Komunikasi Bisnis Fix
Komunikasi Bisnis Fix
Komunikasi Bisnis Fix
PENDAHULUAN
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan suatuorganisasi
secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-
pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara
tertulis.Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses
itusendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran ; pengorganisasian ide;
membuatdraf, merangkai kata / kalimat/ paragraph; dan merevisi.Tujuan dalam perencanaan
bisnisharus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga
harusdiuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras
dengantujuan organisasi.Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu
melakukan analisisaudiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan
menganalisa pemuasankonsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens,
memperkirakan jumlah, mengetahuihubungan komunikator dengan audiens apakah kenal
atau tidak. Untuk pemuasan audienskomunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi
audiens. Pemuasan juga bisa dilakukandengan motivasional dengan pendekatan argumentasi,
rasional, dan emosi audiens. Pemuasanemosional digunakan untuk mengubah perilaku
audiens. Akan tetapi ada hambatan yaituaudiens cederung tidak mau berubah untuk hal
baru.Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu bisa
dilakukandengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara : story teller
tour,random list, CFR (Conclusion Finding Recommendation)Worksheet, question and
answerchain, dan journalist approach.Dalam seleksi saluran perlu dipertimbangkan beberapa
halyaitu tingkat kepentingan, formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan
harapanaudiens.Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan
menyampaikan pesan,audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk
saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato,
dan presentasi.Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal
terjadi saatRUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film,
video,rekaman, LCD, dan slide.Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena
komunikator sempatmerencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalahsurat,
1
memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk
salurankomunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya adalah melakukan
perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis maupun
lisan.Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan
suatuorganisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang
perencanaan pesan- pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis
secara tertulis.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses penyusunan pesan-pesan bisnis?
2. Apa penentuan tujuan pesan-pesan bisnis?
3. Bagaimana cara menganalisis audience?
4. Bagaimana cara menentukan ide pokok?
5. Apa saja pemilihan saluran dan media?
6. Apa itu kekayaan media?
TUJUAN PENELITIAN
1. Memahami bagaimana proses penyusunan pesan-pesan bisnis.
2. Mampu mengetahui penentuan tujuan pesan-pesan bisnis.
3. Mengetahui cara menganalisis audience.
4. Mampu menentukan ide pokok.
5. Mampu memilih saluran dan media yang digunakan dalam komunikasi bisnis.
6. Mengetahui kekayaan media.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami
memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses
penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap
sederhana, yaitu :
1.Perencanaan Pesan
Dalam tahap ini, ditentukan hal – hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan
dikomunikasikan. Secara rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi :
1. Penentuan tujuan
2. Analisis audiens
3. Penentuan ide pokok
4. Pemilihan saluran dan media
2.Penyusunan Pesan
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gaasan dituangkan ke dalam pesan tertulis. Tahap
itu meliputi dua kegiatan, yaitu :
1. Mengorganisasikan pesan
2. Memformulasikan pesan
3.Revisi Pesan
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang
diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :
1. Menyunting pesan
2. Menulis ulang
3. Memproduksi pesan
4. Mencetak pesan
3
1.2 PENENTUAN TUJUAN BISNIS
Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesanyang di sampaikan
kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga danmeningkatkan citra perusahaan. Untuk
dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas,
dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan
dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan
membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di
kantor- kantor cabang yang ada.
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa
yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama
yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis
antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang
dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun
perusahaan asing.
Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa
individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas
pesan yang mereka terima.
4
Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa
harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada
orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting yang
berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya
kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang.
Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya
mereka dianggap memiliki pemahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan
dilakukan oleh penerima.
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan
informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang
perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu :
Pesan yang bbertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan
atau perilaku audiens. Hal penting yang harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan
5
kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi,
diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur,
rasional, serta disusun dengan format yang menarik.
Setiap pesan bisnis mempunyai tema pokok (main theme) yaitu rumusan pokok pembicaraan
(topik) beserta tujuan yang ingin dicapai melalui topik tersebut. Namun perlu diperhatikan
bahwa antara ide pokok dan topik itu merupakan hal yang berbeda. Topik merupakan subyek
yang lebih luas. Sedangkan ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang
menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut.
A. Brainstorming
Brainstorming adalah suatu cara menentukan ide pokok dengan membiarkan pikiran secara
leluasa untuk mencari berbagai kemungkinan ide pokok, mempertimbangkan tujuan,
audience, dan fakta yang ada. Beberapa teknik brainstorming yang dapat digunakan:
1. Storyteller’s Tour
Hidupkan tape recorder, dan telaah pesan – pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan
berkomunikasi, poin utama nada, rasionalitas, dan imlikasi bagi penerima. Dengarkan dengan
teliti, dan berlatihlah, sehingga ide pokok dari pesan dapat ditemukan dengan mudah.
2. Random List
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran di atas kertas kosong. Selanjutnya, pelajari
hubungan antara ide – ide tersebut. Bagilah mereka ke dalam kelompok – kelompok, dan
temukan poin yang penting dan yang tidak penting.
Jika subjek yang dibahas mencakup pemecahan maslah, gunakanlah suatu worksheet yang
akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan (conclusions)
dan rekomendasi (recommendation) yang akan diberikan.
4. Journalistic Approach
6
Pendekatan jurnalistik memberikan poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide
pokok. Jawaban terhadap siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana uang biasanya diajukan
dalam pendekatan jurnalistik, akan dapat menjelaskan ide pokok presentasi.
Pendekatan yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audience
B. Petunjuk atasan
Penentuan ide pokok dapat dilakukan dengan meminta petunjuk dari atasan. Ini banyak
terjadi pada perusahaan dengan sistem senioritas dan desentralisasi. Namun cara ini dapat
menyita waktu manajer hanya untuk pekerjaan yang sebenarnya dapat didesentralisasikan.
C. Kebiasaan
Cara yang ketiga dalam menentukan ide pokok adalah berdasar kebiasaan. Apabila
perusahaan menghadapi situasi yang sama atau relatif sama, maka akan digunakan suatu ide
pokok tertentu. Cara ini mempunyai keterbatasan, yaitu hanya untuk yang situasinya sama
atau relatif sama saja.
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui
dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis
tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran
komunikasi tersebut.
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni komunikator
dan komunikan.
7
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam
tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara
bersamaan.
5. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti
atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau
lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
manajemen.
- Penerima sulit dijangkau karena tersebar secara geografis ingin meminimalkan peluang
distorsi
8
Merujuk pada teori ini, banyak media atau bentuk komunikasi memiliki level atau kekayaan
dalam hal informasi yang mereka sediakan. Media dapat diperingkatkan berdasarkan
kemampuan mereka dalam menangani ketidakjelasan atau ketidakpastian.
c) Penyampaian isyarat
Terdapat beberapa cara bagi medium komunikasi informasi untuk dapat dicapai dan isyarat
itu dapat berupa audio atau visual.
Sebagai contoh, sebuah iklan kampanye stop merokok dapat dikomunikasikan dengan
kombinasi dari beberapa isyarat. Background yang digunakan dapat berupa suasana yang
kusam dan surat, visual yang digunakan dapat berupa seseorang yang menderita di bangsal
rumah sakit dan suara yang digunakan dapat berupa suara yang merintih kesakitan.
9
Sebuah medium dikatakan memiliki kekayaan yang lebih jika memiliki sejumlah besar
kriteria. Merujuk hal ini, berarti media dapat diperingkat berdasarkan urutan menurun
berdasarkan kekayaan mereka : tatap muka, sistem video, sistem audio dan sistem teks.
Contohnya, ketika sebuah channel berita melakukan sebuah investigasi skandal suap, mereka
akan mencari informan untuk mendapatkan informasi orang dalam. Jika korespondensi
dilakukan melalui email, maka informan akan menolak untuk memberikan data karena
merasa hal itu akan memberatkan dirinya, atau ia akan menggunakan kata-kata yang sangat
hati-hati untuk menyembunyikan fakta atau informasi.
Namun, jika jurnalis menelepon informan tersebut, maka terdapat kemungkinan untuk
meredakan keraguan si informan. Bahkan, ketika interview dilakukan secara tatap muka,
terdapat keuntungan lebih yang mungkin diperoleh melalui observasi terhadap ekspresi
wajah, bahasa tubuh dan pemahaman ketika informan mengatakan sebuah kebohongan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teori kekayaan media berdasarkan apakah terdapat
situasi yang tidakpasti atau tidak jelas. Metode penggunaan media komunikasi harus
ddiasarkan pada tingkat kekayaan yang dimiliki.
CONTOH KASUS :
PT Sumber Daya Sentosa , bergerak dalam bidang otomotif, mengalami permasalahan antara
perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss
communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam
perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan
belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-
mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo
perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh
perusahaan.
10
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat
individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil
sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi
antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di
kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen.
Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak
permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan
besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak
asasi manusia karyawan.
Penjelasan kasus :
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara individu
akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah
kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasimasalah dalam perusahaan harus
benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang
timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan
yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system
yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara :
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam
komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui
loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis,
misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens
akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan
memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan
meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena lingkungan
yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau
11
sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk
meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
KASUS LAIN :
PT Sumber Daya Sentosa , bergerak dalam bidang otomotif, mengalami permasalahan antara
perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss
communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam
perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan
belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-
mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo
perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh
perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat
individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil
sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi
antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di
kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen.
Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak
permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan
besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak
asasi manusia karyawan.
Penjelasan kasus :
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara individu
akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah
kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasimasalah dalam perusahaan harus
benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang
timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan
yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system
yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara :
12
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam
komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui
loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis,
misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens
akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan
memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan
meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena lingkungan
yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau
sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk
meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
Permasalahan yang terjadi pada Perusahaan Suyanto adalah pelanggaran mengenai konsep
organisasi, dengan penjabaran sekaligus solusi sbb:
Diagnosa masalah
Solusi
• Wakil Direktur Surya melakukan komunikasi dengan Direktur Utama Irawan, untuk
membicarakan segala permasalahan yang terjadi, untuk memperjelas pelaksanaan peran dan
tanggung jawab personel sesuai dengan prosedur struktur organisasi.
13
• Letak kunci pemegang kendali kesuksesan organisasi adalah pada Direktur Utama,
namun Direktur Utama dalam hal ini memiliki style kepemimpinan yang kurang baik.
Karena, Direktur Utama tidak dapat memberikan arahan yang baik kepada Citra agar segala
permasalahan yang terjadi pada departemennya dikomunikasikan dengan Wakil Direktur
Surya agar menjadi tanggung jawab Surya untuk menyelesaikan permasalahan sebelum
meminta bantuan kepada Direktur Utama. Jika berkali-kali Citra langsung berkomunikasi
dengan Direktur Utama, artinya Direktur Utama menanggapinya? Bukankah seharusnya
Direktur Utama tidak berwenang untuk memegang kendali departemen? Dengan demikian,
Direktur Irawan harus lebih tegas dan menyampaikan kebijakan struktur organisasional
dengan jelas dan tegas, jika memang tetap menggunakan struktur organisasi berjenjang.
• Kebijakan penggajian yang tidak jelas. Di sini, Surya sebagai Wakil Direktur
perusahaan mendapatkan gaji yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan Kepala
Departemen bawahannya dan juga lebih rendah dari Wakil Direktur Slamet yang posisinya
sejajar dengan Surya, bahkan departemen yang dipimpin Surya menghasilkan lebih banyak
uang daripada departemen yang dipimpin Slamet. Terdapat indikasi bahwa gaji yang
dibayarkan kepada personel didasarkan pada senioritas ?
• Dalam rangka memotivasi personel agar bekerja secara professional, Direktur Utama
sebagai pemegang kendali perusahaan sebaiknya mengkaji ulang aturan penggajian, dasar
yang objektif adalah berdasarkan kebijakan gaji pokok dari masing-masing fungsi (jabatan)
kemudian memberikan gaji tunjangan kepada senior dan insentif lain kepada personel yang
berprestasi. Karena jika gaji yang diberikan menurut senioritas sangat tidak fair, karena
Wakil Direktur Surya sebagai junior mengemban tanggung jawab yang lebih besar daripada
14
Kepala Departemen yang ada dibawahinya. Struktur Organisasi berjenjang seharusnya juga
menerapkan aturan penggajian (pokok) yang berjenjang pula, dengan tambahan (insentif)
menurut prestasi divisi untuk memacu peningkatan kinerja. Ditambah lagi adanya fakta
bahwa dua departemen yang dipimpin Surya menghasilkan uang lebih banyak, seharusnya
Surya mendapatkan remunerasi yang setimpal dengan prestasi departemennya. Namun yang
menjadi permasalahan juga, kesuksesan departemen yang dipimpin Surya memang tercapai
karena peran serta Surya atau memang prestasi Kepala Departemen? Kalau memang Kepala
Departemen lebih cakap dari Surya, mengapa tidak diberikan promosi jabatan? Nah, ini juga
ketidakjelasan. Sehingga, Direktur Utama harus memberikan ketentuan promosi jaatan
berikut aturan penggajian secara lebih jelas, ojektif, dan professional.
• Karena pembagian tugas dan fungsi departemen dalam struktur organisasi perusahaan
Suyanto tidak terlalu banyak dan kompleks, sehingga penerapan struktur organisasi
berjenjang masih layak, dan tidak bermasalah jika tidak menerapkan struktur organisasi
flatter (komunikasi lintas divisi).
KASUS LAIN :
15
PT. Korinus yang berdomisli di Marunda-Bekasi, menjadi satu satunya importir mie instan
asal Korea Selatan yaitu Mie Samyang. Mie Samyang mulai dikenal oleh masyarakat
Indonesia sejak pertengahan tahun 2015 lalu, dimana tengah maraknya penggemar dunia
hiburan K-POP dikalangan anak muda ternyata berdampak positif juga untuk dunia industri
Korea yang ada di Indonesia, maka dengan itu PT.Korinus mulai mengimpor langsung Mie
Samyang dari Korea Selatan.
Kepopuleran Mie Samyang ini selain disebabkan karena Korean Wave yang tengah melanda
Indonesia, juga disebabkan adanya tantangan unik di media sosial untuk menyantap mi ini,
Samyang Noodle Challange, selain itu lidah Indonesia yang menggemari aneka makanan
pedas juga mendukung trend Mie samyang, Mie Samyang ini digemari oleh masyarakat
Indonesia bukan hanya pada kalangan penggemar K-POP saja tetapi juga masyarakat biasa
karena rasanya yang berbeda dengan mie instan lain yang sudah ada di Indonesia, rasanya
yang pedas pas untuk selera masyarakat Indonesia, inilah yang semakin dikedepankan oleh
PT. Korinus untuk mempertahankan produknya.
Minat yang tinggi pada mie Samyang ini dibuktikan lewat angka penjualan yang fantastis.
Dimana pada tahun 2015 Mie Samyang berhasil terjual sebanyak 1.008.495 box, dan pada
tahun 2016 Mie Samyang mengalami peningkatan sebesar 30% menjadi 3.361.650 box
(sumber: tribunnews.co.id).
Namun Ke Halalan Mie Samyang ini masih diragukan oleh beberapa kalangan masyarakat di
Indonesia, karena belum tercantumnya label halal MUI di dalam kemasan Mie Samyang
tersebut. Maka dengan ini saya akan membahas mengenai kasus ini.
Penjelasan kasus :
Di media sosial beredar isu terkait mie instan bersertifikat halal yang dicurigai
mengandung babi. LPPOM MUI pun berikan klarifikasinya. Pada awal Juni lalu sempat
muncul informasi simpang siur bahwa ada merek mie instan mengandung babi. Termasuk
mie Samyang asal Korea Selatan yang memang belum punya sertifikasi halal. Disebutkan
juga mie yang sudah halal seperti Indomie dan Mie Sedap diduga mengandung minyak babi.
Berdasarkan sidak yang dilakukan MUI di sebuah mini market. Meski begitu LPPOM MUI
membantah adanya inspeksi mendadak tersebut. Agar tidak menimbulkan kebingungan di
tengah masyarakat dan melindungi produk halal, LPPOM MUI memberikan penjelasan
seperti rilis yang diterima Detikfood (24/01) berikut ini.
16
1. Berita dan informasi adanya inspeksi mendadak terhadap produk mie instant di
sejumlah supermarket, disertai foto Ketua Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Bapak Dr. KH. Ma'ruf Amin adalah TIDAK BENAR (HOAX). MUI maupun LPPOM MUI
tidak pernah melakukan sidak seperti yang disebut dalam berita dan disebarkan secara
berantai oleh pihak-pihak tertentu.
2. Dalam melakukan sidak atau pemeriksaan ulang terhadap produk bersertifikat halal,
LPPOM MUI telah memiliki kaidah dan Standard Operating Procedure (SOP) yang sangat
jelas, dimana jika terdapat indikasi awal adanya penyimpangan terhadap Sistem Jaminan
Halal (SJH) pada produk yang telah memiliki sertifikat halal MUI, maka akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan benar tidaknya indikasi tersebut.
3. Berkaitan dengan hal tersebut, LPPOM MUI memastikan bahwa produk mie instant
yang telah bersertifikat halal yang disebut-sebut dalam pemberitaan tersebut, (yaitu Indomie
dan Mie Sedap) tetap terjamin kehalalannya. Sedangkan mie instant merek Samyang, yang
juga disebut dalam pemberitaan, sampai saat ini belum memiliki sertifikat halal MUI.
4. Kepada konsumen dan masyarakat luas pada umumnya, LPPOM MUI mengimbau
agar tidak mudah percaya dan tidak ikut menyebarluaskan informasi yang tidak jelas
sumbernya demi menjaga ketenangan dan ketenteraman masyarakat.
5. Informasi mengenai produk halal MUI dapat diperoleh melalui website resmi LPPOM
MUI, www.halalmui.org, layanan pesan singkat (SMS) ke 98555 (XL Axiata, Indosat dan
Telkomsel), serta melalui scan barcode khusus untuk restoran bersertifikat halal MUI.
Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) menyatakan mi instan Samyang asal Korea
mengandung DNA spesifik babi. Ternyata ada dua importir mi bernama Samyang yang
beredar di Indonesia. Yang disebut oleh BPOM adalah dari (importir) PT. Koin Bumi,
berbeda dengan Mie Samyang yang diimpor oleh PT.Korinus. Samyang yang diimpor oleh
PT.korinus sudah tersertifikasi Korean Halal Food dan tidak mengandung bahan tersebut
(DNA spesifik babi).
Jenis Samyang yang ditarik edar oleh BPOM adalah tipe Samyang U-Don dan Samyang
Kimchi. PT Korinus hanya mengimpor dan mendistribusi ke retail dengan tipe Samyang Hot
Chicken Ramen dan Samyang Cheese, jadi dapat di tegaskan selain dua produk itu bukan dari
PT.Korinus.
17
Sebelumnya, BPOM mengeluarkan edaran terkait empat tipe mi Korea mengandung unsur
babi, yakni Samyang U-dong, Nongsim Ramyun Black, Samyang Kimchi, dan Ottgei Ramen.
Lewat edaran tersebut, BPOM meminta agar importir dari perusahaan terkait segera menarik
produk tersebut.
Namun karena dengan adanya isu tersebut Mie Samyang yang di impor oleh PT.Korinus juga
mendapatkan imbasnya, karena banyak masyarakat yang menilai itu sama saja, Pada Bulan
Juni hingga September penjualan Mie Samyang menurun drastis bahkan banyak Minimarket,
Pasar Swalayan dan retail yang menarik dan mengembalikan barangnya kepada PT.Korinus,
sehingga PT.Korinus pun sempat mengalami kendala dalam pembayaran ke perusahaan Mie
Samyang yang ada di Korea.
Dengan situasi ini, PT.Korinus dengan cepat untuk menyelesaikan kesalah pahaman ini,
PT.Korinus segera meminta agar MUI dapat segera memproses sertifikat Halal tersebut, dan
sebelumnya PT.Korinus dan MUI mengecek apakah seluruh bahan pembuat produk halal
atau tidak. Rangkaian selanjutnya ialah pengecekan bahan produk di laboratorium hingga
produk disidangkan di fatwa MUI. juga mengadakan audit dan tes lab apakah Mie Samyang
benar mengandung Minyak Babi atau tidak, dan hasilnya adalah bahwa Mie Samyang yang
diimpor oleh PT.Korinus aman dari minyak babi dan dapat dipastikan Halal untuk di
konsumsi.
Sebelumnya Mie Samyang yang diimpor oleh PT.Korinus sudah terdaftar di BPOM Dengan
nomor BPOM dengan no ML 331510033167 (Hot Chiken Ramen 70gr,105gr dan 140 gr) dan
no ML 231510055167 (Hot Chiken Ramen Cheese 140 gr). Dan kini Mie Samyang yang di
impor oleh PT.Korinus sudah mendapat Sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI),
setelah melakukan pengujian dan pembahasan, menetapkan bahwa produk pangan Samyang
Foods CO LTD halal menurut syariat Islam, dalam SERTIFIKAT HALAL NO
00090084950917.
Dengan telah keluarnya Sertifikat Halal tersebut PT.Korinus pun mengklarifikasi hal tersebut
pengajuan sertifikasi halal oleh PT Korinus sudah tepat karena pangsa pasar di Indonesia
mayoritas penduduk muslim yang memerlukan kepastian kehalalan produk. Ini kan
mententramkan masyarakat, konsumen khususnya konsumen muslim di Indonesia. Jadi PT.
Korinus demikian patut diapresiasi, semakin jelas siapa produsennya dan tidak mengandung
bahan yang diharamkan.
18
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada makalah ini, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu
sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku
ataupun tindakan. Para ahli yang mengemukakan pendapatnya pun relatif memulai pengertian
komunikasi dengan kata “proses”, jadi proses memiliki tempat utama dalam berkomunikasi.
2. Bentuk dasar komunikasi itu ada dua, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal dimana
keduanya memperkaya cara manusia untuk berkomunikasi serta keduanya saling bersinergi
dalam mewujudkan komunikasi yang efektif.
4. Komunikasi juga mengambil peranan penting dalam kegiatan bisnis manusia yang
meliputi tujuan-tujuan tertentu untuk penyampaikan informasi bisnis, berbagi pengalaman
bisnis, menjalin mitra kerjasama, pembuatan surat bisnis, dan lain sebagainya. Sehingga bila
komunikasi bisnis dilakukan dengan baik, maka urusan dalam bisnis tersebut akan berjalan
lancar.
19
SARAN
Saran yang bisa kami berikan berdasarkan ulasan yang terdapat pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Perlu pemahaman intensif oleh setiap orang yang ingin berkomunikasi pada proses dan
unsur komunikasi agar pesan yang disampaikannya mampu dipahami atau bahkan dituruti
oleh penerima
2. Sebaiknya agar komunikasi berjalan lebih efektif dan efisien, pelaku dalam komunikasi
harus mengetahui dan memahami bentuk dasar komunikasi dan mengimplementasikannya
dalam percakapan sehari-hari
20
DAFTAR PUSTAKA
http://kombisku.blogspot.com/2012/12/studi-kasus.html
21