Speech Delay
Speech Delay
Speech Delay
Disusun oleh :
Ardiana Pratiwi
2820173046
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas individu Praktik Klinik Keperawatan
Anak semester V, pada :
Hari : Senin
Tanggal : 21 Oktober 2019
Tempat : Poliklinik Tumbuh Kembang RSUP Dr. Sardjito
Praktikan
Ardiana Pratiwi
BAB I
KONSEP DASAR MEDIK
Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang untuk
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat
bergaul oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi lebih efektif sejak
individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejalan dengan
perkembangan hubungan sosial maka perkembangan bahasa oleh anak
dimulai dengan meraba (suara tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu
kata,dua suku kata,menyusun kalimat sederhana,dan seterusnya melakukan
sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks (Sakun, 2016).
Perkembangan bahasa menjadi salah satu indikator bagi keseluruhan
kemampuan perkembangan kognitif anak yang pada akhirnya berpengaruh
terhadap pencapaian keberhasilannya disekolahnya kelak (Fitri Hartanto,
2011).
Perkembangan bahasa adalah suatu perkembangan yang kontinyu terus-
menerus dan kualitasnya semakin lama semakin baik. Secara umum menurut
Julia Maria (2017) perkembangan bahasa dibagi menjadi 4 periode yaitu :
1. Periode pralingual/preverbal(usia tahun pertama)
sampai dengan usia setahun orang mengatakan adalah usia makan dan
tidur belum mampu mengucapkan ucapan yang disebut bahasa melakukan
bahasa simbolik (non verbal).
2. Periode lingual dini/awal verbal( usia 1- 2,6 tahun)
Adalah, anak mulai memahami apa yang diucapkan oleh orang-orang
disekitarnya,perkembangan ini disebut perkembangan semantik aktif.
3. Periode diferensiasi (Usia 2,6 - 5 tahun)
Periode ini perkembangan bahasa dan bicara anak berkembang sangat
cepat, perkembangan bicaranya berkembang seiring dengan
perkembangan kreativitas.
4. Periode pematangan (usia 5 tahun keatas)
Periode ini anak memantapkan kemampuan bahasa dan bicara sesuai
dengan tahap perkembangannya.
Masalah pendengaran
Gangguan bahasa
Kongenital/Didapat
Ekspresif dan Reseptik
Hambatan komunikasi
verbal b.d Gangguang
Perkembangan
Intervensi yang dapat dilakukan
Keterlambatan bicara yang dialami oleh anak mengakibatkan mereka
mengalami sejumlah hambatan, Seperti kesulitan berkomunikasi hambatan
belajar maupun berfikir. Berikut adalah intervensi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi keterlambatan berbicara anak menurut Yurita Erviana 2017:
1. Orang tua dapat melatih wicara pada saat tahap preverbal seperti rajin
mengajak bicara, membacakan cerita.
2. Terapis wicara pada saat masih dalam tahap awal verbal untuk melatih
wicara dan tehnik artikulasi.
3. Disekolah oleh guru bahasa atau ahli bahasa.
4. Konsultasikan ke dokter atau psikolog terhadap tumbuh kembang anak.
5. Berikan anak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-teman
sebayanya.
6. Mengajarkan pada anak dengan pengucapan yang jelas.
7. Melibatkan anak berbicara pada setiap keadaan.
8. Tidak mengikuti pola belajar anak yang salah (keliru).
Menurut Jalogo keluarga adalah tempat pertama dalam mengembangkan
kemampuan bahasa anak, kemampuan berbicara dipengaruhi oleh pola asuh
yang kreatif, inofatif.
Komplikasi
1. Gangguan bahasa ekspresif
2. Gangguan bahasa reseptif ekspresif
3. Gangguan phonological
4. Gagap
C. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Fokus pengkajian pada anak 2- 3 tahun yang mengalami gangguan bicara:
Data Subyektif :
1. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:
a. Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata?
b. Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu
kalimat?
c. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata
baru?
d. Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat
yang diucapkan?
e. Siapa yang mengasuh dirumah?
f. Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah?
g. Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata?
h. Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-
kata?
2. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
a. Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata?
b. Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin
mengungkapkan suatu ide?
c. Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata,
menggoyangkan kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan
kata-kata baru yang sulit diucapkan?
d. Apa yang anda lakukan jika hal diatas ditemukan?
e. Apakah anak anda pernah/sering mengilangkan bunyi dari suatu kata.
f. Apakah anak anda sering menggunakan akata-kata yang salah tetapi
mempunyai bunyi yang hampir sama dalam suatu kata?
g. Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda?
h. Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak
anda?
i. Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan
fungsi SSP seperti infeksi antenatal (rubbela syndrome), perinatal
(trauma persalinan), post natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor
intra kranial, konduksi elektrik otak)
Data obyektif :
1. Kemampuan menggunakan kata-kata.
2. Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan
bahasa, malas bicara).
3. Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa.
4. Umur anak.
5. Kemampuan membuat kalimat.
6. Kemampuan mempertahankan kontak mata.
7. Kehilangan pendengaran (kerusakan indera pendengaran).
8. Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi.
9. Gangguan fungsi neurologis.
Diagnosa Keperawatan
Menurut Herdman (2014) diagnosa keperawatan yang sering muncul pada
anak dengan speech delay yaitu:
1. Hambatan komunikasi verbal b.d Gangguang Perkembangan
2. Risiko pertumbuhan tidak propesional dengan faktor resiko kesulitan
belajar
3. Risiko keterlambatan perkembangan dengan faktor resiko gangguan
kongenital/pendengaran
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Hambatan Komunikasi verbal b.d NOC : Communication : expressive NIC : Communication enhancement : speech
gangguan perkembangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama defisit
pasien tidak mengalami hambatan komunikasi 1. Menggunakan kata-kata yang sederhana dan
kalimat yang pendek.
verbal, dengan kriteria hasil: 2. Berdiri di depan pasien ketika berbicara.
1. Mampu menggunakan bahas a 3. Mendorong pasien untuk mengulang kata – kata
2. Jelas dalam berbicara 4. Kaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi.
2 Risiko pertumbuhan tidak proporsional NOC: Growth, Nutritional status, Nutrient NIC: Developmental care
dengan faktor resiko kesulitan belajar intake, appetite 1. Bangun hubungan saling percaya dengan anak
2. Buat interaksi 1:1 dengan anak
3. Identifikasi kebutuhan khusu anak dan adaptasi
yang dibutuhakan
4. Buat hubungan terapeutik dan supportif dengan
orang tua
5. Sediakan kepada orang tua secara akurat, tentang
informasi actual terhadap kondisi anak,
pengobatan dan kebutuhanny.
6. Bantu orang tua untuk mengenali perkembangan
anaknya
7. Ajarkan kepada orang tua tentang penanda
perkembangan normal
8. Demonstrasikan aktifitas yang menunjang
perkembangan
9. Ajarkan tentang perilaku yang sesuaidengan usia
anak
10. Ajarkan tentang mainan dan benda-benda yang
sesuai dengan usia anak
11. Diskusikan hal-hal terkait kerjasma orang tua
dan anak
12. Kaji faktor penyebab gangguan perkembangan
anak
3 Risiko keterlambatan perkembangan NOC : Growth and development, deayed NIC : Peningkatan perkembangan anak dan
b.d. faktor resiko gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama remaja
kongenital/pendengaran klien dapat meningkatkan perkembangan 1. Kaji faktor penyebab gangguan perkembangan
anak
kecemasan pasien teratasi dengan kriteria hasil:
2. Identifikasi dan gunakan sumber pendidikan
1. Anak berfungsi optimal sesuai tingkatnya
untuk memfasilitasi perkembangan anak yang
2. Keluarga dan anak mampu menggunakan optimal
koping terhadap tantangan karena adanya 3. Berikan perawatan yang konsisten
ketidakmampuan 4. Tingkatkan komunikasi verbal dan stimulasi
3. Keluarga mampu mendapatkan sumber- taktil
sumber sarana komunikasi 5. Berikan instruksikan berulang dan sederhana
6. Dorong anak melakukan perawatan sendiri
4. Kematangan fisik
7. Manajemen perilaku anak yang sulit
5. Status nutrisi seimbang 8. Dorong anak melakukan sosialisasi dengan
(Moorhead, 2008) kelompok
9. Ciptakan lingkungan yang aman
(Bulechek, 2008)
DAFTAR PUSTAKA