Spesifikasi Bangunan
Spesifikasi Bangunan
Spesifikasi Bangunan
Membangun rumah, selain merupakan suatu usaha untuk menciptakan sesuatu yang berfungsi
memenuhi kebutuhan penghuni, juga harus ada unsur keindahan atau estetika yang bisa dicapai
dengan penggunaan bahan bangunan yang tepat dan efisien, agar dapat memperoleh rumah yang
nyaman, sejuk dan kuat.
Selain lokasi, lingkungan, struktur rumah tinggal, kondisi lahan. Bahan bangunan juga merupakan
suatu elemen yang menentukan tinggi rendahnya Nilai Pasar rumah. Penggunaan bahan bangunan
merupakan salah satu unsur yang dapat mengambarkan rumah tersebut termasuk golongan
sederhana, menengah maupun mewah.
Spesifikasi bangunan pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa bagian pokok, yaitu :
1. Pondasi
2. Pekerjaan Beton bertulang
3. Dinding
4. Atap
5. Kusen dan Pintu
6. Plafon (Langit-langit)
7. Lantai
8. Instalasi listrik
9. Peralatan Sanitair
10. Intalasi air
11. Peralatan mekanik
I. PONDASI
Pondasi Berperan penting dalam menopang suatu bangunan karena merupakan komponen struktur
bawah yang berfungsi meneruskan gaya (beban) dari segala arah bangunan yang ada diatasnya ke
tanah. Dengan demikian, pembangunannya harus dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap
berat pondasi itu sendiri, beban-beban bangunan, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa
bumi, dan lain-lain. Adanya penurunan pondasi setempat atau secara merata melebihi batas
tertentu akan menyebabkan rusaknya bangunan atau menimbulkan patahan pada beton. Oleh
karena itu, penggalian tanah untuk pondasi sebaiknya harus capai tanah keras.
Secara umum terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi
dangkal dipakai untuk bangunan bertanah keras atau bangunan-bangunan sederhana. Termasuk
dalam jenis pondasi ini diantaranya pondasi batu kali setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi
tapak atau pelat beton setempat, pondasi lajur, pondasi strouss, dan pondasi tiang pancang kayu.
1
Sementara pondasi dalam dipakai untuk bangunan bertanah lembek, bangunan berbentangan lebar,
dan bangunan bertingkat. Berbentangan lebar artinya memiliki jarak kolom yang satu dengan kolom
lainnya melebihi 6 meter. Termasuk jenis pondasi dalam ini diantaranya pondasi tiang pancang (dari
bahan beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran, pondasi bored pile, dan lain-lain.
Untuk menghindari penurunan setempat (salah satu tempat kolom) pada pondasi, maka pondasi
bagian atas diikat dengan beton sloof. Beton sloof ini berfungsi untuk menahan resapan atau
rembesan air tanah ke dinding bangunan dan menahan bangunan. Dengan adanya beton sloof ini
yang juga berfungsi sebagai beton pengikat, maka bangunan akan mengalami penurunan bersama-
sama bila ada penurunan pondasi.
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa ada dua jenis pondasi, yaitu pondasi dangkal dan
pondasi dalam. Dalam kesempatan ini, pondasi dangkal yang dibahas adalah pondasi jalur batu kali,
pondasi tapak atau pelat beton, dan pondasi strouss, sedangkan jenis pondasi dalam adalah pondasi
tiang pancang, pondasi sumuran dan pondasi borpile.
Dalam memilih betuk dan jenis pondasi yang memadai, perlu diperhatikan beberapa hal yang
berkaitan dengan pekerjaan pondasi tersebut. Hal ini disebabkan tidak semua jenis pondasi dapat
dilaksanakan di semua tempat. Misalnya memilih jenis pondasi tiang pancang untuk tempat atau
lokasi bangunan di daerah padat penduduk tentu tidak tepat walaupun secara teknis cocok, secara
ekonomis sesuai, dan jadwal kerjanya terpenuhi. Untuk itu perlu dipertimbangkan beberapa hal
berikut dalam memilih bentuk pondasi, diantaranya :
Berdasarkan daya dukung tanah, ada tiga kondisi yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk
pondasi, yaitu sebagai berikut :
- Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah,
maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal, misalnya pondasi jalur atau telapak dan
pondasi strouss.
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan
tanah, maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang minipile, pondasi sumuran, atau bored
pile.
2
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah,
maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau bored pile.
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, standar daya dukung tanah
adalah :
Kriteria daya dukung tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara mudah dan sederhana.
Sebagai contoh, pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg dan tidak akan
mengalami penurunan atau amblas, maka tanah tersebut digolongkan tanah keras.
B. Jenis Pondasi
Kelebihan :
- Pelaksanaanannya mudah.
- Waktu pengerjaan cepat.
- Batu belah mudah didapat, khususnya untuk daerah pulau Jawa.
3
Kekurangan :
Pembuatan pondasi ini dapat dikombinasikan dengan pondasi batu belah. Pengaplikasiannya juga
dapat langsung menggunakan sloof beton dengan dimensi tertentu untuk kepentingan pemasangan
dinding. Pondasi ini juga dapat dipersiapkan untuk bangunan di atas tanah sempit yang akan
dikembangkan ke atas.
Kebutuhan bahan pondasi pelat beton adalah batu pecah ( split 2/3 ), pasir beton, semen PC (semen
abu-abu), besi beton, dan papan kayu untuk bekisting atau cetakan.
Kelebihan :
Kekurangan :
- Harus disiapkan bekisting atau cetakan terlebih dahulu sehingga persiapannya lebih lama.
- Tidak semua tukang dapat mengerjakannya.
- Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
- Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.
4
3. Pondasi Pelat beton Jalur atau lajur
Pondasi pelat beton jalur atau lajur ini digunakan bila luas penampang menggunakan pondasi pelat
setempat terlalu besar. Karena itu, luas penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan
lajur agar tidak terlalu melebar.
Pondasi ini lebih kuat dibandingkan dua jenis pondasi dangkal lainnya. Ini disebabkan seluruhnya
terdiri dari beton bertulang. Untuk daerah dimana batu belah sulit diperoleh, biayanya bisa lebih
murah dibandingkan dengan pondasi batu kali untuk bangunan rumah bertingkat.
Ukuran lebar pondasi pelat lajur sama dengan lebar bawah pondasi batu kali, yaitu 70 cm – 120 cm.
Ini disebabkan fungsi pondasi pelat lajur adalah menggantikan pondasi batu belah bila batu belah
sulit didapat atau memang sudah ada rencana pengembangan rumah ke atas atau ditingkat.
Kelebihan :
Kekuarangan :
- Harus disiapkan bekisting atau cetakan terlebih dahulu sehingga persiapannya lebih lama.
- Tidak semua tukang dapat mengerjakan pondasi ini.
- Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
- Pekerjaan pembesiaan dilakukan sejak awal agar besi rangka selesai dibuat saat selesai
galian tanah.
4. Pondasi sumuran
Pondasi sumuran adalah jenis pondasi dalam yang dicor di tempat dengan menggunakan komponen
beton dan batu belah sebagai pengisinya. Disebut sumuran karena pondasi ini dimulai dengan
menggali tanah berdiameter 60 cm – 80 cm seperti menggali sumur, Kedalaman pondasi ini dapat
mencapai 8 meter.
