Askep Kejang Demam
Askep Kejang Demam
Askep Kejang Demam
Disusun Oleh :
3D
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Berikut ini, kami mempersembahkan sebuah makalah (karya tulis)
yang berjudul Asuhan Keperawatan pada anak dengan Penyakit Kejang Demam.
Namun kami menyadari bahwa makalah Asuhan Keperawatan ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak. Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat
kekurangan atau kekeliruan dalam makalah ini, kami memohon maaf, karena
kami pun dalam proses belajar..
Dengan demikian, tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada para
pembaca. Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga dapat bermanfaat.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembelajaran ilmu
keperawatan khususnya, dan pendidikan pada umumnya
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejang demam adalah suatu kondisi kejang disertai demam ditandai
dengan kenaikan suhu diatas 38℃ yang dikarenakan oleh ekstrakranium (Bararan
dan Jaumar, 2013). Kejang demam yaitu suatu kondisi penyakit yang diderita oleh
anak-anak dengan usia sekitar 6 bulan sampai 4 tahun (Wulandari dan Erawati,
2016).
Kondisi kejang demam yang dialami oleh anak berbeda – beda,
bergantung pada nilai ambang kejang masing – masing anak. Oleh karena itu,
setiap terjadi serangan kejang harus mendapatkan penanganan yang cepat dan
tepat, apalagi kejang dengan waktu yang cukup lama dan berulang. Keterlambatan
penanganan maupun kesalahan dalam prosedur dapat berakibat pada gejala sisa
pada anak, bahkan dapat berakhir pada kematian (Fida dan Maya, 2012).
Prevalensi kejang demam sekitar 2-5% pada balita. Biasanya terjadi pada
anak umur 6 bulan sampai 5 tahun. Insiden terjadinya kejang demam
diperkirakan mencapai 4-5% dari jumlah penduduk di Amerika Serikat, Amerika
Selatan, dan Eropa Barat. Namun di Asia angka kejadian kejang demam lebih
tinggi, seperti di Jepang dilaporkan antara 6-9% kejadian kejang demam, 5-10%
di India, dan 14% di Guam (Hernal, 2010). Kejadian kejang demam di Indonesia
disebutkan pada 2-5% anak berumur 6 bulan sampai dengan 3 tahun dan 30%
diantaranya akan mengalami kejang demam berulang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya; usia, jenis kelamin,
riwayat kejang dan epilepsi dalam keluarga, dan normal tidaknya perkembangan
neurologi. Diantara semua usia, bayi yang paling rentan terkena kejang demam
berulang. Risiko tertinggi pada umur di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 50%
ketika kejang demam pertama. Sedang bila kejang pertama terjadi pada umur
lebih dari 2 tahun maka risiko berulangnya kejang sekitar 28%. Selain itu, dari
jenis kelamin juga turut mempengaruhi. Meskipun beberapa penelitian
melaporkan bahwa anak laki-laki lebih sering mengalami kejang demam
dibanding anak perempuan, namun risiko berulangnya kejang demam tidak
berbeda menurut jenis kelamin. Riwayat kejang dalam keluarga merupakan risiko
tertinggi yang mempengaruhi berulangnya kejang demam, yaitu sekitar 50-100%,
dan anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan neurologi
meningkatkan risiko terjadinya kejang demam berulang (Nadirah, 2011).
Kejang demam pada anak membuat orangtua kawatir khususnya seorang
ibu, karena ibu dibuat stress dan rasa cemas yang luar biasa. Bahkan, ada
beberapa yang menganggap bahwa kejang membuat anaknya bisa meninggal.
Beberapa ibu panik ketika anak mereka demam dan melakukan kesalahan dalam
mengatasi demam dan komplikasinya. Kesalahan yang dilakukan ibu salah
satunya disebabkan karena kurang pengetahuan dalam menangani (Hazaveh,
2011).
Dari banyaknya kasus kejang demam yang dialami pada anak, menjadikan
kami untuk mengulas lebih banyak mengenai kejang demam sehingga dapat
memberikan apersepsi yang sama dalam pengertian, tanda gejala, penatalaksanaan
ataupun penanganan yang dapat diberikan oleh keluarga maupun petugas
kesehatan sehingga kasus kejang demam dapat teratasi dengan baik.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan kejang demam ?
b. Apakah etiologi dari kejang demam ?
c. Apakah manifestasi klinis dari kejang demam ?
d. Bagaimana patofiologi dari kejang demam ?
e. Bagaimana pathway dari kejang demam ?
f. Apa pemeriksaan penunjang dari kejang demam ?
g. Apa sajakah komplikasi dari kejang demam ?
h. Bagaimana penatalaksanaan dari kejang demam ?
i. Apa sajakah diagnosa yang sering muncul pada pasien kejang demam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum:
Untuk memperoleh informasi mengenai penyakit kejang demam pada
anak.
2. Tujuan khusus:
a) Untuk mengetahui definisi penyakit kejang demam pada anak
b) Untuk mengetahui etiologi penyakit kejang demam pada anak
c) Untuk mengetahui manifestasi klinik penyakit kejang demam pada anak .
d) Untuk mengetahui patofisiologi penyakit kejang demam pada anak.
e) Untuk mengetahui pathway penyakit kejang demam pada anak.
f) Untuk mengetahui komplikasi penyakit kejang demam pada anak.
g) Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang penyakit kejang demam pada
anak.
h) Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit kejang demam pada anak.
i) Untuk mengetahui diagnosa penyakit kejang demam pada anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kejang demam
Asidosis
H. Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Perencanaan
Keperawatan
1. Resiko Setelah dilakukan 1. Kaji status pernapasan
Ketidakefektifan tindakan selama 3x24 klien
Pola napas B.D jam pasien diharapkan 2. Kaji penyebaab
Obstruksi jalan dapat melakukan pola ketidakefektifan
napas napas efektif. pernapasan
Kriteria hasil : 3. Auskultasi tulang paru
Tidak terjadi obstruksi dan observasi pernapasan
atau aspirasi rencana klien
tindakan keperawatan 4. Longgarkan pakaian
klien
5. Lakukn section bila
perlu, beri O2 sesuai
kebutuhan
6. Kolaborasi dengan
dokter pemberian terapi
obat, tindakan dan
pemeriksaan
2. Resiko cedera Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan
B.D Kurangnya tindakan selama 3x24 penyebab timbulnya
kesadaran jam pasien diharapkan kejang
,gerakan tonik tidak terjadi cedera atau 2. Jaukan benda-benda
atau klonik komplikasi tajam
Kriteria Hasil : 3. Kaji dan monitoring
Tidak ada perlukaan tingkat kesadaran
kesadaran ,kompos ,adanya kejang
mentis 4. Kolaborasi dengan
dokter untuk
penangganan medis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kejang merupakan suatu perubahan fungsi pada otak secara
mendadak dan sangat singkat atau sementara yang dapat disebabkan oleh
aktivitas otak yang abnormal serta adanya pelepasan listrik serebral yang
sangat berlebihan, kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal diatas 38○C). Dan kejang demam merupakan penyakit yang diderita
oleh anak-anak dengan usia sekitar 6 bulan sampai 4 tahun.
Ada faktor yang memicu anak kejang demam diantaranya : faktor
perinatal, faktor genetika, penyakit infeksi, demam, gangguan
metabolisme, trauma, gangguan sirkulasi, penyakit degenerative susunan
saraf, gangguan sirkulasi, neoplasma.
Adapun klasifikasi kejang demam dibagi menjadi 2 yaitu : Kejang
demam sederhana ; kejang demam yang berlangsung dalam waktu yang
singkat kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri. Dan
yang kedua yaitu kejang demam komplek ; kejang demam dengan ciri
sebagai berikut : lama kejang >15 menit, kejang berulang atau lebih dari 1
kali dalam 24 jam.
Penanganan pertama dalam merawat pasien kejang demam yaitu :
a. Baringkan pasien dengan diusahakan mencari tempat yang rata,
kepala dimiringkan, pasangkan sudip lidah yang sudah
dibungkus dengan kasa.
b. Singkirkan benda-benda yang ada disekitar pasien
c. Longgarkan maupun lepaskan pakaian yang mengganggu
pernapasan.
d. Bila suhu tinggi berikan kompres hangat
B. Saran
1) Bagi Pendidikan
Memberikan tambahan referensi tentang kejang demam,
bagaimana cara penatalaksanaan medisnya. Apa saja terapi yang harus
diberikan dan hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk menghindari
kejang demam.
2) Bagi Tenaga Kesehatan
Penatalaksanaan yang efektif dan efisien pada pasien untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dan mencegah terjadinya
komplikasi.
3) Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu mengetahui penatalaksanaan medis
terhadap penderita kejang demam, apa saja peyebab, tanda-tanda
klinisnya dan terapi apa saja yang diberikan pada penderita kejang
demam serta bagaimana cara mencegahan yang tepat.
DAFTAR PUSTKA
Fida & Maya. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jogjakarta :
D-Medika
Hidayat, A Aziz Alimul. 2008. Pengantar Konsep Dsar
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Markam, Soemarmo. 2009. Penuntun Neurologi. Tangerang :
Binarupa Aksara.
Ngastiyah. 2012. Perawatan Anak Sakit . Ed ke-2. Jakarta : EGC.
Nugroho, Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas: Anak,
Bedah, Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sodikin. 2012. Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta
: Pustaka Pelajar.
Waskitho, Punguh Arifin. 2013. Asuhan Keperawatan Hipertermia.
Jakarta : EGC
Widodo, Dwi Putro. 2011. Kumpulan Tips Pediatri. Ed. 2 : Badan
Penerbit IDAI
Wulandari , D., & Erawati, M. 2016. Buku Ajar Keperawatan
Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.