Jurnal Penelitian

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

ISSN.

2620-7869

HEARTY Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.6 No.2 2018 Jurnal Kesehatan Masyarakat
Beriman, Tulus, Sepenuh Hati, Berbesar Hati,
Jujur, Sehat dan Kuat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG


ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS WARUNG JAMBU
KOTA BOGOR

Indriati Fitrianingtyas1, Fenti Dewi Pertiwi2 ,Wina Rachmania3


1Konsentrasi Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA), Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun Bogor. Email : [email protected],
2Konsentrasi Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA),Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu

Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun Bogor, Email: [email protected]


3Konsentrasi Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA),Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu

Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Abstrak
Kurang Energi Kronis (KEK) pada wanita hamil adalah status gizi kurang seseorang karena ketidakseimbangan
antara asupan pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. World Health Organization (WHO) melaporkan
bahwa prevalensi anemia pada kehamilan dan KEK secara global 35-75% secara signifikan meningkat pada
trisemester ketiga dibandingkan trimester pertama dan kedua kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Warung
Jambu Kota Bogor tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini
43 responden dengan teknik sampel random sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan pita LiLA (lingkar lengan atas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan tentang gizi (p value = 0,004) RR = 2,222, penyakit infeksi (p value = 0,000) RR = 0,227
pemeriksaan kehamilan dan ANC (p value = 0,000) RR = 2,700 dengan kejadian KEK pada ibu hamil.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan, penyakit infeksi dan ANC
(Antenatal Care) dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Saran yang dapat diberikan adalah memberikan
penyuluhan mengenai bahaya KEK pada ibu hamil serta pengetahuan pentingnya gizi, dan pemeriksaan
kehamilan oleh petugas kesehatan

