Perspektif Keperawatan Menjelang Ajal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kematian tidak bisa dihindari dan semua orang cepat atau lambat pasti akan
menemuinya. Bagi sebagian orang, kematian adalah hal yang menakutkan. Mereka tidak mau
memikirkan, apalagi membicarakannya. Sebagian orang lain menganggap kematian adalah
hal yang biasa, sebagai awal kehidupan baru di akhirat. Karena setiap orang akan mati, setiap
orang juga akan melalui proses sekarat. Ada yang cepat ada juga yang lambat, menyakitkan
dan menyengsarakan. Di sinilah perawatan paliatif diperlukan.

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas


hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini,
pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik,
psikologis, sosial atau spiritual (World Health Organization (WHO), 2016)

Pelayanan perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam mengelola


komplikasi penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan gejala lain, memberikan
perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawat saat sekarat dan berduka (Matzo
& Sherman, 2015).

Penyakit dengan perawatan paliatif merupakan penyakit yang sulit atau sudah tidak
dapat disembuhkan, perawatan paliatif ini bersifat meningkatkan kualitas hidup
(WHO,2016). Perawatan paliatif meliputi manajemen nyeri dan gejala; dukungan psikososial,
emosional, dukungan spiritual; dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang tepat, baik
dirumah, rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien. Perawatan paliatif dilakukan sejak
awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan menggunakan pendekatan tim
multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarga mereka (Canadian Cancer
Society, 2016).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga
mahasiswa S1 Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif

1
dalam dunia keperawatan dan mampu menjelaskan perspektif keperawatan dan
konsep keperawatan paliatif.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Prespektif
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif
4. Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif
5. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif
6. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif
7. Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prespektif


Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal,
dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara – cara tertentu.
Perspektif membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan
fenomena yang terpilih dari konsep-konsep tertentu untuk dipandang secara rasional.Secara
ringkas dapat disimpulkan bahwa perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan
asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan
tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu (Sumaatmadja dan Winardit. 1999)

Perspektif Keperawatan Perspektif dapat diartikan sebagai cara pandang seseorang


terhadap sesuatu. Jadi perspekif merupakan penilaian seseorang mengenai suatu fenomena
yang terjadi. Keperawatan adalah: upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat
humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standart pelayanan dengan
berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat professional secara mandiri atau
melalui upaya kolaborasi.

2.2 Pengertian Paliatif Care


Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti meringankan, dan
“Palliare” (bahsa latin yang berarti “menyelubungi”-penj), merupakan jenis pelayanan
kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala klien, bukan berarti kesembuhan.

Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas


hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan,
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik,
psikososial dan spiritual (WHO 2011).

Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita
kanker terutama yang tidak mungkin desembuhkan tetapi juga pada penderita yang
mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan tindakan kuratif (Menghilangkan

3
nyeri dan keluhan lain serta perbaikan dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual). (Depkes
Pedoman Kanker Terpadu Paripurna 1997).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita,
terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif yang dimaksud antara lain
menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta mengupayakan perbaikan dalm aspekpsikologis,
sosial dan spiritual. Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan
kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan
penyakit yang mengancam jiwa, melalui penceghan-pencegahan sempurna dan pengobatan
rasa sakit masalah lain, fisik, psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).

2.3 Tujuan Perawatan Paliatif


1. Meyakini bahwa hidup dan mati adalah proses yang normal, tidak menghambat atau
menundan kematian, mengurangi nyeri dan gejala penyakit lainnya, integrasi fisik, psikis,
sosial, emosional dan spiritual dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
individu dan keluarga.
2. Menyediakan sistem untuk membantu individu hidup seoptimal mungkin sampai
menjelang kematiannya
3. Menyediakan sistem dukungan untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah
sepanjang perawatan pasien dan masa berduka

2.4 Masalah Keperawatan Pada Pasien Paliatif


Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan pasien yaitu kejadian-
kejadian yang dapat mengancam diri sendiri dimana masalah yang seringkali di keluhkan
pasien yaitu mengenai masalah seperti nyeri, masalah fisik, psikologi sosial, kultural serta
spiritual (IAHPC, 2016).Permasalahan yang muncul pada pasien yang menerima perawatan
paliatif dilihat dari persepktif keperawatan meliputi masalah psikologi, masalah hubungan
sosial, konsep diri, masalah dukungan keluarga serta masalah pada aspek spiritual atau
keagamaan (Campbell, 2013).

