Makalah Ekonomi Kesehatan
Makalah Ekonomi Kesehatan
Makalah Ekonomi Kesehatan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas nikmat dan Karunia-Nyalah
kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Penyelenggaraan Asuransi
Kesehatan Pemerintah dengan Sistem Casemix-INA-DRG dan Tindakan
Penyimpangannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan..................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat di era modernisasi dengan keterbukaan dan arus
globalisasi, pasar bebas dunia, peningkatan pendapatan ekonomi perkapita
perubahan suhu politik kemajuan informasi dan teknologi dan penignkatan
akses terhadap media menyebabkan masyarakat dapat memperluas
wawasan dan persepsi mereka tentang pelayanan kesehatan. Munculnya
kebijakan kebijakan pembiayaan kesehatan membuat mampu masyarakat
mengakses fasilitas kesehatan semakin meningkat.
Menurut uu no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, pelayanan
kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif
preventif kuratif dan rehabilitatif pelayanan kesehatan yang bersifat
komprhntif dan holistik rumah sakit merupakan organisasi yang sangat
komplek dan merupakan komponen yang sangat luas dalam upaya
peningkatan status kesehatan bagi masyarakat. Salah satu fungsi rumah
sakit adalah menyelenggarakan pelayanan keseharan bagi masyarakat
seoptimal mungkin.
Masyarakat yang semakin teredukasi dengan baik melalui media
berpotensi memunculkan tuntutan hukum apabila pelayanan kesehatan yang
mereka harapkan tidak bisa memberikan kepuasan seperti yang menjadi
harapan dan tuntutan publik. Menanggapi dan mensikapi perubahan
wawasan, persepsi dan tuntutan masyarakat ketika memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan maka pelayanan kesehatan harus diperbaiki untuk
menggantikan meningkatan tututan serta harapan dari masyarakat terkait
dengan pelayanan kesehatan.
Kepuasan masyarakat dalam menggunakan fasiltas kesehatan erat
kaitan dengan sikap petugas dan biaya pelayanan yang harus mereka
keluarkan.
1
Biaya pelayanan kesehatan saat ini dinilai terlalu mahal dan banyak
perbedaan antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainya dengan
kualitas dan jenis pelayanan yang sama. Lemahnya sistem pengelolahan
keuangan khususnya rumah sakit pemerintah milik departemen kesehatan
(depkes) atau pemerintah daerah (pemda) sementara persaingan rumah sakit
terus meningkat dari segi teknologi maupun sumber daya menimbulakn
kecendrungan rumah sakit untuk membeli alat alat rumah sakit untuk
memudahkan mendiagnosis , hal ini akan menyebabkan meningkatnya
pembiayaan dengan harus dikeluarkan oleh pasien dalam menerima
pelayanan yang diberikan karena pembiayaan alat tersebut akan dibebankan
kepada pasien. Perlu di ingat adanya penerapan sistem pembiayaan bagi
masyarakat dalam program pengendalian biaya kesehatan (cost
containment program) (depkes,2007)
Pembiayaan kesehatan berbasis kelompok diagnosis terkait
(casemix-diagnotic related group INA-DRG) merupakan suatu sistem
pemberian imbalan jasa pelayanan yang ditetapkan berdasarkan
pengelompokan diagnosa, tanpa memperhatikan jumlah tindakan atau
pelayanan yang diberikan dengan tujuan sebagai upaya pengendalian biaya
dan menjaga mutu pelayanan (Hartono,2007)
Pembiayaan pelayanan perawatan berdasarkan sistem cavemix-
INA-DRG yang secara simultan masuk dalam biaya kesehatan secara
menyeluruh akan mendorong perawatan untuk lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu :
1. Apa itu casemix- INA DRG ?
2. Manfaat apa yang diberikan dari sistem casemix-INA DRG terhadap pasien,
rumah sakit dan pemerintah ?
3. Apa kelemahan dari sistem case mix-INA DRG ini terhadap pasien ?
2
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu :
1. Kita dapat paham tentang cara sistem casemix-INA DRG
2. Dapat mengetahui manfaat sistem casemix-INA DRG dalam jaminan
pelayanan kesehatan terhadap pasien, rumah sakit dan pemerintah.
3. Dapat mengetahui kelemahan sistem case mix-INA DRG dalam jaminan
pelayanan kesehatan terhadap pasien.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
4
1) Identifikasi pasien (identification)(nama pasien,nomor rekam
medis )
2) Tanggal masuk RS (Admit date)
3) Tanggal keluar RS (Discharge date)
4) Lama hari rawat (LOS)
5) Tanggal lahir (birth date)
6) Umur (tahun) ketika masuk RS (Admit age in year)
7) Umur (hari) ketika masuk RS (Admit age in days)
8) Umur (hari) ketika keluar RS (Discharge age in days)
9) Jenis kelamin (gender)
10) Status keluar RS (discharge disposition)
11) Berat badan baru lahir (birth weight in grams)
12) Diagnosis Utama (principal diagnosis)
13) Diagnosis sekunder (Secundary Diagnosis) (Komplikasi dan ko-
morbiditi)
14) Prosedur / pembedahan utama (Surgical producers)
2. Costing
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan
pembiayaan untuk DRG, Yaitu :
a. Top Down Costing
Metode ini menggunakan informasi utama dari rekening atau
data keuangan rumah sakit yang telah ada. Langkah pertama
adalah mengidentifikasi pengeluaran pengeluaran rumah sakit
yang terkait dengan penyediaan layanan rawat inap. Langkah
selanjutnya adalah mengklasifikasi pengeluaran- pengeluaran
tersebutke masing- masing cost center seperti bangsal rawat inap
(wards), gaji dan jasa medis tenaga medis dan paramedis (
medical salaries), ruang operasi
5
Operating room bahann dan barang farmasi, radiologi,
patologim, dan pekerja sosial serta unit unit biaya lain yang
terkait dengan penyediaan layanan kesehatan.
3. Clinical Pathway
6
memperbaiki komunikasi dan perencanaan multidisiplin,
mencapai atau melampaui standar mutu yang ada, mengurangi
variasi yang tidak diinginkan dalam praktik klinik, memperbaiki
komunikasi antara klinisi dan pasien, meningkatkan kepuasan
pasien, identifikasi masalah, riset dan pengembangan.
7
informasi bagi pihak ketiga sebagai payer untuk
membandingkan provider mana yang menghasilkan pelayanan
pada unit cost yang paling rendah.
8
struktur DRG yang bisa disesuaikan dengan variasi kondisi
klinis local, terdapat 965 DRGs.
E. Mekanisme
Mekanisme untuk penyusunan pembayaran berdasarkan
Diagnosis Related Group (DRG) adalah sebagai berikut:
a. Melengkapi data pasien
Diagnosis-Related Group (DRG) membutuhkan data-data
yang dikumpulkan secara rutin oleh rumah sakit seperti:
Identitas pasien, tanggal masuk dan keluar rumah sakit,lama
hari rawat, umur, jenis kelamin, status keluar rumah sakit, BB
baru lahir(jika neonatal), Diagnosis utama, Diagnosis sekunder
dan prosedur pembedahan.
b. Analisis pengkelasan dan hasil grouping Diagnosis Related
Group (DRG) sesuai dengan ICD 10 yang diterbitkan oleh
WHO
Kewajiban rumah sakit untuk memberikan kode sesuai dengan ICD
10 (Klasifikasi internasional untuk penyakit). Tahap-tahap penentuan
DRG sebagai berikut:
1) Penentuan diagnosis
2) Pengelompokkan menjadi dignosis mayor
3) Prosedur tindakan yang dilakukan (diagnosis yang membutuhkan
tindakan pembedahan atau tidak)
4) Diagnosis dikelompokkan juga dengan mempertimbangkan
komplikasi yang menyertainya baik akut atau kronis
5) Tentukan Diagnosis Related Group (DRG) (Direktorat jenderal bina
pelayanan Medik: 2006)
c. Analisis biaya pasien (DRG Cost)
Dalam laporan pertama proyek nasional, “Case Costing in Swedish
Health and Medical Care” mendeskripsikan proses pembiayaan kasus
dalam empat langkah:
9
1) Mengidentifikasi total biaya secara akurat
2) Mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung ke dalam pusat-pusat
penyerapan dana.
3) Mengidentifikasi produk-produk intermediate dan menghitung biaya-
biayanya.
4) Membagi biaya-biaya tersebut kepada pasien.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
7. DRG mengizinkan pembayaran upah atau gaji pada agency (Home Care)
dan dikontrol oleh sistem pembayaran rumah sakit.
Tindakan penyimpangan : Terkadang ada beberapa rumah sakit tidak
memberikan Home Care pada pasien, contoh : pada pasien setelah
melahirkan (post natal) seharusnya ada penyuluhan lokasi.
8. DRG membatu agency memperkirakan dan memprediksi secara tepat
finansial yang diterima oleh rumah sakit.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap sistem asuransi kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah
pasti mempunyai manfaat dan kelemahan, salah satunya sistem Casemix-INA
DRG ini mempunyai manfaat dan kelemahannya tersendiri. Yang paling
penting dengan adanya penerapan sistem DRG ini seluruh biaya pengobatan
pasien ditanggung oleh pemerintah, sehingga dapat menolong setiap orang
yang sakit tidak terbebani dengan biaya pengobatan terhadap penyakitnya.
B. Saran
Diharapkan kepada masyarakat Indonesia untuk mengikuti asuransi
kesehatan pemerintah dan tertib dalam membayar iurannya, karena asuransi ini
sangat berguna sebagai perlindungan kesehatan bagi kita. Seandainya terjadi
sakit tiba-tiba dan kita tidak mempunyai biaya untuk pengobatan, kita akan
tenang dan tetap melakukan pengobatan dengan menggunakan asuransi
pemerintah yang kita punya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14