Skripsi Lengkap
Skripsi Lengkap
Skripsi Lengkap
SKRIPSI
OLEH:
AKULIAN PEKEI
A015713001
AKULIAN PEKEI
NIM. A015713001
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
AKULIAN PEKEI
A015713001
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
AKULIAN PEKEI
A015713001
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Ns. Viertianingsih Patungo, S.Kep., MSN Ns. Yulanda F.Aruanaya, S.Kep., M.Si
NIDN. 1410018902 NIP. 19701030 198903 2 001
iv
GAMBARAN BEBAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA JAYAPURA
Oleh:
Abstrak
Latar belakang Pelayanan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan di dalam pelayanan
Instalasi Gawat Darurat. Akan tetapi, pelayanan di Instalasi Gawat Darurat dapat
terhambat jika kondisi di dalam Instalasi Gawat Darurat penuh dengan pasien. Perawat
sebagai subyek yang berperan dalam pemberian pelayanan kesehatan mengemban tugas
serta peranan yang berat karena sebagai tangan kanan dokter yang menentukan
keberhasilan kerja (saran, rujukan atau arahan) dokter.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui beban kerja perawat di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Abepura 2017.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD
Abepura sebanyak 20 orang dan sampel penelitian sebanyak 20 orang dengan teknik
pengambilan sampel adalah accidental sampling.
Hasil penelitian diketahui bahwa beban kerja perawat paling banyak dikategorikan
beban kerja ringan yaitu sebanyak 11 (55%) responden, beban kerja berkategori sedang
sebanyak 5 (25%) responden dan yang berkategori berat sebanyak 4 (20%) responden.
Diharapkan untuk melakukan penelitian tentang variabel-variabel lain seperti faktor
yang mempengaruhi beban kerja perawat Rumah Sakit, serta faktor-faktor lain yang
berkaitan dengan beban kerja perawat.
1)
Mahasiswa S-1 Keperawatan STIKES Jayapura
2)
Pembimbing I
3)
Pembimbing II
v
DESCRIPTION OF NON-WORK LOADS IN EMERGENCY
DEPARTMENT GENERAL HOSPITAL REGIONS OF
ABEPURA JAYAPURA
By:
Abstract
Background Rapid and appropriate services are needed in the Emergency department
service. However, service in the Emergency department may be impeded if the condition
in the Emergency department is full of patients. Nurses as subjects who play a role in the
provision of health services carrying duties as well as a heavy role because as a doctor's
right hand that determines the success of work (advice, referrals or directions) doctors.
The purpose of this study is to determine the workload of nurses at the emergency
department of Abepura Hospital 2017.
The research design used was descriptive research. Population in this research is all
nurses who work in Emergency department Room RSUD Abepura as many as 20 people
and research sample counted 20 people with sampling technique is accidental sampling.
The result of the research shows that nurses work load is mostly categorized as light
work load (11 (55%), medium category (5 (25%) respondents and 4 (20%) respondents.
It is expected to conduct research on other variables such as factors affecting the
workload of hospital nurses, as well as other factors related to the workload of nurses.
1)
Mahasiswa S-1 Keperawatan STIKES Jayapura
2)
Pembimbing I
3)
Pembimbing II
vi
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Nama : Akulian Pekei
NIM : A015713001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Deiyai, 17 Agustus 1995
Suku/Bangsa : Papua/Indonesia
Alamat : Pos 7 Sentani
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar SD YPPK Ugapuga Tamat Tahun 2006
2. Sekolah SMP Negeri 1 Mapurjaya Kab. Mimika Tamat Tahun 2009
3. Sekolah SMA Negeri 3 Mimika Tamat Tahun 2013
4. Sementara menyelsaikan pendidikan pada Program S1 Keperawatan di
STIKES Jayapura 2018.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
”Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku
ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau, Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan–Ku yang membawa kemenangan”.
