3421
3421
3421
PROPOSAL
Lambang
almamater
Oleh :
ERLENIE DIA, S.ST
NIP.197803232006042025
Oleh :
ERLENIE DIA, S.ST
NIP.197803232006042025
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang .
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian .
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Penelitian Terkait ..
Hal
i
iii
v
1
1
5
5
6
7
9
9
9
12
12
14
15
16
18
19
21
22
22
23
24
25
25
26
27
28
28
29
29
29
30
31
3.5
3.6
3.7
3.8
DAFTAR RUJUKAN .
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
31
32
33
34
49
Hal
Tabel 1. Definisi Operasional . ..
30
33
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Menstruasi merupakan perdarahan bulanan yang berasal dari pelapis rahim
melalui vagina pada wanita yang seksual dewasa dan tidak hamil. Lamanya
perdarahan menstruasi rata-rata berlangsung 3-5 hari dengan siklus rata-rata
28 hari. Dalam kondisi normal, menstruasi tidak menyebabkan gangguan
yang cukup berarti (Soebachman dan Kissantie, 2006 : 213).
Hal ini karena fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara
hipotalamus, hipofisis dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada
jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan
peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab
dalam pengaturan perubahan-perubahan maupun lama siklus menstruasi (R.
Aden, 2010 : 71). Peluruhan endometrium secara siklis dan discharge cairan
tubuh dari uterus selama siklus menstruasi (Williams dan Wilkins, 2005 :
710).
Pada kondisi dan orang-orang tertentu, pada saat menstruasi dapat
menimbulkan nyeri, nyeri tersebut disebut dismenore. Nyeri haid(dismenore)
adalah rasa sakit saat menstruasi sampai dapat menggangu aktifitas seharihari. Sakit yang menusuk, nyeri yang hebat di sekitar bagian bawah dan
bahkan kadang mengalami kesulitan berjalan sering dialami
ketika haid
menyerang. Nyeri ini dapat berlangsung setengah hari sampai 5 hari dan
sering kali tampak seperti nyeri berkepanjangan. Banyak wanita terpaksa
harus berbaring karena terlalu menderita sehingga tidak dapat mengerjakan
sesuatu apapun. Ada yang pingsan, ada yang merasa mual, ada juga yang
benar -benar muntah. Ada dua jenis nyeri haid, yaitu primer dan sekunder.
Nyeri haid primer yaitu nyeri haid tanpa adanya kelainan anatomis genitalis
sedangkannyeri haid sekunder merupakan nyeri haid yang disertai dengan
kelainan anatomis genetalis (Manuaba, 2001 : 518). Nyeri haid ini disebut
juga dengan nyeri haid (dismenore).
mempunyai
istirahatditempat
tidur
gejala
yang
(Hacker,2001).
hebat
Untuk
sehingga
mengatasi
memerlukan
dismenore
remaja putri yang ingin mengurangi rasa nyeri tanpamendapat efek samping
(Kylenorton, 2010).
Salah satu produk herbal yang biasa dikonsumsi dan telah familiar di
masyarakat untuk mengurangi nyeri haid adalah minuman kunyit asam
(Wieser, et al, 2007). Sebagian besar masyarakat Indonesia hanya percaya
bahwa
memiliki
kebiasaan
mengkonsumsi
minuman
kunyit
asam
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah ada pengaruh minum kunyit (curcuma domestica val) dan
asamjawa (Tamarindus indica L) terhadap penurunan nyeri haid
(dismenore) primer pada mahasiswi Akademi Kebidanan angkatan 2014
semester VI 2016 di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
1.3
TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi pengaruh pemberian kunyit (Curcuma
domestica
Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi nyeri haid (dismenore) primer sebelum
pemberian kunyit (curcuma domestica val) dan asam jawa
(tamarindus indica l) pada mahasiswi Akademi Kebidanan
angkatan 2014 semester VI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
1.3.2.2 Mengidentifikasi nyeri haid (dismenore) primer sesudah
pemberiankunyit (curcuma domestica val) dan asam jawa
(tamarindus indica l) pada mahasiswi Akademi Kebidanan
angkatan 2014 semester VI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
1.3.2.3 Menganalisis pengaruh pemberian minum kunyit (curcuma
domestica val) dan asam jawa (Tamarindus indica L) terhadap
MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Bagi Mahasiswi
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang nyeri haid (dismenore),
primer dansikap dalam mengatasi nyeri haid (dismenore) primer.
1.4.2
Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan serta dapat
digunakan untuk bahan penelitian selanjutnya.
1.4.3
Bagi Akademik
Diharapkan dapat membantu pihak akademik dalam mengenali masalah
kesehatan reproduksi bahwa dalam mengatasi nyeri haid (dismenore)
primer dapat menggunakan bahan herbal tanpa harus menggunakan
obat sentetis.
1.4.4
1.5
PENELITIAN TERKAIT
Sepengetahuan peneliti belum ada penelitian yang berjudul pengaruh
pemberian kunyit (Curcuma domestica val) dan asam jawa (Tamarindus
indica L) terhadap kejadian nyeri haid (dismenore) primer pada mahasiswi
Akademi Kebidanan angkatan 2014 semester VI Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin, maka peneliti tertarik meneliti hal tersebut.
1.5.2
domestica val) dan asam jawa (Tamarindus indica L), sedangkan penelitian
lain hanya pendekatan kuantitatif.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Menstruasi
2.1.1 Pengertian
Menstruasi atau haid adalah keluarnya darah dari dalam rahim melalui
vagina. Darah yang keluar sebagai akibat dari meluruhnya lapisan
dalam rahim yang mengandung pembuluh darah serta sel telur yang
Siklus
haid
perempuan
setiap
inimelibatkan
bulannya
beberapa
terhadap
tahapan
yang
Konsep Dismenore
2.2.1 Pengertian
Dismenore adalah rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa
karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Jika terjadi pada wanita tentu
saja akan sangat mengganggu aktivitas dan produktifitas (Nurchasanah,
2014 : 57). Beberapa perempuan mengalami sakit atau kram di daerah
perut bagian bawah saat haid berlangsung, bahkan ada yang sampai
pingsan karena tidak tahan menahan rasa sakitnya. Gangguan seperti ini
disebut Dismenore (Prabakti B, 2010 : 102).
Nyeri haid merupakan suatu gejala bukan penyakit. Istilah dismenore
biasa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat. Dalam kondisi ini,
penderita harus mengobati nyeri tersebut dengan analgesik dan
mmeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan penanganan, perawatan
atau pengobatan yang tepat (Anurogo dan Wulandari, 2011 : 35).
Dismenore berat adalah nyeri haid yang disertai mual, muntah, diare,
pusing, nyeri kepala, dan kadang-kadang pingsan. Jika sudah demikian,
penderita
tidak
boleh
menganggap
remeh
dan
harus
segera
jam
atau
Klasifikasi
Secara klinis, dismenore dibagi menjadi dua yaitu :
2.2.2.1 Dismenore Primer
Dismenore Primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa
kelainanalat-alat genital yang nyata. Dismenore primer
biasanya terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah 2 bulan
haid pertama, segera setelah siklus ovulasi teratur ditentukan
(Anurogo dan Wulandari, 2011 : 44). Bila rasa sakit tidak
disertai riwayat infeksi pada panggul atau pada keadaan
panggul normal, dinamakan dismenore primer dan memiliki
gejala yang ditandai dengan rasa mual, ingin muntah, sakit
kepala, nyeri punggung dan pusing (Pribakti B, 2010 : 102).
Dismenore primer terjadi dua hari sebelum menstruasi tiba
dan biasanya
hilang
Gambaran Klinis
2.2.3.1 Dismenore primer
Dismenore primer hampir selaluterjadi saat siklus ovulasi
(ovulatory cycles) dan biasanya muncul dalam setahun setelah
haid pertama. Pada dismenore klasik, nyeri dimulai bersamaan
dengan onset haid atau hanya sesaat sebelum haid dan bertahan
atau menetap selama 1-2 hari. Nyeri dideProposalkan sebagai
spasmodic dan menyebar ke bagian belakang (punggung) atau
paha atas atau tengah (Anurogo dan Wulandari, 2011 : 57).
Berhubungan dengan gejala-gejala umum, seperti malaise (rasa
tidak enak badan), fatigue (lelah), nausea (mual) dan vomiting
(muntah), nyeri punggung bawah, sakit kepala, kadang-kadang
dapat juga disertai vertigo atau sensasi jatuh, perasaan cemas,
gelisah hingga jatuhpingsan dansakit atau penyakit lain
(Anurogo dan Wulandari, 2011 :57).
Gambaran klinis dismenore primer termasuk onset segera
setelah haid pertama dan biasanya berlangsung sekitar 4872 jam, sering mulai beberapa jam sebelum atau sesaat setelah
haid. Selain itu juga terjadi nyeri perut atau nyeri seperti saat
melahirkan dan hal ini sering ditemukan pada pemeriksaan
b.
c.
haid pertama.
Dismenore dimulai setelah usia 25 tahun.
Terdapat ketidaknormalan pelvis dengan pemeriksaan fisik,
pertimbangan kemungkinan terjadinya endometriosis, pelvis
inflammatory disease (penyakit radang panggul)dan pelvis
d.
adhesion(perlengketan pelvis).
Sedikit atau tidak ada respons terhadap obat golongan
NSAID (nonsteroidal anti-inflamatory drug) atau obat antiinfalamasi nonsteroid, kontrasepsi oral, atau keduanya.
(Anurogo dan Wulandari, 2011 : 63).
2.2.4
Penyebab
Secara umum, nyeri haid muncul akibat kontraksi disritmik
miometrium yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari
nyeri ringan sampai berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri
spasmodic di sisi medial paha (Anurogo dan Wulandari, 2011 : 49).
2.2.4.1 Dismenore primer
Beberapa penyebab dari dismenore primer, karena:
masalah
lawan
jenis
kelaminnya,dan
imaturitas.
d. Faktor konstitusi, seperti anemia dan penyakit menahun
juga dapat mempengaruhi timbulnya dismenore.
e. Faktor alergi, peyebabnya adalah toksin haid. Menurut
riset, ada hubungan antara dismenore dengan urtikaria,
migrain, dan asma (Anugoro dan Wulandari, 2011 : 49).
2.2.4.2 Dismenore sekunder
Beberapa penyebab dismenore sekunder antara lain :
a. Intrauterine contraceptive devices (alat kontrasepsi dalam
rahim).
b. Adenomyosis (adanya endometrium selain di rahim).
c. Uterine myoma (tumor jinak rahim yang terdiri dari
jaringan otot), terutama mioma submukosum (bentuk
mioma uteri).
d. Uterine polyps (tumor jinak di rahim).
e. Adhesions (pelekatan).
f. Stenosis atau striktur serviks, striktur kanalis servikalis,
varikosis pelvic, dan adanya AKDR (alat kontrasepsi dalam
rahim).
g. Ovarian cysts (kista ovarium).
h. Ovarian torsion (sel telur terpelintir).
i. Pelvic congestion syndrome (gangguan atau sumbatan di
panggul).
j. Uterine leiomyoma (tumor jinak otot rahim).
k. Mittelschmerz (nyeri saat pertengahan siklus ovulasi).
l. Psychogenic pain (nyeri psikogenik).
Pengobatan
Cara mengatasi dismenore adalah dengan :
2.2.5.1 Meminum obat pereda rasa sakit.
2.2.5.2 Beristirahat, menarik nafas panjang, menenangkan diri,
berolahraga ringan, mengonsumsi sayur, dan buah-buahan.
2.2.5.3 Mengompres bagian yang terasa sakit dengan air panas.
2.2.5.4 Mengonsumsi jamu kunyit asam, terutama menjelang haid.
(Nurchasanah, 2014 : 58).
Dismenore dapat di obati dengan cara sebagai berikut :
2.2.5.5 Pengobatan dengan herbal seperti mengonsumsi kunyit asam
pagi dan sore hari.
2.2.5.6 Penggunaan suplemen seperti minyak ikan, vitamin E.
2.2.5.7 Perawatan medis seperti diagnosa banding, pemeriksaan
laboratorium, imaging studies (pemeriksaan pencitraan),
prosedur
pemeriksaan
lainnya,
penanganan,
perawatan
haid
digabungkan
dengan
Pencegahan
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah dismenore (nyeri
haid) adalah :
2.2.6.1 Hindari stress. Sebisa mungkin hidup tenang dan bahagia.
2.2.6.2 Memiliki pola makan yang teratur dengan asupan gizi yang
memadai, memenuhi standar 4 sehat 5 sempurna.
2.2.6.3 Saat menjelang haid, sebisa mungkin menghindari makanan
yang cenderung asam dan pedas.
2.2.6.4 Istirahat yang cukup.
2.2.6.5 Tidur yang cukup, sesuai standar keperluan masing-masing 6-8
jam sehari sesuai dengan kebiasaan.
2.2.6.6 Rajin minum susu dengan kalsium tinggi.
2.2.6.7 Lakukan olahraga secara teratur setidaknya 30 menit tiap hari.
2.2.6.8 Lakukan peregangan antinyeri haid setidaknya 5-7 hari
sebelum haid.
2.2.6.9 Menjelang haid, cobalah beredam dengan menggunakan air
hangat yang diberi garam mandi dan beberapa tetes minyak
essensial bunga lavender atau sesuai selera masing-masing.
2.2.6.10 Usahakan tidak mengonsumsi obat antinyeri.
2.2.6.11 Selama masa nyeri jangan melakukan olahraga berat atau
bekerja berlebihan sehingga menyebabkan kelelahan.
2.2.6.12 Hindari mengomsumsi alkohol, rokok, kopi, maupun cokelat
karena akan memicu bertambahnya kadar estrogen.
2.2.6.13 Jangan makan segala sesuatu yang dingin secara berlebihan.
2.2.6.14 Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur makanan
berkadar lemak rendah, konsumsi vitamin E, vitamin B6,
dan minyak ikan untuk mengurangi peradangan.
2.2.6.15 Suhu panas merupakan ramuan tua yang perlu dicoba, seperti
menggunakan bantal pemanas, kompres handuk atau botol
berisi air panas di perut dan punggung bawah serta minum
minuman yang hangat.
2.2.6.16 Pada kasus sangat jarang dan ekstrim, kadang diperlukan eksisi
pada saraf uterus.
2.2.6.17 Terapi alternative
2.2.6.18 Pijatan dengan aroma terapi juga dapat mengurangi rasa tidak
nyaman.
2.2.6.19 Mendengarkan musik, membaca buku atau menonton tv juga
bisa dapat membantu mengurangi rasa sakit. (Anugoro dan
Wulandari, 2011: 77).
2.2.7
nyeri
berkurang
apabila
Konsep Kunyit
2.3.1 Pengertian
Kunyit salah satu tamanan rempah dan obat, habitat asli tanaman ini
meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini
kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia,
Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta
bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini,
baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga
kesehatan
dan
Komposisi Kimiawi
Kunyit kaya kandungan kimia seperti azadirachtin, minyak gliserida,
asam
asetiloksifuranil-dekahidrotetrametil-oksosiklopentanatolfuran
Manfaat
Umbi akar kunyit yang berumur lebih dari 1 tahun berkhasiat untuk
membersihkanperut, terutama lambung. Umbi juga dapat merangsang
danmelepaskan sisa gas di usus, serta mencegah penggumpalan darah.
Selain itu, kunyit juga digunakan sebagaiobat antigatal dan antikejang
serta dapat mengurangi pembengkakan selaput lender mulut. Kunyit
juga dapat mengobati bengkak dan menyembuhkan bidung yang
tersumbat. Rimpang kunyit sangat bermanfaat sebagai antikoagulan,
menurunkan tekanan darah, obat cacing, obat asma, penambah darah,
obat sakit perut, diare, usus buntu, rematik, bahan campuran kosmetik,
bakterisida, fungisida, dan stimulan otak (Agoes, 2010 : 68).
Kunyit dapat mengobati penyakit diabetes mellitus, tifus, keputihan,
melancarkanperedaran darah, menghilangkan flek diwajah, megatasi
pilek, gangguan haid, radang kulit, rematik, demam, sakit kuning,
hepatitis, diare, disentri dan gangguan pencernaan. Selain itukunyit juga
berkhasiat untuk mengata si radang, berfungsi
sebagai
analgesik,
karmianatif, peluruh haid serta dapat dipakai sebagai obat luar untuk
merawat kulit (astringen) (Murti dan Poerba, 2010: 55).
Penyakit yang dapat diobati oleh kunyit, yaitu demam, dyspepsia
(perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan), terlambat haid,
eksem, keputihan, radang rahim, radang usus buntu, hepatitis, sakit
kuing, gatal akibat cacar air, radang gusi, radang amandel, dan tekanan
darah tinggi (Permadi, 2008 : 37).
Di Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena
berkhasiat menyejukan, membersihkan, mengeringkan,menghilangkan
gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit,
yaitu: sebagai bahan obat tradisional,haid tidak lancar, perut mulas
saat haid, memperlancar ASI, cangkrang (waterproken), amandel,
berak lender, morbili, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan
bumbu masak, dan sebagainya (Dalimartha, 2008 : 92).
2.4
di hutan -hutan savanna. Pohon asam jawa dapat tumbuh baik hingga
ketinggian sekitar 1.000 m dpl pada tanah berpasir atau tanah liat,
khusussnya di wilayah yang musim keringnya jelas dan cukup panjang
(Agoes, 2010 : 108).
Asam jawa memiliki nama ilmiah Tamarindus indica L. Nama daerah
wit asem(Jawa), bak mee (Aceh), asam jawa (Kalimantan), tangkal
asam (Sunda), celagi (Bali) dan asang jawi (Gorontalo). Sedangkan
nama asingnya tamarind(Inggris), suan jiao (Cina) (Hariana, 2014 : 19)
2.4.2
Komposisi Kimiawi
Buah asam jawa mengandung gula invert, tartaric acid, citric acid,
serine, betaalanin, vitamin B3, geranial, limonene, peptin, proline,
leusin, phenylalanine dan pipecolic acid. Bagian daun mengandung
stexin, iovitexin dan isoorientin, sedang pada kulit kayu mengandung
zat tannin (Hariana, 2014 : 20).
Beberapa penelitian menyatakan, bahwa estrak biji asam jawa memiliki
antibakteri sangat kuat, terutama melawan bakteri Eshcherichia-Coli.
Dalam asam jawa terkandung protein, lemak, kalori, hidrat arang,
fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C yang dipercaya
dapat meningkatkan kekebalan tubuh (Hakimah, 2016 : 27).
Daging buah mengandung gula invert, tartaric acid, citrit acid, nicotinic
acid, 1-malic acid, pipecolic acid, vitexin, isivitexin, orientin,
isoorientin, vitamin B, pectin, proline, phenylalanine, leucine, kalium,
dan lemak. Daun mengandung sitexin, isovitexin, orientin, isoorientin,
1-malic acid, tannin, glukosida dan peroksidase. Pada kulitkayunya
mengandung tannin, saponin, glukosida, peroksidase , dan lemak
(Dalimertha, 2008 : 10).
2.4.3
Manfaat
Tendi asam jawa dapat menyembuhkan sakit perut, asma, batuk,
demam, rematik (nyeri sendi), nyeri haid, alergi, sariawan, dan
menurunkan berat badan(Murti dan Peorba, 2010 : 24).
Manfaat dari buah asam jawa bermacam-macam seperti untuk asma,
batuk, demam, sakit panas, reumatik, sakit perut, morbili, alergi,
sariawa n, luka baru, luka borok, eksim, bisul, bengkak disengat
lebah, gigitan ular bisa, rambut rontok, dll (Hakimah, 2016 : 27).
Manfaat buah asam jawa yaitu sebagai antiseptik dapat menghilangkan
rasa sakit, peluruh kandungan, penurun panas, penambah
nafsu
Kerangka Konsep
Berdasarkan konsep-konsep teori tersebut, maka disusunlah kerangka konsep
ini yaitu sebagai berikut :
Faktor
penyebab:
F.
endometriu
m
F. kelainan
organik
F. kejiwaan
Pemberia
n kunyit
dan asam
jawa
Nyeri
haid
primer
Hilang/
berkura
ng
Tetap
Keterangan :
: Tidak diteliti
: Diteliti
2.6
Hipotesis
(Ha) Ada pengaruh pemberian kunyit (curcuma domestica val) dan asamjawa
(Tamarindus indica L) terhadap penurunan nyeri haid (dismenore) primer
pada mahasiswi Akademi Kebidanan angkatan 2014 semester VI 2016 di
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1
Pre test
Perlakuan
Post test
OI
Keterangan :
K = Subjek
O = Observasi sebelum dilakukan intervensi
I = Intervensi dilakukan dengan memberikan kunyit dan asam jawa 2 kali
sehari
OI = Observasi sesudah dilakukan intervensi
3.2
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
obyek atau fenomena (Hidayat, 2007 : 38).
Variabel
Penurunan
nyeri haid
(disminore)
primer
Definisi
Parameter
operasional
Menurunnya 0 = tidak ada nyeri
skala nyeri 1 = haid yang nyeri
haid dari skala
yang berat
menjadi skala
yang ringan
atau bahkan
hilang
Alat ukur
Kuesioner
Skala
ukur
Ordinal
tidak
tanpa menghalangi
aktifitas normal
2 = mempengaruhi
1
Nyeri
sedang:
menghalangi aktifitas,
gejala bersifat
ada:
0
Nyeri
ringan:
Hasil
ukur
Nyeri
2
Nyeri
berat:
3
pingsan)
3.3
Sampling
Teknik sampel dilakukan dengan mengunakan teknik
purposive
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari tempat penelitian di
Akademi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin angkatan 2014
semester VI yaitu berjumlah 32 orang mahasiswi.
3.5
3.6
Analisis Data
3.6.2.1 Analisa Univariat
Analisa Univariat adalah metode
menganalisis variabel
tunggal
secara
terpisah
sehingga
3.7
Kegiatan
Fe
b
Ma
r
Ap
r
2016
Me Jun Jul
i
Ag
t
Sep
Konsul bimbingan
Ujian proposal
Pengumpulan data
Analisa data
Penulisan Laporan
Seminar
hasil/ujian
Proposal
3.7.2
Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Akademi Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin di Banjarbaru.
3.8
Etika Penelitian
3.8.1 Surat Persetujuan (Informed Consent)
Diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Jika responden bersedia, maka
mereka harus mendatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus melindungi hak responden (Hidayat,
2007:39).
3.8.2
3.8.3
Kerahasian (Confidentiality)
Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik
informasi maupun masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil riset (Hidayat, 2007:39).
DAFTAR RUJUKAN
Agus H.A. (2011). Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.
Anurogo D. dan Wulandari A. (2011). Cara Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
CV. Andi.
Umur :
Kelas :
Setelah saya membaca lembar informasi untuk responden dan mendapat
penjelasan dari peneliti mengenai penelitian yang akan dilakukan, maka saya
sudah memahami maksud dan tujuan penelitian ini sebagai responden secara
sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Adapun tanda tangan saya dibawah ini adalah sebagai bukti kesediaan saya untuk
turut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Saya mengetahui dan menyadari bahwa informasi yang akan saya berikan ini
bermanfaat bagi saya sendiri, masyarakat, dan peneliti.
Banjarmasin,
2016
()
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Erlenie Dia
NMP :
Status : ...
Bermaksud melaksanakan penelitian mengenai Pengaruh Pemberian Kunyit
(curcumina domestica val) dan asam jawa (tamarindus indica L) Terhadap
Penurunan Nyeri Haid (dismenore) pada Mahasiswi Akademi Kebidanan
Angkatan 2014 Semester VI Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan sangat bermanfaat baik bagi penliti,
masyarakat, dan mahasiswi yang menerima pengaruh langsung dari tindakan
tersebut. Hasil dari penelitian ini akan digunakan sebagai landasan untuk
dilakukan untuk pensosialisasian lebih lanjut mngenai pemberian kunyit dan asam
jawa terhadap penurunan nyeri haid.
Untuk itu, saya mohon penelitian responden untuk turut berpartisipasi dalam
menjawab berbagai pertanyaan dan menerima tindakan berupa pemberian kunyit
dan asam jawa yang akan diberikan oleh penliti. Informasi dan keterangan yang
akan diberikan nanti akan akan dijamin kerahasiaannya, dan hanya akan
diketahui oleh peneliti dan pihak yang bekompeten. Apabila responden
menyetujui permohonan ini, dipersilahkan untuk mendatangani lembar
pernyataan untuk menjadi responden (terlampir).
Peneliti
(Erlenie Dia)
LEMBAR KUESIONER
Data responden
Nama : ........................................
Kelas : ........................................
Umur : ...........tahun
Lama rata-rata menstruasi
: ......hari
Tanggal rata-rata mulai menstruasi : ...........................
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Pre
Post