MAKALAH DDIP Kel 4
MAKALAH DDIP Kel 4
MAKALAH DDIP Kel 4
OLEH
KELOMPOK 4
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
KaruniaNya kepada kita semua sehingga Makalah ini dapat kami susun dengan baik dan lancar. Tak lupa
pula kita kirimkan salam serta salawat kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini. Makalah kami
ini berjudul : “PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN”
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang
Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, kami dengan rendah hati menerima masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan
makalah ini
Akirnya kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia menghadapi masa
depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga
masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. Hal ini berarti pendidikan nasional mempunyai tugas untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang baik, yang dapat berguna dalam pembangunan dimasa depan.
Derap langkah pembangunan sendiri selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Tetapi,
perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sebagiannya tidak dapat
diramalkan sebelumnya. Sebagai konsekuensi logis, pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah
baru. Masalah-masalah tersebut kemudian berdampak kepada kualitas sumber daya manusia dan
pendidikan di Indonesia.
Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri saat ini pantas dikatakan memperihatinkan. Ini dibuktikan
antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human
Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan
per-kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di
antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan
ke-109 (1999).
Survei Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), pada awal November 2011, yang
merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di urutan ke-124 dari 187 negara yang
disurvei. IPM Indonesia hanya 0,617, jauh di bawah Malaysia di posisi 61 dunia dengan angka 0,761.
Dengan adanya beberapa penelitian mengenai pendidikan di Indonesia memang jelas bahwa pendidikan
di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan pendidikan di Negara lain. Hal ini yang melatar
belakangi kami untuk mengkaji penyebab pendidikan Indonesia masih berada di bawah harapan dan
bagaimana upaya atau solusi dari permasalah pendidikan di Negara kita ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Permasalahan pendidikan ialah perbedaan program-program pendidikan antara yang diharapkan
dengan kenyataan yang terlaksana di lapangan. Berikut ini beberapa program pendidikan tanah air kita :
a. Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan.
b. Peningkatan mutu pendidikan.
c. Peningkatan relevansi pendidikan.
d. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan.
e. Pengembangan kebudayaan.
f. Pembinaan generasi muda.
(TAP MPR RI No.II/MPR/1993)
Dalam perjalanannya menuju tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang tujuan pendidikan nasional adalah “mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab dan kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Masalah-masalah pendidikan (umum) yang perlu dipecahkan adalah :
a. Kurang meratanya pelayanan pendidikan
b. Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan pembelajaran
c. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
d. Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian
e. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
g. Belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
i. Belum tersebarnya paket pendidikan yang dapat mengikat, mudah dicerna, dan mudah
diperoleh
j. Belum meluasnya kesempata kerja (pembuatan dan pemanfaatan teknologi,
komunikasi, software dan hardware.
Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain, masalahnya bersifat
kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah
pendidikan dengan masalah-masalah social lain dalam masyarakatnya, secara sederhana masalah
pendidikan dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, :
1. Masalah pemerataan
2. Masalah Mutu / kualitas
3. Masalah efektivitas dan relevansi
4. Masalah efisiensi.
Pemecahan masalah-masalah pendidikan yag komplek itu dengan cara pendekatan pendidikan
yang konvensional sudah dianggap tidak efektif. Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan
sebagai persepektif baru dalam dunia pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk memecahkan
masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara konvensional secara tuntas.
b. Mutu Pendidikan
Mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Jadi pendidikan yang bermutu yaitu
pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan
bangsa pada saat ini. Sedangkan relevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan berguna secara
langsung. Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap jenjang
pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan mutu ini diarahkan kepada peningkatan
mutu masukan dan lulusan, proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk
menjalankan pendidikan.
Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan dapat mempengaruhi
merosotnya mutu pendidikan. Oleh sebab itudalam mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha
dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, dengan
menambah fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari sestem pengajaran tepat guna, serta
sistem eveluasi yang sebaik mungkin dengan tujuan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara
bertahap.
Tujuan Mutu pendidikan
Adalah untuk memberikan jaminan kualitas pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Oleh karena itu mutlak dilakukan atau dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Mutu pendidikan
erat kaitannya dengan lembaga pendidikan, yaitu sekolah yang merupakan lembaga pendidikan
secara khusus yang mengembangkan SDM.
d. Relevansi Pendidikan
Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan dengan perkembangan di masyarakat.
Misalnya:Lembaga pendidikan tidak dapat mencetak lulusan yang siap pakai. tidak adanya kesesuaian
antara output (lulusan) pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi.
Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam kondisi sekarang ini sangat
dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya
dengan persiapan kerja.
Pendidikan dianggap relevan (ideal) ialah bila sistim pendidikan dapat menghasilkan output
(keluaran) yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Kesesuaian (relevansi) tersebut
meliputi/mencakup kuantitas (jumlah) ataupun kualitas (mutu) output tersebut. Selanjutnya kesesuaian
tersebut hendaknya mempunyai tingkat keterkaitan (link) dan kesepadanan (match).
Pendidikan dikatakan tidak atau kurang. Kadar permasalahan ditentukan oleh tingkat kesesuaian
antara sistim pendidikan dengan kebutuhan masyarakat pembangunan tersebut. Bila tingkat kesesuaian
tinggi maka pendidikan dikatakan relevan. Permasalahan akan semakin besar/rumit bila tingkat
kesesuaian itu rendah.
Tujuan relevansi.
Upaya peningkatan relevasi dalam sstem pendidikan bertujuan agarhasil pendidikan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik, dalam artian prosese pendidikan dapat memberikan dampak
pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik kebutuha kerja , kehidupan dimasyarakat, dan
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
e. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan (UU No. 20 tahun 2003 pasal 1, BAB 1 )
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan (UU No. 20 tahun 2003 psl 1, BAB 1)
Beberapa permasalahan yang dihadapi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan antara lain :
1. Kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Kebijakan “upah minimum” boleh jadi telah menyebabkan pegawai bermental kuli, bukan pegawai
yang mengejar prestasi. Rendahnya dan bahkan tidak ada lagi insentif dari pemerintah daerah
terutama yang tinggal di desa terpencil. Bahkan untuk tenaga kependidikan belum ada “pengakuan”
dan penghargaan atas kinerjanya seperti sertifikasi. Hal ini akan menimbulkan kesenjangan yang
mengakibatkan peningkatan mutu pendidikan terhambat.
2. Penilaian dan pengawasan kinerja
Kinerja kompetensi guru masih jauh dibawah standar isi dan proses.
3. Penempatan dan distribusi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Terjadi penumpukan tenaga pendidik di kota, tetapi di pedesaan dan terpencil sangat kekurangan.
Hal ini disebabkan banyaknya mutasi tenaga pendidik karena masalah jauh dari keluarga, medan yang
sulit, tidak betah tinggal dipedesaan dan terpencil. Begitu juga dengan tenaga kependidikan, bahkan
di pedesaan dan terpencil tidak ada tenaga kependidikan.
4. Promosi kepangkatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Pengurusan promosi jabatan.pangkat bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terutama di
daerah terpencil sangat sulit. Karena medan yang sulit dan birokrasi yang berbelit.
5. Mutasi fungsional dan struktural
Banyaknya tenaga pendidik yang potensial direkrut dalam jabatan struktural seperti camat, anggota
dewan
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahnih.blogspot.co.id/2014/09/makalah-masalah-pendidikan.html