Tablet Allopurinol 300 MG

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Preformulasi,

Formulasi dan
Evaluasi
Kelompok 5
Armila Safitri 22031014001

Anggiy La Rabu 22031014002

Fakurnisa Shatibi 22031014009

Attina Salsa Billa 22031014010

Alif Alkahfi 22031014024

Sri Ulfiyanti S 22031014028

Nurjannah Abdullah 22031014029

Sevhia Puspita Dewi 22031014030


1. Informasi Umum Senyawa Aktif
• Nama zat aktif : ALLOPURINOLUM (FI IV, hlm 73)
• Nama kimia atau struktur kimia : 1H-Pirazolo [3,4-d] pirimidin-4-ol (FI IV, hlm 73)
• Nama lain/sinonim : Allopurinol (FI IV, hlm 73)
• Bobot molekul : 136, 11 (FI IV, hlm 73)
• Pemerian : Serbuk halus putih hingga hampir putih; berbau lemah (FI IV, hlm 73)
• Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air dan etanol; larut dalam larutan kalium dan
natrium hidroksida; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter (FI IV, hlm 73)
• Stabilitas : Stabil pada suhu tinggi (105 ) dan pada pH 3,1 – 3,4 (TPC, hlm 716)
• Inkompatibilitas : Adanya interaksi dengan prednisolone dan zat asam (TPC, hlm
716)
• Susut Pengeringan : Tidak lebih dari 0,5% (FI IV, hlm 73)
• Titik leleh : > 350 (FI IV, hlm 73)
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. Pendekatan Formulasi (Analisis Pemilihan Zat Aktif dan Eksipien

• Bentuk zat aktif yang digunakan beserta alasan:


