Hipnobreasfeeding 1

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

say YES to ASI…bagi-bagi info tentang breastfeeding niy :)…bukannya sok jagoan karna masih

ngasih ASI ke jihan hehee…tapi sekedar berbagi info untuk para ibu dan calon ibu…terus terang,
jihan juga ga diksaih ASI eksklusif…tapi saya berusaha mengurangi asupan susu formula di
badan jihan…sebenernya ada yang saya sesali waktu jihan lahir, RS tempat saya melahirkan
(dirahasiakan ntar kaya prita lagi heee) tanpa confirm ke saya atau syafran langsung ngasih jihan
susu formula dengan alasan bilirubin jihan tinggi dan harus di beri minum 1,5 – 2 jam sekali…
sedangkan ASI saya memang belum keluar saat itu.

saya berusaha ga egois dalam hal ini, kepentingan jihan lebih saya utamain…saya mengalah dan
terus berjuang untuk bisa memberikan ASI ke jihan walaupun banyak banget kendala (pemikiran
saya tentang menyusui itu mudah terbantah saat itu)…saat pulang kerumah, saya dan syafran
ngelakuin berbagai upaya untuk nurunin bilirubin jihan…pagi2 dah dijemur, ngasih minum 1,5-2
jam sekali, kontrol ke dokter 3 hari sekali…tapi billirubin jihan ga juga turun…saat saya udah
pasrah kalau jihan harus disinar (selama ini saya berkeras ga mau) ternyata bilirubin jihan turun
drastis (subhanallah) jihan memang lil’ fighter…

hari ini umur jihan udah 9 bulan…hari ini juga jihan mau imunisasi campak…sampai hari ini
juga jihan masih menerima ASI…saya selalu update informasi2 terbaru seputar bayi…saat saya
baca tentang Hypno-Breastfeeding..saya bener tertarik…ini saya buatin sedikit ringkasan tentang
hypno breastfeeding…siapa tau bisa bermanfaat

Ibu menyusui harus senantiasa berusahamenciptakan kondisi yang positif bagi dirinya untuk
terus bisa menyusui. salah satunya, menciptakan pikiran tenang sehingga dapat menghasilkan
ASI yang cukup. pikiran yang tenang dapat dilakukan dengan teknik relaksasi sehingga
kuantitas dan kualitas ASI-nya maksimal.

Salah satu teknik relaksasi yang bisa dilakukan adalah hypno-breastfeeding yang dilakukan
dengan upaya alami menggunakan energi bawah sadar agar niat menyusui muncul, mampu
menghasilkan ASIyang mencukupi untuk kebutuhan bayi dan proses menyusui berjalan lancar.

Caranya adalah dengan memasukkan kalimat-kalimat afirmasi positif yang membantu proses
menyusui saat si ibu dalam keadaan sangat relaks atau sangat berkonsentrasi pada suatu hal
(keadaan hipnosis)

Definisi hipnosis sendiri adalah suatu kondisi nirsadar yang terjadi secara alami, dimana
seseorang menjadi mampu menghayati pikiran dan sugesti tertentu untuk mencapai perubahan
psikologis, fisik maupun spritual yang diinginkan. untuk diketahui, pikiran bawah sadar
(subconscius mind) berperan 82% terhadap fungsi diri. misal, proses menyusui dapat
berlangsung nyaman karena ibu merekam pikiran bawah sadar bahwa menyusui adalah proses
alamiah dan nyaman.

jadi, dasar dalam melakukan hypno-breastfeeding adalah relaksasi yang dicapai bila jiwa raga
berada dalam kondisi tenang. Relaksasi merupakan sebuah ketrampilan. Untuk itu perlu
diulang-ulang untuk menentukan keberhasilannya. Adapun timbulnya suasana relaks dapat
didukung oleh ruangan/suasana tenang, menggunakan musik untuk relaksasi, ditambah
aromatherapy, panduan relaksasi oto, napas dan pikiran.
Langkah2 melakukan Hypno Breastfeeding

 persiapkan secara menyeluruh tubuh, pikiran dan jiwa agar proses pemberian ASI
sukses
 Niatkan yang tulus dari batin untuk memberi ASI eksklusif pada bayi yang kita sayangi
dan yakin bahwa semua ibu, bekerja atau di rumah, memilki kemampuan untuk
menyusui/memberi ASI pada bayinya
 Dengan berniat pikiran ibu menyusui semakin tenang, seluruh sel, organ, hormonal pun
seimbang sehingga produksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi.
 Mulailah memberi sugesti positif Contoh kalimat sugesti atau afirmasi, misalnya “ASI
saya cukup untuk bayi saya sesuai dengan kebutuhannya” atau “saya selalu merasa
tenang dan rileks saat mulai memerah”
 kalimat sugesti saat melakukan hypnotherapy juga dapat diberikan suami saat menemani
istri melakukannya.
 suasana nyaman benar2 harus tercipta saat terapi hypno-breastfeeding. lingkungan
sekitar harus dapat membantu ibu menciptakan suasana nyaman .

