Konsep Askep Stoke Hemoragik Dan Iskemik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan

pembuluh darah dan timbul secara mendadak (dalam beberapa jam) dengan

gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang

terganggu. Disfungsi neurologis berupa hemiparalisis atau hemiparesis yang

disertai dengan defisit sensorik. Kejadian serangan penyakit stroke bervariasi

antara tempat, waktu dan keadaan penduduk (Bustan, 2007).

Penyebab tersering stroke adalah penyakit degeneratif arterial, baik

arterosklerosis pada pembuluh darah besar (dengan trombemboli) maupun

penyakit pembuluh darah kecil (lipohialinosis). Kemungkinan

berkembangnya penyakit degeneratif arteri yang signifikan meningkat pada

beberapa faktor resiko vaskular seperti umur, hipertensi, diabetes melitus,

merokok, hiperkolesterolemia (Ginsberg, 2002 : 89).

Menurut Smeltzer (2001 : 2131) Stroke adalah masalah neurologik

primer di Amerika Serikat dan di dunia. Meskipun upaya pencegahan telah

menimbulkan penurunan pada insiden dalam beberapa tahun terakhir, stroke

adalah peringkat ketiga penyebab kematian, dengan laju mortalitas 18%

sampai 37% untuk stroke pertama dan sebesar 60% untuk stroke selanjutnya.

Terdapat kira-kira dua juta orang bertahan hidup dari stroke yang mempunyai

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 1
beberapa kecacatan, dari angka ini 40% memerlukan bantuan dalam aktivitas

kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia diperkirakan insidens dan prevalensi stroke terus

meningkat setiap tahunnya, seiring dengan peningkatan usia harapan hidup

dan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tidak diimbangi oleh

perbaikan perilaku dan pola hidup yang sehat (Wahyu , Ginanjar, Genis 2011,

epidemologi stroke, http://databaseartikel.com/kesehatan/epidemologi-

stroke.html).

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2004) Di Provinsi

Jawa Tengah kasus tertinggi Stroke adalah di Kota Semarang yaitu sebesar

3.986 kasus (17,91%) dibanding dengan jumlah keseluruhan kasus Stroke di

kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Jumlah kasus stroke keseluruhan di Kota

Semarang terdapat proporsi sebesar 3,18%. Sedangkan kasus tertinggi kedua

adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu 3.164 kasus (14,22%) dan apabila

dibandingkan dengan jumlah keseluruhan PTM (penyakit tidak menular) lain

di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 10,99%. Kasus ini paling sedikit

dijumpai di Kabupaten Semarang yaitu 4 kasus (0,01%). Sedangkan

Kabupaten Cilacap juga belum pernah melaporkan. Rata-rata kasus Stroke di

Jawa Tengah adalah 635,60 kasus

Dalam kasus stroke ini dibutuhkan pemahaman dan penanganan secara

khusus baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat setempat dalam

penatalaksanaannya, perawat harus memberikan pelayanan yang intensif pada

penderita stroke seperti memberikan terapi ROM dan memberikan motivasi

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 2
kepada penderita stroke agar bersemangat untuk melawan penyakitnya

sehingga tidak memandang rendah dirinya. Rumah sakit harus dapat

memberikan pelayanan gawatdarurat yang cepat. Sehingga dapat menurunkan

angka kematian dan kecacatan stroke.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui asuhan keperawatan gawat darurat pada klien stroke

hemoragik dan stroke iskemik dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam makalah ini yaitu :

a. Mahasiswa mampu memahami definisi dari stroke.

b. Mahasiswa mampu memahami etiologi dari stroke

c. Mahasiswa mampu memahami patofisiologi dari stroke.

d. Mahasiswa mampu memahami manifestasi klinis dari stroke

e. Mahasiswa mampu memahami komplikasi dari stroke.

f. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan dari stroke.

g. Mahasiswa mampu memahami pengkajian yang dapat dilakukan

pada stroke

h. Mahasiswa mampu memahami menetapkan diagnosa pada stroke

i. Mahasiswa mampu memahami intervensi pada stroke

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 3
C. Manfaat

1. Bagi ilmu pengetahuan

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam

pembuatan asuhan keperawatan dan penanganan kasus stroke.

2. Bagi kelompok

Diharapkan dapat menambah pengalaman bagi kelompok dalam

memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan stroke.

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 4
BAB II

KONSEP DASAR

A. KONSEP MEDIS

1. Pengertian

Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh

gangguan peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul

secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam

beberapa jam) dengan gejala dan tanda yang sesuai daerah fokal otak yang

terganggu.

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh

berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smeltzer, 2001).

2. Etiologi

Menurut Smeltzer (2001) penyebeb stroke biasanya diakibatkan dari

salah satu dari empat kejadian sebagai berikut:

a. Trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).

b. Embolisme (bekuan darah atau material lain yang dibawah ke otak

dari bagian tubuh yang lain).

c. Iskemia ( penurunan aliran darah ke area otak).

d. Hemoragi serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan

pendarahan kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak).

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 5
Akibatnya adalah penghentian suplai darah ke otak yang menyebabkan

kehilangan sementara atau permanen gerakan, berpikir, memori ,bicara,

atau sensasi.

Faktor resiko stroke menurut Wartonah (2007 ) adalah sebagai berikut:

a. Usia : Makin bertambah usia resiko stroke makin tinggi, hal ini

berkaitan dengan elastisitas pembuluh darah.

b. Jenis kelamin : Laki-laki mempunyai kecenderungan lebih tinggi.

c. Ras dan keturunan : Stroke lebih sering ditemukan pada kulit putih.

d. Hipertensi : Hipertensi menyebabkan aterosklerosis pembuluh darah

serebral sehingga lama kelamaan akan pecah menimbulkan

perdarahan.

e. Diabetes melitus : Pada penyakit diabetes melitus terjadi gangguan

vaskuler, sehingga terjadi hambatan dalam aliran darah ke otak.

f. Penyakit jantung : Pada fibrilasi atrium menyebabkan penurunan

kardiac output, sehingga terjadi gangguan perfusi serebral.

g. Perokok : Rokok menimbulkan plaque pada pembuluh darah oleh

nikotin sehingga terjadi aterosklerosis.

h. Peningkatan kolesterol : Kolesterol dalam tubuh menyebabkan

aterosklerosis dan terbentuknya lemak sehingga aliran darah lambat.

i. Obesitas : Pada obesitas kadar kolesterol darah meningkat dan terjadi

hipertensi.

Menurut Irfan (2010) stroke dapat dikategorikan dalam beberapa jenis,

antara lain :

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 6
a. Stroke iskemik

Yaitu stroke yang disebabkan oleh sumbatan bekuan darah,

penyempitan sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke

otak atau embolus yang terlepas dari jantung atau arteri ekstrakranial

(arteri yang berada diluar tengkorak) yang menyebabkan sumbatan

di satu atau beberapa arteri intrakranial (arteri yang berada didalam

tengkorak). ini disebut infark otak atau stroke iskemik.

b. Stroke hemoragik

Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan

otak (hempragik intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau ke

dalam ruang subaraknoid.

3. Patofisiologi

Patofisiologi stroke menurut Wartonah (2007 ) Otak merupakan

bagian tubuh yang sangat sensitif karena jaringan yang lunak maupun

karena fungsinya yang sangat vital. Untuk melindungi otak ada dua

mekanisme anastomosis dan mekanisme autoregulasi. Mekanisme

anastomosis berhubungan dengan suplay darah ke otak untuk pemenuhan

kebutuhan oksigen dan glukosa. Sedangkan mekanisme autoregulasi

adalah bagaiman otak melakukan mekanisme/ usaha sendiri dalam

menjaga keseimbangan.

