Makalah Patofisiologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“Gangguan Sistem Pencernaan”

Dosen : Tahoma Siregar, Drs. M.Si., Apt

Disusun Oleh :
TEGUH PENTANA 16330107

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga tugas makalah Patofisiologi ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan ide pikirannya.
Dan harapan saya semoga tugas makalah Patofisiologi ini dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki
maupun menambah isi makalah Patofisiologi agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam tugas makalah Patofisiologi. Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 1I PEMBAHASAN
A. Sistem Pencernaan Manusia
B. Penyakit/ Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia
C. Kanker usus pada manusia
BAB 1II KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, presentasi kasus-kasus penyakit yang berdampak pada
gangguan saluran pencernaan mulai mengalami peningkatan. Kecukupan nutrisi
tubuh berpengaruh besar terhadap produktivitas dan hal itu sangat berkaitan erat
dengan fungsi kerja saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang berfungsi
secara optimal akan mampu memaksimalkan nilai pemanfaatan ransum melalui
proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
            Kerugian utama adanya gangguan pada organ dan saluran pencernaan
tentunya berupa terganggunya penyerapan nutrisi. Gangguan pencernaan akibat
kesalahan makanan misalnya akan menyebabkan saluran pencernaan tidak dapat
bekerja dengan baik. Hal lain berakibat pada terjadinya immunosuppresif.
Saluran pencernaan pada hewan terdiri atas organ-organ yang meliputi
mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan
anus. Namun, sistem pencernaan juga melibatkan organ-organ yang berada di luar
saluran pencernaan, seperti hati, kantung empedu, dan pankreas.
Penyebab terjadinya gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan
makanan dapat diakibatkan oleh beberapa hal, seperti pola makan yang salah,
kurang mengonsumsi sayuran,gaya hidup yang tidak sehat, dan lain-lain.
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan
energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian
diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen
penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis
tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia
memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan
(esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon),
dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan
pankreas

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan sistem pencernaan ?
2. Hormon apa sajakah yang membantu mengatur pencernaan ?
3. Apa sajakah penyakit atau kelainan yang berhubungan dengan sistem
pencernaan manusia?
4. Bagaimanakah terjadinya kanker usus pada manusia?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari gangguan system pencernaan.
2. Mengetahui hormon apa saja yang mengatur pencernaan.
3. Mengetahui penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan
beserta penyebabnya.
4. Mengetahui terjadinya kanker usus pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pencernaan Manusia


1. Konsep Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan  (bahasa Inggris: digestive system) adalah
sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya
menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui
dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat
jauh berbeda.
Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan,
memecah nya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul
tersebut ke dalam alirah darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa
pencernaan.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang
lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu:
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk
kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia
dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan
enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar
pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati
(hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan
yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia.

2. Gangguan Pencernaan (Dispepsia)


Dispepsia atau gangguan pencernaan adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah gangguan yang ditandai dengan adanya rasa sakit atau
rasa tidak nyaman pada usus bagian atas (lambung, kerongkongan atau usus dua
belas jari). Ada beberapa penyebab terjadinya dispesia atau gangguan pencernaan,
namun pada dasarnya dispesia terjadi karena adanya iritasi pada lambung atau
usus lainnya akibat asam yang dihasilkan oleh lambung. Pengobatan untuk
mengatasi gangguan ini biasanya tergantung pada penyebab yang mempengaruhi
terjadinya dispepsia.
Makanan yang kita konsumsi akan masuk melewati kerongkongan
(esophagus) menuju ke lambung. Lambung membuat asam yang berfungsi
membantu untuk mencerna makanan . Makanan tersebut secara perlahan akan
masuk pada bagian awal dari usus kecil (duodenum) .
Dalam duodenum makanan bercampur dengan bahan kimia yang disebut
enzim . Enzim berasal dari pankreas dan dari sel-sel yang melapisi usus. Enzim
memecah ( mencerna ) makanan . Makanan yang sudah dicerna kemudian diserap
ke dalam tubuh.
Penyebab, Gejala, Cara mengatasi, mengobati, Gangguan Pencernaan (Dispepsia)
Anatomi Sistem Pencernaan (Sumber:pixabay.com

3. Gejala Gangguan Pencernaan (Dispepsia)


Gejala adanya dispesia atau gangguan pencernaan biasanya erat hubungan
dengan makan. Gejala ini biasanya datang segera setelah makan atau minum.
Gejala tersebut diantaranya adalah perut terasa penuh, berat atau tidak nyaman
setelah makan. Perut kembung, mual, muntah dan bersedawa. Penderita juga bisa
mengalami rasa terbakar pada bagian belakang tulang dada.

