Speech Delay

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN INDIVIDU

RESUME KEPERAWATAN PADA PASIEN An. “F” DENGAN SPEECH


DELAY DI POLIKNIK TUMBUH KEMBANG RSUP Dr. SARDJITO
Dosen Mata Ajar : Fika Nur Indriasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

Ardiana Pratiwi
2820173046

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas individu Praktik Klinik Keperawatan
Anak semester V, pada :

Hari : Senin
Tanggal : 21 Oktober 2019
Tempat : Poliklinik Tumbuh Kembang RSUP Dr. Sardjito

Praktikan

Ardiana Pratiwi

Pembimbing Lahan (CI) Pembimbing Akademik

Sutiti Martaji, AMK Fika Nur Indriasari., S. Kep., Ns.,M.Kep

BAB I
KONSEP DASAR MEDIK

A. Tinjauan tentang bahasa


Pengertian Bicara
Kemampuan bicara dan bahasa adalah dua hal yang diukur secara terpisah
dan secara bersama-sama dianggap mencerminkan kemampuan lisan seorang
anak secara keseluruhan. Pengertian antara berbahasa dan berbicara adalah
dua hal yang serupa tapi tidak sama,menurut Benson kedua kemampuan
tersebut juga sangat berkaitan dengan proses berfikir,proses bicara
berlangsung karena ingin memenuhi kebutuhan menyampaikan pikiran atau
perasaan (Ahmad Rudiyanto, 2018).

Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang untuk
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat
bergaul oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi lebih efektif sejak
individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejalan dengan
perkembangan hubungan sosial maka perkembangan bahasa oleh anak
dimulai dengan meraba (suara tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu
kata,dua suku kata,menyusun kalimat sederhana,dan seterusnya melakukan
sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks (Sakun, 2016).
Perkembangan bahasa menjadi salah satu indikator bagi keseluruhan
kemampuan perkembangan kognitif anak yang pada akhirnya berpengaruh
terhadap pencapaian keberhasilannya disekolahnya kelak (Fitri Hartanto,
2011).
Perkembangan bahasa adalah suatu perkembangan yang kontinyu terus-
menerus dan kualitasnya semakin lama semakin baik. Secara umum menurut
Julia Maria (2017) perkembangan bahasa dibagi menjadi 4 periode yaitu :
1. Periode pralingual/preverbal(usia tahun pertama)
sampai dengan usia setahun orang mengatakan adalah usia makan dan
tidur belum mampu mengucapkan ucapan yang disebut bahasa melakukan
bahasa simbolik (non verbal).
2. Periode lingual dini/awal verbal( usia 1- 2,6 tahun)
Adalah, anak mulai memahami apa yang diucapkan oleh orang-orang
disekitarnya,perkembangan ini disebut perkembangan semantik aktif.
3. Periode diferensiasi (Usia 2,6 - 5 tahun)
Periode ini perkembangan bahasa dan bicara anak berkembang sangat
cepat, perkembangan bicaranya berkembang seiring dengan
perkembangan kreativitas.
4. Periode pematangan (usia 5 tahun keatas)
Periode ini anak memantapkan kemampuan bahasa dan bicara sesuai
dengan tahap perkembangannya.

Aspek Bahasa yang Baik


Menurut Julia Maria (2008) Aspek bahasa yang baik meliputi:
1. Aspek Fonologi
Dimana anak membedakan dengan benar bunyian yang diucapkan oleh
orang sekitarnya
2. Aspek Gramatika
Aspek gramatika dibagi menjadi 2 :
a. Aspek morfologi ,dimana anak bisa mengenal kata kerja dan kata
benda untuk kemudian mampu membentuk kalimat
b. Aspek sintaksis, dimana anak mengenal struktur dan urutan kalimat
3. Aspek Semantik
Dimana seorang anak bisa memahami apa yang diucapkannya.

B. Tinjuaun tentang Speech Delay


Definisi
Keterlambatan bicara (speech delayed) istilah yang sering digunakan
oleh para dokter tumbuh kembang anak sedangkan para neurolog
menyebutkannya sebagai developmental dysphasia ,dibagian otak tidak
terdapat cacat otak,tetapi masalahnya berupa masalah tumbuh kembang.
Seorang profesor yang ahli dibidang bicara,bahasa dan pendengaran,dari
universitas purdue bahwa masalah bicara anak ini adalah masalah
ketertinggalan perkembangan (Julia Maria, 2017). Keterlambatan bicara
merupakan kegagalan pencapaian tahapan perkembangan sesuai usianya.
Keterlambatan dalam berbicara adalah suatu kecenderungan dimana anak
sulit dalam mengekspresikan keinginan atau perasaan pada orang lain seperti,
tidak mampu dalam berbicara secara jelas, dan kurangnya penguasaan kosa
kata yang membuat anak tersebut berbeda dengan anak lain sesusianya
(Khoriyah, 2016).