5
Pada bagian atas pindasi yang mendekati sloof, digunakan sedikit pembesian. Pondasi jenis ini
digunakan bila lokasi pembangunannya jauh sehingga tidak memungkinkan dilakukan transportasi
untuk mengangkut tiang pancang.
Walaupun lokasi pembangunan memungkinkan, pondasi jenis ini jarang digunakan. Selain lebih
boros adukan beton, penyebabnya adalah sulit dilakukan pengontrolan hasil coran beton pada
tempat yang dalam.
Kelebihan :
Kekurangan :
Cara kerja pemasangan pondasi ini adalah dengan mengebor tanah berdiameter sesuai dengan
perhitungan struktur diameter pondasi. Setelah itu, digunakan cassing dari pipa PVC yang dicor
sambil diangkat cassingnya. Cassing digunakan pada tanah lembek dan berair. Jika tanah tidak
berair, pondasi ini dapat langsung dicor tanpa cassing.
Kedalaman pondasi ini dapat mencapai 5 meter dengan menggunakan besi bertulang sepanjang
dalamnya pondasi. Biasanya ukuran pondasi yang sering dipakai adalah diameter 20 cm, 30 cm, dan
40 cm sesuai dengan tersedianya mata bor. Seperti layaknya pondasi tiang maka pondasi strouss ini
6
ditumpu pada dudukan beton (pile cap). Fungsi dudukan beton adalah mengakibatkan tulangan
pondasi pada kolom dan sloof. Selain itu, fungsinya adalah untuk transfer tekanan beban di atasnya.
Untuk pondasi bored pile, sistem kerjanya hampir sama dengan pondasi strouss pile. Perbedaannya
hanya terletak pada peralatan bor, peralatan cor, dan sistem cassing yang menggunakan teknologi
lebih modern. Pondasi ini digunakan untuk jenis pondasi dalam dan di atas dua lantai.
Kelebihan :
Kekurangan :
Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Sistem kerja diesel hammer
adalah dengan pemukulan sehingga dapat menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah
sekitar. Itulah sebabnya cara pemancangan pondasi menjadi masalah tersendiri pada lingkungan
sekitar.
Permasalahan lain adalah cara membawa diesel hammer ke lokasi pemancangan harus
menggunakan truk tronton yang memiliki crane. Crane berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan.
Namun, saat ini sudah Ada alat pancang yang menggunakan hydraulic hammer dengan berat 3 – 7
ton.
7
Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah mencapai tanah keras jika pada
sepuluh kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tidak lebih dari 2 cm
Tiang pancang ini berbentuk bulat (spun pile) atau kotak (square opile). Tiang pancang ini digunakan
untuk menopang beban yang besar pada bangunan bertingkat tinggi. Bahkan, untuk ukuran 50 cm x
50 cm dapat menopang beban sampai 500 ton.
8
- Pada penggunaan tiang kelompok atau group (satu beban ditahan oleh dua atau lebih tiang),
daya dukungnya sangat kuat.
- Untuk daerah proyek yang masuk gang kecil, sulit dikerjakan karena faktor angkutan.
- Untuk daerah dan penggunaan volumenya sedikit, harganya jauh lebih mahal.
Beton adalah komponen buatan dari gabungan material alam yang diaduk dengan komposisi
tertentu untuk mendapatkan kekuatan tekan yang diinginkan. Material alam sebagai campuran dari
beton adalah pasir, koral atau split, semen dan air.
Agar diperoleh kekuatan tertentu atau kecepatan dalam pengeringannya, biasanya beton dicampur
dengan zat adiktif atau bahan kimia pembantu (chemical admixture). Untuk pekerjaan jenis beton
tertentu, juga digunakan jenis semen tertentu. Sementara untuk pekerjaan biasa, semen portland
(PC). Ini disebabkan ada jenis semen yang tahan terhadap garam, alkali, atau panas yang tinggi.
Di dalam pekerjaan pembangunan di Indonesia, semua pekerjaan beton harus sesuai dengan
beberapa referensi, di antaranya ialah :
- Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SKSNI T 15 1991
03).
- Pedoman Perencanaan Beton bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan
Gedung (SKBI 2362-1986).
Biasanya yang dilakukan masyarakat dalam membuat komposisi campuran beton bertulang adalah 1
: 2 : 3. Artinya, beton tersebut merupakan campuran dari 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3
9
bagian koral yang diaduk dengan air. Namun, kompisisi campuran ini tentu saja tanpa pengujian
lebih lanjut mengenai kekuatan karakteristiknya atau kekentalannya.
A. Karakteristik beton
Kekuatan Karaketeristik beton biasanya disebut dengan K yang di belakangnya diikuti dengan angka,
misalnya 100, 125, 200, 250, 300, atau 500 dengan satuan Kg/cm2. Misalnya suatu campuran beton
memiliki karakteristik K200. Ini berarti beton bersangkutan akan kuat menahan tekanan 200 kg/cm2.
Uji lain dari kekuatan ini dapat dilakukan di laboratorium uji beton atau dengan menggunakan
hammer test. Alat ini dapat ditenteng ke proyek dan ditembakkan pada beton kering. Bila
pengujiannya dilakukan di laboratorium, sampai beton yang akan diuji dicetak berbentuk kubus atau
silinder
Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa beton merupakan komponen bangunan yang berfungsi
untuk tekan. Bila beban di atasnya lebih besar maka beton akan melentur saat dipasang sebagai
balok horisontal dan akan tertekuk saat dipasang sebagai kolom vertikal. Lenturan dan tekukan yang
diterima oleh beton tentu tidak dapat ditahan karena beton bersifat kaku dan tidak elastis sehingga
diperlukan pemasangan besi beton.
2. Kelas beton
Di dalam buku Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1971, beton dibagi dalam 3 (tiga) kelas,
yaitu sebagai berikut :
- Beton kelas 2, yaitu beton untuk pekerjaan struktural yang pelaksanaannya membutuhkan
pengawasan dengan keahlian yang cukup dan mutu betonnya adalah B1, K125, K175, dan
K225. Beton ini biasanya digunakan untuk rumah tinggal, sekolah, pertokoan, dan
sebagainya.
10
- Beton kelas 3, yaitu beton untuk pekerjaan yang mutunya di atas K225 yang pelaksanaannya
membutuhkan pengawasan dengan keahlian khusus. Penggunaannya untuk beban yang
berat, seperti jembatan pratekan, jalan layang, jalan tol, dan sebagainya.
Beton bertulang pada bangunan rumah tinggal berfungsi sebagai penyalur beban yang ada di
bawahnya. Ada tiga jenis pekerjaan beton bertulang yang pokok pada bangunan rumah sederhana,
yaitu pekerjaan sloof, kolom, dan ringbalok. Beton bertulang juga digunakan pada jenis pekerjaan
beton lainnya yang bukan untuk setiap pekerjaan rumah, di antaranya beton tumpuan pondasi (pile
cup), kantilever atau konsul, pelat, tangga, balok dan sebagainya.
a).Sloof
Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di atas pondasi. Sloof berfungsi
untuk meratakan beban yang bekerja pada pondasi dan pengikat struktur bawah ujung dasar kolom.
