Reproduksi Dan Metabolisme Sel
Reproduksi Dan Metabolisme Sel
Reproduksi Dan Metabolisme Sel
Biologi
Oleh:
PROGRAM STUDI
INDRAMAYU
20
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayahNya sehingga tugas makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang kami susun ini untuk
diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Biologi tentang
“REPRODUKSI DAN METABOLISME SEL”. Kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Asrizal Wahdan Wilsa,
M.Pd selaku Dosen mata kuliah ini yang telah membimbing kami dalam
penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah
ini, masih jauh dari kata sempurna disebabkan karena keterbatasan
wawasan dan pengetahuan yang kami miliki dan yang kami peroleh, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di masa yang mendatang.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah.......................................................................................4
B.Rumusan Masalah................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan Makalah...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Reproduksi Sel...................................................................................7
2. Pengertian Proses Pembentukan Gamet
(Gametosis)........................................................................................................11
3. Pengertian Metabolisme Sel .............................................................................13
4 fungsi Metabolisme Sel......................................................................................17
5 Respirasi Selular..................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu paham yang paling penting dari para ahli biologi pada
abad ke-19 , bahwa setiap sel yang ada di bumi ini berasal dari sel yang
ada sebelumnya. Pusat informasi genetik dan pusat pengendalian
metabolisme sel terdapat pada inti atau nukleus, tepatnya pada kromosom.
Setiap hari, pada sumsum tulang seorang manusia yang sehat dihasilkan 2
juta sel darah merah, masing-masing dengan bentuk cawan konkaf yang
sama dan warna merah yang serupa. Penjelasan mengenai hal tersebut
berkaitan dengan reproduksi organisme dan sel. Suatu sel alga tunggal
hanya dapat menghasilkan sel alga serupa, seekor siput hanya akan
menghasilkan siput lagi, bukan cumi-cumi atau burung. Kemampuan
untuk kawin berdasarkan pada prinsip biologik dasar : ketika sel
berreproduksi, akan mengikuti perintah untuk membangun sel baru, yang
serupa dengan sel induknya. Pewarisan informasi genetik (kromosom)
dibagi secara seimbang dan pasti kepada masing-masing sel baru, yang
bertanggung jawab dalam kemiripan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Reproduksi Sel ?
2. Jelaskan Pengertian Metabolisme Sel ?
3. Jelaskan proses pembentukan gamet ?
4. Jelaskan fungsi metabolisme tubuh ?
5. Jelaskan proses respirasi Sel ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Reproduksi Sel.
4
2. Untuk mengetahui pengertian metabolisme Sel..
3. Untuk mengetahui proses pembentukan Gamet.
4. Untuk mengetahui fungsi metabolisme pada tubuh.
5. Untuk mengetahui proses respirasi Sel.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
genetik tersebut tentu sel induk harus melipat gandakan informasi genetik
yang dimilikinya (DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum
melaksanakan pembelahan atau reproduksi sel, replikasi itu terjadi pada
waktu Interfase ( istirahat sel tidak membelah) tepatnya pada fase Sintesa
(S).
7
pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan
akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.
2. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan.
Dilakukan oleh organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan dan
sel manusia, yang tentu mereka semuanya punya lebih dari satu sel (
multicelluler).
1). Pembelahan Mitosis
Pembelahan yang bertujuan untuk
a. Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,
b. Pertumbuhan ( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya
bertambah).
c. Membentuk Jaringan karena produk pembelahan ini kromosom/sifat induk
sama dengan sifat anakannya , artinya karena membentuk jaringan baik sel
baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis mempunyai karakter yaitu:
a. Berlangsung pada sel somatic
b. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
c. Melakukan pembelahannya sekali
d. Antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase
interfase ( istirahat tidak membelah )
e. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk
sifatnya sama dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini
tidak terjadi pada anakan hasil miosis
f. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua ,
yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada
organisme yang usianya muda
g. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi berikut uraiannya
8
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel
tidak beraktifitas justru tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan
penting untuk mempersiapkan pembelahan. Terbagi atas tiga fase, yaitu:
A. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel
bertambah ukuran dan volumenya.
B. Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10
jam
C. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase
ini sel siap untuk mengadakan pembelahan
.
Gambar Mitosis
9
2). Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)
Pembelahan ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar
kelamin seperti testes atau ovarium dimana pembelahan untuk membentuk
sel kelamin (n)dari sel tubuh (2n /diploid) , sel tubuh yang membentuk
tidak sembarangan sel tubuh tetapi sel induk kelamin atau induk sperma
/induk ovum yang mempunyai nama latin Spermatogonium /Oogonium
kedua induk itu terus dibentuk namun jelas secara mitosis ( 2n -2n).
Pembelahan meiosis bertujuan
Karena dari sel tubuh yang bisa membentuk sel kelamin maka
diawali dengan Fase dimana sel tumbuh dan berkembang. Merupakan
tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan sel. Pada fase ini terjadi
peristiwa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan.
10
b. Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah:
Pembeda Mitosis Meiosis
Tahap pembelahan Satu kali Dua kali
Jumlah sel anak Dua sel Empat sel
Jumlah kromosom sel Sama dengan sel induk Setengah dari sel anak
anak
Sifat kromosom anak Diploid (2n) Haploid (n)
Tempat pembelahan Sel tubuh Sel kelamin
1 Spermatogenesis
Merupakan proses pembentukkan sperma yang terjadi di dalam testis. Sel
kelamin jantan atau spermatozoid (sperma) berbentuk kecil, lonjong, dan
berflagela dan secara keseluruhan bentuknya menyerupai kecebong.
Flagela tersebut digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair.
Organ penghasil sperma disebut testis. Pada mamalia, testis terdapat pada
11
hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia
berjumlah sepasang.
2 Proses Oognesis
Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari
pada sperma dan tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh
sepasang ovarium atau kelenjar telur, kiri dan kanan. Berbeda dengan
testis yang berada di luar tubuh, ovarium berada di dalam rongga tubuh, di
sekitar pinggang.
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh
pembelahan mitosis sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah
oosit primer. Pada proses meiosis I. Oosit primer membelah menjadi dua
sel yang tidak sama, yaitu satu sel berukuran besar disebut oosit sekunder
dan satu sel lagi berukuran kecil, disebut badan kutub pertama.
Pada proses meiosis II, oosit sekunder (n)membelah menjadi dua
sel yang tidak sama besarnya. Satu sel berukuran besar disebut ootid yang
mengandung nukleus, kuning telur dan sitoplasma sel. Sedangkan satu sel
yang lain berukuran kecil dan hanya mengandung nukleus dan disebut
badan kutub kedua. Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II
membentuk dua sel kecil badan kutub ke dua. Dengan demikian pada akhir
meiosis II berbentuk 4 buah sel, yaitu satu sel besar yang disebut ootid,
dan tiga sel kecil yang disebut dengan badan kutub(polosit).
Berbeda dengan individu jantan yang setiap kali dapat
mengelurakan sperma dengan jumlah banyak, individu betina biasanya
hanya menghasilkan satu ovum dalam setiap ovulasi. Pada bebarapa
mamalia misalnya tikus , kelinci, dan kambing, individu betina dapat
menghasilkan ovum lebih dari satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi
pada ovarium sebelah kiri dan atau kanan atau secara bersamaan.
12
Gambar Proses Oogenesis
B. Pengertian Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain
zat di dalam sel yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses –
proses ini terjadi di dalam sel mahluk hidup. Proses yang ter jadi dapat
berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa penguraian zat menjadi zat
– zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada proses
fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses
penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel. Metabolisme
adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup
mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri,
protozoa, jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang
13
susunan tubuhnya sangat kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup
mendapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.( Wirahadikusumah M. 1985 ).
Hampir setiap reaksi yang berlangsung in vivo, di katalis oleh enzim. Bila
kami membayangkan suatu organism hidup sebagai suatu laboratorium
kimia yang sangat istimewa, maka enzim merupakan operator – operator
yang terlatih, yang mampu membuat reaksi – reaksi canggih dengan
kecepatan terkendali dan hasil yang tinggi.( Manitto, Paulo. 1992 ).
Dalam proses metabolisme, enzim sangat diperlukan sebagai
katalisator ( senyawa yang dapat mempercepat proses terjadinya reaksi
tanpa habis reaksi ). Enzim bekerja dengan cara menempel pada
permukaan molekul zat – zat yang bereaksi, dan dengan demikian dapat
mempercepat proses reaksi.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam proses
metabolisme ada dua proses yaitu proses pembentukan dan
penguraian.Proses pembentukan dalam metabolisme di sebut juga proses
anabolisme. Sedangkan proses penguraian disebut juga dengan proses
katabolisme. Kedua proses ini disebut juga sebagai arah lintasan dari
proses metabolisme.
` Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme
untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh
suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan oleh
senyawa organik yang disebut sebagai enzim. Pada senyawa organik,
penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi
kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah
substrat yang berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna
menghasilkan senyawa intermediat yang lazim disebut dengan metabolit,
yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan
pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom.
14
Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut
metabolomika.
Proses anabolisme biasanya lebih banyak membutuhkan energi
sehingga reaksinya dapat berlangsung cepat dan efisien serta memerlukan
energi dalam bentuk energi panas.proses ini memerlukan energi yang lebih
besar karena, dalam proses anabolisme proses yang terjadi lebih banyak
dan prosesnya yang cepat dan efisien panas sehingga nergy yang di
perlukan lebih besar. Reaksi seperti ini disebut juga reaksi endergonik atau
reaksi endoterm.
Sedangkan dalam proses katabolisme energi yang di butuhkan
lebih sedikit. Karena, pada reaksi katabolisme hanya menguraikan zat dan
melepaskan energi, jadi nergy yang diperlukan lebih sedikit. Suatu proses
di mana terjadi pelepasan energi disebut juga reaksi eskergonik atau reaksi
eksoterm.
Terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja enzim. Teori lock
and key (kunci dan anak kunci) yang dikemukakan oleh Emil Fischer,
serta Teori induced fit (induksi pas) yang dikemukakan oleh Daniel
Kashland.
15
terbentuklah molekul kompleks enzim-substrat. Pengikatan substrat
menginduksi penyesuaian pada enzim yang meningkatkan kecocokan dan
mendorong molekul kompleks enzim-substrat berada dalam keadaan yang
lebih reaktif. Molekul enzim kembali ke bentuk semula setelah produk
dihasilkan
16
a. Fungsi Metabolisme Bagi Tubuh
1 Pengubah Racun
Racun merupakan zat yang jelas tidak dibutuhkan oleh tubuh. Masuknya
zat ini ke dalam tubuh tidak selamanya dilakukan dengan sengaja,
sebagian besar malah justru tidak sengaja, alias keracunan. Dan tahukah
Anda bahwa proses metabolisme ini bisa mengubah zat beracun menjadi
senyawa yang sama sekali tidak beracun tidak hanya mengubahnya
menjadi tidak beracun, metabolisme juga dapat mengeluarkan racun dari
tubuh.
2 Menjaga Kesehatan Tubuh
Metabolisme merupakan sebuah proses yang membantu tubuh untuk
mengolah aneka zat yang masuk ke dalam tubuh. Hasil akhir dari
pengolahan tersebut nantinya berperan dalam membentuk identitas
kesehatan tubuh. Jika proses metabolime berjalan lancar, tubuh akan jauh
lebih merasa sehat dan bugar.
3 Penghasil Senyawa ATP
ATP merupakan senyawa kimia berenergi tinggi, tetapi mempunyai ikatan
yang bersifat labil. Senyawa tersebut nantinya akan menyumbang energi
pada proses-proses dalam metabolisme seperti fotosintesis, respirasi,
sintesis protein, kemosintesis, dan lemak.
Fungsi spesifik dari proses metabolisme makhluk hidup adalah
untuk menghasilkan enrgi kimia dalam bentuk ATP dari penguraian zat
makanan dari lingkungan, mengubah molekul zat makanan menjadi
prekusor pembangun biomolekul sel serta menyusun unit-unit pembangun
menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida, dan komponen sel lain
sebagai pembantuk dan perombak biomolekul.
A. ANABOLISME
17
kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang
digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-
senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi,
dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi
tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk. Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi
prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua,
adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif
menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut
menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam
nukleat.
1. Anabolisme Lemak
18
Glukosa diubah —> gula fosfat —> asetilKo-A —> asam lemak
2. Anabolisme Protein
3. Kemosintesis
19
kemungkinan mendapatkan energi dari reaksi melibatkan senyawa
tersebut. Beberapa arkhaea modern saat ini dapat bertahan hidup pada
sumber mata air panas yang mengandung sulfur dan melakukan reaksi
kimia yang membebaskan energi.
B. KATABOLISME
20
Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik
kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang
berenergi lebih rendah pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen
terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan
menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP.
ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti
melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil,
menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut
biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih
tinggi. Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses sebagai
berikut:
a. Glikolisis
Kata glikolisis (glycolysis) berasal dari kata Gliko “gula” dan lisis
“penguraian” yang berarti “penguraian gula”. Bahan baku glikolisis adalah
glukosa. Senyawa ini terdiri atas molekul karbon, hydrogen, dan oksigen
dengan rumus molekul C6H12O6.. Glukosa, sejenis gula berkarbon-enam,
dipecah menjadi dua gula berkarbon-tiga. Gula yang lebih kecil ini
kemudian dioksidasi dan atom-atom yang tersisa disusun ulang untuk
membentuk dua molekul piruvat. Proses ini bersifat anaerob (tidak
membutuhkan oksigen bebas), akan tetapi jika memang ada, energy kimia
yang disimpan dalam piruvat dan NADH dapat diekstraksi oleh siklus
asam sitrat dan fosforalisasi oksidatif. Glikolisis berlangsung di sitosol.
21
reaksi isomerisasi pada langkah kedua glikolisis, di mana glukosa
6-fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat.
Phsophofructokinase: Enzim phsophorylates ini F ^ P menjadi
fruktosa 1,6-bifosfat di langkah ketiga glikolisis. Reaksi ini terjadi
dengan mengorbankan molekul ATP.
Aldolase: Enzim ini mengkatalisis langkah keempat jalur glikolisis.
Enzim aldolase membagi fruktosa 1,6 bispohsphate menjadi
perantara dua molekul karbon, gliseraldehida 3-fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat.
Triose Phsophate Isomerase: Ini adalah enzim isomerisasi. Enzim
ini mengkatalisis langkah kelima glikolisis dimana DHAP yang
isomerised ke gliseraldehida 3-fosfat.
gliseraldehida dehidrogenase 3-fosfat: Enzim ini mengkatalisis
langkah 6 glikolisis, di mana G3P yang terfosforilasi dan
teroksidasi menjadi 1,3 bifosfogliserat dan NAD + direduksi
menjadi NADH.
fosfogliserat kinase: enzim ini mengkatalisis reaksi fosforilasi
tingkat substrat. Dalam reaksi ini kinase enzim fosfogliserat
memfosforilasi ADP untuk menghasilkan 3-fosfogliserat dan ATP.
fosfogliserat mutase: Enzim ini mengkatalisis langkah kedelapan
glikolisis. Ini adalah reaksi mutasi di mana enzim mendukung
pembentukan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat.
Enolase: Enzim ini membawa reaksi dehidrasi sederhana. Molekul
2-fosfogliserat mengalami dehidrasi untuk membentuk
fosfoenolpiruvat.
Kinase piruvat: Enzim ini mengkatalisis langkah terakhir dari
glikolisis. Ini adalah reaksi fosforilasi tingkat substrat – di mana
gugus fosfat dari fosfoenolpiruvat ditransfer ke molekul ADP
menghasilkan ATP kedua dari glikolisis dan piruvat.
b. Dekarboksilasi Oksidatif
22
Dekarboksilasi Oksidatif atau disingkat dengan DO adalah proses
perubahan Piruvat menjadi Asetilkoezim Reaksi ini merupakan jalan
masuk utama karbohidrat kedalam daur Krebs. Tahap reaksi pertama
dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang menggunakan tiamin pirofosfat
sebagai koenzimnya. Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa α-
hidroksietil yang terkait pada gugus cincin tiazol dari tiamin pirofosfat.
c. Siklus Krebs
Proses ini pertama kali ditemukan oleh Sir Hans Adolf Krebs
(1930). Siklus Krebs disebut juga asam sitrat atau siklus asam
trikarboksilat. Tahapan ini terjadi di matrik mitokondria. Asetil ko-A
direaksikan dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat dan
membebaskan ko-A. Selanjutnya terjadi serangkaian reaksi kimia yang
meregenerasi asam sitrat kembali menjadi asam oksaloasetat, inilah yang
membuat proses ini menjadi suatu siklus.
2. Respirasi anaerob
23
Contoh: Fermentasi asam laktat
24
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
25
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar; Biologi SMA untuk Kelas XII: Jakarta: Erlangga, 2004
Campbell. 2002. Biology. Terjemahan. Rahayu Lestari. Jakarta: Erlangga.
Kartolo, S, W. 1990. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan, Bandung: Fakultas MIPA
ITB.
Barrett James M., Peter Abramoff, A.Krishna Kumaran, William F. Millington.,
1986.
Biology. New Jersey : Prentice-Hall, a division of Simon & Schuster, Inc.
Hopson Janet L and Norman K. Wessells., 1990. Essentials of Biology. San
Francisco :
Mcgraw-Hill Publishing Company.
26