Laporan Jurnal Pico
Laporan Jurnal Pico
Laporan Jurnal Pico
DENGAN
Di Susun Oleh:
KELOMPOK II
JURNAL UTAMA
Pengaruh Relaksasi Otogenik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pakning
Ridha Hidayat 1), Jumilah 2)
JURNAL PEMBANDING
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2
Putu Indah Sintya Dewi 1), Made Dwi Yunica Astriani 2), I Made Sundayana 3)
BAB I
JURNAL TERKAIT
Jurnal Utama
Pengaruh Relaksasi Otogenik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Pakning
Ridha Hidayat 1), Jumilah 2)
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau
Email : [email protected]
Abstrak
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.di wilayah puskesmas
Sungai Pakning merupakan puskesmas dengan kasus Diabetes Mellitus tertinggi
dari 14 puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah kasus 1054,
dan upaya psikologis yang efisien untuk menurunkan kadar gula darah adalah
relaksasi otogenik.Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
relaksasi otogenik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes
Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pakning.Jenis Penelitian ini
bersifatanalitik dengan desain quasi experimental. Teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 68 orang dengan 34
sampel untuk kelompok intervensi dan 34 orang untuk kelompok kontrol. Analisis
data yang digunakan adalah univariat (central tendency) dan bivariate (uji paired t
test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh relaksasi otogenik
terhadap penurunan gula darah pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah
kerja Puskesmas Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis (p value 0,000) pada
kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami
penurunan kadar gula darah secara signifikan (p value 0,127), hal ini di sebabkan
pada kelompok kontrol tubuh tidak diupayakan untuk melakukan aktifitas fisik
dengan benar dalam hal ini dengan relaksasi otogenik. Diharapkan pada pihak
puskesmas untuk merekomendasikan kepada petugas kesehatan dalam
menerapkan teknik relaksasi terutama pada pasien yang mengalami peningkatan
gula darah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Diabetes Melitus, Otogenik, Gula Darah
Jurnal Pembanding
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Putu Indah Sintya Dewi 1), Made Dwi Yunica Astriani 2), I Made Sundayana 3)
Prodi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
Email : [email protected]
Abstrak
Relaksasi Benson merupakan relaksasi yang menggabungkan antara teknik respon
relaksasi dan sistem keyakinan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh
terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe
2 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng III, menggunakan one group pretest-
posttest design. Besar sampel yang digunakan yaitu 40 responden yang dipilih
dengan teknik nonprobability sampling. Data dikumpulkan dengan lembar
observasi, lalu dianalisis dengan paired sampel t-test. Hasil mendapatkan nilai p =
0,001 (ada pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng III.
BAB II
PEMBAHASAN DENGAN PICO
Judul Jurnal Utama:
Pengaruh Relaksasi Otogenik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pakning
Critical Thinking :
Diabetes Mellitus merupakan masalah kesehatan dunia
yang serius dan salah satu penyakit yang memiliki
kecendrungan memburuk. DM tipe 2 adalah sekelompok
penyakit metabolik yang ditandai hiperglikemiaakibat
kerusakan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
DM tipe 2 sering tidak terdiagnosis bertahun-tahun kerena
hiperglikemia berkembang secara bertahap dan pada tahap
awal sering tidak menunjukan gejala sehingga diagnosis
baru dapat ditegakan ketika pasien berobat untuk keluhan
yang lain yang sebenarnya merupakan komplikasi dari DM
tipe 2 tersebut ( Soegondo,et al. 2009).
DM jika tidak dikelola dengan baik maka akan
menimbulkan komplikasi akut dan kronik. Komplikasi
kronik pada pasien DM tipe 2 seperti retinopati diabetik,
nefropati diabetik, neuropati diabetik, penyakit arteri
koroner dan gagal ginjal. Kondisi ini mengindikasi pasien
harus menjalani pengobatan di pusat kesehatan untuk
pengelolaan kadar gula darah dan keluhan lain yang
ditimbulkan oleh penyakit yang menyertainya, sehingga
sering membuat pasien mengalami stress dan mengalami
kecemasan yang hebat, hormon stress seperti adrenalin,
norephienefrin dan kostisol akan meningkatkan kadar gula
darah (Price & Wilson, 2006).
Menurut data International Diabetes Federation (IDF)
penyakit ini telah mengenai sekurang-kurangnya 5-7 %
populasi dunia, dan prevalensinya diperkirakan meningkat
dari 171 juta orang pada tahun 2000 hingga 366 juta orang
pada tahun 2030, dan 90 % adalah penderita DM tipe 2.