Sloof yang lebih dari 2 (dua) tumpuan, tinggi minimalnya harus sekitar 1/18,5 kali dari panjang
bentang. Misalkan panjang bentang adalah 4 meter, maka tinggi minimalnya sekitar 400 cm : 18,5 =
22 cm. Sementara lebarnya adalah 0,75 x tinggi = 0,75 x 22 = sekitar 16,5 cm. Dengan demikian,
dimensi sloofnya adalah 16,5/22 atau dalam pelaksanaannya di lapangan biasanya menjadi 20/25
cm.
11
b).Kolom
Kolom beton atau tiang beton adalah bagian struktur
atas dalam posisi vertikal. Kolom beton ini berfungsi
sebagai pengikat pasangan dinding bata dan penerus
beban dari atas ke pondasi.
c).Ringbalok
Ringbalok adalah bagian struktur atas yang terletak di atas pasangan
bata. Ringbalok berfungsi sebagai penumpu konstruksi atap dan
pengikat pasangan dinding bata bagian atas agar tidak runtuh.
d).Balok
Balok adalah bagian struktur atas yang digunakan untuk dudukan lantai dan pengikat kolom lantai
atas. Dalam struktur, balok ini berfungsi sebagai rangka penguat horisontal bangunan yang akan
mendapat tumpuan muatan mati (berat sendiri, furnitur, dan lain-lain) dan muatan hidup
(penggerakan manusia) di lantai atas.
12
Menentukan secara praktis dimensi balok yang seharusnya dihitung dengan perhitungan struktur
adalah sebagai berikut :
- Balok yang hanya ada dua tumpuan, tinggi minimalnya sekitar 1/16 kali panjang bentang.
Misalkan panjang bentangan 3 meter maka tinggi baloknya minimal sekitar 300cm : 16 =
18,75 cm. Sementara lebarnya adalah 0,75 x tinggi = 0,75 x 18,75 = sekitar 14 cm. Dengan
demikian, dimensi balok adalah 14/18,75 atau dalam pelaksanaan di lapangan 15/20.
- Balok yang lebih dari dua tumpuan, tinggi minimalnya sekitar 1/18,5 kali panjang bentang.
Misalkan panjang bentang 4 meter maka tinggi balok minimal 400 cm : 18,5 = 22 cm.
Sementara lebarnya adalah 0,75 x tinggi = o,75 x 22 cm = sekitar 16,5 cm. Dengan demikian ,
dimensi baloknya adalah 16,5/22 atau dalam pelaksanaan di lapangan biasanya menjadi
20/25.
- Balok yang hanya ada satu tumpuan (kantilever atau konsul), tinggi minimal sekitar 1/8 kali
panjang bentang. Misalkan panjang bentang 3 m maka tinggi baloknya sekitar 300 cm : 8 =
37,5 cm. Sementara lebarnya adalah 0,75 x tinggi = 0,75 x 37,5 cm = sekitar 28,2 cm. Dengan
demikian, dimensi konsulnya adalah 28,2/37,5 atau dalam pelaksanaan di lapangan biasanya
menjadi 30/40.
e).Pelat beton
Pelat beton berfungsi sebagai lantai pada bangunan bertingkat. Ujung pelat beton diikat oleh balok
sebagai tumpuannya. Dalam ilmu struktur, ketebalan pelat beton yang berfungsi sebagai lantai
biasanya adalah 12 cm. Sementara ketebalan pelat beton yang berfungsi sebagai atap minimal 8 cm.
13
III. Dinding
Dinding memberikan nilai privasi, nilai kenyamanan, nilai kesehatan, dan nilai khusus. Nilai khusus ini
terutama dirasakan untuk bangunan-bangunan khusus seperti laboratorium uji, ruang operasi, dan
studi-studi yang menghendaki ambang kebisingan tertentu.
A. Material dinding
Material dinding berbeda-beda. Berikut disajikan jenis material dinding tersebut .
Bata merah yang biasa dijual berukuran tebal atau tinggi 3 – 5 cm, lebar 7 – 11 cm, panjang 17 – 22
cm. Serta berat sekitar 3 kilo/biji, tergantung merek dan daerah asalnya.
Kebutuhan bahan baku untuk pasangan dinding bata merah adalah pasir pasang dan semen. Adukan
pasangan bata merah juga beragam. Sebagai contoh, adukan untuk bata merah yang memerlukan
kedap air berupa campuran 1 semen dan 3 pasir ayak. Sementara untuk tempat-tempat yang tidak
memerlukan campuran kedap air dapat menggunakan campuran adukan dengan pasir lebih banyak,
misalnya 1 : 5 sehingga dapat menghemat biaya.
- Kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan.
- Waktu pemasangan lebih lama dibanding dengan batako atau bahan dinding lainnya.
14
ada yang putih dan ada yang putih kecoklatan. Panjang batako tras antara 25 – 30 cm, tebal 8 – 10
cm, dan tinggi 14 – 18 cm.
- Juml;ah rangka beton pengaku yang digunakan relatif lebih banyak, antara 7,5 -9 m2.
Nama lain dari batako semen PC ini adalah batako pres. Batako pres ini juga masih dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu pres mesin dan pres tangan. Secara kasat mata perbedaan batako pres
mesin dengan batako pres tangan terletak pada kepadatan permukaan batakonya.
Batako semen PC biasanya memiliki dua atau tiga lubang di sisinya. Lubang tersebut digunakan
sebagi tempat adukan pengikat.
Di Pasaran, batako semen biasanya berukuran panjang 36 – 40 cm, tinggi 18 – 20 cm, dan tebal 8 –
10 cm, keragaman ukuran ini akan sangat menentukan kualitas dinding yang dihasilkan.
15
Kekurangan penggunaan batako semen :
- Hanya dijual pada toko-toko material besar, dan jumlah pembelian berdasarkan per 1 m3.
Untuk jenis kayu yang benar-benar berfungsi sebagai dinding harus kuat. Biasanya digunakan jenis
kayu jati, damar laut, meranti merah, bangkirai, sono keling, ulin atau kayu besi dan lain-lainnya.
16
Dahulu bambu yang dianyam menjadi dinding atau plafon sangat banyak ditemui di daerah
pedesaan. Namun, anyaman bambu dengan beragam seni anyaman yang dipandu antara kulit
bambu dan bagian dalam menjadi seni artistik tersendiri yang kini banyak dijumpai di kota-kota.
Tidak semua jenis bambu akan bagus untuk dijadikan dinding. Ada jenis bambu hitam atau bambu
tali yang sangat bagus untuk membuat anyaman atau dinding bambu belah tanpa dianyam.
- Mudah mengerjakannya.
- Mudah dikombinasikan.
- Ringan
- Mudah terbakar.
6. Dinding beton
Ada dua jenis dinding beton, yaitu dinding beton pracetak (pabrikan) yang biasa disebut panel beton
dan jenis dinding beton cor di tempat.
17
a).Dinding beton pracetak
Di pasaran, dinding beton pracetak memiliki tebal 15 cm dengan panjang mencapai 7 m dan tebal 20
cm dengan panjang 10 m. Adapun ukuran berat beton pracetak dengan tebal 15 cm sekitar 250
kg/m2 dan tebal 20 cm sekitar 300 kg/m2
Di dalam dinding beton pracetak terdapat lubang-lubang yang fungsinya untuk instalasi kabel, pipa,
dan lain-lain
Panel beton ringan sekarang banyak digunakan untuk ruko, perumahan, pabrik atau bangunan lain
dan mulai banyak diproduksi. Hal ini cukup beralasan mengingat beton yang dicetak di tempat
memerlukan biaya tinggi untuk bekisting atau cetakan dan waktu keringnya lama. Saat ini Jenis
beton tersebut lebih banyak digunakan untuk dinding pagar, pabrik, kantor, rumah sakit, dan lain-
lain.
