Laporan Ekosistem

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu makhluk hidup

lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). Dengan interaksi antara kedua

komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga

menimbulkan perubahan ekosistem.

Di dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi

merupakan cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan hipotesis deduktif,

yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis

dari fenomena-fenomena ekologis.

Ekologi mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsure biotik dan abiotik.

Lingkungan meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan nutrient.

Yang juga penting pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik yakni

semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu.

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal

balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen komponen

tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas.

Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau

komunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor

serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada

1
tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh : di padang rumput hidup

sekelompok kelinci dan sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi dapat

mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi ( emigrasi dan

imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di

suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu

padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan

populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup

tertentu yang disebut habitat.

Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan.

Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang

merupakan salah satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat

disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukanlah percobaan populasi,

komunitas dan ekosistem.

1.2 Tujuan

Untuk mengidentifikasikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

keanekaragaman hayati di suatu daerah tertentu.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan

timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi

lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi lebih

ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas

komponen abiotik dan biotik. (Joko Waluyo, 2013:23)

Pada ekosistem terdapat produsen dan konsumen, dan terdapat pula organisme

yang berperan sebagai pengurai. Hilangnya tumbuhan dan hewan yang telah mati ini

disebabkan oleh aktivitas organisme pengurai atau dekomposer. Mereka berperan

menguraikan (melakukan dekomposisi) sisa-sisa organisme yang sudah mati

(detritus). Karena memakan detritus, organisme ini disebut juga detritivora (Budiati,

2006).

Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem

tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem

dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan, padang rumput, semak belukar,

ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin). (Kimball, 2000).

Ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik,

3
1. Komponen Biotik

Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotic suatu mahluk hidup adalah

seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang

hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat , setiap mahluk

hidup merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup lain. Komponen-komponen

biotic terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan

paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrate dan vertebrata serta manusia. (Campbell,

2002).

2. Komponen Abiotik

Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen

abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk hidup. Contoj

komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan,udara, garam-garam

mineral, dan tanah. (Diah Aryulina, 2004:268)

a) Suhu

Suhu atau temperature adalah derajat energy panas. Sumber utama energy panas

adalah radiasi matahari. suhu merupakan komponen abiotik di udara , tanah, air. Suhu

sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia yang

terjadi dalam tubuh makhluk hidup. (Diah Aryulina,2004:268)

b) Cahaya

Cahaya merupakan salah satu energy yang bersumber dari radiasi matahari.

cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang

4
gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari dengan panjang

gelombang tertentu untuk proses fotosintesis. (Diah Aryulina,2004:269)

c) Air

Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas. Di

alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan

oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air. (Diah

Aryulina,2004:269)

d) Kelembapan

Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah.

Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan di

tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh mkhluk hidup

agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembapan yang diperlukan

setiap makhluk hidup berbeda-beda. (Diah Aryulina,2004:269)

e) Udara

Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen

(20,93%), karbon dioksida (0,03%) dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperklukan

makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk

bernapas. Karbin dioksida digunakan tumbuhan utnuk fotosintesis. (Diah

Aryulina,2004:269)

5
f) Garam-garam mineral

Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen. Fosfat, sulfur,kalsium dan

natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air. (Diah

Aryulina,2004:269)

g) Tanah

Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut,

dan pembusukan bahan organic. Tanah memilki sifat,tekstur dan kandungan garam

mineral tertentu. (DiahAryulina,2004:269)

6
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun percobaan ini dilakukan pada:

Hari/tanggal : Rabu, 27 November 2013

Pukul : 13.00-17.00

Tempat : Laboratorium Biologi universitas Tadulako

3.2 Alat dan Bahan


1. Thermometer

2. Hygrometer

3. Anemometer

4. Tali raffia

5. Balok kayu bertanda pada ketinggian 30 cm, 60 cm, dan 150 cm.

6. Kipas

7. Alat tulis

7
3.3 Prosedur Kerja

1. Pengamatan dilakukan pada tiga lokasi berbeda yakni : daerah teduh ( bawah

pepohonan ), daerah padang rumput, dan daerah padang tandus.

