Makalah Pajak Pasala 4 Ayat 2
Makalah Pajak Pasala 4 Ayat 2
Makalah Pajak Pasala 4 Ayat 2
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
2C D3 AKUNTANSI
Pasal 26 undang undang nomor 36 tahun 2008 mengatur tentang pemotongan atas
penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang diterima ataupun diperoleh wajib pajak luar
negeri bentuk usaha tetap.
I. Badan pemerintah
II. Subjek pajak dalam negeri
Penyelengara kegiatan
ii. Premi yang dibyark perusahan asuransi yang berkedudukan diindonesia kepada
perusahan asuransi diluar negeri.besarnya perkiraan 10% dari penghasilan bruto
sehingga:
PPh pasal 26 = 20% x penghasilan netto
= 20% x(10% x penghasilan bruto)
= 2% x penghasilan bruto
= 2% x jumlah premi yang dibayar
iii. Premi yang dibayar perusahaan reasusansi yang berkedudukan di Indonesia
kepada perusahaan asuransi di luar negeri , besarnya perkiraan adalah 5% dari
penghasilan bruto sehingga:
PPh pasal 26 = 20% x dari penghasilamn bruto
= 20% x (5% x penghasilan bruto)
= 1% x penghasilan bruto
= 1% x jumlah premi yang dibayar
Contoh:
1. PT ananda merupakan perusahaan persewaan gedung kantor. Pada tahun 2016
perusahaan mengangsuranskan bangunan bertingkat keperusahaan asuransi diluar
negeri building life inc premi yang dibayar oleh PT ananda kepada building life inc.
sebesar Rp. 1.000.000.000.
Jawab:
PPh pasal 26 yang dipotong oleh PT ananda adalah:
= 20% x 50% x Rp. 1.000.000.000
= Rp. 100.000.000
2. Seperti pada soal 1 pt ananda tidak mengasuransikan bangunanya langsung ke
perusahan luar negeri, tetapi mengaangasurnsikan bngunan yang dimilikinya kepada
asuransi dalam neger yakni perusahaan asuransi Beringin Berjaya sebesar Rp.
750.000.000,untuk mengurangi resiko,beringin jaya mengangsuransikan sbagian
polis asuransinya kepada perusahaan asuransi diluar negeri tower insurance Ltd.
Dengan premi Rp. 500.000.000
Jawab
PPh 26 yang harus dipotong beringin jaya adalah:
= 20% x 10% x Rp. 500.000.000= Rp. 10.000.000
a) Penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan,penjual barang ataupun pemberian
jasa diindonesia yang dilakukan oleh usaha tetap diindonesia.
b) Penghasila berupa deviden;bungan,termasuk premium,diskonto,royalty,sewa, dan
imbalan yang sehubungan dengan jasa,perkerjaan.yang diterima atau diperoleh kantor
pusat,sepanjang terdapat hubungan efektif anata bentuk usaha tetap denga harta atau
kegiatan yang memberikan penghasilan
c) Penghasilan wajib pajak orang pribadi/baddan luar negeri yang berubah status
menjadi wajib pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap.
Ketentuan yang berkaitan dengan penyetoran dan pelaporan PPh pasal 26 adalah:
a) Pajak pengahasila pasal 26 yang telah dipotong harus disetorkan selambat lambatrnya
tanggal 10 bulan takwim berikut detelah bulan saat terutang pajak.
b) Pemotongan PPh pasal 26 diwajibkan untuk menyampaikan surat pemberitahuan
masa selambat lambatnya 20 hari setelah masa pajak terakhir.
c) Pemotongan PPh pasal 26 harus memberikan tanda bukti pemotongan PPh pasal 26
kepada orang pribadi atau badan yang dibebani membayar pajak penghasilan yang
dipotong.
d) Pemotongan PPh pasal 26 atas penghasilan berupa penghasilan kena pajak sesudah
dikurangi pajak dari semua bentuk usaha tetep di Indonesia,terutang dan harus
dibayar lunsa sembat lambatnya tanggan 25 bulan ketiga setelah pajak berakhir.
PPh pasal 4 ayat 2
1. Pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI
Diatur dalam peraturan pemerintah nomor 131 tahun 2000 dan keputusan menteri keuangan
nomor 51/KMK.04/2001
Wajib pajak untuk pph ini adalah orang pribadi atau badan dalam negeri dan luar negeri serta
bentuk usaha tetap yang menerima penghasilan atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto
sertifikat Bank Indonesia.
Objek pph ini adalah penghasilan berupa bunga atas deposito dan tabungan serta diskonto SBI
termasuk bunga adalah bunga yang diterima atau diperoleh dari deposito dan tabungan yang
ditempatkan diluar negeri melalui bank yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia atau
cabang luar negeri di Indonesia.
Diskonto SBI adalah selisih antara nilai nominal dan harga jual SBI yang dilakukan oleh dana
pension dan bank yang menjual kembali SBI kepada pihak lain yang bukan bank atau kepada
dana pension yang pendiriannya belum disahkan oleh menteri keuangan.
a. Pemotong PPh
1. Bank yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia
2. Cabang bank luar negeri Indonesia
3. Bank Indonesia
4. Dana pension dan bank yang menjual kembali sertifikat BI kepada pihak lain
yang bukan bank atau kepada dana pension yang pendiriannya belum
disahkan oleh menteri keuangan.
Contoh soal:
Pada 22 maret 2017, bank BNI membayarkan bunga deposito kepada nasabah. Deposito
berjangka waktu 1 bulan senilai Rp. 500,000,000 bunga 7% setahun.
Jawab:
Diatur dalam peraturan pemerintah nomor 14 tahun 1997 dan keputusan menkeu nomor
282/KMK.04/1997
Saham pendiri adalah saham yang dimiliki oleh pendiri yang diperoleh dengan harga kurang dari
90% dari harga saham pada saat penawaran umum perdana. pendiri adalah orang pribadi atau
badan yang namanya tercatat dalam daftar pemgang saham PT sebelum pernyataan pendaftaran
yang diajukan kepada badan pengawas pasar modal(bapepam) dalam rangka penawaran umum
perdana menjadi efektif.
Wajib pajak ini adalah transaksi penjualan saham di bursa efek Indonesia. Subjek pajak ini
adalah orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek.
Pelunasan pajak atas transaksi penjualan saham di bursa efek dilakukan dengan
pemungutan/pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui perantara pedagang efek pada
saat pelunasan transaksi penjualan saham. Penyetoran pajak dilakukan oleh pemotong paling
lambat pada tanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan terjadinya transaksi penjualan saham
Contoh soal:
Tuan andi menjual 1000 lembar saham dengan harga Rp. 2500 per lembar. Hitunglah pajak yang
dikenakan atas transaksi penjualan saham!
Jawab :
Pph pasal 4 ayat 2 : 0.1% x 1000 x Rp.2,500 = Rp. 2,500
Diatur dalam peraturan pemerintah nomor 16 tahun 2009 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan peraturan pemerintah nomor 100 tahun 2013 dan peraturan menkeu nomor
07/PMK.011/2012.
Wajib pajak dari pph ini adalah orang pribadi atau badan dalam negeri dan luar negeri serta
bentuk usaha tetap yang menerima bunga obligasi termasuk diskonto obligasi. Objek pajak ini
adalah penghasilan berupa bunga obligasi termasuk diskonto oblligasi.
Contoh soal:
PT ABADI memiliki obligasi yang dibelinya dadri PT SUKSES. Obligasi sebanyak 20,000
lembar nominal Rp.15,000 bunga 15% dibayarkan setiap tanggal 30 juni dan 31 desember.
Obligasi tersebut dibeli pada tanggal 1 juli 2015 dengan harga Rp. 18,000 per lembar.
Jawab:
Hadiah undian adalah hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau
diperoleh melalui undian. Hadiah undian dibedakan dengan hadiah lainnya seperti hadiah atau
penghargaan perlombaan dan hadiah sehubungan dengan pekerjaan,jasa, dan kegiatan lainnya.
Hadiah atau penghargaan perlombaan merupakan hadiah atau penghargaan yang diberikan
melalui suatu perlombaan atau adu ketangkasan.
Hadiah sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan lainnya adalah hadiah dengan nama
dan dalam bentuk apa pun yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan lain
yang dilakukan oleh penerima hadiah.
Penghargaan adalah imbalan yang diberikan sehubungan dengan prestasi dalam kegiatan
tertentu.
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menerima hadiah undian
Objek pajak adalah penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun
(dapat berupa uang, barang,atau kenikmatan misalnya menginap disuatu hotel berbintang).
contoh soal
Jawab:
= Rp 25.000.000
Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun,
apartemen, kondominium, gedung perkantoran, gedung pertokoan, atau gedung pertemuan
termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan
Pajak Penghasilan yang bersifat final.
Jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah yang dibayarkan atau terutang oleh pihak
yang menyewa dengan nama dan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan tanah dan atau
bangunan yang disewa, termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan, biaya keamanaan dan
service charge baik yang perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun yang disatukan dengan
perjanjian persewaan yang bersangkutan.
Tarif
Besarnya Pajak Penghasilan yang terutang bagi Wajib Pajak orang pribadi maupun Wajib Pajak
badan yang menerima atau memperoleh penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan
sebagaimana dimaksud di atas adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto nilai persewaan
tanah dan atau bangunan.
Pemotong
Pemotongan dilakukan oleh penyewa dalam hal penyewa adalah Badan Pemerintah, Subjek
Pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, kerjasama operasi,
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya, dan orang pribadi yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pajak.
Dalam penyewa adalah orang pribadi atau bukan Subjek Pajak, selain yang tersebut di atas, PPh
disetor sendiri oleh yang menyewakan.
Akuntan, arsitek, dokter, Notaris, Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) kecuali PPAT tersebut
adalah Camat, pengacara, dan konsultan, yang melakukan pekerjaan bebas;
Contoh soal:
1) Tuan ananda mempunyai beberapa ruko yang disewakan. Apotek Sehat Farma dan Pusat
Oleh-Oleh Enak menyewa ruko tersebut masing-masing dengan sewa Rp 50.000.000 dan
Rp 25.000.000 untuk tahun 2016. Apotek sehat farma merupakan pemotong pajak dan
pusat oleh-oleh enak bukan pemotong pajak.
Pusat oleh-oleh enak bukan pemotong pajak sehingga pph atas sewa dipotong,dibayar , dan
dilaporkan oleh tuan ananda sebesar:
Atas penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
Tarif
Tarif Pajak Penghasilan untuk usaha Jasa Konstruksi adalah sebagai berikut:
2% (dua persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang
memiliki kualifikasi usaha kecil;
4% (empat persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak
memiliki kualifikasi usaha;
3% (tiga persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa selain
Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b;
4% (empat persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan
oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha; dan
6% (enam persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang dilakukan
oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha.
Dalam hal Penyedia Jasa adalah bentuk usaha tetap, tarif Pajak Penghasilan tersebut tidak
termasuk Pajak Penghasilan atas sisa laba bentuk usaha tetap setelah Pajak Penghasilan yang
bersifat final.
Besarnya, Pajak Penghasilan yang dipotong atau disetor sendiri adalah: jumlah pembayaran,
tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dikalikan tarif Pajak Penghasilan di atas; atau jumlah
penerimaan pembayaran, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dikalikan taril Pajak
Penghasilan di atas dalam hal Pajak Penghasilan disetor sendiri oleh Penyedia Jasa.
Jumlah pembayaran atau jumlah penerimaan pembayaran di atas merupakan bagian dari Nilai
Kontrak Jasa Konstruksi.
Pemotong
dipotong oleh Pengguna Jasa pada saat pembayaran, dalam hal Pengguna Jasa merupakan
pemotong pajak; atau
disetor sendiri oleh Penyedia Jasa, dalam hal pengguna jasa bukan merupakan pemotong pajak.
Contoh Soal
7. pajak penghasilan atas pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan
Pajak Penghasilan atas Pengalihan Harta berupa Tanah dan atau Bangunan diatur dalam
Peraturan Pemerintah No 48 tahun 1994. Peraturan ini telah diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah No 34 tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari pengalihan tanah
dan atau bangunan dan perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan atau bangunan beserta
perubahannya.
1. Pengertian
Pajak Penghasilan atas penghasilan dari pengalihan tanah dan atau bangunan, meliputi
penjualan, tukar-menukar, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah, waris, atau cara
lain yang disepakai anatara pihak yang terkait..
Perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan atau bangunan beserta perubahannya,
meliputi ;
- Pihak penjual yang namanya tercantum dalam perjanjian pengikatan jual beli pada
saat pertama kali ditandatangani, atau
- Pihak pembeli yang namanya tercantum dalam perjanjian pengikatan jual beli
sebelum terjadinya perubahan atau andendum perjanjian pengikatan jual beli, atas
terjadinya perubahan pihak pembeli dalam perjanjian pengikatan jual beli tersebut.
a. Nilai berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang dalam hal pengalihan kepada
pemerintah
b. Nilai menurut risalah lelang, dalam hal pengalihan hak sesuai dengan penraturan
lelang
c. Nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh, dalam hal pengalihan hak atas tanah
dan atau bangunan dilakikan dengan jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa,
selain pengalihan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan b
d. Nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh, dalam hal pengalihan hak atas tanah
dan atau bangunan dilakikan dengan jual beli tidak dipengaruhi hubungan istimewa,
selain pengalihan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan b. atau
e. Nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh berdasarkan harga pasar dalam hal
pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan dilakukan melalui tukar menukar,
pelepasan hak, penyerahan hak, hibah, waris, atau cara lain yang disepakati.
Dasar pengenaan pajak atas perjanjian pengikatan jual beli tanah dan atau bangunanadalah
jumlah bruto, yaitu ;
a. Nilai sesungguhnya yang diterima atau diperoleh, dalam pengalihan tanah dan atau
bangunan dilakukan melalui pengalihan yang tidak dipengaruhi hubungan istimewa,
atau
b. Nilai seharusnya diterima atau diperoleh, dalam pengalihan tanah dan atau bangunan
dilakukan melalui pengalihan yang dipengaruhi hubungan istimewa
a. Orang Pribadi atau Badan yang menerima atau memperoleh penghasilan dari
pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan, wajib menyetor sendiri PPh yang
terutang ke Bank Presepsi atau Kantor Pos sebelum akta, keputusan perjanjian,
kesepakatan, atau risalah lelang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
b. Orang Pribadi yang nilai pengalihan tidak lebih dari Rp 60.000.000 tetapi penghasilan
lainnya dalam satu tahun melebihi PTKP, penyetoran PPh final selambat-lambatnya
akhir tahun pajak bersangkutan
c. Bendahara pemerintah atau pejabat yang melakukan pembayaran atau pejabat yang
menyetujui tukar-menukar , pemungut PPh yang terutang dengan menyetor ke Bank
Presepsi atau Kantor Pos dengan menggunakan SPP sebelum pembayaran kepada
orang pribadi atau badan
d. Orang Pribadi atau Badam membayar sendiri pajak penghasilan, wajib
menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa paling lama tanggal 20 bulan berikutnya
e. Bendahara pemerintah atau pejabat yang melakukan pembayaran atau pejabat yang
menyetujui tukar-menukar yang melakukan pemungutan pajak penghasilan wajib
menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa paling lama tanggal 20 bulan berikutnya
Dikecualikan Dari Kewajiban Pembayaran atau Pemungutan Pajak Penghasilan
a. Orang pribadi yang mempunyai penghasilan dibawah penghasilan tidak kena pajak
yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan dengan jumlah bruto
penghasilan Rp60.000.000 dan bukan merupakan jumlah yang dipecah
b. Orang pribadi yang melakukan pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan
dengan cara hibah, yang ketentuan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Menteri
Keuangan selama hibah tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan usaha, pekerjaan,
atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan
c. Badan yang melakukan pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan dengan cara
hibah, yang ketentuan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Menteri Keuangan selama
hibah tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan usaha, pekerjaan, atau penguasaan
antara pihak-pihak yang bersangkutan
d. Pengalihan harta berupa tanah atau bangunan karena waris
e. Badan yang melakukan pengalihan tanah dan atau bangunan dalam rangka
pembangunan, peleburan yang telah ditetapkan Menteri Keuangan untuk
menggunakan nilai buku
f. Orang pribadi atau badan yang melakukan penjanjian harta berupa bangunan dalam
rangka melaksanakan perjanjian bangun guna serah, atau pemanfaatan pemanfaatan
barang milik Negara berupa tanah dan atau bangunan
g. Orang pribadi atau badan yang tidak termasuk subjek pajakyng melakukan
pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan
8. pajak penghasilan atas bunga simpanan yang dibayarkanoleh koperasi kepada
anggota koperasi orang pribadi
Penghasilan berupa bunga simpanan adalah imbalan berupa bunga simpanan yang diterima
anggota koperasi orang pribadi dari dana yang disimpan anggota koperasi orang pribadi pada
koperasi tempatnya menjadi anggota.
Contoh :
KSP Maju Sejahtera memberikan bunga 12% setahun kepada setiap anggota yang
menyimpan dananya di KSP Maju Sejahtera. Pada tangal 25 maret 2016, KSP
membayar bunga simpanan koperasi kepada beberapa anggota, sebagai berikut
9. pajak penghasilan atas dividen yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi
Pajak Penghasilan Atas Bunga simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi Kepada
Anggota Koperasi Orang Pribadi diatur dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2009 dan
Peraturan Menteri Keuangan No 111 tahun 2010
Dividen merupakan bagian laba dengan nama dalam bentuk apapun yang diterima oleh
pemegang saham atas kepemilikan saham dalam sebuah perseroam
PT ABC membagikan dividen kepada para pemegang saham diantaranya Nurindah yang
memiliki saham sebanyak
100.000 lembar saham
dari total saham beredar
sebanyak 400.000
lembar. Dividen tunai
yang dibagi adala
Rp1.000, PPh yang
dipotong PT ABC yaitu ;
10% * 100.000 *
Rp1.000 =
Rp10.000.000
Dokumen-dokumen yang
digunakan