Seperti dinding lift, dinding reservoar air, dinding laboratorium, dan lain-lain. Penggunaan mutu
betonnya juga beragam sesuai dengan kekuatan struktur yang diinginkan, misalnya K200, K250,
bahkan sampai K500.
18
c).Dinding pasangan batu
Dinding batu dipasang dengan menggunakan adukan campuran Pasir dan semen. Bahkan ada juga
yang menggunakan bronjong kawat.
Dinding bronjong kawat biasa digunakan sebagai turap atau talud yang berfungsi menahan tanah
tepi sungai atau di pantai. Bronjong digunakan untuk menghemat biaya atau sebagai pengganti
semen untuk tempat-tempat yang jauh dari angkutan semen dan pasir.
Penggunaan bronjong kawat ini memiliki kekurangan, yaitu diperlukan batu yang lebih banyak
karena ketebalan dapat mencapai lebih dari 50 cm. Kelemahan lain adalah harus dibuat tebal dan
miring. Bila tipis dan berdiri tegak, tentu dindingnya akan sangat rawan runtuh.
Namun dengan kemampuan tukang yang teramp[il, dinding pasangan batu pun dapat tempil sangat
artistik melalui plesteran tertentu (plesteran mata sapi).
B. Finishing dinding
1. Plesteran
Untuk menutupi permukaan dinding pasangan batako, bata merah, maupun hebel biasanya
digunakan plesteran.
Ada dua macam plesteran biasa (adukan 1 : 5) dan plesteran trasram (adukan 1 : 3). Kebutuhan
semen untuk plesteran trasram biasanya lebih banyak dibandingkan dengan plesteran biasa.
19
Plesteran transram berfungsi sebagai penahan rembesan air agar ruangan tidak lembap. Biasanya
plesteran trasram dibuat setinggi 1,5 m dan sering digunakan untuk dinding kamar mandi dan
tempat cucian.
2. Acian
Agar terlihat lebih rata dan rapi, biasanya dinding diplester dan dilapisi dengan Acian. Acian
merupakan pekerjaan penutup plesteran menggunakan semen saja. Pemasangan acian dilakukan
setelah 2 -3 hari umur plesteran, dengan waktu tersebut diperkirakan plesteran sudah kering dalam
cuaca normal.
3. Pengecatan
Ada dua jenis cat solid yang digunakan dalam finishing dinding, yaitu cat dasar dan cat finish. Selain
itu, ada juga cat transparan.
Untuk cat dasar pada tembok atau dinding biasanya menggunakan plamur tembok. Fungsi plamur
tembok ini sama dengan meni kayu, yaitu mengisi lubang-lubang atau retak rambut pada dinding.
Setiap kilogram plamur tembok dapat dipergunakan untuk menutupi seluas 4 – 6 m2 bidang tembok.
b).Cat finish
Cat finish untuk tembok atau kayu olahan umumnya dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu cat interior,
cat exterior, dan cat dekoratif. Namun, bila dilihat dari bahan dasarnya maka cat finish dapat
20
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu berbahan dasar air (water based) dan berbahan dasar minyak
(solvent based).
Kedua jenis cat tersebut memang dapat digunakan untuk interior, eksterior, atau dekoratif. Namun
hasil dan umurnya akan berdeda-beda. Untuk bagian luar yang memerlukan ketahanan cukup kuat
dari terpaan cuaca dan mudah dibersihkan dengan lap basah, maka cat yang digunakan adalah cat
exterior weater shealt. Sementara untuk bagian dalam, jenis cat exterior juga dapat digunakan,
tetapi harganya dua kali lipat dari cat biasa.
Cat finish untuk besi dan kayu sering disebut cat minyak (cat solid). Dalam penggunaannya, cat
minyak ini perlu dicampur dengan minyak cat atau disebut tinner.
4. Lapisan keramik
Lapisan dinding keramik banyak digunakan dalam kamar mandi dan dapur. Pemasangannya
diperlukan perencanan yang baik karena keramik yang dijual di pasar sangat variatif termasuk motif
dan ukurannya.
21
Ada banyak jenis batu alam yang hingga saat ini banyak diperdagangkan. Beberapa jenis di
antaranya adalah Batu paras, Batu candi, Batu andesit.
6. Dinding terakota
Bila melihat terakota, itu sama dengan kita melihat bata merah atau bata tabanan di daerah Bali.
Terakota banyak digunakan untuk dinding-dinding kuno di Bali. Biasanya digunakan bata merah
tanpa plesteran di daerah Bali. Namun sekarang terakota banyak diproduksi di daerah industri
genteng seperti Plered. Dinding terakota dipasarkan dengan ukuran 10 cm x 20 cm dan 5 cm x 20
cm.
22
7. Granit dan marmer
Dua jenis batu alam ini terkadang membuat banyak orang terkecoh saat melihatnya. Ini disebabkan
penampilan kedua bahan mirip sehingga banyak orang yang terkecoh. Cara paling sederhana
membedakan keduanya adalah dengan memperhatikan harganya. Granit lebih mahal dibanding
marmer. Namun, ada juga marmer dengan warna-warna indah sehingga harganya dapat bersaing
dengan granit.
Bila dilihat dari jenis bahannya, granit berasal dari batuan beku
yang komposisi mineral kuarsanya dominan sehingga rata-rata
akan muncul bintik-bintik yang menonjol pada granit.
Walaupun warna hitam pekat, bintik-bintiknya tetap terlihat
meskipun sangat halus. Ciri lainnya adalah granit sangat keras
dan tidak getas (tidak mudah retak).
8. Kaca
Dewasa ini kaca sudah digunakan pada dinding-dinding rumah, kantor, atau penyekat ruangan.
Akibatnya, permintaan kacapun meningkat, Perkembangan penggunaan kaca tersebut membuat
produsen kaca berlomba memproduksi kaca dengan berbagai inovasi jenis, warna, ataupun
kegunaannya.
23
9. Dinding metal
Untuk tempat-tempat yang tingkat serangan rayap tinggi dan rumah semipermanen, alternatif
bahan atau material dinding metal dapat dijadikan pilihan. Pemasangannya pun sangat mudah
karena cukup disekrupkan pada rangka dinding. Ketebalan bahan dinding metal ini 0,4 mm dengan
berat hanya sekitar 4 kg/m2.
11. Wallpaper
Di pasaran saat ini sudah banyak beredar produk wallpaper lokal maupun impor yang penampilanya
hampir sama. Untuk membedakannya cukup dengan melihat fisiknya dan meraba tekstur
permukaan maupun jenis kertasnya. Wallpaper dapat tahan terhadap air dan tidak mudah sobek.
Wallpapaer dapat tahan terhadap air karena permukaannya mengkilat, sedangkan tidak mudah
sobek karena mengandung vinil.
Kayu lapis yang sudah bertekstur indah disebut teakwood atau teakblock. Permukaan teakwood
sudah halus dan berasal dari jenis kayu berkualitas baik, biasanya kayu lapis ini digunakan untuk
sekat ruangan yang langsung di-finishing, misalnya pintu, counter, dan lain-lain.
