SK Pedoman Pelayanan Lab
SK Pedoman Pelayanan Lab
SK Pedoman Pelayanan Lab
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Aulia
Blitar maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Laboratorium yang bermutu
tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit Umum Aulia Blitar dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum
Aulia Blitar sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Laboratorium di
Rumah Sakit Umum Aulia Blitar ;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
M E M UTU S KAN :
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AULIA BLITAR
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM RUMAH SAKIT
UMUM AULIA BLITAR
KETIGA : Hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan laboratorium secara rinci akan dibuat
dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) atau kebijakan lainnya.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Blitar
Pada tanggal : 09 Januari 2019
Direktur,
Kebijakan Umum
1. Peralatan di laboratorium harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi serta memiliki izin
penggunaan alat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas laboratorium wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur opersinal yang berlaku,
etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan laboratorium dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu
bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
Kebijakan Khusus
1. Unit pelayanan laboratorium Rumah Sakit Umum Aulia Blitar dipimpin oleh seorang analis
kesehatan (D3) dan bekerjasama dengan dokter spesialis patologi klinik sebagai Penanggung jawab
unit Laboratorium.
2. Pelayanan Laboratorium terdiri dari :
a. Patologi Klinik (Hematologi, Kimia Klinik, Sero-Imunologi)
b. Bakteriologi (BTA)
c. Patologi Anatomi (Melakukan kerjasama rujukan ke luar rumah sakit)
3. Unit pelayanan Laboratorium Patologi Klinik melayani 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu
dan tetap melayani pada hari libur nasional.
4. Petugas yang bertugas 24 jam terbagi dalam 3 Shift :
a. Shift I : Pkl. 07:00 - 14:00 WIB
b. Shift II : Pkl. 14:00 - 20:00 WIB
c. Shift III : Pkl. 20:00 - 07:00 WIB
5. Pelayanan Laboratorium terutama untuk Pasien Rumah Sakit Umum Aulia Blitar, Rawat Inap, Rawat
Jalan, UGD, Medical Check Up (MCU), kiriman Rujukan dari Laboratorium dan Rumah Sakit lain.
6. Permintaan pemeriksaan untuk Rawat Inap dan Rawat Jalan (Poliklinik) menggunakan Formulir
Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (Program Elektronic Medical Record (MR) Pasien baru yang
akan melakukan pemeriksaan laboratorium, harus mendaftar terlebih dahulu di pendaftaran. Dan bila
pasien belum mengetahui apa yang akan diperiksa, maka pasien diarahkan ke Dokter Umum atau
spesialis untuk mendapatlkan Informasi Medis untuk menentukan jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan.
7. Pasien yang telah memiliki Patient Record Number (PRN) / rekam medis atau yang ingin melakukan
pemeriksaan laboratorium, yang membawa formulir pemeriksaan permintaan dapat langsung
mendaftar di Pendaftaran. Pasien Rawat Jalan/poliklinik, kiriman dokter luar atau Medical Check Up
(MCU), yang dilakukan di rumah sakit, pembayaran dilakukan sebelum pengambilan sampel.
8. Pasien Rawat Inap, pembayaran dilakukan setelah laporan pemeriksaan, melalui tagihan / billing.
9. Pengambilan Darah
a. Rawat jalan :
Senin – minggu, dilakukan pelayanan 24 jam.
b. Rawat Inap :
Diberlakukan jam pengambilan darah ;
Jam 06.00 – 07.00 WIB
Hasil Laboratorium yang dikeluarkan harus telah divalidasi oleh petugas laboratorium yang
telah diberikan wewenang. Bila ada permasalahan, maka hasil tersebut harus dikonsultasikan
kepada Dokter Spesialis Patologi Klinik.