Spesifikasi Teknis Proyek
Spesifikasi Teknis Proyek
Spesifikasi Teknis Proyek
1. URAIAN UMUM
1. 1 Lokasi Pekerjaan
Uraian singkat mengenai lokasi :
Nama Lokasi : Kota Bitung (1° 23' 23" - 1° 35' 39" LU dan 125° 1' 43" -1 25° 18' 13" BT)
3. DIREKSI KEET
Kontraktor harus menyediakan sebuah bangunan untuk Direksi Keet dan papan, atap
seng dan lantai semen dengan luas minimum 12 meter bujur sangkar dan dilengkapi
dengan papan untuk menempelkan gambar-gambar, meja tulis dengan kursi yang cukup.
Direksi keet tidak boleh digunakan untuk kantor oleh kontraktor. Bila dipandang perlu
dapat digunakan pos-pos/keet pembantu ditempat-tempat pekerjaan yang terpenting.
8.1 Umum
a. Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan berikut:
- Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
- Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang
ditentukan pada gambar rencana atau spesifkasi-spesifikasi lain yang dikeluarkan
atau yang disetujui secara tertulis oleh Direksi.
- Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus
diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
- Untuk penyimpanan pipa pada jangka panjang (lebih dari 6 bulan) harus
diperhatikan pencegahan terjadinya distrorsi pada pipa. Dan juga dibutuhkan alas
papan untuk menghindari melengkungknya pipa dan harus pula dilindungi dari
goresan benda tajam.
- Pipa-pipa lurus harus diberi alas kayu dengan ukuran lebar minimum 75 mm setiap
jarak 1.5 meter. Tumpukan maksimum yang direkomendasikan adalah 2 meter.
b. Penyerahan
• Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah
galian untuk suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
contoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan. Contoh tersebut harus
disertai informasi mengenai sumber, lokasi sumber, dan setiap klarifikasi lain
yang diperlukan oleh Direksi untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
spesifikasi.
• Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan memproses
bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi ini serta harus
memberitahu Direksi paling sedikit 15 hari sebelumnya atau suatu jangka waktu
lain yang dinyatakan oleh Direksi secara tertulis bahwa bahan tersebut dapat
digunakan dalam pekerjaan. Laporan ini berisi semua informasi yang diperlukan.
Persetujuan sebuah sumber tidak berarti bahwa semua bahan-bahan dalam sumber
tersebut disetujui.
b. Penumpukan Pipa
Penumpukan Pipa harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui direksi,
sedemikian sehingga tidak terjadi pembengkokan. Tinggi tumpukan maksimum
adalah 3 meter.
Penumpukan pipa harus ditumpuk secara terpisah atau dipisahkan dengan partisi
kayu.
Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang
memadai serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan membendung
lintasan air.
Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan
angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya,
khususnya selama musim kering.
9. PEKERJAAN TANAH
9.1 Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan-pekerjaan penting untuk penggalian timbunan dan pekerjaan-
pekerjaan tanah yang lainnya yang diperlukan harus dilaksanakan sesuai dokumen kontrak
dan petunjuk Direksi. Dalam hal ini terdapat modifikasi pada spesifikasi Direksi akan
memberitahukan Kontraktor secara tertulis.
c. Bilamana terdapat ketidak telitian titik-titik ketinggian dalam kontur atau gambar
dengan kenyataan, paling lambat 7 (hari) setelah perintah kerja dikeluarkan,
Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi.
d. Jika galian tergali dalam dari kedalaman yang ditentukan, maka bagian kelebihan
tersebut harus diurug dengan pasir dan dipadatkan.
e. Jika pekerjaan galian selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan Direksi
maka Kontraktor harus segera memulai dengan pekerjaan selanjutnya dan
SPESIFIKASI TEKNIS 1–8 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
tidak boleh membiarkan galian yang telah selesai digali terlalu lama terbuka (lebih
dari 48 jam).
f. Pekerjaan galian pipa dianjurkan bertahap tidak telalu jauh untuk mencegah
kelongsoran, genangan, hambatan kerja atau lalu lintas akibat kemacetan
maksimum 300 meter.
Kedalaman di atas hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang
pada pipa; pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan
pelindung, standar AS 2566 harus dipergunakan.
2. Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan sambungannya secara baik.
Timbunan harus ditempatkan seperti yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar
ekstra, jika diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga galian dan
peralatan pipa.
Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang dibandingkan dengan keperluan
untuk pemasangan pipa jenis lain, karena pengelasan “butt” atau elektrofussion dilakukan
di atas tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan ke dalam galian.
Demikian juga dengan pipa berdiameter kecil ke dalam bentuk coil bisa disambung di atas
tanah dan kemudian diletakkan di dalam galian.
Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan penyangga
samping
Rekomendasi Lebar Galian Berdasarkan Diamater Pipa
Pemotongan pipa untuk pemasangan pipa atau valve apabila diperlukan dapat dilakukan
Kontraktor dengan persetujuan Direksi dan dilakukan dengan alat yang sesuai/khusus
untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang agar benar-benar terjamin
penyambungannya . Yang baik yaitu ujung yang smooth, sudut yang betul terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan ujung-ujung pipa yang dilaksanakan di lapangan harus sama
pelaksanaannya bila dikerjakan di dalam pabrik. Pemotongan harus dengan mesin
pemotong yang sesuai yang memberi bekas yang licin pada yang ditentukan
terhadap sumbu pipa.
Setelah flens pipa sudah bersih permukaannya, semua alat-alat bantu harus disetel
dan dibaut dengan putaran secukupnya. Sebelum pekerjaan pembautan, semua baut dan
mur harus diberi gemuk dengan sempurna. Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci
khusus sehingga dapat menjamin kesamarataan baut- baut pipa dengan kedudukan flens
pipa, sehingga terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flens.
11.7 Sambungan dengan Pengelasan Pipa CI/Steel
Permukaan yang akan dilas harus tanpa sisik lepas, karat, cat dan kotoran-kotoran
lainnya.
Semua pekerjaan las di bawah tata cara pengawasan yang mengikuti tata cara sesuai
dengan AWWA C-2000. Semua pengelasan harus sesuai dengan praktek pengelasan yang
baik dengan memperhatikan ketebalan unsur-unsurnya yang akan dilas dan bahannya.
Setelah pengelasan setiap jalur las, logam yang tertinggal harus dipapras atau diketok-
ketok untuk membebaskan tegangan susut, lalu disikat dengan kuas baja untuk
membersihkan terak, kotoran, cairan las, sebelum las berikutnya dilakukan.
Semua hasil las harus menunjukkan bagian-bagian yang seragam, logam yang halus,
pinggiran yang berbentuk bulu tanpa ada yang tumpang tindih, tanda ada yang keropos
atau tidak berarang. Pemeriksaan dengan mata pada pinggiran dan ujung hasil harus
tampak kesatuan yang baik pada logam induknya (dasarnya).
Pada waktu penggabungan dan pengelasan, unsur-unsur yang akan disusun harus
ditempatkan pada tempatnya dengan menggunakan jepitan yang cukup atau dengan cara
lain yang dapat memegang bagian-bagiannya pada kedudukan yang tepat dan bersentuhan.
- Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) di mana ujung-ujung pipa berhadapan dengan
pelat pemotong dalam posisi lurus.
- Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan menggunakan roller.
- Kencangkan penjepit untuk memegang pipa dan membulatkan kembali pipa.
- Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan pelat oleh masuknya
udara kebagian dalam pipa.
- Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa perlahan sehingga ujung pipa
tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang
kontinu.
- Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit dibuka untuk
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 15 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
menghindari terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
- Angkat alat pemotontg perlahan dan hindarkan persinggungan dengan permukaan pipa.
- Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.
- Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak ulangi proses pemotongan.
- Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah permukaan potongan.
- Jika ketidaksesuaian tersebut lebih daripada di atas pipa harus diluruskan kembali dan
dipotong lagi.
- Buka dan kemudian tutup penjepit dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan untuk
mnggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.
- Pindahkan lempengan pemanas dar tempat pelindungnya. Periksa bahwa pelat tersebut
bersih dan baik suhunya.
- Tempatkan pelat pemanas pada mesin dan tutup penjepit supaya bagian permukaan
yang akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan
mempergunakan tekanan yang ditentukan sebelumnya.
- Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1 – 6 mm
terbentuk tiap ujungnya.
- Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harud dilepas supaya
pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian rupa sampai pertumbuhan
lelehan terkontrol selama pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di
penjepit dan ujung pipa harus terus dijaga agar tetap kontak dengan pelat pemanas.
- Setelah pemanasan selesai, buka penjepit dan pindahkan pelat pemanas pastikan
bahwa pelat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
- Segera tutup penjepit (mengacu kepada perhitungan-perhitungan yang ada) dan
rekatkan permukaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan sesuai dengan yang
diindikasikan pada tabel.
- Setelah itu pipa yang disambung bisa dipindahkan dari mesin tapi tidak boleh
dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas
- Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan
sesuai dengan batasan yang ditentukan.
3. Lamanya Pengujian
Sebuah tekanan 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus diterapkan pada jalur pipa
sampai1000 meter panjang dan untuk test penempatan valve. Tes tekanan pada situasi
ini harus ditahan minimal 15 menit dan alat pencatat tekanan diperiksa jika terjadi
penurunan tekanan. Selanjutnya sambungan harus benar-benar di inspeksi secara
visual untuik kemungkinan terjadinya kebocoran pada sambungan.
Sifat elastis dari pipa PE seperti yang diuraikan pada tes tekanan, bisa menyebabkan
pengembangan pada pipa dan volume perlu sedikit ditambah untuk mendapatkan
bacaan tekanan yang tepat. Penambahan volumen ini hanya 1 % dan dapat diterapkan
pada tekanan awal dan tekanan atersebut harus ditahan pada periode maksimum
selama 1 jam atau untuk waktu yang diperlukan untuk mengadakan inspeksi di seluruh
sambungan.
11.10 Penimbunan Kembali
1. Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-bahan
lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.
2. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan
Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar, maka
Kontraktor dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahan yang
mengandung lempung, pasir, kerikil, atau bahan lainnya yang dapat dipakai sebagai bahan
timbunan.
3. Penimbunan Pasir dan Kerikil
Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar dan menurut rencana
Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, maka Kontraktor harus
menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai dengan petunjuk Direksi
sebagai suatu pekerjaan tambahan.
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 17 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
1. Persyaratan Umum
Katup dan perlengkapan pipa lainnya, harus diatur dan dipasang pada pipa seperti yang
diisyaratkan pada bagian sebelumnya mengenai pembersihan peletakan dan
penyambungan pipa.
2. Lokasi katup
Lokasi katup dijalur pipa harus sesuai dengan ketentuan dan pengarahan yang diberikan
oleh
Direksi.
3. Bak Katup Permukaan (Surface Valve Box) dan Ruang Katup (Valve Chamber)
Surface valve boxes tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan pada valve, jadi
pemasangannya harus tepat dan lurus diatas valve. Mur dari katup harus dapat
dioperasikan dengan mudah melalui lubang pembuka dari ruang katup. Penutup dari
box tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada, ataupun
harus memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh Direksi.
Air valve yang akan dipasang pada pipa HDPE dilaksanakan seperti tertera di dalam
gambar dan seperti ditentukan di dalam pasal ini. Pipa baja untuk kedudukan air valve
tercantum di dalam gambar setelah plat pembalut (Clamp Saddle) tersebut selesai dilas
dengan pipa, baru valve dipasang. Air valve harus dibaut dan dikunci dengan sempurna
pada Clamp Saddle sehingga kedap air.
Cabang penguras tidak boleh terendam alir sungai, saluran atau dipasang sedemikian
sehingga menyebabkan sifon balik ke sistem distribusi. Parit-parit pengeluaran dari
pengurasan pada saluran pipa harus digali ke parit terbuka yang terdekat atau ke saluran
air seperti tampak di gambar atau sebagaimana diperintahkan lain oleh Direksi. Pada
pipa pengeluaran dari pipa pengurasan, ruangan terbuat dari beton pra-cetak atau
bangunan pelindung parit mungkin diperlukan untuk dibangun yang rincian tipikalnya
adalah seperti tampak dalam gambar.
Semua perlengkapan pipa seperti tee, bend, valve, reducer, dan lain-lain dengan ukuran
DN 50 mm dan lebih besar harus diberi Trust block
Trust block terbuat dari beton K-175. Ukuran Thrust block ditunjukkan dalam gambar
standar/typical kecuali jika Direksi menentukan lain. Pipa-pipa yang akan dikelilingi
beton ini harus diletakkan benar-benar menurut garis dan ketinggiannya, di atas plat
beton pra-cetak dengan lobang-lobang berbentuk bel dan kemudian beton dicetakkan
sekeliling pipa dan digetarkan untuk membentuk massa yang padat dan homogen yang
melekat serapat-rapatnya dengan pipa. Tindakan hati-hati harus diambil untuk mencegah
terapungnya pipa selama pengecoran.
Beton yang mengelilingi pipa dalam parit harus dicorkan pada tanah langsung pada
bagian bawah dan sisi parit dan harus pada ukuran maksimum yang diperlihatkan pada
gambar. Dimana parit telah digali lebih besar dari pada lebar dan kedalaman minimum
yang diperlihatkan pada gambar. Kontraktor harus menyediakan tambahan beton dan
acuan yang diperlukan atas biaya sendiri.
Permukaan luar dari semua pipa yang dipasang ke dalam bangunan penahan air
harus disediakan dengan flens pudel dan harus dibersihkan secara menyeluruh dari
karat, serpihan, minyak, gemuk dan bahan-bahan lain yang mungkin menghambat
pelekatan yang baik antara pipa dan beton.
Dimanapun tidak dibenarkan terjadinya kontak logam antara pipa dengan tulangan atau
batangan yang tidak terisolasi. Dimana pipa dipasang menembus dinding maka sambungan
antara pipa dan dinding harus dibuat kedap air.
B. PELAKSANAAN
1. Pengelasan
a. Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi,
dan harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
b. Pekerjaan pengelasan harus dibawah pengawasan personil yang memiliki
persiapan teknis untuk pekerjaan tersebut.
c. Penyambungan bagian-bagian konstruksi baja harus dilakukan dengan las
listrik serta tukang lasnya sudah melalui ujian (test) dan harus memiliki ijazah
yang menetapkan kualifikasi serta jenis pengelasan yang diperkenankan kepadanya.
d. Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas
cat, karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
e. Pengelasan konstruksi baja, hanya boleh dilakukan setelah dipersiksa
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 19 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
bahwa hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku untuk konstruksi itu.
f. Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
g. Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas
lapisan pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak
(slag) dan kotoran lainnya.
h. Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang
terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam
sebelum memulai dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori,
rusak atau retak harus dibuang sama sekali.
i. Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan dan angin kencang.
2. Lubang-lubang baut
a. Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih
besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut. Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan
di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat bor.
3. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan.
b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full penetration
butt weld.
4. Pemasangan percobaan/Trial erection
Bila dipandang perlu oleh MK, Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan
dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau
yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh MK dan
pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan MK.
5. Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja harus di cat.
b. Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Danapaints atau setara, dan
pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja yang akan
ditanam di dalam beton tidak boleh di cat.
c. Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh di cat.
d. Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan
2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi arsitektur.
e. Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di
grout dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm.
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 20 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.
Polyethyline (PE) yang lebih dikenal dengan pipa plastis berisi. PE merupakan termo plastik
yang dibuat melalui temperatur tinggi, artinya pembuatan pipa baik bentuk maupun dimensi
dilakukan selama tahap pelelehan material resin.
Pipa PE saat ini digunakan secara luas untuk keperluan industri yang memanfaatkan sistem
perpipaan baik dengan tekanan maupun tidak bertekanan hingga diameter besar. Pipa PE ini
dapat digunakan baik untuk mengalirkan material cairan dalam keadaan bertekanan ataupun
cairan dengan pengaliran grafitasi, termasuk didalamnya mengalirkan air dan material
yang memiliki kandungan air seperti lumpur.
Adapun keuntungn penggunaan pipa ini adalah ringan, fleksibel pemakaian, tingkat
kehilangan head akibat gesekan rendah, amterial yang kuat dan tahan terhadap temperatur
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 23 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
rendah serta tingkat resistensi tinggi terhadap bahan kimia. Pipa PE sangat terkenal karena
ketahanannya terhadap asam dan bahan perasa. Pipa ini baik untuk mengalirkan cairan
organik dan anorganik pada suhu 200 C. Namun demikian cairan dengan kandungan asam
yang sangat tinggi dapat merusak pipa.
Material pipa dan fitting tidak berasa dan berbau serta tidak membahayakan manusia. Dapat
direkomendasikan penggunaannya dalam industri makanan.
Spesifikasi Pipa
Spesifikasi pipa HDPE PE 100 SNI 06 – 4829 – 2005 dan sambungan adalah sebagai
berikut :
Pipa HDPE PN 10 /SDR 17/S8
Berat jenis : >0,94 g/cm3
Kuat tarik : >20 MPa Elongation
: > 400 % Flexural Stress at Given Deflection
: 3% (Nilai Perubahan Arah Panjang)
Sistem Sambungan
Sambungan Elektrofusi
Metoda penyambungan pipa sangat sederhana yaitu cara penyambungan menggunakan
elektrofusi. Metoda sangat murah dan efesien. Dengan metoda ini dapat mengeleminir kelemahan
yang ada pada pelaksanaan dilapangan. Pelatihan untuk pelaksana lapangan sangat mudah
dilakukan. Demikian juga dengan penggunaan alat-alat bantu di lapangan yang sangat compatible
dan mudah dioperasikan.
Sambungan Flange
Penggunaan sambungan flange dapat dilakukan pada pipa dengan diameter in size 20 mm hingga
Rangkaian sambungan dengan sambungan menggunakan stub flange memiliki kekuatan yang
hampir sama dengan menggunakan sambungan flange biasa. Untuk penyambungan dengan
metoda ini harus tetap menggunakan gasket. Rangkaian stub flange dilengkapi dengan baut-baut
yang secara langsung dan berhadapan dengan saling mengunci.
Baut ulir untuk flange pada sistem pipa PE sangat diperlukan seperti halnya penggunaannya ada
pipa- pipa stell.
Untuk rangkaian valve juga dilengkapi dengan stub flange dan tidak dapat dimodifikasi dengan
rangkaian flange lain.
Jenis sambungan ini adalah rangkaian sambungan tipe adaptor male and famale dengan diameter
pipa diatas 100 mm. Untuk sambungan yang menggunakan adaptor diperlukan pipa yang
ujungnya pemukaan pipanya tajam dan bagian pipa relatif dalam. Tidak diperkenankan
menggunakan pelumas untuk penyambungan sistem ini. Seluruh sistem penyambungan ini dapat
menahan tekanan tarik rata- rata 1200 Kpa pada suhu 20 0 C. Untuk cairan dengan temperatur
tinggi disarankan menggunakan metoda penyambungan ini.
Pemilihan Sambungan
Pemilihan jenis sambungan tergantung
dari :
Diameter pipa
Kondisi lapangan
Jenis pipa
Sambungan jenis mekanis sering digunakan dari pada penyambungan antara pipa dengan
accessories seperti valve, meter air, dan lainnya. Selain itu dipergunakan juga untuk
penyambungan dengan material pipa yang berlainan, diperlukan tenaga ahli khususnya untuk
sambungan sistem pengelasan.
Fitting
Fitting tanpa spigot tidak cocok untuk penyambungan dengan menggunakan pengelasan
elektrofusi. Spigot yang ada terlalu pendek sehingga riskan digunakan kembali apabila ada
kesalahan dalam pelaksanaan pengelasan sambungan pertama, dan hal ini tidak dapat
diperbolehkan.
Pemberian Tanda
Pada bagian luar setiap fitting harus diberi tanda yang
meliputi :
Diameter nominal
Klas pipa
Nama pabrik pembuat/manufaktur
Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaktur/pembuatannya
Setiap pipa lengkung (bend dan elbow) juga diberi tanda seperti tersebut diatas termasuk besar
sudut lengkung pada setiap sisi. Setiap pemberian tanda tersebut tidak boleh mempengaruhi segi
kekuatan pipa danfitting-fittingnya.
Biaya yang timbul perbaikan ini adalah tanggung jawab Rekanan. Setelah pemasangan
pipa, sisa- sisa tanah/material bekas galian/urugan harus diangkut dan dibuang ke
tempat yang disetujui Direksi Pengawas sehingga bersih/rapi dan biaya yang timbul untuk
pekerjaan ini adalah tanggung jawab Rekanan.
11.17.1 Umum
Sesudah pipa dipasang dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telah terpasang harus diuji
terhadap tekanan hidrostatis.
Air yang diperlukan untuk pengisian dan pengujian pipa harus diperoleh dari sumber yang
disetujui dan harus kualitas air bersih. Biaya air untuk pengujian harus ditanggung oleh
Kontraktor.
Lamanya pengujian tekanan harus paling sedikit 2 jam atau sesuai dengan
pengarahan Direksi, dan dilanjutkan dengan membuka ball valve pada ujung lainnya
untuk memperlihatkan ketinggian tekanan airnya.
11.17.4 Prosedur
Untuk pipa dengan diameter 300 mm atau lebih kecil, setiap segmen pengetesan harus
diisi perlahan-lahan dengan air dan harus diuji dengan pengujian tekanan sebesar 8-
10 kg/cm2 dengan memakai pompa uji tekan yang dihubungkan kejalur pipa yang
telah disetujui Direksi.
Sebelum diadakan pengujian tekanan, seluruh udara dari pipa harus dikeluarkan. Jika
tidak, terdapat katup udara yang permanen pada setiap titik yang tinggi harus
memasang Corporation Cock” pada titik tersebut sesuai dengan arahan dari Direksi,
sehingga udara dapat dikeluarkan dengan air.
Kebocoran akan didefinisikan sebagai jumlah air yang harus disediakan pada pipa
yang baru dipasang untuk mengatur tekanan sesudah udara dalam pipa tidak akan
diterima bila kebocoran lebih besar dari nilai yang tertera dalam tabel berikut ini.
Semua nilai dalam tabel ini dihitung berdasarkan standard AWWA.
Jika pada pengujian terhadap pipa yang terpasang terjadi kebocoran yang lebih
besar dari tabel yang diberikan diatas, maka letak kebocoran harus ditemukan dan
Kontraktor harus memperbaiki sambungan yang bocor dan diuji kembali atas biaya
Kontraktor.
Tidak ada pasangan pipa yang diterima jika kebocoran untuk bagian yang diuji
tersebut lebih banyak dari (dinyatakan dalam liter tiap 100 m pasangan pipa) seperti
ditentukan dalam tabel di bawah.
Jika diinginkan penimbunan sebagian, karena masalah gangguan lalu lintas atau
keperluan lain, maka Kontraktor harus mengerjakan dengan petunjuk Direksi.
Jika diperintahkan oleh Direksi, pasangan pipa harus dibersihkan agar mengalirkan air
yang deras. Untuk keperluan ini Kontraktor harus menyediakan semua tenaga yang
diperlukan, peralatan dan bahan-bahan. Ketika pekerjaan pipa sedang diisi untuk diuji akhir.
Kontraktor harus memasukkan larutan chloor kedalam pasangan pipa pada tempat-
tempat yang dipilih sebagaimana diperintahkan Direksi.
Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerjaannya yang menangani larutan chloor,
dilindungi secukupnya dengan pakaian yang sesuai termasuk pelindung mata dan sarung
tangan karet.
Kontraktor juga harus menjamin bahwa larutan chloor tersebut ditangani dengan sangat
hati-hati sehingga tercegah tumpah ketanah atau masuk kedalam saluran air yang ada,
dan harus menyediakan semua pekerja yang diperlukan, peralatan dan bahan-bahan
untuk sterilisasi. Pipa yang akan disterilisasi dicuci dengan bersih, kedalam pipa
dimasukkan larutan chloor dengan kadar
100 mg/l. Larutan tersebut dibiarkan selama 24 jam. Jika setelah 24 jam, larutan tersebut
tidak mengandung chloor yang berlebihan.
Desinfeksi dilakukan dengan cara pembilasan terhadap pipa dengan air berkecepatan tinggi,
sampai endapan yang ada di dalam terbuang keluar. Kontraktor harus menyediakan
semua peralatan dan air yang diperlukan dalam pengujian kualitas air. Air yang dipakai
untuk pengujian ditanggung Kontraktor.
Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang. Air yang dipakai untuk
mencuci pipa tersebut adalah air bersih (potable) yang disetujui Direksi Pengawas.
Pengurasan dilaksanakan mulai dari hulu pipa yang sudah dipasang dan dibuang
kesaluran-saluran drainase, secara berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang ada
14. DESINFEKSI
Setelah semua pipa terpasang dan dikuras, semua pipa-pipa tersebut seluruhnya
didesinfeksi oleh rekanan. Pekerjaan desinfeksi tidak dapat dilaksanakan tanpa ada
persetujuan Direksi Pengawas.
Air dan bahan-bahan kimia yang dipakai untuk desinfeksi menjadi tanggung jawab Rekanan.
Desinfeksi didalam pipa dilakukan dengan mengisi air yang dicampur dengan chlor sebanyak
10 mg/liter kedalam pipa.
Setelah 24 jam sisa chlor harus diperiksa dan bila dari hasil pemeriksaan tersebut ternyata
sisa chlor lebih dari 5 mg/liter berarti pekerjaan desinfeksi tersebut sudah memenuhi
persyaratan.
Bila dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukan sisa chlor kurang dari 5 mg/liter, maka
chlor harus ditambah dan dicampur dan selanjutnya ditunggu selama 24 jam lagi dan
pemeriksaan dilakukan kembali. Demikian seterusnya sampai sisa chlor lebih dari 5 mg/liter.
15. PENGECATAN
Semua pipa baja yang terbuka terhadap udara, harus diberi dua lapisan cat dasar setelah
dipermukaan pipa terlebih dahulu dibersihkan dan sudah kering.
Semua bagian-bagian besi baja yang terdapat pada jembatan pipa seperti pipe support,
klem pipa, anchor dan lain-lain harus pula diberi cat.
Sermua sambungan pipa baja yang dilas. Setelah selesai dilas bagian dlam dan luar harus
diperbaiki kembali. Bagian pipa yang sudah diperbaiki tersebut harus dicat dasar anti karat
Zinchromate setara ICI minimum 2 lapis dan dicat akhir dengan cat besi tahan karat
minimum 2 lapis. Rekanan harus memberikan perhatian lebih besar pada pengaruh
pengkaratan terhadap pipa baja, terutama untuk pipa baja yang dipasang didaerah pantai
atau sungai dan rawa-rawa pasang surut.
a. Polietilena : Pipa Polietilena harus memenuhi jenis dan klasifikasi bahan yakni
PE 100 SNI 06 – 4829 – 2005
3. Untuk menjaga jaminan kualitas Produk dari Produsen Pipa khususnya pipa HDPE, maka
perlu diadakan kegiatan Supervisi oleh pabrikan. Supervisi ini dimaksudkan untuk
memastikan kualitas pipa setiap pabrikan disamping kualitas pemasangan sambungan /
joint pipa dilapangan.
a. Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-bahan
lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.
Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar, maka
Kontraktor dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahan yang
mengandung lempung, pasir, kerikil, atau bahan lainnya yang dapat dipakai sebagai
bahan timbunan.
Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar dan menurut rencana
Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, maka Kontraktor harus
menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai dengan petunjuk Direksi
sebagai suatu pekerjaan tambahan.
Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang
ditawarkan adalah gate valve dari jenis “Non Rising Stem”.[B
Valve harus memenuhi standar “Gate Valve for Water and Other Liguids” (AWWA
C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi
kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T
(Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah yang
seukuran
Tee Key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet caver
dan terbuat dari baja ST 40 yang lelah digalvanis
Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka
material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis
Harga penawaran exlension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk
melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah
Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan
dengan kualitas lebih tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam
perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid
wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertical
mounting). Valve harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang
mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam
posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti telah
dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box
tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus terbuat
dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui engineer. Packing dari hemp
atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas
persetujuan engineer dan seal ini harusterdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan
paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan diatas stem-collar dan dapat dilakukan
penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi
terbuka penuh.
Gasket diantara bagian valve diatas dan bawah pada ulir stem bagian atas adalah
berbentuk O-Ring, bukan gasket model flat gasket
Stem terbuat dari stainless steel SS420 yang ulir dikompres (roll thread) dan
memenuhi standard Class B, BS 5163-18.3, baik dari diameter maupun
kekerasannya yang mana aman untuk dioperasikan dengan T key
Baut katup harus terbuat dari stainless steel 304
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan
terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup
harus disertakan pada surface box tersebut. Joint antara tutup dengan badan
tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box
disesuaikan dengan masingmasing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti
karat.
Adanya tahun pembuatan pada body valve (embossed)
Coating katup harus mengikuti powder epoxy coating dengan ketebalan coating
minimal 250 micron
Gate Valve harus sesuai dengan EN 1074-1 dan EN 1074-2 dan dibuktikan dengan
laporan hasil pengujian Manual Cycle Test : 250 cycle dan elektrik dan pneumatic
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 33 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Cycle Test : 2500 Cycle