Bentuk dasar sesuai ketersediaan di pasaran
• Metode pembuatan yang dipilih dan alasan (berkaitan dengan stabilitas zat aktif, dan sifat dari zat aktif seperti
aliran, kompresibilitas, bobot jenis dan jumlah zat aktif):
Metode pencampuran yang dipilih yaitu granulasi basah karena jumlah zat aktif dalam formula yang besar juga menyebabkan
allopurinol sulit untuk dikempa langsung. Allopurinol juga memiliki karakteristik tahan terhadap suhu tinggi dan tidak terurai
pada kondisi lembab ditandai dengan memiliki titik leleh > 350 sehingga metode granulasi basah dapat digunakan untuk
membuat tablet allopurinol.
• Eksipien yang digunakan dan alasan pemilihan eksipien dan konsentrasi yang digunakan:
1. Gelatin merupakan bahan pengikat yang digunakan dikarenakan bobot gelatin yang rendah telah diselidiki kemampuannya
untuk mempertinggi kecepatan disolusi obat secara oral.
2. Amilum sebagai disintegrant karena granulnya mampu mengembang apabila kontak dengan air.
3. Talk sebagai glidan karena tidak diabsorpsi secara sistemik sehingga tergolong tidak beracun, murah dan mudah didapat.
4. Mg stearat sebagai lubrikan untuk meningkatkan sifat alir campuran serbuk dan mengurangi gesekan antar partikel sehingga
campuran serbuk lebih mudah mengalir.
5. Sorbitol sebagai bahan pengisi karena memiliki rasa manis sehingga ketika dicukupkan dapat menutupi rasa tidak enak dan
kompresibilitasnya cukup baik.
2. Pendekatan Formulasi (Analisis Pemilihan Zat Aktif
dan Eksipien
1. Gelatin
• Pemerian: Lembaran, kepingan atau potongan, atau serbuk kasar sampai halus; kuning lemah atau
coklat terang; warna bervariasi tergantung ukuran partikel. Larutannya berbau lemah seperti kaldu.
Jika kering stabil di udara, tetapi mudah terurai oleh mikroba jika lembab atau dalam bentuk larutan
(FI IV, hlm 404)
• Kelarutan: Tidak larut dalam air dingin; mengembang dan lunak bila dicelup dalam air; menyerap air
secara bertahap sebanyak 5 sampai 10 kali beratnya; larut dalam air panas, dalam asam asetat 6 N dan
dalam campuran panas gliserin dan air; tidak larut dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter, dalam
minyak lemak dan dalam minyak menguap (FI IV, hlm 404)
• Stabilitas: Gelatin kering stabil di udara. Larutan gelatin berair juga stabil untuk jangka waktu lama
jika disimpan dalam kondisi dingin namun dapat mengalami degradasi bakteri (HOPE, ed, hlm 280)
• Inkompatibilitas: Gelatin akan bereaksi dengan asam dan basa, bereaksi dengan aldehida dan gula
aldehida, polimer anionik dan kationik, elektrolit, ion logam, pemlastis, pengawet, oksidator kuat, dan
surfaktan (HOPE, ed, hlm 280)
• Fungsi dalam formula: Pengikat (HOPE, ed, hlm 280)
• Konsentrasi yang dibutuhkan: 2-10% (HOPE, ed, hlm 279)
2. Pati
• Pemerian: Serbuk putih, hablur. (FI III, hlm 762)
• Kelarutan: Larut dalam air panas, membentuk atau menghasilkan larutan
agak keruh (FI III, hlm 762)
• Stabilitas: Pati kering stabil jika terlindung dari kelembapan tinggi. Pati
dianggap inert secara kimia dan mikrobiologis kondisi penyimpanan
normal. Larutan atau pas pati secara fisik tidak stabil dan mudah
dimetabolisme mikroorganisme; oleh karena itu bahan tersebut harus baru
disiapkan bila digunakan untuk granulasi basah (HOPE, ed, hlm 689)
• Inkompatibilitas: Tidak cocok dengan zat pengoksidasi kuat. Senyawa
inklusi berwarna terbentuk dengan yodium (HOPE, ed, hlm 689)
• Fungsi dalam formula: Penghancur (HOPE, ed, hlm 686)
• Konsentrasi yang dibutuhkan: 3-25% (HOPE, ed, hlm 686)
3. Talk
• Pemerian: Serbuk hablur, sangat halus, mudah melekat pada kulit,
bebas dari butiran : warna putih atau warna kelabu. (FI III, hlm 591)
• Kelarutan: Tidak larut dalam hampir semua pelarut. (FI III, hlm
591)
• Stabilitas: Talk merupakan bahan yang stabil dan dapat disterilkan
dengan pemanasan pada suhu 160°C selama tidak kurang dari 1 jam.
Ini juga dapat disterilkan dengan paparan etilen oksida atau iradiasi
gamma (HOPE, ed, hlm 729)
• Inkompatibilitas: Tidak cocok dengan senyawa amonium kuaterner.
(HOPE, ed, hlm 729)
• Fungsi dalam formula: Glidan (HOPE, ed, hlm 728)
• Konsentrasi yang dibutuhkan: 1-10% (HOPE, ed, hlm 728)
4. Mg Stearat
• Pemerian: Serbuk halus; putih; licin dan mudah melekat pada kulit; bau lemah
khas. (FI III, hlm 354)
• Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%) P dan dalam eter .
(FI III, hlm 354)
• Stabilitas: Magnesium stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup,
tempat kering (HOPE, ed, hlm 404)
• Inkompatibilitas: Tidak cocok dengan asam kuat, basa kuat dan garam besi.
Hindari pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. Mg stearat tidak dapat
digunakan pada produk yang mengandung aspirin, beberapa vitamin dan sebagian
besar garam alkaloid (HOPE, ed, hlm 405)
• Fungsi dalam formula: Lubrikan (HOPE, ed, hlm 404)
• Konsentrasi yang dibutuhkan: 0,25 - 5% (HOPE, ed, hlm 404)
5. Sorbitol
• Pemerian: Serbuk; butiran atau kepingan; rasa manis; higroskopik. (FI III, hlm 567)
• Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol (95%)P;
• dalam metanol P; dan dalam asam asetat P. (FI III, hlm 567)
• Stabilitas: Sorbitol secara kimia relatif inert dan kompatibel dengan sebagian besar eksipien. la stabil
di udara tanpa adanya katalis dan dalam keadaan dingin, asam encer dan basa. Sorbitol tidak menjadi
gelap atau terurai pada suhu tinggi atau dengan adanya amina. Ini tidak mudah dari terbakar, tidak
korosif, dan tidak mudah menguap (HOPE, ed, hlm 680)
• Inkompatibilitas: Sorbitol akan membentuk khelat yang larut dalam air dengan banyak ion logam
divalen dan trivalen dalam kondisi asam dan basa kuat. Penambahan polietilen glikol cair ke dalam
larutan sorbitol, dengan pengadukan yang kuat, menghasilkan gel seperti lilin yang larut dalam air
cepat- dengan titik leleh 35-40°C. Larutan sorbitol juga bereaksi dengan oksida besi sehingga
berubah warna. (HOPE, ed, hlm 680)
• Fungsi dalam formula: Pengisi (HOPE, ed, hlm 679)
• Konsentrasi yang dibutuhkan: 25 - 90% (HOPE, ed, hlm 679)
3. Kesimpulan Formula
• Contoh sediaan di pasaran : Puricemia, Alodan
• Akan dibuat sediaan Allopurinol Tablet 300 mg sebanyak 1000 tablet
• Formula utama
Nama Bahan % Rekomendasi % dalam Jumlah dalam Jumlah dalam Fungsi dalam
formula 1 tablet (mg) 1 bets (gram) formula

Allopurinol NA 50 300 300 Zat aktif


Gelatin 2 – 10 4 24 24 Pengikat
Amilum 3 – 25 10 60 60 Penghancur
dalam
Talk 1 – 10 2 12 12 Glidan
Alcohol 70% qs qs qs qs Pelarut
Pengikat
Mg Stearat 0,25 – 5 1 6 6 Lubrikan
Amilum 3 – 25 5 30 30 Penghancur luar

Sorbitol 25 - 90 28 168 168 Pengisi


Total 100% 600 mg 600 g FD: 582 mg
(97%)
4. Prosedur Pembuatan Sediaan
1. Penimbangan (untuk 1 tablet dan untuk 1 bets)

