Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
A. Keterangan
Panitia Pengadaan Barang/Jasa menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Spesifikasi teknis disusun oleh Konsultan Perencana Rifky Mokoginta pengadaan berdasar
jenis pekerjaan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya
produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Perencanaan Pembangunan Lumbung Pangan
a. dengan Rencana Kerja dan Syarat serta tidak terdapat dalam Penawaran, maka harus di
konsultasikan dengan Direksi untuk mengambil Keputusan.
e. Pekerjaan pemadatan urugan tanah harus dilaksanakan lapis demi lapis maksimum 20
CM, dengan menggunakan mesin Soil Compactor (mesin stamper atau alat
sederhana yang disetujui oleh Pengawas) dan dibantu dengan air pada saat
pemadatan.
harus dipindahkan sesuai dengan petunjuk Direksi dan perlengkapan lainnya harus
dilakukan agar dicapai tujuan yang disyaratkan.
d. T o l e r a n s i
1) Toleransi intuk beton kasar
Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1 CM dengan syarat
toleransi ini tidak boleh komulatif. Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas ketelitian –
0,3 dan +0,5 CM
2) Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.
Toleransi untuk beton adalah 0,6 CM untuk penempatan bagian-bagian dan antara 0,00
dan 0,2 CM untuk ukuran-ukuran bagian. Pergeseran bekesting pada sambungan-
sambungan tidak boleh melebihi 0,1 CM penyimpangan terhadap kelurusan bagian
harus dalam batas 1% tetapi toleransi ini tidak boleh komulatif.
f. Pemberitahuan sebelum penegcoran
Sebelum pengecoran beton untuk bagian-bagian yang penting Kontraktor diwajibkan
memberitahukan Direksi serta mendapatkan perstujuan. Apabila hal ini dilalaikan atau
pekerjaan persiapan untuk pengecoran tidak disetujui oleh Direksi, maka Kontraktor
diwajibkan membongkar beton yang sudah dicor dengan biaya sendiri.
g. Pengangkutan dan pengecoran beton
Beton harus diangkut dengan menghindari terjadinya penguraian dari komponen
komponennya serta tidak diperkenangkan untuk dicor dari ketinggian melebihi 2 M
kecuali disetujui Direksi. Pada kolom yang panjang, pengecoran dilakukan lewat lubang
pada bekesting dalam menghindari hal tersebut. Semua kotoran dan lain-lain harus
dibersihkan sebelum pengecoran dimulai. Permukaan bekesting yang menghadap beton
harus dibasahi dengan air bersih segera sebelum pengecoran. Semua peralatan yang
bersangkutan harus bersih serta bebas dari beton keras, lunak dan sebagainya. Pengecoran
beton Pengecoran Beton dalam bekesting harus diselesaikan sebelum beton mengeras,
yaitu sebelum 30 menit pada keadaan normal. Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu
untuk satu bagian pekerjaan, pemberhentian pengecoran tidak dibenarkan tanpa
persetujuan Direksi. Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi
persyaratan didalam PBI 1997. Pengecoran tidak boleh dilakukan pada waktu hujan
kecuali apabila Kontraktor telah mengadakan persiapan-persiapan untuk itu serta disetujui
oleh Direksi.
5. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah disetujui dan mempunyai
frekuensi minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton yang boleh dipadatkan
lebih dari 20 detik, kecuali disarankan oleh Direksi. Bagian beton yang telah mengeras tidak
boleh digetarkan baik langsung maupun melalui penulangan. Pemadatan beton harus
memenuhi peraturan-peraturan dalam PBI 1971.
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Perencanaan Pembangunan Lumbung Pangan
6. Proses Pengerasan
Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan
sampai beton tersebut mengeras secara wajar dan menghidarkan pengeringan yang terlalu
cepat dengan cara sebagai berikut :
a. Semua bekesting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur
sampai dibongkar.
b. Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi selama 2 (dua) minggu setelah
pengecoran.
c. Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan dengan memberi
penutup yang basah.
d. Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang diatas beton yang
menurut Direksi belum cukup mengeras.
