Batuan Beku Intermediet
Batuan Beku Intermediet
Batuan Beku Intermediet
Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah praktikum petrografi
Program Studi Sarjana Teknik Gologi
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Oleh:
Kafi akbar
072.16.018
Pendahuluan: Analisis tekstur dan komposisi menggunakan instrumen MastCam [1] dan
ChemCam [2,3] telah mengidentifikasi total 53 target beku masif (tidak berlapis). Ini berkisar dari
target mafik di mana feldspars membentuk kurang dari 50% dari batuan sampai sampel felsic di
mana feldspars adalah mineral dominan. Batuan ini telah digambarkan sebagai mengapung di
Bradbury Rise [4] dan sepanjang melintasi hingga sol 800. Karya ini menyajikan klasifikasi dari 53
target berapi ini. Sebuah abstrak pendamping [5] berfokus lebih detail pada sepuluh target paling
kaya dan alkali feldspar. Metodologi: Tekstur telah dinilai menggunakan gambar. Kamera MastCam
dan RMI memungkinkan perbedaan distribusi bentuk butir. Butiran terkecil yang terlihat dilihat oleh
RMI mengkoreksi hingga 95 μm pada 2,4 m atau 140 μm pada 3,6 m. MastCam sangat berguna juga
untuk memberikan gambar dan konteks warna. Analisis LIBS ChemCam menggunakan jejak analisis
300-500 μm untuk sampel target di beberapa lokasi (11520 spektrum diambil pada> 384 poin untuk
53 target ini). Analisis komponen independen (ICA) digunakan untuk menilai heterogenitas lateral
antara titik yang berbeda dalam raster pada target batuan yang diberikan, serta variasi kimia dengan
kedalaman dalam urutan tembakan [6]. Kuantifikasi rasio elemen kunci dari karakteristik spektral
target dilakukan oleh analisis univariat [7] yang memperoleh estimasi kuantitatif dari area puncak
garis LIBS yang dipilih dengan baik menggunakan target kalibrasi di papan (CCCT) [8]. Dengan
demikian ChemCam menawarkan kesempatan pertama untuk menilai keanekaragaman mineralogi
pada skala ukuran butir dan, dari sini, keanekaragaman litologi. Morfologi dan tekstur batuan:
Sebagian besar batuan mengapung atau membentuk klast pada konglomerat (Gbr.1). Beraneka
ragam, warnanya mulai dari abu-abu gelap hingga terang dengan banyak batu segi karena erosi
angin. Dari morfologi dan teksturnya, lima kelompok telah diidentifikasi dengan jelas [9] dan
dicantumkan dalam Tabel 1: (1) batuan aphanitik / phaneritik gelap dengan sedikit mikrolit
kencang. Beberapa dari mereka mengkilap tanpa butiran penglihatan dan dengan fraktur konkoid
(21 batu-Gambar 1a), (2) batuan porfiritik dengan fenocryst euhe-dral bernada ringan (hingga 20
mm) yang dipasang di mesostasis gelap (9 batu -Gambar 1b), (3) batu leukokrat tanpa butiran yang
terlihat, kadang-kadang membentuk atau membentuk lempengan yang tertutup oleh debu (6 batu
-Gambar 1c), (4) batu gelap baik halus (<1mm) atau berbutir kasar (> 1mm) dengan jumlah yang
sama dari crys-tals equigranular gelap dan terang (8 batu - Gbr. 1d), (5) leucocrate berbutir kasar
kasar (> 4mm) baik batu purba atau tebal; nanti tidak akan digunakan untuk kimia mereka (9 batu
-Gambar. 1e).
Batuan beku intermediete
Batuan beku intermediate adalah batuan yang mineralnya berbutir kasar hingga sedang,
warnanya agak gelap. Terbentuk langsung dari pembekuan magma dimana proses pembekuan
berada di daerah pipa gunung api, tidak jauh dibawah permukaan bumi. Komposisi dan
presentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah plagiokls, mineral mafis,
juga mengandung SiO2. Batuan beku intermediet memiliki kandungan silica antara 52%-66
%.Contohnya Andesit dan Syenit.
Batuan beku di Indonesia
Batuan beku di Indonesia didominasi oleh batuan beku Granitoid ,karena tatanan
tektoniknya yang berada pada zona subduksi. Tatanan tektonik ini menyebabkan magma
berdiferensiasi sehingga berkom posisi sebagai intermediate dan asam.Namun bukan berarti
batuan beku basaltic tidak ada, kebanyakan batuan beku basaltic sudah terubah oleh proses
metamorfisme sehingga menjadi tidak dominan.
Pada 20 juta tahun sebelum masehi, zona tubrukan lempeng Australia dengan lempeng
Asia terkunci dan menyebabkan menunjamnya lempeng Australia dibawah lempeng Asia.
Penunjaman ini berlangsung hingga sekarang dan menyebabkan munculnya gunung-gunung api
disebelah barat Pulau Sumatra dan juga sebelah selatan Pulau Jawa. Padasaat itu Jawa Tengah
dan Jawa Timur berupa lautan, jika dilihat di selatan Pulau Jawa banyak dijumpai gunung
gamping. Gamping itu dulunya adalah terumbu karang yang hidup dan berada di laut.
Dengan begitu dapat diketahui bahwa pegunungan selatan Jawa, termasuk batu gamping di
Wonosari itu, dahulunya adalah berupa lautan.
Pulau Jawa pada umumnya memiliki batuan berumur Tersier dan Pratersier, batuan
pratersier tersingkap di Luh Ulo, yaitu berupa batuan basaltic: Gabro, diabas, serpentinit dan
peridotit. Selain itu juga terdapat intrusi granitoid yang mendorong munculnya batuan dengan
komposisii ntermediet yaitu andesit tua. Penjelasan lebih lanjut mengenai batuan-batuan
pembentuk pulau jawa adalah sebagai berikut :
1. BASALTIK
Gabro :
Batuan Gabbro berwarna gelap, mempunyai bentuk ukuran butir serabut dari proses
intrusive dan merupakan batuan beku akibat proses plutonic sepertigranit, hanyasaja batuan
gabbro mempunyai kandungan silica yang lebih rendah dan tidakm engandung mineral kuarsa,
alkali feldspar dan hanya mengandung mineral plagioklas yang sering dijumpai berwarna gelap
dengan kandungan kalsium yang tinggi. Mineral mineral gelap lainnya yang sering terdapat
pada batuan ini adalah amphibole, pyroxene dan kadang kadang juga biotite, olivine,
magnetite, ilmenitedan apatite. Proses erupsi yang dialami gabbro sama seperti dengan yang
dialami batuan Basalt. Mineral-mineral utama pembentuk batuan Gabbro adalah hornblende,
magnetite dan mineral mineral terang dari plagioklas. Gabbro adalah nama sebuah kota di
Tuscany, Italia.
Diabase
Batuan Diabas ini terbentuk dari magma yang menerobos hingga dekat ke permukaan.
Ciri-ciri dari Diabas:
• Batuan beku berwarna abu-abu
• Berbutir sedang
• Mineral piroksendan plagioklas berbentuk seperti jarum yang saling bersilangan
Serpentinit :
Batuan Serpentinit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari mineral serpentin
akibat perubahan basalt dasar laut yang bertekanan tinggi pada temperature rendah. Mineral
serpentin tergolong dalam kelas mineral Silikat yaitu Phyllosilicates. Batuan Serpentinit sering
digunakan untuk batu hias dan dipakai untuk industri mineral. Batuan ini banyak ditemukan di
Negara Swedia, Italia, Rusia, di wilayah California, dan pertambangan Norberg.
Peridotit :
Peridotit adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan
magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi.merupakan
Suatu batuan ultramafic yang memiliki butiran kasar dengan suatu tenunan crystallkine,
merupakan karakteristik dari kerak samudra bagian bawah dan pembentukan jenis batuan
dengan prinsip the upper mantel. Mineral penyusun Peridotite sebagian besar terdiri olivine
dan pyroxene.
2. INTERMEDIET
Andesittua :
Formasi Andesit Tua tersusun oleh breksi andesit, tuf, tuflapili, konglomerat, dan sisi
panaliran lava andesit. Komposisi lava terutama terdiri dari andesit hiper tendan andesit
augit–hornblende.
Tuff :Merupakan batuan piroklastik yang terbentuk dari material vulkanik klastik
yang dihasilkan dari serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung
api. Yang memiliki ukuran butir Debu halus–kasar(<0,04 mm). Biasanya dapat
dijumpai efek bakar yang merupakan cirri dari batuan piroklastik.
Tuff Lapili : Piroklastik yang berukuran kacang sampai buah kenari (2 sampai 64
mm). Mereka sering terlihat seperti abu. Padaletusan yang kaya air, abu menjadi
tambah basah membentuk bidang-bidang yang bulat.
Konglomerat:
Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang
berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari
2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batu pasir dan diperkuat &
dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk
menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada system sungai dan pantai.
1.ASAM
Granit :
Granit adalah batuan beku plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan magma
berkomposisi asam pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi. Umumnya bersifat massif
dan keras, berteksrur porfiritik, terdiri atas mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan
hornblende. Berwarna abu-abu berbintik hijau dan hitam, kehijau-hijauan dan
kemerah-merahan.merupakan batuan beku dalam yang mempunyai kristal-kristal kasar.
Diorit :
Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang Terbentuk dari hasil
peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone. Biasanya diproduksi
pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran (subduction
sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan). Terdapat emplaces yang besar
berupa batholiths (banyak beribu-ribu mil-kwadrat) dan mengantarkan magma sampai pada
permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar andesite.
Granodiorit :
Granodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang,
berwarna terang, menyerupai granit. Granodiorit dapat digunakan untuk pengeras jalan,
pondasi, dan lain-lain. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentukbatolit, stock, sill
danretas.
2. BASALTIK
Basalt :
Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang terjadi dari hasil pembekuan magma
berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Umumnya bersifat massif dan
keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan
mineral hitam
Gabro :
Gabro adalah batuan beku dalam, umumnya berwarna hitam,
mineralnya berbutir
kasar hingga sedang, berat jenisnya 2,9-3,21.Komposisi dan persentase mineral pembentuknya
adalah :Plagioklas ( labradorit atau bitownit) 70 – 45 %, mineral mafis 25 – 50
%.