Kata kunci: Kronis Kurang Energi, pengetahuan, ibu hamil

1.Latar Belakang kesehatan dasar dan rujukan terutama di


Pembangunan kesehatan pada daerah terpencil, tertinggal dan
periode 2015-2019 adalah program perbatasan; (4) meningkatnya cakupan
indonesia sehat dengan sasaran pelayanan kesehatan universal melalui
meningkatkan derajat kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat dan kualitas
status gizi masyarkat melalui upaya pengelolaan SJSN kesehatan; (5)
kesehatan dan pemberdayaan terpenuhinya kebutuhan tenaga
masyarakat yang didukung dengan kesehatan, obat dan vaksin ; serta (6)
perlindungan finansial dan pemerataan meningkatkan responsivitas sistem
pelayanan kesehatan. Sasaran pokok kesehatan. (Renstra Kemenkes RI,
RPJMN 2015-2019 adalah : (1) 2015). Tujuan pembangunan tertuang
meningkatnya status kesehatan dan gizi dalam Sustainable Development Goals
ibu dan anak; (2) meningkatnya (SDGs), terdapat 17 tujuan
pengendalian penyakit; (3) pembangunan berkelanjutan 2030 yang
meningkatnya akses dan mutu pelayanan ditargetkan. Salah satu dari tujuan SDGs
adalah non kelaparan yaitu mengakhiri Pada tujuan SDGs 2015-2030
segala bentuk malnutrisi, termasuk target nasional ibu hamil KEK adalah
mencapai target internasional 2025 5% sehingga target ibu hamil non KEK
untuk penurunan stunting dan wasting adalah 95% (Kemenkes RI, 2015).
pada balita serta mengatasi kebutuhan Sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar
gizi remaja perempuan, wanita hamil tahun 2013 prevalensi KEK wanita
dan menyusui serta lansia. (Kemenkes hamil umur 15-49 tahun adalah 24,2%.
RI, 2015).Status gizi yang baik Hasil tersebut menunjukan bahwa
merupakan salah satu keberhasilan prevalensi risiko KEK pada ibu hamil
pembanguan kesehatan yang pada masih tinggi.Sebanyak 13 propinsi
dasarnya adalah bagian yang tak dengan prevalensi risiko KEK nasional
terpisahkan dari pembangunan nasional salah satunya adalah Jawa Barat dimana
secara keseluruhan. Balita, anak usia data menunjukan peringkat ke-12 dari
sekolah dasar, dan ibu hamil yang 33 provinsi ibu hamil KEK. Prevalensi
merupakan kelompok sasaran yang wanita usia subur risiko kurang energi
sangat perlu mendapat perhatian khusus kronis (KEK) menurut umur tahun 2007
karena dampak negatif yang ditimbulkan dan 2013. Secara keseluruhan,
apabila menderita kekurangan gizi. prevalensi risiko kurang energi kronis
(Permenkes RI No 51 tahun naik pada semua kelompok umur dan
2016).Menurut Sedioetama (2010) kondisi wanita (hamil dan tidak hamil).
dalam Yuliastuti (2014), empat masalah Pada wanita tidak hamil kelompok umur
gizi utama di Indonesia yaitu 15-19 tahun prevalensinya naik 15,7
Kekurangan Energi Kronik (KEK), persen. Demikian juga pada wanita
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium hamil kelompok umur 45-49 tahun naik
(GAKY), Kekurangan Vitamin A 15,1 persen. (Riskesdas, 2013). Data
(KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB). Dinas Kesehatan Kota Bogor tahun 2016
KEK adalah penyebab dari ketidak menunjukan bahwa jumlah keseluruhan
seimbangan antara asupan untuk ibu hamil yang mengalami Kurang
pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran Energi Kronis (KEK) dari 24 puskesmas
energi. Menurut Rukiah (2010) dalam di kota Bogor sebanyak 1.141 ibu hamil.
Ardani (2015), organisasi kesehatan Data menunjukan masih tingginya
dunia (WHO) melaporkan bahwa jumlah ibu hamil yang megalami
prevalensi anemia dan KEK pada Kurang Energi Kronis di Kota Bogor.
kehamilan secara global 35-75% dimana Puskesmas Warung Jambu
secara bermakna tinggi pada trimester merupakan salah satu Puskesmas di
ketiga dibandingkan dengan trimester wilayah Kota Bogor yang terletak di