Tanda dan Gejala


1. Pada usia 6 bulan anak tidak mampu memalingkan mata serta kepalanya
terhadap suara yang datang dari belakang atau samping
2. pada usia 10 bulan anak tidak memberi reaksi terhadap panggilan
namanya sendiri
3. pada usia 15 bulan tidak mengerti dan memberi reaksi terhadap kata-kata
jangan, da-da, dan sebagainya
4. pada usia 18 bulan tidak dapat menyebut sepuluh kata tunggal
5. pada usia 20 bulan tidak memberi reaksi terhadap perintah (misalnya
duduk, kemari, berdiri)
6. pada usia 24 bulan tidak bisa menyebut bagian-bagian tubuh
7. pada usia 24 bulan memiliki perbendaharaan kata yang sedikit/tidak
mempunyai kata-kata huruf Z pada frase
8. pada usia 24 bulan belum mampu mengetengahkan ungkapan yang terdiri
dari 2 buah kata
9. pada usia 30 bulan ucapannya tidak dapat dimengerti oleh anggota
keluarganya
10. pada usia 36 bulan belum dapat menggunakan kalimat-kalimat sederhana
11. pada usia 36 bulan tidak bisa bertanya dengan menggunakan kalimat
tanya yang sederhana
12. pada usia 3,5 tahun selalu gagal menyebutkan kata akhir

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Bicara (Speech


Delay)
Menurut Wenty (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan
bicara antara lain:
1. Multilingual
2. Kurangnya kesempatan untuk berpraktek bicara
3. Kurangnya motivasi untuk berbicara
4. Bimbingan
5. Hubungan dengan teman sebaya
6. Penyesuaian diri
7. Kebiasaan menonton televisi
8. Gangguan pendengaran
9. Kelainan organ bicara
10. Retardasi Mental
11. Genetik Herediter
12. Kelainan Sentral
13. Gangguan emosi dan perilaku
Anak yang terlambat berbicara disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Menurut Rumini dan Siti Sundari memaparkan sembilan
faktor yang mempengaruhi perkembangan bicara anak diantaranya:
kecerdasan, jenis disiplin, posisi urutan anak, besarnya keluarga, status
ekonomi sosial, ras, berbahasa dua, suara yang sangat gaduh, dan gaya bicara.
Ditambahkan menurut Hurlock faktor yang melatarbelakangi anak speech
delay yaitu: anak kembar an jenis kelamin. Sedangkan Yusuf menambahkan
satu faktor lagi yaitu faktor kesehatan (Khoriyah, 2016). Penelitian
menunjukkan penyebab gangguan bicara karena faktor lingkungan yaitu
antara lain lingkungan yang sepi ,status ekonomi sosial,tehnik pengajaran
orantua yang salah ,atau sikap orang lain yang tidak menyenangkan (Eka
Nilawati, 2010).

Jenis Keterlambatan Bicara Berdasarkan Faktor penyebabnya


Jenis keterlambatan bicara berdasarkan factor penyebabnya menurut Isti
Nur Hidayati 2013 yaitu:
1. Disaudia
Merupakan terlambat bicara disesbabkan oleh gangguan pendengaran.
2. Dislogia
Keterlambatan bicara disebabkan oleh kapasitas berfikir atau kecerdasan
yang dibawah normal
3. Distartia
Keterlambatan bicara yang disebabkan akibat dari adanya
keluimpuhan,kelemahan,gangguan koordinasi alat-alat ucap atau organ
4. Disglosia
Keterlambatan bicara disebabkan oleh psikososial yaitu faktor lingkungan
dan gejala psikologis.

