Jurnal Biokimia
Jurnal Biokimia
Jurnal Biokimia
Abstract
Pharmacy is a field of study that studies the drugs needed by every living thing, human, plant
or animal. Therefore, biochemistry plays an important role in the field of pharmacy which
studies the structure, function and interaction of biomolecules that make up cells, the
mechanism of enzyme catalysis reactions, energetics and cell metabolic reactions, signal
transduction processes related to biological functions and cell physiology in molecular level
and genetic information. Metabolic reactions include kabohhid metabolism, protein
metabolism, and lipid metabolism. By studying this we know the drug reaction that occurs
when it enters the body. Just as in carbohydrate metabolism reactions there is a glycolysis
reaction that will produce glucose in the blood, whereas glycogen is a carbohydrate
synthesized in the liver and used by cells in muscle tissue as an energy source.
Carbohydrates are divided into three groups, namely monosaccharides, oligosaccharides,
and polysaccharides.
Keywords: biochemistry, carbohydrate, reactions carbohydrate
Abstrak
Farmasi merupakan bidang ilmu yang mempelajari mengenai obat-obatan yang dibutuhkan
setiap makhluk hidup baik manusia, tumbuhan ataupun hewan. Oleh sebab itu, ilmu biokimia
sangat berperan penting terhadap bidang farmasi yang mempelajari mengenai struktur, fungsi
dan interaksi biomolekul yang menyusun sel, mekanisme reaksi katalisis enzim, energetika
dan reaksi-reaksi metabolisme sel, proses sinyal transduksi yang terkait dengan fungsi
biologis dan fisiologi sel pada tingkat molekuler dan informasi genetik. Reaksi-reaksi
metabolisme diantaranya metabolisme kabohidrat, metabolisme protein, dan metabolisme
lipid. Dengan mempelajari hal tersebut kita mengetahui reaksi obat yang terjadi jika masuk
kedalam tubuh. Seperti halnya didalam reaksi metabolisme karbohidrat terdapat reaksi
glikolisis yang akan menghasilkan glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen
adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot
sebagai sumber energi. Karbohidrat dibagi dalam tiga golongan yaitu Monosakarida,
Oligosakarida, dan Polisakarida.
Kata Kunci: biokimia, karbohidrat, reaksi-reaksi karbohidrat
kimia dalam segala jasad, penting dalam polisakharida seperti selulosa, mempunyai
menunjang pengetahuan di bidang rantai lenier, sedangkan yang lain seperti
kedokteran dan pertanian. Dalam bidang amilum (pati) dan glikogen mempunyai
kedokteran ilmu biokimia menunjang rantai yang bercabang. [ CITATION Wib17 \l
penentuan diagnosis suatu penyakit sampai 1033 ]
pengobatannya. Dalam bidang pertanian
a. Monosakarida
ilmu biokimia berkembang demikian pesat
, bukan saja sebagai dasar pengetahuan Monosakarida adalah gula
tentang teknologi produksi dan pasca sederhana memiliki satu unit aldehide atau
panen, pemikiran-pemikiran baru dalam keton. Golongan ini juga mempunyai
pengembangan peternakan dan perikanan, sedikitnya satu atom karbon asimetrik,
termasuk juga pemikiran tanaman dan karenanya terdapat dalam bentuk
hewan. [ CITATION Wib17 \l 1033 ] stereoisomer. Gula yang paling banyak di
alam adalah: ribosa, fruktosa, dan manosa
KARBOHIDRAT
adalah rangkaian gula-D. Gula sederhana
Karbohidrat adalah polihidroksi dengan 5 atau lebih atom karbon dapat
aldehid atau keton. Nama karbohidrat barada dalam bentuk cincin-tertutup
berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan hemiasetal, sebagai furanosa (cincin
senyawa golongan ini mempunyai rumus beranggota-lima) atau piranosa (cincin
empiris, yang menunjukkan bahwa beranggota-enam) [CITATION KMu02 \l
senyawa tersebut adalah karbon “hidrat”, 1033 ]
dan memiliki nisbah karbon terhadap
Monosakarida yang mengandung
oksigen sebagai 1: 2: 1. Sebagai contoh
satu gugus aldehida disebut aldosa,
rumus empiris D-glukosa adalah C6H12O6
sedangkan ketosa mempunyai satu gugus
. [CITATION KMu02 \l 1033 ] keton. Monosakarida dengan 6 atom C
Pada umumnya karbohidrat disebut heksosa, misal(dekstrosa atau gula
merupakan zat padat berwarna putih, yang anggur), fruktosa (levulosa atau gula
sukar larut dalam pelarut organik, tetapi buah), dan galaktosa. Sedangkan yang
larut dalam air ( kecuali beberapa mempunyai 5 atom C disebut pentosa,
sakarida ). Sebagian besar karbohidrat misal xilosa, arabinosa, dan ribosa.