7. Pembongkaran Bekisting
a. Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting sebelum mencapai kekuatan sesuai PBI
1977 Bab 5 ayat 8 (hal 51).
b. Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan beton mendapat
tekanan melebihi perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk membongkar bekistingnya
untuk jangka waktu selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan bahwa tanggung
jawab terhadap keamanan beton sepenuhnya pada Kontraktor serta harus memenuhi
peraturan mengenai pembongkaran bekisting pada PBI 1971.
c. Kontraktor wajib memberitahukan Direksi pada waktu akan membongkar bekisting bagian-
bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan persetujuan Direksi, tetapi hal ini
tidak mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut.
d. Pembongkaran bekisting /mall beton dapat dibongkar setelah berumur 3 (tiga) minggu,
kecuali beton praktis, bila dianggap perlu dapat dibongkar setelah berumur 3 – 7 hari
dengan persetujuan Direksi.
e. Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun vertikal, dan di lakukan
dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari 30 cm diatas
pasangan sebelah bawahnya dan batu bata yang patah tidak boleh digunakan.
f. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan 1,5 cm untuk tegak, kecuali
jika ditentukan lain.
g. Setiap pasangan seluas 9 m2 atau dinding dengan lebar 3 m harus diberi kolom praktis
berukuran 12 x 12 cm; demikian juga halnya dengan pertemuan antara pasangan atau pada
dinding yang berdiri bebas.
PERSYARATAN BAHAN
Harus benar - benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing - masing.
Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah - pecah,
melengkung, melintir, urat kapur ,basah dan lapuk, melebihi yang diperkenankan sesuai
dengan PUBI- 1982.
Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PKKI. Pasal 37.
Dengan kadar air maksimal 24%.( clean and dry )
Syarat-syarat Pelaksanaan :
Kontraktor wajib untuk membuat shop drawing secara lengkap yang mengacu pada
Gambar tender dengan memperlihatkan seluruh type, detail, angkur, perkuatan juga
sambungan-sambungan, bukaan dan kelengkapan lain yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang telah ditentukan
oleh Perencana
Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui
oleh Pengawas
Penimbunan bahan/material ditempat pekerjaan harus diletakan pada ruang atau tempat
dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
Untuk pekerjaan kayu halus semua bahan yang digunakan proses pengerjaannya harus
menggunakan mesin.
Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku atau cara lainnya
yang tidak disetujui Pengawas.
Untuk kayu yang akan dicat, permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus diberi
dempul atau sejenisnya dengan warna sama dengan warna kayu yang telah disetujui
Pengawas.
Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa sehingga siap
menerima finish.
Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan dempul atau
sejenisnya, kecuali atas persetujuan Pengawas.
Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu baik
kualitas maupun jenisnya kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan
Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Pengawas.
Jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus mengganti atas tanggung
jawab Kontraktor.
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Perencanaan Pembangunan Lumbung Pangan
Semua pekerjaan berupa baut plat penyambung harus digalvanisasi dengan ketebalan
minimal 18 micron sesuai dengan NI-5.
Pekerjaan kayu yang melekat langsung pada dinding pasangan bata, partisi dan beton
harus diberi lapisan meni kayu 2 lapis.
Untuk pekerjaan kayu lemari built in seperti tertera pada gambar harus memenuhi syarat
sebagai berukut:
kayu harus di kerjakan menurut pola dan urutan pengerjaan yang ditentukan oleh
Pengawas.
Kontraktor harus mengajukan contoh material dan contoh finishing untuk disetujui
Pengawa
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, fabrikasi dan ereksi termasuk penggunaan
penopang sementara dan seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam
gambar kerja, yang diantaranya adalah :
PERSYARATAN BAHAN
Lapisan pelindung seng dan aluminium tangguh ex PT. BlueScope Steel Indonesia dengan
komposisi sebagai berikut :
3. Profil Material:
a. Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-chanel C75.75 (tinggi profil 75 mm
dan ketebalan dasar baja 0,75 mm), panjang material perbatang adalah 11m dan 6m
b. Reng
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik) dan juga dipergunakan untuk
ikatan angin dan ceiling batten PRT 045 (ketebalan dasar baja 0,45 mm), panjang material
perbatang adalah 6m
c. Talang
Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan ketebalan 0,45 mm dan telah
dibentuk menjadi talang lembah (valley gutter).
d. Screw
Screw yang digunakan menggunakan self drilling screw dengan spesifikasi sebagai berikut :
ii. Ukuran baut untuk elemen struktur rangka atap adalah 12-14x20 (screw kuda-kuda) dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Diameter kepala : 12 mm
3. Panjang : 20 mm
iii. Ukuran baut untuk elemen strktur lainnya adalah 10-16x16 (screw reng) dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Diameter kepala : 10 mm
3. Panjang : 16 mm
PERSYARATAN DESAIN
1. Beban Atap
7. Variasi beban tambahan ex. Lampu gantung, AC cassette, dll : 50 Kg/m2 (pertitik
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Perencanaan Pembangunan Lumbung Pangan
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
b. Garis besar lingkup pekerjaan listrik yang dimaksud adalah :
Sekring Kast dan MCB serta kelengkapannya.