(Yesaya 41: 10)
Persembahan :
Karya Ini Saya Persembahkan Kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Kepada kedua orang tua tercinta Albertus Pakei dan Rupina agapa
3. Bapak Ibu Dosen yang telah mendewasakan aku
4. Almameterku Sekolah Tinggi Kesehatan Jayapura
5. Adik-adikku yang tercinta.
Akhir kata Damai dan Allah Bapa dan Roh Kudus menyertai kita semua
Amin
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkah dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
pada waktunya.
ix
Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Doa serta
harapan dari peneliti kiranya Tuhan Yang Maha Esa, selalu memberkati dan
menyertai kita dalam menjalankan tugas serta meniti karir hidup ini ke depan.
Peneliti
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................ v
ABSTRACT .............................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................... vii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
xi
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................. 29
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 30
E. Pengumpulan Data ...................................................................... 30
F. Teknik Pengolahandan Penyajian Data ...................................... 31
G. Analisa Data ............................................................................... 32
H. Etika Penelitian .......................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.7 Hubungan Jenis Kelamin dengan beban kerja perawat ............. 38
Tabel 5.8 Hubungan Status Pegawai dengan beban kerja perawat ............ 38
Tabel 5.9 Hubungan Lama Kerja dengan beban kerja perawat ................. 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
UU : Undang-undang
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah area di dalam sebuah rumah
sakit yang dirancang dan digunakan untuk memberikan standar perawatan
gawat darurat untuk pasien yang membutuhkan perawatan akut atau
mendesak. (Queensland Health ED, 2013). Unit ini memiliki tujuan utama
yaitu untuk menerima, melakukan triase, menstabilisasi, dan memberikan
pelayanan kesehatan akut untuk pasien, termasuk pasien yang membutuhkan
resusitasi dan pasien dengan tingkat kegawatan tertentu (Australian College
for Emergency Medicine, 2014).
Menurut UU RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, tenaga
kesehatan dikelompokkan sesuai keahlian yang dimiliki seperti tenaga medis,
tenaga farmasi, tenaga keperawatan, tenaga masyarakat dan lingkungan,
tenaga gizi, tenaga keterampilan fisik, tenaga keteknisan medis dan lain-
lainnya yang menunjang dalam pemberian jasa kesehatan. Tenaga
keperawatan merupakan tenaga mayoritas yaitu 60-70% dari petugas yang
ada di rumah sakit yang di dominasi oleh perawat wanita (Gillies, 2013).
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang telah lulus dari pendidikan
perawat yang bertanggungjawab dan berwenang memberikan pelayanan
keperawatan secara mandiri dan mampu berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya serta perawat memegang
peranan yang sangat besar dalam bidang pelayanan kesehatan. Perawat
merupakan staf kesehatan yang mempunyai interaksi yang paling tinggi
dengan pasien dan keluarga pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan
(Martina, 2012).
Beban kerja berkaitan erat dengan produktifitas tenaga kesehatan,
dimana 53,2% waktu yang benar-benar produktif yang digunakan pelayanan
kesehatan langsung dan sisanya 39,9% digunakan untuk kegiatan penunjang
(Satria, 2013). Tenaga kesehatan khususnya perawat, dimana analisa beban
1
kerjanya dapat dilihat dari aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan
berdasarkan fungsi utamanya, begitupun tugas tambahan yang dikerjakan,
jumlah pasien yang harus dirawat, kapasitas kerjanya sesuai dengan
pendidikan yang ia peroleh, waktu kerja yang digunakan untuk mengerjakan
tugasnya sesuai dengan jam kerja yang berlangsung setiap hari, serta
kelengkapan fasilitas yang dapat membantu perawat menyelesaikan kerjanya
dengan baik).
Banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh perawat dapat
menganggu penampilan kerja dari perawat. Akibat negative dari banyaknya
tugas tambahan perawat diantaranya timbulnya emosi perawat yang tidak
sesuai dengan yang diharapkan dan berdampak buruk bagi produktifitas
perawat (Satria, 2013). Menurut hasil survey dari PPNI tahun 2006, sekitar
50,9% perawat yang bekerja di empat provinsi di Indonesia mengalami stress
kerja, sering pusing, lelah, tidak bias beristirahat karena beban kerja terlalu
tinggi dan menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif memadai. Namun,
perawat di rumah sakit swasta dengan gaji lebih baik ternyata mengalami
stress kerja lebih besar dibandingn perawat di rumah sakit pemerintah yang
berpenghasilan rendah. Sementara hasil penelitian yang dilakukan
International Council of Nurses (ICN) menunjukkan, peningkatan beban
kerja perawat dari empat pasien jadi enam orang telah mengakibatkan 14%
peningkatkan kematian pasien yang dirawat dalam 30 hari pertama sejak
dirawat di rumah sakit. Ini menunjukkan adanya hubungan antara jumlah
kematian dengan jumlah perawat per pasien dalam sehari (Satria, 2013).
Perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan indikator
Indonesia sehat 2010 dan pedoman penetapan indikator provinsi sehat dan
kabupaten/kota sehat serta perkiraan kebutuhan penambahan tenaga
kesehatan untuk mencapai Indonesia sehat 2010 berdasarkan indikator
sumber daya kesehatan tahun 2010 dalam Kepmenkes No.
1202/MENKES/SK/VIII/2003. Adapun kebutuhan jumlah tenaga perawat
dan dokter tahun 2010 berdasarkan indikator Indonesia sehat 2010 dengan
rasio perawat 117 per 100.000 penduduk dan kebutuhan jumlah perawat
2
tahun 2010 sebanyak 276.049 orang sehingga perkiraan kebutuhan
penambahan perawat tahun 2010 sebanyak 6.495 orang. Sedangkan rasio
dokter umum 40 per 100.000 penduduk dan kebutuhan jumlah dokter umum
tahun 2013 sebanyak 94.376 orang sehingga perkiraan kebutuhan
penambahan dokter umum tahun 2010 sebanyak 8.749 orang.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 5 Mei
2017 di Instalasi Gawat Darurat RSUD Abepura jumlah tenaga perawat
seluruhnya berjumlah 25 orang dengan perincian perawat laki-laki sebanyak
11 orang, perawat perempuan sebanyak 14 orang. Sementara tingkat
pendidikan perawat yang berijazah S1 sebanyak 4 orang, D-III sebanyak 19
orang, dan SPK sebanyak 2 orang. Waktu kerja di IGD dibagi dalam 3 (tiga)
shift yaitu shift pagi (jam 08.00-14.00), shift sore (jam 14.00-21.00) dan shift
malam (jam 21.00-08.00). Pada waktu pagi dan sore jumlah kunjungannya
banyak dibandingkan jumlah kunjungan pada waktu malam. Namun jumlah
tenaga perawat pada waktu pagi sudah mencukupi dalam hal penanganan
terhadap pasien yaitu 5 orang perawat yang terdiri dari perawat jaga dan
perawat yang bekerja sesuai dengan hari kerja padau mumnya. Sedangkan
pada waktu sore dengan jumlah kunjungan yang juga banyak akan tetapi
jumlah tenaga perawat hanya 5 orang. Sift pagi ada 7 orang perawat dimana 2
orang lainnya merupakan Kepala ruangan dan wakil kepala ruang yang selalu
masuk pada pagi hari.
Wawancara dengan seorang perawat yang sedang dinas, diketahui
bahwa setiap hari pasien yang masuk ke IGD rata-rata 100-120 pasien. Pasien
paling banyak masuk pada pagi dan siang hari sementara untuk malam hari
jumlah pasien sedikit. Perawat bersangkutan juga mengatakan bahwa hampir
setiap hari seorang perawat menangani pasien dalam dalam satu kali sift rata-
rata 5-10 orang pasien.
Beban kerja terjadi pada jangka waktu tertentu, sehingga terkadang
bebannya sangat ringan dan saat-saat lain bebannya bisa berlebihan. Situasi
tersebut dapat kita jumpai pada tenaga kerja yang bekerja pada rumah sakit
khususnya perawat. Keadaan yang tidak tepat tersebut dapat menimbulkan
3
kecemasan, ketidakpuasan kerja dan kecenderungan meninggalkan kerja.
Selain itu faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat adalah kondisi
pasien yang selalu berubah, jumlah rata-rata jam perawatan yang di butuhkan
untuk memberikan pelayanan langsung pada pasien dan dokumentasi asuhan
keperawatan serta banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh
seorang perawat sehingga dapat menganggu penampilan kerja dari perawat
tersebut. Akibat negatif dari permasalahan ini, kemungkinan timbul emosi
perawat yang tidak sesuai yang diharapkan. Beban kerja yang berlebihan ini
sangat berpengaruh terhadap produktifitas tenaga kesehatan dan tentu saja
berpengaruh terhadap produktifitas rumah sakit itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran beban kerja perawat di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Abepura Tahun 2017”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu “Bagaimana gambaran beban kerja perawat di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Abepura Tahun 2017.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran beban kerja perawat di Instalasi gawat
darurat RSUD Abepura 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya karakteristik perawat yang bekerja di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Abepura tahun 2017.
b. Diketahuinya gambaran beban kerja perawat di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Abepura 2017
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perawat
Sebagai gambaran nyata tentang beban kerja perawat di lingkungan
kerja, sehingga dapat mengantisipasi dan sebagai informasi penting bagi
Perawat Instalasi Gawat Darurat agar mereka dapat mempersiapkan diri,
sehingga mengurangi tekanan mental saat bekerja.
2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi Rumah Sakit untuk
pembagian tenaga perawat dalam perencanaan ketenagaan sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah bagi peneliti
selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Rumah Sakit
a. Pengertian
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus
diwujudkan melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian
pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang didukung
oleh suatu sistem kesehatan nasional.
Sejalan dengan amanat Pasal 28 II ayat (1) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap
orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal
34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Dalam hal pembagian urusan sesuai dengan undang-undang No 23
tahun2014 pada dasarnya terdiri dari dua unsur yaitu urusan wajib dan
urusan pilihan, dalam melaksanakan lima kewenangan rumah sakit
termasuk urusan wajib antara lain penanganan bidang kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah bahwa Rumah Sakit Umum
Daerah adalah merupakan salah satu perangkat daerah yang berbentuk
lembaga teknis daerah.
6
7
2. Dinas malam
Jam dinas = 600 menit. Jumlah jam efektif = 510 menit.
Beban kerja: K1 = 510 menit, K2 = 1020 menit, K3 = 1530 menit,
K4 = 2040 menit.
f. Kesesuaian Beban Kerja
Adanya keseimbangan antara tugas tambahan yang ia kerjakan,
jumlah pasien yang harus dirawatnya, kapasitas kerjanya sesuai dengan
pendidikan yang diperoleh, waktu kerja yang digunakan untuk
mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam kerja yang berlangsung setiap
hari, serta kelengkapan fasilitas yang dapat membantu perawat
menyelesaikan kerjanya dengan baik (Satria, 2013).
g. Ketidaksesuaian Beban Kerja
Waktu kerja yang harus diperoleh oleh perawat melebihi
kapasitasnya. Apabila waktu kerja yang harus ditanggung oleh perawat
melebihi kapasitas maka akan berdampak buruk bagi produktivitas
perawat dan banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh
seorang perawat dapat mengganggu penampilan kerja perawat. Beban
kerja yang melebihi ini sangat berpengaruh terhadap produktivitas
tenaga kesehatan (Satria, 2013).
h. Dampak Beban Kerja
Menurut Manuaba dalam (Satria, 2013) bahwa akibat beban
kerja yang terlalu berat atau yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan
seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Beban
kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan kelelahan fisik atau
mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu
sedikit dimana pekerjaan yang terjadi karena pengulangan gerak akan
menimbulkan kebosanan, rasa monoton. Kebosanan dalam kerja rutin
sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit
mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan sehingga secara
24
B. Kerangka Teori
A. Kerangka Konsep
Variabel Tunggal
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
26
27
B. Defenisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Alat ukur Skala
Definisi
No Variabel Parameter dan cara ukur Hasil ukur
Operasional
ukur
1. Beban Seluruh - Banyaknya Survei dengan Ordinal Untuk kepentingan
Kerja kegiatan atau tugas yang menggunakan diskripsi penelitian
aktivitas yang harus work sampling ini maka beban kerja:
dilakukan oleh dikerjakan (Ilyas, 2015 1. Berat jika skor
Seorang - Harus Modifikasi) 56-80%
perawat bekerja 2. Sedang jika skor
selama terlalu cepat 31-55%
bertugas di - Jumlah 3. Ringan jika skor
suatu unit personalia <30%
pelayanan kurang, Nilai tertinggi 80%
keperawatan - Kurang dan nilai terendah
waktu
istirahat
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang
menggambarkan objek penelitian yaitu mengenai beban kerja perawat dalam
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Abepura secara objektif terhadap
fenomena dan karakteristik.
28
29
b. Kriteria Eksklusi
- Perawat yang tidak bersedia menjadi responden
- Perawat yang tidak ada saat penelitian
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen dalam
pengambilan data. Kuesioner dibagi menjadi 2 bagian yaitu kuesioner A yaitu
kuesioner tentang karakteristik responden dan kuesioner B tentang beban
kerja perawat.
Berikut adalah gambaran atau penjelasan dari ke-2 bagian kuesioner
penelitian ini:
1. Kuesioner A (Karakteristik Responden)
Kuesioner ini untuk mengetahui karakteristik responden antara lain umur,
jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan ada masa kerja.
2. Kuesioner B (Beban Kerja Perawat)
Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang diambil dan di
modifikasi dari (Ilyas, 2015) dengan nilai Cronbach's Alpha = .674.
Kuesioner ini berisikan 20 pertanyaan yang semuanya merupakan
pertanyaan positif.
Jumlah kuesioner sebanyak 20 pertanyaan dengan jawaban Sangat Ringan,
Ringan, Sedang dan Berat. Skor tiap item pertanyaan:
4 = Berat
3= Sedang
2= Ringan
1= Sangat ringan
Dengan perhitungan
Berat jika skor 56- 80%
Sedang jika skor 31% - 55%
Ringan jika skor <30%
Sangat Ringan jika skor 0%
Nilai tertinggi 80% dan nilai terendah
30
2. Penyajian Data
Setelah data dianalisis kemudian dibuat dalam bentuk tabel atau grafik
disertai dengan narasi atau penjelasan.
G. Analisa Data
Analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
gambaran karakteristik responden dan beban kerja perawat. Data yang
diperoleh dihitung dengan menggunakan tabel ditabulasi frekuensi dalam
bentuk prosentase.
Rumus yang digunakan :
f
P= x 100%
n
Keterangan:
P : Presentase
f : Frekuensi jawaban
n : Total pertanyaan
H. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, setelah mendapatkan ijin dari
Direktur RSUD Abepura, kemudian penelitian melakukan proses
pengambilan data. Peneliti tetap memperhatikan masalah etik dalam
pengambilan data pada responden, meliputi :
1. Informed Concent (Lembar persetujuan menjadi responden)
Responden yang diteliti diberi lembar persetujuan menjadi
responden yang berisi informasi mengenai tujuan penelitian. Responden
diberikan kesempatan membaca isi lembar persetujuan tersebut selanjutnya
mencantumkan tanda tangan sebagai bukti kesediaan menjadi responden
atau objek penelitian dan apabila responden menolak untuk diteliti, maka
penulis tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.
32
2. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh
peneliti, hanya data yang dipaparkan untuk kepentingan analisa data.
