Gordon Gatrits Lengkap
Gordon Gatrits Lengkap
Gordon Gatrits Lengkap
GASTRITIS
OLEH
KELOMPOK V KELAS B 12 C
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan saran, petunjuk, dan bantuan baik secara langsung maupun
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini. Demi
DAFTAR ISI
BAB 1 ................................................................................................................................. 4
LAPORAN PENDAHULUAN........................................................................................... 4
1.1 Definisi.................................................................................................................... 4
1.2 Anatomi dan Fisiologi Lambung (Gaster) .............................................................. 5
1.3 Klasifikasi Gastritis ................................................................................................. 6
1.4 Etiologi.................................................................................................................... 7
1.5 Patofisiologi .......................................................................................................... 12
1.6 Manifestasi Klinis ................................................................................................. 14
1.7 Komplikasi ............................................................................................................ 17
1.8 Penatalaksanaan Medis ......................................................................................... 17
1.9 Farmakologi .......................................................................................................... 20
BAB 2 ............................................................................................................................... 22
BAB 3 ............................................................................................................................... 44
PENUTUP ........................................................................................................................ 44
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 44
3.2 Saran ..................................................................................................................... 44
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 45
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung yang diakibatkan oleh
diet yang tidak benar atau makanan yang berbumbu atau mengandung
mikroorganisme penyebab penyakit. (Brunnee an suddarth 2001).
Gastritis akut adalah lesi mukosa akut berupa erosi atau perdarahan
akibat faktor-faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi akut mukosa
berupa erosi atau perdarahan akibat faktor-faktor agresif atau akibat
gangguan sirkulasi akut mukosa lambung.
Gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronik.
Gastritis akut adalah kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan
tanda dan gejala yang khas, biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan
neutrofil. Sedangkan gastritis kronik merupakan suatu peradangan bagian
Lambung dalam bahasa inggris (stomach) dan dalam bahasa belanda (maag)
atau ventrikulus atau gaster. Berupa suatu kantong yang terletak dibawah sekat
rongga badan.
1. Gastritis akut
Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat
,enyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut dibagi
menjadi dua garis besar yaitu :
1) Gastritis eksogen akut (biasanya disebabkan oleh faktor –faktor dari
luar, seperti bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada,
steroid, mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama
aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung) ).
2) Gastritis endogen akut adalah gastritis yang disebabkan oleh kelainan
badan.
2. Gastritis kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter Pylori. Gastritis
kronik dikelompokkan dalam dua tipe yaitu tipe A dan tipe B. Dikatakan
gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini
dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa.
Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia
pernisinosa berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim.
Tipe ini dikaitkan dengan infeksi Helicobaxter pylori yang menimbulkan
ulkus pada dinding lambung.
1.4 Etiologi
Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong, terletak pada
bagian kiri atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa
mempunyai panjang berkisar antara 10 inci dan dapat mengembang untuk
menampung makanan atau minuman sebanyak 1 galon. Bila lambung
damlam keadaan kosong, maka ia akan melipat mirip seperti sebuah
akordion. Ketika lambung mulai terisi akan mengembang, lipatan-lipatan
tersebut secara bertahap membuka.
Lambung memproses dan menyimpan makanan dan secara bertahap
melepaskannya kedalam usus kecil. Kerika makanan masuk kedalam
esopagus, sebuah cincin otot yang berada pada sambungan antara esopagus
dan lambung (asophageal sphincter) akan membukan dan membiarkan
makanan masuk ke lambung. Setelah masuk kelambung cincin ini menutup.
Dinding lambung terdiri dari lapisan-lapisan otot yang kuat. Ketika
makanan berada dilambung, dinding lambung akan mulai menghancurkan
makanan tersebut. Pada saat yang sama, kelenjar-kelenjar yang berada
dimukosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan cairan lambung
(termasuk enzim-enzim dan asam lambung) untuk lebih menghancurkan
makanan tersebut.
Salah satu komponen cairan lambung adalah asam hidroklorida.
Asam ini sangat korosif sehingga paku besi pun larut dalam cairan ini.
Dinding lambung dilindungi oleh mukosa-mukosa bicarbonate (sebuah
lapisan penyangga yang mengeluarkan ion bikarbonat secara regular
sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung) sehingga terhindar
dari sifat korosif asam hidroklorida.
Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini
kewalahan dan mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung.
Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara
lain :
1. Infeksi bakteri.
4. Penggunaan kokain
5. Stress fisik
6. Kelainan autoimmune
7. Crohn’s disease
dari Crohn’s disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk
cairan) tampak lebih menyolok daripada gejala-gejala gastritis.
1. Gastritis akut
1) Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan seperti aspirin dan pbat anti inflamasi non
steroid dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung.
2) Alkohol
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding
lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam
lambung walaupun pada kondisi normal.
3) Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, luka bakar.
4) Stress
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau
infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan perdarahan pada
lambung.
2. Gastritis kronik
Pada gastritis kronik penyabab tidak jelas, tetapi berhubungan
dengan Hellicobacter Pylori, apalagi ditemukan ulkus pada
pemeriksaan penunjang.
2. Gastritis kronik
1.5 Patofisiologi
Pathway Gastritis
Gangguan
pola tidur
1. Gastritis Akut
Pengaruh efek samping obat-obat NSAIDs atau Non-Steroidal Anti
Inflamatory Drug seperti aspirin juga dapat menimbulkan gastritis. Obat
analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan
naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara
mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika
pemakaian obat-obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya
masalah lambung akan kecil.
Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau
pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.
Pemberian aspirin juga dapat menurunkan sekresi bikarbonat dan mukus
oleh lambung, sehingga kemampuan faktor defensif terganggu.
Alkohol berlebih, terlalu sering memakan makanan yang
mengandung nitrat (bahan pengawet) atau terlalu asam (cuka), kafein
seperti pada teh dan kopi serta kebiasaan merokok dapat memicu terjadinya
gastritis. Karena bahan-bahan tersebut bila terlalu sering kontak dengan
dinding lambung akan memicu sekresi asam lambung berlebih sehingga
dapat mengikis lapisan mukosa lambung.
Kemudian stress psikologis maupun fisiologis yang lama dapat
menyebabkan gastritis. Stress seperti syok, sepsis, dan trauma
menyebabkan iskemia mukosa lambung. Iskemia mukosa lambung
mengakibatkan peningkatan permeabilitas mukosa akibatnya terjadi difusi
balik H+ ke dalam mukosa. Mukosa tidak mampu lagi menahan asam
berlebih menyebabkan edema lalu rusak.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronis dapat diklasifikasikan tipe A atau tipe B. Tipe A
(sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel
parietal, yang menimbulkan atropi dan infiltrasi sel. Hal ini dihubungkan
dengan penyakit autoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada
fundus atau korpus dari lambung.
Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylori) Ini dihubungkan
dengan bakteri H. Pylori, faktor diet seperti minum panas atau pedas,
penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok atau refluks isi usus kedalam
lambung. H. Pylori termasuk bakteri yang tidak tahan asam, namun bakteri
jenis ini dapat mengamankan dirinya pada lapisan mukosa lambung.
Keberadaan bakteri ini dalam mukosa lambung menyebabkan
lapisan lambung melemah dan rapuh sehingga asam lambung dapat
menembus lapisan tersebut. Dengan demikian baik asam lambung maupun
bakteri menyebabkan luka atau tukak. Sistem kekebalan tubuh akan
merespon infeksi bakteri H. Pylori tersebut dengan mengirimkan butir-butir
leukosit, sel T-killer, dan pelawan infeksi lainnya.
Namun demikian semuanya tidak mampu melawan infeksi H. Pylori
tersebut sebab tidak bisa menembus lapisan lambung. Akan tetapi juga tidak
bisa dibuang sehingga respons kekebalan terus meningkat dan tumbuh.
Polymorph mati dan mengeluarkan senyawa perusak radikal superoksida
pada sel lapisan lambung. Nutrisi ekstra dikirim untuk menguatkan sel
leukosit, namun nutrisi itu juga merupakan sumber nutrisi bagi H. Pylori.
