Makalah Tektonik Lempeng

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmuwan terus mengobservasi mengenai perubahan-perubahan di bumi dan
kemudian muncul berbagai teori pembentukan bumi. Salah satunya yang
paling terkenal dan terus dikaji adalah Teori Tektonik Lempeng yang
dikemukakan oleh Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan fisika
berkebangsaan Jerman. Teori tersebut menerangkan proses dinamika bumi
tentang pembentukan pegunungan, gunung api, gempa bumi, dan cekungan
di muka bumi oleh pergerakan lempeng. Ada dua jenis kerak bumi,
yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera tersusun oleh
batuan bersifat basa, lebih tipis daripada kerak benua dan memiliki
densitas besar. Kerak benua tersusun oleh batuan bersifat asam, memiliki
ketebalan yang besar dan memiliki densitas yang lebih kecil daripada
kerak samudera.
Kerak bumi menutupi seluruh permukaan bumi, dan akibat dari aliran
panas di dalam astenosfer kerak bumi kemudian pecah menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil dan disebut lempeng kerak bumi. Lempeng-
lempeng litosfer bergerak di atas lapisan astenosfer.

Afred Wegener pada tahun 1912 telah mengemukakan tentang konsep


pengapungan benua dalam bukunya “The Origin of Continent’s and
Ocean’s.”. Teorinya adalah benua di bumi awalnya terdiri dari satu benua
yang besar (supercontinet), yaitu benua Pangaea. Kemudian benua tersebut
pecah menjadi benua-benua lebih kecil dan terus bergerak hingga menjadi
seperti saat ini. Teori ini didukung dengan bukti kesamaan garis pantai,
fosil, struktur dan batuan antar benua. Namun, pada periode 1960-an
muncul kritik yang mempertanyakan bagaimana mungkin massa benua
yang begitu besar dan berat bergeser di atas dasar lautan yang keras. Pada
tahun 1967 munculah hipotesa baru yang menyempurnakan teori-teori
sebelumnya, yaitu Teori Lempeng Tektonik. Menurut teori Tektonik
Lempeng,bagian luar dari kulit Bumi atau litosfer terpecah menjadi
beberapalempeng besar terdiri dari 10lempeng utama yang bergerak satu
sama lain dengan kecepatan berkisar antara 1 - 10 cm/tahun yaitugerakan
divergen (saling menjauh), gerakan konvergen (saling mendekat), dan
transform (saling berpapasan).

Gambar 1. Batas-batas lempeng: Konvergen, Divergen dan Transforms.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah pengertian Tektonik lempeng ?
b. Apakah factor pembentuk gunungapi ?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
a. Sebagai tugas mata kuliah Petrologi Batuan Gunung Api
b. Agar mahasiswa mengetahui pengertian tektonik lempeng
c. Agar mahasiswa memahami bagaiman terbentuknya gunungapi