4. Penyebab Gangguan Pencernaan (Dispepsia)


Normalnya, lambung yang kita miliki menghasilkan asam yang berfungsi
membantu mencerna makanan. Akan tetapi terkadang asam tersebut bisa
menyebabkan iritasi lapisan perut, usus bagian atas (duodenum) atau
kerongkongan (esofagus). Adanya iritasi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan
memberikan sensasi terbakar.
Selain karena terjadinya iritasi, Gangguan pencernaan juga bisa dipicu oleh
beberapa faktor-faktor lain. Beberapa faktor tersebut dianranya adalah adanya
pengaruh penggunaan obat obatan medis, kelebihan berat badan, kondisi stress,
hernia hiatus, Infeksi Helicobacter pylori, penyakit maag dan kanker lambung.

5. Perawatan Dan Pengobatan Gangguan Pencernaan (Dispepsia)


Dalam mengatasi dispepsia, pengobatan yang diberikan akan berbeda-beda,
semua itu tergantung pada gejala dan penyebab dari adanya gangguan pencernan
atau dispepsia. Jika penyebab dispepsia atau gangguan penceraan disebabkan oleh
berat badan, makan perawatan yang bisa dilakukan ialah dengan mengganti pola
makan sehingga berat bada anda menjadi seimbang.
Jika penderita mengalami dispepsia disebabkan oleh adanya stres, maka
penderita perlu mengobati stres tersebut seperti dengan melakukan meditasi,
senam yoga, dan berbuat hal hal yang dapat menenangkan fikiran sehingga setres
yang dialami akan hilang.
Jika penderita mengalami gangguan pencernaan yang dipicu oleh adanya
kanker lambung, makan pengobatan yang dilakukan adalah pengobatan yang
berhubungan dengan kanker pada umumnya, seperti radioterapi, kemoterapi dan
bahkan operasi.
Penderita juga perlu memperhatikan obat obatan yang ia konsumsi. Jika obat
obatan yang ia konsumsi dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan,
makan ia harus mengganti obat yang yang ia konsumsi atau menghentikannya.
Jadi, kesimpulannya, ketika seseorang ingin mengobati gangguan pencernaan
yang ia alami, maka terlebih dahulu harus ia ketahui penyebab dan gejala dari
gangguan pencernaan yang ia alami.

6. Cara Mencegah Gangguan Pencernaan (Dispepsia)


1. Perbanyak konsumsi serat setiap hari
Serat tidak hanya berfungsi mencegah gangguan pencernaan tetapi juga
penting bagi kesehatan tubuh secara umum. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi
serat sebanyak 10-15 gram sehari. Anda bisa menambah asupan serat dengan
menambah konsumsi sayur, buah, sereal whole grain, serta kacang-kacangan yang
kaya akan serat.
Selain itu, pastikan Anda membatasi makanan cepat saji, daging merah, dan
makanan-makanan kaya lemak yang merupakan pemicu gangguan pencernaan. Di
samping itu, batasi juga makanan yang banyak mengandung gas seperti brokoli,
kedelai, kol, kol bunga serta minuman-minuman berkarbonasi. Dan jangan lupa
perbanyak minum air. Air berfungsi untuk membasahi makanan dalam saluran
pencernaan, membantu memecah mineral, vitamin dan nutrisi sehingga
mempermudah proses penyerapan dan menjaga kecukupan air agar terhindar dari
masalah konstipasi.

