Laporan Praktikum 7a
Laporan Praktikum 7a
Laporan Praktikum 7a
PEMETAAN DIGITAL
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemetaan Digital)
Disusun Oleh:
Kelompok VII A
Lutfi Faizal Rifai 21110118120004
Feby Artani Kusumadjati 21110118120008
Kholifatussholikhakh 21110118120023
Erwinda Yuliyanti 21110118120026
Fakhry Nur Mahmudi 21110118140039
Sentanu Aji
NIM.21110116120013
Menyetujui,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan dalam teknologi komputer memungkinkan perpindahan
media untuk pemetaan menjadi digital. Peta dapat diterjemahkan dalam bentuk
biner yang merupakan representasi dari pixel-pixel gambar. Dari bentuk tersebut,
didapatkan informasi geografis yang merepresentasikan dari bentuk sebenarnya.
Pada pemetaan digital berbagai jenis peta diklasifikasikan berdasarkan
sifat, skala, macam dan dapat diintegrasikan menjadi satu kesatuan. Dalam
penggunaanya, pemetaan digital dapat menjadi lebih fleksibel karena banyaknya
informasi yang dimiliki dan kemudahan dalam pengaksesan (Ichtiara, 2008).
Terdapat tiga informasi umum yang dapat dimasukkan dalam peta digital:
1. Informasi geografis, menyediakan informasi mengenai bentuk-bentuk
dari fitur geografis yang spesifik.
2. Informasi atribut, menyediakan informasi non-grafis tambahan
mengenai tiap-tiap fitur.
3. Informasi tampilan, menjabarkan informasi mengenai bagaimana
tampilan fitur pada layar.
Bentuk pemetaan digital yang paling sederhana adalah memindahkan
media peta yang tadinya dalam bentuk kertas dipindahkan ke dalam komputer
menjadi format JPEG misalnya. Dengan adanya peta digital informasi mengenai
bumi tidak hanya terbatas oleh media dua dimensi. Dapat dilakukan eksplorasi
mengenai permukaan bumi hingga lingkup tiga dimensi. Informasi mengenai
ruang bumi sebenarnya sangat kompek, dalam opeta digital ini yang
menunjukkan aspek-aspek mengenai ruang, waktu, lokasi dan hubungan antar
ruang (Ichtiara, 2008).
Melihat begitu besar manfaat yang didapat melalui proses pemetaan secara
digital ini maka selayaknya ilmu pemetaan digital ini mendapat prioritas dalam
kajian ilmu geodesi yang kemudian secara lebih mendalam dipelajari dalam mata
kuliah Pemetaan Digital.
I.2 Maksud dan Tujuan
Mengaplikasikan semua materi ataupun teori yang telah didapatkan selama
perkuliahan mata kuliah Pemetaan Digital. Sehingga diharapakan mampu untuk:
1. Melakukan serangkaian kegiatan pengukuran dengan menggunakan
alat Total Station.
2. Mampu melakukan pengolahan data hasil pengukuran.
3. Mampu melakukan penggambaran peta hasil data pengukuran secara
digital.
Tujuan dari praktikum pemetaan digital ini antara lain adalah:
1. Menerapkan teori – teori yang diperoleh dari kuliah Pemetaan Digital,
2. Menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pemetaan Digital,
3. Agar mahasiswa memahami mengenai proses pembuatan peta situasi
secara digital, mulai dari tahap pengukuran lapangan sampai
penggambaran di Autocad.
I.3 Ruang Lingkup Pengukuran
Praktikum pemetaan digital ini meliputi kegiatan pengumpulan data
melalui pengukuran. Metode yang digunakan dalam pengukuran ini menggunakan
metode pengukuran terestris, dimana proses pengambilan dan pengumpulan data
dilakukan secara langsung dilapangan. Alat ukur yang digunakan adalah dengan
menggunakan alat ukur digital Total station, selanjutnya dilanjutkan dengan
pengolahan data hasil ukuran untuk selanjutnya diolah menjadi peta digital yang
berupa peta situasi dan kontur beserta poligon daerah ukuran. Pembuatan peta
digital ini dengan menggunakan perangkat lunak Autocad.