Akhirnya, keadaan epitel lambung semakin rusak sehingga terbentuk
ulserasi superfisial dan bisa menyebabkan hemoragi (perdarahan). Dalam
beberapa hari gastritis dan bahkan tukak lambung akan terbentuk.
Gastritis kronis
1. Bervariasi dan tidak jelas.
2. Perasaan penuh, anoreksia.
3. Distress epigastrik yang tidak nyata.
4. Cepat kenyang.
1. Gastritis Akut
1) Nyeri epigastrium, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada
mukosa lambung.
2) Mual, kembung, muntah merupakan salah satu keluhan yangs ering
muncul. Hal ini dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung
sehingga terjadi peningkatan asam lambung yang meningkatkan
mual hingga muntah.
3) Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena. Kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca
perdarahan.
Gastritis akut :
Gastritis kronik :
1) Gastritis superfisialis
Rasa tertekan yang samar pada epigastrium.
Penurunan BB.
Kembung atau rasa penuh pada epigastrium.
Nousea.
Rasa perih sebelum dan sesduah makan.
Terasa pusing.
Vomitus.
2) Gastritis Atropikan
Rasa tertekan pada epigastrium, anoreksia.
Rasa penuh pada perut, nousea.
Keluar angin pada mulut, vomitus.
Mudah tersinggung, gelisah.
Mulut dan tenggorokan terasa kering.
3) Gastritis Hypertropik Kronik
Nyeri pada epigastrium yang tidak selalu berkurang setelah
minum susu.
Nyeri biasanya timbul pada malam hari.
Kadang disertai melena.
1.7 Komplikasi
Pada gastritis akut. Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa
hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syak hemoragik yang bisa
mengakibatkan kematian. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan
dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang diperhatikan hampir sama namun
pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi Helicobacter Pylori,
sebesar 100% tukak duodenum dan 60-90% pada tukak lambung. Hal ini dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan endoskopi.
1. Gastritis Akut
1) Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala-
gejala menghilang, ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.
2) Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan intravena.
3) Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan
dan netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium
hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton,
antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor).
4) Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah
jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.
5) Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya
perforasi.
6) Antasida
7) Penghambat asam
2. Gastritis Kronis
Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
1) Cytoprotective agents
Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi
jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang
termasuk ke dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol.
Jika meminum obat-obat AINS secara teratur (karena suatu
sebab), dokter biasanya menganjurkan untuk meminum obat-obat
golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya adalah bismuth
subsalicylate yang juga menghambat aktivitas H. Pylori.
1.9 Farmakologi
1. Antasid
Obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan
merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis
ringan. Antasida menetralkan asam lambung sehingga cepat mengobati
gejala antara lain promag, mylanta, dll.
2. Penghambat asam (acid blocker)
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY WSA
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTRITIS
DI RUANGAN SAHADEWA RSUD
SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 23 DESEMBER 2019
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny WSA
Umur :38 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : perempuan
Status Maternital : menikah
Pendidikan : diploma III
Pekerjaan : swasta
Tgl Masuk : 23 desember 2019
Tgl Pengkajian : 24 desember 2019
No. Register : 667854
Diagnosa Medis : gastrititis
Identitas Penanggung Jawab
Nama : tuan md ADS
Umur : 46 tahun
Hub. Dengan Klien : suami
Pekerjaan : swasta
Alamat : candi baru
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama :Nyeri pada ulu hati
Pengkajian nyeri
P : Setelah salah makan dan sering kumat kumatan
Q : Nyeri seperti di tusuk tusuk
R : daerah kuadran kiri atas
S:5
T : Hilang timbul
Riwayat Kesehatan Dahulu :klien mengatakan tidak pernah mengalami suatu
penyakit tertentu dan tidak pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya,pasien
mengatakan penyakitnya sering kumat kumatan bila salah makan,dan hanya
membeli obat di warung saja
Genogram
KETERANGAN :
LAKI -LAKI
PEREMPUAN
KLIEN
Riwayat Sosiokultural
Hubungan pasien dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal baik,pasien dan
keluarga ikut aktif dalam setiap kegiatan bermasyarakat
3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Klien mengatakan semenjak di rawat di rumah sakit,klien merasakan sudah
ada perubahan.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum Sakit
Klien mengatakan 3x sehari
Sarapan pagi
Makan siang
Makan malam
Saat Sakit
Klien mengatakan tidak pernah meghabiskan makanan yang di sediakan
dari rumah sakit.
