Berat Jenis Tanah-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

PERCOBAAN III
BERAT JENIS TANAH

1. Maksud percobaan :

Definisi berat jenis tanah (particle density)

Berat jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan


kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai
perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume, tidak
termasuk ruang pori antar partikel. Berat jenis partikel ini penting dalam
penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin.

Tabel 2.3 Berat Jenis Tanah

Macam Tanah Berat Jenis


Kerikil 2,65-2,68

Pasir 2,65-2,68

Lanau Tak Organik 2,62-2,68

Lempung Organik 2,58-2,65

Lempung Tak Organik 2,68-2,75

Humus 1,37

Gambut 1,25-1,80

Sumber :Hary Christiady, Mekanika Tanah 1, 1992

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

Berat jenis tanah dapat ditentukan dengan cara membandingkan antara berat
butir tanah tersebut dengan berat air (aquades) yang mempunyai isi sama pada suhu
standar.
Berat jenis didefenisikan sebagai rasio (perbandingan) dari berat isi bahan
terhadap berat isi air. Tabel diatas, menunjukkan daftar berat jenis dari sejumlah
bahan yang biasa terdapat dalam tanah. Sebagian besar tanah (butiran – butiran
individu yang terkumpul) mengandung banyak kwarsa (quarts) dan feldspart dan
dalam jumlah yang lebih kecil mika (mica) dan mineral – mineral berdasarkan besi.
Hasil – hasil penentuan berat jenis dari sebagian besar tanah menunjukkan
bahwa nilai-nilai dari 2,5 sampai 2,80 merupakan nilai – nilai yang biasa terdapat,
diamana nilai-nilai antara 2,6 dan 2,75 merupakan nilai yang paling banyak
terdapat. Pada kenyataannya, uji berat jenis jarang dilakukan, dan nilai – nilai
diambil secara kasar sebagai berikut :

 Pasir, Kerikil, bahan-bahan berbutir kasar Gs = 2,65 - 2,67

Tanah kohesif, sebagai campuran

 Lempung, lanau , pasir dan sebagainya Gs = 2,68 - 2,72

Nilai kasar tersebut diperoleh dari sampel antara lain pasir, kerikil, lempung,
lanau, dan sebagainya.

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

2. Peralatan yang digunakan :

1. Piknometer kapasitas 50ml

2. Timbangan dengan ketelitian 0,01gr

3. Kompor

4. Alat penumbuk dan cawan porselin

5. Cawan/Wadah

6. Air suling

7. Saringan No. 40

8. Corong

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

3. Prosedur Percobaan :
1. Saring tanah dengan menggunakan ayakan No.40.
2. Piknometer dalam keadaan kosong ditimbang untuk mendapatkan berat
piknometer
3. Timbang contoh tanah 25 gram lalu masukkan ke dalam piknometer
kapasitas 50 ml dan tambahkan air suling kedalam dua pikmnometer hingga
2/3 isi.
4. Kemudian piknometer tersebut diisi air hingga penuh dan usahakan tidak ada
gelembung udara di dalam, selanjutnya ditimbang.
5. Nyalakan kompor, kemudian letakkan piknometer yang berisi air suling dan
tanah di atas kompor, tunggu sampai air sudah mengeluarkan gelembung dan
bebas udara.
6. Diamkan piknometer sampai mencapai suhu ruang dengan piknometer di
rendam dalam wadah, kemudian angkat piknometer dan keringkan bagian
luar piknometer kemudian ditimbang.
7. Bersihkan piknometer, lalu masukkan air suling kedalam piknometer setelah
itu ditimbang

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

4. Perhitungan
1. Timbang piknometer dalam keadaan bersih dan kering (W1)
2. Isi piknometer dengan air suling dalam suhu ruang, kemudian timbang
beratnya
3. Timbang contoh tanah tersebut (W0)
4. Bersihkan bagian luar piknometer dan keringkan,kemudian timbang (W3)
W0
Gs =
W0  (W2  W3 )

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

PEMERIKSAAN BERAT JENIS


ASTM D 854 – 58
(SPECIFIC GRAVITY TEST)
Proyek : Praktikum Mekanika Tanah
Lokasi : Komp. UKI – Paulus Makassar
Dikerjaan : Dendi Nadaf Mantja
Diperiksa : Gerwin K Bumbungan
Tanggal : 23 Juli 2019

No. Contoh 50 ml 50 ml
Kedalaman
No. botol 1 2 Satuan
Berat botol + Tanah (W2) 46,20 48,83 (gr)
Berat botol (W1) 21,15 23,86 (gr)
Berat tanah (W2 – W1) 25,05 24,97 (gr)
Suhu (T) 27º 27º (ºC)
Berat botol + Air pada T (W4) 71,22 71,86 (gr)
(W2 – W1 + W4) 96,27 96,83 (%)
Berat botol + Air + Tanah (W3) 86,67 87,20 (gr)
Isi tanah (W2 –W1) + (W3 – W4) 9,60 9,63 (cm3)
Berat Jenis Tanah (gr/cm3) 2,61 2,59 (gr/cm3)
Rata-rata 2,60 (gr/cm3)

Catatan : Jenis Tanah Gambut

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

Data Pengamatan dan Perhitungan :


a. Untuk piknometer 1
 Berat piknometer kosong (W1) = 21,15 gr
 Berat piknometer + tanah kering (W2) = 46,20 gr
 Berat piknometer + tanah + air (W3) = 86,67 gr
 Berat piknometer + air (W4) = 71,22 gr
 Temperatur (t) o c = 27 o
C
 A = W2 – W1 = 46,20 – 21,15 = 25,05 gr
 B = W 3 – W4 = 86,67 – 71,22 = 15,45 gr
 C= A – B = 25,05 – 15,45 = 9,60 gr

A 25,05
 Berat jenis Gs1 = = = 2,61 gr/cm3
C 9,60
b. Untuk Piknometer 2
 Berat piknometer kosong (W1) = 23,86 gr
 Berat pknometer + tanah kering (W2) = 48,83 gr
 Berat piknometer + tanah + air (W3) = 87,20 gr
 Berat piknometer + air (W4) = 71,86 gr
 Temperatur t oc = 27 o
C
 A = W2 – W1 = 48,83 – 23,86 = 24,96 gr
 B = W 3 – W4 = 87,20 – 71,86 = 15,34 gr
 C= A – B = 24,96 – 15,34 = 9,63 gr
A 24,97
 Berat jenis Gs2 = = = 2,59 gr/cm3
C 9,63

G1  G2  ....  Gn 2,61+2,59
 Berat jenis = =
n 2

= 2,60 gr/cm3

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

Kesimpulan
1. Berdasarkan Percobaan, Piknometer A memiliki berat jenis 2,61 gr/cm 3 dan
Piknometer B memiliki berat jenis 2,59 gr/cm3. Sehingga rata-rata berat jenis
tanah adalah 2,60 gr/cm3
2. Hasil – hasil penentuan berat jenis dari sebagian besar tanah menunjukkan
bahwa nilai-nilai dari 2,5 sampai 2,8 merupakan nilai – nilai yang biasa terdapat,
diamana nilai-nilai antara 2,6 dan 2,75 merupakan nilai yang paling banyak
terdapat. Pada kenyataannya, uji berat jenis jarang dilakukan, dan nilai – nilai
diambil secara kasar sebagai berikut :

 Pasir, Kerikil, bahan-bahan berbutir kasar Gs = 2,65 - 2,67

Tanah kohesif, sebagai campuran

 Lempung, lanau , pasir dan sebagainya Gs = 2,68 - 2,72

Saran
1. Kepada praktikan terlebih dahulu memastikan alat yg digunakan tidak
rusak.
2. Kepada Praktikan Harus lebih teliti dalam pengambilan data agar data yang
diperoleh lebih akurat.
3. Kepada praktikan agar lebih memperhatikan arahan asisiten.

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

Foto Alat & Bahan

Piknometer dan corong Timbangan Digital Ketelitian 0,01gr

Kompor Alat Penumbuk dan Cawan Porselin

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

Cawan / Wadah Air Suling

Saringan No.40 Tanah 25 gram

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

Foto Kegiatan :

Proses Penyaringan Tanah Proses Piknometer Kosong di Timbang

Proses Piknometer Berisi Air di Timbang Proses Pngisian Tanah

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar


Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII

Proses Pengisian Air Suling Proses Pelembapan Tanah

Proses Menghilangkan Udara Proses Menimbang Sampel

Laboratorium Mekanika Tanah UKI Paulus Makassar

Anda mungkin juga menyukai