Laporan Ekosistem
Laporan Ekosistem
Laporan Ekosistem
PENDAHULUAN
Makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu makhluk hidup
lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). Dengan interaksi antara kedua
Di dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi
Lingkungan meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan nutrient.
Yang juga penting pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik yakni
semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen komponen
tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas.
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau
serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada
1
tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh : di padang rumput hidup
imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di
suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu
padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan
populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup
Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi
Pada ekosistem terdapat produsen dan konsumen, dan terdapat pula organisme
yang berperan sebagai pengurai. Hilangnya tumbuhan dan hewan yang telah mati ini
(detritus). Karena memakan detritus, organisme ini disebut juga detritivora (Budiati,
2006).
ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin). (Kimball, 2000).
3
1. Komponen Biotik
Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotic suatu mahluk hidup adalah
seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang
hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat , setiap mahluk
biotic terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan
paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrate dan vertebrata serta manusia. (Campbell,
2002).
2. Komponen Abiotik
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen
abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk hidup. Contoj
a) Suhu
Suhu atau temperature adalah derajat energy panas. Sumber utama energy panas
adalah radiasi matahari. suhu merupakan komponen abiotik di udara , tanah, air. Suhu
sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia yang
b) Cahaya
Cahaya merupakan salah satu energy yang bersumber dari radiasi matahari.
cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang
4
gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari dengan panjang
c) Air
Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas. Di
alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan
oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air. (Diah
Aryulina,2004:269)
d) Kelembapan
tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh mkhluk hidup
agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembapan yang diperlukan
e) Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen
makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk
Aryulina,2004:269)
5
f) Garam-garam mineral
natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air. (Diah
Aryulina,2004:269)
g) Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut,
dan pembusukan bahan organic. Tanah memilki sifat,tekstur dan kandungan garam
6
BAB III
METODOLOGI
Pukul : 13.00-17.00
2. Hygrometer
3. Anemometer
4. Tali raffia
5. Balok kayu bertanda pada ketinggian 30 cm, 60 cm, dan 150 cm.
6. Kipas
7. Alat tulis
7
3.3 Prosedur Kerja
1. Pengamatan dilakukan pada tiga lokasi berbeda yakni : daerah teduh ( bawah
sebanya tiga kali yakni : ketinggian 30 cm, 90 cm, dan 150 cm. Dengan
tersedia.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
berikut :
NO PENGAMATAN Daerah/lokasi
BIOTIK
Padang rumput Padang Padang
tandus teduh
1. Flora
Sida rhombifolia - - -
Althernauthera 2 - 14
pungeus
Spesies A 1 - -
Protogamma sp - - -
Mimosa infisa 5 - -
Boeharvia erecta 3 - -
2. Fauna
Monomorium sp ± 50 - ± 30
Monomorium sp ± 30 - ± 20
9
NO PENGAMATAN Daerah/lokasi
ABIOTIK
Padang rumput Padang Padang teduh
tandus
Kecepatan angin :
10
4.2 Pembahasan
timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi
Pada percobaan ini yang pertama dilakukan adalah pengambilan plot di sekitar
lapangan kampus pertama pada padang rumput dengan ukuran 1×1 meter. Setelah
diamati dalam sebuah plot yang telah ditentukan maka didapat jumlah tumbuhan
±80. Pada padang tandus tidak ditemukan flora maupun fauna. Pada padang teduh
terdapat Sida rhombifolia sebanyak 14 buah dan Monomorium sp sebanyak ± 50. Kita
tahu bahwa dalam sebuah ekosistem terjadi hubungan timbal balik antara sesama
organisme dan dengan lingkungannya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk dapat
melalui rantai makanan. Peristiwa makan dimakan antar organisme dalam suatu
dengan dua jenis rumput yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian trofik kedua
11
ditempati oleh organisme heterotrof yaitu organisme yang tidak dapat membuat
makanannya sendiri. Dalam percobaan kami hanya ditemukan semut yang jumlahnya
lumayan sedikit. Dalam proses makan dimakan atau rantai makanan produsen dapat
tingkat dua begitu seterusnya , dalam praktikum kami rumput menjadi produsen lalu
rumput mati dan mongering dan semut sebagai konsumen tingkat pertama dapat
memakan daun-daun yang kering tersebut karena terkadang semut juga dapat
memakan sisa organik yang telah mongering atau mengais unsur glukosa dalam
tumbuhan.
Presentase unsur abiotik dalam praktikum ini dimulai dari kelembapan dan suhu
pada padang rumput saat ketinggian 30 cm masing-masing adalah 65,6 % dan 31,4 oc,
masing-masing adalah 66,7 % dan 30,9 oc, dan pada ketinggian 150 cm masing-
masing adalah 66,9 % dan 30,5 oc. Selanjutnya kelembapan dan suhu pada padang
tandus saat ketinggian 30 cm masing-masing adalah 64,2 % dan 31,4 oc, untuk
masing adalah 65,2 % dan 30,5 oc, dan pada ketinggian 150 cm masing-masing
adalah 66,3% dan 29,9 oc. Dan yang terakhir pada padang teduh kelembapan dan
suhunya saat ketinggian 30 cm masing-masing adalah 65,6 % dan 31,4 oc, untuk
12
masing adalah 71,3 % dan 30,5 oc, dan pada ketinggian 150 cm masing-masing
kecepatan angin pada padang rumput 67,7 PPH, pada padang tandus 64,6 PPH dan
komponen abiotik sehingga terjadi adanya hubungan timbal balik antar keduanya.
bawah karena produsen ini yang menyediakan makanan untuk para konsumen dan
jumlahnya harus banyak karena apabila tidak banyak akan menyebabkan kepunahan
makhluk hidup akibat dari persaingan yang semakin ketat. Kemudian disusul oleh
semut sebagai konsumen pada ekosistem tersebut, jumlahnya lebih sedikit dari
produsen karena apabila lebih banyak maka akan ada semut yang tidak kebagian
makanan punah.
Aliran energi tentunya dimulai dari cahaya matahari sebagai penyedia energi
terbesar di bumi, lalu oleh rumput digunakan melakukan fotosintesis dan membuat
makanan dalam bentuk glukosa, dalam kasus ini energi cahaya matahari diubah
menjadi energy kimia, kemudian energi kimia tersebut mengalir pada konsumen
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut :
lingkungan).
3. Komponen biotik adalah komponen hidup yaitu semua makhluk hidup yang
sebagai konsumen.
14
5.2 Saran
serius dimulai dari pemasangan patok sampai pengambilan data agar tujuan dari
15
DAFTAR PUSTAKA
Press.
16