2. Jangan lupa mengunyah dan mengurangi porsi


Mengunyah merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses
pencernaan, tapi seringkali dilupakan. Mengunyah tidak hanya membantu
memecah makanan, tetapi juga memberi sinyal pada kelenjar saliva, lambung dan
usus halus untuk mulai melepaskan enzim-enzim pencernaan.
Tapi, pastikan juga Anda tidak makan berlebih. Tubuh hanya mempunyai
sejumlah enzim pencernaan yang mungkin saja tidak cukup untuk mencerna
tambahan makanan. Selain itu, porsi makan besar berarti lambung harus
memproduksi lebih banyak asam untuk membantu mencerna makanan. Ini akan
meningkatkan kemungkinan Anda mengalami gangguan pencernaan.
3. Olahraga teratur dan hindari stres
Olahraga, sebagai bagian dari gaya hidup sehat, bisa membantu Anda
mencegah masalah pencernaan. Sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan di
jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology, seperti yang dikutip situs
askmen menemukan, aktivitas fisik bisa mengurangi banyak gangguan
pencernaan. Dalam studi ini, para peneliti menemukan hubungan antara obesitas,
kurang olahraga, rasa sakit di perut, diare, dan gejala-gejala gangguan usus.
Di sisi lain, stres juga berpengaruh buruk terhadap sistem pencernaan. Tubuh akan
merespon stres dengan cara mengurangi aliran darah ke perut dan menurunkan
produksi enzim-enzim pencernaan, serta memperlambat proses pencernaan.
Akibatnya, Anda akan merasa perut kembung dan juga memicu konstipasi.

4. Batasi penggunaan zat anti asam (antacid)


Asam dalam lambung berfungsi membantu tubuh mencerna makanan. Akan
tetapi, pada beberapa kasus, asam bisa naik ke kerongkongan sehingga
menyebabkan sensasi seperti terbakar. Saat ini terjadi, mungkin yang terpikir oleh
Anda adalah antacid yang dijual bebas di apotik, untuk menetralkan asam. Akan
tetapi, jika digunakan berlebih, antacid bisa menyebabkan lambung kehilangan
keasamannya. Hal ini tentunya akan melumpuhkan fungsi sistem pencernaan dan
membuat Anda mudah terinfeksi.

5. Suplemen enzim pencernaan


Enzim-enzim pencernaan yang berasal dari tumbuhan bisa membantu
menjaga kesehatan pencernaan dan menguatkan penyerapan nutrisi. Jika Anda
kekurangan enzim-enzim pencernaan akibat diet dan kesehatan yang kurang baik,
maka suplemen enzim ini bisa menjadi pilihan untuk mengurangi gejala gangguan
pencernaan. Tapi, pastikan dulu berkonsultasi dengan dokter.
B. Penyakit/ Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia
1. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan.
Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan
buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karena kurangnya
penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum, stres, dan lain-
lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat,
minum banyak air, makan teratur, buang air setiap hari, makan makanan berserat,
dan olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.
2. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh
kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit
perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.Penyebaran atau
penularannya seperti penyakit diare, yaitu melalui tinja si penderita yang
mencemari air atau tanah. Dan orang sehat memakai air atau tanah yang
tercemari oleh tinja yang mengandung kuman penyakit ini.
3. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan
apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus
buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
4. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas jari.
Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah
makan atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah
mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah kurang nafsu
makan dan berat turun.
Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter pylori atau pemakaian
sejenis obat antiradang.Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
antibiotika jika penyebabnya bakteri tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau
amoksilin. Yang ringan dapat diatasi dengan antasid. Gejala mual dan
kembung dapat diatasi dengan obat sakit maag.
5. Radang Usus Buntu
Terjadi infeksi pada usus buntu. Gejalanya sakit pada perut sebelah kanan
bawah. Radang terjadi jika lubang antara usus buntu dan usus besar menaik
tersumbat lalu tertutup. Penyumbatannya bisa lendir atau benda keras seperti
biji terung atau cabe. Karena tersumbat atau tertutup, bakteri dalam usus buntu
membuat dinding usus buntu terinfeksi. Untuk menyembuhkannya biasanya
dilakukan operasi, yaitu memotong usus buntu.
6. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri.
Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan
kematian. Kejadian demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat
padat penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan diperbaiki hingga standar
modern, kejadian demam tifoid menurun drastis. Sekarang relatif agak jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada malam hari, sakit
kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan. Gelaja
pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi air atau
makanan yang tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam terjadi pada
pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan tetap tinggi. Seringkali
juga diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada tingkat parah,
terjadi diare berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih fatal
seperti tukak pada usus bahkan lubang pada dinding usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi.
Bakteri ini ditularkan terutama melalui air atau makanan yang tercemar.
Korban demam tifoid membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang
sehat tapi pembawa bakteri penyakit bisa menularkan penyakit ini melalui
fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang hinggap pada feses yang
terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang sudah
terkontaminasi kemudian kita makan.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotik. Obat ini
akan menghambat pertumbuhan Salmonella dan mempercepat pemulihan
kondisi tubuh.Cara pencegahannya yaitu memperbaiki sanitasi umum dan
kebersihan perorangan. Vaksin tifoid memberi perlindungan sementara bagi
orang yang hendak pergi ke negeri di mana berjangkit wabah penyakit ini.
Anak-anak juga diberikan vaksin tifoid untuk perlindungan baginya hingga
dewasa.
7. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada
pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas
dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
8. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda ketahui yaitu
cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.Pengobatannya dilakukan
dengan memberikan obat cacing yang sesuai dan dosis yang tepat atau
memakan biji petai cina sebanyak-banyaknya agar cacingnya mati dan keluar
bersama tinja.
9. Radang Dinding Lambung
Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang melapisi
lambung. Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur darah,
dan sakit kepala. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau obat-
obatan, racun atau bakteri. Pengobatannya dilakukan sesuai dengan
penyebabnya. Yang disebabkan oleh bakteri pasien diberi antibiotika.
10. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri
semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan
paratipus.
11. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-
faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan
kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang
pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan
rusak.
12. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim
pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang
kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah
kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada
umumnya menyerang anak-anak.