Menurut Wartonah (2007 ) terjadinya stroke sangat erat

hubungannya dengan terjadinya perubahan aliran darah otak, baik karena

sumbatan maupun karena perdarahan pada otak, menimbulkan tidak

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 7
adekuatnya suplai oksigen dan glukosa. Berkurangnya oksigen atau

meningkatnya karbondioksida merangsang pembuluh darah untuk

berdilatasi sebagai kompensasi tubuh untuk meningkatkan aliran darah

lebih banyak. Sebaliknya keadaan vasodilatasi memberi efek pada

peningkatan tekanan intrakranial.

Menurut Wartonah (2007) kekurangan oksigen dalam otak

(hipoksia) akan menimbulkan iskemia. Keadaan iskemi yang relatif

pendek / cepat dan dapat pulih kembali disebut transient ischemic

attacks. Selama periode anoksia (tidak ada oksigen) metabolisme otak

cepat terganggu. Sel otak akan mati dan terjadi perubahan permanen

antara 3-10 menit anoksia.

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 8
Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik
Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 9
4. Gambaran klinis

Manifestasi klinik stroke menurut Smeltzer (2001 : 2133) stroke

menyebabbkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembulih

darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat,

dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesoris). Fungsi otak

yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.

Gejala klinisnya meliputi :

a. Kehilangan motorik meliputi hemiplegia (paralisis pada salah satu

sisi), hemiparesis (kelemahan salah satu sisi tubuh).

b. Kehilangan komunikasi seperti disatria (kesulitan berbicara), afasia

(bicara defektif atau kehilangan bicara).

c. Kehilangan sensori.

d. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik.

e. Disfungsi kandung kemih.

5. Komplikasi

Menurut smeltzer (2001 : 2137) komplikasi stroke meliputi hipoksia

serebral, penurunan aliran darah serebral, dan luasnya area cidera.

Menurut wartonah (2007 : 91) komplikasi stroke meliputi:

a. Hipertensi / hipotensi.

b. Kejang .

c. Peningkatan Tekanan Intrakranial.

d. Tonus otot abnormal.

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 10
e. Malnutrisi.

f. Inkontinensia urine.

6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan stroke menurut Wartonah (2007) dijelaskan sebagai

berikut:

a. Penatalaksanaan umum

1) Pada fase akut

a) Pertahankan jalan nafas, pemberian oksigen, penggunaan

ventilator.

b) Monitor peningkatan tekanan intrakranial.

c) Monitor fungsi pernafasan : Analisa Gas Darah.

d) Monitor jantung dan tanda-tanda vital, pemeriksaan EKG.

e) Evaluasi status cairan dan elektrolit.

f) Kontrol kejang jika ada dengan pemberian antikonvulsan,

dan cegah resiko injuri.

g) Lakukan pemasangan NGT untuk mengurangi kompresi

lambung dan pemberian makanan.

h) Cegah emboli paru dan tromboplebitis dengan antikoagulan.

i) Monitor tanda-tanda neurologi seperti tingkat kesadaran,

keadaan pupil, fungsi sensorik dan motorik, nervus kranial

dan refleks.

2) Fase rehabilitasi

a) Pertahankan nutrisi yang adekuat.

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 11
b) Program managemen bladder dan bowel.

c) Mempertahankan keseimbangan tubuh dan rentang gerak

sendi (ROM).

d) Pertahankan integritas kulit.

e) Pertahankan komunikasi yang efektif.

f) Pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

g) Persiapan pasien pulang.

b. Pembedahan

Dilakukan jika perdarahan serebrum diameter lebih dari 3cm atau

volume lebih dari 50ml untuk dekompresi atau pemasangan pintasan

vebtrikulo-peritoneal bila ada hidrosefalus obstruktif akut.

c. Terapi obat-obatan

Terapi pengobatan tergantung dari jenis stroke :

1) Stroke iskemia

a) Pemberian trombolisis dengan rt-PA (recombinant tissue –

plasminogen).

b) Pemberian obat-obatan jantung seperti digoksin pada aritmia

jantung atau alfa beta, kaptopril, antagonis kalsium pada

pasien dengan hipertensi.

2) Stroke hemoragik

a) Antihipertensi : kaptopril, antagonis kalsium.

b) Diuretik : manitol 20%, furosemide.

c) Antikonfulsan : fenitoin (Wartonah,2007)

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 12
BAB III

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

1. Pengkajian Primer

a. Airway

Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan

sekret akibat kelemahan reflek batuk

b. Breathy

Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya

pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar

ronchi /aspirasi

c. Circulation

TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut,

takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan

membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut

2. Pengkajian Sekunder

a. Aktivitas dan istirahat

Data Subyektif:

- kesulitan dalam beraktivitas ; kelemahan, kehilangan sensasi atau

paralysis.

- mudah lelah, kesulitan istirahat ( nyeri atau kejang otot )

Data obyektif:

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 13
- Perubahan tingkat kesadaran

- Perubahan tonus otot ( flaksid atau spastic), paraliysis

( hemiplegia ) ,kelemahan umum.

- gangguan penglihatan

b. Sirkulasi

Data Subyektif:

- Riwayat penyakit jantung ( penyakit katup jantung, disritmia,

gagal jantung , endokarditis bacterial ), polisitemia.

Data obyektif:

- Hipertensi arterial

- Disritmia, perubahan EKG

- Pulsasi : kemungkinan bervariasi

- Denyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal

c. Integritas ego

Data Subyektif:

- Perasaan tidak berdaya, hilang harapan

Data obyektif:

- Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesediahan ,

kegembiraan

- kesulitan berekspresi diri

d. Eliminasi

Data Subyektif:

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 14
- Inkontinensia, anuria

- distensi abdomen ( kandung kemih sangat penuh ), tidak adanya

suara usus( ileus paralitik )

e. Makan/ minum

Data Subyektif:

- Nafsu makan hilang

- Nausea / vomitus menandakan adanya PTIK

- Kehilangan sensasi lidah , pipi , tenggorokan, disfagia

- Riwayat DM, Peningkatan lemak dalam darah

Data obyektif:

- Problem dalam mengunyah ( menurunnya reflek palatum dan

faring )

- Obesitas ( factor resiko )

f. Sensori neural

Data Subyektif:

- Pusing / syncope ( sebelum CVA / sementara selama TIA )

- nyeri kepala : pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub

arachnoid.

- Kelemahan, kesemutan/kebas, sisi yang terkena terlihat seperti

lumpuh/mati

- Penglihatan berkurang

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 15
- Sentuhan : kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas

dan pada muka ipsilateral ( sisi yang sama )

- Gangguan rasa pengecapan dan penciuman

Data obyektif:

- Status mental ; koma biasanya menandai stadium perdarahan ,

gangguan tingkah laku (seperti: letergi, apatis, menyerang) dan

gangguan fungsi kognitif

- Ekstremitas : kelemahan / paraliysis ( kontralateral pada semua jenis

stroke, genggaman tangan tidak imbang, berkurangnya reflek

tendon dalam ( kontralateral )

- Wajah: paralisis / parese ( ipsilateral )

- Afasia ( kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan

ekspresif/ kesulitan berkata kata, reseptif / kesulitan berkata kata

komprehensif, global / kombinasi dari keduanya.

- Kehilangan kemampuan mengenal atau melihat, pendengaran,

stimuli taktil

- Apraksia : kehilangan kemampuan menggunakan motorik

- Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada

sisi ipsi lateral

g.       Nyeri / kenyamanan

Data Subyektif:

- Sakit kepala yang bervariasi intensitasnya

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 16
Data obyektif:

- Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan otot / fasial

B. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pembersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi

skret sekunder adanya kelemahan neuromuskuler.

2. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengangangguan

aliran arteri atau vena

3. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit: kurang dari yang dibutuhkan

berhubungan dengan intake yang tidak adequate.

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan kesulitan menelan dan mengunyah

5. Intoleransi aktifvitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay

oksigen dengan kebutuhan

6. Gangguan komunikasi verbal berhubungn dengan gangguan pada N.

Fasialis

7. Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 17
C. Intervensi

N Diagnosa Rencanan keperawatan


Noc Nic
o
1. Bersihan Jalan NOC: - Pastikan

Nafas tidak efektif - Respiratory kebutuhan

berhubungan status : oral / tracheal

dengan: Ventilation suctioning.

-     Infeksi, - Respiratory - Berikan O2

disfungsi status : Airway ……l/mnt,

neuromuskular, patency metode

hiperplasia - Aspiration - Anjurkan

dinding bronkus, Control pasien untuk

alergi jalan nafas, Setelah dilakukan istirahat dan

asma, trauma tindakan keperawatan napas dalam

-     Obstruksi jalan selama pasien - Posisikan

nafas : spasme menunjukkan keefektifan pasien untuk

jalan nafas, jalan nafas dibuktikan memaksimalk

sekresi tertahan, dengan kriteria hasil: an ventilasi

banyaknya - Mendemonstra - Lakukan

mukus, adanya sikan batuk fisioterapi

jalan nafas buatan, efektif dan dada jika

sekresi bronkus, suara nafas perlu

adanya eksudat di yang bersih, - Keluarkan

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 18
alveolus, adanya tidak ada sekret dengan

benda asing di sianosis dan batuk atau

jalan nafas. dyspneu suction

(mampu - Auskultasi

mengeluarkan suara nafas,

sputum, catat adanya

bernafas suara

dengan mudah, tambahan

tidak ada - Berikan

pursed lips) bronkodilator 

- Menunjukkan - Monitor

jalan nafas status

yang paten hemodinamik

(klien tidak - Berikan

merasa pelembab

tercekik, irama udara Kassa

nafas, basah NaCl

frekuensi Lembab

pernafasan - Berikan

dalam rentang antibiotik :

normal, tidak - Atur intake

ada suara nafas untuk cairan

abnormal) mengoptimal

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 19
- Mampu kan

mengidentifika keseimbanga

sikan dan n.

mencegah - Monitor

faktor yang respirasi dan

penyebab. status O2

- Saturasi O2 - Pertahankan

dalam batas hidrasi yang

normal adekuat untuk

- Foto thorak mengencerka

dalam batas n sekret

normal - Jelaskan pada

pasien dan

keluarga

tentang

penggunaan

peralatan :

O2, Suction,

Inhalasi.
2. Perfusi jaringan NOC : NIC :

cerebral tidak - Circulation - Monitor TTV

efektif b/d status - Monitor

gangguan afinitas - Neurologic AGD, ukuran

Hb oksigen, status pupil,

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 20
penurunan - Tissue ketajaman,

konsentrasi Hb, Prefusion : kesimetrisan

Hipervolemia, cerebral dan reaksi

Hipoventilasi, - Monitor

gangguan Setelah dilakukan asuhan adanya

transport O2, selama……… diplopia,

gangguan aliran ketidakefektifan perfusi pandangan

arteri dan vena jaringan cerebral teratasi kabur, nyeri

dengan kriteria hasil: kepala

  Tekanan systole dan - Monitor level

diastole dalam rentang - Pantau

yang diharapkan kebingungan

- Tidak ada dan orientasi

ortostatikhipert - Monitor

ensi tonus otot

- Komunikasi pergerakan

jelas - Monitor

- Menunjukkan tekanan

konsentrasi intrkranial

dan orientasi dan respon

- Pupil nerologis

seimbang dan - Catat

reaktif perubahan

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 21
- Bebas dari pasien dalam

