Askep Neuralgi Trigeminal
Askep Neuralgi Trigeminal
Askep Neuralgi Trigeminal
BAPTIS KEDIRI
PRODI KEPERAWATAN DIPLOMA III
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. Pengkajian
1.1 Identitas Pasien
Nama :Ny. S
Umur :27 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin :Perempuan
Status marital :Menikah
Pendidikan :SMU
Pekerjaan :Buruh
Asuransi :BPJS
Suku bangsa :Indonesia
Alamat :JL. Kutilang, Wates
Tanggal Masuk :29 Maret 2020
Tanggal Pengkajian :30 Maret 2020
No Register : 1202335
Diagnosa Medis : neuralgia trigeminal
Keterangan:
: Perempuan : Tinggal serumah
5) Riwayat sosiokultural :
Sebelum sakit : pasien berhubungan baik dengan keluarga dan
lingkungan masyarakat, aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
Saat sakit : pasien berhubungan baik dengan keluarga dan masyarakat
dibuktikan dengan keluarga dan tetangga yang
menjenguk, responsif serta kooperatif dengan
tidakan medis.
b. Tanda-tanda vital
Suhu Tubuh : 37 0C
Denyut Nadi : 80 x/ menit
TD : 140/70 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
c. Kepala
I : Warna rambut hitam, kulit kepala bersih,
P: tidak teraba nyeri tekan
d. Mata
I : Konjungtiva pucat, sklera putih, reflek pupil +/+
e. Hidung
I : Lubang hidung simetris, bersih, tidak ada sekret, terdapat lecet.
Pal : nyeri pada nervus optalmikus dan maksilaris
f. Telinga
I : Bersih tidak ada serumen
P : tidak ada nyeri tekan
g....Mulut
I : Bersih, gigi baik, lidah bersih, mukosa kering
h. Leher
I : Tidak ada lesi, tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid
P : tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba perbesaran kelenjar tyroid
j. Abdomen
I : Bentuk simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada masa, pusar
bersih, kulit bersih.
A : Bunyi bising usus 8 x / menit.
P: Tidak terdapat nyeri tekan pada perut
Per : tympani
k. Ekstremitas
MMT
5 5
5 5
Keterangan:
5: Seluruh gerakan dapat dilakukan otot tersebut dengan tahanan maksimal
dari pemeriksa tanpa adanya kelelahan.
l. Genetalia
Tidak tepasang kateter
m. Anus
Bersih
DO:
1. KU lemah
2. pasien tampak
gelisah,
3. pasien tampak
menyeringai
kesakitan
4. nyeri pada nervus
optalmikus dan
maksilaris
2. DS : Gejala terkait penyakit Gangguan Rasa
Pasien mengeluh Nyaman
nyeri saat digunkan
untuk aktifitas yang
mempengaruhi
bergeraknya otot
pada wajah sangat
mengganggu.
DO:
1. Skala nyeri 7
2. pasien tampak
gelisah,
3. pasien tampak
menyeringai
kesakitan
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan Manajemen Nyeri 1. Mengetahui
dengan spasme otot
1. Observasi tanda-tanda vital perkembangan
yang ditandai dengan
Pasien mengeluh nyeri, tiap 4 jam. keadaan pasien.
nyeri seperti tertusuk-
2. Kaji karakteristik nyeri (letak, 2. Membantu dalam
tusuk benda tajam, nyeri
pada wajah, skala nyeri 7, lama, sifat, skala, waktu) memberikan terapi
nyeri saat digunkan untuk
pengobatan.
aktifitas yang
mempengaruhi 3. Ciptakan suasana nyaman dan 3. Lingkungan yang
bergeraknya otot pada
tenang aman dan tenang
wajah, nyeri hilang
timbul, KU lemah, pasien dapat mengurangi
tampak gelisah, pasien
rasa nyeri.
tampak menyeringai
4. Ajarkan strategi relaksasi
kesakitan, 4. Dengan relaksasi
nyeri pada nervus khusus (bernapas perlahan,
khusus (bernapas
optalmikus dan maksilaris
teratur atau napas dalam)
perlahan, teratur
atau napas dalam)
5. Ajarkan tekhnik distraksi pada
dapat meredakan
pasien (pengalihan perhatian)
nyeri.
5. Dengan teknik ini
diharapkan fokus
pasien tidak hanya
pada nyerinya
namun bisa merasa
tidak nyeri ketika
perhatian pasien
dialihkan
6. Kolaborasi dengan dokter
6. Menurunkan
dalam pemberian obat
sensasi nyeri
2. Gangguan Rasa Nyaman Terapi latihan : kontrol otot
berhubungan dengan
1. Kaji kemampuan secara 1. Mengidentifikasi
Gejala terkait penyakit
yang ditandai dengan fungsional /luasnya kerusakan kekuatan/ kelemahan
Pasien mengeluh nyeri
dengan cara teratur dapat memberikan
saat digunkan untuk
aktifitas yang informasi mengenai
mempengaruhi
keluhan
bergeraknya otot pada
wajah sangat 2. Bantu lakukan latihan gerak otot 2. Mempertahankan
mengganggu, KU lemah,
wajah mobilisasi dan fungsi
pasien tampak gelisah,
pasien tampak otot normal dapat
menyeringai kesakitan
menurunkan resiko
atropi otot,
meningkatkan
sirkulasi mencegah
kontriksi
3. Observasi TTV dan peningkatan 3. Untuk mengetahui
otot kemajuan latihan
yang dilakukan.
4. Kolaborasi dengan dokter dalam 4. Dapat memberikan
pemberian terapi: terapi untuk
mengembalikan
fungsi ekstremitas
TINDAKAN KEPERAWATAN
2. 2 20 April
2020
1. Mengkaji kemampuan
14.00
secara fungsional /luasnya
kerusakan dengan cara teratur
Pasien mampu
menggerakkan otot-otot
pada wajah secara terbatas
14.10 3.
tenang
atur suhu ruangan dan
kebisingan ruangan
14.15 4.
tentang strategi relaksasi
khusus yang sudah diajarkan
14.20 pasien dapat
mempraktikannya dengan
14.00 baik
5.
tentang tekhnik distraksi
pada pasien
pasien mempu
mempraktikan dengan
baik.
6.
pemberian obat
- Karbamazepin 200mg
- Fenitoin 100mg BID
2. 2 21 April
2020
No Tanggal DX Evaluasi
1 20 April 2020 1 S : pasien mengatakan nyeri mulai berkurang
O : skala 6
Pasien tampak menyeringai
Pasien tampak berhati-hati bila bergerak.
Pasien tampak melindungi daerah yang sakit.
P : intervensi dilanjutkan
NOC : Tingkat Nyeri
Nyeri : efek yang menggangu
NIC : Manajemen nyeri
2. 20 April 2020 2 S : Pasien mengatakan nyeri masih timbul ketika
digunakan untuk aktifitas otot wajah.
O:
1. Skala nyeri 7
2. pasien tampak gelisah,
3. pasien tampak menyeringai kesakitan
P : intervensi dilanjutkan
NOC : status neurologi
status neurologi : perifer
No Tanggal DX Evaluasi
1 21 April 2020 1 S : pasien mengatakan nyeri mulai berkurang
O : skala 5
Pasien tampak menyeringai
Pasien tampak berhati-hati bila bergerak.
Pasien tampak melindungi daerah yang sakit.
O:
1. Skala nyeri 5
2. KU baik