ASI merupakan makanan tunggal bagi bayi di 6 bulan pertama usianya.


Selayaknya proses persalinan, proses menyusui adalah proses yang alami.
Walaupun demikian, para ibu tetap harus mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya secara menyeluruh (body, mind, and soul) untuk dapat
menyusui bayinya dengan nyaman.
Persiapan dari segi fisik (body) meliputi asupan makanan yang bergizi
seimbang dan mempelajari manajemen menyusui. Persiapan dari segi
pikiran (mind) meliputi ketenangan pikiran, sehingga ibu percaya diri bahwa
dirinya mampu memproduksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang bayi. Persiapan dari segi jiwa (soul) meliputi niat yang
tulus ikhlas untuk memberikan yang terbaik bagi bayi.
Tantangan yang paling sering dihadapi oleh ibu menyusui adalah bahwa ibu
merasa produksi ASInya tidak mencukupi sehingga menghambat aktivitas
menyusui. Hal ini biasanya diindikasikan jika bayi sering menangis, bayi
tidur tidak nyenyak, sering terbangun, dan bayi terlihat kurus. Padahal, ASI
adalah makanan terbaik bagi bayi hingga menginjak usia dua tahun.
Tidak dapat dipungkiri lagi, ketenangan pikiran dan keikhlasan ibu untuk
menyusui bayinya merupakan faktor pendukung yang tidak kalah
pentingnya dengan persiapan fisik seperti makan dengan gizi seimbang,
minum yang cukup, pijat payudara, mempelajari manajemen menyusui yang
benar.
Sebenarnya pada usia kehamilan 16 minggu, ASI sudah mulai diproduksi
oleh hormon prolaktin di dalam tubuh ibu, tetapi karena ada hormon
estrogen yang bekerja secara dominan, maka kerja prolaktin terhambat.
Setelah proses persalinan (ketika bayi dan plasenta keluar dari tubuh ibu),
hormon estrogen menurun drastis, sehingga hormon prolaktin menjadi
dominan dan ASI mulai keluar pada waktu 2-3 hari setelah proses
persalinan.
Selain hormon prolaktin, hormon yang tidak kalah pentingnya dalam proses
menyusui adalah hormon oksitosin. Jika hormon prolaktin berfungsi untuk
memproduksi ASI, hormon oksitosin ini berfungsi untuk mengalirkan ASI
sehingga dapat dikonsumsi oleh bayi melalui hisapan bayi.
Kerja kedua hormon tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu.
Semakin ibu tenang dan percaya diri, apalagi jika didukung oleh
pengetahuan ibu tentang manajemen menyusui, maka proses menyusui bisa
dilalui dengan lebih mudah. Jika ibu khawatir, tidak percaya diri, banyak
pikiran, maka proses menyusui bisa terhambat.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam menyusui
adalah dengan teknik hypno-breastfeeding. Hypno-breastfeeding berasal
dari dua kata, yaitu hypnos dan breastfeeding. Hypnos berasal dari kata
Yunani yang berarti tidur / pikiran tenang.Breastfeeding adalah proses
menyusui. Jadi pengertian hypno-breastfeeding adalah upaya alami
menggunakan energi bawah sadar agar proses menyusui berjalan dengan
nyaman lancar, serta ibu dapat menghasilkan asi yang mencukupi untuk
kebutuhan tumbuh-kembang bayi. Caranya adalah dengan memasukkan
kalimat-kalimat afirmasi positif yang membantu proses menyusui disaat si
ibu dalam keadaan sangat rileks atau sangat berkonsentrasi pada suatu hal
(keadaan hipnosis).
Manfaat dari Hypnobreastfeeding yang utama tentunya adalah
meningkatkan produksi dan aliran ASI, namun ada lagi manfaat lainnya
seperti meningkatkan ketenangan ayah dan ibu sehingga tercipta keluarga
yang senantiasa harmonis dan menciptakan lingkungan yang positif bagi
bayi.
Adapun cara kerja hypno-breastfeeding adalah :
 Mengurangi kecemasan dan stress pada ibu sehingga dapat
meningkatkan produksi ASI
 Menghilangkan kecemasan dan ketakutan sehingga ibu dapat
memfokuskan pikiran kepada hal-hal yang positif
 Meningkatkan kepercayaan diri ibu, sehingga membuat ibu merasa
lebih baik dan percaya diri dalam perannya sebagai seorang “new mum”

