METODE ANALISIS PIECES SISTEM INFORMASI (AutoRecovered)
METODE ANALISIS PIECES SISTEM INFORMASI (AutoRecovered)
METODE ANALISIS PIECES SISTEM INFORMASI (AutoRecovered)
MAKALAH
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Pengganti UAS
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dosen Pengampu : Hery Maryanto, S.Pd., M.Kom.
Disusun Oleh:
Naufintya Rizky Brillianie
18102099
S1 IF-06-C
Sistem informasi memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk keperluan manajemen
dan pengolahan data pasien. Dari sisi manajemen, sistem ini memiliki peranan
dalam mengatur data keuangan, material dan teknis, sistem kepegawaian, tagihan
biaya ke pasien, dan perencanaan strategi. Dari sisi pasien berfungsi untuk
mengelola data pasien masuk dan pasien keluar serta mengelola data medis pasien
yang meliputi perawatan, diagnosis, dan terapi (Kusumadewi dkk, 2009).
Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara
manual memiliki banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama,
keakuratannya juga kurang pasti. Hal ini memungkinkan untuk terjadinya
kesalahan yang sangat besar.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam analisis PIECES Sistem
Informasi Manajemen pada Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal.
2. Untuk mengetahui analisis PIECES Sistem Informasi Manajemen pada Rumah
Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal.
3. Untuk mengetahui solusi terhadap masalah analisis PIECES Sistem Informasi
Manajemen pada Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal.
BAB II
PEMBAHASAN
• Metode Analisis PIECES Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit Umum
Daerah Kardinah Tegal
Sistem informasi rawat inap masih menggunakan buku register rawat inap dalam
penyimpanan data pasien. Pada manajemen operasional dapat mempercepat pelayanan
kepada pasien. Sedangkan sistem informasi kasir menunjang pekerjaan, namun saat
adanya listrik mati menyebabkan pekerjaan pencatatan transaksi menjadi manual.
Kualitas informasi pada tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan
menghasilkan sistem informasi yang lengkap, tepat waktu, dan akurat, namun harus
diolah lagi. Tempat pendaftaran pasien bagian rekam medis sudah cukup baik, namun
belum akurat. Sedangkan bagian Kasir sudah baik, namun untuk bagian keuangan
sebagai masih memiliki kesulitan pada relevansi data.
Ekonomis sistem informasi di tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan
mengelola data pasien rawat inap, yaitu dengan register sebagai operasional utama
pelayanannya. Di tempat pendaftaran pasien bagian rekam medis belum menerapkan
electronic health record dan masih menggunakan kertas, begitu juga dengan bagian
kasir. Kontrol sistem sistem di tempat pendaftaran pasien perawat dan bidan masih
menggunakan buku komunikasi. Pada bagian tempat pendaftaan pasien bagian rekam
medis petugas memiliki password yang berbeda, sedangkan untuk kontrol pendeteksi
kesalahan dalam input data itu belum ada, begitu pula dengan bagian kasir.
Pada tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan masih melakukan
perhitungan manual menggunakan buku register. Tempat pendaftaran pasien bagian
rekam medis telah memiliki sistem informasi yang efisien untuk mendaftarkan pasien
dengan input data ke sistem, namun belum untuk keefisiensi waktu dalam pembuatan
laporan. Sedangkan bagian kasir dapat mempercepat pelayanan kepada pasien. Buku
register di tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan dapat meningkatkan
pelayanan. Sistem informasi komputerisasi di tempat pendaftaran pasien bagian rekam
medis dapat meningkatkan pelayanan dari segi tampilan dan dapat meng-input data
secara cepat. Sedangkan, sistem informasi pada kasir memberikan kemudahan dalam
memasukkan data pada tampilan antarmukanya.
• Analisis Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah
Tegal
Jika perangkat lunak bisa menghasilkan informasi yang berkualitas, maka akan
berdampak baik terhadap manajemen, sebaliknya jika informasi yang dihasilkan
kurang berkualitas, maka akan berdampak kurang baik bahkan fatal terhadap
manajemen yang ada. Kualitas dari suatu informasi terdiri atas tiga hal, yaitu
informasi harus tepat pada waktunya (timeliness), akurat (accurate), dan relevan
(relevance) (John Burch dan Gary Grudnitski).
Pembahasan:
Informasi yang didapatkan oleh sistem informasi RSUD Kardinah di bagian
laporan telah dihasilkan tepat waktu dan relevan. Akan tetapi, di bagian tempat
pendaftaran pasien bagian rekam medis belum sesuai dengan teori milik John
Burch karena informasi yang dihasilkan belum begitu akurat hasil dari laporannya.