pertama dan kedua kehamilan. WHO Kelurahan Bantar Jati Kecamatan Bogor
juga mencatat 40% kematian ibu di Utara. Wilayah kerja Puskesmas
negara berkembang berkaitan dengan Warung Jambu terdiri dari tiga
anemia dan KEK dengan prevalensi kelurahan yaitu kelurahan Kedung
terbanyak dari kasus tersebut karena ibu Halang, kelurahan Ciparigi dan
Kurang Energi Kronis (KEK) yang kelurahan Ciluar, data penelitian
dapat menyebabkan status gizinya puskesmas pada tahun 2015 terdapat
berkurang. ibu hamil Kekurangan Energi Kronik
sebanyak 2,9% dari jumlah sasaran ibu penyebab tidak langsung yaitu
hamil 1362 dan pada tahun 2016 persediaan makanan dirumah, perawatan
terdapat sekitar 4,4% dengan KEK dari anak dan ibu hamil, dan pelayanan
jumlah sasaran ibu hamil 1370 ibu kesehatan, pokok masalah terdiri dari
hamil, bahwa ada peningkatan sekitar keiskinan, kurang pendidikan, dan
1,5% dari tahun 2015 s/d 2016 ibu hamil kurang keterampilan serta akar masalah
yang mengalami Kekurangan Energi meliputi krisis ekonomi.
Kronis, dimana target Puskesmas Meningkatnya ibu hamil yang
Warung Jambu tahun 2016 ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronis
KEK adalah 0% (LB3 KIA dan Laporan (KEK) di Puskesmas Warung Jambu,
Tahunan Gizi Puskesmas Warung sehingga peneliti tertarik untuk
Jambu, 2016). melakukan penellitian tentang “Faktor –
Menurut Arisman (2007), terdapat Faktor yang Berhubungan dengan
beberapa penyebab yang mempengaruhi Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
kebutuhan ibu akan zat gizi tidak pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
terpenuhi yaitu disebabkan karena Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor
asupan makanan yang kurang dan Tahun 2017”.
penyakit infeksi, ibu hamil yang asupan Adapun tujuan penelitian ini adalah
makanannya cukup tetapi menderita mengetahui hubungan pengetahuan ibu
sakit maka akan mengalami gizi kurang hamil tentang gizi dengan kejadian
dan ibu hamil yang asupan makanannya Kurang Energi Kronis (KEK), hubungan
kurang maka daya tahan tubuh akan penyakit infeksi ibu hamil dengan
melemah dan akan mudah terserang kejadian Kurang Energi Kronis (KEK),
penyakit, tingkat pendidikan yang hubungan pemeriksaan kehamilan ANC
rendah, pengetahuan ibu tentang gizi (Antenatal Care) dengan kejadian
kurang, pendapatan keluarga yang tidak Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
memadai, usia ibu yang kurang dari 20 hamil di Puskesmas Warung Jambu
tahun atau lebih dari 35 tahun sehingga Kota Bogor tahun 2017.
berpengaruh pada kebutuhan gizinya, Ruang Lingkup Penelitian ini untuk
paritas ibu yang tinggi atau terlalu sering mengetahui Faktor – Faktor yang
hamil dapat menguras cadangan zat gizi Berhubungan dengan Kejadian Kurang
tubuh, jarak kelahiran yang terlalu dekat Energi Kronis pada Ibu Hamil di
menyebabkan ibu tidak memperoleh Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor
kesempatan untuk memperbaiki tubuh Tahun 2017. Penelitian ini dilaksanakan
setelah melahirkan, ibu hamil yang dari bulan April sampai Juli 2017.
bekerja membutuhkan lebih banyak Populasi penelitian adalah seluruh ibu
energi karena cadangan energinya dibagi hamil di Puskesmas Warung Jambu
untuk dirinya sendiri dan janin. Kota Bogor. Penelitian dilakukan
Sedangkan menurut Persatuan Ahli Gizi kepada 43 responden ibu hamil.
Indonesia (1999) dalam Supariasa Penelitian ini perlu dilakukan karena
(2002), menyebutkan bahwa faktor masalah ibu hamil yang mengalami
penyebab gizi kurang di pengaruhi oleh Kurang Energi Kronis meningkat di
faktor penyebab langsung seperti asupan Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor
makanan dan penyakit infeksi, faktor Tahun 2017.
trisemester 1 dan 2, serta Ibu hamil
