Reproduksi Dan Metabolisme Sel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

REPRODUKSI DAN METABOLISME SEL

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah

Biologi

Dosen pengampu:Asrizal Wahdan Wilsa, M.Pd

Oleh:

1. Caswati (NIM :1786206012)


2. Anisa Dewi (NIM:1786206072)
3. Nuraeni Yulistiawati (NIM:1786206082)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

NAHDLATUL ULAMA (NU)

INDRAMAYU

20

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayahNya sehingga tugas makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang kami susun ini untuk
diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Biologi tentang
“REPRODUKSI DAN METABOLISME SEL”. Kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Asrizal Wahdan Wilsa,
M.Pd selaku Dosen mata kuliah ini yang telah membimbing kami dalam
penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah
ini, masih jauh dari kata sempurna disebabkan karena keterbatasan
wawasan dan pengetahuan yang kami miliki dan yang kami peroleh, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di masa yang mendatang.

Akhirnya kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat


bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Indramayu,15 September 2019

Penulis,

2
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah.......................................................................................4
B.Rumusan Masalah................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan Makalah...................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Reproduksi Sel...................................................................................7
2. Pengertian Proses Pembentukan Gamet
(Gametosis)........................................................................................................11
3. Pengertian Metabolisme Sel .............................................................................13
4 fungsi Metabolisme Sel......................................................................................17
5 Respirasi Selular..................................................................................................20

BAB III PENUTUPAN


A.Kesimpulan.........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu paham yang paling penting dari para ahli biologi pada
abad ke-19 , bahwa setiap sel yang ada di bumi ini berasal dari sel yang
ada sebelumnya. Pusat informasi genetik dan pusat pengendalian
metabolisme sel terdapat pada inti atau nukleus, tepatnya pada kromosom.
Setiap hari, pada sumsum tulang seorang manusia yang sehat dihasilkan 2
juta sel darah merah, masing-masing dengan bentuk cawan konkaf yang
sama dan warna merah yang serupa. Penjelasan mengenai hal tersebut
berkaitan dengan reproduksi organisme dan sel. Suatu sel alga tunggal
hanya dapat menghasilkan sel alga serupa, seekor siput hanya akan
menghasilkan siput lagi, bukan cumi-cumi atau burung. Kemampuan
untuk kawin berdasarkan pada prinsip biologik dasar : ketika sel
berreproduksi, akan mengikuti perintah untuk membangun sel baru, yang
serupa dengan sel induknya. Pewarisan informasi genetik (kromosom)
dibagi secara seimbang dan pasti kepada masing-masing sel baru, yang
bertanggung jawab dalam kemiripan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Reproduksi Sel ?
2. Jelaskan Pengertian Metabolisme Sel ?
3. Jelaskan proses pembentukan gamet ?
4. Jelaskan fungsi metabolisme tubuh ?
5. Jelaskan proses respirasi Sel ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Reproduksi Sel.

4
2. Untuk mengetahui pengertian metabolisme Sel..
3. Untuk mengetahui proses pembentukan Gamet.
4. Untuk mengetahui fungsi metabolisme pada tubuh.
5. Untuk mengetahui proses respirasi Sel.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Reproduksi Sel

Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan


cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler.
Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi
organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi
organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak
diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu,
reproduksi sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel
gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif (reproduksi
organisme melalui proses perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses
penggandaan materi genetik (DNA) yang terdapat di dalam nukleus.
Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang
sama.

Tujuan sel bereproduksi adalah:

1 Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan


2 Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
3 Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya.
4 Pembentukan Jaringan
5 Regenerasi sel
6 Pembentukan individu baru dan lain-lain

Sel yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya


disebut sel anak. Sel induk memindahkan salinan informasi genetiknya
(DNA) ke sel anak. Jika transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan
jika melalui tahapan (mitosis/miosis) Untuk menyampaikan informasi

6
genetik tersebut tentu sel induk harus melipat gandakan informasi genetik
yang dimilikinya (DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum
melaksanakan pembelahan atau reproduksi sel, replikasi itu terjadi pada
waktu Interfase ( istirahat sel tidak membelah) tepatnya pada fase Sintesa
(S).

a. Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel


Berdasarkan ada tidaknya tahap-tahap pembelahan, reproduksi sel
dibedakan atas:
1. Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan
ganggang bersel satu, terjadi proses pembelahan secara langsung, yang
artinya proses pembelahan itu tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan.
Pembelahan itu dikenal juga dengan pembelahan amitosis. Satu sel induk
akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat
menjadi delapan dan seterusnyadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi
delapan dan seterusnya hingga sel itu bertambah banyak. Setiap sel
membelah menjadi dua sel yang sama (identik) sehingga disebut juga
pembelahan biner. Pembelahan biner terjadi misalnya pada
perkembangbiakan amoeba.

Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak mewarisi


sifat-sifat induknya. Dengan kata lain, pembelahan langsung senantiasa
menghasilkan keturunan yang identik. Prosesnya didahului oleh

7
pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan
akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.
2. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan.
Dilakukan oleh organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan dan
sel manusia, yang tentu mereka semuanya punya lebih dari satu sel (
multicelluler).
1). Pembelahan Mitosis
Pembelahan yang bertujuan untuk
a. Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,
b. Pertumbuhan ( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya
bertambah).
c. Membentuk Jaringan karena produk pembelahan ini kromosom/sifat induk
sama dengan sifat anakannya , artinya karena membentuk jaringan baik sel
baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis mempunyai karakter yaitu:
a. Berlangsung pada sel somatic
b. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
c. Melakukan pembelahannya sekali
d. Antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase
interfase ( istirahat tidak membelah )
e. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk
sifatnya sama dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini
tidak terjadi pada anakan hasil miosis
f. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua ,
yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada
organisme yang usianya muda
g. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi berikut uraiannya

Tahapan Pembelahan Mitosis adalah :


1 Interfase

8
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel
tidak beraktifitas justru tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan
penting untuk mempersiapkan pembelahan. Terbagi atas tiga fase, yaitu:
A. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel
bertambah ukuran dan volumenya.
B. Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10
jam
C. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase
ini sel siap untuk mengadakan pembelahan

.
Gambar Mitosis

9
2). Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)
Pembelahan ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar
kelamin seperti testes atau ovarium dimana pembelahan untuk membentuk
sel kelamin (n)dari sel tubuh (2n /diploid) , sel tubuh yang membentuk
tidak sembarangan sel tubuh tetapi sel induk kelamin atau induk sperma
/induk ovum yang mempunyai nama latin Spermatogonium /Oogonium
kedua induk itu terus dibentuk namun jelas secara mitosis ( 2n -2n).
Pembelahan meiosis bertujuan

 Untuk membentuk sel-sel kelamin.


 Membentuk pengurangan jumlah kromosom (mereduksi)
 Pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari perteuan dua sel
kelamin yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
 Untuk mencapainya Pembelahan meiosis berlangsung melalui dua tahapan
pembelahan, yaitu miosis 1 dan miosis 2 secara langsung tanpa
penggandaan lagi karena harus ada reduksi kromosom

Tahapan pembelahan meiosis adalah sebagai berikut:

Karena dari sel tubuh yang bisa membentuk sel kelamin maka
diawali dengan Fase dimana sel tumbuh dan berkembang. Merupakan
tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan sel. Pada fase ini terjadi
peristiwa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan.

10
b. Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah:
Pembeda Mitosis Meiosis
Tahap pembelahan Satu kali Dua kali
Jumlah sel anak Dua sel Empat sel
Jumlah kromosom sel Sama dengan sel induk Setengah dari sel anak
anak
Sifat kromosom anak Diploid (2n) Haploid (n)
Tempat pembelahan Sel tubuh Sel kelamin

Gambar perbandingan meiosis dan mitosis

c. Proses Pembentukan Gamet (Gametosis)


Gametogenesis adalah proses pembentukkan sel-sel gamet, yang terjadi
secara meiosis di dalam alat perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada
organisme dewasa. Pada hewan dan manusia gametogenesis terjadi di testis dan
ovarium.

1 Spermatogenesis
Merupakan proses pembentukkan sperma yang terjadi di dalam testis. Sel
kelamin jantan atau spermatozoid (sperma) berbentuk kecil, lonjong, dan
berflagela dan secara keseluruhan bentuknya menyerupai kecebong.
Flagela tersebut digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair.
Organ penghasil sperma disebut testis. Pada mamalia, testis terdapat pada

11
hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia
berjumlah sepasang.
2 Proses Oognesis
Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari
pada sperma dan tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh
sepasang ovarium atau kelenjar telur, kiri dan kanan. Berbeda dengan
testis yang berada di luar tubuh, ovarium berada di dalam rongga tubuh, di
sekitar pinggang.
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh
pembelahan mitosis sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah
oosit primer. Pada proses meiosis I. Oosit primer membelah menjadi dua
sel yang tidak sama, yaitu satu sel berukuran besar disebut oosit sekunder
dan satu sel lagi berukuran kecil, disebut badan kutub pertama.
Pada proses meiosis II, oosit sekunder (n)membelah menjadi dua
sel yang tidak sama besarnya. Satu sel berukuran besar disebut ootid yang
mengandung nukleus, kuning telur dan sitoplasma sel. Sedangkan satu sel
yang lain berukuran kecil dan hanya mengandung nukleus dan disebut
badan kutub kedua. Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II
membentuk dua sel kecil badan kutub ke dua. Dengan demikian pada akhir
meiosis II berbentuk 4 buah sel, yaitu satu sel besar yang disebut ootid,
dan tiga sel kecil yang disebut dengan badan kutub(polosit).
Berbeda dengan individu jantan yang setiap kali dapat
mengelurakan sperma dengan jumlah banyak, individu betina biasanya
hanya menghasilkan satu ovum dalam setiap ovulasi. Pada bebarapa
mamalia misalnya tikus , kelinci, dan kambing, individu betina dapat
menghasilkan ovum lebih dari satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi
pada ovarium sebelah kiri dan atau kanan atau secara bersamaan.

12
Gambar Proses Oogenesis

Perbedaan antara Spermatogenesis dengan Oogenesis terletak pada:


 jumlah sel anakan yang fungsional
 ukurannya
 tempat terjadinya
Persamaan antara Spermatogenesis dengan Oogenesis terletak pada:
 miosis
 mebentuk kromosom haploid
 membentuk 4 sel anakan
 harus terjadi pada individu dewasa

B. Pengertian Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain
zat di dalam sel yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses –
proses ini terjadi di dalam sel mahluk hidup. Proses yang ter jadi dapat
berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa penguraian zat menjadi zat
– zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada proses
fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses
penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel. Metabolisme
adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup
mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri,
protozoa, jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang

13
susunan tubuhnya sangat kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup
mendapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.( Wirahadikusumah M. 1985 ).
Hampir setiap reaksi yang berlangsung in vivo, di katalis oleh enzim. Bila
kami membayangkan suatu organism hidup sebagai suatu laboratorium
kimia yang sangat istimewa, maka enzim merupakan operator – operator
yang terlatih, yang mampu membuat reaksi – reaksi canggih dengan
kecepatan terkendali dan hasil yang tinggi.( Manitto, Paulo. 1992 ).
Dalam proses metabolisme, enzim sangat diperlukan sebagai
katalisator ( senyawa yang dapat mempercepat proses terjadinya reaksi
tanpa habis reaksi ). Enzim bekerja dengan cara menempel pada
permukaan molekul zat – zat yang bereaksi, dan dengan demikian dapat
mempercepat proses reaksi.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam proses
metabolisme ada dua proses yaitu proses pembentukan dan
penguraian.Proses pembentukan dalam metabolisme di sebut juga proses
anabolisme. Sedangkan proses penguraian disebut juga dengan proses
katabolisme. Kedua proses ini disebut juga sebagai arah lintasan dari
proses metabolisme.
` Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme
untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh
suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan oleh
senyawa organik yang disebut sebagai enzim. Pada senyawa organik,
penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi
kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah
substrat yang berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna
menghasilkan senyawa intermediat yang lazim disebut dengan metabolit,
yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan
pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom.

14
Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut
metabolomika.
Proses anabolisme biasanya lebih banyak membutuhkan energi
sehingga reaksinya dapat berlangsung cepat dan efisien serta memerlukan
energi dalam bentuk energi panas.proses ini memerlukan energi yang lebih
besar karena, dalam proses anabolisme proses yang terjadi lebih banyak
dan prosesnya yang cepat dan efisien panas sehingga nergy yang di
perlukan lebih besar. Reaksi seperti ini disebut juga reaksi endergonik atau
reaksi endoterm.
Sedangkan dalam proses katabolisme energi yang di butuhkan
lebih sedikit. Karena, pada reaksi katabolisme hanya menguraikan zat dan
melepaskan energi, jadi nergy yang diperlukan lebih sedikit. Suatu proses
di mana terjadi pelepasan energi disebut juga reaksi eskergonik atau reaksi
eksoterm.
Terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja enzim. Teori lock
and key (kunci dan anak kunci) yang dikemukakan oleh Emil Fischer,
serta Teori induced fit (induksi pas) yang dikemukakan oleh Daniel
Kashland.

1). Teori Lock and Key


Menurut teori ini, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kunci dan
anak kunci. Enzim diibaratkan sebagai gembok yang memiliki sisi aktif.
Substrat diibaratkan sebagai anak kuncinya. Substrat memasuki sisi aktif
enzim seperti anak kunci memasuki kunci gembok. Substrat tersebut,
kemudian diubah menjadi produk. Produk ini kemudian dilepaskan dari
sisi aktif dan enzim siap menerima substrat baru.

2). Teori Induced Fit


Berdasarkan Teori Induced Fit, enzim melakukan penyesuaian bentuk
untuk berikatan dengan substrat. Hal ini bertujuan meningkatkan
kecocokan dengan substrat dan membuat ikatan enzim substrat lebih
reaktif. Molekul enzim memiliki sisi aktif tempat melekatnya substrat dan

15
terbentuklah molekul kompleks enzim-substrat. Pengikatan substrat
menginduksi penyesuaian pada enzim yang meningkatkan kecocokan dan
mendorong molekul kompleks enzim-substrat berada dalam keadaan yang
lebih reaktif. Molekul enzim kembali ke bentuk semula setelah produk
dihasilkan

Sebagai biokatalisator, enzim memiliki beberapa sifat antara lain:

 Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak


mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi
keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.
 Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi
substrat tertentu saja.
 Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat
seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya
pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH
yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu,
panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi
sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
 Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya
sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
 Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan
enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi
tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai
keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-
senyawa menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan
sebagai berikut.
 Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif),
dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.

16
a. Fungsi Metabolisme Bagi Tubuh

1 Pengubah Racun
Racun merupakan zat yang jelas tidak dibutuhkan oleh tubuh. Masuknya
zat ini ke dalam tubuh tidak selamanya dilakukan dengan sengaja,
sebagian besar malah justru tidak sengaja, alias keracunan. Dan tahukah
Anda bahwa proses metabolisme ini bisa mengubah zat beracun menjadi
senyawa yang sama sekali tidak beracun tidak hanya mengubahnya
menjadi tidak beracun, metabolisme juga dapat mengeluarkan racun dari
tubuh.
2 Menjaga Kesehatan Tubuh
Metabolisme merupakan sebuah proses yang membantu tubuh untuk
mengolah aneka zat yang masuk ke dalam tubuh. Hasil akhir dari
pengolahan tersebut nantinya berperan dalam membentuk identitas
kesehatan tubuh. Jika proses metabolime berjalan lancar, tubuh akan jauh
lebih merasa sehat dan bugar.
3 Penghasil Senyawa ATP
ATP merupakan senyawa kimia berenergi tinggi, tetapi mempunyai ikatan
yang bersifat labil. Senyawa tersebut nantinya akan menyumbang energi
pada proses-proses dalam metabolisme seperti fotosintesis, respirasi,
sintesis protein, kemosintesis, dan lemak.
Fungsi spesifik dari proses metabolisme makhluk hidup adalah
untuk menghasilkan enrgi kimia dalam bentuk ATP dari penguraian zat
makanan dari lingkungan, mengubah molekul zat makanan menjadi
prekusor pembangun biomolekul sel serta menyusun unit-unit pembangun
menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida, dan komponen sel lain
sebagai pembantuk dan perombak biomolekul.

A. ANABOLISME

Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa


senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul

17
kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang
digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-
senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi,
dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi
tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk. Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi
prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua,
adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif
menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut
menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam
nukleat.

Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-


hasil tersebut misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam
tubuh, asam nukleat untuk pengkopian informasi genetik. Protein, lipid,
dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik intraselular
maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari
perombakannya, maka organisme akan tumbuh.

1. Anabolisme Lemak

Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam


metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian
besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus
(daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa
tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut.
Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat
dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.

Sintesis lemak dari karbohidrat:

Glukosa diurai menjadi piruvat —> gliserol

18
Glukosa diubah —> gula fosfat —> asetilKo-A —> asam lemak

Gliserol + asam lemak —> lemak

Sintesis Lemak dari Protein:

Protein —> Asam Amino protease

2. Anabolisme Protein

Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA,


RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam
jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein
adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari organisme mampu untuk
mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya.
Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu
zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein".
Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.

3. Kemosintesis

Kemosintesis merupakan reaksi anabolisme selain fotosintesis.


Kemosintesis adalah konversi biologis satu molekul karbon atau lebih
(biasanya karbon dioksida atau metana), senyawa nitrogen dan sumber
makanan menjadi senyawa organik dengan menggunakan oksidasi
molekul anorganik (contohnya, gas hidrogen, hidrogen sulfida) atau
metana sebagai sumber energi. Kemosintesis adalah anabolisme yang
menggunakan energi kimia. Energi kimia yang digunakan pada reaksi ini
adalah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia, yaitu reaksi
oksidasi. Organisme autotrof yang melakukan kemosintesis disebut
kemoautotrof. Menurut Campbell et al. (2002), prokariota paling awal
adalah organisme kemoautotrof yang mendapatkan energi dari bahan
kimia anorganik dan menghasilkan energinya sendiri dan bukannya
menyerap ATP. Hal ini disebabkan Hidrogen sulfide (H2S) dan senyawa
besi (Fe2+) sangat berlimpah di bumi purbakala, dan sel-sel primitive

19
kemungkinan mendapatkan energi dari reaksi melibatkan senyawa
tersebut. Beberapa arkhaea modern saat ini dapat bertahan hidup pada
sumber mata air panas yang mengandung sulfur dan melakukan reaksi
kimia yang membebaskan energi.

B. KATABOLISME

Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian


senyawa kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik) yang
menghasilkan energi. Untuk dapat digunakan oleh sel, energi yang
dihasilkan harus diubah menjadi ATP (Adenosin TriPhospat). ATP
merupakan gugus adenin yang berikatan dengan tiga gugus fosfat.
Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang digunakan langsung
oleh sel, untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan,
transportasi, gerak, reproduksi, dan lain-lain. Contoh katabolisme adalah
respirasi sel, yaitu proses penguraian bahan makanan yang bertujuan
menghasilkan energi. Sebagai bahan baku respirasi adalah karbohidrat,
asam lemak, dan asam amino dan sebagai hasilnya adalah CO2 (karbon
dioksida, air dan energi). Respirasi dilakukan oleh semua sel hidup, sel
hewan maupun sel tumbuhan.

