Contoh Sap
Contoh Sap
Contoh Sap
1. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksional Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat Posyandu dalam memantau
tumbuh kembang bayi/balita.
1.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
1) Menjelaskan Pengertian Posyandu
2) Menjelaskan Tujuan Posyandu
3) Menjelaskan Manfaat Posyandu
4) Menjelaskan tahap-tahap kegiatan 5 Meja Posyandu
5) Menjelas Pengertian Tumbuh Kembang
6) Menjelaskan stimulasi dini
7) Menjelaskan manfaat stimulasi dini
8) Menginformasikan jadwal Posyandu Bayi/balita di RT 05 RW 05 Kel. Kedurus
Kec.Karang Pilang Surabaya
2. Sasaran
Kader dan ibu bayi/ balita yang anaknya belum terdaftar di Posyandu Bayi/balita di RT 05
RW 05 Kel. Kedurus Kec.Karang Pilang Surabaya
4. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Demonstrasi
5. Kegiatan Penyuluhan
5.1 Setting Waktu
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pembukaan :
1) Membuka kegiatan dengan 1) Menjawab salam
mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan diri 2) Mendengarkan
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 3) Memperhatikan
4) Menyebutkan materi yang akan
diberikan 4) Memperhatikan
5) Sambutan dari ahli gizi Puskesmas
Mojo
2. 20 menit Pelaksanaan : 1) Memperhatikan
1) Menjelaskan Pengertian Posyandu 2) Memperhatikan
2) Menjelaskan Tujuan Posyandu 3) Memperhatikan
3) Menjelaskan Manfaat Posyandu 4) Memperhatikan
4) Menjelaskan tahap-tahap kegiatan 5 5) Memperhatikan
Meja Posyandu 6) Memperhatikan
5) Menjelas Pengertian Tumbuh Kembang dan bertanya
6) Menjelaskan stimulasi dini 7) Memperhatikan
7) Menjelaskan manfaat stimulasi dini dan bertanya
8) Menginformasikan jadwal Posyandu di 8) Memperhatikan
RT 05 RW 05 Kel. Kedurus Kec.Karang
Pilang Surabaya
Meja 5:
Pelayanan imunisasi,
5. 2 menit Terminasi :
1) Mengucapkan terimakasih atas peran 1) Mendengarkan
serta peserta
2) Mengucapkan salam penutup 2) Menjawab salam
Keterangan:
Penyaji
Peserta
Fasilitator
Keterangan:
Meja
6. Media
1) LCD
2) Power Point
3) Timbangan, pengukur tinggi badan dan KMS
4) Booklet
7. Pengorganisasian :
1. Penanggung jawab : Hikmah Ifayanti
2. Penyaji : Hikmah Ifayanti
8. Kriteria Evaluasi
8.1 Evaluasi Struktur
1. Kesiapan tempat dan perlengkapan alat
2. Sasaran minimal 75% orang hadir dalam posyandu
3. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
1) Peserta duduk di tempat yang telah disediakan.
2) Penyaji menyampaikan materi selama 20 menit.
3) Penyaji membuka sesi tanya jawab selama 10 menit.
4. Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
8.2 Evaluasi Proses
1. Peserta mendengarkan presentasi saat penyaji menyampaikan materi.
2. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
3. Peserta bertanya saat dibuka sesi tanya jawab dalam kegiatan penyuluhan.
4. Kegiatan posyandu dengan lima meja berjalan sesuai dengan fungsinya
8.3 Evaluasi Hasil
1. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
2. Mengetahui dan menerapkan kegiatan 5 meja posyandu balita
3. Termotivasi untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan posyandu secara rutin.
1. Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan (tidak ada pertanyaan) fasilitator dapat
menstimulasi dengan cara berdialog dengan pemberi materi dalam membahas apa
yang sedang diberikan.
2. Pertanyaan yang mungkin tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya
dilakukan konfirmasi dengan anggota pengorganisasian lainnya.