c. Pola Eleminasi
1) BAB
Sebelum Sakit
Klien mengatakan biasa BAB 1x setiap hari
Saat Sakit
Klien mengatakan tidak ada masalah pada saat BAB
2) BAK
Sebelum Sakit
Klien mengatakan BAK lancar
Saat Sakit
Klien mengatakan BAK lancar tidak ada masalah
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
Diri
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergatung total
2) Latihan
Sebelum Sakit
Klien mengatakan sehari hari bekerja sebagai pedagang
Saat Sakit
Klien mengataan selama di rawat hanya istirahat untukmemulhkan keshatan
e. Pola Kognitif dan Persepsi
Klien tampak ramah terhadap perawat dan keluarga.
f. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Klien dan keluarga berharap cepat sembuh
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit
Klien mengatakan istirahat yang cukup
Saat Sakit
Klien mengatakan istirahat kurang
j. Punggung
Bentuk simetris,tidak ada nyeri tekan
k. Payudara dan Ketiak
Bentuk simetris,tidak ada nyeri tekan,tida ada pembesaran pada kelenjar
mamae dan pada kelenjar genah bening
l. Abdomen
I: Bentuk simetris dan tampak kembung
P: Ada nyeri tekan,seperti di tusuk tusuk ,skala nyeri 5 dan distensi, pada
kuadran kiri atas( ulu hati)
P: timpani
A: bising usus 10x/ menit
m. Ekstremitas
Atas
Tampak terpasang infus RL 20 tts/menit pada tangan kiri,tidak terdapat
oedema
Bawah
Tidak terdapat luka ,tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak ada oedema.
n. Genetalia
Tidak ada kelainan
o. Anus
Tidak ada kelainan
p. Neurologis
Status Mental dan Emosi
Emosi pasien stabil
q. Pengkajian saraf kranial
Tidak ada masalah pada indra penciuan,penglihatan,pendengaran,bentuk
wajah simetris,tidak ada kesulitan saat menelan,tidak ada suara pelo,dan
tidak ada pusing
r. Pemeriksaan refleks
Replek dalam batas normal tidak tampak kelainan
5. Data Penunjang
Darah lengkap (dalam batas normal)
Wbc: 4.5
Hmoglobin: 10,8
6. Data Tambahan
BB: 54 kg
TB: 160 cm
7. Therapy
Tanggal Awal Indikasi
No Nama Obat Dosis Rute
diberikan
1 23 desember IVFD RL 20 - -
19 tts/menit
2 23 desember Ranitidine 1 ampul 3x1 Untuk
19 injeksi mengurangi
mual
B. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
Data obyektif
Data obyektif
Makan habis 1/3 porsi
dari yang di sedikan,
Klien tampak mual
mual seperti mau
muntah, BB: 54 kg
Dengan
Setelah di berikan asuhan mengetahui
NIC
keperawatan selama 2x24 adanya
kaji adanya
jam di harapkan kebutuhan penyebab
alergi
nutrisi terpenuhi dengan alergi
makanan,hidan
kriteria hasil: terhadap
gkan menu
makanan
NOC label yang bervariasi
tertentu
Mampu Kolaborsi
sehingga
mengidentifikasi dengan ahli
kita dapat
kebutuhan nutrisi gisi untuk
menghindari
pasien menentukan
terjadinya
Tidak ada malnutrisi jumlah kalori
23 desember 2 alergi
Menunjukan dan nutrisi
2019 Dengan
peningkatan fungsi yang di
membuat
pengecapan dari butuhkan leh
catatan
menelan ( kiln pasien
makanan
mengatakan sudah Sarankan pada
harian dan
mulai ada nafsu klien untuk
dan tahu
makn ) makan sedikit
tentang
Tidak terjadi sedikit tapi
kebutuhan
penurunan BB yang sering
nutrisinya
berarti Ajarkan pasien
pasien tidak
untuk
merasa
membuat
jenuh dan di
catatan
harapkan
makanan nafsu
harian makan
Berikan menjadi
informasi meningkat
tentang