Contoh afirmasi positif untuk ibu menyusui :


 Saya semakin tenang dan relaks
 Seluruh sel, organ, dan hormonal bekerja secara seimbang
 Produksi ASI optimal untuk kebutuhan bayi
 Aliran ASI lancar
 Bayi tumbuh dan berkembang secara sehat dan cerdas, baik jasmani
maupun rohani
BERBAGAI KONDISI MENYUSUI
Idealnya proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi
yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di
20 – 30 menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat
pengaruh obat ataupun anestesi yang diberikan ke ibu saat proses
melahirkan. Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan
memiliki kemampuan bawaan untuk melakukan proses latch-on (proses
masuknya puting susu ke dalam mulut bayi hingga ia dapat ”mengunci” dan
menyusu dg baik) dan menyusu dengan baik. Riset menunjukkan bahwa
bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah ia lahir, akan
mampu mencari payudara ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun waktu
kurang dari 50 menit. Memisahkan bayi dari ibunya sebelum hal tersebut
dilakukan akan membuat bayi kehilangan kesempatan besar. Bayi akan
mengantuk dan kehilangan minatnya untuk menyusu pada ibunya.
Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami hambatan (Righard and Alade
1990; Widstrom et al. 1990; Wang and Wu 1994). Oleh karena itu, pastikan
bahwa bayi mendapatkan kesempatan utk melakukan proses inisiasi
menyusui paling tidak satu jam pertama setelah ia lahir. Hal ini akan
menunjang proses lancarnya ASI di kemudian hari.
Meskipun proses menyusui dapat segera ibu lakukan setelah bayi lahir,
beberapa bayi nampak tidak dapat latch on dengan baik setelah ia lahir. Hal
ini disebabkan pengaruh epidural atau anastesi lainnya yang diberikan ibu
selama masa melahirkan. Beberapa jenis anastesi mengurangi refleks bayi
mencari payudara ibu dan menyusu pada ibunya, juga meningkatnya
temperatur tubuh bayi dan tangisan bayi (Ransjo-Arvidson et al. 2001).
Namun perlu dipahami bahwa jika bayi tidak dapat menyusu setelah ia lahir
bukan akhir dari segalanya. Segera minta bantuan dari ahli laktasi jika bayi
sulit menyusui atau melakukan latch on. Sehingga problem tersebut dapat
segera diatasi. Selanjutnya, semakin seringnya bayi disusui makin
meningkatkan reseptor hormon prolaktin.
Jika menyusui di jam-jam pertama kelahiran tidak dapat dilakukan,
alternatif terbaik berikutnya adalah memerah ASI atau pompa ASI selama
10-20 menit tiap 2 hingga 3 jam sekali, hingga bayi dapat menyusu.
Tindakan tersebut dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan
meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi.
Jika ibu melahirkan di RS atau di klinik melahirkan, biasanya disediakan
breastpump elektrik dan ibu butuh bantuan menggunakannya. Perawat,
konsultan laktasi ataupun bidan dapat membantu ibu dalam menggunakan
alat tersebut.
Suasana yang menyenangkan, tenang dan nyaman akan membantu saat-
saat berduaan dan terciptanya bonding antara ibu dan bayi. Meskpun tidak
mudah membuat suasana seperti itu di RS, namun adanya dukungan,
support dan kenyamanan akan membantu ibu dalam proses makin lancarnya
produksi ASI.
Menyusui Pasca Melahirkan dengan Operasi Cesar
Ibu yang melahirkan dengan cara operasi cesar (c-sections) seringkali sulit
menyusui bayinya segera setelah ia lahir. Terutama jika ibu diberikan
anastesi umum. Ibu relatif tidak sadar untuk dapat mengurus bayinya di jam
pertama setelah bayi lahir. Meskipun ibu mendapat epidural yang
membuatnya tetap sadar, kondisi luka operasi di bagian perut relatif
membuat proses menyusui sedikit terhambat. Sementara itu, bayi mungkin
mengantuk dan tidak responsif untuk menyusu, terutama jika ibu
mendapatkan obat-obatan penghilang sakit sebelum operasi. Beberapa
penelitian menyimpulkan bahwa proses melahirkan dengan cesar akan
menghambat terbentuknya produksi ASI (Dewey et al. 2003; Grajeda and
Perez-Escamilla 2002; Rowe-Murray Fisher 2002; Hartmann 1987).
Meskipun demikian, menyusui sesering mungkin setelah proses kelahiran
dengan cesar akan meminimalisasi masalah-masalah tersebut. Bahkan
beberapa ibu yang melahirkan dengan cesar memiliki produksi ASI yang
berlimpah.
Kehebatan Kolostrum

Tiap ibu perlu mengetahui dan menghargai betul betapa berharganya


kolostrum. Kolostrum, cairan bening kekuningan yang sering disebut “Pre-
milk”, akan diproduksi di hari-hari pertama menyusui. Kolostrum, kemudian
disusul dengan ASI “matang”, akan menjaga dan melindungi bayi seperti
plasenta saat ia dalam kandungan ibu. Kolostrum relatif rendah lemak dan
karbohidrat, tetapi kaya akan protein. Kandungan tsb sangat tepat sesuai
dengan kebutuhan bayi di hari-hari pertama. Kolostrum mudah dicerna dan
mengandung sel-sel hidup yang memberikan proteksi terhadap berbagai
bakteri, virus dan alergen. Kolostrum ini akan melindungi bagian dalam usus
bayi dan menjaganya dari absorpsi substansi-substansi yang dapat
menyebabkan terjadinya alergi. Faktor imun seperti IgG dan IgA sangat
banyak jumlahnya dalam kolostrum dibandingkan dengan ASI matang.
Kedua zat imun tersebut akan menstimulasi dan meningkatkan sistem imun
bayi. Dan penelitian menunjukkan bahwa manfaat tersebut akan terus
didapatkan bayi selama hidupnya. Lebih jauh lagi, kolstrum beraksi sebagai
laxative (“obat pencuci perut”) yg efektif, mulai dari membuang meconium
dari usus, hingga memecahkan bilirubin (substansi yg dapat membuat bayi
menjadi kuning). Dua minggu kemudian, kolostrum akan berubah komposisi
menjadi ASI matang. Namun kondisi tsb tidak terjadi secara sekaligus.
Kolostrum akan secara perlahan berubah menjadi ASI matang. Karena itu
ASI yang dihasilkan di saat-saat tersebut terlihat lebih kekuningan
dibandingkan ASI yg dihasilkan kemudian.
Terkadang kita jumpai beberapa ibu yang belum dapat menghasilkan ASI di
awal setelah kelahiran bayinya. Ibu-ibu yang tidak melihat kolostrum saat
menyusui bayinya akan merasa khawatir jika dirinya tidak dapat
memproduksi ASI. Namun, kenyataan bahwa tidak terlihatnya ASI saat bayi
menyusu, bukan berarti ASI (kolostrum) tidak keluar. Kolostrum yang
dihasilkan ibu umumnya diproduksi dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu
sekitar 7.4 sendok teh (36.23 ml) per harinya. Atau sekitar 1.4 hingga 2.8
sendok teh (6.86-13.72 ml) sekali menyusu. Dan jumlah yang sangat sedikit
tersebut akan segera diminum dan ditelan oleh bayi (Hartmann 1987;
Hartmann and Prosser 1984; Houston et al. 1983). Kenyataan bahwa warna
dari kolostrum yang bening kekuningan dan tampak seperti air liur
menyebabkan kolostrum sulit untuk diidentifikasi. Sehingga tak jarang ibu
yang merasa ASInya belum keluar, padahal ASI (kolostrum) nya sudah
keluar. Memerah ASI di awal-awal pasca melahirkan akan terasa sulit,
karena payudara terasa bengkak. Disini ibu membutuhkan bantuan dari
konsultan laktasi. Selanjutnya seiring dengan waktu dan makin seringnya
ibu memerah ASI, maka ibu akan lebih terampil dalam memerah ASI.
Karena sedemikian berharganya kolostrum, maka pastikan ibu
memberikannya ke bayi meskipun hanya dalam jumlah yang amat sangat
sedikit. Kolostrum ini akan menjadi hadiah yang tak ternilai harganya untuk
anak. Karena manfaatnya yang demikian hebat, maka segala macam upaya
dalam memberikan kolostrum akan menjadi hal yang patut diperjuangkan.
Rooming-In (Rawat Gabung)
Banyak RS yang menawarkan pilihan agar bayi dapat terus bersama ibunya
selama 24 jam. Kondisi ini dinamakan rawat gabung. Meskipun selama ini
banyak RS yang masih menerapkan ruangan khusus untuk bayi, terpisah
dari ibunya. Namun riset terakhir menunjukkan bahwa jika tidak ada
masalah medis, tidak ada alasan untuk memisahkan ibu dari bayinya,
meskipun sesaat (Yamauchi and Yamanouchi 1990; Buranasin 1991; Oslislo
and Kaminski 2000). Bahkan makin seringnya ibu melakukan kontak fisik
langsung (skin-to-skin contact) dengan bayi akan membantu menstimulasi
hormon prolaktin dalam memproduksi ASI (Hurst 1997). Karena itu pada
tahun 2005, American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan kebijakan
agar ibu dapat terus bersama bayinya di ruangan yang sama dan
mendorong ibu untuk segera menyusui bayinya kapanpun sang bayi
menginginkannya. Semua kondisi tersebut akan membantu kelancaran dari
produksi ASI.
Susui bayi sesering mungkin
Seperti yang telah diketahui bersama, ibu harus menyusui sesering mungkin
kapanpun bayi menginginkannya. Ini berarti, paling tidak tiap 2 hingga 3
jam sekali dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8 hingga 12 kali
menyusui selama 24 jam. Coba kalkulasikan berapa lama bayi menyusu,
mulai dari awal hari menyusu hingga akhir hari. Umumnya bayi menyusu
kira-kira 20-40 menit sekali menyusu, tapi bukan berarti ibu harus melihat
jam dan mengukur lamanya bayi menyusui. Di minggu-minggu pertama
menyusui, terutama saat bayi baru lahir, hari-hari ibu terasa hanya diisi
dengan kegiatan menyusui saja. Saat bayi baru selesai menyusui, ibu harus
menyusu kembali. Ini sangat lumrah terjadi. Sebelum ASI matang keluar,
bayi akan terasa begitu rakus menyusu. Hal ini disebabkan lambung bayi
yang begitu kecil, sehingga mereka mudah lapar.
Makin sering bayi menyusui akan memperbanyak ASI yang diproduksi. Hal
ini disebabkan oleh stimulasi maksimum dari reseptor-reseptor prolaktin
yang akan memicu produksi ASI dalam jumlah sebanyak mungkin. Bulan
pertama menyusui adalah masa pembelajaran utk bayi. Di bulan tsb, ia
berusaha menguasai betul bagaimana teknik menyusui yang tepat. Hingga
masuk ke bulan berikutnya, ia dapat menyusu dengan baik dalam waktu
yang singkat. Dengan selalu berada di dekatnya, Ibu dapat memastikan
tanda-tanda awal bayi lapar (mimik muka tanda haus, dan sebagainya). Jadi
ibu dapat segera menyusuinya sebelum bayi kelaparan dan menangis karena
stres. Jika hal ini dilakukan, ibu dan orang sekitar ibu akan terhindar relatif
jauh dari stres.
Seiring waktu, ibu tidak selalu menghabiskan waktu dengan menyusui
sepanjang hari. Ingatlah bahwa ibu dalam masa pemulihan pasca
melahirkan, sehingga ibu butuh banyak istirahat. Menyusui adalah cara
alami untuk memastikan ibu dapat berisitrahat dengan baik. Terutama di
sela waktu menyusui. Ibu dapat beristirahat saat bayi sedang tidak
menyusu. Semakin bertambahnya waktu juga, bayi akan memiliki pola
menyusui. Sehingga ibu dapat mengatur waktunya dengn baik. Pola
menyusui yang bayi atur akan sangat spesifik sesuai dengan kebutuhannya.
Mulai dari kebutuhan emosinya hingga kebutuhan fisiologisnya. Dan pola
menyusui tsb akan terus berubah sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangannya.
Lindungi diri dengan lingkungan yang supportif
Masa menyusui adalah masa yang paling sensitif dalam kehidupan ibu. Baik
secara fisik ataupun emosional. Begitu ibu mulai menyusui, ibu butuh
lingkungan yang supportif, yang mendukung ibu dari berbagai keraguan dan
kritikan. Menyusui memang hal biologis yang wajar. Namun di dalam
masyarakat, kita masih sering menjumpai orang-orang yang tidak nyaman
dengan keberadaan ibu menyusui. Dan orang-orang ini akan banyak
melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sinis seputar produksi ASI ibu.
Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang mereka ketahui
tentang menyusui dan kadang dipengaruhi oleh anggapan yang salah
tentang payudara dari segi sexual. Disini lah ibu butuh banyak dorongan dan
dukungan positif. Jangan pedulikan tanggapan negatif yang dapat
mengganggu kenyamanan dan rasa percaya diri ibu akan ASI dan menyusui.
Memang tidak mudah menjaga jarak dari orang-orang yang tidak
mendukung ibu dalam hal menyusui. Namun ingatlah bahwa ibu butuh
suasana dan lingkungan yang kondusif demi keberhasilan ASI eksklusif.
Ingatlah selalu bahwa bayi ibu butuh air susu ibu. Ingatlah selalu akan hal ni
diatas segala kritikan dan tekanan. Jika ibu sulit menghadapi berbagai
kritikan dan tekanan, mintalah bantuan suami ataupun orang lain yang
dapat membantu ibu untuk menghadapi hal tsb.
Kewajiban lainnya
Di minggu-minggu pertama menyusui, ibu akan terfokus pada perawatan
anak, menyusui dan merawat diri sendiri. Tanggung jawab lainnya tidak
akan terlalu menjadi perhatian. Jika anda memiliki anak yang lebih besar
(kakak dari bayi), anda perlu memperhatikan mereka juga. Padahal anda
harus membagi perhatian utama ke bayi dan anda sendiri. Mintalah bantuan
kepada suami ataupun pengasuh yang akan membantu anda dalam
memenuhi kebutuhan utama sang kakak.
Biasanya teman ataupun kerabat akan mengunjungi ibu di awal-awal pasca
ibu melahirkan. Di saat spt ini ibu seringkali merasa tidak dapat leluasa
menyusui ataupun utk beristirahat. Jika hal ini terjadi, katakanlah secara
perlahan dan sopan kepada tamu bahwa ibu butuh waktu untuk menyusui
ataupun istirahat. Jika tamu tsb tetap memaksa utk tinggal, maka cara
terbaik adalah membatasi waktu berkunjung. Atau ibu dapat menjelaskan
secara perlahan bahwa ibu butuh istirahat.
Istirahat di tempat tidur
Tahukah anda bahwa istrihat di tempat tidur di hari-hari pertama menyusui
adalah kunci awal keberhasilan menyusui. Ibu dapat membawa buku atau
majalah ataupun tv untuk dibawa ke kamar ibu. Siapkan juga snack dan
minuman di dekat tempat tidur. Jadi ibu hanya berdiri jika ke kamar mandi.
Meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dan menyusui bayi
kapanpun ia inginkan, akan membantu kelancaran ASI. Jika perlu jelaskan
ke tiap orang bahwa ini adalah “perintah dokter” jika ibu butuh justifikasi.
Pasca melahirkan, banyak dokter yang menginstruksikan kepada ibu utk
melakukan hal diatas. Karena meskipun ibu merasa senang dan segar,
tubuh ibu tetap butuh istirahat banyak utk memulihkan diri pasca
melahirkan. Jika ibu tidak istirahat di awal-awal pasca melahirkan, maka
beberapa bulan berikutnya akan terasa lebih sulit. Dan hal ini jelas akan
mempengaruhi produksi dari ASI.
Masak dan pekerjaan rumah
Dari sekian banyak tanggung jawab, ada 2 hal yang sebaiknya tidak ibu
lakukan sendiri, yaitu masak dan pekerjaan rumah. Mintalah bantuan teman
ataupun keluarga utk dapat membantu ibu menyiapkan makanan. Jadi jika
ada banyak tamu yang datang membawakan banyak makanan, simpanlah
dalam kulkas utk cadangan makanan ibu nanti. Biasanya banyak tamu yang
berpikir jika mereka membawa makanan akan jauh lebih bermanfaat utk ibu
pasca melahirkan.
Pekerjaan rumah, terutama di hari-hari saat ibu melahirkan, akan terasa
sangat menumpuk. Ini bukan waktunya utk ibu memikirkan hal-hal resik spt
ini. Meskipun banyak yang sudah membantu membersihkan rumah dsbnya.
Jangan pedulikan hal-hal yang detail, terutama menyangkut urusan
keapikan rumah, selama masa awal menyusui. Jangan paksakan diri utk
membereskan pekerjaan rumah, terutama di awal pasca melahirkan.
Mintalah bantuan orang lain. Beritahukan mereka dimana letak piring akan
menghemat energi ibu daripada mengerjakannya sendiri. Ingat dan ingatlah
selalu bahwa urusan rumah bukanlah tanggung jawab anda saat ini. Tiap
orang yang bertamu akan mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang
ibu. Sehingga mereka tidak akan menuntut rumah selalu terlihat rapi.
Seorang ibu menyusui yang mengatakan:
“Memang melakukan sesuatu tidak semudah mengatakan sesuatu. Semua
orang bilang saya hanya boleh menyusui saja. Santai dan jangan
memikirkan urusan rumah. Jangan hiraukan. Konsentrasi menyusui saja.
Lupakan urusan lain. Saya pikir saya tidak akan menghiraukan nasehat itu,
Ini sama saja saya membiarkan diri saya sendiri bermalas-malasan. Padahal
saya dapat melakukannya meski saya harus mengurus dan menyusui bayi
saya. Saya tidak mengerti kenapa tiap orang menyarankan hal
tsb”. Jawabannya hanya satu : Jangan biarkan energi ibu habis untuk hal
yang tidak perlu, meski itu sekecil apapun. Simpan energi ibu untuk
menyusui bayi.
Pengasuh pasca melahirkan (Postpartum Doula Care )
Banyak ibu yang memilki suami ataupun keluarga yang begitu mendukung
dan membantu semua urusan ibu. Namun ada hal lain yg ibu butuhkan
selain hal tsb. Selain merawat bayi, ibu juga perlu merawat dan
memanjakan diri sendiri. Terkadang ibu juga merasa kebingungan dalam
merawat bayi baru lahir. Disinilah ibu butuh bantuan
dari doula. Doula adalah orang (biasanya wanita) profesional yg membantu
ibu dalam merawat bayi dan memberikan dukungan dalam menyusui.
Banyak juga doula yg ikut membantu ibu dalam proses persalinan, meski
banyak juga yg membantu ibu pasca melahirkan. Doula juga dapat
membantu ibu dalam mengurus rumah, mengasuh sang kakak dari bayi,
ataupun merawat anda. Kehadiran doula bukan hanya utk membantu hal-hal
tsb diatas, tetapi juga membantu memastikan ibu agar tetap percaya diri
selama proses menyusui dengan bayinya.
Saat ibu memilih menyewa doula, tanyakan betul bagaimana filosofinya
tentang perawatan bayi. Apakah ia percaya bahwa bayi disusui kapanpun
bayi menginginkan atau ia lebih meyakini agar proses menyusui dilakukan
berdasarkan jam? Apakah dia lebih suka bayi tinggal sekamar bersama ibu,
atau ia lebih suka bayi dirawat olehnya ? Apakah ia mengerti betul tentang
masalah-masalah menyusui ? Apalah dia menyarankan ibu untuk menemui
konsultan laktasi jika dibutuhkan ? Dengan mengetahui betul filosofi dari
doula yg akan ibu sewa, maka ibu dapat memastikan kelancaran berbagai
urusan di rumah dan proses menyusui. Dan apabila ibu memiliki berbagai
pertanyaan atau sekedar ingin mengetahui berbagai hal seputar menyusui,
ibu dapat menghubungi ahli laktasi.
Makan, minum dan tidur nyenyak
Agar anda memiliki tenaga utk menyusui dan merawat bayi, anda butuh
makanan yang bergizi, banyak cairan dan tidur yang banyak. Jangan
melewatkan saat makan. Bahkan, ibu perlu makan snack bergizi di sela-sela
waktu makan. Secara umum, jumlah dan kualitas makanan sangat perlu
diperhatikan bagi ibu menyusui. Meski tubuh ibu akan membuat ASI yang
bagus (berkualitas) meskipun ibu makan makanan yg kurang gizi. Makan
makanan yang bergizi akan mengembalikan tubuh ibu ke kondisi prima.
Karena itu nikmatilah waktu makan dengan baik.
Minuman juga perlu diperhatikan. Minumlah saat ibu merasa haus. Ingatlah,
minum dalam volume yang banyak tidak akan memperbanyak ASI. Air
adalah cairan terbaik. Meskipun ibu dapat minum the yg tidak berkafein jika
ibu menginginkannya. Buah dan jus jeruk juga sangat bermanfaat karena
gizinya yg baik. Tapi jika anda minum jus yang ada dalam kemasan,
pastikan anda membaca label kemasan. Pastikan tidak ada gula di
dalamnya. Gula dalam jus kemasan hanya akan menambah kalori yang tidak
diperlukan tubuh. Beberapa ibu merasa jika ia minum banyak jus jeruk,
maka bayinya menjadi rewel. Demikian juga dengan susu sapi. Beberapa
bayi sensitif thd protein dari susu sapi yg ada di dalam ASI. Meski hanya
sedikit ibu yg mengalaminya.
Ada anggapan bahwa ibu harus minum susu agar dapat membuat ASI.
Anggapan ini tidak benar. ASI dibuat dari berbagai nutrien yg ada dari
berbagai sumber. Jadi bukan hanya dari susu. Banyak ibu yang tidak minum
susu dan tidak ada masalah dalam produksi ASInya.
Selain urusan makan dan minum, hal lain yg perlu ibu perhatikan adalah
masa tidur. Tidurlah kapanpun ibu bisa. Tidurlah saat bayi sedang tidur. Di
awal kehidupannya, bayi masih belum memiliki pola tidur yg teratur.
Sehingga waktu malam ia masih memungkinkan sering bangun dan
memotong waktu tidur ibu di malam hari. Karena itu tidurlah saat bayi
sedang tidur. Saat bayi tidur, biasanya ibu memanfaatkannya utk menelpon,
menulis, mengerjakan pekerjaan rumah dsbnya. Padahal inilah waktu yg
tepat utk ibu banyak beristirahat. Mungkin tidak mudah utk ibu tidur saat
bayi tidur. Terutama jika tidak alma kemudian bayi bangun. Namun seiring
waktu ibu akan terbiasa beristirahat dan mengikuti ritme bayi. Percayalah
ibu akan mendapatkan banyak manfaat dengan istirahat banyak. Apalagi
tubuh ibu butuh memulihkan kondisi pasca melahirkan.
Agar produksi ASI selalu optimal
Menyeimbangkan urusan menjaga produksi ASI agar terus optimal,
menyusui dan mengurus keluarga adalah hal yg tidak mudah. Setiap hari ibu
harus memenuhi kebutuhan bayi, keluarga dan diri sendiri. Terkadang sulit
sekali bagi ibu utk membagi perhatian dan menyeimbangkan semua urusan.
Jika hal ini terjadi, cobalah utk selalu mengingat bahwa ibu telah
memberikan yg terbaik utk keluarga ibu sesuai dengan kemampuan ibu.
Jangan pernah memaksakan diri sendiri. Anda akan kelelahan jika berusaha
memaksakan diri. Akibatnya produksi ASI juga tidak optimal. Bersikap
ariflah dalam melalui proses ini. Ingatlah, anda butuh waktu banyak utk
mencintai bayi anda, sosok mungil yg baru lahir dan butuh waktu singkat
sebelum ia tumbuh besar.

TIPS AGAR ASI LANCAR

1. Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI.


Jika anak belum mau menyusu krn masih kenyang, perahlah /
pompalah ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand sama spt
prinsip pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka
makin banyak yg ASI yg diproduksi.

2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.

Bahasan ini masih terkait dg point di atas. Makin sering dikosongkan, maka
produksi ASI juga makin lancar.

3. Yang tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAKS.


KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI
eksklusif.

Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam
memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Ingat : 1
pikiran “duh ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan
ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi
ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Disini
sebetulnya peran besar sang ayah. Jika ayah mendukung maka ASI akan
lancar. Mendukung bisa dg berbagai cara mulai dari menyemangati
istri hingga hal2 lain spt menggendong bayi utk disusukan ke ibunya,
dsbnya.

4. Hindari pemberian susu formula.

Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit


atautakut anak tidak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula.
Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin
tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting
terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu
formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga
volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin
sedikit ASI yg diproduksi.

5. Hindari penggunaan DOT, empeng, dkknya

Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula)
berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan
dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion).
Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu
dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di
sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi
ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya
mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan
menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari
penggunaan dot dan sebagainya.

6. Datangi klinik laktasi.

Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi. Disana ibu
dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optima.

7. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.

8. Lakukan perawatan payudara

Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin
bergantian.

9. Sendawakan si kecil tiap selesai menyusui.

Setiap selesai minum ASI, terutama di malam hari, sendawakan si kecil agar
udara yang ikut masuk saat dia menyusu bisa keluar. Hal ini akan
mengurangi kemungkinan dia terbangun dan rewel di tengah malam.

10. Susui bayi sesering mungkin, minimal 2 jam sekali

11. Jangan beri susu formula

12. Makan sayuran berkuah dan kaldu 2 mangkuk perhari, habiskan sayur
dengan kuahnya

13. Makan telur rebus tiap hari

14. pilih menu makanan yang berkuah

15. minum air 3 liter/hari

Anda mungkin juga menyukai