24
C. Aksesori dinding
1. Glassblock
Glassblock adalah balok dari kaca berukuran 20 cm x 20 cm atau 30 cm x 30 cm dengan ketebalan 10
cm atau 12,5 cm. Glassblock dipakai pada dinding ruangan yang butuh pencahayaan, karena
ruangan tersebut tidak dapat dibuat jendela yang disebabkan ruangannya sempit atau terbatasan
dengan rumah tetangga.
2. Roster
Ada beberapa jenis roster di antaranya adalh balok maupun Silinder berlubang. Bahan pembuatnya
dari kayu, keramik, tanah, batu candi, atau olehan pasir semin yang berfungsi sebagai sirkulasi
udara.
IV. Atap
Atap adalah unsur bangunan yang berfungsi sebagai penutup bagian atas bangunan. Secara umum,
ada tiga unsur pekerjaan atau bagian-bagian atap, yaitu kuda-kuda, rangka atap, dan penutup atap.
Kuda-kuda adalah unsur penopang utama dari atap. Kuda-kuda akan menopang penutup atap yang
dirangkai dengan rangka atap.
Sementara rangka atap adalah bagian atap yang terdiri dari gording sebagai rangka pengaku dan
tumpuan kaso di bagian tengah, nok sebagai rangka pengaku dan tumpuan kaso di bagian paling atas
(bubungan), serta jurai sebagai rangka penghubung dua arah kaso dan sebagai kedudukan talang.
A. Model atap
Berdasarkan bentuknya, ada lima macam atap, atap pelana, perisai, kerucut, modifikasi, dan datar.
1. Atap pelana
Atap pelana adalah model atap yang berbentuk segi tiga. Dengan
model atap seperti ini air akan mengalir pada 2 arah, yaitu arah depan
dan belakang atau samping kanan dan samping kiri.
25
2. Atap perisai
Atap perisai adalah model atap yang menggunakan unsur jurai dan
memiliki bentuk seperti perisai. Atap ini cocok digunakan untuk
rumah atau bangunan lain yang tapak bangunan dan luas tanahnya
lebih besar.
3. Atap Kerucut
Atap kerucut adalah model atap yang sudut kemiringannya diatas
30 derajat. Atap ini sering disebut atap limasan karena bentuknya
seperti limas.
4. Atap datar
Atap datar adalah atap yang tidak mempunyai bentuk kemiringan karena datar. Jenis atap dengan
model ini di antaranya ialah atap dak beton.
5. Atap modifikasi
Atap modifikasi adalah bentuk atap yang dimodifikasi dari perpaduan
dua atau tiga jenis model atap.
26
B. Bagian-bagian atap
Atap tediri dari beberap bagian yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, Adapun
beberapa bagian atap tersebut secara rinci adalah sebagai berikut :
1. Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan susunan rangka batang yang berfungsi sebagai pendukung beban atap,
termasuk beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atap. Konstruksi atap kuda-
kuda umumnya terdiri dari rangkaian batang yang senantiasa berbentuk segi tiga. Namun demikian,
bentuk konstruksi kuda-kuda ini dapat dimodifikasi karena harus mempertimbangkan berat atap
serta bahan dan bentuk atap itu sendiri.
Dilihat dari bahan yang digunakan, ada dua macam kuda-kuda yang sering digunakan untuk rumah
tinggal bertingkat, yaitu kuda-kuda kayu dan kuda-kuda baja. Kuda-kuda baja dapat berupa baja
biasa, baja ringan, atau kuda-kuda dari pipa.
a).Kuda-kuda kayu
Kayu yang biasa digunakan sebagai kuda-kuda adalah jenis kayu tropis, misalnya kayu borneo dan
kayu singkil dari Kalimantan, kayu ulin dari Sumatera, Kalimantan, dan Maluku, kayu jati dan kayu
sono dari Jawa, dan sebagainya.
- Pengerjaannya mudah.
- Mudah terbakar.
27
- Atap dapat bergelombang bila kayunya masih basah sehingga mengakibatkan kebocoran.
b).Kuda-kuda baja
Kuda-kuda baja lebih banyak digunakan pada bangunan bentang lebar karena pekerjaannya sulit jika
menggunakan kayu. Pemilihan kuda-kuda baja berhubungan dengan kekuatan. Baja relatif lebih kuat
dari kayu. Namun, beberapa alasan penggunaan baja saat ini antara lain harga kayu mahal, kayu
berkualitas sulit didapat, serta pertumbuhan rayap yang merupakan musuh utama kayu sangat
tinggi.
- Karena ringan, beban yang ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih ringan sehingga
kolom dan pondasi strukturnya lebih irit.
- Tidak memuai dan menyusut jika terkena cuaca (panas atau dingin).
28
- Karena tipis, kemungkinan terjadi gagal (roboh) bila salah satu bagiannya lemah. Ini
disebabkan seluruh komponen akan saling mendukung dan menjadi bagian dari sistem
konstruksi.
- Tidak fleksibel seperti kuda-kuda kayu yang dapat diprofil, diukir, dan sebagainya.
C. Penutup atap
Penutup atap adalah unsur bangunan yang berfungsi sebagai payung untuk menutupi bangunan dari
panas, hujan, dan faktor cuaca lain seperti angin, debu, dan lain-lain. Pemilihan jenis bahan penutup
atap ini sangat menentukan struktur rangka atapnya, baik dari sisi konstruksi kuda-kuda karena
beratnya ataupun ukuran maupun lokasi bangunan seperti daerah lereng, pantai yang anginnya
besar, atau daerah padat penduduk yang pekerjaannya relatif sulit dilihat dari sisi angkutan maupun
pemasangannya.
Ada banya jenis bahan yang dapat digunakan sebagai penutup atap, di antaranya ialah genteng
(keramik, tanah, beton, metal, asbes), sirap, fibersemen, baja, dan seng gelombang atau metal.
1. Atap genteng
Genteng adalah suatu unsur bangunan yang berfungsi sebagai penutup atap. Berdasarkan bahan
bakunya, genteng dibedakan menjadi lima macam, yaitu genteng tanah liat atau keramik, genteng
beton, genteng metal atau seng, genteng serat fibrsemen, dan genteng kaca.
- Harganya murah.
- Bobotnya ringan.
29
Kekurangan genteng kodok :
- Pemasangannya harus rapi dan teliti karena pola pemasangannya zig-zag dan sistem
sambungannya interlock.
- Pemasangannya tidak akan rapi bila pemasangan reng tidak rapi sehingga akan terjadi
tampias.
- Mudah berlumut bila permukaan genteng tidak diglazur sehingga tampak kumuh.
30
d). Genteng beton
Bahan baku genteng beton adalah campuran semen, pasir, bahan pengikat, bahan penguat, dan
bahan pewarna.
- Bobotnya berat.
- Warnanya variatif.
- Harus hati-hati menginjaknya saat pemasangan karena ketebalannya hanya 0,5 mm.
31
- Paku yang digunakan berupa paku khusus.
- Sebagai atap ruang penelitian tanaman yang memerlukan sinar dan panas tertentu.
- Mudah pecah.
- Modelnya tidak ada pada semua jenis genteng sehingga tidak dapat dipasang bersama-
sama bila ukurannya dan modelnya tidak sama.
