Makalah Tektonik Lempeng
Makalah Tektonik Lempeng
Makalah Tektonik Lempeng
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
a. Sebagai tugas mata kuliah Petrologi Batuan Gunung Api
b. Agar mahasiswa mengetahui pengertian tektonik lempeng
c. Agar mahasiswa memahami bagaiman terbentuknya gunungapi
2.1Gerakan Konvergen
Gerakan konvergen adalah pergerakan lempeng yang terjadi pada dua
bagian lempeng yang bergerak saling mendekat hingga akhirnya bertumbukan.
Gerakan ini menyebabkan salah satu lempeng yang bertabrakan akan menunjam
(subduction) ke bawah lempeng lainnya. Daerah lempeng bumi yang mengalami
peristiwa pergerakan konvergen disebut dengan batas konvergen.Bataslempeng
konvergen dapatberupa batas Subduksi(Subduction)atau Obduksi (Obduction).
Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng
dimanalsalahsatuempeng
menyusupkedalamperutbumidanlempenglainnyaterangkat kepermukaan.Contoh
bataslempeng konvergen dengan tipesubduksiadalah Kepulauan
IndonesiasebagaibagiandarilempengbenuaAsia
Tenggaradenganlempengsamudra Hindia–AustraliadisebelahselatanSumatra-
Jawa-NTBdanNTT. Batas kedua lempengini berupasuatuzonasubduksi yang
terletakdilaut yang berbentukpalung (trench) yang memanjangdariSumatra,
Jawa,hinggakeNusaTenggaraTimur.Contohlainnyaadalah kepulauan
Philipina,sebagaihasil subduksiantaralempeng samudra Philipinadengan
lempengsamudra Pasifik.Obduksiadalahbataslempengyang
merupakanhasiltumbukan lempeng benua dengan benua yang membentuk
suatu rangkaian pegunungan. Contoh bataslempeng tipe
obduksiadalahpegununganHimalaya yang merupakanhasil tumbukan
lempengbenuaIndia denganlempengbenua Eurasia.Fenomena-fenomena yang
sering terjadi akibat pergerakan lempeng konvergen adalah :
Terbentuk palung laut pada titik tumbukan lempeng benua dan lempeng
samudera, atau lempeng samudera dan lempeng samudera;
Aktivitas vulkanisme berupa intrusi maupun ekstrusi gunung api;
Aktivitas seismik yang besar;
Terbentuknya batuan sedimen campuran yang dinamakan batuan
melange.
Ada 3 kemungkinan terjadi pada batas lempeng yang saling bertumbukan:
a. Tumbukan Lempeng Samudera Dengan Lempeng Samudera
Tumbukan antara lempeng samudera dengan samudera mengakibatkan
salah satu lempeng tersubduksi ke arah mantel, karenanya di daerah tersebut akan
terbentuk parit di dasar laut dan deretan gunung api yang tak jarang juga terbentuk
di dasar laut.
Apabila gunung api tersebut terus ‘tumbuh’ maka akan terbentuk
serangkai kepulauan gunung api baru sebagai busur gunung api (volcanic arc)
yang letaknya beberapa ratus kilometer dari palung laut dimana kedua lempeng
tersebut bertemu. Contoh pertemuan lempeng ini adalah kepulaun Aleutian,
Mariana dan Tonga. Apabila aktifitas gunung api berlangsung terus dalam jangka
waktu lama disertai intrusi batuan beku maka akan membesar dan tinggi
membentuk busur kepulauan seperti kepulauan Filipina dan Jepang.
Pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi daerah laut dalam
dengan kedalaman lebih dari 11 kilometer. Puncak sebagian gunung berapi ini ada
yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic
island chain).
Pada daerah tipe konvergen seperti ini yang memiliki aktivitas seismik
yang cukup tinggi, bahkan kebanyakan gelombang tsunami yang terjadi akibat
aktivitas seismik pada tipe ini yang ditimbulkan dari gempa-gempa besar yang
dapat memicu terjadinya tsunami. Contoh tipe ini terdapat di daerah zona
penyusupan di sepanjang pantai barat Sumatera dan di sepanjang pantai selatan
Jawa. Selain itu, tipe pergerakan ini terdapat pada Pegunungan Andes di Amerika
Selatan, terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng
Amerika Selatan.Karakteristik Zona subduksi antara lain:
Busur Kepulauan (Island Arc)
Busur kepulauan terbentuk sepanjangzona subduksi yang letaknya sejajar
dengan palung samudera dan berjarak 100 – 400 km dan bergantung sudut
penunjaman.
Busur Magmatik (Magmatic Arc)
Busur Magmatik akan terbentuk sepanjang zona subduksi merupakan
rangkaian aktifitas gunung api strato. Apabila gunung api strato terbentuk di
benua maka dinamakan busur vulkanik kontinental.
Bancuh (Melange)
Bancuh (Melange) merupakan salah satu karakteristik dari batas
konvergenyang terdiri dari batuan yang kacau (Chaotic) pecahan berbagai batuan
danteranjakkan. Bancuh (Melange) terbentuk dari sedimen muda dalam palung
samudera yangtertekan oleh litosfir yang bergerak dan terseret dalam blok-blok
yang dibatasioleh sesar-sesar terajakan (thrusted).