aktivitas merespon

kejang stimulus

- Tidak - Monitor

mengalami status cairan

nyeri kepala - Pertahankan

parameter

hemodinamik

- Tinggikan

kepala 0-45o

tergantung

pada konsisi

pasien dan

order medis
3. Ketidakseimbanga NOC NIC

n nutrisi kurang - Nutritional status: - Kaji adanya alergi

dari kebutuhan Adequacy of nutrient makanan

tubuh - Nutritional Status : food -Kolaborasi dengan ahli

Berhubungan and Fluid Intake gizi untuk menentukan

dengan : - Weight Control jumlah kalori dan

Ketidakmampuan Setelah dilakukan nutrisi yang

untuk tindakan keperawatan dibutuhkan pasien

memasukkan atau selama….nutrisi kurang -Yakinkan diet yang

mencerna nutrisi teratasi dengan dimakan mengandung

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 22
oleh karena faktor indikator: tinggi serat untuk

biologis, - Albumin serum mencegah konstipasi

psikologis atau - Pre albumin serum - Ajarkan pasien

ekonomi. - Hematokrit bagaimana membuat

- Hemoglobin catatan makanan

- Total iron binding harian.

capacity - Monitor adanya

- Jumlah limfosit penurunan BB dan

gula darah

-Monitor lingkungan

selama makan

-Jadwalkan pengobatan

dan tindakan tidak

selama jam makan

- Monitor turgor kulit

-Monitor kekeringan,

rambut kusam,

protein, Hb dan kadar

Ht

-Monitor mual dan

muntah

-Monitor pucat,

kemerahan, dan

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 23
kekeringan jaringan

konjungtiva

-Monitor intake nuntrisi

-Informasikan pada klien

dan keluarga tentang

manfaat nutrisi

-Kolaborasi dengan dokter

tentang kebutuhan

suplemen makanan

seperti NGT/ TPN

sehingga intake cairan

yang adekuat dapat

dipertahankan.

- Atur posisi semi fowler

atau fowler tinggi

selama makan

-Kelola pemberan anti

emetik

- Anjurkan banyak minum

-Pertahankan terapi IV

line

-Catat adanya edema,

hiperemik, hipertonik

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 24
papila lidah dan

cavitas oval
4. Intoleransi NOC : NIC :

aktivitas - Self Care : ADLs - Observasi adanya

Berhubungan - Toleransi aktivitas pembatasan klien

dengan : - Konservasi eneergi dalam melakukan

- Tirah Baring Setelah dilakukan aktivitas

atau tindakan keperawatan - Kaji adanya faktor

imobilisasi selama …. Pasien yang menyebabkan

- Kelemahan bertoleransi terhadap kelelahan

menyeluruh aktivitas dengan - Monitor nutrisi dan

- Ketidakseimb Kriteria Hasil : sumber energi yang

angan antara - Berpartisipasi dalam adekuat

suplei oksigen aktivitas fisik tanpa - Monitor pasien akan

dengan disertai peningkatan adanya kelelahan fisik

kebutuhan tekanan darah, nadi dan dan emosi secara

- Gaya hidup RR berlebihan

yang - Mampu melakukan - Monitor respon

dipertahankan. aktivitas sehari hari kardivaskuler

(ADLs) secara mandiri terhadap aktivitas

- Keseimbangan aktivitas (takikardi, disritmia,

dan istirahat sesak nafas,

diaporesis, pucat,

perubahan

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 25
hemodinamik)

- Monitor pola tidur

dan lamanya

tidur/istirahat pasien

- Kolaborasikan dengan

Tenaga Rehabilitasi

Medik dalam

merencanakan progran

terapi yang tepat.

