Sifat Dasar Akuntansi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Modul Teori Akuntansi Akuntansi

Pertemuan 2:
Sifat Dasar Akuntansi

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan sifat dasar atau prinsip-prinsip yang mendasari akuntansi
keuangan.
2. Mengenal lebih jauh atau mengulang siklus akuntansi sebagai dasar yang
sangat penting dalam memahami proses kelahiran laporan keuangan.

B. Uraian Materi

Dalam teori akuntansi ada elemen teori akuntansi yang menunjukkan tujuan
laporan keuangan, postulat, konsep akuntansi serta prinsip dan teknik atau standar
akuntansi. Perihal ini akan dibahas di bab tersendiri. Teori akuntansi itu lahir dari
praktik akuntansi, yaitu tujuan dibuatnya laporan keuangan. Di sini dirumuskan
apa sebenarnya tujuan laporan keuangan yang diinginkan oleh para pemakainya.
Berdasarkan tujuan itu, ditarik (reduced) apa yang disebut dengan postulat dan
konsep. Dari postulat dan konsep ini maka dirumuskan prinsip atau ciri dasar
akuntansi yang menjadi dasar penyajian informasi akuntansi.
Sifat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi keuangan merupakan
konsep yang harus diyakini kebenarannya sebagai dasar dari ilmu akuntansi itu
dibangun. Prinsip dasar akuntansi ini bisa menjadi dasar keterbatasan atau
sekaligus kekuatan informasi yang nanti akan dibahas lebih lanjut. Banyak kajian
yang telah menawarkan dan yang menjelaskan prinsup atau sifat dasar akuntansi
itu. Dalam APB Statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan element dasar dari
akuntansi (keuangan). Sebagai berikut.

S1 Akuntansi (UNPAM)

1
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

1. Accounting Entity
Dalam menyusun informasi akuntansi, yang menjadi fokus pencatatan
akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang
harus jelas sebagai suatu entity yang terpisah dari badan atau entity
yang lain. Kita tidak bisa mencatat atau menyajikan informasi
akuntansi sekaligus menyangkut suatu perusahaan atau pemiliknya.
Informasi masing-masing terpisah antara satu entity dengan entity yang
lain.

2. Going concern
Dalam menyusu atau dalam memahami laporan keuangan harus
dianggap bahwa perusahaan (entity) yan dilaporkan akan terus
beroperasi di masa-masa yang akan datang, tidak ada sama sekali
asumsi bahwa perusahaan atau usaha ini akan bunbar, tapiu jangan
salah yang menjadi fokus bukan keterus menerusnya, tapi prinsip ini
yang mejadi dasar bagi kewajaran nilai yang dicantumkan dalm
informasi keuangan. Nilai kekayaan dari suatu perusahaan yang
dianggap hidup terus atau going concern tidak akan sama dengan nilai
atau harga kekayaan atau kewajiban dari suatu perusahaan atau
lembaga yang akan dilikuidasi. B iasanya harga atau nialai aset
perusahaan yang sudah dinyatakan bubar atau likuidasi akan jauh lebih
murah dibandingkan dengan harga atau nilai nilai aset yang masih
berjalan.
Banyak pihak yang salah dalam mengartikan konsep going concern
ini. Ada yang menganggap teori akuntansi hanya bisa melaporkan
entitas yang terus-meneru beroprasi. Padahal saat ini banyak lembaga,
organisasi, perusahaan yang didirikan hanya untuk sementara bukan
untuk terus-menerus going concern seperti BPPN (Bada Penyehatan
Perbankan Nasional), kepa itiaan, yayasan atau perusahaan dalam akte
notaris dibatasi hidupnya selama 75 tahun yang berarti ada asumsi
yang bertentangan dengan prinsip going concern dalam arti

S1 Akuntansi (UNPAM)

2
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

berkelanjutan. Memang seorang akuntan harus memberikan opini


terhadap keberlanjutan perusahaan. Ini tidak ada kaitan dengan konsep
going concern ini adalah untuk melindungi publik agar ia jangan
sampai terkecoh dengan perusaan yang memang sudah adapat di nilai
akan bangkrut. Laporan keuangan perusahaan, kepanitiaan, organisasi
yang sifatnya sementara atau umurnya terbatasbisa disusun laporan
keuanganya. Ini bukan berarti melanggar prinsip going concern.
Prinsip ini harus dikaitkan dengan masalah nilai yang tercantum dalam
laporan keuangan bukan dari sudut umurnya atau going concernnya.

3. Measurement
Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sebagai sumber-sumber
ekonomi (Economic Resources) dan kewajiban (liability) beserta
perubahannya yang terjadi akibat operasi perusahaan. Akuntansi
mencoba mengukur nilai suatu aset, kewajiban, modal,hasil, dan biaya.
Yang namanya pengukuran tentu akan memiliki kemungkinan
kesalahan atau kelemahan dalam pengkuran itu. Metode pengukuran
yang dipakai ada beberapa macam. Dalam prinsip diatur ukurnya
adalah moneter.
4. Time period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu,
tanggal tertentu atau periode tertantu. Neraca hanya menggambarkan
nilai kekayaan, utang, dan modal pada saat atau pada tanggal tertentu.
Laporan laba rugi menggambarkan informasi hasil (pendapatan dan
biaya) usaha pada periode tertentu. Sementara itu, laporan Arus Kas
menggambarkan informasi arus kas masuk dan keluar pada periode
tertentu, dari satu tanggal ke tanggal yang lain.
5. Monentery unit
Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk
moneter atau uang. Sermua transaksi perusahaan dikuantitatifkan dan
dilaporkan dalam bentuk nilai uang (rupiah atau dolar misalnya)

S1 Akuntansi (UNPAM)

3
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

bukan unit buah, luas meter,kilogram jumlah orang, dan lain


sebagainya.
6. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi telah dilakukan atau tidak.
Penentuanya bukan ketelibatan kas, tetapi berdasarkan pada faktor
legalnya apakah memang sudah merupakan hak (pendapatan) atau
kewajiban (biaya) perusahaan atau belum. Kaluan sudah, harus dicatat
tanpa menunggu pembayaran atau penerimaan kas.
7. Exchange price
Nilai yang tedapat pada laporan keuangan umumnya berdasarkan pada
harga pertukaran ya ng di peroleh dari harga pasar sebagai pertemuan
bargaining antara pembeli (demand) dan penjua (supply).
8. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindari penafsiran-penafsiran, baik
nilai,harga,umur, jumlah penyisihan harga ragu, kerugian dan
sebagainya. Misalnya taksiran umur aset, taksiran harga persediaan,
harga surat berharga, penyisihan piutang ragu, dan lain sebagainya.
9. Judgment
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlakukan
pertimbangan-pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan atas
keahlian atau pengalaman yang dimilikinya. Misalnya judgment
tentang memilih standar akuntan LIFO, FIFO metode garis lurus, atau
double declining, klasifikasi perkiraan dan sebagainya.
10. General purpose
Informasi yang disajikan dalam keuangan dalam keuangan yang
dihasilkan akuntansi keuangan ditujukan buat pemakai secara umum,
bukan pemakaian khusus.tidak ditujukan kepada bankir,
investor,kreditor,analis,manajemen atau karyawan, tetapi kesemuah
pihak atau publik.
11. Interrelated statement

S1 Akuntansi (UNPAM)