kebutuhan
nutrisi pasien
Monitor
adanya
penurunan BB
23 desember 3 Setelah di berikan asuhan Dengan
NIC
2019 keperawatan selama 1x24 istirahat
Jelaskan
jam di harapkan pola tidur yang cukup
pentingnya
kembali normal dengan akan
tidur yang ade
kriteria hasil : membuat
kuat
NOC Label tubuh
Ciptakan
Jumlah jam tidur menjadi
lingkungan
dalam batas normal lebih sehat
yang tenang
6-8 jam/hari dan bugar
dan nyaman
Pola tidur ,kualitas Dengan
saat klien tidur
dalam batas normal lingkungan
Fasilitasi klien
Klien merasa segar yang tenang
untuk
setelah bangun tidur dan nyaman
mempertahank
Mampu akan
an aktivitas
mengidentifikasi hal membuat
sebelum tidur
hal yang istirahat /
(seperti
menngkatkan tidur tidur lebih
membaca
efektif
buku)
Memonitor
Monitor jam
waktu dan
istirahat/tidur
pola tidur
klien
klien dpat
E. IMPLEMENTASI
Hari/ Tgl No
Tindakan Keperawatan TTD
/ Jam Dx Evaluasi Proses
F. EVALUASI
No TTD
No Hari/ Tgl/ Jam Evaluasi
Dx
1 24 desember 3 S : klien menagatakan sudah bisa untuk istirahat/tidur selama
2019 kurang lebih 6 sampai 7 jam
O : klien tampak lebih segar dan tidak pucat lagi,pasien tidur
dari jam 10 malam dan terjaga pada jam 4 pagi
A : masalah teratasi
P : Pertahankan pola tidur pasien
2
25 desember
1 S : Klien mengatakan sudah mampu untuk melakukan
2019
tehnik relaksasi yang di ajarkan
Klien mengatakan nyeri di rasakan sudah berkurang dan
tidak ada di rasakan seperti di tusuk tusuk lagi.
O : Klien tampak lebih rileks, tidak tampak meringis lagi
dan tampak mmpu melakukan tehnik relaksasi yang di
ajarkan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan dan pertahankan intervensi.
25 desember
3 2 S : Klien mengatakan sudah mulai ada nafsu makan,dan
2019
sudah mengetahui tentang pentingnya nutrisi untuk
kebutuhan tubuhnya
O : tampak klien sudah bias makan,makanan habis ¾ porsi
dari yang di sediakan,BB tetap tidak mengalami penurunan
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan dan pertahankan intervensi
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung yang diakibatkan oleh
diet yang tidak benar atau makanan yang berbumbu atau mengandung
mikroorganisme penyebab penyakit.
Gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronik.
Gastritis akut adalah kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan
tanda dan gejala yang khas, biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan
neutrofil. Sedangkan gastritis kronik merupakan suatu peradangan bagian
permukaan mukosa lambung yang menahun, yang disebabkan oleh ulkus
dan berhubungan dengan Hellicobacter Pylori.
Gejala gastritis akut sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan
asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Gejala
gastritis kronis :
3.2 Saran
Pentingnya menjaga kesehatan dalam sistem pencernaan itu baik,
karena dapat mengganggu kerusakan organ dalam sehingga memberikan
dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Menghindari makanan yang asam, pedas
dan minuman yang beralkohol, kafein. Dapat memicu cepatnya terjadi gastritis
karena asam lambung tidak bisa menjaga dinding lambung. Mengakibatkan
nyeri di epigastrium. Maka dari itu jagalah organ organ penting dan kesehatan
dalam tubuh kita ini.
Daftar Pustaka