Filsafat Kemuhammadiyahan
Filsafat Kemuhammadiyahan
Filsafat Kemuhammadiyahan
BAB I PENDAHULUAN
Menilik fenomena perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada masa sekarang,
agaknya generasi muda bangsa ini memiliki kehidupan sekaligus tantangan yang sedikit banyak
akan berbeda dengan generasi di masa sekarang. Serbuan informasi dari dunia luar begitu
gencarnya menyerang terutama gaya hidup kaum muda. Kita bisa melihat pada masa sekarang ini
telah banyak kaum muda yang telah mengalami kerusakan moral karena terkontaminasi oleh gaya
hidup para selebritis yang jauh dari norma-norma agama, susila dan budaya. Hal ini tentu sangat
memprihatinkan mengingat generasi muda merupakan generasi penerus yang akan menggantikan
para pemimpin bangsa saat ini.Berlatar belakang masalah diatas, menjadi sangat penting kiranya
bagi para aktivis gerakan muhammadiyah untuk kembali menyuarakan apa yang telah menjadi
seruan dari para pendirinya terdahulu, Misi perjuangan yang berorientasi pada amar ma’ruf nahi
munkar sebagaimana firman Allah SWT, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyeru kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah…”. (Q.S.[3]Ali ‘Imran:110)
Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
Motivasi Filsafat Muhammadiyah
Secara terminologi, kita dapat menjabarkan dan mendefinisikan mengenai makna dari kata
itu satu-persatu. Seperti yang akan disajikan dalam pembahasan kali ini, pemakalah mencoba
untuk menjabarkan dan menyimpulkan tentang definisi motivasi filsafat kemuhammadiyahan dan
apa yang terkandung didalamnya.
Definisi Motivasi
Kata motivasi atau motif dalam bahasa kita seringkali diartikan dengan istilah dorongan.
Dorongan atau tenaga yang menggerakan jiwa dan raga atau jasmani dan rohani untuk melakukan
perbuatan tertentu. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia
untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Motivasi
merupakan masalah kompleks dalam sebuah organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap
anggota organisasi berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena setiap
anggota suatu organisasi adalah individu yang unik secara biologis maupun psikologis, dan
masing-masing berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.jika kita padukan antara
motivasi dengan filsafat muhammadiyah dalam arti sebagai sebuah gerakan, maka motivasi filsafat
muhammadiyah merupakan sebuah dorongan yang muncul baik intern maupun ekstern sebagai
proses yang meyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan
kegiatan amal usaha muhammadiyah.(Suprihanto dkk, 2003)
Motivasi Idealis Hakikat Filsafat Kemuhammadiyahan
Untuk dapat mengetahui motivasi filasafat muhammadiyah secara utuh, maka sudah
barang tentu kita harus mengetahui bagaimana dari sisi idealis (pemikiran sebagai landasan
ideologi gerakan/ Hakikat) dan juga dari sisi historis (sejarah) sebagai asbabun nuzul yang melatar
belakangi terbentuknya gerakan ini.Hakikat Filsafat KemuhammadiyahanFilsafat
kemuhammadiyahan adalah seperangkat nilai dan norma dasar yang bersumber dari Al-Qur’an
dan As-Sunnah serta khazanah ilmu pengetahuan islami yang dikembangkan dari pemikiran-
pemikiran formal atau baku dalam organisasi muhammadiyah sebagai pedoman segenap warga
muhammadiyah dalam menjalani pola kehidupan yang tercermin pada kepribadian, Akhlak mulia
(akhlaqul karimah) dan teladan yang baik (uswatun khasanah) untuk mencapai cita-cita dan tujuan
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Motivasi Idealis Sumber dan landasan utama filsafat kemuhammadiyahan
Kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh
ajaran-ajaran Al-Qur’an karena itupula seluruh gerakannya tidak ada motif lain kecuali semata-
mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam. Tegasnya gerakan Muhammadiyah
hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang riil, kongkret dan nyata, yang
dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh umat manusia sebagai Rahmatan
lil’Alamin.Sehingga bisa dikatakan bahwa sumber dan landasan utama filsafat
kemuhammadiyahan ialah Al-Quran dan As-Sunnah serta khazanah ilmu pengetahuan islami yang
dikembangkan dari pemikiran-pemikiran formal atau baku dalam organisasi (persyarikatan,
jamiyah) muhammadiyah.