2. Metode yang sudah melahirkan pada saat
Desain penelitian ini penelitian.
menggunakan desain penelitian Cross Sampel yang telah digunakan,
Sectional dengan menggunakan berjumlah 43 orang responden.
pendekatan kuantitatif, penelitian cross- Penelitian ini terdapat empat variabel
sectional merupakan suatu penelitian yaitu variabel independen mencakup
untuk mempelajari dinamika kolerasi faktor perilaku (pengetahuan dan
antara faktor-faktor risiko dengan efek, pemeriksaan kehamilan ANC), dan
dengan pendekatan observasi, atau faktor lingkungan (penyakit infeksi)
pengumpulan data sekaligus pada suatu sedangkan variabel dependen berupa
saat (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
untuk melihat faktor-faktor yang pada ibu hamil.
berhubungan dengan kejadian Kurang Instrumen penelitian yang
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di digunakan merupakan instrumen lama
Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor, dari penelitian Mulyaningrum (2009)
Jawa Barat tahun 2017 dengan yang berjudul “Faktor- faktor yang
pengumpulan data yang dilakukan Berhubungan dengan Risiko Kejadian
dalam waktu yang bersamaan antara Kurang Energi Kronis pada Ibu Hamil
variabel dependen dan variabel di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009”.
independen. Dan penelitian Ningrum (2010) yang
Populasi dalam penelitian ini berjudul “Faktor- faktor yang
yaitu seluruh ibu hamil yang berada di Berhubungan dengan Risiko Kejadian
wilayah kerja Puskesmas Warung Jambu Kurang Energi Kronis pada Ibu Hamil
Kota Bogor, Jawa Barat dengan jumlah di Kelurahan Mampang, Pancoranmas,
populasi sebanyak 1370 ibu Depok Tahun 2010”.
hamil.Adapun sampel yang diambil
adalah didasarkan pada 2 (dua) kriteria 3.Hasil
yaitu: 1) Hubungan antara Pengetahuan
a. Kriterian inklusi sebagai berikut ; Ibu tentang Gizi dengan Kejadian Kurang
hamil yang dalam periode trisemester Energi Kronis (KEK)
III yang dimana kebutuhan ibu hamil Hasil penelitian, sebanyak 25 responden
meningkat sampai akhir kehamilan, memliki pengetahuan kurang tentang
berada di wilayah kerja Puskesmas gizi, dimana 10 responden (40,0%) tidak
Warung Jambu Kota Bogor dan mengalami KEK dengan ukuran
memiliki buku KIA atau tercatat di LiLA>=23,5 cm dan 15 responden
buku kohort petugas kesehatan. (60,0%) mengalami KEK dengan ukuran
Bersedia diikutsertakan dalam LiLA<25,5 cm. dan terdapat 18
penelitian dan pengisian kuesioner responden memiliki pengetahuan baik
serta pengukuran LiLA (Lingkar tentang gizi. Dimana 16 responden
Lengan Atas) (88,9%) tidak mengalami KEK dengan
b. Kriteria eksklusi sebagai berikut ; Ibu ukuran LiLA>=23,5 cm dan 2 responden
hamil yang menolak diteliti, usia (11,1) mengalami KEK dengan ukuran
kehamilannya masuk dalam LiLA<25,5 cm.
Tabel 3.1 Hubungan Pengetahuan tentang Gizi dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) di
Puskemas Warung Jambu Tahun 2017
Kejadian KEK Berdasarkan LiLA
Pengetahuan Tidak KEK LiLA KEK LiLA Total RR
P Value
Tentang Gizi >=23,5 cm <23,5 cm (95% CI)
N % N % N %
Baik 16 88,9 2 11,1 18 100 2,222 (1,338-
0,004 3,690)
Kurang 10 40,0 15 60,0 25 100
Jumlah 26 60,5 17 39,5 43 100
Dari hasil uji statistik antara pengetahuan dengan Kejadian
diperoleh nilai p-value= 0,004. Oleh Kurang Energi Kronis).Serta dari uji
karena nilai p < α (0,05), maka dapat statistik juga di dapat nilai OR
disimpulkan bahwa ada perbedaan sebesar 12,0. Responden yang
proporsi kejadian Kurang Energi berpengetahuan kurang 12 kali lebih
Kronis (KEK) responden yang beresiko menderita Kurang Energi
memiliki pengetahuan tidak baik dan Kronis (KEK) dibandingkan dengan
responden yang memiliki responden yang berpengetahuan
pengetahuan baik (ada hubungan baik.

