Ipc

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 29

Buku Petunjuk Teknis

Praktek Kerja Nyata


Inter Professional Collaboration
(PKN IPC)

Tim Penyusun :
1. Marsum, BE, S.Pd, MHP
2. Edy Susanto, SH., S.Si., M.Kes.
3. Dr. M. Choiroel Anwar, SKM, M.Kes.(Epid)
4. Dr. drg. Diyah Fatmasari, MDSc.
5. Sunarto, SKM., M.Kes.

Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM)
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Sekretariat:
Kantor PPM Poltekkes Semarang, Gedung Direktorat Lt. III
JalanTirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
Telp. (024) 7460274, Fax (024) 7460274

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Kemenkes Semarang


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah
memampukan tersusunnya Buku Panduan Program Kuliah Kerja Nyata Inter
Profesional Collaboration (PKN IPC). Buku Panduan ini disusun sebagai panduan
umum penyelenggaraan Program PKN IPC di Lingkungan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang. Tema Program PKN IPC tahun 2019 ini adalah
“Masyarakat Sehat Mandiri dengan Pendekatan One Team One Family”.

Buku Petunjuk Teknis ini merupakan pedoman bagi Pengelola Program PKN
IPC, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Tokoh Masyarakat dan Pemangku
jabatan dari instansi-instasi terkait dalam menjalankan perannya guna memperoleh
kejelasan dan kesamaan pemahaman mengenai rencana maupun proses kegiatan
PKN IPC. Buku panduan ini juga memberikan arahan bagi mahasiswa dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi Program Pemberdayaan
Kesehatan masyarakat secara kolaboratif dan terintegrasi dalam komitmen untuk
mewujudkan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Semarang.

Program PKN IPC ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi proses
pembelajaran mahasiswa maupun masyarakat sehingga pembangunan kesehatan
menuju masyarakat sejahtera dapat diwujudkan dengan baik. Kekurangan dalam
penyusunan Buku Petunjuk Teknis ini patutlah dimaklumi dan dapat digunakan
sebagai dasar untuk memperbaiki diri dalam penyusunan Buku Petunjuk Teknis
selanjutnya. Segala pihak yang telah turut memberikan bantuan dan dukungan
dalam penyusunan buku Panduan ini patut diapresiasi dalam ucapan terimakasih
yang mendalam.

Semarang, Juni 2019

Direktur,

Marsum, BE, S.Pd, MHP


NIP. 19630727 198403 1 001

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Kemenkes Semarang


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Pelaksanaan 2
1.3 Tema PKN – IPC 2
1.4 Tujuan 2
1.5 Sasaran 3
1.6 Prinsip Dasar Pelaksanaan 4
1.7 Ketentuan Umum 5
BAB II PENGELOLAAN PKN-IPC ....................................................................... 7
2.1 Tata Kelola 7
2.2 Ruang Lingkup 10
2.3 Jenis Program 10
2.4 Alokasi Waktu 12
2.5 Sosialisasi 12
2.6 Pendanaan 13
BAB III PELAKSANAAN PKN-IPC ........................................................................ 14
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 14
3.2 Tahap Persiapan 14
3.3 Tahap Operasional / Intervensi Lapangan 14
3.4 Tahap Pelaporan 15
3.5 Tahap Evaluasi 17
3.6 Tahap Seremonial PKN IPC 20
BAB IV TATA TERTIB DAN PENILAIAN .............................................................. 21
4.1 Tata Tertib Tahap Pembekalan 21
4.2 Tata Tertib Tahap Pelaksanaan Survey 21
4.3 Tata Tertib Tahap Operasional 21
4.4 Sangsi Pelanggaran 22
BAB V PELAPORAN ........................................................................................... 23
5.1 Bentuk Laporan 23
5.2 Penyusunan Laporan 23
5.3 Pengumpulan Laporan 24
BAB VI PENUTUP ................................................................................................ 26

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Kemenkes Semarang


BAB I - PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Praktek Kerja Nyata Inter Profesional Collaboration (PKN IPC) di
Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dirintis dan
dilaksanakan pada tahun 2019 sebagai proses pembelajaran di lapangan bagi
mahasiswa dalam mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus
sebagai wahana pemberdayaan kesehatan keluarga. Skema ini direncanakan
dan dilaksanakan secara sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan
yang digali dari keluarga, dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga. Dari
kegiatan ini diharapkan dapat memacu kemampuan keluarga dalam mengenali
masalah, pengembangan diri dan lingkungannya sehingga kualitas hidup,
kesehatan dan kesejahteraannya meningkat.

Program PKN IPC Poltekkes Kemenkes Semarang dengan tema


“Masyarakat Sehat Mandiri dengan pendekatan One Team One Family”
merupakan bentuk perwujudan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Semarang
dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi - khususnya di bidang
Pengabdian Masyarakat. Melalui Program ini diharapkan dapat meningkatkan
empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa dari berbagai latar belakang
keilmuan dengan pendekatan kolaboratif untuk peningkatan kualitas hidup
keluarga dan masyarakat serta mendorong terciptanya learning community.

Pelaksanaan Program ini sebagai bentuk pendidikan dengan cara


memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah
masyarakat di luar kampus. Bersama dengan masyarakat, mahasiswa secara
langsung dapat mengidentifikasi serta menangani masalah kesehatan dan
lingkungan yang terjadi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk membantu
menyelesaikan persoalan pembangunan kesehatan di daerah dilakukan secara
kolaboratif dari berbagai jenis latar belakang pendidikan kesehatan.

Kegiatan PKN IPC ini diharapkan dapat menjadi kegiatan civitas


akademika Poltekkes Kemenkes Semarang dalam membantu memberikan
solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat pedesaan dan dapat
menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan dalam

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 1


pemberdayaan kesehatan masyarakat desa. Oleh karena itu perlu ada suatu
mekanisme pengaturan dan koordinasi kegiatan pengabdian masyarakat yang
terstruktur dan berkesinambungan oleh institusi Poltekkes Kemenkes
Semarang sehingga luaran dan dampak yang dihasilkan dapat lebih baik dan
lebih dirasakan oleh masyarakat luas.

1.2 DASAR PELAKSANAAN


Dasar hukum yang menjadi acuan pelaksanaan PKN IPC ini adalah :
1 Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional PendidikanTinggi
2 Kemenkes Republik Indonesia Nomor HK.02.03/I.206284/2014 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.03.05/I.2/03085/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan
Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
3 Pedoman Praktik Kolaborasi Interprofesi melalui Pengabdian kepada
Masyarakat BPPSD Kesehatan tahun 2017
4 SK Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang HK.01.07/A.III/1388
/2019 Tentang Penunjukan tim tugas Praktek Kerja Nyata - Inter
Profesional Collaboration (PKN IPC) Politeknik kesehatan kemenkes
semarang Tahun 2019

1.3 TEMA
Tema PKN IPC tahun 2019 ini adalah Pemberdayaan Kesehatan Keluarga
berupa “Masyarakat Sehat Mandiri dengan pendekatan One Team One
Family”

1.4 TUJUAN
1. Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasisw adalam
mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program
pemberdayaan kesehatan keluarga dalam arti luas dan lingkungan secara
terintegrasi (interdisipliner antar profesi di Poltekkes Kemenkes Semarang),
2. Meningkatkan kepedulian dan komitmen, serta mempersiapkan mahasiswa
terampil berkomunikasi dan bekerjasama antar profesi secara kolaboratif
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat,

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 2


3. Mempersiapkan mahasiswa mampu mengembangkan jejaring kerjasama
dalam upaya pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan dalam
dinamika kehidupan aktual di masyarakat.
4. Meningkatkan Kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga cinta
sehat

1.5 SASARAN
PKN IPC ini diarahkan pada tiga sasaran yaitu mahasiswa, masyarakat dan
PerguruanTinggi
1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian, pemahaman dan pengalaman mahasiswa
tentang cara bekerja interdisipliner secara kolaboratif sehingga dapat
menghayati adanya ketergantungan dan keterkaitan kerjasama antar
sektor
b. Melatih pola pikir mahasiswa dalam menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah
c. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepeduliaan sosial, dan
tanggungjawab mahasiswa terhadap kemajuan kesehatan di
masyarakat
d. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program-program pengembangan dan pembangunan
e. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan
problem solver
2. Masyarakat
a. Masyarakat dalam unit kecil yaitu keluarga mempunyai prospek
peningkatan kemampuan serta ketrampilan sumber daya manusia
dalam aspek kesehatan
b. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
pembangunan daerah
c. Meningkatkan kinerja dan kemampuan kader-kader kesehatan dalam
upaya membangun kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
d. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan khususnya di bidang kesehatan

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 3


3. Peguruan Tinggi
a. Terciptanya kawasan binaan di wilayah Jawa Tengah
b. Berkembangnya kemitraan dengan dunia usaha, institusi pemerintah,
perguruan tinggi dan masyarakat umum
c. Meningkatnya budaya peduli masyarakat berbasis entre-dan
technopreneurship di kalangan civitas akademika Poltekkes Kemenkes
Semarang
d. Ada kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah binaan
e. Menggali dan mengembangkan sumber daya lokal dan sumber daya
lainnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
f. Meningkatkan kepekaan sosial mahasiswa terhadap permasalahan -
permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat

1.6 PRINSIP DASAR PELAKSANAAN PKN IPC


1. Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi
Aspek pendidikan, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat menjadi
landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tolok ukur evaluasi PKN
IPC
2. Empati-Partisipatif
PKN IPC dilaksanakan untuk menggerakkan masyarakat dalam
pembangunan bidang kesehatan melalui berbagai kegiatan yang dapat
melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbuhkan rasa cinta sehat kepada
diri sendiri, keluarga, komunitas dan masyarakat serta lingkungan.
Keterlibatan kedua belah pihak dalam setiap kegiatan mutlak diperlukan.
Konsekuensinya, para mahasiswa dan pengelola PKN IPC harus mampu
mengadakan pendekatan sosio-kultural terhadap masyarakat sehingga
masyarakat menjadi lebih kooperatif dan partisipatif
3. Kolaboratif
PKN IPC dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin
ilmu di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. Dalam
operasionalnya mahasiswa mengembangkan mekanisme pola pikir dan
pola kerja interdisipliner secara kolaboratif untuk memecahkan
permasalahan yang ada di lokasi PKN IPC.

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 4


4. Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas
PKN IPC berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah dan
pelengkap kurikulum yang ada. Dengan demikan diharapkan mahasiswa
peserta PKN IPC mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan
proporsional.
5. Realistis-Pragmatis
Program-program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya bertumpu
pada permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan sehingga dapat
dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumberdaya yang tersedia di
lapangan dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.

1.7 KETENTUAN UMUM


1. PKN IPC
Merupakan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan dengan
pendekatan Inter Professional Collaboration yaitu pendekatan
pemecahan masalah secara kolaborasi oleh berbagai sudut pandang dari
berbagai bidang pendidikan tenaga kesehatan
2. Status dan Bobot Kredit
PKN IPC ini dilaksanakan sebagai matakuliah wajib bagi Mahasiswa
Semester VI Prodi Sarjana Terapan di lingkungan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang yang diikuti oleh 8 (delapan) Prodi Sarjana
Terapan yaitu Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Semarang, Prodi
Sarjana Terapan Keperawatan Magelang, Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan Semarang, Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Magelang,
Prodi Sarjana Terapan TRR, Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Gigi,
Prodi Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan dan Prodi Sarjana
Terapan Gizi
Bobot PKN IPC ini adalah 3 SKS dengan jumlah jam kegiatan setara
3 SKS yang meliputi Kuliah Pembekalan, Pelaksanaan di Lapangan,
Pelaporan dan Evaluasi. Jumlah jam kegiatan sekitar 136 jam yang
berdasarkan perhitungan sebagai berikut: 3 SKS x 16 Tatap Muka x 170
menit. Pelaksanaan PKN IPC ini mengaplikasikan Intra Professional
Collaboration yaitu adanya integrasi kerja interdisipliner dalam
memberdayakan kesehatan keluarga di lapangan dengan menggunakan

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 5


tinjauan berbagai sudut pandang ilmu kesehatan yang relevan atau tepat
guna secara terpadu.
3. Peserta dan Penyelenggara PKN IPC
Peserta adalah mahasiswa Program Sarjana Terapan Poltekkes
Kemenkes Semarang yang telah menyelesaikan perkuliahan sekurang-
kurangnya 90-100 SKS dengan IPK ≥ 2 dan telah melakukan registrasi
untuk mengikuti PKN IPC ini.
Penyelenggara PKN IPC ini merupakan Panitia yang telah dibentuk
dan ditetapkan melalui SK Direktur dan selanjutnya berkoordinasi dengan
Kaprodi di setiap Jurusan/Prodi. Kegiatan mahasiswa di lapangan akan
dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang ditetapkan
melalui SK Direktur.
4. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Merupakan dosen yang ditunjuk melalui SK Direktur untuk
membimbing dan mengarahakan mahasiswa dalam pelaksanaan
praktek PKN IPC di lahan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai
secara optimal.
5. Luaran
Luaran yang diharapkan dari Program PKN IPC ini adalah
terciptanya suasana pembelajaran kolaboratif di lapangan dari berbagai
jenis mahasiswa tenaga kesehatan melalui kegiatan-kegiatan
pemberdayaan kesehatan masyarakat. Pembelajaran kolaboratif lapangan
ini diharapkan dapat membekali pengetahuan, ketrampilan dan
kemampuan profesional mahasiswa ketika kelak bekerja sebagai tenaga
kesehatan di Fasilitas Pelayanan kesehatan.
Melalui program PKN IPC ini juga diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak masyarakat khususnya unit
keluarga dalam meningkatkan pemberdayaan kesehatan individu maupun
komunitas sehingga paradigma Hidup Sehat dapat diaplikasikan dalam
program pembangunan kesehatan di daerah

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 6


BAB II – PENGELOLAAN PKN IPC

2.1 TATA KELOLA

Pengelolaan PKN IPC Poltekkes Kemenkes Semarang tahun 2019


dilakukan oleh Personil Poltekkes Kemenkes Semarang yang dituangkan dalam SK
Direktur (terlampir) dengan uraian tugas sbb:
1. Penanggungjawab:
a. Menetapkan kebijakan PKN IPC
b. Melakukan pembinaan kegiatan PKN IPC
2. Pengarah :
a. Memberikan pertimbangan kebijakan pelaksanaan PKN IPC
b. Memberikan pertimbangan akademik dalam pelaksanaan PKN IPC
c. Memberikan pertimbangan pengembangan Program PKN IPC
3. Ketua :
a. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan PKN IPC mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan penarikan
mahasiswa
b. Mengkoordinasikan kerjasama dengan lembaga, Pemerintah Daerah dan
instansi-instansi terkait
c. Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinir, mengawasi dan membuat
keputusa dalam kegiatan Program PKN IPC
d. Mengatasi permasalahan dan mengambil keputusan untuk dapat
diselesaikan pada tingkat bawahannya
4. Sekretaris:
a. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan administrasi PKN IPC
b. Membantu pelaksanaan kebijakan Ketua Program PKN IPC
c. Mengkoordinasikan kerjasama antara pengelola dengan pihak-pihak
terkait dalam pelaksanaan PKN IPC
5. Bendahara:
a. Menyelenggarakan perencanaan dan pelaksanaan administrasi
keuangan Program PKN IPC
b. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan administrasi
keuangan Program PKN IPC

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 7


c. Berkoordinasi dengan Pengelola terkait dalam proses administrasi
keuangan
6. Bidang Program:
a. Membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program PKN IPC
b. Berkoordinasi dengan koordinator Pembekalan dan Pelatihan dalam
persiapan materi, narasumber tempat dan waktu pembekalan dan
pelatihan bagi peserta PKN IPC
c. Berkoordinasi koordinator Evaluasi dan Pelaporan dalam
mengembangkan instrumen-instrumen evaluasi dan laporan PKN IPC
d. Berkoordinasi dengan Kaprodi terkait dalam persiapan dan pelaksanaan
Pembekalan di Prodi/Jurusan
e. Berkoordinasi dengan Bidang teknis dalam mempersiapkan sosialisasi
eksternal
f. Melakukan evaluasi dan menyampaian laporan hasil pelaksanaan
Program PKN IPC
7. Bidang Teknis:
a. Membuat perencanaan dan pelaksanaan teknis di lapangan
b. Berkoordinasi dengan koordinator Survey dan Perijinan dalam upaya
mencari lahan, sosialisasi eksternal dan pelaksanaan program
Surveilance di masyarakat
c. Berkoordinasi dengan Koordinator Lapangan dalam merencanakan dan
mengevaluasi pelaksanaan Program PKN IPC oleh Korcam dan Kordes
d. Berkoordinasi dengan Koordinator Logistik dan Akomodasi
e. Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan instansi terkait dalam
penyelenggaraan program yang efektif

Pelaksanaan teknis Program PKN IPC di lapangan dibantu oleh Koordinator


lapangan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan petugas lainnya dengan
kriteria kerja sebaga iberikut:
1. Koordinator Lapangan:
a. Bertanggungjawab dan menkoordinir pelaksanaan tugas harian di lokasi
PKN IPC
b. Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi
kegiatan pelaksanaan PKN IPC

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 8


c. Mengatasi permasalahan dan mengambil keputusan untuk dapat
diselesaikan pada tingkat di bawahnya
d. Berkoordinasi dengan mahasiswa, DPL, Pemda dan pemangku jabatan
terkait lainnya
e. Mempersiapkan agenda penempatan, monitoring dan evaluasi serta
penarikan
f. Mengkoordinir pengumpulan nilai sebelum waktu penarikan
2. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL):
a. Bertindak sebagai anggota Tim Pengelola Program PKN IPC di lapangan
b. Membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan
masyarakat dan instansi atau dinas di lokasi
c. Menumbuhkan disiplin dan motivasi serta mendampingi mahasiswa
dalam melaksanakan program PKN IPC dan membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya agar Program PKN IPC dapat terlaksana.
d. Mendorong dan menumbuhkan interaksi positif antar mahasiswa PKN
IPC dengan perangkat pemerintahan dan instansi terkait.
e. Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan PKN IPC
f. Melakukan penilaian kegiatan mahasiswa dan kepuasan penerima
manfaat dalam rangka evaluasi
g. Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa
PKN IPC yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran untuk
perbaikan laporan
h. Memberi laporan setiap melaksanakan kunjungan kelokasi PKN IPC
3. Koordinator Mahasiswa Tingkat Kecamatan (Korcam):
a. Melakukan koordinasi dengan koordinator desa (kordes) dan
memberikan saran / masukan kepada Kordes
b. Melakukan perencanaan program di tingkat kecamatan
c. Melaksanakan, mengkoordinasikan dan membuat laporan program
akhir bersama-sama dengan Kordes dibawahnya
d. Mengkoordinasi pembuatan reportase kegiatan tingka
tdesa/kecamatan dengan DPL untuk dilaporkan/dikirim ke Koordinator
Evaluasi setiap minggu
4. Koordinator Kelompok Mahasiswa Tingkat Kelurahan/Desa (Korma):
a. Melakukan koordinasi dengan aparat RW
b. Melakukan perencanaan Program Kelompok

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 9


c. Melaksanakan Program PKN IPC tingkat Kelompok
d. Berkoordinasi dalam pembuatan laporan LRP dan LPP IPC

2.2 RUANG LINGKUP


1. Kegiatan dalam program PKN IPC yang dilakukan oleh mahasiswa di setiap
lokasi harus sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan nyata di lokasi
masing-masing, kegiatan yang bersifat rintisan, pelengkap, penunjang
maupun, kelanjutan program. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,
mahasiswa berperan sebagai Inovator, Motivator dan Problem Solver.
2. Pelaku utama dalam pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat di lokasi
sebagai subjek dan objek pembangunan masyarakat.
3. Berdasarkan pada substansi temanya, ruang lingkup PKN meliputi:
a. Pemberdayaan keluarga sehat
b. Peningkatan sanitasi dan kesehatan lingkungan (rumah, sekolah,
lingkungan desa)
c. Pemberdayaan kader kesehatan masyarakat
d. Pengembangan perilaku hidup sehat berdasarkan kearifan lokal

2.3 JENIS PROGRAM


1. Program Tematik (IPC) :
Sesuai tema PKN IPC, yaitu “Masyarakat Sehat Mandiri dengan
pendekatan One Team One Family”, maka Setiap mahasiswa
bertanggungjawab memberikan asuhan kepada 1 keluarga yang akan
diintervensi dengan kegiatan - kegiatan kesehatan kolaboratif (minimal 3
profesi kesehatan kolaboratif diaplikasikan pada 1 keluarga). Bentuk
intervensi berupa program - program kesehatan kolaboratif dengan
indikator dan target perubahan positif yang terukur. Kegiatan
intercolaborasi tematik PKN IPC yang dilakukan dan menjadikan
tanggung jawab kelompok dapat berupa penyuluhan, pembinaan,
refreshing, pemberdayaan potensi kesehatan, demonstrasi, Praktek,
atau kegiatan kreatisitas mahasiswa mengacu pada 12 indikator
Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) ataupun terkait
dengan profesi mkesehatan tertentu.

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 10


Contoh program tematik:
1. Advokasi peduli stunting
2. Expo pangan local unggul mencegah stunting
3. Penyuluhan Stunting
4. Penyuluhan bahaya merokok
5. Penyuluhan pemanfaan JKN
6. Penyuluhan tentang hipertensi
7. Revitalisasi Posyandu Lansia
8. Penyuluihan Filtrasi Air
9. Penyuluhan ASI Exklusif
10. Penyuluihan KB
11. Penyuluhan TB

2. Program Non Tematik :


Berupa program layanan sosial dan ekonomi yang dapat dilakukan
seperti kerja bakti, memberikan bimbingan belajar, pengajian,
membantu pengarsipan desa, pemberdayaan sumber daya lokal,
peningkatan program kewirausahaan desa, dll. Permberdayaan
Ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dengan mengembangkan
pertanian dan peternakan
Contoh program Non tematik:
1. Pembinaan Peternakan
2. Bimbingan Belajar
3. Partisipasi kegiatan Posyandu
4. Kegiatann Jumat bersih

3. Program Fakultatif :
Program seni dan olahraga yang dilakukan untuk meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka hari besar tertentu, misal
Pentas seni, inisiator lomba (keluarga sehat, rumah sehat, balita sehat,
lansia sehat, dll), kegiatan sosial.

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 11


Contoh program Fakultatif:
1. Melatih Senam
2. Melatih seni tari
3. Kerja Bakti Bersama Masyarakat
4. Jalan Sehat

2.4 ALOKASI WAKTU


1. Jumlah SKS PKN IPC adalah 3 SKS. Namun PKN IPC merupakan
kewajiban yang harus diikuti oleh mahasiswa. Kegiatan yang dilakukan
setara dengan 3 SKS yang berarti: 3 x 16 TM x 170 menit = 136 jam
Bila beban pembelajaran mahasiswa dihitung 6 jam per hari, maka alokasi
waktu yang diperlukan 21 hari.
2. Pembagian waktu kerja :
Tabel 2.2 – Alokasi Waktu Kegiatan Program PKN IPC
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU
Bobot Pembekalan :
1
Di Lahan PKN IPC (1 x 6 jam) 6 jam
2 Bobot Survei pengumpuilan data dasar 24 jam
3 Bobot kegiatan Intervensi Lapangan 106 jam
T OT A L 136 jam

2.5 SOSIALISASI
1. Internal
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang Program
PKN IPC yang telah disetujui dan akan dilaksanakan pada Prodi Sarjana
Terapan di Lingkungan Poltekkes (Prodi Keperawatan Semarang, Prodi
Keperawatan Magelang, Prodi Kebidanan Semarang, Prodi kebidanan
Magelang, Prodi Gizi, Prodi Keperawatan Gigi, Prodi TRR, Prodi Kesehatan
Lingkungan).
2. Eksternal (Pemda dan Instansi lain)
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang kegiatan
PKN IPC kepada Pemda dan Instansi lain maupun stakeholders lainnya
yang akan menjadi mitra kegiatan PKN IPC agar dapat mempersiapkan

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 12


pelaksanaan kegiatan ini di wilayahnya. Kerjasama ini meliputi tahap
persiapan, pelaksanaan (operasional), monitoring, dan evaluasi.

2.6 PENDANAAN
Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan PKN IPC ini
bersumber dari dana DIPA Poltekkes Kemenkes Semarang Tahun 2019,
partisipasi mahasiswa dan dana-dana partisipasi masyarakat yang sifatnya
tidak mengikat.

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 13


BAB III – PELAKSANAAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN:


1. Pelaksanaan Program PKN IPC ini diselenggarakan di Kelurahan
Lempongsari, Kelurahan Bendungan, dan Kelurahan Petompon Kecamatan
Gajahmungkur Kota Semarang
2. Waktu Pelaksanaan berlangsung selama 21 hari di Lapangan sejak tanggal
17 Juni – 14
7 Juli 2019

3.2 TAHAP PERSIAPAN


1. Pembekalan Mahasiswa
Pembekalan Langsung (1 hari x 6 jam) di Kecamatan lokasi PKN IPC oleh
Dinas Kesehatan, Kecamatan, Puskesmas, dan Poltekkes Semarang
2. Syarat mengikuti PKN IPC
a. Mahasiswa telah memenuhi syarat administratif untuk mengikuti PKN
IPC
b. Mahasiswa wajib mengikuti pembekalan program PKN IPC dengan
jumlah kehadiran 100%

3.3 TAHAP OPERASIONAL / INTERVENSI LAPANGAN


1. Tahap Survey Data Dasar
a. Survei dilaksanakan dalam waktu 3 hari x 6 jam = 18 jam dengan tujuan
identifikasi masalah kesehatan dalam masyarakat guna perencanaan
pelayanan kesehatan kolaboratif yang aplikatif dalam masyarakat
b. Survei dilakukan di bawah bimbingan Koordinator Lapangan sehingga
diperoleh program kerja yang akan di aplikasikan di lapangan berupa :
1) Data kesehatan Kuantitatif dan Kualitatif
2) Penentuan keluarga tidak sehat atau pra sehat yang akan
diintervensi secara kolaboratif
3) Perencanaan dan penyusunan program tematik dalam bentuk
kolaboratif yang dapat meningkatkan kondisi kesehatan individu,
keluarga, masyarakat dan lingkungan
4) Perencanaan dan penyusunan program non tematik dan Fakultatif
dalam bentuk layanan sosial kepada masyarakat

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 14


2. Tahap Penyusunan Rencana Program Kerja:
a. Penyusunan rencana program kerja berdasarkan pada hasil observasi
lapangan di bawah bimbingan DPL
b. Rencana Program kerja tersebut harus melibatkan masyarakat dan
dapat menumbuhkan animo cinta sehat serta perubahan perilaku hidup
sehat yang lebih baik
c. Rencana program kerja tersebut dituangkan dalam bentuk Laporan
Rencana Program yang disahkan oleh :
1) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
2) Ketua RW
Dan disosialisasikan kepada Aparat RW, Bidan Desa, Kader Kesehatan
dan tokoh masyarakat
3. Program One Team One Family:
a. Intervensi keluarga tidak sehat atau pra sehat ditangani secara
kolaboratif oleh 1 tim melalui program One Team One Family
b. Tim mendisain program One Team One Family berdasarkan masalah
yang terdapat dalam keluarga tersebut dengan indicator dan target
perubahan positif yang terukur
c. Tim tersebut mendampingi keluarga tidak sehat atau pra sehat tersebut
dengan kunjungan tim minimal 2 kali selama masa PKN IPC dalam
menjalankan program-program yang telah dirancang dan disetujui untuk
dijalankan oleh tiap anggota keluarga tersebut
d. Tim tersebut akan memonitor dan mengevaluasi perubahan yang terjadi
di akhir pelaksanaan Program serta mendorong keluarga tersebut untuk
tetap menjalankan perubahan-perubahan positif yang telah mereka
lakukan
4. Tahap Implementasi program:
Pelaksanaan intervensi dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang
telah ditetapkan

3.4 TAHAP PELAPORAN


Jenis laporan yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
1. Laporan Rencana Program IPC (LRP IPC) yang meliputi :
a. Rencanan Kegiatan program :
1) Rencana Kegiatan Program Tematik:

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 15


Merupakan Rencana Kegiatan yang akan dilakukan secara kolaboratif
yang terdiri dari:
a) Rencana Kegiatan One Team One Family pada minimal 2 kali
kunjungan tim selama masa PKN IPC
b) Rencana Kegiatan Kolaboratif penyuluhan, pembinaan, refreshing,
pemberdayaan potensi kesehatan, demonstrasi, Praktek, atau
kegiatan kreatisitas mahasiswa mengacu pada 12 indikator
Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) ataupun
terkait dengan profesi mkesehatan tertentu.
2) Rencana Kegiatan Program Non Tematik:
Merupakan rencana kegiatan layanan sosial di tingkat kelompok
mahasiswa dan permberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi
lokal dengan mengembangkan pertanian dan peternakan.
3) Rencana Program Fakultatif:
Merupakan rencana kegiatan fakultatif yang akan dilaksanakan di
tingkat kelompok terkait dengan hari besar tertentu atau kebutuhan
insidentil.
b. DPL akan memeriksa, mengevaluasi dan memberi nilai atas Laporan
Rencana Program PKN IPC
c. Rencana Program dipresentasikan di dalam di lingkup RW
d. LRP IPC disahkan oleh DPL dan Ketua RW.
e. LRP IPC dikumpulkan kepada DPL dan selanjutnya diserahkan ke Tim
Evaluasi dan Laporan
2. Laporan Pelaksanaan Program IPC (LPP IPC):
a. Laporan Pelaksanaan Program Tingkat Kelompok Mahasiswa:
1) Merupakan laporan pelaksanaan program Tematik, Non Tematik dan
Fakultatif / Optional yang telah dilaksanakan di tingkat Kelompok
mahasiswa di bawah bimbingan DPL. Laporan ini merupakan
tanggungjawab Ketua Kelompok Mahasiswa.
2) DPL akan memeriksa, mengevaluasi dan memberi nilai atas laporan
pelaksanaan program tingkat kelompok mahasiawa.
3) Laporan disahkan oleh DPL dan Ketua RW.
4) Laporan dikumpulkan pada hari terakhir pelaksanaan Program PKN
IPC ke Koordinator Lapangan
b. Laporan Pelaksanaan Program tingkat Desa:

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 16


1) Laporan ini merupakan rangkuman dari kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di setiap Kelompok dalam lingkup kelurahan tersebut.
Laporan ini merupakan tanggungjawab Kordes yang dibuat bersama
dengan Ketua kelompok desa
2) Koordinator Lapangan akan memeriksa, mengevaluasi dan memberi
nilai atas laporan pelaksanaan program tingkat desa ini
3) Laporan disahkan oleh Koordinator Lapangan dan Ketua Pelaksana
PKN IPC
4) Laporan dikumpulkan pada saat penutupan Program PKN IPC
tanggal 13 Juli 2019 ke Koordinator Lapangan.
3. Presentasi Laporan;
a. Presentasi Laporan Rencana Program (LRP IPC):
Dilaksanakan di depan forum lingkup RW dengan memaparkan
rencana kegiatan program yang akan dilakukan sebagai intervensi di
lingkup RW
b. Presentasi Laporan Pelaksanaan Program (LPP IPC):
Dilaksanakan pada hari terakhir PKN sebagai bentuk
pertanggungjawaban peserta PKN IPC atas kegiatan-kegiatan
program yang telah dilaksanakan

3.5 TAHAP EVALUASI


Evaluasi pelaksanaan PKN IPC ini ada dibawah kendali Koordinator Evaluasi
dan Laporan.
1. Bentuk Evaluasi yang akan dilaksanakan dalam PKN IPC ini berupa :
a. Penilaian Pembekalan
b. Penilaian Laporan (Rencana Program dan Pelaksanaan Program)
c. Penilaian Implementasi Program
d. Penilaian Kemampuan Personal
2. Sumber Penilaian:
Penilaiaian yang diberikan berdasarkan masukan dari:
a. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
b. Koordinator Lapangan
3. Hasil Penilaian dituangkan dalam buku Logbook Mahasiswa (lihat lampiran)

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 17


4. Di akhir Pelaksanaan Program PKN IPC, buku Logbook Mahasiswa tersebut
dikumpulkan ke Koordinator Lapangan dalam koordinasi Kordes yang
selanjutnya diserahkan ke Koordinator Evaluasi dan Laporan

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 18


Tabel 3.1 – SistemPenilaian Program PKN IPC
KEGIATAN
NO BOBOT KETERANGAN PENILAI
YANG DINILAI
(N1) Penilaian berdasarkan kehadiran
Tim Evaluasi &
1 Pembekalan 10% 100%
Pelaporan
(minimal 70)
(N2) Penilaian berdasarkan jenis dan
Laporan tujuan program kegiatan, kelayakan
Rencana program danketepatan program
2 20% DPL
Program IPC dengan jenis program yang telah
(LRP IPC) ditetapkan Poltekkes

Penilaian berdasarkan presentasi


(N3)
rencana program, jumlah dan mutu
Implementasi
3 35% kegiatan yang terlaksana dan DPL
Program
dampak kegiatan bagi masyarakat
serta hasil responsi dengan DPL
(N4) Penilaian berdasarkan substansi isi
DPL menilai
Laporan laporan, kesesuaian dengan format
LPP IPC
Pelaksanaan laporan yang telah ditetapkan dan
4 20% tingkat
Program IPC kesesuaian dengan program yang
kelompok
(LPP IPC) telah ditetapkan, manfaat/dampak
implementasi Program
(N5) Penilaian berdasarkan kemampuan
Kemampuan personal dalam berkolaborasi,
5 15% DPL
personal bekerjasama, kepemimpinan,
toleransi, komunikasi

KetentuanPenilaian :
1. Penilaian hasil tiap kegiatan dinyatakan dengan angka 0 – 100
2. Nilai Akhir = 10 N1 + 20 N2 + 35 N3 + 20 N4 + 15 N5
100
3. Nilai akhir selanjutnya dinyatakan dalam bentuk nilai absolut (huruf) dengan
kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.2 – Skor Penilaian Kegiatan Program PKN IPC

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 19


NILAI ANGKA HURUF NILAI ANGKA HURUF
NO
ABSOLUT MUTU MUTU ABSOLUT MUTU MUTU
1 70 2,99 B 79 3,51 A
2 71 3,00 B 80 3,59 A
3 72 3,08 B 81 3,67 A
4 73 3,16 B 82 3,74 A
5 74 3,24 B 83 3,75 A
6 75 3,25 B 84 3,87 A
7 76 3,33 B 85 3,99 A
8 77 3,42 B 86-100 4,00 A
9 78 3,50 B

4. Nilai akan diumumkan dalam bentuk yudisium di masing-masing


Prodi/Jurusan dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam
pelaksanaan Program PKN IPC

3.6 TAHAP SEREMONIAL PKN IPC:


1. Tahap Pembukaan (17 Juni 2019) :
Dilaksanakan di lokasi praktek PKN IPC dengan melibatkan instansi-instansi
terkait dan tokoh-tokoh masyarakat desa
2. Tahap Penutup (13 Juli 2019) :
a. Dilaksanakan di hari terakhir PKN IPC dengan melibatkan instansi-instansi
terkait dan tokoh-tokoh masyarakat desa
b. Diselenggarakan juga Program Expo
 Merupakan pameran hasil kegiatan ataupun produk yang dihasilkan
selama pelaksanaan PKN IPC di RW/ Kelurahan
 Hasil kegiatan/ produk dapat berupa barang/jasa dan juga lomba-
lomba seperti lomba gigi sehat, lomba kader, dll.

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 20


BAB IV – TATA TERTIB

4.1 Tata Tertib Tahap Pembekalan


Pembekalan yang dilaksanakan di Prodi/Jurusan dan di lokasi harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Kehadiran mahasiswa dalam Program PKN IPC adalah 100%
2. Mahasiswa yang tidak hadir karena sakit, wajib membawa surat keterangan
sakit dari dokter dan selanjutnya diberikan tugas tambahan

4.2 Tata Tertib tahap Pelaksanaan Survey


Pelaksanaan Survey di Lapangan dibawah koordinasi dan didampingi DPL serta
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Survey dilakukan oleh mahasiswa dengan membawa surat
keterangan Survey dari UP2M Poltekkes
2. Survey dilaksanakan setelah pembekalan selesai dilaksanakan
3. Hasil Survey harus dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan
Program PKN IPC

4.3 Tata Tertib Tahap Operasional


Selama pelaksanaan tugas maupun kegiatan lapangan, mahasiswa
berkewajiban:
1. Tinggal di lokasi / daerah yang telah ditetapkan selama 21 hari dengan
selalu menggunakan atribut / tanda pengenal
2. Bila akan meninggalkan lapangan maka wajib mengisi Form Surat Ijin yang
disetujui oleh DPL dan ditandatangani oleh Kordes dan Korcam
3. Batas maksimal meninggalkan lokasi PKN IPC adalah 2 kali dan tidak
berturut-turut
4. Bersikap santun dan membantu masyarakat di lokasi PKN IPC serta dilarang
merokok selama di lokasi PKN IPC
5. Saling membantu dan bekerjasama dalam pemecahan masalah-masalah
yang dihadapi
6. Mematuhi arahan dan saran DPL
7. Menjalin kerjasama dengan tim Kesehatan tingkat Desa maupun
Kecamatan, tokoh-tokoh masyarakat dan instansi-instansi terkait lainnya
8. Menjaga nama baik dan kewibawaan almamater

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 21


4.4 Sangsi Pelanggaran:
1. Kategori pelanggaran tata tertib adalah :
a. Meninggalkan lokasi PKN IPC tanpa seijin DPL
b. Meninggalkan lokasi PKN IPC lebih dari ketentuan waktu yang diberikan
c. Membuat keributan di lokasi sehingga menimbulkan keresahan di
masyarakat
d. Memberikan informasi kepada wartawan/media massa/ atau
mengunggah kondisi di lapangan ke sosial media sehingga menimbulkan
opini publik yang negatif
e. Pelanggaran peraturan merupakan konsekuensi dan tanggung jawab
pribadi mahasiswa
2. Sangsi:
a. Sangsi pelanggaran tata tertib berupa sangsi ringan yaitu teguran dari
DPL atau Koordinator Lapangan. Sangsi ringan ini diberikan bila
mahasiswa melakukan kegiatan yang melanggar ketentuan namun tidak
merusak nama baik almamater dan atau tidak menimbulkan dampak
kerugian pada masyarakat setempat
b. Sangsi pelanggaran tata tertib berat yaitu ditarik dari PKN IPC serta
mendapatkan sangsi akademis yang ditentukan oleh Keputusan dari
Panitia Pengelola PKN IPC. Sangsi berat ini diberikan bila mahasiswa
melakukan kegiatan yang menimbulkan ketidaknyamanan dan
menimbulkan kerugian pada masyarakat setempat serta merusak nama
baik almamater

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 22


BAB V – PELAPORAN

5.1 BENTUK LAPORAN:


Laporan yang dikumpulkan merupakan LAPORAN KELOMPOK dalam bentuk :
1. Laporan Rencana Program (LRP)
Laporan ini disusun setalah selesai melaksanakan surveilance di masyarakat.
Laporan ini dipresentasikan di dalam forum lokasi PKN IPC
2. Laporan Pelaksanaan Program (LPP) Desa
Laporan ini merupakan hasil implementasi Program yang telah dilakukan di
tingkat Desa yang meliputi :
a. Program Tematik
b. Program Non Tematik
c. Program Fakultatif / Optional
3. Laporan Pelaksanaan Program (LPP) Kecamatan
Laporan ini merupakan rangkuman dari laporan pelaksanaan di seluruh
Kelurahan. Laporan ini diserahkan di akhir program sebagai bentuk
tanggungjawab pelaksanaan PKN IPC

5.2 PENYUSUNAN LAPORAN:


1. Format laporan:
a. Laporan diketik dengan Font Arial 11 Spasi 1,5 pada kertas A4 dengan
ketentuan batas tepi samping kiri dan atas masing-masing 4 cm dan
samping kanan dan bawah masing-masing 3 cm
b. Laporan dijilid dengan cover warna :
1) Putih untuk Laporan Rencana Program (LRP)
2) Oranye untuk Laporan Pelaksanaan Program (LPP) tingkat Desa
3) Merah untuk Laporan Pelaksanaan Program (LPP) tingkat Kecamatan
2. Laporan terdiri dari :
a. Halaman Sampul
b. Halaman Pengesahan
c. Daftar Isi
d. Kata Pengantar (1 halaman)
e. Bab I – Pendahuluan (minimal 4 halaman):
1) Latar Belakang
2) Tujuan Laporan

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 23


3) Profil & Potensi Wilayah (Dilengkapi dengan peta wilayah)
f. Bab II – Perencanaan Kegiatan (dalam LRP minimal 8 halaman):
1) Perumusan masalah
2) Prioritas Pemilihan Masalah
3) Plan of Action
4) Rencana Kegiatan Tematik, Non Tematik, Fakultatif

Bab II – Pelaksanaan Kegiatan (dalam LPP minimal 10 halaman):


1) Realisasi Kegiatan (Kegiatan - kegiatan yang dilakukan)
2) Faktor Pendukung dan Penghambat Program
3) Manfaat dan Dampak pelaksanaan Program di dalam Keluarga dan
Masyarakat
4) Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
5) Evaluasi Kegiatan
g. Bab III – Penutup (minimal 2 halaman) :
1) Kesimpulan
2) Saran
h. Referensi
i. Lampiran (Dokumentasi, Undangan, Daftar Hadir setiap kegiatan, dll)

5.3 PENGUMPULAN LAPORAN


Laporan Program PKN IPC dibuat oleh mahasiswa dan diselesaikan dengan
jadwal pengumpulan laporan sebagai berikut:
PENANGGUNG WAKTU DIKUMPULKAN
NO JENIS LAPORAN
JAWAB PENGUMPULAN KEPADA
Awal Program
Laporan Rencana Ketua Koordinator
1 PKN IPC setelah
Program (LRP) Kelompok Lapangan
sosialisasi
Laporan Pelaksanaan Ketua Koordinator
2 13 Juli 2019
Program (LPP) Desa Kelompok Lapangan
Laporan Pelaksanaan
Ketua Koordinator
3 Program (LPP) 13 Juli 2019
Kelompok Lapangan
Kecamatan

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 24


Koordinator Lapangan akan menyerahkan Laporan yang berada dalam
kewenangannya kepada Tim Evaluasi dan Laporan

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 25


BAB VI – PENUTUP

Buku Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan PKN
IPC Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang pada periode pelaksanaan Tahun
2019. Program PKN IPC ini merupakan wahana penerapan dan pengembangan
pembelajaran kolaboratif civitas akademika secara integratif dan lintas disiplin
keilmuan tenaga kesehatan. Pelaksanaan Program ini juga menunjang Tri Dharma
Perguruan Tinggi – khususnya Pengabdian Masyarakat – melalui perwujudan visi
dan misi Poltekkes Kemenkes Semarang.

Pemberdayaan kesehatan masyarakat khususnya dalam unit keluarga


merupakan tema sentral dari PKN IPC 2019 dengan memperhatikan potensi
kearifan lokal sesuai dengan daerah pengabdian.

Petunjuk Teknis PKN IPC Poltekkes Semarang 26

Anda mungkin juga menyukai