Nama Bahan Jumlah dalam 1 tablet Jumlah dalam 1 bets (g)


(mg)
Allopurinol 300 300

Gelatin 24 24

Amilum 60 60

Talk 12 12

Alkohol 70% qs qs

Mg Stearat 6 6

Amilum 30 30

Sorbitol 168 168

Total 600 mg 600 g


4. Prosedur Pembuatan Sediaan
2. Prosedur Pembuatan Tablet
• Timbang zat aktif dan excipient pada fase dalam
• Pembuatan larutan pengikat: Ukur alcohol 70% sebanyak 10 mL, larutkan gelatin ke dalam alcohol
hingga terlarut homogen
• Campurkan amilum fase dalam, sorbitol (yang sudah diayak mesh 40) dan allopurinol (yang sudah
diayak mesh 30) secara bertahap sampai homogen
• Masukkan larutan pengikat lalu aduk.
• Keringkan massa basah dalam oven 70°C sampai didapatkan LOD 2-3 %, ayak mesh 16.
• Timbang massa granul yang didapatkan
• Timbang fase luar menyesuaikan dengan bobot granul yang didapat
• Campurkan amilum fase luar dan talk secara bertahap sehingga didapatkan massa yang homogen
• Campurkan Mg stearate yang sudah diayak mesh 40 secara bertahap, disebar. Campurkan hingga
homogen
• Lakukan pencetakan tablet
3. Perhitungan fase luar
Misal fase dalam yang didapatkan sejumlah 565 g
Maka fase luar yang harus ditimbang:

Nama Bahan Jumlah Jumlah ditimbang


teoritis
Amilum 30 29,12 g

Talk 12 11,65 g

Mg stearat 6 5,82 g
5. Evaluasi Sediaan
• Evaluasi Produk Antara
Evaluasi Persyaratan Metode Pustaka

Pemerian Granul putih hingga hampir putih; Amati secara visual pada In house specification
berbau lemah kaca arloji
Identifikasi Positif Spektrofotometri UV dalam FI VI, hlm 86
kalium bromida
Kadar 93,0% - 107,0% Fase gerak, larutan baku, FI VI, hlm 86
larutan uji dan sistem
kromatografi
Disolusi Media disolusi : 900 mL asam Larutan baku FI VI, hlm 86
hidroklorida 0,01 N persediaan,larutan baku,
Alat tipe 2 : 75 rpm larutan uji,
Waktu : 45 menit Spektrofotometri, dan
toleransi
Keragaman Bobot 25 mg dan 25% FI VI, hlm 2026
• IPC

Tahap Parameter IPC Persyaratan Interval

Granulasi (pengeringan) LOD 2,0% - 3,0% Setelah pengeringan

Bobot individu tablet 600 mg Awal tengah akhir


(565 – 625 mg)
Panjang x lebar P: 16,0 – 16,2 mm Awal
L: 7,2 – 7,4 mm
Ketebalan 4,1 – 5,5 mm Awal tengah akhir
Pencetakan
Kekerasan 7 – 11 kgN Awal tengah akhir

Friability <1% Awal tengah akhir

Waktu hancur < 10 menit Awal tengah akhir


• Evaluasi Sediaan Akhir
Evaluasi Persyaratan Metode Pustaka
Pemerian Granul putih hingga hampir Amati secara visual pada kaca arloji In house specification
putih; berbau lemah

Identifikasi Positif Spektrofotometri UV dalam kalium bromida FI VI, hlm 86


Kadar 93,0% - 107,0% FG: amonium fosfat monobusa 0,05 M FI VI, hlm 86
Lar. Baku: pipet 4 ml dan 2 ml lar. Baku 200ml encerkan
dengan FG
Lar. Uji: saring buang 10 ml filtrat pipet 4 ml dan 2 ml
lar. Baku 200ml encerkan dengan FG
Sistem kromatografi: detektor UV 254 nm; kolom L1 4
mm x 30 cm; laju alir 1,5 ml/mnt; volume inject 15 mcL

Disolusi Media disolusi : 900 mL asam Lar. Baku Persediaan : 40 mg allopurinol dan 200 ml dan FI VI, hlm 86
hidroklorida 0,01 N 10 ml NaOH, encerkan dengan media disolusi
Alat tipe 2 : 75 rpm Lar. Baku : pipet lar. baku persediaan encerkan dengan
Waktu : 45 menit media disolusi
Lar. Uji : Pipet alikot, saring, encerkan dengan media
disolusi
Spektrofotometri : penetapan jumlah C5H4N4O panjang
gelombang 250 nm
Toleransi: dalam 45 menit larut tidak < 75%
Keragaman 25 mg dan 25% Memenuhi persyaratan FI VI, hlm 2026
Bobot
6. Kemasan

Kemasan: Innerbox @ 10 strip @ 10 tablet


• Kemasan primer : strip
Bahan: aluminium foil
• Kemasan Sekunder :
1. Innerbox
2. Brosur
• Kemasan tersier: corbox

Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik (FI IV, hlm 73)


Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
and includes icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai