Ringkasan Geometri
Ringkasan Geometri
Ringkasan Geometri
Bab 1
Salah satu ahli matematika dalam bidang geometri analitik adalah Rena Descartes (1596-
1650). Rene Descartes lahir di desa La Haye tahun 1596. Waktu mudanya dia bersekolah di
Yesuit, College La Fleche. Pada umur 20 tahun, dia mendapat gelar ahli hukum dari Universitas
Poitiers. Descartes meyakini bahwa tidak ada ilmu apapun yang bisa dipercaya tanpa
matematika. Pemikiran Descartes mengenai geometri analitik dituangkan dalam tulisannya
yang berjudul La Geometrie. Karyanya yaitu koordinat cartesius. Uraian geometri pada bagian
pertama dari karya ini diuraikan mengenai aljabar geometri sebagai pengembangan dari aljabar
geometri sebagai pengembangan aljabar geometri gerik purbakala. Saat Descartes mempelajari
bentuk-bentuk dengan menggunakan sumbu-sumbu, Descartes menemukan hasil yang
mengejutkan yaitu semua bentuk mempunyai kategori persamaan umum seperti halnya garis
lurus. Temuan lainnya, dalam menentukan suatu titik. Untuk menentukan suatu titik harus
memenuhi relasi x dan y. Pada suatu sumbu dilukiskan x, mengapit sudut tertentu dengan
sumbu yang dilukiskan y, maka terbentuk (x,y).
𝑐𝑥
𝑦 2 = 𝑐𝑦 − 𝑦 + 𝑎𝑦 − 𝑎𝑐
𝑏
BAB 2 VEKTOR
Suatu vektor secara geometri disajikan dengan ruas garis berarah. Panjang ruas garis berarah
menyatakan panjang (besar vektor), sedangkan arah panah menunjukkan arah vektor. Vektor
diberi nama menurut pangkal dan ujungnya, misalnya AB. AB dapat dituliskan dengan
menggunakan lambang huruf kecil yang dicetak tebal atau dengan huruf kecil yang dibubuhi
tanda panah di atas huruf itu, misalnya a atau 𝑎⃗.
A. Vektor u dan v dikatakan sebagai dua vector yang sama apabila keduanya segaris dan
mempunyai panjang dan arah yang sama. Apabila u dan v adalah dua vektor yang sama, maka
hubungan kedua vektor ini kita tulis dengan notasi u = v.
B. Pandang dua buah vektor yang arahnya sama, tetapi panjangnya berlainan. Dalam hal ini,
salah satu vektor dapat dinyatakan dengan vektor yang lain.
D. Jika dua buah vektor yang arahnya berlawanan dan panjangnya tidak sama maka vektor
yang satu dapat dinyatakan dengan yang lain.
Suatu vektor disebut vektor satuan bila panjangnya satu satuan. Bila a vektor dengan panjang
𝑎
|a| ≠0 maka |𝑎| adalah vektor satuan yang searah dengan a.\
a∙ 𝑏 = |𝑎||𝑏|𝑐𝑜𝑠𝜃
Bila a dan b adalah vektor-vektor dan θ adalah sudut antara a dan b (0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋), maka cross
product yaitu :
ax𝑏 = {|𝑎||𝑏|𝑠𝑖𝑛𝜃}𝑢
Suatu sistem koordinat tegak lurus di dalam bidang ditentukan dengan memilih suatu satuan
panjang serta dua buah garis lurus yang masing-masingnya saling tegak lurus dan berpotongan
di satu titik. Letak suatu titik pada sistem koordinat R2 dinotasikan dengan (x,y) dimana x
disebut absis dan y disebut ordinat. Suatu sistem koordinat tegak lurus di dalam ruang
ditentukan dengan memilih suatu satuan panjang serta tiga buah garis lurus yang masing-
masingnya saling tegak lurus dan berpotongan di satu titik.
a. Menentukan Posisi Titik dalam Kartesius di Bidang Bidang koordinat Cartesius digunakan
untuk menentukan letak sebuah titik yang dinyatakan dalam pasangan bilangan. Letak titik
pada bidang koordinat Cartesius ditulis dalam bentuk pasangan bilangan (x, y) dimana x
disebut absis dan y disebut ordinat.
b. Menentukan Posisi Titik dalam Kartesius di Ruang Letak titik pada koordinat Cartesius
dalam ruang ditulis dalam bentuk (x, y,z) dimana x disebut absis, y disebut ordinat dan z disebut
aplikat.
Berikut ini akan dijelaskan arti dari suatu persamaan yang hanya mengandung satu peubah.
1. Persamaan bidang rata dari sebuah bidang yang sejajar dengan bidang YOZ dan berjarak
|a| adalah x = a . Jadi, semua titik yang terletak pada x = a mempunyai absis = a.
2. Persamaan bidang rata dari sebuah bidang yang sejajar dengan bidang XOZ (dapat dilihat
pada Gambar 3.8) dan berjarak |b| adalah y = b . Jadi, semua titik yang terletak pada y =
b mempunyai ordinat = b.
3. Persamaan bidang rata dari sebuah bidang yang sejajar dengan bidang XOY (dapat dilihat
pada Gambar 3.9) dan berjarak |c| adalah z = c . Jadi, semua titik yang terletak pada z =
c mempunyai aplikat = c.
a. Jarak Antara Dua Titik di Bidang Misalkan kita pandang jarak dua titik pada koordinat
garis. Misalkan p1 dan p2 dua titik pada garis, dengan jarak x1 dan x2 dari titik O. Jarak titik p1
dan p2 adalah 𝑝
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗=𝑜𝑝
1 𝑝2 2 - 𝑜𝑝1 = 𝑥2 − 𝑥1
b. Jarak Antara Dua Titik di Ruang Misalkan kita hendak menentukan jarak antara titik D(x1,
y1, z1) dan F(x2, y2, z2). Untuk menentukan jarak titik D ke F, Anda dapat menggunakan
konsep Pythagoras.
3.2.2 Koordinat Titik yang Membagi Ruas Garis PQ atas Perbandingan m:n
Misalkan P(x1, y1, z1) dan Q(x2, y2, z2) . R (x, y, z) membagi garis PQ atas perbandingan m :
n.
Koordinat titik R dapat kita tentukan dengan memperhatikan posisi dari titik R terhadap ruas
garis PQ. Perhatikan rumusan berikut.
Titik R sebagai titik tengah ruas garis PQ Jika R adalah titik tengah ruas garis PQ maka
R membagi PQ atas perbandingan m : n = 1 : 1. Oleh karena itu, koordinat titik R dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑥2 +𝑥1 𝑦2 +𝑦1 𝑧2 +𝑧1
R( , , )
2 2 2
kemiringan m.
2) Persamaan Garis dengan Kemiringan m dan Melalui Sebuah titik Misalkan sebuah
garis dengan kemiringan m dan melalui titik A (x1,y1). Karena garis tersebut memiliki
kemiringan m maka persamaan garisnya adalah y = mx + b. Apabila garis tersebut
melalui titik A (x1,y1) maka diperoleh y1 = mx1 + b. Karena x1 dan y1 adalah konstanta
maka b dapat dinyatakan ke dalam b = y1 – mx1. Jadi, persamaan garisnya adalah:
y = mx + y1 – mx1 atau y – y1 = m (x – x1)
Persamaan tersebut adalah rumus persamaan garis dengan kemiringan m dan melalui
titik titik (x1,y1).
3) Persamaan Garis Melalui Dua Buah Titik
Apabila sebuah garis melalui dua titik yang diketahui koordinatnya maka persamaan
garis tersebut dapat dicari persamaannya. Misalkan sebuah garis melalui dua buah
titik, yaitu titik A(x1,y1) dan titik B(x2,y2). Persamaan garisnya adalah sebagai berikut:
Substitusi titik A(x1,y1) dan titik B(x2,y2) ke persamaan y = mx + b.
4) Persamaan Garis Melalui Sebuah Titik dan Sejajar dengan Garis lain
Setiap garis memiliki kemiringan yang biasa dilambangkan dengan m. Karena l sejajar
dengan g maka kemiringan l sama dengan g atau m1 = m2. Sehingga persamaan l
adalah y – y1 = 𝑚l (x – x1). Kemiringan l sama dengan g atau m1 = m2, sehingga
rumus persamaan garis l yang melalui titik A(x1,y1) dan sejajar garis g adalah,
y – y1 = mg(x – x1)
5) Persamaan Garis Melalui Sebuah Titik dan Tegal Lurus dengan Garis lain
Garis a memotong sumbu x sebesar α sedangkan garis b memotong sumbu x sebesar
β, sehingga diperoleh tg β = tg (90 + α).
4.2.1 Kedudukan antara Dua Buah Garis Lurus di Bidang dan di Ruang
A. Garis
Garis adalah himpunan titik-titik yang anggotanya adalah dua titik atau lebih.
Titik-titik tersebut berderet ke kedua arah yang berlawanan sampai jauh tak
terhingga. Model atau representasi suatu garis misalnya seutas benang kecil lurus
yang dapat diperpanjang kedua arah yang berlawanan sampai jauh tak terhingga.
Garis hanya mempunyai ukuran panjang. Garis diberi nama dengan menggunakan
huruf kecil seperti g, h, k, dan seterusnya, atau AB, AC, BC, dan seterusnya.
a. Kedudukan Garis dan Bidang
1. Garis Terletak Pada Bidang Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika
setiap titik pada garis tersebut juga terletak pada bidang
2. Garis Sejajar Bidang Sebuah garis dikatakan sejajar bidang, jika garis dan
bidang tidak mempunyai satu pun titik persekutuan
3. Garis Memotong (Menembus) Bidang Sebuah garis dikatakan memotong
(menembus) bidang, jika garis dan bidang mempunyai satu titik persekutuan
yang dinamakan titik potong atau titik tembus.
b. Kedudukan Antara Dua Buah Garis Lurus di Bidang
1. Dua Garis Sejajar Dua buah garis dikatakan sejajar, jika dua buah garis
tersebut sebidang dan tidak mempunyai titik persekutuan.
2. Dua Garis Berpotongan Dua buah garis dikatakan berpotongan, jika dua buah
garis tersebut sebidang dan mempunyai satu titik persekutuan, yang
dinamakan titik potong.
3. Dua Garis Berimpit Dua garis dikatakan berimpit, jika jarak antara kedua
garis tersebut adalah nol.
4. Dua Garis Bersilangan Dua buah garis dikatakan bersilangan, jika dua buah
garis tersebut tidak sebidang atau melalui kedua garis tersebut tidak dapat
dibuat sebuah bidang datar.
c. Kedudukan Antara Dua Buah Garis Lurus Di Ruang Pada ruang, kedudukan dua
buah garis lurus terbagi menjadi beberapa kedudukan, yaitu:
1 Dua garis sejajar Dua garis sejajar pada ruang memiliki jarak yang selalu
sama. Apabila kedua garis tersebut diperpanjang, maka kedua garis tersebut
tidak akan berpotongan.
2 Dua garis tegak lurus Dua buah garis dikatakan tegak lurus apabila kedua
garis tersebut berpotongan dan membentuk sudut 90°
3 Dua garis bersilangan Dua garis memiliki kedudukan bersilangan apabila
kedua garis tersebut tidak sebidang dan tidak dapat dibentuk sebuah bidang
dari kedua garis tersebut.
Jarak titik ke garis adalah jarak terdekat sebuah titik ke garis. Perhatikan gambar garis g dan
titik A berikut. Jarak terdekat antara titik A dan garis g diperoleh dengan menarik garis tegak
lurus dengan garis yang dimaksud. Jarak titik A ke garis g adalah AA’
4.2.3 Jarak antara Dua Buah Garis Lurus yang Sejajar di Bidang dan di Ruang
Apabila ada dua garis, yaitu garis g dan garis h dengan kedudukan sejajar, maka untuk
menghitung jarak antara kedua garis tersebut adalah sebagai berikut.
2) Buat bidang rata W melalui P dan tegak lurus garis g, yang dengan sendirinya juga tegak
lurus terhadap garis h.
Suatu bidang datar akan dapat ditentukan apabila diketahui tiga buah titik (yang tidak
segaris) yang terletak pada bidang datar tersebut. Misalkan tiga titik pada bidang datar V
adalah titik P(x1, y1, z1), Q(x2, y2, z2), dan R(x3, y3, z3).
[A,B,C] merupakan vektor yang tegak lurus pada bidang datar yang dibentuk oleh a dan b,
dalam hal ini bidang datar V = Ax + By + Cz + D = 0. n= [A, B, C] disebut vektor normal
dari bidang datar V = 0 tersebut. Vektor normal ini akan memegang peranan penting dalam
pembahasan suatu bidang datar. Dari persamaan (4), suatu bidang datar yang diketahui
melalui satu titik (x1, y1, z1) dengan vektor normal n= [A, B, C]
5.2.1 Jarak Titik Ke Bidang Datar dan Bidang Datar yang Sejajar
Untuk memperoleh persamaan jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang datar tersebut,
perhatikan dan pahami langkah-langkah dibawah ini.
1. Kita misalkan garis lurus g adalah berpotongan dua buah bidang datar 𝑉1 = 𝐴1 𝑥 + 𝐵1 𝑦 +
𝐶1 𝑧 + 𝐷1 = 0 dan 𝑉2 = 𝐴2 𝑥 + 𝐵2 𝑦 + 𝐶2 𝑧 + 𝐷2 = 0.
2. Untuk menentukan vektor arah dari garis lurus berpotongan dua buah bidang datar
4. untuk mengubah bentuk persamaan V1 = 0 = V2 menjadi persamaan umum garis lurus yaitu
𝑥−𝑥1 𝑦−𝑦1 𝑧−𝑧1
: = =
𝑎 𝑏 𝑐
5. untuk menentukan koordinat (x1, y1, z1), ambil sebarang titik pada garis lurus. Biasanya titik
yang diambil adalah titik potong dengan bidang berkoordinat.
6. Untuk mencari nilai x dan y dari persamaan di atas, dapat diselesaikan dengan menggunakan
determinan atau dengan cara eliminasi dan subtitusi. Jika persamaan di atas diselesaikan
dengan cara determinan.
Untuk memperoleh persamaan berkas bidang datar dan jaringan bidang datar, perhatikan dan
pahami langkah-langkah dibawah ini.
a. Persamaan Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik
tertentu. Dalam hal ini, jarak dan titik yang dimaksud berturut-turut disebut dengan jari-jari
dan titik pusat lingkaran. Persamaan lingkaran dapat dibentuk dengan mengetahui tempat
kedudukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Rincian mengenai persamaan lingkaran adalah
sebagai berikut.
untuk mengetahui posisi suatu tiik tertentu (x1, y1) terhadap suatu lingkaran (𝑥 − 𝑝)2 +
(𝑦 − 𝑞)2 = 𝑟 2 , kita hitung jarak titik (x1, y1) ke pusat lingkaran (p,q).
c. persamaan bola
Bola (permukaan bola) adalah himpunan titik-titik di ruang dimensi tiga yang berjarak sama
dari suatu titik tertentu. Selanjutnya jarak yang sama itu disebut dengan jari-jari bola
sedangkan titik tertentu itu dinamakan dengan titik pusat bola. Permukaan bola merupakan
tempat kedudukan titik-titik ujung vektor di dalam ruang yang titik awalnya tertentu dan
panjang vektor tersebut konstan.
Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran pada satu titik. Gambar
realistik dan narasi
Parabola merupakan suatu bentuk irisan kerucut yang sangat populer karena erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari. Aplikasi utama parabola berkaitan dengan fungsinya
sebagai pemantul sinar dan gelombang radio. Sifat-sifat parabola ini dimanfaatkan dalam
teleskop, radar, antena, dan gelombang mikro.
Parabola merupakan irisan kerucut dengan nilai eksentrisitas 1 (e = 1). Sebagai akibat
dari hal ini, maka parabola dapat didefinisikan sebagai berikut. Parabola adalah
himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik dan suatu garis tertentu
Pada bagian ini akan kita pelajari cara menentukan persamaan garis singgung pada
parabola yang meliputi:
(1) Menentukan persamaan garis singgung yang melalui suatu titik tertentu pada
parabola
(2) Menentukan persamaan garis singgung yang memiliki gradien tertentu, dan
(3) Menentukan persamaan garis singgung yang melalui suatu titik tertentu di luar
parabola
Untuk menentukan persamaan garis singgung di suatu titik pada parabola, dapat dilakukan
dengan menggunakan:
Gambar yang menyerupai lingkaran yang telah dipanjangkan ke satu arah. Elips adalah
salah satu contoh dari irisan kerucut dan dapat didefinisikan sebagai lokus dari semua titik,
dalam satu bidang, yang memiliki jumlah jarak yang sama dari dua titik tetap yang telah
ditentukan sebelumnya (disebut fokus).
Pada bagian ini akan kita pelajari persamaan garis singgung pada elips, yang meliputi:
(1) Garis singgung yang melalui suatu titik tertentu pada elips.
(3) Garis singgung yang melalui suatu titik tertentu di luar elips.
a. Garis singgung di suatu titik pada elips
Untuk menentukan persamaan garis singgung di suatu titik pada elips, dapat kita lakukan
dengan menggunakan:
(2) Rumus.
Untuk menentukan persamaan garis singgung dengan gradien tertentu pada suatu elips dapat
kita lakukan menggunakan
(2) Rumus.