32
Kelebihan atap serat fibersemen:
- Terasa panas di dalam ruangan bila dipasang di daerah bersuhu udara tinggi.
- Mudah pecah.
3. Atap Sirap
Sirap merupakan bahan penutup atap yang dibuat dari papan kayu berukuran panjang 60 – 70 cm,
lebar 7 – 10 cm, dan tebal 3 – 5 mm. Jenis kayu yang sering digunakan untuk sirap ini adalah kayu
ulin dan kayu belian. Namun, ada juga sirap dari kayu lain yang diproses dengan pengawetan
sempurna, artinya bahan pengawet terpenetrasi penuh pada seluruh bagian kayu.
- Penyerapan panas
cukup bagus sehingga
ruangan lebih sejuk.
33
4. Atap rumbia
Rumbia merupakan bahan penutup atap dari daun-daun pohon rumbia yang banyak tumbuh di rawa
atau pantai. Pelepah daun rumbia berukuran panjang 8 – 12 m yang terdiri dari sejumlah helaian
daun yang panjang helaiannya 1 – 1,5 m.
- Terlihat alami.
- Menimbulkan kesan
suasana baru.
5. Atap ijuk
Ijuk adalah serabut yang didapatkan dari pohon aren yang tumbuh di antara pelepahnya.
Tumbuhnya ijuk tersebut merupakan tanda-tanda pohon aren tersebut akan berbuah.
Penggunaan atap ijuk pada masa sekarang ini lebih banyak pada motel, rumah makan, atau rumah
tradisional.
34
6. Atap PVC
Ada dua macam penutup atap PVC (polyvinyl chloride), yaitu PVC tipe solid yang tidak tembus
cahaya dan tipe semi-transparan yang tembus cahaya. Ketebalan atap PVC 10 mm. Biasanya atap ini
digunakan untuk carport, teras atau beranda dan pelindung tanaman. Atap ini juga dapat digunakan
sebagai pengganti sumber cahayu untuk rumah sederhana yang menggunakan fibersemen atau seng
sebagai atap.
Atap seng ini paling mudah dipasang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan penutup atap
lainnya. Ini disebabkan dalam pemasangannya tidak menggunakan kaso atau reng. Pemasangannya
langsung pada gording.
35
- Dalam ruangan terasa panas bila dipasang di daerah yang panasnya tinggi.
- Kedap suara.
Untuk tulangan, dapat dilakukan penambahan tulangan susud dari besi ukuran 6 mm atau 8 mm
sebagai tambahan di luar perhitungan struktur. Bila dak beton ini nantinya akan dijadikan lantai,
maka ketebalan dak adalah 12 cm.
D. Talang
Talang merupakan komponen bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air dari berbagai arah
genteng ke saluran air. Dilihat dari bentuknya, talang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
sebagai berikut :
- Talang datar, Talang yang dipasang secara mendatar dan menempel pada lisplang.
36
- Talang Jurai. Talang yang dipasang miring di atas jurai dan merupakan pertemuaan dua arah
alur genteng.
Talang yang sering digunakan hingga saat ini kebanyakan adalah talang berbahan pelat seng dan
karet ebonit yang dipasang diatas papan kayu untuk talang jurai. Sedangkan talang yang terbuat
dari PVC, beton bertulang, dan pelat seng atau karet ebonit dipasang diatas papan kayu untuk talang
datar.
E. Lisplang
Liapalang merupakan komponen bangunan yang dipasang pada bagian ujung genteng. Fungsinya
sebagai penutup rongga antara genteng dan plafon serta sebagai pemanis tampilan.
Dilihat dari bahannya, lisplang dapat terbuat dari bahan genteng itu sendiri misalnya genteng, asbes,
metal, kayu, serat fibersemen atau GRC, dan beton bertulang untuk dak beton.
37
A. Bahan kusen
Materian yang dapat digunakan sebagai bahan kusen yang dibahas di sini antara lain kayu,
aluminium, fiber atau plastik, dan besi atau baja.
1. Kusen Kayu
Kusen kayu dipasang bersamaan dengan pemasangan dinding bata, batako atau bata ringan. Satuan
kusen kayu biasanya M3. Kayu yang digunakan sebagai kusen biasanya berukuran 6/15 cm untuk
dinding bata merah dan 6/12 cm untuk dinding batako. Perbedaan ukuran kayu ini disebabkan oleh
perbedaan ukuran lebar bata merah dan lebar batako sebagai dinding. Bata merah memiliki ukuran
lebar 10 cm, sedangkan batako 8 – 9 cm yang setelah diplester ketebalan dinding akan sama dengan
lebar kusen.
- Mudah pengerjaannya.
- Mudah di-finishing.
2. Kusen alumunium
Kusen alumunium dipasang setelah bidang dinding selesai dikerjakan atau sudah di-finishing. Bila
dipasang bersamaan dengan pekerjaan dinding maka kusen akan kotor sehingga dapat merusak
lapisan alumuniumnya.
- Terkesan mewah.
38
3. Kusen fiber atau plastik
Kusen fiber atau plastik biasanya dibuat di pabrik atau workshop sehingga harga atau analisis per
unitnya disesuaikan dengan bentuk dan ukuran kusen. Kusen fiber banyak digunakan pada kamar
mandi atau WC yang sifatnya basah. Pemasangan sama dengan kusen alumunium.
- Kurang kukuh.
- Perawatan mudah.
39
B. Komponen kusen
Ada empat komponen dasar yang berkaitan dengan kusen, yaitu pintu, jendela, kaca, dan jalusi.
1. Pintu
Pintu adalah komponen bangunan yang berfungsi sebagai tempat keluar-masuk penghuni atau
tamu. Bahan pintu biasanya disesuaikan dengan bahan kusen atau dikombinasi dengan bahan lain.
2. Jendela
Jendela adalah komponen bangunan yang berfungsi ganda, yaitu dapat sebagai ventilasi udara dan
juga sebagai pencahayaan. Bahan Jendela biasanya kaca dengan rangka kayu atau alumunium, ada
juga yang dibuat dari kayu masif atau krepyak.
40
4. Kaca
Kaca adalah komponen bangunan yang berfungsi memasukkan cahaya. Kaca ini umumnya dipasang
langsung pada kusen sehingga tidak dapat dibuka atau ditutup. Namun, ada juga kaca yang dipasang
dengan fungsi dapat dibuka dan ditutup, yaitu jenis kaca naco.
C. Alat penggantung
1. Kunci
Kunci adalah kelengkapan utama dari pintu. Karena fungsinya sangat vital dalam mendukung
keamanan rumah atau bangunan, maka sekarang sudah banyak inovasi model kunci dengan harga
termurah hingga termahal. Tentunya semakin mahal harga kunci biasanya semakin terjamin
keamanan penggunaannya.
2. Kait angin
Kait angin berfungsi menahan jendela agar tidak menutup ketika dibuka. Jendela yang dibuka
biasanya difungsikan untuk ventilasi udara dan pencahayaan dalam ruang. Kait angin terdiri dari dua
bagian atau komponen, yaitu pengait dan lubang kait.
3. Grendel
Fungsi utama grendel adalah pengunci jendela dan juga penguat kunci pintu.
4. Door stop
Door stop berfungsi sebagai penahan bukaan pintu swing 90 derajat sehingga terhindar dari
benturan tembok atau partisi.