2. Melakukan pengukuran faktor lingkungan pada masing-masing lokasi

sebanya tiga kali yakni : ketinggian 30 cm, 90 cm, dan 150 cm. Dengan

menggunakan balok katu yang sudah ditandai. Dan selang masing-masing

pengukuran selama 5 menit.

3. Membuat plot ukuran 1 X 1 meter kemudian lakukan inventarisasi flora

maupun fauna yang terdapat didalamnya.

4. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel hasil pengamatan yang

tersedia.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan percobaan ini mengenai ekosistem adalah sebagai

berikut :

NO PENGAMATAN Daerah/lokasi
BIOTIK
Padang rumput Padang Padang
tandus teduh

1. Flora

 Sida rhombifolia - - -

 Althernauthera 2 - 14
pungeus

 Spesies A 1 - -

 Protogamma sp - - -

 Mimosa infisa 5 - -

 Boeharvia erecta 3 - -

2. Fauna

 Monomorium sp ± 50 - ± 30

 Monomorium sp ± 30 - ± 20

9
NO PENGAMATAN Daerah/lokasi
ABIOTIK
Padang rumput Padang Padang teduh
tandus

1. Kelembapan ( 30 cm ) 65,6 % 64,2 % 68,8 %

2. Suhu ( 30 cm ) 31,4 oc 31,4 oc 30,7 oc

3. Kelembapan ( 60 cm ) 66,4 % 64,8 % 70,1 %

4. Suhu ( 60 cm ) 31,1oc 31,1 oc 31,0 oc

5. Kelembapan ( 90 cm ) 66,7 % 65,2 % 71,3 %

6. Suhu ( 90 cm ) 30,9 oc 30,5 oc 30,5 oc

7. Kelembapan ( 150 cm ) 66,9 % 66,3 % 71,8 %

8. Suhu ( 150 cm ) 30,5 oc 29,9 oc 30,8 oc

Kecepatan angin :

1. Padang rumput = 67,7 PPH

2. Padang tandus = 64,6 PPH

3. Padang teduh = 68,9 PPH

10
4.2 Pembahasan

Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan

timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi

lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran, tetapi lebih

ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas

komponen abiotik dan biotik.

Pada percobaan ini yang pertama dilakukan adalah pengambilan plot di sekitar

lapangan kampus pertama pada padang rumput dengan ukuran 1×1 meter. Setelah

diamati dalam sebuah plot yang telah ditentukan maka didapat jumlah tumbuhan

Althernauthera pengeus sebanyak 2 buah, Spesies A sebanyak 1 buah, Mimosa infisa

sebanyak 5 buah, Boeharvia erecta sebanyak 3 buah, dan Monomorium sp sebanyak

±80. Pada padang tandus tidak ditemukan flora maupun fauna. Pada padang teduh

terdapat Sida rhombifolia sebanyak 14 buah dan Monomorium sp sebanyak ± 50. Kita

tahu bahwa dalam sebuah ekosistem terjadi hubungan timbal balik antara sesama

organisme dan dengan lingkungannya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk dapat

bertahan hidup dengan membutuhan komponen lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Kelangsungan hidup organisme memerlukan energi. Energi tersebut bisa di transfer

melalui rantai makanan. Peristiwa makan dimakan antar organisme dalam suatu

ekosistem membentuk struktur trofik. Tingkat trofik pertama adalah kelompok

organisme autrotrof. Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat

makanannya sendiri , dalam praktikum kami hanya ditemukan tumbuhan rumput

dengan dua jenis rumput yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian trofik kedua

11
ditempati oleh organisme heterotrof yaitu organisme yang tidak dapat membuat

makanannya sendiri. Dalam percobaan kami hanya ditemukan semut yang jumlahnya

lumayan sedikit. Dalam proses makan dimakan atau rantai makanan produsen dapat

membuat makanannya sendiri , sedangkan produsen tersebut dimakan oleh konsumen

tingkat pertama sedangkan konsumen tingkat pertama dimakan oleh konsumen

tingkat dua begitu seterusnya , dalam praktikum kami rumput menjadi produsen lalu

rumput mati dan mongering dan semut sebagai konsumen tingkat pertama dapat

memakan daun-daun yang kering tersebut karena terkadang semut juga dapat

memakan sisa organik yang telah mongering atau mengais unsur glukosa dalam

tumbuhan.

Presentase unsur abiotik dalam praktikum ini dimulai dari kelembapan dan suhu

pada padang rumput saat ketinggian 30 cm masing-masing adalah 65,6 % dan 31,4 oc,

untuk ketinggian 60 cm masing-masing 66,4 % dan 31,1oc,untuk ketinggian 90 cm

masing-masing adalah 66,7 % dan 30,9 oc, dan pada ketinggian 150 cm masing-

masing adalah 66,9 % dan 30,5 oc. Selanjutnya kelembapan dan suhu pada padang

tandus saat ketinggian 30 cm masing-masing adalah 64,2 % dan 31,4 oc, untuk

ketinggian 60 cm masing-masing 64,8% dan 31,1oc,untuk ketinggian 90 cm masing-

masing adalah 65,2 % dan 30,5 oc, dan pada ketinggian 150 cm masing-masing

adalah 66,3% dan 29,9 oc. Dan yang terakhir pada padang teduh kelembapan dan

suhunya saat ketinggian 30 cm masing-masing adalah 65,6 % dan 31,4 oc, untuk

ketinggian 60 cm masing-masing 70,1 % dan 31,0oc,untuk ketinggian 90 cm masing-

12
masing adalah 71,3 % dan 30,5 oc, dan pada ketinggian 150 cm masing-masing

adalah 71,8 % dan 30,8 oc.

Kecepatan angin saat melakukan percobaan ini berbeda-beda dimulai dari

kecepatan angin pada padang rumput 67,7 PPH, pada padang tandus 64,6 PPH dan

terakhir pada padang teduh yaitu 68,9 PPH.

Komponen biotik dalam mempertahankan hidupnya juga bergantung pada

komponen abiotik sehingga terjadi adanya hubungan timbal balik antar keduanya.

Piramida makanan tentunya di awali dengan produsen (rumput) yang paling

bawah karena produsen ini yang menyediakan makanan untuk para konsumen dan

jumlahnya harus banyak karena apabila tidak banyak akan menyebabkan kepunahan

makhluk hidup akibat dari persaingan yang semakin ketat. Kemudian disusul oleh

semut sebagai konsumen pada ekosistem tersebut, jumlahnya lebih sedikit dari

produsen karena apabila lebih banyak maka akan ada semut yang tidak kebagian

makanan punah.

Aliran energi tentunya dimulai dari cahaya matahari sebagai penyedia energi

terbesar di bumi, lalu oleh rumput digunakan melakukan fotosintesis dan membuat

makanan dalam bentuk glukosa, dalam kasus ini energi cahaya matahari diubah

menjadi energy kimia, kemudian energi kimia tersebut mengalir pada konsumen

dalam jalur rantai makanan, begitu seterusnya.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan

timbal balik antar komponen biotik, komponen biotik dengan komponen

abiotik seperti suhu, kecepatan angin, kelembapan, tanah, air (kondisi

lingkungan).

2. Ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik.

3. Komponen biotik adalah komponen hidup yaitu semua makhluk hidup yang

ada dalam ekosistem, seperti semut, belalang, tumbuhan dll.

4. Komponen abiotik adalah komponen tak hidup seperti, suhu, kelembapan,

cahaya matahari, air, udara dll.

5. Semut (dalam praktikum kami) atau binatang lain memiliki kedudukan

sebagai konsumen.

14
5.2 Saran

Sebaiknya saat melakukan praktikum ini, praktikan harus mengikutinya dengan

serius dimulai dari pemasangan patok sampai pengambilan data agar tujuan dari

praktikum ini dapat tercapai yakni mengidentifikasi factor lingkungan yang

berpengaruh terhadap keanekaragamaan hayati disuatu daerah tertentu.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Dyah.2004.Biologi I.Jakarta:Erlangga

Budiati, Herni, 2009. Biologi SMA. Gema Ilmu. Bandung.

Campbell, Neil A.,dkk. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta : Erlangga

Kimball, John W.,dkk. 2000. Biologi Jilid III. Jakarta : Erlangga

Waluyo, Joko.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember:Jember University

Press.

16

Anda mungkin juga menyukai