1.4 Metode Penulisan


Metode yang dipakai dalam penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber terkait di internet.
2. Menyusun makalah sesuai dengan format yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Gerakan Konvergen
Gerakan konvergen adalah pergerakan lempeng yang terjadi pada dua
bagian lempeng yang bergerak saling mendekat hingga akhirnya bertumbukan.
Gerakan ini menyebabkan salah satu lempeng yang bertabrakan akan menunjam
(subduction) ke bawah lempeng lainnya. Daerah lempeng bumi yang mengalami
peristiwa pergerakan konvergen disebut dengan batas konvergen.Bataslempeng
konvergen dapatberupa batas Subduksi(Subduction)atau Obduksi (Obduction).
Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng
dimanalsalahsatuempeng
menyusupkedalamperutbumidanlempenglainnyaterangkat kepermukaan.Contoh
bataslempeng konvergen dengan tipesubduksiadalah Kepulauan
IndonesiasebagaibagiandarilempengbenuaAsia
Tenggaradenganlempengsamudra Hindia–AustraliadisebelahselatanSumatra-
Jawa-NTBdanNTT. Batas kedua lempengini berupasuatuzonasubduksi yang
terletakdilaut yang berbentukpalung (trench) yang memanjangdariSumatra,
Jawa,hinggakeNusaTenggaraTimur.Contohlainnyaadalah kepulauan
Philipina,sebagaihasil subduksiantaralempeng samudra Philipinadengan
lempengsamudra Pasifik.Obduksiadalahbataslempengyang
merupakanhasiltumbukan lempeng benua dengan benua yang membentuk
suatu rangkaian pegunungan. Contoh bataslempeng tipe
obduksiadalahpegununganHimalaya yang merupakanhasil tumbukan
lempengbenuaIndia denganlempengbenua Eurasia.Fenomena-fenomena yang
sering terjadi akibat pergerakan lempeng konvergen adalah :
 Terbentuk palung laut pada titik tumbukan lempeng benua dan lempeng
samudera, atau lempeng samudera dan lempeng samudera;
 Aktivitas vulkanisme berupa intrusi maupun ekstrusi gunung api;
 Aktivitas seismik yang besar;
 Terbentuknya batuan sedimen campuran yang dinamakan batuan
melange.
Ada 3 kemungkinan terjadi pada batas lempeng yang saling bertumbukan:
a. Tumbukan Lempeng Samudera Dengan Lempeng Samudera
Tumbukan antara lempeng samudera dengan samudera mengakibatkan
salah satu lempeng tersubduksi ke arah mantel, karenanya di daerah tersebut akan
terbentuk parit di dasar laut dan deretan gunung api yang tak jarang juga terbentuk
di dasar laut.
Apabila gunung api tersebut terus ‘tumbuh’ maka akan terbentuk
serangkai kepulauan gunung api baru sebagai busur gunung api (volcanic arc)
yang letaknya beberapa ratus kilometer dari palung laut dimana kedua lempeng
tersebut bertemu. Contoh pertemuan lempeng ini adalah kepulaun Aleutian,
Mariana dan Tonga. Apabila aktifitas gunung api berlangsung terus dalam jangka
waktu lama disertai intrusi batuan beku maka akan membesar dan tinggi
membentuk busur kepulauan seperti kepulauan Filipina dan Jepang.

Gambar 2. Tumbukan Lempeng Samudera dengan Samudera. Sumber: Carlson,


Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill

Pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi daerah laut dalam
dengan kedalaman lebih dari 11 kilometer. Puncak sebagian gunung berapi ini ada
yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic
island chain).

b. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Samudera


Tumbukan antara lempeng samudera dengan lempeng benua akan
mengakibatkan lempeng samudera tersubduksi ke arah mantel dan menyebabkan
terbentuknya gunung-gunung api aktif di daratan benua. Ketika suatu lempeng
samudera menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan
astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer
tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range).
Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit
samudera (oceanic trench).
Dasar palung merupakan tempat perusakan lempeng benua akibat
pergesekan dua lempeng dan terjadi pula pengendapan batuan yang berasal dari
laut dalam maupun yang diendapkan dari darat. Endapan campuran itulah yang
dinamakan batuan bancuh atau mélange.

Pada daerah tipe konvergen seperti ini yang memiliki aktivitas seismik
yang cukup tinggi, bahkan kebanyakan gelombang tsunami yang terjadi akibat
aktivitas seismik pada tipe ini yang ditimbulkan dari gempa-gempa besar yang
dapat memicu terjadinya tsunami. Contoh tipe ini terdapat di daerah zona
penyusupan di sepanjang pantai barat Sumatera dan di sepanjang pantai selatan
Jawa. Selain itu, tipe pergerakan ini terdapat pada Pegunungan Andes di Amerika
Selatan, terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng
Amerika Selatan.Karakteristik Zona subduksi antara lain:
 Busur Kepulauan (Island Arc)
Busur kepulauan terbentuk sepanjangzona subduksi yang letaknya sejajar
dengan palung samudera dan berjarak 100 – 400 km dan bergantung sudut
penunjaman.
 Busur Magmatik (Magmatic Arc)
Busur Magmatik akan terbentuk sepanjang zona subduksi merupakan
rangkaian aktifitas gunung api strato. Apabila gunung api strato terbentuk di
benua maka dinamakan busur vulkanik kontinental.
 Bancuh (Melange)
Bancuh (Melange) merupakan salah satu karakteristik dari batas
konvergenyang terdiri dari batuan yang kacau (Chaotic) pecahan berbagai batuan
danteranjakkan. Bancuh (Melange) terbentuk dari sedimen muda dalam palung
samudera yangtertekan oleh litosfir yang bergerak dan terseret dalam blok-blok
yang dibatasioleh sesar-sesar terajakan (thrusted).
 Busur punggungan
Punggungan busur depan (Fore arc ridge); biasanya alasnya adalah
melange,terbentuk oleh penebalan kerak akibat sesar-sesar anjakan pada
ujunglempeng yang ditabrak.
 Cekungan
Cekungan Busur Depan (fore arc basin); merupakan daerah rendah
yangterletak antara palung samudera dan busur magmatik. Cekungan Busur
Belakang (Back arc basin); terbentuk karena kecepatanlempeng yang menabrak
lebih besar daripada lempeng yang ditabrak sehinggamenyebabkan tensional
stress dan menarik bagian belakang ini ke bawah danterbentuk cekungan.

c. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Benua


Pertemuan atau tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng benua akan
mengakibatkan kedua lempeng benua tersebut saling bertabrakan (continental
collision) sehingga menyebabkan terjadinya lipatan yang semakin lama areanya
semakin luas dan semakin tinggi.
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena
keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup
berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang
bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non
vulkanik (mountain range). Contohnya adalah pembentukan pegunungan
Himalaya dan daerah dataran tinggi Tibet, terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng India dan Lempeng Eurasia.

2.2GerakDivergen
Divergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh
satu sama lainnya atau dapat dapat disebut (break
apart)atau terpecah. Pemisahaninidisebabkankarenaadanya
gayatarik(tensionalforce) yang
mengakibatkannaiknyamagmakepermukaandanmembentukmaterialbaruberupala
va yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh
yang paling terkenal
daribataslempengjenisdivergenadalahPunggungTengahSamudra (MidOceanic
Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik,disamping itu contoh lainnya
adalah rifting yangterjadiantara benuaAfrika denganJazirahArabyang
membentuk lautmerah. Ketika lempeng tektonik terpecah,
lapisan lithosfer menipis dan akan terbelah membentuk batas divergen. Bila
pergerakan ini terjadi pada lempeng samudra, akan menyebabkan
pemekaran lempeng samudra yang menghasilkan palung laut. Namun bila
pergerakan terjadi pada permukaan lempeng benua, maka akan
menghasilkan lembah retakan akibat kedua lempeng saling berjauhan.
Kedua bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan membuahkan benua
dan samudra yang baru.
Gerakan divergen umumnya terjadi pada punggungan samudera.
Dimana lempeng saling menjauhi sumbu punggungan samudera sehingga
terbentuk celah yang segera terisi oleh lelehan batuan yang terinjeksi dari
astenosfir dibawahnya. Material ini perlahan-lahan mendingin dan
membentuk lantai samudera yang baru, mendorong lantai samudera yang
lama sudah terbentuk sebelumnya mejauhi pusat pemekaran. Mekanisme ini
berulang dan berlangsung terus sejak 165 juta tahun yang lalu dan disebut
pemekaran lantai samudera (sea floor spreading) menjadi lantai samudera
Altlantik. Kecepatan pemekaran ini antara 2 sampai 10 cm/tahun.
Mungkin yang paling terkenal dari batas-batas divergent adalah Mid-
Atlantic Ridge, yang terdapat sepanjang Lautan Artik hingga ujung Afrika
sehingga batas divergent ini mengelilingi setengah bagian bumi. Kecepatan
penyebaran Mid Atlantic Ridge sekitas 2,5 cm/tahun, atau 25 km dalam 1
juta tahun. Kecepatan ini mungkin rendah bagi standar manusia, tapi karena
proses ini telah terjadi jutaan tahun maka lempeng telah bergerak ratusan
kilometer. Penyebaran lempeng benua selama 100 hingga 200 juta tahun
telah menyebabkan Lautan Altantik berkembang dari daerah perairan kecil
diantara lempeng Europa, America dan Afrika menjadi samudera luas
seperti sekarang.

Gambar 5. Beberapa Mid Ocean Ridge di dunia. Sumber: Carlson, Diane


H.Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill

Islandia adalah negara volkanik yang mengembang disebabkan oleh Mid


Atlantic Ridge, pulau ini menjadi laboratorium alam para ilmuan untuk
mempelajari proses pemisahan pada zona divergen. Islandia terpisah sepanjang
pusat pemisahannya di antara Lempeng Eurasia dan Amerika.
Gambar 6. Mid-Atlantic Ridge memisahkan Islandia dan memisahkan America
Utara dan Eurasia. Sumber: USGS. 2014. Understanding Plate Motion.
http://pubs.usgs.gov/

Hasil dari pergerakan lempeng terlihat dengan mudah disekitar Gunung Api
Krafla, disebelah timur laut dari Iceland. Disana terdapat rekahan tanah yang
melebar, dan setiap bulan muncul suatu rekahan tanah yang baru. Dari tahun
1975 hingga 1984 beberapa kejadian pemisahan terjadi di zona rekahan di
Krafla. Beberapa kejadian perekahan ini disebabkan oleh aktifitas vulkanik,
rata-rata tanah bergerak sekitar 2 meter sebelum tiba-tiba berhenti, aktifitas ini
menjadi sinyal akan terjadinya erupsi. Disekitar tahun 1975 hingga 1984,
perpindahan yang disebabakan oleh perekahan tanah sekitar 7 meter.
Gambar 7. Semburan lava (dengan ketinggian 10 m) erupsi gunung api Krafla
pada Oktober 1980 (Foto oleh Gudmundur E. Sigvaldason, Nordic
Volcanological Institute, Reykjavik, Islandia.)