C. Kanker Usus Pada Manusia


Kasus kanker usus besar (kanker kolorektal) semakin meningkat seiring pola
makan masyarakat yang gemar mengonsumsi makanan siap saji.Tingginya tingkat
aktivitas masyarakat, terutama yang sering bekerja hingga lembur, menciptakan
pola hidup yang tidak sehat terutama yang berkaitan dengan pemenuhan energi
tubuh, yakni makanan. Mengantisipasi sedikitnya waktu yang dimiliki karena
habis untuk menyelesaikan pekerjaan, membuat para pekerja tak kenal waktu ini
memilih mengonsumsi makanan cepat saji. Padahal, bila ini menjadi kebiasaan,
berarti membuka pintu bagi kanker usus besar.
Usus besar merupakan organ terakhir dalam sistem pencernan tubuh. Ia
berfungsi menyerap air dari sisa-sisa makanan yang telah dicerna lambung dan
usus halus. Di dalam tubuh, letaknya di dalam rongga perut membentuk jalur
seperti huruf "U" dari sisi perut bagian kanan hingga ke bagian kiri tubuh.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dalam berbagai penyakit pasti ada pencegahan sebelum penyakit itu sudah
semakin
• Seorang individu akan perlu untuk mengkonsumsi tidak kurang dari delapan
gelas air dalam rangka untuk mempertahankan sistem pencernaan yang sehat.
• Mempertahankan diet bergizi adalah kunci untuk mencegah masalah
pencernaan. Tetap jelas dari mengkonsumsi produk makanan goreng dan
benar-benar pedas. Makan banyak buah-buahan dan sayuran dan menghindari
makanan yang memberi Anda alergi.
• Gastroparesis diabetes merupakan penyakit di mana sistem pencernaan
biasanya membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dari biasanya untuk
menyelesaikan proses pencernaan dan mengosongkan isinya. Individu yang
diabetes cenderung lebih rentan untuk mendapatkan penyakit ini.
• Para peneliti telah menunjukkan bahwa stres emosional adalah salah satu
masalah yang menyebabkan masalah pencernaan. Mengungkap cara untuk
menghilangkan stres dalam kehidupan sehari-hari juga dapat membantu
dalam mengurangi masalah pencernaan.
• Enzim sangat penting dalam proses pencernaan karena mereka menyerap dan
memanfaatkan semua makanan untuk melaksanakan kegiatan setiap hari dari
tubuh. Pabrikan dari enzim dapat dikurangi sebagai akibat dari kebiasaan
makan yang tidak cukup mengunyah dan serampangan. Hal ini dapat
mengakibatkan gangguan pencernaan.
• Dengan beragam besar implan tulang belakang yang diproduksi oleh berbagai
organisasi, implan ini inovatif diciptakan oleh Technology Pioneer Bedah.
• Sebuah sistem pencernaan yang buruk dapat menjadi sangat menegangkan
dan dampak yang well-being. Stick untuk diet yang baik untuk memastikan
sistem anda menghasilkan jumlah yang diperlukan enzim.
B.Kritik dan Saran
Dalam penyusunan makalah ini, Tim penyusun merasa masih
banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Pearce Evelin C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.


Jakarta: PT
Gremedia Pustaka Utama
Irianto. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta :
Yrama Widia.
Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: EGC
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC,
Jakarta..

Anda mungkin juga menyukai