaya alat yang kita gunakan dapat mengukur dengan benar, sehingga diperoleh data
yang representative, maka alat yang digunakan harus dikenali dan diketahui prosedur
operasinya. Alat - alat yang digunakan dalam ekologi mempunyai fungsi dan cara
kerja yang berbeda. Oleh karena itu perlu adanya pengenalan alat-alat yang meliputi
fungsi atau kegunaan alat, cara pemakaian dan prinsip kerja. Sehingga ketika
praktikum di lapangan mahasiswa mampu menggunakan alat-alat dengan benar dan
tepat. Kesesuaian dan cara pemakaian alat akan sangat berpengaruh pada data yang
diambil.
Secara garis besar, alat-alat yang ada dalam laboratorium ekologi dibagi
menjadi 2 kelompok yitu alat-alat darat dan alat-alat perairan. Alat –alat darat
meliputi termohigrometer, termometer ruangan, soil tester, altibarometer, meteran,
luxmeter, dan anemometer. Sedangkan alat-alat perairan antara lain ekman grab,
salinometer, refractometer, jala surber, water sampler, secchi disk dan plankton net.
D. Tabel Hasil Pengamatan

N Nama Alat Foto Fungsi dan Cara


O Satuan Penggunaan
1. Altibarometer Digunakan untuk Lakukan kalibrasi
mengukur alat sebelum
ketinggian(mdpl digunakan dengan
) yang dapat mengkondisikan
membantu untuk pada tempat
menentukan dengan ketinggian
posisi dan 0 meter. Untuk
Alat Terestrial mengukur mengukur
tekanan ketinggian,
udara(atm) altibarometer
hanya diletakan
ditempat yang
akan diukur
ketinggian dan
tekanannya.
2. Anemometer Digunakan untuk Nyalakan alat
mengukur kemudian pasang
kecepatan angin. tegak ke arah
(m/s) angin berhembus
dengan
menghadapkan
bulatan kuning
Alat terestrial
melawan arah
angin. Amati
angka yang
muncul pada layar
panel. Ulangi
beberapa kali pada
tempat yang sama
dan hitung rata-
ratanya.
3. BOD Sebagai Langkah awal
yang perlu kita
parameter
perhatikan adalah
penentuan nilai DO dari
sampel, umumnya
kualitas suatu
limbah memiliki
perairan DO rendah,
sehingga
tercemar.(mg/l)
diperlukan
pengenceran
Alat aquatic sampel agar
bakteri yang kita
gunakan dapat
bekerja optimal,
setelah kita
ketahui
pengenceran,
sampel dibagi
menjadi 2, sampel
pertama kita
masukkan ke
dalam incubator
dengan temperatur
20C dan sampel
kedua kita lakukan
titrasi untuk
mengetahui nilai
DOo atau nilai
sering disebut
dengan kadar
oksigen pada 0
hari ( hari pertama
). Dalam hal
mencari nilai DO
nya, kita dapat
lakukan titrasi
dengan metoda
iodimetri seperti
yang telah saya
jelaskan reaksi
diatas, selain itu
kita juga dapat
menggunakan alat
DO meter.Setelah
diketahui nilai
DOo nya,
sekarang kita
tunggu 5 hari
kedepan untuk
mengetahui nilai
DO pada hari
kelima atau
disebut DO5,
Perlakuan yang
sama untuk
mendapatkan nilai
DO5 nya.
Nilai BOD dari
sampel dapat
diketahui dengan
cara mengurangi
besarnya nilai
DO5 dengan DOo
dan dikurangi
juga dengan
selisih nilai DO5
dengan DOo pada
blank atau
singkatnya selisih
DO sampel
dikurangi dengan
selisih nilai DO
blank kemudian
dikali dengan
faktor
pengenceran tadi.
4. COD Sebagai zat-zat organik
yang ada pada
parameter
sampel dioksidasi
penentuan oleh kalium
dikromat
kualitas suatu K2Cr2O7 dalam
keadaan panas
perairan
Alat aquatic yang dilakukan
tercemar. dengan
menggunakan
refluk atau reaktor
dan dalam suasana
asam agar terjadi
reaksi sempurna
kemudian
ditambahkan
Ag2SO4 sebagai
katalis untuk
mempercepat
reaksi dan
penambahan
HgSO4 untuk
menghilangkan
gangguan dari
klorida
Untuk
memastikan zat
organis habis
teroksidasi, maka
pengoksidasi
K2Cr2O7
ditambahkan
berlebihan.
Kelebihan
K2Cr2O7
digunakan untuk
menentukan
berapa oksigen
yang telah
terpakai melalui
titrasi dengan
Ferro Amonium
Sulfat. Indikator
feroin digunakan
untuk menentukan
titik akhir titrasi
dari warna hijau-
biru menjadi
merah coklat.
Untuk analisa
COD ini
dilakukan uji
larutan blangko,
karena blangko
nilai awal tidak
mengandung zat
organik yang
dapat dioksidasi
K2Cr2O7.
5. DO Meter Alat untuk mencelupkan alat
mengukur kadar Dissolved oxygen
oksigen dalam meter kedalam
air sampel air lalu
melihat hasil skala
yang sudah tertera
Alat aquatic
pada layar DO
Meter.
6. Ekman Grab Digunakan untuk membuka alat
mengambil untuk dapat
bentoz yang ada mengeruk
diperairan bagian sedimen. Bila
dalam.(karena sudah terbuka, tali
Alat Aquatic
sampel jadinya dan pemberat