2.3 Gerak Transform


Batastransformadalahbatasantar lempeng yangsalingberpapasandan
salingbergesersatudanlainnyamenghasilkansuatu sesar mendatarjenisStrike
SlipFault. Pada tipe ini tidak ada pembentukan lapisan astenosfer baru atau
terjadinya penyusupan yang dilakukan oleh salah satu lempeng terhadap lainnya,
contohnya adalah yang terjadi antara lempeng samudera dengan lempeng
samudera yang disebabkan karena patahnya jalur pemekaran dasar laut (seafloor
spreading) yangmengakibatkan terbentuknya tipe ini, daerahnya biasa disebut
sebagai pematang-tengah dasar laut atau Mid-Ocean Ridges.
Gambar 8. Skema Pergerakan Lempeng Transform. Sumber: Carlson, Diane H.
Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill

Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di
daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di
California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika
Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak
ke arah barat laut. Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang
ada saling bergerak danberinteraksi
satudenganlainnya.Pergerakanlempenglempengtersebut juga secaratidak
langsung dipengaruhioleh rotasibumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui
bahwa kecepatan rotasiyangterjadi bola bumiakanakan
semakincepatkearahekuator.
Gambar 9. San Andreas Fault (Sesar San Andreas), California. Sumber: Carlson,
Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill

Fenomena-fenomena yang sering terjadi akibat pergerakan lempeng transform


adalah:

 Aktivitas vulkanisme yang lemah;


 Aktivitas seismik yang tidak terlalu besar;
 Gejala pergeseran yang tampak pada tanggul dasar samudera yang tidak
berkesinambungan, melainkan terputus-putus.

2.4 Tatanan Tektonik


Tatanantektonikyangadadisuatuwilayahsangat dipengaruhi
olehposisitektonik yang
bekerjadiwilayahtersebut.Sebagaimanasudahdijelaskanpadasubbabsebelumnya,i
nteraksi antarlempengyangterjadipadabatas-bataslempengkonvergen,divergen
dantransformakan menghasilkantatanantektonik tertentu (gambar9).
Gambar 9. Foto udara area sekitar Thingvellir, Islandia, memperlihatakan zona
retakan. (Foto oleh: Oddur Sigurdsson, National Energy Authority, Islandia.)

Di Afrika Utara, proses pemisahan terjadi hingga antara sebagian lempeng


Afrika dengan lempeng Arab, sehingga membentuk Laut Merah. Aktifnya
pemisahan antara Lempeng Afrika dan Lempeng Arabian disebut dengan triple
junction, dimana laut merah bertemu dengan Teluk Aden. Pusat pemisahan baru
berkembang di Afrika sepanjang zona East African Rift, Dimana kerak benua
membentang melewati batasnya sehingga retakan akibat regangan mulai terjadi
pada permukaan benua. Magma naik dan mengisi sepanjang retakan, terkadang
membentuk pegunungan vulkanik. Magma yang naik menyebabkan tambahan
tekanan dan menyebabkan terjadinya retakan sehingga pasti terjadi pemisahan
(volcanicarc) yangarahnya sejajar
/simetridenganarahpalung(trench).CekunganBusurBelakang
(BackArcBasin)berkembangdibagianbelakangbusurgunungapi(gambar10).
Contohkasusdari model ini adalah rangkaiangunungapi di kepulauanPhilipina
yangmerupakanhasil tumbukan lempenglautPhilipina
denganlempengsamudraPasifik.