2)Hubungan antara Penyakit Infeksi dengan Kejadian Kurang Energi Kronis


(KEK)
Hasil penelitian menunjukan, penyakit KEK, berbeda dengan ibu yang
terdapat 22 responden tidak ada penyakit memiliki penyakit infeksi seluruh ibu
infeksi yang diderita. Dimana 5 tidak mengalami penyakit KEK seperti
responden (22,7%) tidak mengalami pada tabel 3.2 berikut ini

Tabel 3.2 Hubungan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) di
Puskemas Warung Jambu Tahun 2017
Kejadian KEK Berdasarkan LiLA
Penyakit Tidak KEK LiLA KEK LiLA Total RR
P Value (95% CI)
Infeksi >=23,5 cm <23,5 cm
N % N % N %
Tidak Ada 5 22,7 17 77,3 22 100 0,227
0,000 (0,105-0,491)
Ada 21 100 0 0,0 21 100
Jumlah 26 60,5 17 39,5 43 100

Dari hasil uji statistik diperoleh peyakit infeksi dengan Kejadian


nilaip-value = 0,000. Oleh karena Kurang Energi Kronis). Serta dari uji
nilai p < (0,05), maka dapat statistik juga di dapat nilai OR
disimpulkan bahwa ada perbedaan sebesar 0,227. Responden yang ada
proporsi kejadian Kurang Energi penyakit infeksi 0,227 kali lebih
Kronis (KEK) responden tidak ada beresiko menderita Kurang Energi
penyakit infeksi yang diderita dan Kronis (KEK) dibandingkan dengan
responden ada penyakit infeksi yang responden yang tidak ada penyakit
diderita (ada hubungan antara infeksi.
3)Hubungan antara Pemeriksaan LiLA>=23,5 cm dan 17 responden
Kehamilan ANC (Antenatal Care) (63,0%) mengalami KEK dengan ukuran
dengan Kejadian Kurang Energi LiLA<25,5 cm. Selain itu, terdapat 16
Kronis (KEK) responden yang pemeriksaan kehamilan
Hasil penelitian dari 43 responden dalam kategori baik, dimana 16
terdapat 27 responden yang Pemeriksaan responden (100%) tidak mengalami
Kehamilan ANC dalam kategori kurang. KEK dengan ukuran LiLA>=23,5 cm.
Dimana 10 responden (37,0%) tidak seperti tergambar dalam tabel. 3.3
mengalami KEK dengan ukuran berikut ini:

Tabel 3.3 Hubungan Pemeriksaan Kehamilan ANC (Antenatal Care) dengan Kejadian Kurang Energi
Kronis (KEK) di Puskemas Warung Jambu Tahun 2017
Kejadian KEK Berdasarkan LiLA
Pemeriksaan Tidak KEK LiLA KEK LiLA Total OR
P Value (95% CI)
Kehamilan ANC >=23,5 cm <23,5 cm
N % N % N %
Baik 16 100 0 0,0 16 100 2,700
(1,651-4,415)
0,000
Kurang 10 37,0 17 63,0 27 100
Jumlah 26 60,5 17 39,5 43 100
Hasil uji statistik diperoleh nilai peyakit infeksi dengan Kejadian Kurang
p-value = 0,000. Oleh karena nilai p <α Energi Kronis). Serta dari uji statistik
(0,05), maka dapat disimpulkan bahwa juga di dapat nilai RR sebesar 2,700.
ada perbedaan proporsi kejadian Kurang Responden yang pemeriksaan kehamilan
Energi Kronis (KEK) responden yang ANC kurang 2,7 kali lebih beresiko
pemeriksaan kehamilan ANC baik dan menderita Kurang Energi Kronis (KEK)
responden yang pemeriksaan kehamilan dibandingkan dengan responden yang
ANC kurang (ada hubungan antara pemeriksaan kehamilan ANC baik.

4.Pembahasan mengenai Faktor – Faktor yang


1)Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Berhubungan dengan Risiko Kurang
Tentang Gizi dengan Kejadian Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di
Kurang Energi Kronis (KEK) Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok
Hasil penelitian menunjukkan ada Jawa Barat Tahun 2010 ; (2) Palimbo
hubungan yang bermakna antara (2014) yang berjudul Hubungan
pengetahuan dengan Kejadian Kurang Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
Energi Kronis (KEK) dan ditemukan Terhadap Kejadian Kurang Energi
data bahwa responden yang Kronis (KEK) di Wilayah Kerja
berpengetahuan kurang 2,2 kali lebih Puskesmas Pulau Telo Banjarmasin
beresiko menderita Kurang Energi Tahun 2014; (3) Lubis (2015) yang
Kronis (KEK) dibandingkan dengan berjudul Faktor – Faktor yang
responden yang berpengetahuan baik. Berhubungan dengan Kejadian
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada
dilakukan oleh: (1)Ningrum (2010),
Ibu Hamil di Puskesmas Langsa Lama hubungan timbalbalik, yaitu hubungan
Kota Langsa Tahun 2015. sebab akibat. Penyakit infeksi dapat
Pengetahuan yang dimiliki oleh memperburuk keadaangizi dan keadaan
seorang ibu akan memengaruhi gizi yang jelek dapat mempermudah
dalampengambilan keputusan dan juga infeksi. Penyakit yangumumnya terkait
akan berpengaruh pada perilakunya. dengan masalah gizi antara lain diare,
Ibudengan pengetahuan gizi yang baik tuberkulosis, campak danbatuk rejan
kemungkinan akan memberikan gizi (Supariasa, 2002).
yangcukup pada bayinya hal ini lebih Menurut Suhardjo (1996) dalam
penting lagi apabila ibu memasuki masa Ningrum (2010), status gizi merupakan
ngidam, yang biasanya perut enggan bagian penting dari status kesehatan
dimasuki makanan apapun yang bergizi, seseorang. Tidak hanya status gizi yang
karenarasa mual yang dirasakan, justru mempengaruhi kesehatan tetapi status
akan memilih makanan dengan rasa kesehatan juga mempengaruhi status
segar danasam. Walaupun dalam kondisi gizi. Infeksi dan demam dapat
yang demikian apabila seorang ibu menyebabkan merosotnya nafsu makan
memilikipengetahuan yang baik maka atau menimbulkan kesulitan menelan
ibu tersebut akan berusaha untuk dan mencerna makanan. Parasite dalam
memenuhikebutuhan gizinya dan juga usus seperti cacing gelang dan cacing
bayinya (Proverawati, 2009) pita bersaing dengan tubuh dalam
memperoleh makanan dan dengan
2)Hubungan Penyakit Infeksi dengan demikian menghalangi zat gizi kedalam
Kejadian Kurang Energi Kronis arus darah. Keadaan demikian
(KEK) membantu terjadinya kurang gizi.
Hasil Penelitian menunjukkan Supariasa (2001) dalam Ningrum
adanya hubungan antara penyakit infeksi (2010), menyatakan bahwa ada
dengan Kejadian Kurang Energi Kronis hubungan yang sangat erat antara
(KEK).Hal ini sesuai dengan penelitian interaksi (bakteri, virus dan parasite)
yang dilakukan Mulyaningrum (2009), dengan malnutrisi
yang berjudul “Faktor – Faktor yang
Berhubungan dengan Risiko Kurang 3)Hubungan Pemeriksaan Kehamilan
Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di ANC (Antenatal Care) dengan
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009” Kejadian Kurang Energi Kronis
menunjukkan adanya hubungan yang (KEK)
bermakna antara penyakit infeksi Hasil penelitian menunjukkan ada
dengan kejadian KEK. hubungan yang bermakna antara
Penyakit infeksi dapat bertindak pemeriksaan kehamilan ANC dengan
sebagai pemula terjadinya kurang gizi Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK).
sebagai akibat menurunya nafsu makan, Responden yang pemeriksaan kehamilan
adanya gangguan penyerapan dalam ANC kurang 2,7 kali lebih beresiko
saluran pencernaan atau peningkatan menderita Kurang Energi Kronis (KEK)
kebutuhan zat gizi oleh adanya dibandingkan dengan responden yang
penyakit.Kaitan penyakit infeksi dengan pemeriksaan kehamilan ANC baik. Hal
keadaan gizi kurang merupakan ini sejalan dengan dengan hasil