1.1 Posyandu
1.1.1 Pengertian Posyandu
Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang dilaksanakan
oleh masyarakat. Kegiatan – kegiatan yang dipadukan khususnya adalah Program KIA, KB, Gizi,
Imunisasi dan Penanggulangan diare.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat yang pada dasarnya merupakan salah satu wujud
peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, tempat masyarakat dapat memperoleh
pelayanan KB – kesehatan ibu dan anak (KIA), Gizi, Imunisasi,dan penanggulangan diare pada
waktu dan tempat yang sama. Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan yang melibatkan
partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat oleh masyarakat dan
untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan, yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan dari tim puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.
Meja 2 Penimbangan
Meja 3 Pencatatan
Meja 4 Penyuluhan
Meja 5
Pelayanan Kesehatan
1.1.5.1 Pendaftaran
Pendaftaran ditujukan untuk mendaftarkan ibu hamil dan balita yang datang saat pelayanan
posyandu.
1. Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu, yaitu nama bayi/balita tersebut ditulis pada
secarik kertas kemudian diselipkan di KMSnya.
2. Apabila bayi merupakan peserta baru, berarti KMS baru diberiakan, nama anak ditulis pada
KMS dan secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS.
3. Selain itu, kader juga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut ditulis pada
formulir atau register ibu hamil
4. Apabila ibu hamil tidak membawa balita langsung dipersilakan ke meja 4.
1.1.5.2 Penimbangan
Penimbangan dilakukan di posyandu merupakan upaya pengamatan terhadap derajat
kesehatan ibu dan anak dan terutama ditujukan pada tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu setiap
kader yang bertugas harus mempunyai keterampilan yang memadai untuk:
1. Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang
digambarkan grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan
2. Memberikan nasehat kepada setiap ibu/keluarga dengan mengacu pada data KMS anaknya
atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran
1.1.5.3 Pencatatan
Pencatatan yang dimaksud adalah pencatatan yang dilakukan oleh kader pada KMS setelah
proses penimbangan.tata cara pencatatan yang dilakukan kader pada kegiatan posyandu:
1. Setelah ditimbang, meminta keluarga balita menyerahkan KMS dan kertas catatan kepada
kader di kegiatan 3 setelah itu kader memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari
secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut
2. Kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita dan selanjutnya menuju kegiatan 4.
1.1.5.4 Penyuluhan
Penyuluhan merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan posyandu. Hal ini
disebabkan terdapatnya temuan di lapangan bahwa pengetahuan dan pemahaman yang tercermin
dalam sikap dan perilaku masyarakat yang belum mendukung upaya peningkatan derajat
kesehatan dasar. Penyuluhan yang dilaksanakan hendaknya sesuai dengan kebutuhan posyandu
yang bersangkutan dan diarahkan pada perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
dengan penekanan pada upaya promosi dan preventif. Disamping itu juga memberikan perhatian
dalam pemberian penyuluhan kepada keluarga balita yang mempunyai masalah dalam
peningkatan derajat kesehatan. Penyuluhan hendaknya dilaksanakan oleh kader terlatih dan
bilamana perlu melibatkan pakar yang berasal dari mitra posyandu yang bertanggung jawab
untuk itu seperti organisasi profesi.
Departemen Kesehatan RI, 2009, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Soedjatmiko, 2009, Materi presentasi pada 'Pelatihan Program
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari soal-soal di bawah ini!
1. Usia 18 bulan, anak sudah mulai dapat berbicara dengan orang lain disekitarnya, hal ini
merupakan contoh dari….
a. Pertumbuhan
b. Perkembangan
c. Penyimpangan
d. Stimulasi
3. Kegiatan merangsang kemampuan dasar anak usia 0-6 tahun agar anak mencapai tumbuh
kembang yang optimal sesuai potensi yang dimilikinya disebut…..
a. Pertumbuhan
b. Perkembangan
c. Penyimpangan
d. Stimulasi
5. Jika ditemukan kelainan tumbuh kembang pada bayi dan balita, maka waktu yang tepat
untuk melakukan intervensi dini adalah
a. sesegera mungkin
b. menunggu anak berusia lebih dari 5 tahun
c. Menunggu anak dewasa
d. Dibiarkan saja