dengan berat melekul yang rendah, manis [ CITATION Ris08 \l 1033 ]
rasanya. Karena itu, juga digunakan istilah
gula untuk zat-zat yang tergolong
karbohidrat. [ CITATION Wib17 \l 1033 ]
Terdapat tiga golongan utama
karbohidrat: monosakarida, oligosakarida,
dan polisakarida (lihat diktat biokimia ).
Terdapat tiga golongan karbohidrat yang
Gb.1. gugus monosakarida
utama yaitu : monosakarida,
oligosakarida dan polisakharida. Kata Sumber: ranikhoiriyah206.blogspot.com
sakarida diturunkan dari bahasa Yunani Monosakarida atau gula sederhana,
yang berarti gula Polisakharida terdiri dari terdiri dari hanya satu unit polisakharida
rantai panjang yang mempunyai ratusan aldehida atau keton. D-glukosa adalah
atau ribuan unit monosakarida. Beberapa monosakarida yang paling banyak
Menambahkan 5 mL reagen
Menambahkan sedikit-sedikit benedict pada tiap-tiap tabung
1mL pekat melalui dinding reaksi
tabung reaksi
2. Reaksi Benedict
Melakukan percobaan di atas
Prosedur yang dilakukan untuk untuk larutan glukosa yang
memperoleh data yaitu sebagai berikut diencerkan 2 kali, 10 kali, 50 kali,
100 kali
5. Hidrolisis Sukrosa
Setelah dingin amati apakah Prosedur yang dilakukan untuk
terjadi endapan merah bata memperoleh data yaitu sebagai berikut
Memasukkan 5 mL larutan
Jurnal STF YPIB Cirebon | 16 Januari 2020
sukrosa 1% kedalam tabung
reaksi
Tambahkan 1 mL HCl pekat
9 |Gita Aliansi Sukma/ANALISIS UJI HASIL REAKSI-REAKSI KARBOHIDRAT (MONOSAKARIDA, DISAKARIDA, DAN POLISAKARIDA)
Tambahkan 2 mL HCl 1N
10 |Gita Aliansi Sukma/ANALISIS UJI HASIL REAKSI-REAKSI KARBOHIDRAT (MONOSAKARIDA, DISAKARIDA, DAN POLISAKARIDA)
pekat
3 1 mL Positif
Lakto ,
HASIL DAN PEMBAHASAN sa + 3 terdap
tetes at
a. Reaksi Molisch pereak cincin
Reaksi molisch merupakan si ungu
reaksi umum untuk karbohidrat, molisc tipis
semua senyawa yang mengandung h+1
karbohidrat positif terhadap reaksi mL
ini, terjadi warna merah ungu. H 2 SO 4
Untuk karbohidrat pentose dengan pekat
asam membentuk furfural, 4 1 mL Negati
sedangkan karbohidrat heksosa Amilu f,
m + 3 endap
membentuk hidroksimetlfurfural.
tetes an
Berikut hasil pengamatan pereak putih
yang didapatkan pada praktikum si agak
uji karbohidrat adalah sebagai molisc keruh.
berikut h+1
mL
Tabel 1.1 Data Pengamatan Reaksi Molisch H 2 SO4
pekat
Prose perco Perla Hasil Berdasarkan hasil data pengamatan diatas
dur baan kuan pada percobaan :
Perco 1. Penambahan larutan 1mL Fruktosa
baan
menghasilkan negatif, tidak
Reaks 1 1 mL Negati
berwarna, cincin indol, berwarna
i frukto f,
Molis sa + 3 tidak ungu. Berdasarkan hasil data
ch tetes berwar pengamatan dapat dijelaskan
pereak na, bahwa larutan ini jika dilakukan
si cincin dengan perlakuan prosedur reaksi
molisc indol, molisch tidak mengandung
h+1 berwar karbihidrat.