Gambar 10. Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Konvergen (lempeng


samudradanlempengsamudra)

Padabataslempeng konvergen,dimanaterjaditumbukan antaralempeng


samudra dan lempengbenua (gambar11), makatatanantektoniknyadicirikan
olehPalung(Trench), Prisma Akresi(AccretionPrism),
CekunganBusurMuka(Forearc Basin),BusurKepulauanGunungapi (Volcanic
IslandArc), danCekunganBusur Belakang(Backarc Basin )
Contohklasikdaribataslempeng konvergen,dimanaterjaditumbukanantaralempeng
samudradanlempengbenuaadalahkepulauanIndonesia, khususnyajalurpulau-
pulau:Sumatra, Jawa,Bali,NusaTenggara Barat,NusaTenggaraTimur,danberakhir
dikepulauanBanda.Pada
gambar12diperlihatkanbataskonvergensiantaralempengIndia-Australiadan
lempengbenua Eurasia(pulauSumatra).Kedualempengdibatasi
olehsuatulajuryangdikenal sebagaiPalungLaut Subduksi (Subduction Trench)
yang merupakan hasil subduksi antara kedua lempeng tersebut diatas.

Gambar11KomponenkomponenpadaZonaSubduksi(lempengsamudra dan
lempeng benua):Palung(Trench), StrukturTinggian/Prisma Akresi(Structural
High);CekunganBusurMuka(ForearcBasin), JalurBusurGunungapi
(VolcanicArc);danCekunganBusur Belakang(BackarcBasin.

Gambar 13memperlihatkan tatanan tektonik pulau Sumatra yang tersusundari


Prisma Akrasi/AccretionaryWedge(PulauSiemelue,
P.Nias,P.Telo,P.Engganau,P.Batu,P.Mentawai);
CekunganBusurLuar/Muka(ForearcBasin);Busur
Gunungapi(VolcanicArc)danCekunganBusur
Belakang(BackarcBasin).Bataslempengkonvergenyangberupabatassuturedapatkita
lihat antarapertemuan lempengbenuaIndiadenganlempengbenuaEurasia.
Kedualempengtersebut dibatasioleh
suatujalurpegununganyangdikenaldenganpegununganHimalaya. Padagambar5-8
ditandai oleh gariswarna biru.Tatanantektonikpada bataslempeng
Divergen,dimanalempengbenua mengalami pemekaran (continentalrifting)dengan
terbentuknyalautbaru dapatkitalihatterutamadi
PematangTengahSamudra(PemisahanBenuaAmerikadanAfrika),LautMerah
(BenuaAfrikadan
SemenanjungSinai/JazirahArab)sertaRiftingyangterjadidiAfrikaTimurBagianUtara
(gambar14 )
Gambar12BatasLempengKonvergen(LempengBenuaIndia-Australiadan
LempengBenuaEurasiadiwakiliolehpulauSumatra)

Gambar13.TatananTektonik PulauSumatra: PalungSunda(SundaTrench), Jalur


PrismaAkresi(P.Simelue,P. Nias,P. Nias,P. Enggano), Cekungan Busur Muka
(Forearc Basin), Jalur Gunungapi
(VolcanicArc),danCekunganBusurBelakang(BackarcBasin.
.
Gambar 14.Zona Suture sebagai batas lempeng
konvergen(LempengBenuaIndiadanLempengBenuaEurasia)

Gambar 15Pembentukanriftdibenua AfrikaTimur Bagian Utara


(EthiopianRift; EastAfricanRift)

KESIMPULAN

Bumi telah mengalami suatu perubahan dari waktu ke waktu, baik


perubahan bentuk permukaan bumi, susunan, lapisan bumi maupun perubahan-
perubahan yang terjadi di dalam bumi sendiri. Proses-proses geologi yang
berkaitan dengan dinamika bumi adalah bekerjanya gaya-gaya yang menyebabkan
perubahan-perubahan pada bumi, yaitu gaya endogen dan eksogen. Gaya endogen
yang sangat berpengaruh adalah pergerakan lempeng yang disebabkan oleh aliran
konveksi panas pada mantel. Aliran koneveksi panas ini menghasilkan 3 (tiga)
jenis pergerakan lempeng, yaitu konvergen, divergent dan transform.
DAFTAR PUSTAKA

Clara, Ruth. Divergen, Konvergen, Transform.


http://www.academia.edu/11476403/Divergen_Konvergen_Transform.
Munir. Moch. 2003. Geologi Lingkungan. Malang. Bayumedia
Turcotte. Donald L, Schubert. Gerald. Geodynamics Application of Continuum
Physics to Geological Problems. New York. John Wiley & Sons, Inc.
Carlson, Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology, Ninth Edition. New York:
McGraw-Hill.
USGS. 2014. Understanding Plate Motion.
s://unpak.academia.edu/DjauhariNoor

Anda mungkin juga menyukai