Pada sistem informasi di tempat pendaftaran pasien bagian rekam medis tidak
dapat merekam satu pasien dengan dua poli tujuan. Hal ini yang menjadi alasan
mengapa laporan menjadi tidak akurat. Sebagian besar telah menghasilkan
informasi yang berkualitas yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di
informasi tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan dan kasir.
Di bagian tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan, data yang
dihasilkan telah sesuai dengan teori John Burch karena telah menghasilkan
informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Namun pada kasir tidak terdapat
relevansi data yang dibutuhkan oleh bagian keuangan untuk merekam semua data
yang telah terintegrasi di bagian rekam medis dan farmasi karena untuk kebutuhan
datanya tidak ada spesifikasi data dan untuk pengelola sistem informasi kasir tidak
memiliki petugas administrasi yang mengurus data antar bagian tersebut yang
sesuai dengan dasar dari kualifikasi pendidikannya.
Solusi:
Sebaiknya pihak rumah sakit telah menggunakan sebuah program yang dapat
mengatur dua poli tujuan dalam satu waktu sekaligus, karena keakuratan sebuah
laporan pasien sangat penting. Pada bagian kasir sangat dibutuhkan petugas
administrasi untuk mengatur data antar bagian serta petugas diwajibkan berasal dari
bidang kualifikasi pendidikannya karena lebih mengerti konsep dasar dari bidang
tersebut.
2.4 Analisis Kontrol (Control) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit RSUD
Kardinah Tegal
Sistem kontrol yang diberikan oleh perangkat lunak dapat meningkatan
pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan yang
akan terjadi juga dapat mengamankan data dari kerusakan, misalnya dengan
membuat back up data. Selain itu, sistem kontrol harus dapat mengamankan data
dari akases yang tidak diijinkan, biasanya dilakukan dengan password terutama
pada form aplikasi dan database-nya.
Pembahasan:
Pada RSUD Kardinah Tegal, sistem kontrol dapat mengendalikan untuk
menghindari kecurangan dan kesalahan dari pihak yang tidak memiliki
kewenangan dalam sistem informasi. Sistem kontrol yang ada di RSUD Kardinah
Tegal menggunakan password untuk menghindari berbagai kecurangan dan
kesalahan sesuai dengan teori di atas, namun untuk kendali pada pengisian datanya
belum terkontrol berdasarkan pendeteksi kesalahan input data pada sistem
informasi, tetapi masih berdasarkan kejujuran petugas.
Solusi:
Pihak petugas diharapkan dapat bertanggung jawab atas amanah yang diberikan
serta tidak asal memberitahu password tersebut kepada orang asing maupun rekan
kerjanya sendiri.
3.1 Kesimpulan
Pada Kinerja Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Daerah Kardinah
Tegal (tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan, tempat pendataran
pasien bagian rekam medis, dan kasir) ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi
dapat mempercepat pekerjaan, tetapi, sistem masih belum reliabel, fleksibel dan
terintegerasi. Kualitas informasi yang dihasilkan didapatkan bahwa sistem
informasi dapat menghasilkan informasi yang lengkap, akan tetapi masih ada
informasi yang belum relevan dan akurat sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Dari segi ekonomis didapatkan bahwa sistem informasi yang digunakan
menyimpan data pada storage komputer namun masih mengandalkan kertas dalam
operasionalnya.
Pada kontrol didapatkan bahwa sistem informasi memiliki pengendali dengan
password antar petugas sesuai dengan kewenangannya, namun untuk pendeteksi
kesalahan sistem masih dalam proses pengembangan. Dari segi efisiensi
didapatkan bahwa sistem informasi dapat menghasilkan data yang dibutuhkan
manajemen, namun masih harus diolah dan diteliti lagi untuk pembuatan laporan.
Dalam bagian pelayanan didapatkan bahwa sistem informasi dapat meningkatkan
pelayanan, baik sistem komputerisasi (tempat pendaftaran pasien bagian rekam
medis dan kasir) dan sistem manual di tempat pendaftaran pasien bagian perawat
dan bidan.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dari tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan
bidan, tempat pendaftaran pasien bagian rekam medis, dan kasir, pengadaan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit yang paling menguntungkan untuk rumah sakit
dan sesuai kebutuhan adalah bekerja sama dengan vendor yang telah diberikan
kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak rumah sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/ MENKES/ PER/ VI/
2011 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit.