Laporan Jurnal Pico

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRESENTASI JURNAL

PENGARUH RELAKSASI OTOGENIK TERHADAP PENURUNAN


KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE
2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI PAKNING

DENGAN

PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP KADAR GULA


DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

Di Susun Oleh:
KELOMPOK II

Restiani Andriati (1803082) Laurensia Deka S. (1903018)


Agnes Riajulvin N. (1903001) Ongki (1903024)
Alfinda C. Putra (1903002) Priskilla G. Millu (1903025)
Briantoko Lilih W. U (1903008) Roslin (1903027)
Ella Sri Ardini (1903013) Veronika S. Bolosan (1903029)
Yohana Febby A. (1903033)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN LINTAS JALUR SEMESTER II


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
TAHUN 2019/2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Presentasi Jurnal “Pengaruh Relaksasi Otogenik Terhadap Penurunan


Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Pakning” dengan “Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap
Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2” di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum Yogyakarta telah diteliti dan disetujui oleh
Preceptor Kelompok PBL (Problem Based Learning) dan Preceptor Akademik
Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Yogyakarta, Maret 2020


Preceptor Kelompok Preceptor Akademik

(DIAH PUJI ASTUTI S.Kep.,Ns.M.Kep) (DWI NUGROHO HERI SAPUTRO S.Kep.,Ns


M.Kep.,Sp.Kep.MB., Ph.D.NS)

JURNAL UTAMA
Pengaruh Relaksasi Otogenik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pakning
Ridha Hidayat 1), Jumilah 2)

JURNAL PEMBANDING
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2
Putu Indah Sintya Dewi 1), Made Dwi Yunica Astriani 2), I Made Sundayana 3)

BAB I
JURNAL TERKAIT

Jurnal Utama
Pengaruh Relaksasi Otogenik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Pakning
Ridha Hidayat 1), Jumilah 2)
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau
Email : [email protected]
Abstrak
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.di wilayah puskesmas
Sungai Pakning merupakan puskesmas dengan kasus Diabetes Mellitus tertinggi
dari 14 puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah kasus 1054,
dan upaya psikologis yang efisien untuk menurunkan kadar gula darah adalah
relaksasi otogenik.Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
relaksasi otogenik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes
Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pakning.Jenis Penelitian ini
bersifatanalitik dengan desain quasi experimental. Teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 68 orang dengan 34
sampel untuk kelompok intervensi dan 34 orang untuk kelompok kontrol. Analisis
data yang digunakan adalah univariat (central tendency) dan bivariate (uji paired t
test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh relaksasi otogenik
terhadap penurunan gula darah pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah
kerja Puskesmas Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis (p value 0,000) pada
kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami
penurunan kadar gula darah secara signifikan (p value 0,127), hal ini di sebabkan
pada kelompok kontrol tubuh tidak diupayakan untuk melakukan aktifitas fisik
dengan benar dalam hal ini dengan relaksasi otogenik. Diharapkan pada pihak
puskesmas untuk merekomendasikan kepada petugas kesehatan dalam
menerapkan teknik relaksasi terutama pada pasien yang mengalami peningkatan
gula darah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Diabetes Melitus, Otogenik, Gula Darah

Jurnal Pembanding
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Putu Indah Sintya Dewi 1), Made Dwi Yunica Astriani 2), I Made Sundayana 3)
Prodi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
Email : [email protected]

Abstrak
Relaksasi Benson merupakan relaksasi yang menggabungkan antara teknik respon
relaksasi dan sistem keyakinan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh
terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe
2 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng III, menggunakan one group pretest-
posttest design. Besar sampel yang digunakan yaitu 40 responden yang dipilih
dengan teknik nonprobability sampling. Data dikumpulkan dengan lembar
observasi, lalu dianalisis dengan paired sampel t-test. Hasil mendapatkan nilai p =
0,001 (ada pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng III.

Kata Kunci: Relaksasi Benson, Gula Darah, Diabetes

BAB II
PEMBAHASAN DENGAN PICO
Judul Jurnal Utama:
Pengaruh Relaksasi Otogenik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pakning

Judul Jurnal Pembanding:


Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2

Menurut Rakorpop Kementerian Kesehatan RI (2015), tujuan pembangunan


berkelanjutan 2030 atau Sustainable Development Goals (SDGs) terdiri dari 17
tujuan. Salah satu target indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam SDGs goal 3 adalah menurunkan sebanyak 25 % kasus
kematian akibat penyakit Diabetes Mellitus, untuk mencapai tujuan tersebut
berbagai upaya kesehatan dilakukan baik melalui upaya promotif, preventif,
pemulihan dan pemberdayaan masyarakat,dan tindakan keperawatan
komplementer. Seiring dengan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat
dan perubahan gaya hidup di negara berkembang, tingkat kejadian berbagai
penyakit degeneratif semakin meningkat pula, salah satunya adalah Diabetes
Mellitus (DM). Diabetes Mellitus merupakan masalah kesehatan dunia yang
serius dan salah satu penyakit yang memiliki kecendrungan memburuk.
Menurut Soegondo,et al. (2009), Diabetes Mellitus tipe 2 dilakukan dalam kontek
non farmakologi salah satunya mengunakan teknik relaksasi. Relaksasi
merupakan salah satu bentuk mind body therapy dalam terapy komplementer dan
alternative (CAM) dalam setting keperawatan. Ketertarikan dan penggunaan
terapi komplementer ini semakin meningkat selama beberapa dekade terahir ini.
Terapi relaksasi ini bermacammacam diantaranya adalah relaksasi otot progresif
( PMR ), relaksasi benson dan relaksasi otogenik/ autogenic, cognitive imagery,
mental imagery, stretch release relaxation, dimana semua jenis relaksasi ini sudah
diuji coba melalui berbagai penelitian dalam upaya menurunkan tekanan darah,
menurunkan kecemasan, menurunkan gula darah.

No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking


1. P YA Problem :
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan
heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa
dalam darah atau hiperglikemia. Gangguan metabolisme
secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Faktor
pencetus penyakit Diabetes Mellitus antara lain faktor
keturunan, obesitas (kegemukan), mengkonsumsi makanan
instan, terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat,
merokok, stress, kerusakan pada sel pankreas dan kelainan
hormonal (Smeltzer and Bare, 2008).
Indonesia menempati urutan ke empat dengan jumlah
penderita Diabetes Mellitus terbesar di dunia setelah India,
Cina dan Amerika serikat, prevalensi DM di indonesia
tahun 2010 diperkirakan sebanyak 8,4 juta jiwa dan
prevalensi pada tahun 2030 sebanyak 21,3 juta jiwa.
Melihat kenaikan prevalensi DM secara global, maka
dapat dipahami jika dalam kurun waktu satu atau dua
dekade akan meningkat prevalensi diIndonesia.
Terapi relaksasi ini bermacammacam diantaranya adalah
relaksasi otot progresif ( PMR ), relaksasi benson dan
relaksasi otogenik/ autogenic, cognitive imagery, mental
imagery, stretch release relaxation, dimana semua jenis
relaksasi ini sudah diuji coba melalui berbagai penelitian
dalam upaya menurunkan tekanan darah, menurunkan
kecemasan, menurunkan gula darah ataupun mengatasi
nyeri pada penyakit atau pasca bedah

Critical Thinking :
Diabetes Mellitus merupakan masalah kesehatan dunia
yang serius dan salah satu penyakit yang memiliki
kecendrungan memburuk. DM tipe 2 adalah sekelompok
penyakit metabolik yang ditandai hiperglikemiaakibat
kerusakan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
DM tipe 2 sering tidak terdiagnosis bertahun-tahun kerena
hiperglikemia berkembang secara bertahap dan pada tahap
awal sering tidak menunjukan gejala sehingga diagnosis
baru dapat ditegakan ketika pasien berobat untuk keluhan
yang lain yang sebenarnya merupakan komplikasi dari DM
tipe 2 tersebut ( Soegondo,et al. 2009).
DM jika tidak dikelola dengan baik maka akan
menimbulkan komplikasi akut dan kronik. Komplikasi
kronik pada pasien DM tipe 2 seperti retinopati diabetik,
nefropati diabetik, neuropati diabetik, penyakit arteri
koroner dan gagal ginjal. Kondisi ini mengindikasi pasien
harus menjalani pengobatan di pusat kesehatan untuk
pengelolaan kadar gula darah dan keluhan lain yang
ditimbulkan oleh penyakit yang menyertainya, sehingga
sering membuat pasien mengalami stress dan mengalami
kecemasan yang hebat, hormon stress seperti adrenalin,
norephienefrin dan kostisol akan meningkatkan kadar gula
darah (Price & Wilson, 2006).
Menurut data International Diabetes Federation (IDF)
penyakit ini telah mengenai sekurang-kurangnya 5-7 %
populasi dunia, dan prevalensinya diperkirakan meningkat
dari 171 juta orang pada tahun 2000 hingga 366 juta orang
pada tahun 2030, dan 90 % adalah penderita DM tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai