Bab 9 Dasar Dari Perilaku Kelompok
Bab 9 Dasar Dari Perilaku Kelompok
Bab 9 Dasar Dari Perilaku Kelompok
Teori identitas sosial (social identity theory) Sudut pandang yang mempertimbangkan
ketika dan kapan para individu mempertimbangkan para anggota kelompoknya sendiri.
Favoritivisme dalam kelompok (ingroup favoritism) Sudut pandang yang melihat para
anggota dari dalam kelompok lebih baik dibandingkan orang lain, dan orang-orang yang
tidak tergabung dalam kelompok semuanya sama.
Penurunan
Kesamaan Keunikan Status yang tidak
pasti
B. Tahap-Tahap dalam Pengembangan Kelompok
1. Model Lima Tahap
Tahap ini mencirikan kelompok yang berjalan melalui tahapan yang unik, yaitu:
Menyusun
Membentuk Mempeributkan
norma
Mengerjakan Membubarkan
2. Model Kesetimbangan-berselang
Untuk kelompok yang bersifat sementara dengan tenggat waktu yang tidak
mengikuti model lima tahap yang biasanya.
Studi Hawthorne
Setelah para peneliti Hawthorne melakukan serangkaian eksperimen, norma
kelompok yang ditetapkan meliputi sejumlah kalimat “jangan”. Jangan menjadi
perusak peringkat, yang menghasilkan terlalu banyak pekerjaan. Kelompok
menggalakkan norma-norma tersebut melalui metode-metode yang meliputi
sarkasme, saling mengejek, menertawakan, dan bahkan meukul lengan.
Kepatuhan
Kepatuhan adalah penyesuaian perilaku seseorang agar sejalan dengan norma
kelompok. Norma kelompok menekan kita untuk mengarah pda kepatuhan. Kita
menginginkan menjadi salah satu dari kelompok dan oleh karenanya hindari
terlihat berbeda. Kelompok acuan adalah kelompok yang anggotanya
memerhatikan anggota lain, menganggap bahwa dirinya anggota atau akan
menjadi anggota kelompok itu, dan merasa bahwa para anggota kelompok sangat
berarti baginya. Kemudian, implikasinya adalah bahwa semua kelompok tidak
memaksakan tekanan kepatuhan yang sama pada para anggota mereka.
Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja
Perilaku menyimpang di tempat kerja adalah perilaku bersifat sukarela yang
melanggar norma organisasi secara signifikan dan, dengan demikian, dapat
mengancam kesejahteraan organisasi atau para anggotanya. Juga dinamakan
perilaku antisosial atau ketidaksopanan di tempat kerja.
Besaran suatu
kelompok
bergantung
pada apa
varibel
dependen yang
kita amati