4
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

Neraca, Daftar Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas mempunyai


hibungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Ini
merupaakan salah satu alat kontrol akuntansi sehingga tidak mudah
melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa memperhatikan
hubungan satu pos (akun) dengan pos lainnya.
12. Subtance Over From
Karena akuntansi memberikan informasi yang diprcayai bagi
pengambil keputusan, akuntansi lebih menekankan penggunaan
informasi yang berasal dari kenyataan ekonomis dari suatu kejadian
dari [pada bukti legalnya. Misalnya, dalam akta notaris modal telah
disetor penuh, tetapi kenyataan setoran (transaks) belum ada. Maka,
akuntansi berpihak pada kenyataan yang sebenarnya. Kalau memang
belum ada setoran yang benar-benar telah masuk kerekening perusaan
maka belum bisa dicatat kendatipun secara legal formal dianggap
sudah disetor penuh. Kredit bank yang sudah disetujui, tetapibelum
dimanfaatkan seluruhnya akun dicatat sebesar penggunaannya saja
kendatipu secara legal dana sudah dapat dimanfaatkan atau diambil.
13. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting
dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukan tetap melihat
sinifikannya. Pengertian penting di sini adalah jika informasi itu dapat
mempengaruhi para pengambil keputusan yang normal.
Disamping sifat-sifat tersebut sebenarnya para penulis tersebut lain
mengemukakan sifat-sifat yang terkandung dalam akuntansi keunagan seperti:
1. Laporan Historis
Laporan keuangan pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi.
Tidak mencatat informasi yang akan terjadi atau masa depan. Sehingga
informasinya bukan prediksi kendatipun dari laporan historis kita bisa
melakukan prediksi masa depan dalam keadaan situasi normal ataupun
abnormal.
2. Classification

S1 Akuntansi (UNPAM)

5
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

Informasi melalui laporan keuangan diklasifikasikan sesuai dengan sifat


dasar akuntansi yang dapat memudahkan para pemakainya misalnya
klasifikasi perkiraan berdasarkan likuiditasnya, klasifikasi biaya produksi,
biaya operasi, berguna untuk kepentingan pemilik, kreditor, dan pemakai
lainnya.
3. Summaraization
Transaksi dan kejadian-kejadian yang sama dalam perusahaan
dikelompokkan dan diikthisarkan menurut metode tertentu sesuai dengan
pola yang sudah mapan dalam akuntansi sehingga lebih mudah dipahami
dan dianalisis.
4. Measurement Basis
Dalam pengukuran yang diggunakan dalam akuntansi, ada bermacam-
macam metode pengikiran seperti harga pokok (cost), harga pasar
(market), harga terendah antar harga pokok dan harga pasar atau Locom
(Lower Of Cost Or Market), harga realisasi (realizable value), dan lain-
lain.
5. Verifiability
Setiap informasi dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri sampai
kebukit-bikit dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.
6. Conservatism
Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang belum pasti
(ucertainty) atau yang belum terjadi. Dalam keadaan seperti ini laporan
keuangan memilih dan menilai aset dan pendapatnya yang paling minimal.
Jika ada potensi rugi kendatipun belum direalisasi, tetapi sudah ada
dasarnya sudah dapat dicatat atau diinformasikan, sedangkan laba yang
belim direalisasi, walau sudah ada indikasi laba belum dapat sebagai laba.
Hal ini jelas menunjukan keberpihakan akuntansi kepada para pemiliki
modal, kapitalis atau pemilik perudahaan. Karena jika potensi laba akan
terealisasi nantinya, maka akan dinikmati pemilik modal yang terus
bertahan. Tapi positifnya supaya orang tidak over expectation.
7. Technical terminology

S1 Akuntansi (UNPAM)

6
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

Banyak istilah yang digunakan dalam laporan keuangan merupakan istilah


akuntansi yang berlaku khusus untuk akuntansi yang harus dipahami para
pembaca yang belim tentu cocok dengan pengertian dalam disiplin ilmu
yang lain.
Demikian sifat dan ciri akuntansi dan ciri akuntansi yang harus diketahui
agar kita dapat memanfaatkan output-nya. Akuntansi merupakan tool of
management, ia membantu fungsi-fungsi manajement. Dalam fungsi perencanaan
informasi, akuntansi sangat berguna dalam penyusunan anggaran atau
perencanaan. Dalam pengawasan, tugas akuntansi sangat srategis sebagai alat
pembanding dengan planning untuk mengetahui penyimpangan (variance) yang
terjadi sehingga dapat dengan memudah melakuakan usaha-usaha koreksi dan
perbaikan secara lebih dini.