mL na 2. Penambahan larutan 1 mL Sukrosa
H 2 SO4 ungu. dengan menggunakan perlakuan
pekat yang sama yaitu menghasilkan
2 1 mL Negati negatif, tidak berwarna, cincin
Sukro f, indol, berwarna ungu. Berdasarkan
sa + 3 tidak hasil data pengamatan dapat
tetes berwar dijelaskan bahwa larutan ini jika
pereak na,
dilakukan dengan perlakuan
si cincin
molisc indol, prosedur reaksi molisch
h+1 berwar 3. Penambahan larutan 1 mL laktosa
mL na dengan menggunakan perlakuan
H 2 SO4 ungu. yang sama yaitu menghasilkan
meni men
t, didi
ding h5
inka meni
n t,
dan ding
amat inka
i n
apak dan
ah amat
terja i
di apak
enda ah
pan terja
mera di
h enda
bata, pan
bila mera
belu h
m bata,
dipa bila
nask belu
an m
lagi dipa
sela nask
ma an
15 lagi
meni sela
t, ma
ding 15
inka meni
n t,
3 1 Negat ding
mL if, inka
Lakt warna n
osa biru 4 1 Negat
+1 tidak mL if,
mL meng Amil warna
reak hasilk um + biru
si an 1 tidak
barf merah mL meng
oed bata reak hasilk
pana si an
skan barf merah
dala oed bata
m pana
pera skan
ngas dala
air m
panas bata
kan
Prose Percob Perla Hasil selam
dur aan kuan a2
perco menit,
baan amati
Reaks 1 1 mL Nega Berdasarkan hasil data pengamatan diatas
i Frukt tif, pada percobaan :
Seliw osa mera
anoff +1 h 1. Penambahan larutan 1mL Fruktosa
mL gelap dengan menggunakan perlakuan
seliw yang sama yaitu menghasilkan
anoff, Negatif, merah gelap. Berdasarkan
panas hasil data pengamatan dapat
kan
dijelaskan bahwa larutan ini jika
selam
dilakukan dengan perlakuan reaksi
a2
menit, seliwanoff bukan termasuk
amati karbohidrat golongan ketosa karena
2 1 mL Nega tidak berwarna merah bata.
Sukro tif, 2. Penambahan larutan 1 mL Sukrosa
sa +1 mera dengan menggunakan perlakuan
mL h yang sama yaitu menghasilkan
seliw gelap negatif, merah gelap. Berdasarkan
anoff, hasil data pengamatan dapat
panas dijelaskan bahwa larutan ini jika
kan dilakukan dengan perlakuan
selam prosedur reaksi seliwanoff bukan
a2
termasuk karbohidrat golongan
menit,
ketosa karena tidak berwarna
amati
3 1 mL Nega merah bata.
Lakto tif, 3. Penambahan larutan 1 mL laktosa
sa +1 mera dengan menggunakan perlakuan
mL h yang sama yaitu menghasilkan
seliw gelap negatif, merah gelap. Berdasarkan
anoff, hasil data pengamatan dapat
panas dijelaskan bahwa larutan ini jika
kan dilakukan dengan perlakuan
selam prosedur reaksi seliwanoff bukan
a2 termasuk karbohidrat golongan
menit, ketosa karena tidak berwarna
amati
merah bata.
4 1 mL Posit
4. Penambahan larutan 1 mL amilum
Amilu if,
m+1 warn dengan menggunakan perlakuan
mL a yang sama yaitu menghasilkan
seliw mera positif, warna merah bata.
anoff, h Berdasarkan hasil data pengamatan
REFERENSI
Murray, K. (2002). Harper Biochemestry, twenty fth edition. New York: Mc Graw Hill Companie.
Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia : Buku Panduan Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata 1
Fakultas Bioksata . Jakarta: Buku Kedokteran EGC.