5. Engsel
Engsel adalah alat penggantung pintu atau jendela yang bukaannya ke samping disebut swing
maupun ke atas atau menggantung disebut hang.
6. Door closer
Door closer adalah alat penggantung pintu yang dipasang di bagian atas pintu dan dan kusen yang
berperan dapat menutup sendiri ketika pintu dibuka.
41
VI. Plafon
Plafon yang juga sering disebut langit-langit adalah komponen bangunan yang berfungsi sebagai
lapisan yang membatasi tinggi suatu ruangan, keamanan, kenyamanan, serta keindahan ruangan
tersebut.
Tinggi plafon diukur mulai dari permukaan lantai hingga sisi bawah bidang plafon. Tinggi rendahnya
plafon sangat menentukan kenyamanan dan keindahan ruangan tersebut. Tinggi plafon rumah
tinggal sebaiknya antara 3 – 3,5 m, dengan ketinggian tersebut maka sirkulasi udara akan cukup dan
keindahan ruangan akan tampak baik. Sementara batas ketinggian plafon terendah adalah 2,5 m.
A. Bahan plafon
Saat ini bahan yang dapat digunakan untuk plafon cukup beragam. Beberapa jenis bahan di
antaranya ialah triplek, Papan GRC atau serat fibersemen, Gipsum, kayu, asbes atau internit, akustik,
alumunium, metal, dan sebagainya.
1. Plafon triplek
Triplek yang tersedia di pasaran untuk pekerjaan pemasangan plafon berukuran 122 cm x 244 cm.
Ketebalannya untuk plafon beragam, yaitu 3 mm, 4 mm, dan 6 mm.
- Pengerjaannya mudah.
- Bobotnya ringan.
- Pengerjaannya mudah.
42
- Perbaikan atau penggantiannya mudah.
3. Plafon gipsum
Plafon gypsum sangat tepat dipasang pada rumah yang penutup atapnya dari belat beton. Ini
disebabkan ada jaminan tidak bocor untuk penggunaan pelat beton.
- Pengerjaannya cepat.
- Pengerjaannya mudah
- Mudah diperoleh
- Bobotnya ringat.
43
- Mudah rapuh dan cepat patah.
5. Plafon akustik
Jenis plafon ini dipasang untuk meredam suara atau kebisingan. Selain riingan dan indah, plafon ini
tahan terhadap batas ambang kebisingan tertentu.
- Pengerjaannya cepat.
- Bobotnya ringan.
- Harganya mahal.
6. Plafon alumunium
Untuk ruang tertentu seperti ruang rapat, teras, atau lobi, penggunaan plafon alumunium panel
atupun alumunium batangan akan berkesan ekslusif. Selain indah dan ringan, plafon ini pun tahan
api dan tidak berkarat walaupun tidak dicat karena produknya sudah berwarna.
- Terkesan mewah.
- Tahan air.
- Tahan api.
- Bobotnya ringan.
- Harga mahal.
- Pemasangannya sulit.
44
7. Plafon metal
Plafon metal lebih sering digunakan pasa SPBU (Pom bensin) dan gudang. Karena ringan dan mudah
dipasang, penggunaan plafon metal pun sudah merata sampai ke rumah tinggal. Plafon in relatif
tahan terhadap karat walau tidak dicat karena produknya sudah berwarna.
- Terkesan rapi
- Tahan air.
- Tahan api.
- Ringan.
- Harga mahal.
VII. Lantai
A. Fungsi lantai
Lantai merupakan komponen sebuah bangunan yang keberadaannya sangat diperlukan. Tanpa
laintai, bangunan rumah belum dapat dikatakan layak sebagai tempat tinggal.
B. Jenis Lantai
Lantai untuk bangunan permanen dapat digolongkan menjadi tiga bagian.
1. Lantai eksterior
Selain harus kuat dan indah, lantai eksterior harus tahan terhadap cuaca. Lokasi rumah di daerah
panas, daerah hujan, serta daerah yang tingkat kerawanan binatang, pemilihan jenis materialnya
berbeda.
45
2. Lantai interior
3. Lantai interior merupakan lantai yang dipasang di bagian dalam sebuah rumah. Karena itu,
pemilihan lantainya pun sepenuhnya disesuaikan dengan selera penghuni rumah. Sementara
untuk faktor ketahanan terhadap cuaca, kelicinan, dan sebagainya diabaikan.
C. Bahan lantai
Setelah fungsi dan jenis lantai diketahui, hal lain yang juga perlu diketahui adalah bahan yang biasa
digunakan sebagai material lantai.
3. Lantai kayu
Lantai kayu banyak digunakan pada rumah bertingkat yang pondasinya tidak dipersiapkan untuk
menopang berat atau beban yang berlebihan. Untuk renovasi rumah tidak bertingkat menjadi
bertingkat atau rumah bertingkat yang hanya memanfaatkan ruang di bawah atap, penggunaan
lantai kayu ini menjadi pilihan yang tepat.
4. Lantai multiplek
Pemasangan lantai multiplek atau teakwood lebih mudah dibandingkan lantai kayu karena tidak
perlu diserut, bidangnya lebar dan mudah dipola.
5. Lantai Keramik
Pemasangan lantai keramik perlu persiapan yang matang:
46
- Tentukan jenis keramik yang dibutuhkan.
8. Lantai parket
Lantai parket merupakan jenis lantai kayu yang sudah diolah sedemikian rupa dengan tekstur rata,
halus, dan indah. Di pasaran, Jenis lantai parket ini dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
47
Jenis lantai parket dari kayu solid
harganya mahal karena berasal dari
jenis kayu yang baik. Sementara
jenis lantai parket kayu yang dilapis
dikombinasikan, lapisan atas
berupa kayu bermutu lebih baik
sedangkan bagian bawah dari kayu
bermutu lebih rendah.
c). Epoxy
Selain cat dan floor hardener, jenis pelapis lantai yang mirip dengan cat adalah epoxy. Epoxy
mempunyai permukaan yang licin dan mengkilap. Penggunaannya biasanya untuk lantai bangunan
industri yang lebih bersih dan kering. Misalnya industri kertas, tekstil, sepatu dan sebagainya.
48
11. Karpet
Karpet dipasang di atas lantai permanen, baik lantai berbahan kayu, plesteran, keramik, beton, atau
jenis lain. Pemasanga karpet bisa secara permanen atau non-permanen. Pada dasarnya karpet terdiri
atas dua lapisan, yaitu lapisan atas berbahan wool atau syntetic dan lapisan bawah berupa karet.
Dahulu ubin tegel banyak digunakan pada rumah-rumah sederhana karena harganya relatif murah.
Namun, sekarang penggunaan ubin tegel ini sudah jarang . Ini disebabkan ada kecendurungan
masyarakat menggunakan keramik karena selisih harganya tidak begitu banyak.
49
Tegel dibuat dari campuran semen dan pasir yang dilapisi campuran filler mill dan semen putih
dengan atau tanpa pewarna. Ukuran tegel biasanya 20 cm x 20 cm atau 30cm x 30 cm.
Ukuran teraso yang sering digunakan berbentuk bujur sangkar, 20cm x 20cm, 30cm x 30 cm, 40 cm x
40 cm, atau 50 cm x 50 cm.