1. Respirasi seluler (respirasi aerob)

Respirasi Aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas,


jadi oksigen merupakan senyawa penerima hidrogen terakhir. Reaksi
respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul
gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O. Tujuan respirasi
adalah untuk mendapatkan energi melalui proses glikolisis. glukosa fosfat
akan dipecah menjadi piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs. Selama
glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs akan dihasilkan gas CO 2
yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas tersebut dengan berdifusi akan
terkumpul dalam rongga-rongga antarsel dan bila tekanan telah cukup
akan keluar dari jaringan.

20
Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik
kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang
berenergi lebih rendah pada tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen
terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan
menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP.
ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti
melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil,
menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut
biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih
tinggi. Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses sebagai
berikut:

a. Glikolisis
Kata glikolisis (glycolysis) berasal dari kata Gliko “gula” dan lisis
“penguraian” yang berarti “penguraian gula”. Bahan baku glikolisis adalah
glukosa. Senyawa ini terdiri atas molekul karbon, hydrogen, dan oksigen
dengan rumus molekul C6H12O6.. Glukosa, sejenis gula berkarbon-enam,
dipecah menjadi dua gula berkarbon-tiga. Gula yang lebih kecil ini
kemudian dioksidasi dan atom-atom yang tersisa disusun ulang untuk
membentuk dua molekul piruvat. Proses ini bersifat anaerob (tidak
membutuhkan oksigen bebas), akan tetapi jika memang ada, energy kimia
yang disimpan dalam piruvat dan NADH dapat diekstraksi oleh siklus
asam sitrat dan fosforalisasi oksidatif. Glikolisis berlangsung di sitosol.

Enzim yang terlibat dalam glikolisis adalah sebagai berikut:

 Heksokinase: Heksokinase adalah enzim fosforilasi, ia bertindak


pada gula 6-karbon seperti galactose, fruktosa mannose, glukosa.
Enzim ini membawa reaksi pada langkah pertama glikolisis. Dalam
aksi glukosa enzim ini diubah menjadi glukosa-6-fosfat.
 Phoshphoglucoisomerase: Ini adalah enzim isomerisasi aldosa-
ketose. Enzim phoshpoglucoisomerase adalah enzim mengkatalisis

21
reaksi isomerisasi pada langkah kedua glikolisis, di mana glukosa
6-fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat.
 Phsophofructokinase: Enzim phsophorylates ini F ^ P menjadi
fruktosa 1,6-bifosfat di langkah ketiga glikolisis. Reaksi ini terjadi
dengan mengorbankan molekul ATP.
 Aldolase: Enzim ini mengkatalisis langkah keempat jalur glikolisis.
Enzim aldolase membagi fruktosa 1,6 bispohsphate menjadi
perantara dua molekul karbon, gliseraldehida 3-fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat.
 Triose Phsophate Isomerase: Ini adalah enzim isomerisasi. Enzim
ini mengkatalisis langkah kelima glikolisis dimana DHAP yang
isomerised ke gliseraldehida 3-fosfat.
 gliseraldehida dehidrogenase 3-fosfat: Enzim ini mengkatalisis
langkah 6 glikolisis, di mana G3P yang terfosforilasi dan
teroksidasi menjadi 1,3 bifosfogliserat dan NAD + direduksi
menjadi NADH.
 fosfogliserat kinase: enzim ini mengkatalisis reaksi fosforilasi
tingkat substrat. Dalam reaksi ini kinase enzim fosfogliserat
memfosforilasi ADP untuk menghasilkan 3-fosfogliserat dan ATP.
 fosfogliserat mutase: Enzim ini mengkatalisis langkah kedelapan
glikolisis. Ini adalah reaksi mutasi di mana enzim mendukung
pembentukan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat.
 Enolase: Enzim ini membawa reaksi dehidrasi sederhana. Molekul
2-fosfogliserat mengalami dehidrasi untuk membentuk
fosfoenolpiruvat.
 Kinase piruvat: Enzim ini mengkatalisis langkah terakhir dari
glikolisis. Ini adalah reaksi fosforilasi tingkat substrat – di mana
gugus fosfat dari fosfoenolpiruvat ditransfer ke molekul ADP
menghasilkan ATP kedua dari glikolisis dan piruvat.
b. Dekarboksilasi Oksidatif

22
Dekarboksilasi Oksidatif atau disingkat dengan DO adalah proses
perubahan Piruvat menjadi Asetilkoezim Reaksi ini merupakan jalan
masuk utama karbohidrat kedalam daur Krebs. Tahap reaksi pertama
dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang menggunakan tiamin pirofosfat
sebagai koenzimnya. Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa α-
hidroksietil yang terkait pada gugus cincin tiazol dari tiamin pirofosfat.

c. Siklus Krebs
Proses ini pertama kali ditemukan oleh Sir Hans Adolf Krebs
(1930). Siklus Krebs disebut juga asam sitrat atau siklus asam
trikarboksilat. Tahapan ini terjadi di matrik mitokondria. Asetil ko-A
direaksikan dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat dan
membebaskan ko-A. Selanjutnya terjadi serangkaian reaksi kimia yang
meregenerasi asam sitrat kembali menjadi asam oksaloasetat, inilah yang
membuat proses ini menjadi suatu siklus.

d. Sistem Transpor Membran

Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi


respirasi aerob. Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai
respirasi atau sistem oksidasi terminal.

2. Respirasi anaerob

Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak menggunakan


bantuan oksigen, namun menggunakan glukosa sebagai substratnya.
Disebut sebagai proses fermentasi dan terjadi di sitoplasma. Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum
dalam fermentasi.

23
Contoh: Fermentasi asam laktat

Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel


hewan atau manusia, ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat
bekerja terlalu berat. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja
yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat
sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang
berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot. Laktat yang
terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan
nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah
kembali menjadi piruvat.

24
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

1 Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara


membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler.
Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara
bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya.
2 Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel diantaranya Pembelahan langsung
(Amitosis / pembelahan biner) dan Pembelahan tidak langsung
(mitosis dan meiosis)
3 Proses Pembentukan Gamet (Gametosis) diantaranya adalah
Spermatogenesis dan Proses Oognesis.
4 Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain
zat di dalam sel yang di sertai dengan adanya perubahan energi.
Proses – proses ini terjadi di dalam sel mahluk hidup.
5 Terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja enzim. Teori lock
and key (kunci dan anak kunci) yang dikemukakan oleh Emil
Fischer, serta Teori induced fit (induksi pas).
6 Fungsi Metabolisme Bagi Tubuh adalah Pengubah Racun, menjaga
kesehatan tubuh, Penghasil Senyawa ATP.
7 Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa
senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul
kompleks.
8 Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa
kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik) yang
menghasilkan energi.
9 respirasi sel melibatkan proses-proses sebagai berikut: Glikolisis,
Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs, Sistem Transpor Membran.

25
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar; Biologi SMA untuk Kelas XII: Jakarta: Erlangga, 2004
Campbell. 2002. Biology. Terjemahan. Rahayu Lestari. Jakarta: Erlangga.
Kartolo, S, W. 1990. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan, Bandung: Fakultas MIPA
ITB.
Barrett James M., Peter Abramoff, A.Krishna Kumaran, William F. Millington.,
1986.
Biology. New Jersey : Prentice-Hall, a division of Simon & Schuster, Inc.
Hopson Janet L and Norman K. Wessells., 1990. Essentials of Biology. San
Francisco :
Mcgraw-Hill Publishing Company.

26

Anda mungkin juga menyukai