2.5 Prinsip Perawatan Paliatif Care


Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasien dan keluarga
pasien, Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses yang competent dan
compassionet, Mengembangkan professional dan social support untuk pediatric palliative
care, Melanjutkan serta mengembangkan pediatrik palliative care melalui penelitian dan

4
pendidikan (Ferrell, & Coyle, 2007: 52) Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut
ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia

2.6 Model/Tempat Perawatan Paliatif Care


1. Dinas kesehatan propinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota
2. Rumah Sakit pemerintah dan swasta
3. Puskesmas
4. Rumah perawatan/hospis
5. Fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta lain

2.7 Tim Perawatan Paliatif


1. Perawat 7. Relawan
2. Dokter Spesialis 8. Farmasi
3. Dokter Umum 9. Fisioterapist
4. Ahli Gizi 10. Sosial medis
5. Psycholog 11. Keluarga
6. Rohaniawan

Keberhasilan Tim
1. Kerja sama efektif dan pendekatan interdisipliner
2. Setiap anggota tim memahami peran dan fungsinya
3. Menyusun dan merancang tujuan akhir perawatan secara bersama
4. Tidak ada anggota Tim yang primadona
5. Tim adalah motor penggerak semua kegiatan pasien
6. Proses interaksi antar tim merupakan kunci keberhasilan utama

5
2.8 Ruang Lingkup
1. Kanker 5. Diabetes
2. HIV/AIDS 6. CHF
3. Gagal Ginjal 7. Penyakit degenaratif Lainnya
4. Strooke 8. Usila

Lingkup kegiatan perawatan paliatif :


1.) Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi :
a. Penatalaksanaan nyeri. f. Dukungan kultural dan
b. Penatalaksanaan keluhan fisik spiritual
lain. g. Dukungan persiapan dan
c. Asuhan keperawatan selama masa dukacita
d. Dukungan psikologis (bereavement).
e. Dukungan sosial
2.) Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat
rumah
3.) Beberapa karakteristik perawat paliatif di ruangan kritis
a. Mengurangi rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu
b. Menghargai kehidupan dan menyambut kematian sebagai proses yang normal
c. Tidak berusaha mempercepat atau menunda kematian.
d. Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam perawatan pasien.
e. Membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai akhir hayat
f. Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan setelah
kematian.
g. Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarganya,
termasuk konseling masa duka cita, jika diindikasikan.
h. Meningkatkan kualitas hidup, dan mungkin juga secara positif memengaruhi
perjalanan penyakit
i. Bersamaan dengan terapi lainnya yang ditujukan untuk memperpanjang usia, seperti
kemoterapi atau terapi radiasi, dan mencakup penyelidikan yang diperlukan untuk
lebih memahami dan mengelola komplikasi klinis yang berat.

2.9 Melaksanakan Peran Dan Fungsi Perawat Paliatif


1. Membina hubungan perawat-pasien:
a. Hubungan terapeutik Perawat-Pasien

6
Sebagai : Profesional, Pasangan, teman akrab, Keluarga
b. Caring Relationship (J. Watson)
Perilaku Caring : jujur, sabar, bertanggung jawab, memberikan kenyamanan,
mendengarkan dengan atensi dan penuh perhatian, memberikan sentuhan, menunjukan
kepeduliaan, menunjukan rasa hormat, memberikan informasi dengan jelas, memanggil
pasien dengan namanya

2.10 Sikap Yang Harus Dimiliki Perawat Untuk Perawatan Paliatif


1. Mempunyai falsafah hidup yang kokoh, agama, dan sistim nilai
2. Mempunyai kemampuan untuk tidak “Judgemental” terhadap pasien yang mempunyai
sistem nilai berbeda
3. Mempunyai kemampuan mendengar dengan baik dan memotivasi pasien
4. Tidak menunjukan reaksi berlebihan jika terdapat bau ataupun kondisi yang tidak wajar
5. Mampu mengkaji, mengevaluasi secara cermat dari perilaku non verbal
6. Senantiasa menemukan cara untuk menangani setiap masalah
7. Menunjukan perilaku caring

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perawatan paliatif adalah pelayanan kepada pasien yang penyakitnya sudah tidak
bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau tidak dapat disembuhkan secara medis (stadium
akhir). Tujuan perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dalam
menghadapi setiap penyakit yang diderita dan mempersiapkan diri menghadapi kematian
dengan tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan atas penyakit yang diderita, baik secara fisik
(nyeri, mual, muntah) maupun psikis yang berbasis spiritual

3.2 Saran

Perawatan paliatif merupakan perawatan total dan aktif dari untuk penderita yang
penyakitnya tidak lagi responsive terhadap pengobatan kuratif. Artinya tidak memperdulikan
pada stadium dini atau lanjut, masih bisa disembuhkan atau tidak, mutlak perawatan paliatif
harus diberikan kepada penderita itu, perawatan paliatif tidak berhenti setelah penderita
meninggal, tetapi masih diteruskan dengan memberikan dukungan kepada anggota keluarga
yang berduka

8
9

Anda mungkin juga menyukai