- Bantu klien untuk

mengidentifikasi

aktivitas yang mampu

dilakukan

- Bantu untuk memilih

aktivitas konsisten

yang sesuai dengan

kemampuan fisik,

psikologi dan sosial

- Bantu untuk

mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber

yang diperlukan untuk

aktivitas yang

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 26
diinginkan

- Bantu untuk

mendpatkan alat

bantuan aktivitas

seperti kursi roda, krek

- Bantu untuk

mengidentifikasi

aktivitas yang disukai

- Bantu klien untuk

membuat jadwal

latihan diwaktu luang

- Bantu pasien/keluarga

untuk

mengidentifikasi

kekurangan dalam

beraktivitas

- Sediakan penguatan

positif bagi yang aktif

beraktivitas

- Bantu pasien untuk

mengembangkan

motivasi diri dan

penguatan

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 27
- Monitor respon fisik,

emosi, sosial dan

spiritual.
5. Defisit perawatan NOC : NIC :

diri - Self care : Activity of - Self Care assistane :

Berhubungan Daily Living (ADLs) ADLs

dengan : Setelah dilakukan - Monitor kemempuan

- penurunan tindakan keperawatan klien untuk perawatan

atau selama …. Defisit diri yang mandiri.

kurangnya perawatan diri teratas - Monitor kebutuhan

motivasi, dengan kriteria hasil: klien untuk alat-alat

- hambatan - Klien terbebas dari bau bantu untuk

lingkungan, badan kebersihan diri,

kerusakan - Menyatakan berpakaian, berhias,

muskuloskelet kenyamanan terhadap toileting dan makan.

al, kerusakan kemampuan untuk - Sediakan bantuan

neuromuskula melakukan ADLs sampai klien mampu

r, nyeri, - Dapat melakukan secara utuh untuk

kerusakan ADLS dengan bantuan melakukan self-care.

persepsi/ - Dorong klien untuk

kognitif, melakukan aktivitas

kecemasan, sehari-hari yang

kelemahan normal sesuai

dan kelelahan. kemampuan yang

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 28
dimiliki.

- Dorong untuk

melakukan secara

mandiri, tapi beri

bantuan ketika klien

tidak mampu

melakukannya.

- Ajarkan klien/

keluarga untuk

mendorong

kemandirian, untuk

memberikan bantuan

hanya jika pasien tidak

mampu untuk

melakukannya.

- Berikan aktivitas rutin

sehari- hari sesuai

kemampuan.

- Pertimbangkan usia

klien jika mendorong

pelaksanaan aktivitas

sehari-hari.

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 29
BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan

Menurut Smeltzer (2001) Stroke adalah masalah neurologik primer

di Amerika Serikat dan di dunia. Meskipun upaya pencegahan telah

menimbulkan penurunan pada insiden dalam beberapa tahun terakhir,

stroke adalah peringkat ketiga penyebab kematian, dengan laju mortalitas

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 30
18% sampai 37% untuk stroke pertama dan sebesar 60% untuk stroke

selanjutnya. Terdapat kira-kira dua juta orang bertahan hidup dari stroke

yang mempunyai beberapa kecacatan, dari angka ini 40% memerlukan

bantuan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia diperkirakan insidens dan prevalensi stroke terus

meningkat setiap tahunnya, seiring dengan peningkatan usia harapan hidup

dan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tidak diimbangi oleh

perbaikan perilaku dan pola hidup yang sehat (Wahyu , Ginanjar, Genis

2011).

B. Saran

Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam melakukan

asuhan keperawatan, Mahasiswa mengetahui atau mengerti tentang

rencana keperawatan pada pasien dengan asuhan keperawatan gawat

darurat pada stroke.

DAFTAR PUSTAKA

Donges Marilynn, E. (1993). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta.

EGC

Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi

8 vol 3. Jakarta: EGC

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 31
Nanda. (2005-2006). Panduan Diagnosa Keperawatan. Prima medika.

Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi 3 Jakarta : FKUI

Konsep Asuhan Keperawatan Stroke hemoragik dan Stroke Iskemik


Kelompok I , tingkat IV a, Stikes Cut Nyak Dhien Langsa Page 32

Anda mungkin juga menyukai