Pathway Speech Delay

Lingkungan Emosi Kerusakan otak


1. Sosial ekonomi 1. Ibu tertekan 1. Kerusakan
rendah 2. Gangguan serius neuromuskuler
2. Tekanan keluarga pada orangtua/anak 2. Sensori motorik
3. Keluarga bisu 3. Serebral palsi
4. bahasa 4. Masalah persepsi

Masalah pendengaran
Gangguan bahasa
Kongenital/Didapat
Ekspresif dan Reseptik

Risiko keterlambatan Gangguan bicara Kesulitan Belajar


perkembangan dengan
faktor resiko gangguan
kongenital/pendengaran Tidak Mampu
berkomunikasi
Risiko pertumbuhan tidak
propesional dengan faktor
Gangguan resiko kesulitan belajar
Perkembangan

Hambatan komunikasi
verbal b.d Gangguang
Perkembangan
Intervensi yang dapat dilakukan
Keterlambatan bicara yang dialami oleh anak mengakibatkan mereka
mengalami sejumlah hambatan, Seperti kesulitan berkomunikasi hambatan
belajar maupun berfikir. Berikut adalah intervensi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi keterlambatan berbicara anak menurut Yurita Erviana 2017:
1. Orang tua dapat melatih wicara pada saat tahap preverbal seperti rajin
mengajak bicara, membacakan cerita.
2. Terapis wicara pada saat masih dalam tahap awal verbal untuk melatih
wicara dan tehnik artikulasi.
3. Disekolah oleh guru bahasa atau ahli bahasa.
4. Konsultasikan ke dokter atau psikolog terhadap tumbuh kembang anak.
5. Berikan anak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-teman
sebayanya.
6. Mengajarkan pada anak dengan pengucapan yang jelas.
7. Melibatkan anak berbicara pada setiap keadaan.
8. Tidak mengikuti pola belajar anak yang salah (keliru).
Menurut Jalogo keluarga adalah tempat pertama dalam mengembangkan
kemampuan bahasa anak, kemampuan berbicara dipengaruhi oleh pola asuh
yang kreatif, inofatif.

Terapi yang dapat dilakukan


Terapi yang dapat dilakukan pada anak dengan keterlambatan bicara
menurut Isti Nur Hidayati (2013) adalah:
1. Terapi bicara
Terapi bicara yang biasannya menggunakan audio,vidio dan cermin
2. Terapi oral motorik
Terapi ini tidak melibatkan proses bicara melainkan seperti minum dari
sedotan,meniup balon,meniup terompet bertujuan agar memperkuat otot
yang digunakan untuk berbicara
3. Terapi intonasi melodi
Musik dan melodi yang bertempo lambat ,tekanan yang berbeda.
Pemeriksaan Penunjang
1. BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry)
2. Pemeriksaan Audiometri
3. CT Scan
4. Denver Developmental Screening Test
5. TES OAE (Oto Acoustic Emission)

Komplikasi
1. Gangguan bahasa ekspresif
2. Gangguan bahasa reseptif ekspresif
3. Gangguan phonological
4. Gagap

C. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Fokus pengkajian pada anak 2- 3 tahun yang mengalami gangguan bicara:
Data Subyektif :
1. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:
a. Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata?
b. Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu
kalimat?
c. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata
baru?
d. Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat
yang diucapkan?
e. Siapa yang mengasuh dirumah?
f. Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah?
g. Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata?
h. Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-
kata?
2. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
a. Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata?
b. Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin
mengungkapkan suatu ide?
c. Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata,
menggoyangkan kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan
kata-kata baru yang sulit diucapkan?
d. Apa yang anda lakukan jika hal diatas ditemukan?
e. Apakah anak anda pernah/sering mengilangkan bunyi dari suatu kata.
f. Apakah anak anda sering menggunakan akata-kata yang salah tetapi
mempunyai bunyi yang hampir sama dalam suatu kata?
g. Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda?
h. Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak
anda?
i. Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan
fungsi SSP seperti infeksi antenatal (rubbela syndrome), perinatal
(trauma persalinan), post natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor
intra kranial, konduksi elektrik otak)
Data obyektif :
1. Kemampuan menggunakan kata-kata.
2. Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan
bahasa, malas bicara).
3. Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa.
4. Umur anak.
5. Kemampuan membuat kalimat.
6. Kemampuan mempertahankan kontak mata.
7. Kehilangan pendengaran (kerusakan indera pendengaran).
8. Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi.
9. Gangguan fungsi neurologis.
Diagnosa Keperawatan
Menurut Herdman (2014) diagnosa keperawatan yang sering muncul pada
anak dengan speech delay yaitu:
1. Hambatan komunikasi verbal b.d Gangguang Perkembangan
2. Risiko pertumbuhan tidak propesional dengan faktor resiko kesulitan
belajar
3. Risiko keterlambatan perkembangan dengan faktor resiko gangguan
kongenital/pendengaran
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Hambatan Komunikasi verbal b.d NOC : Communication : expressive NIC : Communication enhancement : speech
gangguan perkembangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama defisit
pasien tidak mengalami hambatan komunikasi 1. Menggunakan kata-kata yang sederhana dan
kalimat yang pendek.
verbal, dengan kriteria hasil: 2. Berdiri di depan pasien ketika berbicara.
1. Mampu menggunakan bahas a 3. Mendorong pasien untuk mengulang kata – kata
2. Jelas dalam berbicara 4. Kaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi.

2 Risiko pertumbuhan tidak proporsional NOC: Growth, Nutritional status, Nutrient NIC: Developmental care
dengan faktor resiko kesulitan belajar intake, appetite 1. Bangun hubungan saling percaya dengan anak
2. Buat interaksi 1:1 dengan anak
3. Identifikasi kebutuhan khusu anak dan adaptasi
yang dibutuhakan
4. Buat hubungan terapeutik dan supportif dengan
orang tua
5. Sediakan kepada orang tua secara akurat, tentang
informasi actual terhadap kondisi anak,
pengobatan dan kebutuhanny.
6. Bantu orang tua untuk mengenali perkembangan
anaknya
7. Ajarkan kepada orang tua tentang penanda
perkembangan normal
8. Demonstrasikan aktifitas yang menunjang
perkembangan
9. Ajarkan tentang perilaku yang sesuaidengan usia
anak
10. Ajarkan tentang mainan dan benda-benda yang
sesuai dengan usia anak
11. Diskusikan hal-hal terkait kerjasma orang tua
dan anak
12. Kaji faktor penyebab gangguan perkembangan
anak

3 Risiko keterlambatan perkembangan NOC : Growth and development, deayed NIC : Peningkatan perkembangan anak dan
b.d. faktor resiko gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama remaja
kongenital/pendengaran klien dapat meningkatkan perkembangan 1. Kaji faktor penyebab gangguan perkembangan
anak
kecemasan pasien teratasi dengan kriteria hasil:
2. Identifikasi dan gunakan sumber pendidikan
1. Anak berfungsi optimal sesuai tingkatnya
untuk memfasilitasi perkembangan anak yang
2. Keluarga dan anak mampu menggunakan optimal
koping terhadap tantangan karena adanya 3. Berikan perawatan yang konsisten
ketidakmampuan 4. Tingkatkan komunikasi verbal dan stimulasi
3. Keluarga mampu mendapatkan sumber- taktil
sumber sarana komunikasi 5. Berikan instruksikan berulang dan sederhana
6. Dorong anak melakukan perawatan sendiri
4. Kematangan fisik
7. Manajemen perilaku anak yang sulit
5. Status nutrisi seimbang 8. Dorong anak melakukan sosialisasi dengan
(Moorhead, 2008) kelompok
9. Ciptakan lingkungan yang aman
(Bulechek, 2008)
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek G.M., Howard K.B., Joanne M.D. 2008. Nursing Intervention


Classification (NIC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc
Eka Nilawati, Dadan Suryana. 2010. Gangguan Terlambat Bicara (Speech Delay)
dan Pengaruhnya Terhadap Sosial Skill Anak Usia Dini. Padang:
Universitas Negeri Padang, hlm.5

Herdman, Kamitsuru. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses:


Definitions and Classification 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell.
Isti, Nur Hidayati, dkk. 2013. Gangguan Bahasa dan Bicara. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta, hlm.8

Julia Maria, Vantiel. 2008. Anakku Terlambat Bicara. Jakarta: Prenada


Media Grub
Julia, Maria Van Tiel. 2017. Anakku Gifted Terlambat Bicara. Jakarta:
KENCANA, hlm 2
Khoriyah, dkk. 2016. Model Pengembangan Kecakapan Anak yang
Terlambat Berbicara. Aceh: Universitas Syiah Kuala Darrussalam, hlm 39
Moorhead, Sue, dkk. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC), Fifth
Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc
Wenty, Anggraini. 2011. Keterlambatan Bicara. Semarang: Unniversitas
Negeri Semarang, hlm. 244-24
Yurita, Erviana. 2017. Strategi Guru Dalam Menangani Gangguan
Berbahasa Khusus Serta Implikasinya Terhadap Ketrampilan Sosial Anak Usia
Dini. Yogyakarta: UIN sunnan Kalijaga, hlm.4

Anda mungkin juga menyukai