Busur punggungan
Punggungan busur depan (Fore arc ridge); biasanya alasnya adalah
melange,terbentuk oleh penebalan kerak akibat sesar-sesar anjakan pada
ujunglempeng yang ditabrak.
Cekungan
Cekungan Busur Depan (fore arc basin); merupakan daerah rendah
yangterletak antara palung samudera dan busur magmatik. Cekungan Busur
Belakang (Back arc basin); terbentuk karena kecepatanlempeng yang menabrak
lebih besar daripada lempeng yang ditabrak sehinggamenyebabkan tensional
stress dan menarik bagian belakang ini ke bawah danterbentuk cekungan.
2.2GerakDivergen
Divergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh
satu sama lainnya atau dapat dapat disebut (break
apart)atau terpecah. Pemisahaninidisebabkankarenaadanya
gayatarik(tensionalforce) yang
mengakibatkannaiknyamagmakepermukaandanmembentukmaterialbaruberupala
va yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh
yang paling terkenal
daribataslempengjenisdivergenadalahPunggungTengahSamudra (MidOceanic
Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik,disamping itu contoh lainnya
adalah rifting yangterjadiantara benuaAfrika denganJazirahArabyang
membentuk lautmerah. Ketika lempeng tektonik terpecah,
lapisan lithosfer menipis dan akan terbelah membentuk batas divergen. Bila
pergerakan ini terjadi pada lempeng samudra, akan menyebabkan
pemekaran lempeng samudra yang menghasilkan palung laut. Namun bila
pergerakan terjadi pada permukaan lempeng benua, maka akan
menghasilkan lembah retakan akibat kedua lempeng saling berjauhan.
Kedua bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan membuahkan benua
dan samudra yang baru.
Gerakan divergen umumnya terjadi pada punggungan samudera.
Dimana lempeng saling menjauhi sumbu punggungan samudera sehingga
terbentuk celah yang segera terisi oleh lelehan batuan yang terinjeksi dari
astenosfir dibawahnya. Material ini perlahan-lahan mendingin dan
membentuk lantai samudera yang baru, mendorong lantai samudera yang
lama sudah terbentuk sebelumnya mejauhi pusat pemekaran. Mekanisme ini
berulang dan berlangsung terus sejak 165 juta tahun yang lalu dan disebut
pemekaran lantai samudera (sea floor spreading) menjadi lantai samudera
Altlantik. Kecepatan pemekaran ini antara 2 sampai 10 cm/tahun.
Mungkin yang paling terkenal dari batas-batas divergent adalah Mid-
Atlantic Ridge, yang terdapat sepanjang Lautan Artik hingga ujung Afrika
sehingga batas divergent ini mengelilingi setengah bagian bumi. Kecepatan
penyebaran Mid Atlantic Ridge sekitas 2,5 cm/tahun, atau 25 km dalam 1
juta tahun. Kecepatan ini mungkin rendah bagi standar manusia, tapi karena
proses ini telah terjadi jutaan tahun maka lempeng telah bergerak ratusan
kilometer. Penyebaran lempeng benua selama 100 hingga 200 juta tahun
telah menyebabkan Lautan Altantik berkembang dari daerah perairan kecil
diantara lempeng Europa, America dan Afrika menjadi samudera luas
seperti sekarang.
Hasil dari pergerakan lempeng terlihat dengan mudah disekitar Gunung Api
Krafla, disebelah timur laut dari Iceland. Disana terdapat rekahan tanah yang
melebar, dan setiap bulan muncul suatu rekahan tanah yang baru. Dari tahun
1975 hingga 1984 beberapa kejadian pemisahan terjadi di zona rekahan di
Krafla. Beberapa kejadian perekahan ini disebabkan oleh aktifitas vulkanik,
rata-rata tanah bergerak sekitar 2 meter sebelum tiba-tiba berhenti, aktifitas ini
menjadi sinyal akan terjadinya erupsi. Disekitar tahun 1975 hingga 1984,
perpindahan yang disebabakan oleh perekahan tanah sekitar 7 meter.
Gambar 7. Semburan lava (dengan ketinggian 10 m) erupsi gunung api Krafla
pada Oktober 1980 (Foto oleh Gudmundur E. Sigvaldason, Nordic
Volcanological Institute, Reykjavik, Islandia.)
Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di
daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di
California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika
Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak
ke arah barat laut. Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang
ada saling bergerak danberinteraksi
satudenganlainnya.Pergerakanlempenglempengtersebut juga secaratidak
langsung dipengaruhioleh rotasibumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui
bahwa kecepatan rotasiyangterjadi bola bumiakanakan
semakincepatkearahekuator.
Gambar 9. San Andreas Fault (Sesar San Andreas), California. Sumber: Carlson,
Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Gambar11KomponenkomponenpadaZonaSubduksi(lempengsamudra dan
lempeng benua):Palung(Trench), StrukturTinggian/Prisma Akresi(Structural
High);CekunganBusurMuka(ForearcBasin), JalurBusurGunungapi
(VolcanicArc);danCekunganBusur Belakang(BackarcBasin.
KESIMPULAN