Laporan Praktikum Bioetanol
Laporan Praktikum Bioetanol
Laporan Praktikum Bioetanol
Dibuat Oleh :
XI KA 2
09
LAPORAN PRAKTIKUM
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Siswa diharapkan dapat:
1. Membuat hidrolisat kulit pisang (glukosa) melalui hidrolisis dengan asam kuat.
2. Mengolah hidrolisat kulit pisang menjadi alkohol melalui proses fermentasi.
Unsur Komposisi
Air 69,80 %
Karbohidrat 18,50%
Lemak 2,11%
Protein 0,32%
Kalsium 715mg/100gr
Pospor 117mg/100gr
Besi 0,6mg/100gr
Vitamin B 0,12mg/100gr
Vitamin C 17,5mg/100gr
(Anynomous, 1978)
Kulit pisang
Dalam pratikum kali ini kami mengangkat sebuah judul yaitu mengenai
“Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang”, kulit pisang ini mengandung serat kasar
dengan karbohidrat yang tinggi yaitu, senyawa selulosa. Bioetanol ini dibuat melalui
proses anaerob dengan bantuan mikroba yaitu Saccharomyses cerevisiae dengan
teknik fermentasi.
Proses pembuatan etanol ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu yang
pertama tahap pengambilan pati dari kulit pisang tersebut, dimana kulit pisang ini
dipotong kecil-kecil dan diblender, kemudian disaring dan diambil filtratnya. Dari
kulit pisang sebanyak 120 gr yang kemudian ditambahkan air sebanyak 480 ml untuk
diblender, lalu diambil filtratnya sebanyak 200 ml.
Selanjutnya tahap kedua yaitu hidrolisis pati dari kulit pisang. Hidrolisis
merupakan suatu reaksi kimia antara air dengan suatu zat lain yang menghasilkan zat
baru :
(C6H10O5)n + nH2O HCl n(C6H12O6)
Pati air glukosa
dimana pati kulit pisang tadi ditambahkan HCl 0,5 N sebagai katalisator karena reaksi
air dengan pati berlangsung sangat lambat. Kemudian campuran tadi direfluks sampai
suhu 120oC selama 35 menit, setelah itu didinginkan sampai suhu ruangan. Untuk
mendapatkan HCl 0,5 N dapat dicari dengan :
n 37 g HCl
M= 37 % artinya
v 100 g campuran
37 g
36,5 g/ gmol
=
100 g
1,19 g /ml
37 g 1,19 g /ml
= x
36,5 g /gmol 100 g
= 0,012063 mol/ml
= 12,06 mol/l
M1.V1 = M2.V2
12,06. V1 = 0,5. 200
V1 = 8,3 ml
Lalu, sebelum dilakukan proses fermentasi terlebih dahulu di cek pH dari
filtrat tersebut dengan menggunakan indikator pH universal. Setelah dilakukan
pengecekan ternyata pH nya 0, dan untuk melakukan proses fermentasi pH
seharusnya tidak boleh <4. Karena mikroorganisme yang akan ditambahkan untuk
fermentasi cenderung rentan terhadap media yang pH nya terlalu asam. Oleh karena
itu, dilakukan penambahan NaOH sebanyak 24 butir hingga pH filtrat mencapai 4
(penambahan NaOH dilakukan per 2 butir yang diikuti dengan pengecekan dengan
menggunakan indikator pH universal).
Tahap selanjutnya dari percobaan ini adalah tahap fermentasi, fermentasi
adalah suatu proses oksidasi karbohidrat yang bersifat anaerob. Dimana fermentasi ini
mengubah glukosa menjadi bioetanol oleh sel-sel Saccharomyces cereviseae dengan
reaksi :
Uji Nyala
Uji Densitas
Uji densitas tidak dapat dilakukan karena hasil produk yang didapatkan
sangat sedikit.
2,46 ml
= × 100 %
200 ml
= 1,23 %
Rendemen yang dihasilkan tidak sesuai dengan literatur yang ada, karena pada saat
praktikum proses distilasi yang dilakukan kurang optimal. Waktu 75 menit yang
dilakukan untuk distilasi kurang karena seharusnya bioetanol yang dihasilkan lebih
banyak.
VIII. SIMPULAN DAN SARAN
VII.1 SIMPULAN
1. Hidrolisis merupakan suatu reaksi kimia yang memecah molekul air (H 2O)
dengan suatu zat lain yang menghasilkan zat baru, pada percobaan ini pati di
ubah menjadi glukosa dengan bantuan katalis asam yakni HCl.
2. Pembuatan Bioetanol dari kulit pisang ini dibuat melalui proses anaerob
VII.2 SARAN