penelitian yang dilakukan Lubis (2015), Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
tentang Faktor-Faktor yang hamil di Puskesmas Warung Jambu
Berhubungan dengan Kejadian Kurang Kota Bogor, dan; (3) terdapat hubungan
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di yang bermakna antara pemeriksaan
Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama kehamilan ANC dengan Kejadian
Kota Langsa Tahun 2015 menunjukkan Kurang Energi Kronis (KEK).
adanya hubungan yang bermakna antara Saran ditujukan kepada petugas
pemeriksaan kehamilan ANC dengan Kesehatan diharapkan mampu
kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) meningkatkan upaya pendidikan
pada ibu hamil dan didukung oleh hasil kesehatan dalam bentuk peyuluhan
penelitian Mardatun (2015), tentang mengenai bahaya KEK pada ibu hamil
Hubungan Riwayat ANC (Antenatal dan materi lain yang terkait dengan
Care) dan Tingkat Konsumsi Fe (Zat pentingnya pemenuhan gizi pada ibu
Besi) dengan Kejadian Kurang Energi hamil, serta meningkatkan
Kronis (KEK) Ibu Hamil di Provinsi pemberdayaan masyarakat untuk
Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 yang pencapaian cakupan pemeriksaan
menemukan adanya hubungan yang kehamilan pada tenaga kesehatan.
bermakna antara riwayat ANC dengan
kejadian KEK .
Menurut Saifudi (2005) dalam 6.Referensi
Mardiatu (2015), kunjungan ANC [1] Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
(Antenatal care) adalah kunjungan ibu Jakarta : Rineka Cipta
hamil ke petugas kesehatan sedini [2] Arisman, (2008). Gizi dalam Daur
mugkin semenjak ia merasa dirinya Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
hamil untuk mendapatkan
[3] Arisman. (2010). Gizi dalam Daur
pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap Kehidupan. Edisi Ke 2. Jakarta: Penerbit
kunjungan Antenatal Care(ANC) BukuKedokteran. EGC.
petugas mengumpulkan data dan [4] Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kemeterian kesehatan RI.
menganalisis kondisi ibu melalui (2013). Riset Kesehatan dasar Tahun
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan 2013. Jakarta : Kemenkes
diagnosis kehamilan serta ada tidaknyan [5] Dinas Kesehatan Kota Bogor. (2016).
masalah atau komplikasi kehamilan. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota
Bogor. Bogor : Dinkes.
[6] Hapni, Yenti. (2004). Faktor-Faktor
5.Kesimpulan ynag Berhubungan dengan Risiko
Berdasarkan hasil penelitian yang Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu
telah dilakukan di wilayah kerja Hamil di Pulau Kelapa Kepulauan
Seribu DKI Jakarta Tahun 2004.
Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor Jakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat
tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa; Universitas Indonesia.
(1) terdapat hubungan yang bermakna [7] Hastono, Suntanto Priyo. (2014).
Analisi Data. Depok. Fakultas
antara pengetahuan dengan Kejadian
Kesehatan Masyarakat Universitas
Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu Indonesia.
hamil di Puskesmas Warung Jambu [8] Istiany, Ari & Rusilanti. (2009). Gizi
Kota Bogor; (2) terdapat hubungan Terapan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
antara peyakit infeksi dengan Kejadian
[9] Kementerian Kesehatan RI. (1997). Risiko Kurang Energi Kronis (KEK)
Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : pada Ibu Hamil di Kecamatan pncoran
Kemenkes dan JICA (Japan Mas Kota Depok Jawa Barat tahun
International Cooperation Agency). 2010. Depok :fakultas Kesehatan
[10] Kementerian Kesehatan RI. (2014). Masyarakat Universitas Indonesia
PERMENKES RI No 23 Tahun 2014 [20] Notoatmodjo, Soekidjo.
Tentang Upaya Perbaikan Gizi. (2011).Metodologi Penelitian
Kemenkes RI. Kesehatan, edisi revisi. Jakarta : PT.
[11] Kementerian Kesehatan RI. (2014). Rineka Cipta.
PERMENKES RI No 42 Tahun 2013 [21] Notoatmodjo, Soekidjo. (2011).
Tentang Gerakan Percepatan Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Perbaikan Gizi. Kemenkes RI. Jakarta : PT. Rineka Cipta
[12] Kementerian Kesehatan RI. (2015). [22] Notoatmodjo, Soekidjo. (2012).
Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta : Jakarta : PT. Rineka Cipta
Kemenkes [23] Palimbo, Adriana. (2014). Hubungan
[13] Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
PERMENKES RI No 75 Tahun 2013 terhadap Kejadian Kurang Energi
Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Kronis (KEK) di Wilayah Puskesmas
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Pulau Telo Kuala Kapuas Banjarmasin
Kemenkes RI. Tahun 2014. Jurnal Dinamika
[14] Lubis, Lili. (2015). Fakto-Faktor yang Kesehatan. Volume 14.
Berhubungan dengan Kejadian Kurang [24] Peraturan Meteri Kesehatan RI. (2016).
Energi Krinis (KEK) pada Ibu Hamil di Standar Produk Suplementasi Gizi.
Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa Jakarta : Kemenkes RI.
Tahun 2015. Langsa: Fakultas [25] ----------------. (2015). Pedoman
Kesehatan Sumatera Utara. Penyusunan Skripsi. Bogor : Fakultas
[15] Mardatun. (2015). Hubungan Riwayat Kesehatan Masyarakat Universitas Ibn
Antenatal Care (ANC) dan Tingkat Khaldun
Konsumsi Fe (Zat Besi) dengan [26] Proverawati, Atikah & Siti Asfuah.
Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) (2009). Buku Ajar Gizi Untuk
Ibu hamil di Provinsi Nusa Tengga Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika.
Barat dan di Daerah Istimewa [27] Purwitasari, Desi dan Dwi Maryanti.
Jogjakarta. Penelitian Sisitem (2009). Gizi dalam Kesehatan
Kesehatan. Volume 18. Nomor 3. 221- Reproduksi.Yogyakarta: Nuha Medika.
228. [28] Puskesmas Warung Jambu. (2016).
[16] Mary E. Beck. (2011). Ilmu Gizi dan Profil Kesehatan Puskesmas Warung
Diet. Yogyakarta: Penerbit Andi. Jambu Tahun 2016. Puskesmas
[17] Mulyaningrum, Sri. (2009). Faktor- Warung Jambu Kota Bogor.
Faktor yang Berhubungan dengan [29] Puskesmas Warung Jambu. (2016). LB3
Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) Puskesmas Warung Jambu Tahun 2016.
pada Ibu Hamil di Provinsi DKI Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor.
Jakarta Tahun 2009.Depok : Fakultas [30] Puskesmas Warung Jambu. (2016).
Kesehatan Masyarakat Universitas Laporan Gizi Puskesmas Warung
Indonesia. Jambu Tahun 2016. Puskesmas Warung
[18] Nikmah, Umi Nahdrotun. (2015). Jambu Kota Bogor.
Hubungan Pengetahuan tentang Gizi [31] Riset Kesehatan Dasar. (20130.
dengan Kejadian Kurang Energi Kronis Prevalensi Risiko KEK Wanita hamil
(KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Umur 15-45 Tahun Provinsi, Indonesia
Puskesmas Bringin Kabupaten Tahun 2013. Riskesdas.
Semarang. Semarang. Sekolah Tinggi [32] Riset Kesehatan Dasar. (2013).
Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Prevalensi Risiko KEK Wanita Usia
Subur Menurut Umur, Indonesia Tahun
[19] Ningrum, Riska Ayu. (2010). Faktor- 2007-2013. Riskesdas.
Faktor yang Berhubungan dengan
[33] Rukiah, Ai yeyeh. (2010). Asuhan [39] Surasih, Halym. (2005). Faktor-Faktor
Kebidanan. Jakarta : TIM Yang Berhubungan Dengan Keadaan
[34] Siti Misaroh Ibrahim. M, & Atikah Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu
Proverawati. (2010). Nutrisi Janin & Hamil Di Kabupaten Banjarnegara
Ibu Hamil Cara Membuat Otak Janin Tahun 2005.Semarang : Fakultas Ilmu
Cerdas. Yogyakarta: Nuha Medika Keolahragaan Universitas Negeri
[35] Soetjiningsih, IGN Ranuh. (1995). Semarang.
Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC [40] Yulisastuti, Erni. (2014). Faktor-Faktor
[36] Sugiyono, et.al. (2014). Metodologi yang Berhubungan dengan kurang
Penelitian Kuantitatif dan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di
R&D.Bandung : Alfabeta. Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu
[37] Sunita, Almatsier. (2007). Penuntun Banjarmasin Tahun 2014. Jurnal An,
Diet. Cetakan Keduapuluh Tiga. Nada. Volume 1, Nomor 2, 72-76
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
[38] Supariasa, I Dewa Nyoman. (2002).
Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai