Askep Kasus Drowning
Askep Kasus Drowning
Askep Kasus Drowning
131511133130/A2
KASUS:
Ny.H dibawa ke IRD Rumah Sakit Harapan Kasih dalam keadaan masih hidup setelah tenggelam
di sungai akibat terpeleset saat mencuci baju dipinggir sungai. Ny.H tidak bisa berenang saat
terpeleset Ny.H langsung tenggelam ke sungai yang kedalamannya cukup dalam. Setelah 20
menit Ny.H baru bisa diselamatkan oleh orang sekitar yang ada di sungai. Saat datang ke IRD
Ny.H mengalami hipoksia dan paru-parunya penuh dengan air. Pernafasan Ny.H juga tidak
teratur. Dari hasil pemeriksaan, TD: 80/50 mmHg, Nadi: 140x/menit, S: 35°C, RR: 30x/menit
A. Pengkajian
a) Identitas Klien
Nama : Ny.H
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk : 01 April 2019
Usia : 40 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Surabaya
b) Keluhan Utama
Klien tenggelam akibat terpeleset saat mencuci baju di sungai
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien di bawa ke IRD dalam keadaan masih hidup setelah tenggelam akibat
terpeleset saat mencuci baju di sungai. Karena tidak bisa berenang Ny.H langsung
tenggelam saat jatuh ke sungai yang cukup dalam selama 20 menit. Dalam
pemeriksaan di IRD didapatkan Ny.H mengalami hipoksia dan paru-parunya terisi
air.
d) Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat penyakit dahulu
e) Pemeriksaan Fisik Primer
a. Airway
Terjadi sumbatan jalan nafas akibat paru terisi cairan
b. Breathing
Terjadi peningkatan frekuensi nafas, nafas dangkal, dan cepat
c. Circulation
Terjadi penurunan curah jantung
d. Disability
Terjadi penurunan kesadaran
e. Exposure
Tidak ada jejas
f) Pemeriksaan Fisik Sekunder
B1 (Breathing)
Klien mengeluh sesak dan sulit bernafas, pernafasan cepat dan dangkal, RR
30x/menit
B2 (Blood)
Tekanan darah 80/50 mmHg, klien tampak pucat, sianosis, dan nadi
meningkat 140x/menit
B3 (Brain)
Klien mengalami penurunan kesadaran, GCS 356 (mata terbuka dengan
perintah, orientasi baik, dan mampu berbicara, bereaksi terhadap perintah
verbal)
B4 (Bladder)
Tidak ada keluhan
B5 (Bowel)
Tidak ada keluhan
B6 (Bone)
Tidak ada keluhan
B. Analisa Data
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 DO: Drowning Gangguan
Nafas klien dangkal ↓ Pertukaran Gas
dan cepat Voluntary breath
TTV: ↓
TD: 80/50 mmHg Hipoksemia
Nadi: 140x/menit ↓
RR:30x/menit Penurunan fungsi tubuh
GCS: 356 ↓
Involuntary breathing
DS: ↓
Klien mengalami sesak Air masuk ke paru
napas ↓
Peningkatan permebilitas
membran kapiler alveoli
↓
Hipoksia
↓
Gangguan Pertukaran Gas
2 DO: Drowning Bersihan Jalan
Klien mengalami ↓ Nafas Tidak Efektif
hipoksia Voluntary breath
Nafas dangkal dan ↓
cepat Hipoksemia
TTV: ↓
TD: 80/50 mmHg Penurunan fungsi tubuh
Nadi: 140x/menit ↓
RR:30x/menit Involuntary breathing
GCS: 356 ↓
Air masuk paru
DS: ↓
C. Diagnosa Keperawatan
1) D.0001
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan supresi reflek batuk
sekunder akibat aspirasi air ke dalam paru-paru
2) D.0003
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kebocoran alveolar pada kapiler
paru
3) D.0017
Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan kurangnya suplai oksigen
D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. D.0001 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola napas
Bersihan jalan napas keperawatan selama 2x24 (frekuensi napas,
tidak efektif jam klien menunjukkan kedalaman napas, usaha
berhubungan dengan fungsi pernapasan kembali napas).
supresi reflek batuk normal dengan kriteria 2. Monitor bunyi napas
sekunder akibat hasil: tambahan.
aspirasi air ke dalam 1. Bersihan jalan napas 3. Monitor tingkat
paru-paru efektif kesadaran, batuk,
2. Tidak terjadi aspirasi muntah dan kemampuan
menelan
4. Monitori status
pernapasan
5. Perhatikan kepatenan
jalan napas denggan
head-tilt dan chin-lift
(jaw-thrust jika curiga
trauma servikal)
6. Ajarkan teknik batuk
efektif
7. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
E. Evaluasi Keperawatan
a) D.0001
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan supresi reflek batuk
sekunder akibat aspirasi air ke dalam paru-paru
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, klien diharapkan tidak mengalami
bersihan jalan napas tidak efektif
b) D.0003
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kebocoran alveolar pada kapiler
paru
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, klien diharapkan tidak mengalami
gangguan pertukaran gas
c) D.0017
Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan kurangnya suplai oksigen
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, klien diharapkan tidak mengalami
risiko perfusi serebral tidak efektif