ngga bersatuan) dipegang ketika
Eckman Grab
dijatuhkan ke
dasar perairan.
Saat penggeruk
sudah mencapai
dasar dan dapat
mengambil
sedimen, pemberat
dijatuhkan agar
pengeruk tertutup.
Sedimen yang
terambil dalam
Eckman Grab
dimasukkan ke
baki. Kemudian
dibawa ke
laboratorium.
7. GPS Untuk Memakai
perhitungan
mengetahui
triangulation dari
lokasi, untuk satelit.
• Untuk mengukur
membuat jalur
jarak
pendakian, menggunakan
Alat terestrial travel time sinyal
mengantisipasi
radio. Selanjutnya
tersesat.(garis GPS memerlukan
akurasi waktu
lintang dan
yang tinggi.
garis • Untuk
perhitungan jarak,
lintang(koordin
pastikan posisi
at)) satelit dan
ketinggian pada
orbitnya.
Mengoreksi delay
sinyal waktu
perjalanan di
atmosfer sampai
diterima reciever.
8. Jala Surber Digunakan untuk jala tersebut
mengambil diletakkan dengan
sampel (benthos) bagian mulut jala
pada daerah yang melawan arus
berarus air kuat aliran air, dan
dan dasar daerah yang
perairan dangkal dibatasi oleh alat
Alat aquatic berpasir halus. ini dibersihkan
(tidak (diaduk) sehingga
bersatuan) benthos yang
melekat pada
dasar perairan
dapat hanyut dan
tertangkap oleh
jala.
9. Light Meter Untuk mengukur geser tombol
kapasitas atau “on/off ” kearah
intensitas cahaya on, pilih range
pada suatu yang akan diukur
tempat.(Lux) (2000-20.000 lux).
Alat terestrial
Arahkan sensor
cahaya dengan
menggunakan
tangan pada
permukaan daerah
yang akan diukur.
Nilai intensitas
cahaya akan
terlihat pada layar
panel.
10. Meteran Untuk Membuka atau
mengetahui menarik gulungan
panjang suatu lalu mengukur
area atau luas sesuai area yang
suatu area imgin di ukur.
penelitian.(m) Selanjutnya lihat
skala angka yang
Alat terestrial
terbaca.
11. PFF Mengukur Letakan alat diatas
dominansi, dan tumbuhan herba
frekuensi lalu jatuhkan
populasi pasak satu per satu
Alat terestrial tumbuhan(tanam tanaman yang
an herba) dalam terkena pasak
lingkup kecil. pertama kali maka
(tidak menjadi sample.
bersatuan)
12. Plankton Net Digunakan untuk Plankton net
mengambil diturunkan sampai
sampel plankton. kedalaman yang
(tidak diinginkan dengan
bersatuan) diberi pemberat
pada bagian
bawahnya.
Alat aquatic Kemudian ditarik
ke atas dengan
kecepatan konstan
ketika sampel
telah tertampung.
13. Refraktometer Digunakan untuk Cek terlebih
mengukur dahulu dengan
konsentrasi cara
cairan soil atau meneropong,kemu
salinitas dian
Alat aquatic
berdasarkan dikalibrasikan
indeksrefraksi. dengan satu tetes
(%) aquades/air jernih
hingga terlihat
skala
menunjukkan titik
nol,diteteskan
larutan yang akan
diukur
salinitasnya pada
template yang
tersedia lalu
ditutup,dilihat
batas air dan
diperhatikan skala
yang dicapai,
skala tersebut
adalah nilai
salinitas larutan.
14. Salinometer Digunakan untuk Siapkan sampel
mengukur kadar air yang akan
salinitas perairan. diukur kedalam
0 ember. Celupkan
( )/permil
00
salinometer
kedalamnya dan
biarkan sampai
Alat aquatic salinometer stabil.
Lihat skala yang
terbaca tepat
diatas permukaan
air untuk
mengetahui
salinitas airnya.
15. Secchi Disk Digunakan untuk Secchi disk
mengukur dicelupkan
penetrasi kedalam air
cahaya(intensitas sampai warna
nya) ke dalam hitam dan putih
perairan.(m) pada keping
tersebut tidak
Alat aquatic
dapat dibedakan
lagi. Jarak antara
sechi disk dengan
permukaan air
adalah nilai
transparansi /
kejernihan
air.dalam
pengukuran
hendaknya
dilakukan
pengukuran
berulang - ulang
(minimal
sebanyak 3 kali)
untuk
mendapatkan nilai
kedalaman
penetrasi yang
akurat.
16. Soil Tester Digunakan untuk Menancapkan
mengukur ph ujung soil meter
tanah dan kedalam tanah dan
kelembaban biarkan beberapa
tanah.(%). saat, lihat skala
besar untuk
mengetahui pH
Alat terestrial tanah, dan
menekan tombol
yang ada
disamping alat
untuk menentukan
kelembaban tanah
dan melihat skala
kecil untuk
melihat
kelembaban tanah.
17. Thermohigro Digunakan untuk Termohigrometer
meter mengukur suhu digantungkan atau
dan kelembaban dijinjing pada
udara.(celcius tempat yang akan
dan %) diukur
kelembaban dan
suhu udaranya.
Alat terestrial Untuk mengetahui
kelembaban udara,
lihat pada skala
dengan ukuran
angka yang lebih
besar, sedangkan
untuk mengetahui
suhu udara, lihat
pada skala yang
ukuran angkanya
lebih kecil.

18. Thermometer Untuk mengukur Mencelupkan


suhu pada suatu thermometer
larutan.(celcius) dalam sebah
larutan lalu
pegang dengan tali
Alat aquatic
dipangkalnya dan
diamkan
thermometer
sampai
menunjukan skala
tertentu
19. Water Sampler Untuk Masukan alat
mengambil kedalam air lalu
sample dari tutup ditarik
perairan yang dengan tali dan
akan diamati sample akan terisi
melalui media dan tutup kembali
air.(tidak dan tarik keatas.
bersatuan)
Alat aquatic

E. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, alat-alat tersebut memiliki fungsi dan penggunaan
yang berbeda, masing-masing dari alat-alat tersebut memiliki prinsip kerja yang
berbeda ditinjau dari tempat penggunaannya. Alat terestial(darat) contohnya
termohygrometer, soil tester, anemometer, PFF (Point Frame Frekuensi), lightmeter,
meteran, altibarometer, GPS, sedangkan alat aquatic(perairan) contohnya
refraktometer, salinometer, eickman grab, thermometer, secchi disk, jala surber, water
sampler, plankton net, DO meter, BOD dan COD .
F. Daftar Pustaka
Hadisubroto, Tisno.1989.Ekologi Dasar.Jakarta:proyek pengembangan Lembaga
pendidikan
Ottander, C. & Grelsson, G. 2006. Laboratory work: the teachers’ perspective.
Journal
of Biological Education. 40 (3): 113-118

Anda mungkin juga menyukai