Muqadimmah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Adapun pemikiran-pemikiran formal atau baku dalam organisasi (persyarikatan, jamiyah)
muhammadiyah, seperti :Muqadimmah Anggaran Dasar MuhammadiyahMatan Keyakinan dan
Cita-cita hidup MuhammadiyahMatan Kepribadian MuhammadiyahKhittah Perjuangan
MuhammadiyahPedoman Hidup Islam Warga MuhammadiyahHasil-hasil Keputusan Tarjih
Fungsi Filsafat Kemuhammadiyahan
KH A Dahlan memimpin Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922 dimana saat
itu masih menggunakan sistem permusyawaratan rapat tahunan. Pada rapat tahun ke 11, Pemimpin
Muhammadiyah dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudian memegang Muhammadiyah hingga
tahun Rapat Tahunan itu sendiri kemudian berubah menjadi Konggres Tahunan pada tahun 1926
yang di kemudian hari berubah menjadi Muktamar tiga tahunan dan seperti saat ini Menjadi
Muktamar 5 tahunan.
Motivasi Etis Kepribadian Muhammadiyah
Pembahasan mengenai motivasi etis ini berkaitan erat dengan pembahasan masalah
perilaku ataupun sikap-sikap muhammadiyah baik sebagai sebuah gerakan (organisasi), maupun
dalam kapasitasnya masing-masing individu sebagai aktivis Muhammadiyah. Dimana dalam sikap
dan perilaku tersebut merupakan cerminan dari kepribadian Muhammadiyah.Kepribadian
MuhammadiyahMuhammadiyah adalah persyarikatan yang juga merupakan Gerakan Islam,
maksud dari gerakan ini ialah Dakwah Islam dalam rangka Amar Ma'ruf nahi Munkar yang
ditujukan kepada dua bidang masyarakat. Yakni masyarakat secara perseorangan sebagai Individu,
dan masyarakat dalam arti umum yaitu masyarakat yang sebenarnya.
Untuk dapat lebih mendalami kepribadian muhammadiyah, dapat kita telusuri dari
cerminan pola pikir dan gagasan-gagasan dari pendirinya yaitu Kiai Ahmad Dahlan, yang
diantaranya:1. Selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan ummat dibawah panji-panji Al-
Qur’an.2. Selalu menerapkan konsep “Welas Asih” terhadap sesama dan berorientasi pada
pembelaan kaum tertindas ( kaum yang lebih lemah)3. Menjadi pribadi yang Uswatun Khasanah
(teladan yang baik) dalam setiap bidang kehidupan dengan mengedepankan pengembangan ilmu
pengetahuan.Dan masih banyak ide-ide dan gagasan serta pemikiran dari pendiri gerakan
Muhammadiyah yang mencerminkan kepribadian yang kemudian menjadi pedoman dalam
menjalankan gerakan tersebut. Kemudian dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma'ruf
nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan
masyarakat menuju tujuannya, ialah "Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya".
Dasar Dan Amal Usaha Muhammadiyah
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:1. Hidup manusia harus berdasar tauhid,
ibadah, dan taat kepada Allah.2. Hidup manusia bermasyarakat.3. Mematuhi ajaran-ajaran agama
Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan
ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada
kemanusiaan.5. Ittiba' kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.6. Melancarkan
amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
Pedoman Amal Usaha Dan Perjuangan Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah
ini:
Filsafat kemuhammadiyahan adalah seperangkat nilai dan norma dasar yang bersumber
dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta khazanah ilmu pengetahuan islami yang dikembangkan dari
pemikiran-pemikiran formal atau baku dalam organisasi Muhammadiyah sebagai pedoman
segenap warga muhammadiyah dalam menjalani pola kehidupan yang tercermin pada kepribadian,
Akhlak mulia (Akhlaqul Karimah) dan menjadi teladan yang baik (Uswatun Khasanah) untuk
mencapai cita-cita dan tujuan terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.Jadi motivasi
mempelajari filsafat kemuhammadiyahan adalah mendorong invidu untuk bertindak sesuai norma
dasar yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, sehingga dapat menjalani pola kehidupan
dengan akhlak mulia dan menjadi teladan yang baik yang sesuai dengan pokok pikiran, pandangan
serta asas-asas yang menjadi keyakinan dan cita-cita persyarikatan muhammadiyah.Adapun ciri
perjuangan Muhammdiyah itu adalah sebagai berikut.Muhammadiyah adalah gerakan
IslamMuhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkarMuhammadiyah
adalah gerakan tajdid