Pentanahan / Grounding
Pengadaan dan Pemasangan kabel-kabel serta instalasi yang tertanam
dalam tembok, plat beton, plafond dan lain-lain.
Pengadaan dan Penyambungan Daya Listrik termasuk intalasi luar
c. Pelaksanaan pekerjaan ini adalah menyala.
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Perencanaan Pembangunan Lumbung Pangan
3. Jenis Bahan
a. Panel tegangan rendah
1) Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE/DIN serta mengikuti per
aturan IEC dan PUIL.
2) Panel harus dibuat dari plat besi dengan tebal 2 MM dan seluruhnya harus di
Zinchromat di duco 2 kali dengan cat bakar, warna abu-abu, pintu dari Panel
tersebut harus dilengkapi dengan Master Key.
3) Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen-komponen harus diatur
sedemikian rupa sehingga apabila diperlukan pada waktu perbaikan dan
penyambungan komponen-komponen yang dimaksud dapat dengan mudah di
laksanakan tanpa mengganggu komponen yang lainnya.
4) Setiap Panel harus mempunyai 5 (lima) Busbar Copper yang terdiri dari 3
(tiga) Busbar Phase K-S-T 1 (satu) Busbar Netral dan 1 (satu) Busbar
Grounding. Besarnya Busbar harus diperhitungkan besar arus yang akan
mengalir dalam Busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu lebih dari 65
derajat Celcius. Setiap Busbar Copper harus diberi warna sesuai peraturan
dari pihak PLN.
5) Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperl
uan dan komponen-komponen pengaman yang digunakan harus sesuai
dengan gambar.
b. Kabel - kabel
1) Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal
0,6 KA dan 0,5 KV untuk kabel NYM dari merk yang lolos standar yang
diizinkan.
2) Pada perinsipnya, kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYM
dan NYA untuk kabel penerangan.
3) Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu pada Direksi.
4) Penampang kabel minimum yang dapat dipergunakan adalah 2,5 MM.
c. Sakelar dan Stop kontak
Sakelar dan stop kontak yang akan dipasang pada dinding tembok
adalah type pemasangan masuk / Inbow dan kotak-kotak Inbow
dipasang pada dinding sesuai gambar.
Stop kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan
mengikuti Standar VDE sedangkan Stop Kontak khusus 1 (satu)
Phase (inbow), mempunyai rating 15 A.
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Perencanaan Pembangunan Lumbung Pangan
d. Grouding
Kawat Grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = Bare
Copper Co ndector).
Besarnya kawat Grouding yang dapat digunakan, minimal
berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming
feeder).
Electrode Pentanahan untuk Grounding digunakan pipa Galvanized
dengan diameter minimal 1”. Diujung pipa tersebut dipasang Copper
Rod sepanjang 0,5 M. Electrode Pentanahan dipantek kedalam tanah,
minimal sedalam 6 M atau sampai menyentuh permukaan air tanah.
4. Persyaratan Teknis Pemasangan
a. Panel-panel
Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari Pabrik pembuatannya
dan rata secara horizontal.
Setiap kabel yang masuk /keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland
dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
Panel harus di-tanah-kan.
b. Kabel-kabel
Semua kabel pada kedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk yang
jelas dan tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasi arah beban.
Setiap Kabel Daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasi phasenya dengan PUIL.
Kabel Daya yang dipasang harus di Klem dan disusun dengan rapih Setiap
tarikan kabel tidak diperkenangkan adanya penyambungan, kecauli pada kabel
penerangan.
Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus
dibuatkan sleeve dari pipa PVC dengan diameter minimum 2,5 kali
penampang kabel.
c. Lampu-lampu penerangan
Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana Plafond
dan artistik serta disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
Penggunaan lampu harus sesuai gambar kerja.
d. P e n t a n a h a n
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Perencanaan Pembangunan Lumbung Pangan
b. Sebelum dinding dicat, terlebih dahulu harus diplamur dengan plamur tembok kemudian
diamplas hingga halus, selanjutnya dilakukan pengecatan.
c. Bagian yang akan dicat tembok adalah :
Seluruh permukaan tembok yang nampak dan telah diaci dengan rata.
Seluruh permukaan beton yang nampak (kolom, balok, sunscreen, bagian bawah
plat lantai, ring balk ) dan lain-lain
d. Pengecatan 2 atau 3 kali sampai merata, warna yang digunakan harus disetujui oleh Direksi
atau Pengawas Lapangan.
e. Warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi atau Bouwheer.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
Dibuat :
Konsultan Perencanaan
RIFKY MOKOGINTA
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Perencanaan Pembangunan Lumbung Pangan