I.4 Lokasi dan Waktu Pengukuran
Lokasi praktikum pengukuran Pemetaan Digital dilakukan di daerah
Teknik Industri dan Teknik Mesin pada tanggal 23 September 2019 sampai
dengan 26 September 2019.
4 3 3...............................4
Za = Zp + ∆hpa
Keterangan :
a : Titik detail
P : Poligon yang diketahui koordinatnya
αPa : Azimuth sisi Pa
Pengambilan detail dipilih dari titik poligon yang terdekat dan mudah. Sket detail
lapangan perlu dibuat agar penggambarannya menjadi lebih mudah.
II.4 Auto CAD Land Development
III.1.7 Pengertian Auto CAD Land Development
AutoCAD Land Development (ALD) adalah salah satu perangkat lunak
yang berbasis pada program AutoCAD, namun lebih diarahkan secara khusus
untuk dapat diaplikasikan dalam mengelola pemetaan dan dasar-dasar
perancangan pekerjaan sipil rekayasa.
Setelah program AutoCAD Land Development dijalankan, maka dapat
dilihat pada monitor tampilan seperti Gambar 2.7 di bawah ini. Pada layar
monitor dibagi menjadi dua ruang. Ruang di bagian kiri dinamakan layer
proyek. Ia berfungsi sebagai petunjuk nama gambar (Drawing Name) yang
sedang diaktifkan pada file proyek dan file khusus lainnya seperti drawings,
topologies, link templates, data sources, dan query library. Sedangkan ruang di
bagian kanan disebut layer kerja yang digunakan sebagai tempat untuk
menggambar.
Di sekitar kedua layer tersebut terdapat beberapa menu dalam bentuk
tulisan maupun simbol untuk mengoperasikan ALD, antara lain:
1. File kerja menunjukkan sebuah nama file yang sedang digunakan untuk
bekerja.
2. Menu bar merupakan deretan menu yang telah disediakan dalam bentuk
tulisan, sehingga dapat dibaca.
3. Tool bar juga merupakan susunan lembar-lembar gambar seperti halnya
media transparan yang digunakan untuk melukis banyak gambar, yang
pada tiap layernya terlukis potongan dari gambar utama (lengkap),
sehingga bilamana seluruh layer ditumpang-tindihkan akan menjadi
satu kesatuan gambar utama yang lengkap.
4. Cursor merupakan simbol berwujud palang (dua garis bersilang) yang
digerakkan mengikuti gerakan mouse, sebagai ganti jari telunjuk tangan
pengguna untuk menekan (klik) tombol ikon, menu maupun gambar
pada sources, dan query library. Sedangkan ruang di bagian kanan
disebut layer kerja yang digunakan sebagai tempat untuk menggambar.
Di sekitar kedua layer tersebut terdapat beberapa menu dalam bentuk
tulisan maupun simbol untuk mengoperasikan ALD, antara lain:
1. File kerja menunjukkan sebuah nama file yang sedang digunakan untuk
bekerja.
2. Menu bar merupakan deretan menu yang telah disediakan dalam
bentuk tulisan, sehingga dapat dibaca.
3. Tool bar juga merupakan susunan lembar-lembar gambar seperti
halnya media transparan yang digunakan untuk melukis banyak
gambar, yang pada tiap layernya terlukis potongan dari gambar utama
(lengkap), sehingga bilamana seluruh layer ditumpang-tindihkan akan
menjadi satu kesatuan gambar utama yang lengkap.
4. Cursor merupakan simbol berwujud palang (dua garis bersilang) yang
digerakkan mengikuti gerakan mouse, sebagai ganti jari telunjuk
tangan pengguna untuk menekan (klik) tombol ikon, menu maupun
gambar pada layer kerja.