2. Panel listrik
Pengertian panen listrik adalah tempat wadah kumpulan pengaman listrik, baik secara mekanis
maupun elektris. Istilah umum dari panel adalah tempat sekering atau MCB. Bahan panel listrik
terbuat dari pelat besi atau plastik. Biasanya untuk kapasitas pengamanan listrik yang besar atau
banyak, panel listrik terbuat dari pelat besi yang dicat bakar.
Tujuan dipasangi panel listrik adalah sebagai pengaman listrik. Bila di dalam rangkaian instalasi listrik
terjadi hubungan pendek (short circuit), maka pengaman listrik tersebut dengan segera akan
memutuskan rangkaian instalasi listrik dari sumber listriknya.
3. Penangkal Petir
Petir merupakan suatu gejala listrik yang timbul di atmosfer akibat kondensasi dari uap air dan
terdapat arus udara naik yang kuat. Sementara instalasi penangkal petir merupakan suatu sistem
instalasi berikut komponen-komponen dan peralatannya yang berfungsi menangkap arus petir,
kemudian disalurkan ke tanah atau bumi, sehingga semua peralatan yang ada dan terhubung
dengan instalasi listrik akan terhindar dari kerusakan akibat arus lebih dari petir.
50
Bangunan yang dianjurkan untuk dipasangi instalasi penangkal petir adalah bangunan yang berada di
lokasi dengan instalasi petir tinggi, bangunan yang berlokasi di tempat terbuka, atau bangunan yang
paling tinggi dibanding dengan bangunan disekitarnya.
4. Lampu
Lampu adalah sumber cahaya buatan. Di pasaran ada banyak jenis lampu, di antaranya adalah :
a).Lampu pijar
Lampu pijar adalah jenis lampu yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke kawat walfram
sehingga terjadi panas dan cahaya.
b).Lampu halogen
Lampu halogen adalah jenis lampu seperti lampu pijar, tetapi bola lampunya diisi dengan gas
halogen.
c).Lampu neon
Sistem kerja lampu neon adalah menggunakan kawat pijar tungsten sebagi katodanya. Tabung neon
mengeluarkan uap merkuri bertekanan rendah dan memancarkan sinar ultra violet.
d).Lampu merkuri
Lampu mercuri adalah lampu yang di dalam
tabung lampunya menggunakan gas mercuri
dan argon murni dengan menggunakan
elektroda tungsten.
51
IX. Peralatan Sanitair
Peralatan sanitair adalah pecahan dari pekerjaan instalasi air. Beberapa di antaranya adalah sebagai
berikut :
A. Bak mandi
Bak mandi yang biasa digunakan pada rumah tinggal ada beberapa macam, di antaranya ialah bak
mandi buatan dari pasangan bata atau beton, bak mandi keramik, bak mandi teraso, bak mandi
fiberglass, atau bak mandi kombinasi antara bahan dasar tersebut misalnya beton dilapisi keramik
atau fiberglass dilapisi keramik.
B. Kloset
Ada dua jenis kloset yang digunakan untuk rumah tinggal, yaitu kloset jongkok dan kloset duduk.
52
C. Urinoir
Urinoir dipakai sebagai wadah untuk
membuang air kecil bagi pria. Biasanya
urinoir ini hanya dipasang di tempat-
tempat umum. Ini disebabkan tempat-
tempat umum akan menyediakan
kamar mandi dalam jumlah lebih
banyak bila tidak menggunakan urinoir.
D. Wastafel
Wastafel ada dua jenis, yaitu wastafel
berkaki dan wastafel gantung. Seperti
halnya sanitair lainnya, pemilihan jenis
wastafel pun sudah harus ditentukan sejak
awal.
E. Kran air
Kran air berfungsi sebagai ujung dari sumber air dalam suatu instalasi. Secara umum kran air dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu stop kran dan kran air.
53
F. Kitchen zink
Kitchen zink berhungsi sebagai tempat cuci alat dapur. Pemasangannya dilakukan di daerah basah.
Bahan kitchen zink ini beragam, di antaranya ialah keramik, fiberglass, dan stainless steel atau metal.
G. Floor drain
Floor drain adalah saringan yang
dipasang ditempat pembungan air
kamar mandi atau toilet. Ada dua
macam bentuk floor drain di pasaran,
yaitu berupa lembaran dan berupa
mangkokan.
H. Roof drain
Roof drain adalah saringan yang dipasang di tempat pembuangan air pada dak atap atau talang air.
Bentuk roof drain yang dijual di pasaran saat ini ada dua macam, yaitu berupa lembaran dan berupa
mangkokan. Sifat dari roof drain ini sama dengan Floor drain.
I. Aksesori toilet
Aksesori toilet ada beragam jenis yang sering digunakan di kamar mandi rumah tinggal. Beberapa di
antaranya ialah tempat sabun, gantungan handuk, gantungan baju, tempat tisue, tempat sikat gigi,
dan sebagainya.
J. Septictank
Septictank merupakan tempat pembuangan akhir dari kloset. Pemilihan tempat dan model
septictank sangat berpengaruh pada kesehatan rumah. Ini disebabkan jarak septictank dengan
sumur minimal 8 meter. Tempat lubang septictank pun berpengaruh pada penyedotan tinja bila
kelak penuh.
54
Septictank dapat dibuat dari pasangan bata atau bataco maupun buis beton diameter 1 m. Besar
kecilnya ukuran septictank disesuaikan dengan pemakaiannya.
X. Instalasi air
Dalam pembangunan rumah tinggal, ada dua jenis pekerjaan instalasi air, yaitu instalasi air bersih
dan instalasi air kotor.
- Pompa air, baik yang bersumber pada sumur maupun mata air.
- Peralatan untuk mendapatkan air panas antara lain waterhiter, solarhart, atau kompor.
- Peralatan untuk instalasi air di antaranya ialah pipa air, baik pipa PVC maupun pipa besi
tulang (galvanis) untuk air dingin dan pipa tembaga untuk air panas.
55
Reservoir ada dua jenis, yaitu reservoir bawah dan reservoir atas. Reservoir bawah biasanya dibuat
dari beton bertulang, sedangkan reservoir atar terbuat dari bahan fiberglass dengan kapasitas
volume penyimpanan airnya sebanyak 0,5 m3, 1 m3, hingga 5 m3.
Di daerah yang air tanahnya asin, biasanya sumber air diperoleh dari air hujan dengan cara
ditampung dalam drum melalui talang air. Air hujan tersebut tidak langsung digunakan, tetapi diolah
terlebih dahulu. Pengelolahannya dengan mengalirkan air tersebut melalui lapisan ijuk, pasir dan
arang.
1. Lift
Penggunaan lift memerlukan apace yang sedikit karena berjalan tegak ke atas dan ke bawah.
Kebutuhan area lift ini tergantung pada kapasitas angkutnya, misalnya 4 orang, 8 orang, 12 orang, 20
orang, atau lainnya. Kecepatan gerak lift untuk manusia yang disesuaikan dengan tingkat
kenyamanannya akan berbeda dengan lift untuk barang.
2. Eskalator
Penggunaan dan perhitungan kebutuhan space atau ruang, kelandaian, dan perbandingan anak
tangga sama dengan tangga biasa. Bentuk dan model eskalator berbeda antara produk. Karena itu,
sebelum ruang didesain, disarankan untuk mencari brosur produk terlebih dahulu agar tidak
merusak struktur bangunan.
56