Penulis menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan di
jamin kerahasiaan oleh penulis, hanya kelompok data tertentu yang
dilaporkan pada hasil penelitian.
3. Anonymity (Inisial)
Penulis memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Demografi
Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi Irian Jaya berada di Abepura.
Sesuai surat Gubernur KDH Provinsi Irian Jaya Nomor: 445/1019/SET/1990,
23 Maret 1990 dan Surat Dirjen Yanmed Nomor:
601/Yanmed/RS/Budik/YMU/90, 24 Agustus 1990, telah diterbitkan SK
Gubernur KDH TK. I Irian Jaya Nomor: 204 tahun 1990 tentang Penetapan
Rumah Sakit Pembantu Abepura menjadi Rumah Sakit Umum Abepura
dengan kapasitas tempat tidur 50 buah.
Selanjutnya sesuai SK. Menkes Nomor: 1183/Menkes/ SK/XI/1994 dan
Keputusan Mendagri Nomor: 117 Tahun 1996, Rumah Sakit Umum Daerah
Abepura ditetapkan menjadi Kelas D diresmikan oleh Gubernur KDH
Provinsi Tk. I Irian Jaya pada 19 Mei 1997. Tidak lama berselang RSUD
Abepura ditingkatkan menjadi Kelas C dengan SK Menkes Nomor 491/ SK/
V/1997, 20 Mei 1997 dengan mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri
sesuai Radiogram Nomor: 061/1983/3) tanggal 2 Juli 1997 dengan kapasitas
tempat tidur 159 buah. Sampai saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Abepura
berstatus Rumah Sakit Tipe C dengan kapasitas tempat tidur 165 buah.
Peraturan Daerah Provinsi Papua No 11 Tahun 2008 tentang organisasi dan
tata kerja Inspektorat, BAPPEDA dan Lembaga teknis Provinsi Papua pasal
55.
Secara umum saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Abepura berdiri di
atas tanah seluas 7.675 M2 dengan pertambahan penderita yang datang
membutuhkan pelayanan serta dengan tersedianya tenaga spesialis maka di
bangunlah ruang tambahan serta penambahan tenaga untuk membantu
mencukupi pelaksanan pelayanan serta menampung penderita yang dari tahun
ke tahun bertambah terus.
33
34
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, karakteristik yang dianalisis adalah sebagai
berikut:
a. Umur
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Respoden Berdasarkan Umur perawat di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Abepura
Umur Frekuensi (N) Persen (%)
20-30 tahun 9 45
31-40 tahun 11 55
Total 20 100
C. Pembahasan
A. Karakteristik Responden
Berdasarkan umur perawat diketahui bahwa umur perawat paling
banyak yaitu umur 31-40 tahun sebanyak 11 (55%) responden sedangkan
responden dengan umur 21-30 tahun paling sedikit sebanyak 9 (45%)
responden.
Menurut Suryani (2003), umur berpengaruh terhadap kinerja
seseorang karena kemampuan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi
dalam bekerja dan proses pemahaman serta kematangan dalam bekerja
dapat dicapai pada umur 30-45 tahun. Di usia yang masih muda, proses
pembelajaran dalam hal adaptasi terhadap pekerjaan dan penyesuaian
terhadap situasi yang baru masih sangat dirasakan oleh responden yang
masih berada di umur usia muda sehingga membutuhkan ketekunan dan
semangat untuk memperoleh aktualisasi diri dalam bekerja.
Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa perawat laki-laki dan
perempuan jumlahnya sama yaitu sebanyak 10 (50%) responden. Berat
ringannya dapat dinilai baik secara objektif maupun subjektif. Faktor
internal meliputi faktor somatis (jenis kelamin, ukuran, kondisi kesehatan),
faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, dan kepuasan).
Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap beban kerja karena kekuatan
tubuh yang dimiliki oleh seorang laki- laki lebih besar dari pada seorang
perempuan. Dari kenyataan yang ada dapat diperlihatkan ketika perawat di
ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Abepura
mempunyai tugas dalam hal pekerjaan berat seperti mengantar pasien ke
ruangan rawat inap, memindahkan pasien dari ambulan ke ruang IGD,
melakukan resusitasi jantung paru dan lain sebagainya, hal tersebut
dilakukan oleh perawat yang berjenis kelamin laki-laki.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang
berstatus sebagai PNS sebanyak 12 (60%) responden sedangkan responden
berstatus pegawai kontrak sebanyak 8 (40%) responden. Jika dilihat dari
status kepegawaian, lebih dari setengahnya responden dengan beban kerja
39
berat adalah Non PNS. Semua perawat akan melakukan tugasnya dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai kinerja yang optimal dengan beban
kerja yang seimbang tetapi bila tidak diimbangi dengan kebutuhan tenaga
keperawatan yang memadai akan menghambat kualitas kinerja perawat
yang menyebabkan beban kerja perawat menjadi berat.
Berdasarkan lama kerja diketahui bahwa responden dengan lama
kerja < 5 tahun paling banyak yaitu sebanyak 12 (60%) responden,
sedangkan perawat dengan lama kerja > 5 tahun sebanyak 8 (40%)
responden. Menurut Suyanto (2008), faktor eksternal yang berasal dari
luar diri pekerja salah satunya adalah organisasi kerja seperti lamanya
masa kerja yang dapat mempengaruhi beban kerja perawat. Pekerjaan yang
dilakukan oleh perawat dengan rentang masa kerja 2-3 tahun masih
tergolong baru. Proses adaptasi yang dilakukan dengan rentang kerja 2-3
tahun masih blum mempunyai pengalaman yang cukup untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Proses
adaptasi terhadap pekerjaan membutuh-kan waktu minimal 2 tahun agar
mampu melakukan pekerjaan dengan kinerja yang optimal. Lama waktu
kerja yang dimiliki oleh perawat instalasi gawat darurat Rumah sakit
umum Daerah Abepura tergolong masih baru, apalagi banyak diantara
mereka yang yang mengeluhkan tentang peningkatan kinerja tidak akan
tercapai karena tidak sesuai dengan kebutuhan tenaga keperawatan ada.
Rata-rata mereka bekerja dengan 3 orang dalam satu shift kerja dengan
rata-rata pasien ± 40 pasien perhari. Hal ini sesuai dengan hasil rekapitulisi
yang menunjukkan angka tertinggi dengan jumlah nilai 24 yaitu pada
kecepatan respon. Apabila perawat bekerja hanya dengan 3 orang dalam
satu shift kerja dengan jumlah pasien rata-rata ± 40 pasien perhari maka
keinginan untuk memberikan kinerja yang optimal dengan pelayanan yang
segera mungkin tidak akan bisa dilakukan karena dengan jumlah pasien
yang banyak tidak akan bisa memberikan pelayanan yang segera dengan
waktu tunggu yang pendek untuk mendapatkan pelayanan medis.
40
D. Keterbatasan Penelitian
1. Selama melakukan penelitian peneliti mengalami kendala waktu
dikarenakan jarak yang agak jauh dari Sentani ke Abepura
2. Responden kerja dengan sistem shif
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa:
1. Karakteristik responden
- Umur perawat 31-40 tahun sebanyak 11 (55%) responden, umur 21-30
tahun sebanyak 9 (45%) responden.
- Jenis kelamin perawat laki-laki dan perempuan jumlahnya sama yaitu
sebanyak 10 (50%) responden.
- PNS sebanyak 12 (60%) responden, pegawai kontrak sebanyak 8 (40%)
responden.
- Lama kerja < 5 tahun sebanyak 12 (60%) responden, lama kerja > 5
tahun sebanyak 8 (40%) responden.
1. Beban kerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Abepura dikategorikan ringan sebanyak 11 (55%) responden,
sedang sebanyak 5 (25%) dan berat sebanyak 4 (20%) responden.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan dan kesimpulan, penelitian
dapat menyusun beberapa rekomendasi sebagai berikut :
1. Perawat
Diharapkan dapat mengantisipasi segala bentuk beban pekerjaan
sehingga tetap menjalankan tugas dengan baik dan penuh tanggungjawab.
2. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam pembagian
tugas serta memperhatikan hak serta kinerja perawat di Ruang IGD.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah bagi peneliti
selanjutnya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Haryani, Titik. (2013). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada
Perawat di Rumah Sakit Islam Surakarta. Dikutip;
etd.eprints.ums.ac.ld/2705/l/J210040036.pdf. Diakses Tanggal 23 April
2017
49
49
Prihatini, Lilis D. (2013). Analisis Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres
Kerja Perawat Di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. USU: Skripsi
tidak dipublikasikan.
Satria, Wa.,Sidin, A.I., Noor, N.B. 2013. Gambaran Beban Kerja Dengan Kinerja
Perawat Dalam Mengimplementasikan Patient Safety Di RS Universitas
Hasanuddin. Skripsi. Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, UNHAS, Makassar.
Wilde, E.T. (2012). Do Emergency Medical System Response Times Matter For
Health Outcomes?. New York: Columbia University
Lampiran 1:
Demikianlah persetujuan ini saya tanda tangani secara sukarela dan tanpa
paksaan dari pihak manapun.
(………………………..)
(Inisial)
Lembar Kuesioner
Kode : ………………
A. Data Responden
Isilah tanda titik – titik dan berilah tanda centang pada kolom yang disediakan
1. Inisial :…………………………….
4. Pendidikan : [ ] SD [ ] D-III
[ ] SMP [ ] SI
[ ] SMA [ ] S2 [ ] S3
7. Pangkat/Golongan : ……………………………….
B. Kuesioner Beban Kerja Perawat
No. Pertanyaan 4 3 2 1
1. Menyiapkan alat medis untuk pemeriksaan awal
seperti tensimeter, thermometer, stetoskop dll.
2. Memberikan pertolongan pertama kepada pasien
yang dalam keadaan darurat
3. Menyeleksi pasien yang datang ke IGD sesuai
dengan triase
4. Tenaga perawat yang ada kurang dibanding
dengan jumlah pasien yang datang ke IGD
5. Melakukan pengawasan yang ketat kepada pasien
gawat darurat selama jam kerja
6. Memberikan obat kepada pasien yang menderita
luka minor
7. Mencari masalah, penyebab, tanda dan gejala
yang diderita oleh pasien
8. Membuat rencana asuhan keperawatan
9. Menetapkan rencana tindakan dari tiap diagnosa
keperawatan
10. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang
telah dilakukan
11. Melakukan evaluasi terhadap respon pasien pada
setiap tindakan yang diberikan
12. Kesiapan mental perawat dalam menghadapi
pasien dengan kondisi apapun
13. Perawat harus memiliki dan menguasi
pengetahuan teoritis dan patofisiologi berbagai
penyakit
14. Keterampilan yang dimiliki harus mampu
mengimbangi sulitnya pekerjaan di IGD
15. Memelihara peralatan kesehatan
16. Melakukan pengecekan alat setiap pergantian
shift
17. Melakukan pengecekan obat setelah dipakai
18. Mengantar pasien yang akan dirawat sampai
keruangan yang dituju
19. Menyiapkan formulir untuk penyelesaian
administrasi
20. Memberikan informasi kepada pasien dan
keluarganya tentang pengobatan yang perlu
dilanjutkan dan cara penggunaan obatnya
(Modifikasi Ilyas, 2015)
JADWAL PENELITIAN
Penyusunan
Proposal
Ujian
Proposal
Perbaikan
Proposal
Pengumpulan
Data
Pengelolahan
dan
Analisa Data
Penyusunan
Skripsi
Ujian Skripsi
Perbaikan
Skripsi