1. Akuntansi: Kapitalisme, Kamera, Netral atau Bias


Banyak pihak yang masih salah persepsi terhadap fungsi akuntansi seolah
akuntansi itu bias melakukan berbagai fungsi di luar fungsinya yang sebenarnya.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap fungsi akuntansi itu, penulis
mengibaratkannya sebagai kamera yang mengambil foto dari berbagai objek
kejadian. Dalam konteks pengertian dari sudut ini, memang akuntansi itu bias
dianggap sebagai sesuatu yang bersifat netral karena ia hanya mengungkap apa
yang bias ditangkap oleh lensa yang dimilikinya. Akuntansi mencoba menangkap
transaksi yang terjadi dalam perusahaan dan mengangkat kejadian itu dalam
bentuk “foto” yang bias memberikan gambaran tentang posisi keuangan
perusahaan (Neraca), hasil usaha (Laba Rugu), dan laporan sumber dan
pengeluaran (Arus) Kas (Laporan Arus Kas). Informasi yang dikeluarkan oleh
sistem akuntansi mestinya tidak bias berubah dari objek yang difoto. Perubahan
itu merupakan penyimpangan terhadap fungsinya selaku “kamera”. Ini yang
popular disebut “Earning Management” atau Cosmetic Accounting. Pada saat
yang sama akuntansi jangan dianggap mampu memberikan informasi atau fungsi
diluar fungsinya sebagai tukang foto. Misalnya bias memprediksi, bias melakukan
hal-hal yang sebenarnya hanya bias dilakukan manusia atau manajemen.

S1 Akuntansi (UNPAM)

7
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

Akuntansi itu pasif bukan aktif. Dia hanya mampu memberikan informasi sesuai
objek yang memang merupakan bidangnya, yaitu informasi tentang semua
transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan yang memengaruhi kekayaan,
utang, modal, hasil dan biaya.
Akuntansi itu bias memengaruhi orang lain setelah informasinya terwujud
dan dibaca kemudian dipakai dan dipraktikkan. Dalam akuntansi dikenal
Behavioral Accounting yang mencoba mempelajari dampak informasi akuntansi
kepada prilaku pihak lain yang menggunakannya termasuk dalam bidang auditing.
Disinilah pernyataan Iwan Triyuwono sangat tepat ketika beliau menyatakan
bahwa akuntansi tidak netral. Akuntansi adalah buatan atau rekayasa atau
teknologi yang dibuat manusia sesuai dan searah dengan ideologi dan tujuan
hidup yang dimilikinya. Dia desain akuntansi sesuai dengan kepentingannya,
kepentingan para pemakainya dan kepentingan ideologinya, dalam hal ini
kapitalisme.
Dari sisi lain output informasi akuntansi juga dapat memengaruhi perilaku
orang yang menggunakannya. Informasi akuntansi bias menimbulkan orang
marah (manajer atau pemilik), jika misalnya kinerja perusahaan yang yang
dilaporkan tampak rendah. Return On Investment (ROI) tidak sesuai dengan
rencana yang sudah dibuatnya. Akuntansi bisa membuat orang gila atau seperti
orang gila karena akuntansi bisa memberi harapan atau membuat malu. Pengguna
memakai akuntansi dalam kegiatan manajemen misalnya bisa memengaruhi
perilaku orang manakala informasi akuntansi digunakan satu-satunya dalam
menilai kinerja manajemen. Hopwood misalnya menemukan perusahaan yang
menggunakan Budget Constraint Style dalam menilai kinerja bawahan akan
menimbulkan hubungan yang tegang antara atasan dan bawahan, saling curiga,
tidak muncul kerjasama, dan membuat mereka tidak menyusun budget sesuai
dengan yang sebenarnya, mereka melakukan slack budgeting (membuat budget
lebih rendah dari yang sesungguhnya bisa dicapai) agar dalam penilaian
kinerjanya jangan sampai menjatuhkannya. Kesimpulannya akuntansi dalam
konteks ini adalah memiliki bias ideologi. Informasi akuntansi bisa memengaruhi
orang yang menggunakannya dan sistem informasi akuntansi itu disusun oleh

S1 Akuntansi (UNPAM)

8
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

sekelompok masyarakat yang memiliki ideology dan tujuan hidup tersendiri


dalam hal ini ideologi dan tujuan hidup ala kapitalisme.
Pada hakikatnya akuntansi itu adalah mengukur dan melaporkan informasi
tentang Harta atau Kekayaan. Dalam ideologi kapitalisme harta merupakan bukti
kemakmuran, ukuran keberhasilan hidup sehingga pemupukan harta merupakan
sasaran dan tujuan hidup. Sehingga semua tenaga dan resorsis harus diarahkan
untuk mencari, memupuk kekayaan dengan berbagai cara yang dilakukan. Dalam
ideologi kapitalisme pemrakarsa penciptaan dan pendistribusian harta diberikan
kepada pemilik modal bukan kepada negara atau kepada kaum pekerja (buruh).
Dalam kenyataannya, kapitalis berhasil bukan saja menjadi prosedur harta, tetapi
dia berusaha untuk terus menerus menjadi penguasa dalam memupuk harta
sehingga semua kemampuannya diusahakan untuk mejaga perannya ini. Hal inilah
yang membuat kapitalis juga merambah ke bidang-bidang politik, social, dan
keagamaan. Kapitalis membiayai kegiatan elite politik dengan imbalan semua
kebijakan politik harus menguntungkan kapitalis. Dibidang social juga demikian
bahkan dalam bidang keagamaan kapitalis mencoba memengaruhi ulama dalam
pemahaman konsep keagamaan untuk menjamin pemahaman agama tidak
merusak penguasaannya pada kekayaan tadi.

2. Siklus Akuntansi
Berikut ini akan dibahas siklus akuntansi sebagai dasar yang sangat
penting dalam memahami proses kelahiran laporan keuangan. Proses akuntansi
adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini
memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi, kemudian berdasarkan
data atau bukti ini maka di- input ke proses pengolahan data sehingga
menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. Stettler (1978)
menggambarkan elemen umum yang dipakai dalam setiap pengolahan data (tanpa
komputerisasi penuh).

S1 Akuntansi (UNPAM)

9
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

3. Transaksi/Bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan
(kekayaan, utang, modal) dan hasil usaha perusahaan/lembaga. Kejadian
yang terjadi dalam perusahaan yang tidak memengaruhi posisi
harta/utang/modal dan hasil usaha perusahaan bukan merupakan transaksi
yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian yang dicatat dan dibukukan hanya
kejadian yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yang mengubah posisi
harta, kewajiban modal, pendapatan, dan biaya.
Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang
mendukung laporan keuangan dapat digolongkan dalam berbagai jenis.
Bukti dapat dibagi ,menjadi sebagai berikut :
a. Corroborative evidence
Corroborative evidence adalah seluruh dokumen yang sah termasuk
dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil rapat, konfirmasi,
pernyataan, hasil tanya jawab, laporan pengamatan, dan hasil inspeksi
b. Underlying Accounting Data
Underlying accounting data adalah seluruh catatan dalam bentuk buku-
buku, jurnal, neraca lajur, laporan keuangan, dan lain-lain yang
dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai penyajian laporan
keuangan.

Dari segi lain bukti transaksi dapat dibagi dua, yaitu :


a. Bukti yang menyangkut uang seperti kwitansi, kas bon, faktur.
Dalam auditing hal ini disebut juga temporary file.
b. Bukti yang bukan bersifat kaitan dengan uang seperti akta notaris,
daftar tugas, struktur organisasi, hasil rapat, dan pedoman akuntansi.
Dalam auditing bukti ini disebut juga permanent file.

Dari segi kekuatannya (kompetensi) bukti dapat dibagi tiga, yaitu :

S1 Akuntansi (UNPAM)

10
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

a. Bukti yang diperoleh dari pihak yang independen diluar perusahaan


dianggap lebih kuat daripada bukti yang diperoleh dari dalam
perusahaan;
b. Bukti yang diperoleh dari perusahaan yang sistem pengawasan
internnya kuat lebih kompeten daripada bukti yang diperoleh dari
sistem pengawasan intern yang lemah;
c. Bukti yang diperoleh langsung oleh akuntan melalui pemeriksaan fisik,
pengamatan, dan perhitungan sendiri lebih kuat daripada bukti yang
diperoleh secara tidak langsung.

4. Buku Harian Jurnal


Dalam sistem pembukuan Belanda, transaksi dicatat secara kronologis
dalam buku harian tanpa melakukan klasifikasi atau penjelasan lain
terhadap transaksi tersebut. Dalam sistem akuntansi Amerika, pencatatan
transaksi itu dilakukan ke buku yang disebut jurnal dan buku jurnal ini
sekaligus telah dilakukan penggolongan, mana yang dikelompokkan
sebagai yang memengaruhi perkiraan debet dan mana yang akan perkiraan
sebelah kredit, sehingga buku harian dan jurnal digabungkan dalam satu
buku yang disebut jurnal. Dalam menggunakan jurnal ini perusahaan dapat
menempuh dua cara berikut ini.
a. Perusahaan hanya memiliki satu jurnal yang disebut general jurnal.
Dalam sistem ini semua transaksi dimasukkan ke satu buku jurnal ini
saja.
b. Perusahaan menggunakan dua jenis jurnal, yaitu :
1) Jurnal khusus
2) Jurnal umum (serba-serbi).
Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-
transaksi sejenis yang banyak ditemukan dalam perusahaan. Transaksi
sejenis yang memengaruhi perkiraan yang sama dikelompokkan dalam
satu jurnal yang disebut jurnal khusus.
Buku jurnal ini biasanya untuk :

S1 Akuntansi (UNPAM)

11
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

1. Mencatat transaksi penjualan kredit saja dibuat jurnal penjualan (Sales


Journal);
2. Mencatat transaksi pembelian kredit saja dibuat jurnal pembelian
(purchases transaksi pembelian kredit saja dibuat jurnal pembelian
(Purchases Jornal);
3. Mencatat transaksi penerimaan kas dibuat jurnal penerimaan kas (Cash
Receipts Journal);
4. Mencatat transaksi pengeluaran kas dibuat jurnal pengeluaran kas
(Cash Disbursement, Journal);
5. Apabila diluar jurnal khusus ini ada lagi transaksi yang tidak
tertampung, dapat dibuat jurnal tersendiri yang disebut jurnal umum
atau jurnal serba-serbi (General Journal).
Setiap perusahaan dapat membuat jurnal khususnya sendiri-sendiri.
Bila ada suatu transaksi yang kejadiannya banyak sekali, dapat dibuat
jurnal khusus tersendiri yang mencatat transakasi sejenis itu. Misalnya
transaksi dengan cabang, transaksi pembayaran telepon, transaksi dana
pension, dan bunga deposito.

5. Buku Besar (Ledger)


Buku besar sering juga disebut perkiraan, akun, item, pos, dan lain-
lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung seluruh transaksi
yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Jadi seluruh jurnal dimasukkan
kedalam buku besar dengan cara memindahbukukan jurnal (posting) ke
buku besar tadi.
Beberapa klasifikasi perkiraan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Klasifikasi menurut laporan keuangan
1) Perkiraan aktiva, yaitusemua perkiraan yang mencatat aktiva (Asset
Accounts)
2) Perkiraan utang/kewajiban (Liabilities Accounts)
3) Perkiraan modal (Capital Accounts)
4) Perkiraan biaya ( Expense Accounts.

S1 Akuntansi (UNPAM)

12
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

5) Perkiraan penghasilan ( Revenue Accounts).


b. Klasifikasi menurut perlakuan jurnal
Perkiraan Aktiva dan Perkiraan Biaya dapat dikelompokkan dalam
satu golongan apabila ditinjau dari segi perlakuan jurnal. Apabila
perkiraan ini bertambah, dibukukan sebelah debetdan sebaliknya,
apabila berkurang dibukukan sebelah kredit.
Perkiraan Utang, Perkiraan Modal, Dan Perkiraan Penghasilan
diperlakukan sebaliknya. Jadi, apabila perkiraan ketiga jenis ini
bertambah harus dibukukan ke sebelah kredit dan sebaliknya, apabila
berkurang, harus dibukukan ke sebelah debet.
c. Dilihat dari segi pemecahannya perkiraan dibagi dua, yaitu :
1) Perkiraan Kontrol (Controlling/General Ledger Account);
2) Perkiraan Pembantu (Subsidiary Account).
General/Controlling Account adalah perkiraan induk yang dapat
dibagi/dipecah ke beberapa perkiraan pembantu. Contoh: perusahaan
memiliki piutang sebesar Rp.10.000,00. Piutang ini berasal dari si A,
B, C, dan D masing-masing Rp.4.000,00, Rp.3.000,00, Rp.2.000,00
dan Rp.1.000,00. Apabila dibuatb satu buku piutang sebagai kumpulan
seluruh piutang, perkiraan tersebut disebut perkiraan umum atau
perkiraan kontrol, sedangkan apabila kita membukukan buku-buku
piutang untuk si A, B, C, dan D dengan jumlah masing-masing
tersebut diatas, buku besar inidisebut buku tambahan. Total buku
tambahan ini harus sama dengan saldo-saldo perkiraan
piutang(perkiraan kontrol) diatas tadi.
d. Lain-lain
Sering juga kita mengenal perkiraan netral (Neutral Account).
Perkiraan ini merupakan perkiraan yang tidak sampai disajikan laporan
keuangan. Ini hanya dipakai sewaktu proses akuntansi sebagai
perkiraan yang dipakai dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Nominal Account adalah perkiraan yang terdapat dalam Daftar Laba
Rudi seperti Perkiraan Penjualan, dan Biaya Kantor. Sedangkan real

S1 Akuntansi (UNPAM)

13
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

account adalah perkiraan yang terdapat di Neraca seperti Kas, Piutang,


Utang. Mixed Account atau perkiraan campuran, yaitu perkiraan yang
terdapat dalam Laba Rugi dan juga terdapat di Neraca, misalnya
Perkiraan Persediaan.

6. Neraca Lajur (Worksheet)


Untuk menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan
penyusunan laporan keuangan tadi dipakai neraca lajur. Neraca lajur
mempunyai beberapa lajur yang masing-masingdapat dipakai, yaitu ada
yang 8 lajur, 10 lajur atau 12 lajur yang masing-masing berisi 2 lajur:
a. Neraca (Trial Balance)
Neraca Percobaan, yaitu neraca yang menggabungkan seluruh
perkiraan dengan memasukkan jumlah debet, kredit setiap buku besar.
Disebut Neraca Percobaan karena disini merupakan tempat pertama
untuk mencoba apakah proses pemindahbukuan ini benar atau salah.
Apabila jumlah debet tidak sama dengan jumlah kredit, sudah pasti ada
kesalahan. Sebaliknya, kalau penjumlahan debet dan kredit sama, hal
ini merupakan petunjuk bahwa proses penempatan pemindahbukuan
sudah benar walaupun belum mutlak benar.
b. Neraca Saldo
Neraca saldo, yaitu neraca yang memuat semua perkiraan, tetapi yang
dimasukkan hanya saldo akhirnya saja.
c. Jurnal Penyesuaian (Adjusment)
Disini dimuat semua jurnal yang digunakan untuk
menyesuaikan/meng-uptodate-kan posisi masing-masing perkiraan
sehingga sesuai dengan posisinya pada tanggal laporan.
d. Lajur Laba Rugi
Semua perkiraan yang memengaruhi perhitungan Laba Rugi
perusahaan ditempatkan dilajur ini.
e. Lajur Laba Ditahan

S1 Akuntansi (UNPAM)

14
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

Semua perkiraan dan angka yang memengaruhi Laba Ditahan dibuat


dilajur ini. Laba Ditahan ini dapat juga dipindah langsung ke neraca.
f. Lajur Neraca
Semua perkiraan neraca dipindahkan ke lajur ini.
Berdasarkan neraca lajurnya diatas, kita dapat dengan mudah
menyusun laporan keuangan. Pembuatan neraca lajur ini tidak mutlak.
Kita dapat menggunakan dan juga tidak menggunakannya. Kemajuan
computer sebagai pengolah data memungkinkan kita tidak perlu lagi
menggunakan neraca lajur ini dan bahkan jurnal atau buku besar.
Namun, ilmu akuntansi itu sendiri mutlak dan belum dapat digeser
oleh computer terutama bagi design software atau analisis.

7. Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama
ada tiga, yaitu :
a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada
satu tanggal tertentu;
b. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan
laba/rugi perusahaan pada periode tertentu;
c. Laporan arus kas. Disini dimuat sumber dan penggunaan kas
perusahaan selama satu periode.
Ikhtisar Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar dibagi dalam kelompok-
kelompok berikut :
a. Kegiatan Operasi, yaitu kas yang berasal dari transaksi operasional
yang memengaruhi laba rugi, aktiva, dan utang lancar.
b. Kerugian Investasi, yaitu kas yang berasal dari kegiatan investasi
seperti penambahan aktiva tetap atau penjualannya.
c. Kegiatan Keuangan, yaitu kas yang berasal dari penerimaan dana dari
utang, modal jangka panjang, pembayaran dividen, dan sebagainya.
Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lain, seperti :
a. Daftar Laba Ditahan (Retained Earning Statement);

S1 Akuntansi (UNPAM)

15
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

b. Daftar Perubahan Modal (Capital Statement);


c. Daftar Perhitungan Harga Pokok (Cost of Good Manufactured
Statement) dan lain-lain.
Menurut penulis, daftra ini semua merupakan daftar pendukung
(supporting statement) dari laporan keuangan utama, bukan laporan yang
berdiri sendiri. Termasuk catatan atas laporan keuangan dan lampiran-
lampiran laporan keuangan.
Para ahli menjelaskan bahwa Laporan Neraca adalah laporan yang
menggambarkan keadaan masa kini. Laba Rugi menggambarkan keadaan
masa lalu dan Laporan Perubahan Dana atau Kas menggambarkan keadaan
yang akan datang. Akuntansi sebenarnya lebih dominan pemakaiannya
dipasr modal. Informasi akuntansi yang disajikan melalui laporan
keuangan merupakan media utama bagi investor dipasar modal untuk
memberikan keputusan ekonomis tentang pilihan investasi yang akan
dilakukannya dipasar modal. Bagi bankir atau lembaga keuangan atau
investasi lainnya atau kreditor laporan keuangan inilah yang menjadi dasar
untuk dianalisis dan melihat apakah suatu perusahaan potensial untuk
mendapatkan laba di kemudian hari jika dana yang dimiliki diinvestasikan
disana. Situasi inilah yang menimbulkan teori Hipotesis pasar efisien atau
Efficient Market Hyphothesis (EMH). Menurut teori ini khususnya dipasar
yang efisien fluktuasi harga saham dan surat berharga lainnya dipasar
modal ditentukan oleh informasi yang tersedia di bursa. Jika yang
diterima investor adalah informasi yang bagus, mereka akan bereaksi
positif dan akan menimbulkan kenaikan harga saham yang dihadapkan
investor untuk mendapatkan capital gain. Demikian juga sebaliknya. Jika
informasi itu dinilai jelek misalnya ada kerugian, harga saham akan bias
turun. Fenomena inilah yang menimbulkan manajemen dan analisis
termasuk di dalamnya akuntan memiliki peluang dan kecenderungan
Demikian juga sebaliknya. Jika informasi itu dinilai jelek misalnya ada
kerugian, harga saham akan bias turun. Fenomena inilah yang
menimbulkan manajemen dan analisis termasuk di dalamnya akuntan

S1 Akuntansi (UNPAM)

16
Modul Teori Akuntansi Akuntansi

memiliki peluang dan kecenderungan untuk melaksanakan dysfunctional


behavior melalui praktik creative accounting, earning management,
income smoothing, lipstick accounting, cosmetic accounting, atau window
dressing.

C. Latihan Soal/Tugas
1. Jelaskan sifat dasar atau prinsip-prinsip yang mendasari akuntansi
keuangan!
2. Jelaskan proses kelahiran laporan keuangan dan siklus akuntansi!

D. Daftar Pustaka
Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta : BPFE
Sofyan Syafri Harahap, 2007, Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo
Belkoui, dan Riahi, Ahmed. 2001. Teori Akuntansi Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat

S1 Akuntansi (UNPAM)

17

Anda mungkin juga menyukai