Konsep Askep Stoke Hemoragik Dan Iskemik
Konsep Askep Stoke Hemoragik Dan Iskemik
Konsep Askep Stoke Hemoragik Dan Iskemik
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pembuluh darah dan timbul secara mendadak (dalam beberapa jam) dengan
gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang
sampai 37% untuk stroke pertama dan sebesar 60% untuk stroke selanjutnya.
Terdapat kira-kira dua juta orang bertahan hidup dari stroke yang mempunyai
kehidupan sehari-hari.
perbaikan perilaku dan pola hidup yang sehat (Wahyu , Ginanjar, Genis 2011,
stroke.html).
Jawa Tengah kasus tertinggi Stroke adalah di Kota Semarang yaitu sebesar
B. Tujuan
1. Tujuan umum
keperawatan.
2. Tujuan khusus
pada stroke
2. Bagi kelompok
KONSEP DASAR
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
beberapa jam) dengan gejala dan tanda yang sesuai daerah fokal otak yang
terganggu.
2. Etiologi
atau sensasi.
a. Usia : Makin bertambah usia resiko stroke makin tinggi, hal ini
c. Ras dan keturunan : Stroke lebih sering ditemukan pada kulit putih.
perdarahan.
hipertensi.
antara lain :
otak atau embolus yang terlepas dari jantung atau arteri ekstrakranial
b. Stroke hemoragik
3. Patofisiologi
bagian tubuh yang sangat sensitif karena jaringan yang lunak maupun
karena fungsinya yang sangat vital. Untuk melindungi otak ada dua
menjaga keseimbangan.
cepat terganggu. Sel otak akan mati dan terjadi perubahan permanen
darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat,
dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesoris). Fungsi otak
c. Kehilangan sensori.
5. Komplikasi
a. Hipertensi / hipotensi.
b. Kejang .
f. Inkontinensia urine.
6. Penatalaksanaan
berikut:
a. Penatalaksanaan umum
ventilator.
dan refleks.
2) Fase rehabilitasi
sendi (ROM).
b. Pembedahan
c. Terapi obat-obatan
1) Stroke iskemia
plasminogen).
2) Stroke hemoragik
A. Pengkajian
1. Pengkajian Primer
a. Airway
b. Breathy
pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar
ronchi /aspirasi
c. Circulation
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan
2. Pengkajian Sekunder
Data Subyektif:
paralysis.
Data obyektif:
- gangguan penglihatan
b. Sirkulasi
Data Subyektif:
Data obyektif:
- Hipertensi arterial
c. Integritas ego
Data Subyektif:
Data obyektif:
kegembiraan
d. Eliminasi
Data Subyektif:
e. Makan/ minum
Data Subyektif:
Data obyektif:
faring )
f. Sensori neural
Data Subyektif:
arachnoid.
lumpuh/mati
- Penglihatan berkurang
Data obyektif:
stimuli taktil
- Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada
Data Subyektif:
B. Diagnosa Keperawatan
Fasialis
(mampu - Auskultasi
bernafas suara
- Menunjukkan - Monitor
merasa pelembab
frekuensi Lembab
pernafasan - Berikan
abnormal) mengoptimal
mengidentifika keseimbanga
sikan dan n.
mencegah - Monitor
penyebab. status O2
- Saturasi O2 - Pertahankan
pasien dan
keluarga
tentang
penggunaan
peralatan :
O2, Suction,
Inhalasi.
2. Perfusi jaringan NOC : NIC :
Hipoventilasi, - Monitor
ortostatikhipert - Monitor
- Komunikasi pergerakan
jelas - Monitor
- Menunjukkan tekanan
konsentrasi intrkranial
- Pupil nerologis
reaktif perubahan
aktivitas merespon
kejang stimulus
- Tidak - Monitor
parameter
hemodinamik
- Tinggikan
kepala 0-45o
tergantung
pada konsisi
pasien dan
order medis
3. Ketidakseimbanga NOC NIC
gula darah
-Monitor lingkungan
selama makan
-Jadwalkan pengobatan
-Monitor kekeringan,
rambut kusam,
Ht
muntah
-Monitor pucat,
kemerahan, dan
konjungtiva
manfaat nutrisi
tentang kebutuhan
suplemen makanan
dipertahankan.
selama makan
emetik
-Pertahankan terapi IV
line
hiperemik, hipertonik
cavitas oval
4. Intoleransi NOC : NIC :
diaporesis, pucat,
perubahan
dan lamanya
tidur/istirahat pasien
- Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam
merencanakan progran
mengidentifikasi
dilakukan
aktivitas konsisten
kemampuan fisik,
- Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
aktivitas yang
- Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
- Bantu untuk
mengidentifikasi
membuat jadwal
- Bantu pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
- Sediakan penguatan
beraktivitas
mengembangkan
penguatan
spiritual.
5. Defisit perawatan NOC : NIC :
- Dorong untuk
melakukan secara
tidak mampu
melakukannya.
- Ajarkan klien/
keluarga untuk
mendorong
kemandirian, untuk
memberikan bantuan
mampu untuk
melakukannya.
kemampuan.
- Pertimbangkan usia
pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
Penutup
A. Kesimpulan
selanjutnya. Terdapat kira-kira dua juta orang bertahan hidup dari stroke
perbaikan perilaku dan pola hidup yang sehat (Wahyu , Ginanjar, Genis
2011).
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
EGC
Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi