Thallo Phy Ta
Thallo Phy Ta
Thallo Phy Ta
(Tumbuhan Talus)
A. Pendahuluan
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun fauna.
Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi
bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu cara untuk
mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami. Proses pengelompokan
tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai dan secara ideal dinamakan
klasifikasi. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, kingdom plantae digolongkan menjadi dua
yaitu :
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk membedakan golongan Thallophyta dengan tumbuhan tingkat rendah lainnya.
2. Agar mahasiswa memahami objek-objek Thallophyta.
3. Agar mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan Thallophyta.
D. Manfaat
D. Pembahasan
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang berbentuk talus.
Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan
antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri laen dari tumbuhan talus ini adalah
tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan
tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya
secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat
perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang
terbentuk didalam organ yang disebut gametangium. Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga
cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan simbiosis.
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya iotu, dvisi Thallophyta dibedakan
menjadi 3 anak divisi yaitu :
a. Ganggang (algae)
b. Jamur (Fungi)
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang
ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup melekat pada sesuatu
yang ada di dalam air misalnya batu disebut bentos Jenis-jenis ynag dapat bergerak aktif
mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu cambuk atau flagel.
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat
melakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa amilum. 90% hidup di air tawar dan
10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel
pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak
jumlahnya diantara ganggang lain.
Berikut penjelasan masing – masing jenis alga yang tergolong dalam Chlorophyta :
Chlorella memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola, kloroplas berbentuk seperti
mangkuk, dalam kloroplas terdapat perenoid berfungsi dalam pembentukan amilum dan sebagai
tempat penyimpan hasil dari asimilasi yang berupa protein dan karbohidrat, di laboratorium
chlorella digunakan untuk penelitian fotosintesis. Chlorella dapat dijadikan makanan alternatif
dengan alasan sebagai berikut: apabila ia berada di lingkungan yang baik dengan suhu 25 maka
ia dapat berkembang biak dengan cepat, apabila di dalam medium
terdapat nutrisi yang cukup di tambah karbondioksida dan sinar matahari maka ia akan
melakukan fotosintesis hasilnya berupa karbohidrat, protein, lemak untuk hasil tersebut dapat
disesuaikan dengan keinginan manusia..
Volvox bentuk koloni bulat seperti bola, dalam koloninya terdapat sel-sel yang menebal yang
berfungsi sebagai alat reproduksi. Volvox yang satu dengan volvox yang lain dihubungkan oleh
benang sitoplasma dan memiliki 2 flagel.
Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat
dimakan.
ulva sp
perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan
konjugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung
membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu
pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan
ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru
yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus.
Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung
(amilum). Reproduksi
dilakukan membelah diri dan konyugasi.
Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga
dapat berpindah tempat.
Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan
fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi
sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumah siput dan lainlain.
a. Menguntungkan :
– sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
b. Merugikan :
– ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air
dan mayoritas sebagai plankton. Tubuhnya terdiri atas dua bagian yaitu bagian atas atau tutup
(epiteka) dan bagian bawah (hipoteka). Reproduksi dengan aseksual melalui membelah diri dan
seksual dengan isogami. Isogami yang terjadi yaitu apabila telur/sel telur sudah mencapai batas
minimum maka protoplasma akan keluar dan menjadi badan yang disebut auksospora.
Selanjutnya mencapai ukuran normal, auksospora akan membentuk epiteka dan hipoteka seperti
semula. Manfaat navicula yaitu sebagai bahan peledak, bahan penyaring, bahan pembuat isolasi,
dan bahan penggosok.
Vaucheria : Inti sel tersebar diseluruh tubuh, memiliki rizoid yang berfungsi
sebagai akar (akar tidak memiliki floem dan xilem), di dalam tubuhnya
1. Bidang industri
Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling
utama.
(coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan
asam algin. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai
dalam tubuhnya terdapat rongga yang menghasilkan gamet disebut konseptakel dan pada bagian
ujung tubuhnya terdapat alat untuk perkembangbiakan disebut reseptakel.
pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas, pernis,
obat-obatan, dan pasta gigi.
Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna
atau pigmentasinya. Warna merah pada ganggang ini
disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten,
dan xantofil. Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak
berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya..
Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk
benang atau lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus,
Porphyra, Polysiphonia, Nemalion. Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum, Gracilaris,
Gelidium merupakan penghasil agar-agar.
Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil
hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang
hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan
Gracilaria, sedang Eucheuma spinosum ditemukan di laut dangkal.
Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup dilaut
Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut (Chondrus crispus
b. Jamur / Fungi
Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh sebab itu umumnya tidak berwarna,
tetapi pada jamur yang tinggi tingkatanya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam
badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang idak
mengandung N. Talus hanya pada yang paling sederhana saja yang telanjang, umumnya sel-sel
mempunyai membrane yang terdiri atas kitin dan bukan selulosa.
Bagian tubuh yang vegetatif terdiri atas benang-benang halus yang dinamakan hifa, yang
seluruhnya merupakan miselium. Benang-benang itu ada yang bersekat-sekat ada yang tidak.
Pembiakan dengan bermacam-macam spora, pada jamur yang hidup di air berupa spora kembara
yang mempunyai bulu cambuk.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus
(askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora. Di samping
itu kebanyakan jamur dapat membiak aseksual dengan konidium.
Pembiakan aseksual dapat berlangsung dengan bebagai cara, yaitu isogami, anisogami, oogami,
gametangiogami dan somatogami.
Jamur hidup sebagai saprofit atau parasit ada yang di dalam air, kebanyakan di daratan. Dalam
laut jarang sekali terdapat jamur. Kebanyakan dari yang hidup sebagai saprofit dapat dipiara
pada substrat buatan. Sebagai zat makanan cadangan terdapat glikogen, lemak.
hidup, yaitu: fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut
plasmodium dan fase tubuh buah. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum
B. OOMYCOTINA
• Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan
• Contoh spesies : Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
pada kentang.
• Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat
yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-)
D. ASCOMYCOTINA
Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di kotoran ternak kemudian
Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
Saccharomyces.
Peranan / Manfaat :
Penyebab Kerugian :
E. BASIDIOMYCOTINA
ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua
basidiospora)
Peranan :
F. DEUTEROMYCOTINA
Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi
imperfecti)
generatifnya (askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Contoh klasik ialah
alat pembiakan generetif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini
Neurospora sitophila.
Kelompok jamur ini kebanyakan bersifat parasit bagi lingkungan sekitar, contoh :
Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae tetapi sedemikian rupa, hingga dari
segi morfologi dan fisiologi merupakan suatu kesatuan.
Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di
daerah tundradi sekitar kutub utara. Lichenes tmemerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi dan
tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik Lichenes yang
hidup pada batu-batu dapat menjadi kering tetapi tidak mati dan jika kemudian turun hujan
Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang
lebih dari 1 cm. Tubuh buah baru terbaru setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-
tahun.
Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium, dapat bersel tunggal atau berupa
koloni.
Bentuk Lichenes biasanya bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam
organisme yang menyusunya. Hidup bersama antara dua organisme yang berlainan jenis disebut
Isimbiosis. Masing-masing organisme itu sendiri disebut simbion.
Pada Lichenes simbiosis antara Fungi dan Algae diberikan tafsiran yang berbeda-beda. Ada yang
menafsirkan sebagai mutualisme, karena dipandang keduanay saling menguntungakan.
Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif, karena bila sebagian talus terpisah, lalu
tumbuh merupakan individu baru. Pada beberapa jenis Lichenes, pembiakan berlangsung dengan
perantara soredium yaitu kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah dan
diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang terlepas dari induknya.
a. Ascolichens
Cendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa
peritesium. Contoh : Dermatocarpon dan Verrucaria.
Dalam Klas Ascolichens ini dibangun juga oleh komponen alga dari famili:
Mycophyceae dan Chlorophyceae yang bentuknya berupa gelatin. Genus dari Mycophyceae
adalah : Scytonema, Nostoc, Rivularia, Gleocapsa dan lain-lain. Dari Cholophyceae adalah :
Protococcus, Trentopohlia, Cladophora dll.
b. Basidiolichenes
Berasal dari jamur Basidiomycetes dan alga Mycophyceae. Basidiomycetes yaitu dari famili :
Thelephoraceae, dengan tiga genus Cora, Corella dan Dyctionema. Mycophyceae berupa filamen
yaitu : Scytonema dan tidak berbentuk filamen yaitu Chrococcus.
Gb. Cora sp
4. Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah kandungan
E. Kesimpulan
2. Thallophyta dibagi menjadi tiga anak divisi yaitu Ganggang atau Algae, Jamur atau
Ganggang / Algae :
Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air
tawar.
Jamur / Fungi :
Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah