Laporan PBL 1 Finish

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 138

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL-1)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JAMBI

KAJIAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA MUARO


PIJOAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG SUNGAI DUREN
KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA
KABUPATEN MUARO JAMBI
TAHUN 2016

Penyusun :
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Universitas Jambi

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2016
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL-1)
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI

KAJIAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA MUARO


PIJOAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG SUNGAI DUREN
KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA
KABUPATEN MUARO JAMBI
TAHUN 2016

Penyusun :
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Universitas Jambi

Laporan PBL-1 ini telah disetujui untuk diujikan di depan Tim Penguji
Jambi, 22 Desember 2016

Menyetujui,
Koordinator PBL-1

ASPARIAN, SKM., M.Kes


NIP :19710101 199603 1 007

Mengetahui,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi

M. RIDWAN, SKM, MPH.


NIP. 197509201999031000

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Indikator Keluarga Sehat ....................................................................... 3
2.2 Perencanaan Masalah Kesehatan Masyarakat ...................................... 18
2.3 Pendekatan Cross Sectional .................................................................. 19
2.4 Metode USG .......................................................................................... 21

BAB III METODE KEGIATAN PBL


3.1 Metode PBL ........................................................................................... 22
3.2 Tahapan Perencanaan Masalah Kesehatan Masyarakat ....................... 22
3.3 Lokasi dan Waktu Pengambilan Data .................................................... 22
3.4 Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 24

BAB IV HASIL PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Lokasi PBL ............................................................... 27
4.2 Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 29

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 45
5.2 Saran ..................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... v

iii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT karena hanya


atas Berkah dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan pengerjaan laporan
Praktek Belajar Lapangan 1 (PBL 1) Kajian Masalah Kesehatan Masyarakat Di
Desa Muaro Pijoan Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :


1. Bapak M. Ridwan, MPH, selaku Kepala Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Jambi.
2. Ibuk dr. Eva Elvita Syofyan, selaku Kepala Puskesmas Simpang Sungai
Duren yang telah membimbing dan mendukung kegiatan PBL 1 Program
Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi.
3. Bapak Asparian, SKM., M.Kes, selaku Koordinator Praktek Belajar
Lapangan 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi.
4. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk


pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Kami sebagai
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Jambi , 8 Desember 2016

Penulis

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Belajar Lapangan Satu (PBL-1) adalah salah satu bentuk proses
pembelajaran yang bertujuan umtuk mengaplikasikan teori dasar kesehatan
masyarakat dalam melakukan kajian terhadap masalah kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang dikembangkan
oleh Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jambi. Adapun lokasi yang telah ditetapkan untuk kegiatan PBL-1 adalah di kota
Jambi Desa Muaro Pijoan. Daerah tersebut dirasa tepat karena mulai mengalami
transisi kesehatan, transisi epidemiologi maupun transisi perilaku.
Dalam pelaksanaan PBL-1 ini, lebih difokuskan dalam masalah
kesehatan masyarakat yang berbasis keluarga dengan 12 indikator seperti
keluarga memakai KB, Ibu bersalin di Faskes, bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap, bayi diberi asi eksklusif selama 6 bulan, pertumbuhan balita dipantau
tiap bulan, penderita TB Paru berobat sesuai standar, penderita hipertensi
berobat teratur, gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan, tidak ada anggota
keluarga yang merokok, keluarga memiliki/memakai air bersih, keluarga
memiliki/memakai jamban sehat, dan sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes.
Indikator keluarga sehat tersebut didapatkanlah prioritas masalah di Desa
Muaro Pijoan yaitu tidak semua anggota keluarga menjadi anggota Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Padahal program JKN tidak hanya bertujuan untuk
membantu mengurangi beban masyarakat saat pembayaran atau biaya saat
berobat, namun juga beberapa manfaat lainnya yang akan didapatkan jika setiap
masyarakat menjadi anggota JKN, begitu juga dengan keluarga miskin atau
kurang mampu jika sakit dapat menerima pengobatan dan keringanan saat
pengobatan di rumah sakit maupun tempat – tempat yang telah menjalankan
pelayanan JKN.
Oleh karena itu, mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi melaksanakan pengumpulan data
untuk baseline data pada salah satu RT di kelurahan Kenali Asam Bawah ,kota
Jambi mengenai 12 indikator keluarga sehat. Praktek Belajar Lapangan 1 (PBL-
1) tersebut sebagai salah satu bentuk pembelajaran langsung mahasiswa
kesehatan masyarakat pada mata kuliah PBL-1.

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Praktek Belajar Lapangan 1 (PBL-1) ini bertujuan untuk memahami 12
indikator keluarga sehat dan permasalahan terkait keluarga sehat yang ada di
wilayah kerja Pusekesmas Simpang Sungai Duren Desa Muaro Pijoan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan PBL-1 ini diharapkan :
 Mengetahui gambaran umum Puskesmas Simpang Sungai Duren Desa
Muaro Pijoan.
 Memahami dan mengetahui prioritas masalah kesehatan dari 12 indikator
keluarga sehat yang ada di Desa Muaro Pijoan.
 Mampu menguasai proses perencanaan masalah indikator keluarga
sehat yang ada di Desa Muaro Pijoan.
 Mampu merancang instrumen dalam melakukan kajian indikator keluarga
sehat di Desa Muaro Pijoan.
 Mampu mempraktekan cara pengumpulan dan pengolahan data indikator
keluarga sehat di Desa Muaro Pijoan.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Praktek Belajar Lapangan 1 (PBL-1) ini yaitu :
 Manfaat Ilmiah :
Kegiatan PBL-1 ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
memperkaya ilmu pengetahuan dibidang kesehatan masyarakat yang
menjadi referensi kepustakaan.
 Manfaat bagi Mahasiswa :
Kegiatan PBL-1 ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan di bangku perkuliahan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Indikator Keluarga Sehat
2. 1. 1 Defenisi Keluarga Berencana
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997:
keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan
jumlah anak dalam keluarga (Suratun, 2008).
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan
program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati,
2013).
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera (Arum, 2008).
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha
yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak
positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan
merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar
dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi (Suratun, 2008).
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami isteri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan usia suami isteri, dan menentukan jumlah
anak dalam keluarga (Hartanto ,2007).
Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama
diperlukannya pelayanan keluarga berencana. Masih banyak alasan lain,
misalnya membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan
3
yang tidak diinginkan, terhadap gangguan fisik atau psikologis akibat tindakan
abortus yabg tidak aman, serta tuntutan perkembangan sosial terhadap
peningkatan status perempuan di masyarakat (Saifuddin, 2006).

2. 1. 2 Fasilitas Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah pengunaan faslitas pelayanan kesehatan
yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan oleh
petugas/ tenaga ataupun bentuk kegiatan-kegiatan lain dari pemanfaatan
pelayanan kesehatan tersebut (Azwar, 1996). Pelayanan kesehatan sebagai
produk jasa memiliki keunikan dengan ciri utama: Adanya sifat ketidakpastian
(uncertainty) terkait waktu, tempat urgensi dan biaya; Adanya ketidakseimbangan
informasi (asymetry of information) antara provider dengan pengguna jasa;
Adanya manfaat atau risiko kerugian bagi orang lain (Ilyas, 2006).
Adapun syarat pokok suatu pelayanan kesehatan dapat dikatakan baik
menurut Azwar (1996) haruslah : Tersedia dan berkesinambungan (available and
continuous); Dapat diterima dan wajar (acceptable and appropriate); Mudah
dicapai (accessible) dan Bermutu (quality).
Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah pengunaan fasilitas pelayanan
yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah
oleh petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan
pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan
pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh
masyarakat, terjangkau serta bermutu (Azwar, 1999).
Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah hasil dari proses pencarian
pelayanan kesehatan oleh seseorang maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo
(2007), perilaku pencari pengobatan adalah perilaku individu maupun kelompok
atau penduduk untuk melakukan atau mencari pengobatan. Perilaku pencarian
pengobatan di masyarakat terutama di Negara sedang berkembang sangat
bervariasi.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh
(1) Keterjangkauan lokasi tempat pelayanan. Tempat pelayanan yang tidak
strategis sulit dicapai, menyebabkan berkurangnya pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh para ibu hamil dan ibu balita. (2) Jenis dan kualitas pelayanan
yang tersedia Jenis dan kualitas pelayanan yang kurang memadai menyebabkan
rendahnya akses ibu hamil dan ibu balita terhadap pelayanan kesehatan, (3)4
Keterjangkauan informasi Informasi yang kurang menyebabkan rendahnya
penggunaan pelayanan kesehatan yang ada, (4) Demand (permintaan) adalah
pernyataan dari kebutuhan yang dirasakan yang dinyatakan melalui keinginan
dan kemampuan membayar (Depkes, 1999).

2. 1. 3 Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen
yang serupa, tidak terjadi penyakit. (Ranuh, 2008, p10)
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar tubuh membuat zat anti untuk
merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui
suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT dan campak) dan melalui mulut (misalnya
vaksin polio). (Hidayat, 2008, p54).
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal, resisten. Imunisasi berarti anak di
berikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal terhadap suatu
penyakit tapi belum kebal terhadap penyakit yang lain. (Notoatmodjo, 2003)
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
(Atikah, 2010, p1)
Tujuan imunisasi yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat
(populasi) atau bahkan menghilangkan suatu penyakit tertentu dari dunia.
(Ranuh, 2008, p10)
Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini,
penyakit-penyakit tersebut adalah difteri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak
(measles), polio dan tuberkulosis. (Notoatmodjo, 2003)
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi
agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan
oleh penyakit yang sering berjangkit.

2. 1. 4 ASI Eksklusif
5
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayinya (WHO, 2004).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak
diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes RI, 2004)
ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.
Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat
bulan) sudah tidak berlaku lagi (WHO, 2001).
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih,
serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur
nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping
ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih
(Kristiyanasari, 2011). Menurut Hayati (2009) ASI eksklusif pemberian ASI
secara penuh selama 6 bulan pertama tanpa pemberian makanan atau minuman
lainnya kepada bayi.
Pemberian ASI eksklusif selam 6 bulan, artinya hanya memberikan ASI
saja selama 6 bulan tanpa pemberian makanan atau minuman yang lain.
Pemberian cairan dan makanan dapat menjadikan sarana masuknya bakteri
patogen. Bayi usia dini sangat rentan terhadap bakteri penyebab diare, terutama
di lingkungan yang kurang higienis dan sanitasi buruk. Di beberapa Negara
kurang berkembang, 2 di antara 5 orang tidak memiliki sarana air bersih. ASI
menjamin bayi dapat memperoleh suplai air bersih yang siap tersedia setiap saat
(Yuliarti, 2010).

2. 1. 5 Pemantauan Pertumbuhan Balita


1) Bayi
Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan
pertumbuhan dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi (Notoatmodjo, 2007). Selama periode ini, bayi sepenuhnya
tergantung pada perawatan dan pemberian makan oleh ibunya. Nursalam, dkk
(2005) mengatakan bahwa tahapan pertumbuhan pada masa bayi dibagi menjadi
masa neonatus dengan usia 0-28 hari dan masa pasca neonatus dengan usia 29
hari-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi
akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta
6
mulai berfungsinya organ-organ tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan
mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter, 2005).
2) Pertumbuhan Bayi
Supariasa (2001) menyatakan bahwa pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun
individu, yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran
panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium
dan nitrogen tubuh). Pertumbuhan fisik merupakan hal yang kuantitatif, yang
dapat diukur. Indikator ukuran pertumbuhan meliputi perubahan tinggi dan
berat badan, gigi, struktur skelet, dan karakteristik seksual (Perry & Potter,
2005).
Pertumbuhan pada masa anak-anak mengalami perbedaan yang
bervariasi sesuai dengan bertambahnya usia anak. Secara umum,
pertumbuhan fisik dimulai dari arah kepala ke kaki (cephalokaudal). Kematangan
pertumbuhan tubuh pada bagian kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian
secara berangsur-angsur diikuti oleh tubuh bagian bawah. Selanjutnya,
pertumbuhan bagian bawah akan bertambah secara teratur (Nursalam dkk,
2005).
Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan, dalam besar,
jumlah, ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur
tulang, dan keseimbangan mtabolik (reteni kalsium dan nitrogen tubuh). Menurut
Jellife D.B. (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh,
organ, dan jaringan masa konsepsi sampai remaja.
3) Gangguan Pertumbuhan (Growth Faltering)
Growth Faltering adalah ketidakmampuan anak untuk mencapai BB/TB
sesuai dengan jalur pertumbuhan normalnya. Growth Faltering merupakan
kejadian yang sangat umum terjadi pada anak umur 0-6 bulan, dengan tanda
goncangan pertumbuhan, baik dalam pertumbuhan massa tubuh maupun
pertumbuhan linier, yang kedua–duanya menjurus ke arah penurunan grafik bila
dibandingkan dengan rujukan tertentu. Anak yang dua kali penimbangan
berturut-turut tidak bertambah berat badannya merupakan peringatan kepada ibu
untuk segera mengambil tindakan pencegahan agar BB anak tidak berlanjut
menurun. Anak yang tidak sehat menurut kurva pertumbuhan pada KMS balita
adalah jika berat badannya berada pada pita warna kuning, di bawah pita warna
7
hijau atau berat badan anak berkurang/turun/tetap dibandingkan dengan bulan
lalu, ditandai dengan berpindah kepita warna di bawahnya, juga jika berada di
bawah garis merah. ( Narendra, 2002 ).
Pertumbuhan pemantauan adalah suatu kegiatan pengukuran anak yang
teratur, dicatat dan kemudian diinterprestasikan dengan maksud agar dapat
memberikan penyuluhan, berbuat sesuatu, serta melakukan follow–up
selanjutnya. Pemantauan pertumbuhan merupakan strategi operasional untuk
membantu dalam memvisualkan pertumbuhan anaknya dan menerima petunjuk
yang khusus atau spesifik, relevan dan praktis sehingga ibu, keluarga, dan
masyarakat dapat berbuat guna mempertahankan kesehatan serta pertumbuhan
anak dengan
4) Ciri- Ciri Pertumbuhan
Hidayat (2008) menyatakan bahwa seseorang dikatakan mengalami
pertumbuhan bila terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik,
seperti berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan,
lingkar dada, perubahan proporsi yang terlihat pada proporsi fisik atau organ
manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi sampai dewasa, terdapat ciri
baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan seperti adanya rambut
pada daerah aksila, pubis atau dada, hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama
masa pertumbuhan seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau
hilangnya refleks tertentu.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Supariasa (2001) mengatakan pertumbuhan dipengaruhi oleh dua factor
utama yaitu faktor internal seperti biologis, termasuk genetik, dan faktor eksternal
seperti status gizi.
a) Faktor Internal (Genetik)
Faktor internal (genetik) antara lain termasuk berbagai faktor bawaan
yang normal dan patologis, jenis kelamin, obstetrik dan ras atau suku
bangsa. Apabila potensi genetic ini dapat berinteraksi dengan baik dalam
lingkungan, maka pertumbuhan optimal akan tercapai (Supariasa, 2001).
b) Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain
keluarga, kelompok teman sebaya, pengalaman hidup, kesehatan
lingkungan, kesehatan prenatal, nutrisi, istirahat, tidur dan olah raga,
8
status kesehatan, serta lingkungan tempat tinggal (Perry&Potter,2005).
Wong,dkk (2008) mengatakan bahwa nutrisi memiliki pengaruh paling
penting pada pertumbuhan. Bayi dan ana-anak memerlukan kebutuhan
kalori relative besar, hal ini dibuktikan dengan peningkatan tinggi dan
berat badan.

2. Parameter Pertumbuhan Bayi


Parameter untuk mengukur kemajuan pertumbuhan biasanya yang
dipergunakan adalah berat badan dan panjang badan (Hidayat, 2008).
a) Berat Badan
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, lemak,
organ tubuh, dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau
tumbuh kembang anak (Hidayat, 2008). Selain itu, berat badan juga dapat
digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam
tindakan pengobatan (Supariasa, 2001).
Pada usia beberapa hari, berat badan bayi mengalami penurunan yang
sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan waktu lahir. Hal ini
disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi
dengan asupan yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang belum lancer dan
berat badan akan kembali pada hari kesepuluh (Nursalam dkk, 2005).
Pertumbuhan berat badan bayi usia 0-6 bulan mengalami penambahan 150-210
gram/minggu dan berdasarkan kurva pertumbuhan yang diterbitkan oleh National
Center for Health Statistics (NCHS), berat badan bayi akan meningkat dua kali
lipat dari berat lahir pada akhir usia 4-7 bulan (Wong dkk, 2008).
Berat badan lahir normal bayi sekitar 2.500-3.500 gram, apabila kurang
dari 2.500 gram dikatakan bayi memiliki berat badan lahir rendah (BBLR),
sedangkan bila lebih dari 3.500 gram dikatakan makrosomia. Pada masa bayi-
balita, berat badan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan fisik dan status
gizi. Status gizi erat kaitannya dengan pertumbuhan, sehingga untuk mengetahui
pertumbuhan bayi, status gizi diperhatikan (Susilowati, 2008). Di Indonesia, baku
rujukan yang digunakan sebagai pembanding penilaian satus gizi dan
pertumbuhan perorangan maupun masyarakat adalah baku rujukan WHO-NCHS
(Supariasa, 2001). Baku rujukan WHO-NCHS ini membedakan antara laki-laki
9
dan perempuan, agar diperoleh perbedaan yang lebih mendasar. Pembagiannya
dikategorikan menjadi gizi baik, kurang, buruk, dan lebih (Soekirman, 2000).
b) Panjang Badan
Istilah panjang dinyatakan sebagai pengukuran yang dilakukan ketika
anak telentang (Wong dkk, 2008). Pengukuran panjang badan digunakan untuk
menilai status perbaikan gizi. Selain itu, panjang badan merupakan indicator
yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat (stunting) dan untuk
perbandingan terhadap perubahan relatif, seperti nilai berat badan dan lingkar
lengan atas (Nursalam dkk, 2005).
Pengukuran panjang badan dapat dilakukan dengan sangat mudah untuk
menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Panjang badan bayi
baru lahir normal adalah 45-50 cm dan berdasarkan kurva pertumbuhan yang
diterbitkan oleh National Center for Health Statistics (NCHS), bayi akan
mengalami penambahan panjang badan sekitar 2,5 cm setiap bulannya
(Wong.dkk, 2008). Penambahan tersebut akan berangsur-angsur berkurang
sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun dan penambahan ini akan
berhenti pada usia 18-20 tahun (Nursalam dkk, 2005).

2. 1. 6 TB Paru
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang
disebabkanoleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis (TB) masih
menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara-negara berkembang.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dalam hal ini menduduki
peringkat tiga besar setelah India dan Cina. (WHO, 2010)
Pada tahun 2003 WHO mencanangkan TB sebagai global emergency.
Tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit
jantung pembuluh darah.
WHO dalam Anual Report On Global TB Control 2003 menyatakan
terdapat 22 negara dikategorikan sebagai high burden countries terhadap TB
termasuk Indonesia. Kondisi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan merupakan faktor risiko sumber penularan penyakit TBC. (Erwin, dkk,
2012).
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang diketahui banyak
menginfeksi manusia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
kompleks. Penyakit ini biasanya menginfeksi paru. Transmisi penyakit biasanya
10
melalaui saluran nafas yaitu melalui droplet yang dihasilkan oleh pasien yang
terinfeksi TB paru (Mario dan Richard, 2005).
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan
(parenkim) paru, tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus
(Depkes, 2007).

2. 1. 7 Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari
140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat
(tenang). Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure sebagai tekanan yang lebih
tinggi dari 140 / 90 mmHg.
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada
populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).
Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus
menerus sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 110/90
mmHg. Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan
kardiak output (Wexler, 2002).
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Wilson LM, 1995). Tekanan darah
diukur dengan spygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80% dari
ukuran manset menutupi lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi
duduk punggung tegak atau terlentang paling sedikit selama lima menit sampai
tiga puluh menit setelah merokok atau minum kopi. Hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi esensial.
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC
VII) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok
normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 (Yogiantoro M, 2006).

2. 1. 8 Defenisi Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi
11
jiwa.Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya
emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca
indera).Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita
(dan keluarganya) (Stuart & Sundeen, 1998).
Gangguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras,
agama, maupun status sosial-ekonomi.Gangguan jiwa bukan disebabkan oleh
kelemahan pribadi.Di masyarakat banyak beredar kepercayaan atau mitos yang
salah mengenai gangguan jiwa, ada yang percaya bahwa gangguan
jiwadisebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat
guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang
salah ini hanya akan merugikan penderita dan keluarganya karena pengidap
gangguan jiwa tidak mendapat pengobatan secara cepat dan tepat
(Notosoedirjo, 2005).
Gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa terdapat
pada unsur kejiwaan, tetapi penyebab utamanya mungkin di badan
(somatogenik), di lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis (psikogenik),
(Maramis1994). Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa
penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau
kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbulah gangguan badan ataupun jiwa.

2. 1. 9 Merokok
Merokok merupakan aktifitas membakar tembakau kemudian menghisap
asapnya menggunakan rokok maupun pipa (Sitepoe, 2000). Definisi yang hampir
sama dikemukakan oleh Sari, Ari, Ramdhani, dkk (2003) yang mengatakan
bahwa merokok merupakan aktifitas menghirup atau menghisap asap rokok
menggunakan pipa atau rokok. Sumarno (dalam Mulyadi, 2007) menjelaskan 2
cara merokok yang umum dilakukan, yaitu: (1) menghisap lalu menelan asap
rokok ke dalam paru-paru dan dihembuskan; (2) cara ini dilakukan dengan lebih
moderat yaitu hanya menghisap sampai mulut lalu dihembuskan melalui mulut
atau hidung.
Pendapat lainnya mengenai definisi merokok juga dikemukakan oleh
Armstrong (2007) yaitu menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh
lalu menghembuskannya keluar. Sedangkan Levy (2004) mengatakan bahwa
perilaku merokok adalah kegiatan membakar gulungan tembakau lalu
menghisapnya sehingga menimbulkan asap yang dapat terhirup oleh orang-
12
orang disekitarnya. Berdasarkan definisi merokok yang telah dikemukakan di
atas, disimpulkan bahwa merokok merupakan suatu aktifitas membakar
gulungan tembakau yang berbentuk rokok ataupun pipa lalu menghisap asapnya
kemudian menelan atau menghembuskannya keluar melalui mulut atau hidung
sehingga dapat juga terhisap oleh orang-orang disekitarnya.
Taylor (2009) mengatakan bahwa kumpulan teman sebaya dan anggota
keluarga yang merokok menimbulkan persepsi bahwa merokok tidak berbahaya
sehingga meningkatkan dorongan untuk merokok. Perokok berpendapat bahwa
berhenti merokok merupakan hal yang sulit, meskipun mereka sendiri masih
tergolong sebagai perokok yang baru (Floyd, Mimms & Yelding, 2003). Ada
beberapa alasan sehingga perokok tetap merokok, antara lain: pengaruh
anggota keluarga yang merokok, untuk mengontrol berat badan, membantu
mengatasi stres, self esteem yang rendah dan pengaruh lingkungan sosial
(Floyd, Mimms & Yelding, 2003).
Selain itu, rendahnya self efficacy (keyakinan terhadap kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan baik) khususnya yang berkaitan dengan perilaku
merokok yaitu keyakinan terhadap kemampuan untuk mengontrol keinginan
merokok sangat berpengaruh terhadap berlanjutnya perilaku merokok (Bandura,
1997).

2. 1. 10 Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya,
air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air
minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segikualitas
air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehinggaapabila
dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes
No.416/Menkes/PER/IX/1990.
Sistem penyedian air bersih harus memenuhi beberapa persyarakat
utama.Persyarakat tersebut meliputi persyaratan kualitatif, persyaratan kuantitatif
dan persyaratan kontinuitas.
a. Persyaratan Kualitatif
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air
bersih. Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, persyaratan kimia,
persyaratan biologis dan persyaratan radiologis. Syarat-syarat tersebut
13
berdasarkan Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990dinyatakan bahwa
persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut:
 Syarat-Syarat Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain
itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang
lebih 25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang
diperbolehkan adalah 25oC ± 30oC.
 Syarat-Syarat Kimia
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah
yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah :
pH, total solid, zat organik, CO2agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi
(Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida
(F), serta logam berat.
 Syarat-syarat bakteriologis dan mikrobiologis.
Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang
mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan
tidak adanya bakteri E. coli atau Fecal coli dalam air.
 Syarat-Syarat Radiologis
Persyaratan radiologis mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh
mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.
b. Persayaratan Kuantitatif (Debit)
Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah
penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari
standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah
kebutuhan air bersih.
c. Persyaratan Kontinuitas.
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi
debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per
hari, atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia. Akan tetapi
kondisiideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di
Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat kontinuitas pemakaian air
14
dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas konsumen terhadap
prioritas pemakaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam
per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul 06.00 –
18.00 WIB. Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua aspek.Pertama
adalah kebutuhan konsumen. Sebagian besar konsumen memerlukan air
untuk kehidupan dan pekerjaannya, dalam jumlah yang tidak ditentukan.
Karena itu, diperlukan pada waktu yang tidak ditentukan. Karena itu,
diperlukan reservoir pelayanan dan fasilitas energi yang siap setiap saat.

2. 1. 11 Defenisi Jamban Sehat


Menurut Depkes RI (2003) jamban adalah suatu bangunan yang digunakan
untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia, biasa
disebut kakus/ wc. Sehingga kotoran tersebut akan tersimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebaran penyakit dan
mengotori lingkungan pemukiman.
Jamban yang sehat adalah salah satu akses sanitasi yang layak. Akses
sanitasi yang layak apabila penggunaan fasilitas tempat buang air besar adalah
milik sendiri atau milik bersama, kemudian kloset yang digunakan adalah jenis
leher angsa dan tempat pembuangan akhir tinja menggunakan tangki
septic/sarana pembuangan air limbah (SPAL). Berikut syarat jamban sehat
menurut Depkes RI (2003) dalam Tarigan (2008):
1. Tidak mencemari sumber air minum. Letak lubang penampungan
kotoran,paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur. Namun jarak ini akan
menjadilebih jauh pada jenis tanah liat atau berkapur terkait dengan
porositas tanah, selain itu akan berbeda juga pada kondisi topografi yang
menjadikan posisi jamban diatas muka dan mengikuti aliran air tanah.
2. Tidak berbau serta memungkinkan serangga tidak dapat masuk ke
lubang jamban. Hal ini dilakukan misalnya dengan menutup lubang
jamban tersebut.
3. Air seni, air pembersih yang digunakan untuk menyiram tinja tidak
mencemari tanah di sekitarnya. Bisa dilakukan dengan membuat lantai
jamban dengan luas minimal 1 X 1 meter dengan sudut kemiringan yang
cukup kearah lubang jamban.
4. Jamban mudah dibersihkan dan aman digunakan. Untuk itu harus dibuat
dari bahan bahan yang kuat dan tahan lama. Agar tidak mahal,
15
hendaknya bahan bahan yang digunakan adalah bahan yang ada di
tempatnya.
5. Jamban memiliki dinding dan atap pelindung.
6. Lantai kedap air.
7. Luas jamban cukup / tidak terlalu rendah
8. Ventilasi cukup.
9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih. Tujuannya agar jamban tetap
bersih dan terhindar dari bau tinja. Pembersihan tinja dilakukan minimal
2-3 hari sekali.

2. 1. 12 Defenisi JKN/Askes
Jaminan Kesehatan Nasional adalah jaminan perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap
orang yang telah membayar iuran/iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes
RI, 2013).
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia
merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sistem Jaminan
Sosial Nasional ini diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi Kesehatan
Sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang No.40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya adalah agar
semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka
dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak
(Kemenkes-RI, 2014).
Menurut Naskah Akademik SJSN, Program Jaminan Kesehatan Nasional
adalah suatu program pemerintah dan masyarakat/rakyat dengan tujuan
memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat
Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.
Tujuan penyelenggaran JKN ini adalah untuk memberikan manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan akan pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan (UU
No. 40 Tahun 2004 Pasal 19 ayat 2).
Dalam Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional Tahun
2013, manfaat JKN terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu manfaat medis berupa
pelayanan kesehatan dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans.
Ambulans hanya diberikan diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas
Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. 16
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional mencakup pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis
habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Manfaat pelayanan promotif dan
preventif meliputi pemberian pelayanan:
 Penyuluhan kesehatan perseorangan, meliputi paling sedikit
penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku
hidup bersih dan sehat.
 Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri
Pertusis tetanus dan Hepatitis B (DPTHB), Polio, dan Campak.
 Keluarga berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi,
dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang membidangi
keluarga berencana. Vaksin untuk imunisasi dasar dan alat
kontrasepsi dasar disediakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah.
 Skrining kesehatan, diberikan secara selektif yang ditujukan untuk
mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko
penyakit tertentu.

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada prinsip-


prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) seperti yang dijelaskan dalam
Undang-undang nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN adalah sebagai berikut:
 Prinsip kegotongroyongan adalah prinsip kebersamaan yang berarti
peserta yang mampu dapat membantu peserta yang kurang mampu,
peserta yang sehat membantu yang sakit atau beresiko tinggi. Hal ini
dapat terwujud karena kepersertaan SJSN yang bersifat wajib dan
pembayaran iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah dan penghasilan
sehingga dapat terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Prinsip Nirlaba adalah pengelolaan dana amanat oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah nirlaba bukan untuk
mencari laba (for profit oriented). Sebaliknya, tujuan utama adalah untuk
memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta. Dana yang
dikumpulkan dari masyarakat adalah dana amanat, sehingga hasil
pengembangannya, akan di manfaatkan sebesar-besarnya untuk
kepentingan seluruh peserta.
 Prinsip keterbukaan adalah prinsip untuk mempermudah akses informasi
17
yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap peserta.
 Prinsip kehati-hatian adalah prinsip pengelolaan dana yang berasal dari
iuran peserta secara cermat, teliti, aman dan tertib.
 Prinsip akuntabilitas adalah prinsip pelaksanaan program dan
pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
 Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan adalah untuk memberikan
jaminan yang berkelanjutan kepada peserta meskipun peserta berpindah
pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Prinsip kepersertaan wajib dimaksudkan adalah agar seluruh rakyat
menjadi peserta sehingga dapat terlindungi. Meskipun kepersertaan
bersifat wajib bagi seluruh rakyat, penerapannya tetap disesuaikan
dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan
penyelenggaraan program yang semuanya dilakukan secara bertahap.
Tahapan pertama dimulai dari pekerja di sektor formal, bersamaan
dengan itu sektor informal dapat menjadi peserta secara mandiri,
sehingga pada akhirnya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dapat
mencakup seluruh rakyat.
 Prinsip dana amanat yaitu dana yang terkumpul dari iuran peserta
merupakan dana titipan kepada badan-badan penyelenggara untuk
dikelola sebaik-baiknya dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut
untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan dan kesejahteraan
peserta.
 Prinsip hasil pengelolaan dana jaminan sosial. Prinsip yang dimaksud
adalah prinsip pengelolaan hasil berupa keuntungan dari pemegang
saham yang dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program
dan untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta jaminan sosial.

2.2 Perencanaan Masalah Kesehatan Masyarakat


Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa: planning may be
defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and
develop course of action designed to accomplish these objective. Sedangkan T.
Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah
pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
18
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan
standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak
terlibat dalam fungsi ini.”

2.3 Pendekatan Cross Sectional


Metode penelitian dengan pendekatan cross sectional (potong lintang)
yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan
pada saat bersamaan atau sekali waktu (Hidayat, 2007). Studi epidemiologi yang
mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan
dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak
pada individu - individu dari suatu populasi pada suatu saat. Dengan demikian
studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi waktu, sehingga
mempunyai kelemahan dalam menjamin bahwa paparan mendahului efek
(disease) atau sebaliknya. Namun studi ini mudah dilakukan dan murah, serta
tidak memerlukan waktu follow up. Umumnya studi cross sectional dimanfaatkan
untuk merumuskan hipotesis hubungan kausal yang akan diuji dalam studi
analitiknya (kohort atau kasus control).
Study cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin time
approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
pemeriksaan. Hal ini tidak berarti semua subjek penelitian diamati pada waktu
yang sama. Tujuan penelitian ini untuk mengamati hubungan antara faktor resiko
dengan akibat yg terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan tertentu dalam
waktu yang bersamaan, ditanya masalahnya (akibat) sekaligus penyebabnya
(faktor resikonya).

Kelebihan penelitian Cross Sectional :


 Mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal waktu, dan hasil
dapat diperoleh dengan cepat dan dalam waktu bersamaan dapat
dikumpulkan variabel yang banyak, baik variabel resiko maupun variabel
efek.

Kekurangan penelitian Cross Sectional :


 Diperlukan subjek penelitian yang besar. 19
 Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat.
 Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan.
 Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan faktor efek paling lemah bila
dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain.

Contoh sederhana : Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada


ibu hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir (BBL), dengan menggunakan
rancangan atau pendekatan cross sectional.

Tahap pertama :Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti dan


kedudukanya masing-masing.

 Variabel dependen (efek ) : BBL


 Variebel independen (risiko ) : anemia besi.
 Variabel independent (risiko) yang dikendalikan : paritas, umur ibu,
perawatan kehamilan, dan sebagainya.

Tahap kedua :Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan


sampelnya.
Subjek penelitian : ibu-ibu yang baru melahirkan, namun
perlu dibatasi daerah mana ereka akan diambil contohnya
lingkup rumah sakit atau rumah bersalin. Demikian pula
batas waktu dan cara pengambilan sampel, apakah
berdasarkan tekhnik random atau non-random.

Tahap ketiga :Melakukan pengumpulan data, observasi atau pengukuran


terhadapvariabel dependen-independen dan variabel-
variabel yang dikendalikan secara bersamaan (dalam
waktu yang sama) Caranya mengukur berat badan bayi
yang sedang lahir, memeriksa Hb ibu, menanyakan umur,
paritas dan variabel-variabel kendali yang lain.

Tahap keempat :Mengolah dan menganalisis data dengan cara


membandingkan.
Bandingkan BBL dengan Hb darah ibu. Dari analisis ini
akan diperoleh bukti adanya atau tidak adanya hubungan
antara anemia dengan BBL. 20

2.4 Metode Matriks USG


Alat pertama yang dapat digunakan untuk menentukan permasalahan
prioritas adalah dengan menggunakan Matriks USG (Permenkes RI Nomor 39
tahun 2016). Kepner dan Tragoe (1981) menyatakan pentingnya suatu masalah
dibandingkan masalah lainnya dapat dilihat dari tiga aspek berikut:
1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang ini
terhadap produktivitas, orang, dan / atau sumber dana dan daya?
2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?
3. Bagaimanakah perkiraan yang terbaik mengenai kemungkinan
berkembangnya masalah?

Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang


prioritas, terdapat empat faktor yang perlu dipertimbangkan. Empat faktor
tersebut adalah urgency, seriuosness, growth dan facility. Urgency berkaitan
dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin
tinggi urgensi masalah tersebut.
Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia,
sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut
terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.
Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah prioritas,
maka perlu menetapkan kriteria untuk masing -masing unsur USG tersebut.
Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya penggunaan skor
skala 1 - 5. Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah
tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing -masing unsur tersebut.
Facility berkaitan dengan kemudahan mengatasinya, yakni apakah
masalah tersebut mudah diatasi mengacu kepada kemampuan (permenkes no
39 tahun 2016).

BAB III
METODE KEGIATAN PBL 21

3.1 Metode dan Desain PBL


3.1.1 Metode
Metode PBL-1 adalah survei dengan pendekatan cross sectional
berdasarkan tahapan kajian kesehatan masyarakat dengan pendekatan
komunitas. Analisis data bersifat Deskriptif (kuantitatif dan atau kualitatif), dalam
prosesnya kegiatan bersifat pembelajaran berbasis mahasiswa atau Student
Centered Learning (SCL).
3.1.2 Desain
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
penelitian cross sectional, diharapkan dengan menggunakan desain ini akan
dapat diketahui gambaran keluarga sehat pada penduduk Desa Muaro Pijoan
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

3.2 Tahapan Perencanaan Masalah Kesehatan Masyarakat


Tahapan perencanaan masalah kesehatan masyarakat pada Desa Muaro
Pijoan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, yaitu :
1) Analisis data
2) Menentukan masalah yang ditemukan
3) Prioritas masalah
4) Membuat kegiatan
5) Prioritas kegiatan
6) Penyusunan Planing Of Action
7) Monitoring dan Evaluasi

3.3 Lokasi dan Waktu Pengamatan Data


3.3.1 Lokasi
Tempat pelaksanaan praktek PBL I Penelitian ini dilakukan di Provinsi
Jambi Kabupaten Muaro Jambi Kecamatan Jambi Luar Kota Desa Muaro Muaro
Pijoan. Dimana luas wilayah Muaro Pijoan yaitu 1.450 Km2 dengan 10 RT dimana
jumlah KK yang terdata 401 dari total KK seluruhnya yatu 457 KK

3.3.2 Waktu
22
Pelaksanaan PBL 1 dilakukan selama 1 minggu yang dimulai dari tanggal
26 November 2016 tentang pengenalan lokasi dan izin praktek. Pada tanggal 27-
30 Desember 2016 pengumpulan data keluarga sehat di Desa Muaro Pijoan
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

Tabel 1.3.2 Waktu PBL-1


Hari Tanggal Kegiatan Penanggung Jwb
Setiap hari Sesuai jadwal Pembekalan PBL-1 di Ruang Kuliah B1 Tim Dosen
Kamis FKIK Pre-Test; Pembekalan; Post-Test Pembimbing
Lapangan (DLP)
Sabtu Pagi 26 Nov 2016 Pelepasan Peserta di Aula PKM Sungai Koordinator PBL dan
Duren. DPL
Sabtu Siang 26 Nov 2016 Orientasi wilayah Desa (Ketemu Kades, Mahasiswa, DPL dan
Bidan dan stakeholder tarkait) Puskesmas
PELAKSANAAN LAPANGAN
Minggu Pagi 27 Nov 2016 Menuju Desa dan koordinasi dengan Didampingi DPL;
Desa. Kades, RT
Minggu 27-28 Nov Koordinasi dengan SPL / Bidan DPL
Siang – 2016 stempat dan tokoh masyarakat
senin siang Masyarakat (Kader, RT, RW, Toga,
Bidan Desa).
Mencari data sekunder dalam rangka
identifikasi masalah Kesehatan
Masyarakat di desa.
Selasa – 29-30 Nov Pengumpulan data primer melalui DPL
Rabu 2016 wawancara dengan menggunakan
kuesioner.
Kamis-Jumat 1-2 Des 2016 Analisis data, verifikasi masalah dan DPL
identifikasi penyebab masalah,
Penentuan penyebab masalah.
Penentuan prioritas Masalah DPL
Kesehatan
Sabtu-Minggu 3-4 Des 2016 Penulisan Lap Kelompok dan Lap PBL-1 DPL
(desa).
EVALUASI PBL-1
Sabtu-Minggu 3-4 Des 2016 Pembimbingan laporan PBL-1 DPL
Selasa –Rabu 6-7 Des 2016 Ujian dan Presentasi Laporan Hasil PBL- DPL
1 (Kelp)
Kamis 8 Des 2016 Presentasi Laporan Hasil PBL-1 (desa) DPL, Puskesmas
Jumat-Sabtu 9-10 Des 2016 Pembimbingan Laporan Hasil PBL-1 Koordinator PBL-1
(desa)

3.3.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktek meliputi profil
kesehatan keluarga (Prokesga). Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut
Prokesga), berupa family folder, yang merupakan sarana untuk merekam
(menyimpan) data keluarga dan data individu anggota keluarga.
.
3.3.4 Cara Kerja
a) Melakukan wawancara terhadap sampel (rumah tangga yang bersedia)23
tentang keluarga sehat.
b) Melakukan observasi terhadap lingkungan tempat tinggal rumah tangga
yang menjadi sampel.

3.3.5 Kendala yang Dihadapi


Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan 1
(PBL-1) mengenai 12 indikator keluarga sehat di Desa Muaro Pijoan Kecamatan
Jambi Luar Kota yaitu :
1) Beberapa rumah berjarak terlalu jauh dari rumah yang lainnya dimana
berada pada wilayah hutan dan perkebunan sawit sehingga sulit untuk
mendatangi beberapa rumah tersebut untuk melakukan wawancara dan
observasi.
2) Kondisi cuaca saat melaksanakan praktek yang tidak mendukung (pada
musim hujan).
3) Akses lokasi praktek yang berlubang dan licin dikarenakan musim hujan.

3.4 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk desa Muaro Pijoan
Kecamatan Jambi Luar Kota dengan jumlah yang berasal dari 10 RT sebanyak
549 KK.

3.5 Pengumpulan Data


Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara
sebagai berikut :
3.5.1 Data Primer
Menurut Umar (2003 : 56), data primer merupakan data yang
diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan. Data
primer merupakan data yang diperoleh dengan cara mengadakan wawancara
dengan keluarga yang ada di desa Muaro Pijoan dengan menggunakan
kuesioner dan melakukan observasi. Pengisian kuesioner dilakukan oleh
peneliti, pewawancara (penulis) akan mengunjungi responden untuk
melakukan wawancara kepada responden dan diisi peneliti setelah ada
jawaban dari responden tentang keluarga sehat, sanitasi air bersih, jamban
sehat, KB, bayi imunisasi, merokok, menggunakan JKN/fasilitas kesehatan
oleh keluarga.
24
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder Menurut Sugiyono (2005 : 62), adalah data yang tidak
langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui
orang lain atau mencari melalui dokumen. Data sekunder pada penelitian ini
yaitu data profil dari Puskesmas Simpang Sungai Duren Kecamatan Jambi
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan dan analisis data pada Praktek Lapangan Belajar 1 (PBL-1)
ini menggunakan cara pengolahan dan indeks keluarga sehat dari direkorat
promosi kesehatan, yaitu membuat rekapitulasi Family Folder Keluarga,
rekapitulasi tingkat RT, rekapitulasi tingkat Desa dan Rekapitulasi tingkat
puskesmas di Desa Muaro Pijoan. Data keluarga diolah untuk menghitung IKS
masing-masing keluarga, IKS tingkat RT dan cakupan tiap indikator dalam
lingkup RT, serta IKS tingkat kecamatan dan cakupan tiap indikator dalam
lingkup kecamatan. Pengolahan data dimulai dari penghitungan Indeks Keluarga
Sehat (IKS) berupa formulir-formulir untuk setiap anggota keluarga dari satu
keluarga yang telah diisi, kemudian dimasukkan ke dalam formulir rekapitulasi.
Setiap indikator menjadi berkode “1”, “0” atau “N”. Dengan menggunakan
formula:

Jumlah indikator keluarga sehat yang bernilai 1


IKS = ------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah indikator keluarga yang bernilai 1 + N

Disepakati terdapat 3 tingkatan keluarga sehat yaitu: 1) keluarga sehat


dengan >80% indikator baik, 2) keluarga pra-sehat dengan 50%-80% indikator
baik, 3) keluarga tidak sehat dengan <50% indikator baik. Analisis hasil data
program keluarga sehat berupa masalah kesehatan prioritas tiap keluarga serta
pembuatan rencana kegiatan berdasarkan permasalahan yang paling prioritas.
Menurut Hasan (2006: 24), pengolahan data adalah suatu proses dalam
memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-
cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data
mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga
memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut(Sudjana, 2001:128). Pengolahan
data menurut Hasan ( 2006: 24) meliputi kegiatan:
25
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,
tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.
2. Coding (Pengkodean)
Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk
dalam katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam
bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada
suatu informasi atau data yang akan dianalisis.
3. Pemberian skor atau nilai
Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah
satu cara untuk menentukan skor. Kriteria penilaian ini digolongkan dalam
empat tingkatan dengan penilaian sebagai berikut:
a.Jawaban a, diberi skor 4
b.Jawaban b, diberi skor 3
c.Jawaban c, diberi skor 2
d.Jawaban d, diberi skor 1(Sudjana, 2001: 106).
4. Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi
kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi
diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil Tabulasi
dapat berbentuk:
a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode
dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi
sebagai arsip.
b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden
tertentu dan tujuan tertentu.
c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang
telah dianalisa (Hasan, 2006: 20)

26
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi PBL


4.1.1 Geografis
Kecamatan Jambi Luar Kota dengan Ibukota Pijoan merupakan salah
satu kecamatan yang terluas, dimana desanya merupakan Pusat Administrasi
Pemerintahan Pembantu Batang Hari wilayah Timur yang pada akhirnya menjadi
wilayah Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan undang-undang nomor 54 tahun
1999. Secara geografis wilayah ini berbatasan langsung dengan Kota Jambi
yang merupakan Center Point Jalan Lintas Timur dan Barat sehingga secara
ekonomis menjadikan salah satu pusat pertumbuhan yang ekonomis. Wilayah ini
mempunyai batas:
– Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Jambi
– Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Batang Hari
– Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Sekernan
– Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Sei. Gelam
Secara administrasi terdiri dari:
– Simpang Sungai Duren
– Mendalo Darat
– Sungai Duren
– Muaro Pijoan
– Pematang Jering
– Mendalo Laut
Sebagian besar wilayah dataran di Kabupaten Muaro Jambi berada pada
ketinggian 10-100 meter di atas permukaan laut (74,95%) dan hanya sebagian
kecil (25,05%) yang berada kurang dari 10 meter di atas permukaan laut dan
dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Muaro Jambi merupakan daerah dataran
rendah.
Luas kemiringan Tanah di Kabupaten Muaro Jambi dapat dikelompokkan
sebagai berikut :

 Datar (0 -2%) seluas 353.954 Ha


 Landai (2 – 15%) seluas 87.316 Ha
 Terjal (15 – 40%) seluas 80.810 Ha
 Sangat Terjal (diatas 40%) seluas 2.305 Ha

27
Kabupaten Muaro Jambi memiliki 5 (lima) jenis tanah yaitu Entisol,
Histosol, Inceptisol, Oxisol dan Ultisol. Pada dasarnya jenis tanah di Kabupaten
Muaro Jambi dapat digolongkan atas dua kelompok yaitu Zonal dan Azonal.
Jenis tanah Zonal seperti Ultisol dan Oxisol yang merupakan jenis tanah yang
mengalami perkembangan profil yang lebih sempurna. Sedangkan yang
termasuk kelompok Azonal yaitu tanah Entisol, Histosol, Inceptisol adalah jenis
tanah yang masih mengalami proses lanjutan sehingga terlihat dari
perkembangan profilnya yang belum sempurna.
Sesuai dengan topografi, maka hidrologi di Kabupaten Muaro Jambi dapat
dikelompokkan berdasar tata aliran sungai yang mencakup air permukaan dan
pola aliran sungai sebagai daerah yang rendah dan terdapat banyak cekungan-
cekungan maka tata aliran air permukaan terutama air hujan menggenang di
bagian-bagian yang rendah baik pada cekungan maupun lahan pertanian
dataran rendah. Wilayah Kabupaten Muaro Jambi banyak berupa cekungan dan
dataran rendah maka drainase telah berjalan denga baik. Pola aliran sungai di
Kabupaten Muaro Jambi bersifat sub pararel sehingga pada waktu terjadi hujan
lebat dapat menimbulkan banjir.
Air permukaan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi bagian timur lebih
tinggi dibandingkan dengan wilayah bagian barat, hal ini terjadi karena
permukaan tanah wilayah bagian timur berupa cekungan dan rawa sehingga air
tidak cepat menembus tanah atau mengalir sebagai run off. Kondisi geohidrologi
di Kabupaten Muaro Jambi sebagian besar tersusun dari batuan Lanau dengan
potensi sumber daya air tanah secara umum menunjang kebutuhan air wilayah
lainya.

4.1.2 Demografi
Komposisi penduduk menurut umur di Kabupaten Muaro Jambi tahun
2013 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berumur 0 – 14 tahun sebanyak
108.436 jiwa (29,98%) dan jumlah penduduk berumur 65 tahun keatas ± 10.756
jiwa (2,95%). Dengan demikian, penduduk Kabupaten Muaro Jambi dapat
digolongkan penduduk produktif.
Berdasarkan data statistik tahun 2013 jumlah penduduk di Muaro Jambi
sebanyak 363.994 jiwa yang terdiri dari 188.236 jiwa penduduk laki-laki dan
175.758 jiwa penduduk perempuan. Sex Ratio penduduk Muaro Jambi yaitu
1,07. Kepadatan penduduk adalah rasio antara jumlah penduduk per luas

28
wilayah, dimana luas administrasi Kabupaten Muaro Jambi 5.264 km2 maka
diperoleh kepadatan penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2013
sebesar 69,39 jiwa/km2.

4.2 Hasil dan Pembahasan


Tabel 4.2.a Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 01

No Indikator Persentase Rangking


1 Keluarga mengikuti KB 15,7% II
2 Ibu bersalin di faskes 60% V
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap N N
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 100% IX
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 66,6% VI
6 Penderita TB paru berobat sesuai standar N N
7 Penderita hipertensi berobat teratur 33,3% III
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 50% IV
10 Keluarga memiliki atau memakai air bersih 80% VII
11 Keluarga memiliki atau memakai jamban sehat 85% VIII
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes 15% I

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil dari 12 indikator keluarga sehat


di Rt 01 Desa Muaro Pijoan, sebagian besar masyarakat di Rt 01 Desa Muaro
Pijoan tidak mengikuti program KB (keluarga berencana) karena banyak wanita
usia subur yang sudah lanjut usia, tidak ditemukan bayi yang mendapatkan
imunisasi dasar lengkap dan diberikan ASI esklusif selama 6 bulan serta
pertumbuhan Balita di pantau tiap bulan di Posyandu, tidak terdapat masyarakat
penderita TB paru di Rt 01 Desa Muaro Pijoan, terdapat 33% penderita
Hipertensi dan tidak ada yang berobat secara teratur, terdapat 1 warga yang
pernah mengalami gangguan jiwa berat namun saat ini sudah sembuh dan di
terima oleh masyarakat sekitar dan tidak ditelantarkan, Masyakat di Rt 01 Desa
Muaro pijoan sudah menggunakan/ memakai air bersih seperti PDAM, PAM, dan
sumur tertutup, dan sebagian besar masyarakat sudah menggunakan jamban
sehat.
Sebagian lainnya tidak memenuhi kriteria karena berbagai masalah
seperti masih banyak warga yang anggota keluarganya merokok, masih banyak
ibu bersalin tidak menggunakan fasilitas kesehatan mereka lebih memilih
melahirkan di dukun beranak dibandingkan ke bidan, dan masih banyak keluarga
yang tidak menjadi anggota JKN/askes. Banyaknya warga yang anggota
keluarganya merokok di sebabkan oleh lingkungan yang perokok dan rendahnya

29
kesadaran akan kesehatan, banyaknya ibu bersalin yang tidak melahirkan
menggunakan fasilitas kesehatan di sebabkan oleh tidak adanya bidan tetap
desa yang menetap di Rt 01 Desa Muaro Pijoan sehingga masyarakat lebih
cepat dan mudah apabila bersalin di dukun.

Tabel 4.2.b Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 02

No. INDIKATOR Persentase Rangking


1 Keluarga mengikuti KB 50 % III
2 Ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan 80 % V
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 90 % VII
4 Bayi diberi ASI eklusif selama 6 bulan 70 % IV
5 Pertumbahan balita dipantau tiap bulan 100 % VIII
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar N N
7 Penderita Hipertensi berobat teratur N N
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 100 % X
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 26 % II
10 Keluarga memiliki/ memakai air bersih Air bersih 100 % IX
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 85 % VI
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/ASKES 25 % I

Berdasarkan Tabel Indikator Keluarga Sehat maka didapatkan beberapa


rangking masalah yang terbesar yaitu indikator JKN dengan persentase 25%.
Indikator kedua yaitu merokok dengan nilai 26%. Rangking ke III yaitu KB
dengan nilai 50%. Rangking ke empat yaitu Asi Ekslusif dengan nilai 70%.
Rangking kelima yaitu fasilitas kesehatan dengan nilai 80%. Rangking ke enam
yaitu jamban sehat dengan nilai 85%. Rangking ke enam yaitu Jamban Sehat
dengan nilai 85%. Rangking ke tujuh dengan indikator imunisasi dengan nilai
90%. Indikator pertumbuhan balita, air bersih dan gangguan jiwa memiliki nilai
yang sama, dan terdapat dua indikator yang tidak dapat dinilai.

Tabel 4.2.c Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 03

No Indikator Skor Ranking


1 Keluarga menigikuti KB 59% VI
2 Ibu Bersalin di Faskes 50% IV
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 71% VII
4 Bayi diberi asi eklusif selama 6 bulan 91% X
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 59% V

30
6 Penderita TB paru berobat sesuai standar N N
7 Penderita hipertensi berobat teratur 40% II
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 43% III
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 90% IX
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 86% VII
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 21% I

Setelah dilakukan pengolahan data didapatkan ranking indikator


permasalahan keluarga sehat. Ranking pertama adalah indikator sekeluarga
menjadi anggota JKN/askes dengan persentase sebesar 21%. Ranking kedua
adalah indikator penderita hipertensi berobat teratur dengan persentase sebesar
40%. Ranking ketiga adalah indikator tidak ada anggota keluarga yang merokok
dengan persentase sebesar 43%. Ranking keempat adalah indikator ibu bersalin
di faskes dengan persentase sebesar 50%. Ranking kelima adalah indikator
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan dengan persentase sebesar 59%.

Ranking keenam adalah indikator keluarga mengikuti KB dengan


persentase sebesar 59%. Ranking ketujuh adalah indikator bayi mendapat
imunisasi dasar lengkap dengan persentase sebesar 71%. Ranking kedelapan
adalah indikator keluarga memiliki/memakai jamban sehat dengan persentase
sebesar 86%. Ranking kesembilan adalah indikator keluarga memiliki/memakai
air bersih dengan persentase sebesar 90%. Ranking kesepuluh adalah indikator
bayi diberi asi eklusif selama 6 bulan dengan persentase sebesar 91%. Indikator
penderita TB paru berobat sesuai standar dan indikator gangguan jiwa berat
tidak ditelantarkan tidak terdapat di RT 03 muaro pijoan.

Tabel 4.2.d Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 04

No Indikator Skor Ranking

1 Keluarga menigikuti KB 70,8 % V


2 Ibu Bersalin di Faskes N N
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 50% IV
4 Bayi diberi asi eklusif selama 6 bulan N N
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 80% VI
6 Penderita TB paru berobat sesuai standar N N
7 Penderita hipertensi berobat teratur 50% III
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N

31
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 44,83% II
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 93,1% VII
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 96,6% VIII
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 20,69% I

Berdasarkan hasil survei pada Praktek Belajar Lapangan 1 (PBL-1) di


Desa Muaro Pijoan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi,
dilakukan rekapitulasi data untuk setiap indikator keluarga sehat, yaitu pada
indikator pertama yaitu 70,8 % keluarga menjalankan program Keluarga
Berencana (KB), pada indikator ke dua yaitu tidak adanya ibu yang bersalin di
fasilitas kesehatan, indikator yang ke tiga yaitu 50% bayi mendapat imunisasi
dasar lengkap, pada indikator empat yaitu tidak adanya bayi yang diberi ASI
eksklusif selama enam bulan.

Indikator yang ke lima yaitu 80% keluarga melakukan pemantauan


pertumbuhan balita tiap bulan, pada indikator yang ke enam yaitu tidak adanya
keluarga penderita TB paru, indikator yang ke tujuh yaitu 50% keluarga penderita
hipertensi berobat secara teratur, pada indikator yang ke delapan yaitu tidak
adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa berat, indikator yang
ke sembilan yaitu 44,83% tidak ada anggota keluarga yang merokok, sedangkan
pada indikator yang ke sepuluh yaitu 93,1% keluarga memiliki atau memakai air
bersih, indikator yang ke sebelas yaitu 96,6% keluarga memiliki atau memakai
jamban sehat, dan pada indikator terakhir yang ke dua belas yaitu 20,69%
sekeluarga menjadi anggota JKN/askes.

Pencapaian indikator keluarga sehat tertinggi 96,6% yaitu keluarga


memiliki atau memakai jamban sehat, sedangkan yang terendah 20,69% yaitu
setiap anggota keluarga menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Urutan pencapaian indikator keluarga sehat berdasarkan persentase dari
tertinggi sampai terendah, yaitu pertama 96,6% keluarga memiliki atau memakai
jamban sehat, kedua 93,1% keluarga memiliki atau memakai jamban sehat,
ketiga 80% keluarga melakukan pemantauan pertumbuhan balita, keempat
70,8% keluarga menjalankan program KB, Kelima 50% bayi mendapatkan
imunisasi lengkap dan keluarga penderita hipertensi berobat sesuai standar,
keenam 44,83% tidak ada anggota keluarga yang merokok, ketujuh 20, 69%

32
setiap anggota keluarga menjadi anggota JKN.

Tabel 4.2.e Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 05

No Indikator Skor Ranking


1 Keluarga menigikuti KB 72,50% IV
2 Ibu Bersalin di Faskes 100 IX
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 90,91% V
4 Bayi diberi asi eklusif selama 6 bulan 100 X
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 92,30% VI
6 Penderita TB paru berobat sesuai standar N N
7 Penderita hipertensi berobat teratur 31,03% I
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 37,18% II
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 98,76% VIII
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 97,53% VII
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 56,79% III

Hasil dari diagram lingkaran diatas didapatkan persentase keluarga


mengikuti KB sebesar 72,50%. Selanjutnya pada indikator ibu bersalin di Faskes
sebesar 100%, Indikator bayi mendapat imunisasi dasar lengkap sebesar
90,91%. Indikator berikutnya yaitu bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
sebesar 100%, Indikator pertumbuhan balita dipantau tiap bulan sebesar
92,30%. Selanjutnya pada indikator penderita hipertensi berobat teratur sebesar
31,03%. Indikator berikutnya adalah tidak ada anggota keluarga yang merokok
dengan persentase sebesar 37,18%, Indikator keluarga memiliki atau memakai
air bersih dengan persentase sebesar 98,76%. Indikator berikutnya yaitu
keluarga memiliki atau memakai jamban sehat dengan persentase sebesar
97,53%. Dan indikator terakhir yaitu sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
dengan persentase sebesar 56,79%.

Tabel 4.2.f Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 06

No Indikator Skor Ranking


1 Keluarga menigikuti KB 62,29 % VII
2 Ibu Bersalin di Faskes 7,14% III
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 14,29% IV
4 Bayi diberi asi eklusif selama 6 bulan 14,29% V
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 21,43% VI

33
6 Penderita TB paru berobat sesuai standar N N
7 Penderita hipertensi berobat teratur N N
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 7,14% II
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 85,71% VIII
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 92,86% IX
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 0% I

Dari indikator tersebut, dapat diketahui bahwa persentase setiap indikator


sebagai berikut: Indikator anggota rumah tangga yang memiliki Jaminan
Kesehatan Nasional 0%, Indikator Ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan
7,14%, Indikator anggota rumah tangga tidak merokok 7,14%, Indikator cakupan
imunisasi dasar lengkap 14,29%, Indikator bayi memperoleh ASI ekslusif selama
6 bulan 14,29%, Indikator balita memperoleh pemantauan tumbuh kembang
21,43%, Indikator keluarga yang mengikuti KB 64,29%, Indikator keluarga
menggunakan air bersih 85,71%, Indikator keluarga menggunakan jamban sehat
92,86%. Sedangkan terdapat tiga indikator yang tidak sesuai dengan standard
yaitu indikator TB paru yang tidak berobat, Tekanan darah tinggi yang tidak
berobat, dan masalah gangguan jiwa.

Tabel 4.2.g Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 07

No Indikator % Peringkat
1 Keluarga mengikuti KB 62,30 % II
2 Ibu bersalin di faskes 86,66 % V
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100 % X
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 75,00 % III
5 Pertumbuhan balita dipantautiapbulan 95,83% VI
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 0% XI
7 Penderita hipertensi berobat teratur 80% IV
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 0% XII
9 Tidak ada anggota keluarga yg merokok 98,1% VII
10 Keluarga memiliki/memakaiair bersih 98,1% VIII
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 98,1% IX
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 54,72 % I

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dari semua


kuesioner, peneliti nemenuman prioritas permasalahan yang ada di RT 07 Muaro
Pijoan yaitu berkaitan dengan minimnya anggota keluarga yang

34
memiliki/menjadi anggota dalam Jaminan Kesehatan Nasional atau yang sering
dikenal dengan sebutan JKN/ASKES. Data menunjukkan bahwa dari 53 rumah
yang ada di RT tersebut baru sekitar 54,72 % yang menjadi anggota JKN.
Permasalahan diposisi kedua adalah masih kurangnya partisipasi masyarakat
setempat dalam mengikuti program KB yang diselenggarakan oleh pemerintah
dalam menekan tingginya angka kelahiran dan kematian.

Permasalahan diposisi ketia adalah bayi yang diberi ASI ekslusif baru
mencapai 75%, padahal seperti yang diketahui bahwa ASI ekslusif memiliki
pengaruh yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang si bayi, misalnya
saja tingkat kecerdasan ketika berada di jenjang sekolah dasar. Bayi yang
mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan tentu akan memiliki perbedaan
dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan. Dan mungkin
dapat mempengaruhi faktor lainnya bagi si bayi kelak nantinya. Untuk
permasalahan diposisi keempat sampai dengan keduabelas dapat dilihat pada
tabel prioritas diatas.

Tabel 4.2.h Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 08

No Indikator % Peringkat
1 Keluarga mengikuti KB 69%, VI
2 Ibu bersalin di faskes 89,4% VIII
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 82,3% VII
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 94,7% X
5 Pertumbuhan balita dipantautiapbulan 14% I
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 50% IV
7 Penderita hipertensi berobat teratur 57% V
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 100% XII
9 Tidak ada anggota keluarga yg merokok 38,7% III
10 Keluarga memiliki/memakaiair bersih 91,9% IX
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 98,1% XI
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 17,7% II

Dari data dalam tabel.2 dapat diketahui indeks keluarga sehat dari 62 KK
di RT 08 Desa Muaro Pijoan mencapai persentase tertinggi yakni 100% oleh
keluarga Suyanto dan terendah keluarga Musmualim dan Herianto dengan
persentase 20%. Adapun persentase indikator total memiliki urutan tertinggi
gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan yakni dengan persentase 100%, karena

35
memang mayoritas tidak terdapat anggota keluarga dengan gangguan jiwa, bayi
diberi ASI ekslusif selam 6 bulan dengan persentase 94,7%, keluarga
memiliki/memakai air bersih dengan persentase 91,9%, ibu bersalin di faskes
dengan persentase 89,4%, Keluarga memiliki /memakai jamban sehat dengan
persentase 83,8%, di ikuti dengan Bayi mendapat imunisasi lengkap dengan
persentase 82,3%,
Keluarga mengikuti KB 69%, Penderita hipertensi berobat secara teratur
57%, Penyakit TB paru berobat sesuai standar 50%, adapun tiga besar terendah
yakni tidak ada anggota keluarga yang merokok sebesar 38,7% karena memang
masih ditemukan banyaknya anggota rumah tangga yang merokok terutama
suami, selanjutnya sekeluarga menjadi anggota JKN/askes sebesar 17,7% dapat
dikatakan hampir seluruh masyarakat RT 08 Desa Muaro Pijoan tidak menjadi
anggota JKN, dilanjutkan dengan Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
sebesar 14% karena memang ibu-ibu di RT 08 yang memiliki balita tidak teratur
untuk memantau pertumbuhan balitanya.

Tabel 4.2.i Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 09

No Indikator % Peringkat
1 Keluarga mengikuti KB 53,23% VIII
2 Ibu bersalin di faskes 4,84% II
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 16,13% IV
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 11,29% III
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 19,35% V
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar N N
7 Penderita hipertensi berobat teratur 3,23% I
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N
9 Tidak ada anggota keluarga yg merokok 19,35% VI
10 Keluarga memiliki/memakaiair bersih 93,55% IX
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 93,55% X
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 41,94% VII

Adapun RT 09 Muaro Pijoan terdiri dari 62 KK yang menjadi responden


dalam pelaksanaan praktek lapangan ini, dapat diketahui bahwa persentase
setiap indikator sebagai berikut Indikator tekanan darah tinggi yang tidak berobat
3,23%, Indikator ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan 4,84, Indikator bayi
memperoleh ASI ekslusif selama 6 bulan 11,29%, Indikator bayi memperoleh
imunisasi lengkap 16,13%, Indikator balita memperoleh pemantauan tumbuh

36
kembang 19,35%, Indikator anggota rumah tangga tidak merokok 19,35%,
Indikator anggota rumah tangga memiliki kartu Jaminan Kesehatan Nasional
41,94%, Indikator pasutri mengikuti program KB 53,23%, Indikator keluarga
menggunakan air bersih 93,55%, Indikator keluarga menggunakan jamban sehat
93,55%. Sedangkan terdapat dua indikator yang tidak termasuk sesuai standar
yaitu indikator gangguan jiwa yang diterlantarkan dan indikator TB paru yang
tidak berobat, karena tidak ada responden yang mengalami gangguan jiwa
ataupun gejala gangguan jiwa dan TB paru.

Tabel 4.2.j Tabel Indikator Keluarga Sehat RT 10


No Indikator % Peringkat
1 Keluarga mengikuti KB 94,4% V
2 Ibu bersalin di faskes N N
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap N N
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan N N
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan N N
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar N N
7 Penderita hipertensi berobat teratur N N
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N
9 Tidak ada anggota keluarga yg merokok 53% IV
10 Keluarga memiliki/memakaiair bersih 21,1% III
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 15,8 II
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 5,3% I

Hasil dari tabel diatas didapatkan persentase keluarga mengikuti KB


sebesar 94,4%. Indikator berikutnya adalah tidak ada anggota keluarga yang
merokok dengan persentase sebesar 53%, Indikator keluarga memiliki atau
memakai air bersih dengan persentase sebesar 21,1%. Indikator berikutnya yaitu
keluarga memiliki atau memakai jamban sehat dengan persentase sebesar 15%
Dan indikator terakhir yaitu sekeluarga menjadi anggota JKN/askes dengan
persentase sebesar 5,3%.

4.2.1 Prioritas Masalah


Permasalahan pencapaian pada indikator keluarga sehat dari 10 RT
didapatkan data masalah utama setiap RT yaitu :
1. RT 01 : Sekeluarga Menjadi Anggota JKN (15%)
2. RT 02 : Sekeluarga Menjadi Anggota JKN (25%)
3. RT 03 : Sekeluarga Menjadi Anggota JKN (21%)

37
4. RT 04 : Sekeluarga Menjadi Anggota JKN (20,69%)
5. RT 05 : Penderita hipertensi berobat teratur (31,03%)
6. RT 06 : Sekeluarga Menjadi Anggota JKN (0%)
7. RT 07 : Sekeluarga Menjadi Anggota JKN (54,72%)
8. RT 08 : Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan (14%)
9. RT 09 : Penderita hipertensi berobat teratur (3,23%)
10. RT 10 : Sekeluarga Menjadi Anggota JKN (5,3%)

Permasalah diprioritaskan dengan tujuan agar ditemukan prioritas


masalah salah satu permasalahan diambil dari indikator dengan persentasi
terendah dan terbanyak muncul pada permaslahan masing – masing RT, serta
permasalahan lainnya diambil berdasarkan permasalahan dengan presentasi
terendah kedua dari masing – masing RT, melalui metode matriks USG yaitu :

Tabel 4.2.1 Prioritas Masalah Desa Muaro Pijoan

USG
No Prioritas Masalah Total Ranking
U S G F
Pertumbuhan tidak Balita
1. 4 3 2 2 11 IV
Di Pantai Tiap Bulan
Keluarga penderita
2. hipertensi tidak berobat 5 3 3 2 13 III
sesuai standar
Ada anggota keluarga
3. 5 4 4 5 14 II
yang merokok
Setiap anggota keluarga
4. belum menjadi anggota 5 5 5 3 18 I
JKN

Keterangan :
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil

Berdasarkan tabel 4.2.1 prioritas masalah, total skor masalah


Pertumbuhan Balita Tidak Di Pantai Tiap Bulan 11, masalah keluarga penderita
hipertensi tidak berobat sesuai standar 13, masalah ada anggota keluarga yang
merokok 14, masalah setiap anggota keluarga belum menjadi anggota JKN 18.

38
Menentukan masalah prioritas diambil berdasarkan total skor tertinggi. Dengan
demikian, urutan prioritas permasalahannya yaitu :
1. Setiap anggota keluarga belum menjadi anggota JKN
2. Ada anggota keluarga yang merokok
3. Keluarga penderita hipertensi tidak berobat sesuai standar
4. Pertumbuhan balita tidak di pantau tiap bulan

4.2.2 Pembuatan Kegiatan


4.2.2.1 Pembuatan Kegiatan Masalah JKN
Prioritas masalah utama yaitu setiap anggota keluarga menjadi anggota
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) belum terlaksana secara optimal sehingga
diperlukan intervensi dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya :
1. Sosialisasi dan Pemberdayaan pentingnya setiap anggota keluarga
menjadi anggota JKN kepada masyarakat
2. Mendata dan merekomendasikan kembali bagi keluarga miskin yang
belum terdata menjadi keluarga yang mendapatkan bantuan jaminan
kesehatan nasional.
3. Menjalin kemitraan dengan pihak BPJS, Dinas Kesehatan Kabupaten
Muaro Jambi.

4.2.2.2 Pembuatan Kegiatan Masalah Merokok


Prioritas masalah kedua yaitu belum terlaksananya setiap anggota
keluarga tidak merokok seshingga diperlukan intervensi berupa :
1. Mengadakan sosialisasi kepada perokok aktif maupun pasif di Desa
muaro pijoan
2. Mengusulkan peraturan desa kawasan bebas asap rokok
3. Pelayanan konseling berhenti merokok
4. Satgas anti rokok di setiap rumah tangga.

4.2.2 Prioritas Kegiatan


4.2.3.1 Prioritas Kegiatan Masalah JKN
Prioritas kegiatan dari permasalahan anggota keluarga menjadi anggota
JKN dapat dilakukan dengan metode Matriks USG yaitu :

39
Tabel 4.2.3.1 Prioritas Kegiatan Masalah JKN Desa Muaro Pijoan
USG
No Prioritas Kegiatan Total Rank
U S G F
Sosialisasi dan
Pemberdayaan berupa bina
1. suasana dan gerakan 5 5 5 5 20 I
masyarakat akan pentingnya
menjadi anggota JKN
2. Mendata dan
merekomendasikan keluarga
3 5 3 4 15 III
miskin untuk mendapatkan
bantuan.
3. Menjalin kemitraan dengan
pihak BPJS, Dinkes 4 5 4 3 16 II
Kabupaten

Berdasarkan tabel 4.2.3.1 prioritas kegiatan, total skor sosialisasi dan


pemberdayaan berupa bina suasana dan gerakan masyarakat akan pentingnya
menjadi anggota JKN yaitu 20, mendata dan merekomendasikan keluarga miskin
untuk mendapatkan bantuan yaitu 15, dan menjalin kemitraan dengan pihak
BPJS dan Dinkes Kabupaten yaitu 16. Menentukan kegiatan prioritas diambil
berdasarkan total skor tertinggi. Dengan demikian, urutan prioritas kegiatan yaitu
:
1. Sosialisasi dan Pemberdayaan berupa bina suasana dan gerakan
masyarakat akan pentingnya menjadi anggota JKN
2. Menjalin kemitraan dengan pihak BPJS dan Dinkes Kabupaten
3. Mendata dan merekomendasikan keluarga miskin untuk
mendapatkan bantuan.

4.2.3.2 Prioritas Kegiatan Masalah Merokok


Prioritas kegiatan dari permasalahan anggota keluarga masih ada yang
merokok dapat dilakukan dengan metode Matriks USG yaitu :

Tabel 4.2.3.2 Prioritas Kegiatan Masalah Rokok Desa Muaro Pijoan

USG
No Prioritas Kegiatan Total Ranking
U S G F
Mengadakan sosialisasi kepada
1. perokok aktif maupun pasif di Desa 5 5 4 5 19 I
muaro pijoan
2. Pelayanan konseling berhenti 4 3 2 3 12 IV

40
merokok
3. Satgas anti rokok di setiap rumah 4 5 3 5 17 II
tangga.

Berdasarkan tabel 4.2.3.2 prioritas kegiatan, total skor Mengadakan


sosialisasi kepada perokok aktif maupun pasif di Desa Muaro Pijoan yaitu 19,
Mengusulkan peraturan desa kawasan bebas asap rokok yaitu 15, Pelayanan
konseling berhenti merokok yaitu 12 dan Satgas anti rokok di setiap rumah
tangga yaitu 17. Menentukan kegiatan prioritas diambil berdasarkan total skor
tertinggi. Dengan demikian, urutan prioritas kegiatan yaitu :
1. Mengadakan sosialisasi kepada perokok aktif maupun pasif di Desa
Muaro Pijoan yaitu 19
2. Satgas anti rokok di setiap rumah tangga yaitu 17
3. Pelayanan konseling berhenti merokok yaitu 12

3.2.3 Monitoring dan Evaluasi


Monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu
keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan
tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan
tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan seandainya
hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai
dengan yang direncanakan semula. Tujuan Monitoring untuk
mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan
permasalahan serta antisipasinya/upaya pemecahannya. Evaluasi merupakan
sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik mungkin terhadap sebuah
intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang telah
diselesaikan.

41
4.2.4 Penyusunan Planning Of Action (POA)
4.2.4.1 POA Masalah JKN
Tabel 4.2.3.1 Planning Of Action JKN

Masalah Kegiatan Jenis Tujuan Kegiatan Metode Sasaran Target Waktu Pelaksana
Prioritas Prioritas Kegiatan

Melakukan advokasi dengan


BPJS agar mengeluarkan
kebijakan bahwa adanya tim
Menjalin
penghubung di masyarakat
kemitraan Mahasiswa
untuk pendaftaran anggota BPJS dan 70% terjalin Disesuaikan
dengan pihak Advokasi Kesmas
Sosialisasi JKN serta dapat menjalin Dinkes kemitraan
BPJS dan Unja
dan kemitraan dengan baik dalam
Dinkes
Pemberday kegiatan pencapaian setiap
Setiap
aan berupa keluarga menjadi anggota
anggota
bina JKN
keluarga
suasana
menjadi
tentang
anggota
pentingnya Sosialisasi
JKN
menjadi pentingnya Sosialisasi Kades, Ketua
Meningkatkan kemampuan
anggota menjadi dengan media RW, Ketua RT, Mahasiswa
dan menumbuhkan kemauan 80%
JKN anggota JKN presentasi, Toma, Toga, Kesmas
masarakat untuk menjadi terlaksana Disesuaikan
oleh setiap media cetak Masyarakat Unja dan
anggota JKN bagi setiap sosialisasi
individu atau (Leaflet dan Desa Muaro BPJS
individu
anggota poster) Pijoan
keluarga

Mendata dan Melakukan pendataan ulang Survei Masyarakat 80% Disesuaikan Mahasiswa

42
merekomenda untuk masyarakat miskin yang Desa Muaro terlaksana Kesmas
sikan keluarga belum terdata untuk masuk ke Pijoan pendataan Unja
miskin untuk dalam program Kartu
mendapatkan Indonesia Sehat (KIS)
bantuan

Melakukan pembentukan tim Kades, Ketua


Membentuk
fasilitator untuk penghubung RW, Ketua RT, 70% Mahasiswa
kader atau tim
masyarakat yang mendaftar Toma dan terlaksana Kesmas
fasilitator Pemberdayaan Disesuaikan
menjadi anggota JKN tanpa Toga,mahasis pembentuk Unja dan
pendaftaran
harus mengurus langsung ke wa kesmas an tim BPJS
JKN
kantor JKN unja

Bina suasana berupa


melakukan dialog terbuka dan
Bina suasana pelatihan kepada kader atau
agar tim yang menbantu
terdapatnya masyarakat dalam pendaftaran
kondisi menjadi anggota JKN agar Kades, Ketua 70% Mahasiswa
lingkungan kader/tim tersebut mampu RW, Ketua RT, terlaksana Kesmas
Pemberdayaan Disesuaikan
yang menjadi penghubung antara Toma dan bina Unja dan
mendorong masyarakat dengan petugas Toga suasana Puskesmas
masyarakat JKN dalam mendaftarkan diri
untuk menjadi menjadi anggota JKN serta
anggota JKN mempermudah masyarakat
mendaftar menjadi anggota
JKN

43
4.2.4.2 POA Masalah Merokok
Tabel 4.2.3.2 POA Merokok

Masalah Kegiatan Metode Sasaran Target Waktu Pelaksana


Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan
Prioritas Prioritas
Kades, Ketua
Presentasi serta
Penyampaian RW, Ketua
penyebaran
Sosialisasi informasi Meningkatkan RT, Toma, 70% Mahasiswa
informasi
bahaya tentang bahaya pengetahuan tentang Toga, terlaksana Disesuaikan Kesmas Unja
dengan media
rokok rokok serta bahaya rokok Perokok aktif sosialisasi dan Dinkes
cetak (leaflet
diskusi terbuka dan perokok
dan poster)
pasif
Pelatihan tim
satgas berupa :
- Penyampaian
Tidak ada tugas satgas
anggota Pelatihan untuk tim
- Penyampaian Salah satu
keluarga satgas agar tim
Pembentuk wewenang Anggota
yang memahami tugas, fungsi,
an tim satgas Rumah
merokok manfaat dan bahaya Mahasiswa
Satgas anti - Penyampaian Tangga 70%
rokok sehingga dapat Kesmas Unja
rokok di Pemberdayaan (ART)/ terlaksana Disesuaikan
manfaat mengurangi frekuensi dan
setiap perokok pasif pendataan
satgas atau tidak ada lagi ada Puskesmas
rumah , seperti istri,
- Penyampaian ART yang merokok
tangga suami, anak
didalam rumah maupun
kerja dari (SMP/SMA)
lingkungan sekitar rumah
satgas
- Evaluasi
pelaksanaan

44
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Praktek Belajar Lapangan I ini dilakukan di Provinsi Jambi Kabupaten
Muaro Jambi Kecamatan Jambi Luar Kota Desa Muaro Muaro Pijoan wilayah
kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren dengan total KK 457 namun yang
terdata 401 KK dari 10 RT . Berdasarkan hasil rekapituasi data Desa Muaro
Pijoan didapatkan dua masalah utama yaitu permasalahan anggota keluarga
yang terdafatar menjadi anggota JKN dan permasalahan anggota keluarga yang
merokok. Permasalahan tersebut dapat dilakukan beberapa intervensi yaitu
pemberdayaan berupa sosialisasi dan bina suasana serta melakukan advoakasi
untuk permasalahan tersebut.

5.2 Saran
Berdasarkan permasalahan pada bab pembahasan, sebaiknya semua
pihak ikut serta dalam menanggulangi permasalahan tersebut, baik dari pihak
puskesmas, dinas kesehatan, pemerintah maupun dari masyarakat itu sendiri.

45
DAFTAR PUSTAKA

Asmoko, Hindri. Teknik Analisa Permasalahan Memprioritaskan Masalah.


http://www.bppk.depkes.go.id/bdpimmagelang/images/unduh/menentukan
_prioritas.pdf . (Diakses 8 Desember 2016)

Kemenkes RI. 2016. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat.


www.depkes.go.id%2Fresources%2Fdownload%2Flain%2FBuku%2520P
rogram%2520Indonesia%2520Sehat%2520dengan%2520Pendekatan%2
520Keluarga.pdf. (Diakses 8 Desember 2016).

Kemenkes RI. 2016. Germas Hidup Sehat dan Pendekatan Keluarga.


www.depkes.go.id%2Fresources%2Fdownload%2Finfoterkini%2Frakerke
snas_gel2_2016%2FDirjen%2520Kesmas.pdf. (Diakses 8 Desember
2016).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016


Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Http://Hukor.Kemkes.Go.Id/Uploads/Produk_Hukum/Pmk_No._43_Ttg_St
andar_Pelayanan_Minimal_Bidang_Kesehatan_.Pdf. (Diakses 8
Desember 2016).

Permenkes RI Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan


Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.
http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/PMK_No.39_ttg_PIS_P
K.pdf. (Diakses 8 Desember 2016).

Subuh, Muhammad. 2015. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan


KeluargaSehat.www.pusat2.litbang.depkes.go.id%2Fpusat2_v1%2Fwpco
ntent%2Fuploads%2F2015%2F12%2FDirjen-PP-dan-PL-Pendekatan-
Keluarga-sehat.pdf. (Diakses 8 Desember 2016).
Lampiran 1

RUNDOWN KEGIATAN SOSIALISASI


PERMASALAHAN JKN
NO WAKTU KEGIATAN PJ
1 07.30 – 08.00 Briefing Panitia & Pengisi Acara Acara
2 08.00 – 08.30 Registrasi Tamu Undangan Humas
3 08.30 – 08.45 Pembukaan Acara & Penyampaian Maksud Pembawa
Kegiatan oleh Pembawa Acara Acara
4 08.45 – 08.50 Pembacaan Do’a Acara
5 08.50 – 09.25 - Kata Sambutan Koordinator PBL-2 Acara
- Kata Sambutan oleh Kepala Desa/Ketua
RT/RW
- Kata Sambutan oleh Kepala Puskesmas
(Sekaligus Membuka Acara Secara
Resmi)
6 09.25–09.55 Penyampaian Materi oleh Pihak BPJS Acara
7 09.55 – 10.35 Diskusi & Tanya Jawab Acara
8 10.35 – 10.45 Penutupan Acara oleh Kepala Puskesmas Acara

RUNDOWN KEGIATAN SOSIALISASI


PERMASALAH MEROKOK
NO WAKTU KEGIATAN PJ
1 07.30 – 08.00 Briefing Panitia & Pengisi Acara Acara
2 08.00 – 08.30 Registrasi Tamu Undangan Humas
3 08.30 – 08.45 Pembukaan Acara & Penyampaian Maksud Pembawa
Kegiatan oleh Pembawa Acara Acara
4 08.45 – 08.50 Pembacaan Do’a Acara
5 08.50 – 09.25 - Kata Sambutan Koordinator PBL-2 Acara
- Kata Sambutan oleh Kepala Desa/Ketua
RT/RW
- Kata Sambutan oleh Kepala Puskesmas
(Sekaligus Membuka Acara Secara
Resmi)
6 09.25 – 09.55 Penyampaian Materi oleh Pihak Dinkes Acara
7 09.55 – 10.35 Diskusi & Tanya Jawab Acara
8 10.35 – 11.40 Pembentukan Tim Satgas Anti Rokok Acara
9 11.40 –11.50 Penutupan Acara oleh Kepala Puskesmas Acara
Lampiran 2 TABEL INDIKATOR KELUARGA SEHAT DESA MUARO PIJOAN

KEL/DESA RT NO.URUT KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y Y+T IKSK %


suami T N N N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y Y
Muaro
1 Efendi balita N 2 5 40
Pijoan 1
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0
suami
isteri N N N T N Y Y T T
Muaro
1 2 Maryam balita N 2 4 50
Pijoan
by 0-6 bl N N
keluarga N N N N N N 0 N 1 1 0 0
suami T T T N Y Y Y T
isteri
Muaro
1 Suhaimi balita 3 7 42,86
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N 0 0 N 1 1 1 0
suami
isteri T N N N N Y T T T
Muaro Sri
1 3 balita 1 5 20
Pijoan Rahayu
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N 1 0 0 0
suami T N N N Y Y Y T
isteri T N N N N Y Y Y T
Muaro
1 4 Marzuki balita N 3 5 60
Pijoan
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0
suami Y N N N Y Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
Muaro
1 5 Marsan balita N 4 5 80
Pijoan
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0
suami Y N N N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
Rudi
Muaro 1 6 balita N 3 5 60
Yanto
Pijoan by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N Y Y Y T
isteri T N N N N Y Y Y T
Muaro
1 7 Amaddin balita N 3 5 60
Pijoan
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0
suami T N N N T T Y T
isteri T N N N N Y T Y T
Muaro Abu
1 8 balita 1 5 20
Pijoan Yamin
by 0-6 bl N N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 0 1 0
suami T N N N T T Y T
isteri T N N N N Y T Y T
Muaro
1 9 Anwar balita N 1 5 20
Pijoan
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 0 1 0
suami T N N N Y Y Y Y
Muaro isteri T N N N N Y Y Y Y
1 10 Rd Syafei 4 6 66,67
Pijoan balita Y N N N Y Y T
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N 1 N N N 1 1 1 0
suami T N N N Y Y Y Y
isteri Y N N N N N Y Y Y Y
Muaro
1 11 Amrin balita Y N N N Y Y Y 5 6 83,33
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N 1 N N N 1 1 1 1
suami
isteri T T N N N Y T T T
Muaro
1 12 Jaipah balita N 1 6 16,67
Pijoan
by 0-6 bl N N
keluarga 0 0 N N N N N N 1 0 0 0
suami Y N N N T Y Y Y
isteri Y N N N N Y Y Y Y
Muaro
zakaria balita N Y 4 5 80
Pijoan
by 0-6 bl N N Y
1 keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N Y Y Y Y
isteri Y T N N N T Y Y Y
Muaro
Maimunah balita N N N 3 5 60
Pijoan
by 0-6 bl
1 keluarga 0 0 N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N Y Y Y T
isteri Y N N N N T Y Y T
Muaro
M. BASIR balita N 2 5 40
Pijoan
by 0-6 bl N N
1 keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y Y T
Muaro
isteri T T N N N T Y Y T 2 5 40
Pijoan
balita N
Zuriah by 0-6 bl N N
1 keluarga 0 0 N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
Muaro
balita T Y Y T 4 9 44,44
Pijoan
Wahyudi by 0-6 bl T T Y
1 keluarga 0 1 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N N N Y Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
Muaro
balita N 4 6 66,67
Pijoan
Suraya by 0-6 bl N N
1 keluarga 0 1 N N N N N N 1 1 1 0
suami T N Y N T Y Y T
isteri Y N N Y N Y Y Y T
Muaro
balita 3 6 50
Pijoan
Husin by 0-6 bl N N N
1 keluarga 0 N N N N N 1 N 0 1 1 0
TOTAL 50.03
KEL/DESA RT NO.URUT KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y Y+T IKSK (%)
suami Y N N N Y Y Y T
isteri Y Y N Y N Y Y Y T
2 2 1 JAMHURI.B balita
by 0-6 bl T Y Y Y T
keluarga 1 1 0 1 1 N 1 1 1 1 0 8 10 80
suami Y N T N T Y Y T
isteri Y N N Y N Y Y Y T
HERMAN
2 2 2 balita N N
DELI
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N 0 N 0 1 1 0 3 6 50
suami Y N N N Y Y T T
isteri Y Y N N N Y Y T T
2 2 3 EPENDI balita Y T Y Y T T
by 0-6 bl
keluarga 1 1 1 0 1 N N N 1 1 0 0 6 9 66.67
suami Y N N N T Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
HEN
2 2 4 balita Y T Y Y Y T
CHANDRA
by 0-6 bl
keluarga 1 1 1 0 1 N N N 0 1 1 0 6 9 66.67
suami Y N N N T Y T T
isteri Y N N N N Y Y T T
2 2 5 ABUNJANI balita N N N
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 0 0 2 5 40
suami Y N N N T Y Y T
2 2 6 HERMAWAN isteri Y Y N N N Y Y Y T
balita Y Y Y Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 1 1 1 1 1 N N N 0 1 1 0 7 9 77.77
suami Y N N N T Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
2 2 7 HAIRUL AMIN balita Y Y Y Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 1 1 1 1 1 N N N 0 1 1 0 7 9 77.77
suami T N N Y T Y T T
isteri T N N N N Y Y T T
2 2 8 JALALUDDIN balita N N N Y T T
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N 1 0 1 0 0 2 6 33.33
suami T N N N Y Y Y T
isteri T N N N N Y Y Y T
SYAMSYUL
2 2 9 balita N N N
BAHRI
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0 3 5 60
suami T N N N Y Y Y T
isteri T N N T N Y Y Y T
2 2 10 SARGAWI balita N N N
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 0 N 1 1 1 0 3 6 50
suami T N N N T Y Y T
2 2 11 MARJOHAN isteri T N N N N Y Y Y T
balita N N N Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2 5 40
suami T N N N T Y Y Y
isteri T Y N N N Y Y Y Y
ARDIANSYAH
2 2 12 balita Y T Y Y Y Y
CISAPUTRA
by 0-6 bl
keluarga 0 1 1 0 1 N N N 0 1 1 1 6 9 66.67
suami T N N N T Y Y Y
isteri T T N N N Y Y Y Y
2 2 13 PONIRAN balita Y Y Y Y Y Y
by 0-6 bl
keluarga 0 0 1 1 1 N N N 0 1 1 1 6 9 66.67
suami T N N N T Y Y T
isteri T T N N N Y Y Y T
2 2 14 M.BASRI balita Y Y Y Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 0 0 1 1 1 N N N 0 1 1 0 5 9 55.56
suami T N N N T Y Y Y
isteri T N N N N Y Y Y Y
2 2 15 AZHARI balita N N N Y Y Y
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1 3 5 60
suami T N N N T Y Y T
2 2 16 ABDULLAH isteri T N N N N Y Y Y T
balita N N N Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2 5 40
suami T N N N T Y Y Y
isteri T N N N N Y Y Y Y
2 2 17 IBNU HAJAR balita N N N Y Y Y
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1 3 5 60
suami Y N N N T Y Y T
isteri Y Y N T N Y Y Y T
2 2 18 YUHYANDI balita Y Y Y Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 1 1 1 1 1 N 0 N 0 1 1 0 7 10 70
suami Y N N N Y Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
ISHAK
2 2 19 balita Y Y Y Y Y T
EFENDI
by 0-6 bl
keluarga 1 1 1 1 1 N N N 1 1 1 0 8 9 88,89
suami Y N N N T Y Y Y
isteri Y N N N N Y Y Y Y
2 2 20 JUANDA balita N N N Y Y Y
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1 4 5 80

TOTAL 61%
NO
KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 IKS IKS
URUT
Suami 1 N N N 0 1 0 0
Isteri 1 N N 0 N 1 1 0 0
1 Indra Gunawan Balita 1 0 1 1 0 0
Bayi 0-6 bl 1 N
Keluarga 1 N 1 1 0 N 0 N 0 1 0 0 4/9 44,44 %
Suami 1 N N N 0 1 1 0
Isteri 1 N N N N 1 1 1 0
2 Supriyanto Balita N N N N N N
by 0-6 bl N N N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60 %
Suami 1 N 1 N 1 1 0 0
Isteri 1 N N N N 1 1 0 1
3 M. Tarmizi Balita 0 0 1 1 0 0
by 0-6 bl 1 N N N N N
keluarga 1 N 0 1 0 N 1 N 1 1 0 0 5/9 55,55 %
Suami 1 N N N 0 1 1 1
Isteri 1 N N N N 1 1 1 1
4 Aliyas Balita N N N N N N
by 0-6 bl N N N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1 4/5 80%
Suami 1 N 1 N 0 1 1 0
Isteri 1 0 N N N 1 1 1 0
5 Adi Susanto Balita N N N N N N
by 0-6 bl N 1 1 1 1 0
keluarga 1 0 N N 1 N 1 N 0 1 1 0 5/8 62,5%
Suami 1 N N N 1 1 1 0
Isteri 1 N N 1 N 1 1 1 0
6 KMS. Muhtar Hami Balita 1 1 1 1 1 0
by 0-6 bl 1 N N N N N
keluarga 1 N 1 1 1 N 1 N 1 1 1 0 8/9 88,88%
Suami 0 N N N 1 1 1 1
Isteri 0 N N N N 1 1 1 1
7 Pahrul Balita N N N N N N
by 0-6 bl N N N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1 4/5 80%
Suami 1 N N N 1 1 1 1
Isteri 1 1 N 1 N 1 1 1 1
8 Abu Bakar Balita N 1 1 1 1 1
by 0-6 bl 0 N N N N N
keluarga 1 1 N 0 1 N 1 N 1 1 1 1 8/9 88,88%
Suami 1 N N N 0 1 1 0
Isteri 1 0 N N N 1 1 1 0
9 Al Amin Balita N 1 1 1 1 0
by 0-6 bl 1 N N N N N
keluarga 1 0 N 1 1 N N N 0 1 1 0 5/8 62,5%
Suami 1 N N N 0 1 1 0
Isteri 1 1 N 0 N 1 1 1 0
10 Saparudin Balita N 1 1 1 1 0
by 0-6 bl 1 N N N N N
keluarga 1 1 N 1 1 N 0 N 0 1 1 0 6/9 66,66%
Suami 1 N 0 N 1 1 1 0
11 M. Yani Nampiah
Isteri 1 N N N N 1 1 1 0
Balita N 0 1 1 1 0
by 0-6 bl N N N N N N
keluarga 1 N N N 0 N 0 N 1 1 1 0 4/7 57,14%
Suami 1 N N N 0 1 1 0
Isteri 1 N N N N 1 1 1 0
12 Amat Balita N N N N N N
by 0-6 bl N N N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%
Suami 1 N N N 1 1 1 0
Isteri 1 0 N N N 1 1 1 0
13 KMS. Zulkifli Balita N N N N N N
by 0-6 bl N 1 1 1 1 0
keluarga 1 0 N N 1 N N N 1 1 1 0 5/7 71,42%
suami 0 N N N 0 1 0 0
isteri 0 N N N N 1 1 0 0
14 Purwadi balita 1 0 1 1 0 0
by 0-6 bl 1 N N N N N
keluarga 0 N 1 1 0 N N N 0 1 0 0 3/8 37,5%
suami 1 0 0 0
isteri N N N 0 N
15 Ramesha balita N N
by 0-6 bl N N
keluarga N N N N N N 0 N 1 0 0 0 1/5 20%
suami 0 N N N 0 1 1 0
isteri 0 N N N N 1 1 1 0
16 Darussalam
balita N N N N N N
by 0-6 bl N N N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2/5 40%
suami N N N N 0 0
isteri N N N N N 1 0
17 Damhuri balita N N N N
by 0-6 bl N N N N
keluarga N N N N N N N N 0 1 1 0 2/2 100%
suami 1 N N N 0 0
isteri 1 N N N N 1 0
Mondot Aragua balita N N 1 0
18
Aliagus by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%
suami N N
isteri N N N N N 1 0
19 Nurima balita N N N N
by 0-6 bl N N N N
keluarga N N N N N N N N 1 0 0 0 1/4 25%
suami 1 N N N 0 1
isteri 1 N N N N 1 1
20 M. Tahir balita N N N N
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1 4/5 80%
suami 1 N N N 0 0
isteri 1 1 N N N 1 1
21 Willy Marendra balita N N N N
by 0-6 bl N N 1 0
keluarga 1 1 N N N N N N 0 1 1 0 4/6 66,66%
22 Dedi Ardiansyah suami 1 N N N 0 1
isteri 1 1 N N N 1 1
balita N 1 1 0
by 0-6 bl 1 1 N N
keluarga 1 1 N 1 1 N N N 0 1 1 0 6/8 75%
suami 0 N N N 1 0
isteri 0 N N N N 1 0
23 Supandek balita N N N N
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 0 0 0 1/5 20%
suami 1 1 N N 1 0
isteri 1 N N N N 1 0
24 M. Yusup balita N N N N
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N 1 N N 1 1 1 0 4/6 66,66%
suami
isteri N N N N N 1 0
25 Halimah balita N N
by 0-6 bl N N
keluarga N N N N N N N N 1 1 1 0 3/4 75%
Suami 0 N N N 0 1
Isteri 0 N N N N 1 1
26 Tarsanak Balita N N N N
by 0-6 bl N N N N
Keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1 4/5 80%
Suami 1 N N N 1 0
27 M. Nasir Isteri 1 N N N N 1 0
Balita N 0 1 0
by 0-6 bl N N N N
Keluarga 1 N N N 0 N N N 1 1 1 0 4/6 66,66%
Suami 1 N N N 0 0
Isteri 1 N N 0 N 1 0
28 Boy Sandi Balita 1 1 1 0
by 0-6 bl 1 N N N
Keluarga 1 N 1 1 1 N 0 N 1 1 1 0 7/9 77,77%
Suami 0 N N N 0 0
Isteri 0 N N N N 1 0
29 Khairul Amin Balita N 0 1 0
by 0-6 bl N N N N
Keluarga 0 N N N 0 N N N 0 1 1 0 2/6 33,33%
Suami 0 N N N 0 1
Isteri 0 N N N N 1 1
30 Robert Hendroi Balita N N 1 N
by 0-6 bl N N N N
Keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1 3/5 60%
Suami 0 N N N 0
Isteri 0 N N 0 N 1
31 M. Noer Balita N N
by 0-6 bl N
Keluarga 0 N N N N N 0 N 0 1 1 0 2/6 33,33%
Suami 0 N N N 0
Isteri 0 N N N N 1
32 Usman Balita 1 1
by 0-6 bl N
Keluarga 0 N 1 N 1 N N N 0 1 1 0 4/7 57,14%
Suami 0 N N N 0
Isteri 0 N N N N 1
33 Husaini Balita N N
by 0-6 bl N
Keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2/5 40%
Suami 1 N N N 0
Isteri 1 0 N N N 1
34 Zulkifli Balita N N
by 0-6 bl 1
Keluarga 1 0 N 1 N N N N 0 0 0 1 3/7 42,85%
Suami 0 N N N 0
Isteri 0 N N N N 1
35 Komar Husin Balita N N
by 0-6 bl N
Keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2/5 40%
Suami N N N N 0
Isteri N N N N N 1
36 Maryono Balita N N
by 0-6 bl N
Keluarga N N N N N N N N 0 1 1 0 2/4 50%
Suami 0 N N N 0
Isteri 0 N N N N 1
37 Karim Balita N N
by 0-6 bl N
Keluarga 0 N N N N N N N 0 1 0 0 1/5 20%
Suami 0 N N N 1
38 Joni Iskandar
Isteri 0 N N N N 1
Balita 0 0
by 0-6 bl 1
Keluarga 0 N 0 1 0 N N N 1 1 1 0 4/8 50%
Suami 1 N N N 0
Isteri 1 N N N N 1
39 M. Amin Balita N 1
by 0-6 bl N
Keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 0 4/6 66,66%
Suami N N N N 1
Isteri N N N N N 1
40 Samsudin Balita N N
by 0-6 bl N
Keluarga N N N N N N N N 1 1 1 0 3/4 75%
suami
isteri N N N N N 1
41 Suryani balita N N
by 0-6 bl N
keluarga N N N N N N N N 1 1 1 1 4/4 100%
suami N N N N 1
isteri N N N N N 1
42 Ahmad Dahlan balita N N
by 0-6 bl N
keluarga N N N N N N N N 1 1 1 1 4/4 100%
Total 56,37%
KEL/DESA RT NO KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y Y+T IKS
suami T N N N Y Y
isteri T N N N N Y Y
M. Pijoan 4 1 Heri balita N N N 4 5 80
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1
suami T N N N Y T
isteri T N N N N Y T
M. Pijoan 4 2 Selamet balita N N N 2 5 40
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 0 0
suami Y N N N Y T
isteri Y N T T N Y T
M. Pijoan 4 3 Parijan balita N N N 3 6 50
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N 0 0 N 1 0 1 0
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 4 Sudarman balita Y Y T 4 6 66,7
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N 1 N N N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 5 Rinarto 3 5 60
balita N N N
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami
isteri N N N T N Y T
M. Pijoan 4 6 Yanto balita N N N 2 5 40
by 0-6 bl N N N N
keluarga N N N N N N 0 N 1 0 1 0
suami T N N N N T Y
isteri T N Y N Y Y
M. Pijoan 4 7 Ngadmin balita N 4 6 66,67
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N 1 N 0 1 1 1
suami T N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Mujib
M. Pijoan 4 8 balita N 3 5 60
Yasin
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y
isteri Y N N N N Y Y
M. Pijoan 4 9 Sumaeno balita Y 5 6 83,3
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 1
suami T N N N Y T
Panut isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 10 5 6 83,3
Wijaya balita Y
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 1 1 1 0
suami T T Y
isteri Y N Y Y
M. Pijoan 4 11 Sarno balita Y 5 6 83,3
by 0-6 bl N N N N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 1
suami N N N N T T
isteri N N N N N Y T
A.Boeng
M. Pijoan 4 12 balita N 2 4 50
bujang
by 0-6 bl N N
keluarga N N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
M. Pijoan 4 13 Haciki balita N 2 5 40
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y
isteri Y N N N N Y Y
M. Pijoan 4 14 Fauzi balita N 4 5 80
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N Y T
Lie isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 15 4 5 80
Hunseng balita N
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0
suami T N N N Y Y
isteri T N N N N Y Y
M. Pijoan 4 16 Solihin balita Y 5 6 83,3
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N 1 N N N 1 1 1 1
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
M. Pijoan 4 17 Jeki balita N 2 5 40
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 18 Rohid balita N 3 5 60
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N Y N Y T
isteri Y N N Y N Y T
M. Pijoan 4 19 Sujo balita N 5 6 83,3
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N 1 N 1 1 1 0
suami T N N N Y T
RD M. isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 20 4 6 66,7
Joni balita N T
by 0-6 bl N T
keluarga 1 N N N 0 N N N 1 1 1 0
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 21 Robi balita N 3 5 60
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
M. Pijoan 4 22 M. Yusup balita N 2 5 40
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N Y T
isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 23 Ahmadi balita N N T 4 5 80
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0
suami Y N N N Y T
isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 24 Sandi balita N N T 4 5 80
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0
suami
isteri N N N N N Y T
M. Pijoan 4 25 Partini 3 4 75
balita N N T
by 0-6 bl N
keluarga N N N N N N N N 1 1 1 0
suami T N N N T Y
isteri Y N N N N Y Y
M. Pijoan 4 26 Poniran balita N N T 3 5 60
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami N N N N T T
isteri N N N N N Y T
Robert
M. Pijoan 4 27 balita N N T 2 4 50
Siswanto
by 0-6 bl N
keluarga N N N N N N N N 0 1 1 0
Suami T N N N T T
Isteri Y N N N N Y T
M. Pijoan 4 28 Sutrisno Balita N N T 3 5 60
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
Suami N N N N Y T
Isteri N N N N N Y T
M. Pijoan 4 29 Tansulai Balita N N T 3 4 75
by 0-6 bl N
keluarga N N N N N N N N 1 1 1 0
Y 17 N 1 N 4 N 2 N 13 27 28 6
TOTAL y+t 24 N 2 N 5 N 4 N 29 29 29 29 64, 7
% 70,8 N 50 N 80 N 50 N 44,83 93,1 96,6 20,69
NO INDIKATO
KK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 IKSK
RT URUT R
suami T N N N T Y Y
istri Y N N N N Y Y Y
5 1 EDI YANTO balita N 0.8
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N T N Y
istri Y N N Y N 1
5 2 HERMANSYAH balita N N N 0.8
by 0-6 bl 0
keluarga 1 N N N N N N 0 1 1 1
suami T N T N Y T
istri T N T N Y Y
5 3 SOLIHIN balita N N N 0.7
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N N 0 N 1 1 1 0
suami Y N N N T T
istri Y N N N N Y T
5 4 M. JONI balita N T T 0.5
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N 0 N N N 0 1 1 0
suami T N T N T
istri T Y N N N Y
5 5 M.RONI balita T T 0.4
by 0-6 bl Y
keluarga 0 1 0 1 0 N 0 N 0 1 1 0
suami T N N N Y Y
istri Y N N N N Y Y
BUDY
5 6 balita N 1
KURNALIS
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 1
5 7 ILYAS suami T N N N N Y T 0.6
istri T N N N N N Y T
balita N
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0
suami Y N N N Y T
istri Y N N N N Y Y
5 8 ISMAIL balita N Y 0.83
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N 1 N N N 1 1 1 0
suami Y N Y N Y
istri Y N N Y N Y
5 9 HARSONO balita N N 1
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N 1 N 1 1 1 1
suami T N T N Y
istri T N N T N Y
balita N N
5 10 HANAFI by 0-6 bl N 0.7

keluarga 0 N N N N N 0 N 1 1 1 1

suami T N N N Y Y
istri T N N N N Y Y
5 11 BAHARUDIN balita N N 0.8
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1
suami T N N N T T
istri Y N N N N Y T
5 12 EFFENDI balita N 0.6
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N Y Y
5 13 KARSIMIN 1
istri Y N N N N Y Y
balita Y Y Y
by 0-6 bl N N Y Y
keluarga 1 N N N 1 N N N 1 1 1 1
suami T N N N Y Y
istri Y Y N N N Y Y
5 14 EDI SAFAR balita Y 1
by 0-6 bl Y
keluarga 1 1 1 1 N N N N 1 1 1 1
suami Y N N N T T
istri Y Y N N N Y T
DONO
5 15 balita Y 0.71
SAPUTRA
by 0-6 bl N N
keluarga 1 1 N N 1 N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 16 DAMHURI balita N 0.8
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami Y N N N T T
istri Y N N N N Y T
HARDIYANSYA
5 17 balita Y 0.7
H
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
istri Y N N N N Y T
5 18 PUTRA ALAM balita Y 0.7
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 0
suami T N N N Y T
istri Y N N N N Y T
5 19 NUROHMAN 0.8
balita N
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0
suami T N N T T
istri Y N N Y N Y T
5 20 M SABAR balita N 0.7
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N 1 N 0 1 1 0
suami T N N N Y Y
istri Y N N N N Y Y
5 21 SUDI AMANI balita Y 1
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 1 1 1 1
suami Y N N N T T
istri Y N N N N Y T
MUKMIN
5 22 balita N 0.6
HASIBUAN
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
istri Y N N N N Y T
5 23 RD SAFRIADI balita N 0.6
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami Y N Y N T T
istri Y N N T N Y T
MANSUR
5 24 balita N 0.5
KAMAL
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N 0 N 0 1 1 0
suami T N N N T Y
istri Y N N T N Y Y
5 25 EKO MAULANA balita N 0.7
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N 0 N 0 1 1 1
5 26 JAMIL suami T N N N Y Y 0.8
istri T N N N N Y Y
balita N
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1
suami Y N Y N T Y
istri Y N N N Y Y
EKA BUDI
5 27 balita Y 0.86
SUPRIONO
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N 1 N 0 1 1 1
suami Y N T N Y Y
istri Y Y N T N Y Y
5 28 EFRIZAL balita Y 0.9
by 0-6 bl Y N
keluarga 1 1 1 N 1 N 0 N 1 1 1 1
suami T N Y N T Y
istri T N N Y N T Y
5 29 WAGIMIN balita N 0.7
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N 1 N 0 1 1 1
suami T N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 30 ZULIS ERWIN balita N 0.8
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N N T
istri T N N N N N T
5 31 HASIM balita N 0.5
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N N 1 1 0
suami T N N N T T
5 32 KASWADI istri Y N N N N N T 0.6
balita N
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 33 DAM HURI balita N 0.8
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami Y N N N T T
istri Y N N N N Y T
5 34 M ALI balita N 0.6
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 35 M YANI balita Y Y 0.86
by 0-6 bl N Y
keluarga 1 N N 1 1 N N N 0 1 1 1
suami Y N N N Y T
istri Y N N N N Y T
MUSTAPA
5 36 balita N 0.8
KAMAL
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0
suami Y N N N T T
istri Y N N T N Y T
5 37 SAFRIADI balita Y 0.57
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N 0 N 0 1 1 0
suami T N N N N Y
istri T N N Y N N Y
5 38 ISMAIL balita N 0.8
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N 1 N N 1 1 1
suami Y N N N T Y
istri Y N N T N Y Y
5 39 JUNAIDI balita Y 0.71
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N 0 N 0 1 1 1
suami Y N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 40 BUDI IRAWAN balita Y 0.83
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 1
suami Y N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 41 AAN MARDANI balita Y 0.86
by 0-6 bl Y N
keluarga 1 N 1 N 1 N N N 0 1 1 1
suami Y N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 42 ANTONI balita N 0.8
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N T T
istri T N N N N Y T
5 43 SURYANTO balita Y 0.5
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N 1 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y
istri T N N N N Y Y
5 44 ZAINAL ABIDIN balita N 0.6
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N T Y
5 45 ASRIANTO 0.8
istri Y N N N N Y Y
balita N
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N T Y
istri T Y N N N Y Y
5 46 SAPARUDIN balita Y 0.78
by 0-6 bl Y Y
keluarga 0 1 1 1 1 N N N 0 1 1 1
suami Y N N N T T
istri Y Y N N N Y T
SOYAN
5 47 balita Y 0.78
DEFRIYANTO
by 0-6 bl Y Y
keluarga 1 1 1 1 1 N N N 0 1 1 0
suami T N T N T Y
istri T N N T N Y Y
5 48 SUGIANTO balita N 0.5
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N 0 N 0 1 1 1
suami Y N Y N T T
istri Y N N T N Y T
5 49 HARYANTO balita N 0.5
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N 0 N 0 1 1 0
suami Y N T N Y Y
istri Y N N T N Y Y
5 50 SUWANDA balita Y 0.78
by 0-6 bl Y Y
keluarga 1 N 1 1 1 N 0 N 1 1 1 1
suami Y N N N T Y
istri Y N N N N N Y Y
5 51 JUNAIDI 0.8
balita N N N
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami Y N Y N T T
istri Y N N Y N Y Y
5 52 MUH JAILANI balita N N N 0.67
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N 1 N 0 1 1 0
suami T N N N T T
istri Y N N Y N Y T
5 53 TOMI CHANDRA balita N N N N 0.67
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N 1 N 0 1 1 0
suami Y N N N Y T
istri Y Y N N N Y T
5 54 PERMANA W balita N N N 0.875
by 0-6 bl Y Y Y T
keluarga 1 1 1 1 N N N N 1 1 1 0
suami T N N N T T
istri T Y N N N Y T
5 55 YANDI balita N N N 0.625
by 0-6 bl Y Y Y T
keluarga 0 1 1 1 N N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T T
istri Y N N N N Y T
5 56 MAIZAR S balita Y Y Y 0.67
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 0
suami Y N Y N Y Y
istri Y Y N N N Y Y
5 57 ALPIAN balita N N Y 0.875
by 0-6 bl Y Y Y Y
keluarga 1 1 1 1 N N N N 1 1 0 1
5 58 M SANDI suami Y N N N T Y 0.875
istri Y Y N N N Y Y
balita N N N
by 0-6 bl Y Y Y Y
keluarga 1 1 1 1 N N N N 0 1 1 1
suami Y N N N Y Y
istri Y N N N N Y Y
5 59 HERYANTO balita N N N 1
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 1
suami T N N N T Y
istri T N N N N Y Y
5 60 SULAIMAN balita N N N 0.2
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 0 0 1
suami T N N N T Y
istri T N N N N Y Y
5 61 KUSWANDI balita N N N 0.6
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1
suami Y N N N Y Y
istri Y N N N N Y Y
5 62 ILYAS balita N N N 1
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 1
suami T N N N Y T
istri T N N N N Y T
5 63 JAMIL balita N N N 0.6
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0
suami Y N N N T Y
5 64 SAIUN istri Y N N N N Y Y 0.8
balita N N N
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N Y T
istri T N N N N Y T
5 65 EKO M balita N N N 0.6
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0
suami N N N N N N
istri T N N N N Y Y
5 66 MERRY balita N N N 0.6
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N N N
istri T N N N N Y Y
5 67 RASYID balita N N N 0.67
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1
suami T N N N T T
istri T N N N N Y T
5 68 PUJIANTO balita N N N 0.4
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0
suami Y N N N Y Y
istri Y N N N N Y Y
5 69 ASARI balita N N N 1
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 1
suami T N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 70 HARIANTO balita N N N 0.8
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami Y N N N T Y
istri Y N N N N Y Y
5 71 L. HARITONANG balita N N N 0.8
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1
suami Y N N N Y Y
istri Y N N N N Y Y
5 72 YUSRIAL balita N N N 1
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 1 1 1 1
suami T N N N T Y
istri T N N N N Y Y
5 73 SUHAIMI balita Y Y Y 0.83
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 N N N 1 N N N 1 1 1 1
suami Y N N N T T
istri Y N N N N Y T
5 74 MISNAH balita Y Y Y 0.83
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 0
suami Y N 1 N T Y
istri Y N N N N Y T
5 75 A. PARDEDE balita Y Y Y 0.83
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 0
suami T N T N Y T
istri T N N T N Y Y
5 76 ZAKARIA balita N N N 0.571
by 0-6 bl N N N N
keluarga 0 0 N N N N N 1 1 1 1 0
suami T N T N T T
5 77 M BERKATI 0.625
istri Y N N T N Y T
balita Y T T
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 0 N N 1 N N 0 1 1 1 0
suami T N T N Y T
istri Y N N T N Y T
5 78 NURDIN balita N N N 0.86
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 1 N N N N N 1 1 1 1 0
suami T N T N Y Y
istri Y Y N T N Y Y
5 79 R. MUHAMMAD balita N N N 0.86
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 0 N N N N N 1 1 1 1 1
suami T N Y N T Y
istri Y N N T N T Y
5 80 J HUTAHURUK balita N N N 0.714
by 0-6 bl N N N N
keluarga 1 0 N N N N N 0 1 1 1 1
72,5 100 90,91 92,30 31,03 37,18 98,76 97,53 56,79
Total Presentasi: 100% 0% 0%
% % % % % % % % %

KEL/DESA RT NO.URUT KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y Y+T IKS (%)


suami Y N N T T
isteri Y N N N Y T
Muaro A.
6 1 balita N T T 3 6 50
Pijoan Mardianto
by 0-6 bl N T
keluarga 1 N N N 0 N N N 0 1 1 0
suami Y N N T T
Muaro
6 2 Parno isteri Y N N T Y T 3 6 50
Pijoan
balita N N T
by 0-6 bl N T
keluarga 1 N N N N N 0 N 0 1 1 0
suami Y N N T T
isteri Y N N T Y T
Muaro
6 3 M. Nasir balita N Y T 4 7 57.14
Pijoan
by 0-6 bl N T
keluarga 1 N N N 1 N 0 N 0 1 1 0
suami
isteri N N N T N Y T
Muaro
6 4 Solohani balita N N 2 5 40
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga N N N N N N 0 N 1 1 0 0
suami T N N T T
isteri Y N N N Y T
Muaro
6 5 SUWATNO balita 3 8 37.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N N T T
isteri Y N N N Y T
Muaro balita 1 N N T T
6 6 ANGGATI 2 6 33.33
Pijoan balita 2 N N T T
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N 0 N N N 0 0 1 0
Muaro suami T N N T T
6 7 JAELANI 5 9 55.56
Pijoan isteri Y T N N Y T
balita Y Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 1 0 1 1 1 N N N 0 0 1 0
suami T N N N T T
isteri N N N N N Y T
Muaro
6 8 Suharno balita 2 8 25
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri T Y N N N Y T
Muaro
6 9 Juhani balita Y Y Y T 6 9 66.67
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 1 1 1 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
Muaro
6 10 Jaenudin balita N N 2 5 40
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro Suko
6 11 balita N N 3 5 60
Pijoan Muryoto
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
Muaro 6 12 Gunawan suami T N N N T T 3 5 60
Pijoan isteri Y N N N N Y T
balita N N
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro Sarson
6 13 balita 3 8 37.5
Pijoan Sinaga
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
Muaro
6 14 Sumarno balita 2 8 25
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
TOTAL 9 1 2 2 3 N N N 1 12 13 0
% 64.29 7.14 14.29 14.29 21.43 N N N 7.14 85.71 92.86 0.00

KEL/DESA RT NO.URUT KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 y Y+T IKSK


suami T N N N Y Y Y T
isteri Y T N N N Y Y Y T
muaro
7 1 SUGIYONO balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 0 N N N N N N 1 1 1 0 3 6 50%
muaro DELMAN suami T N N N T Y Y Y
7 2
pijoan SIREGAR isteri T N N N N Y Y Y Y
balita
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1 3 5 60%
suami T N N N Y Y Y Y
isteri Y y N N N Y Y Y Y
muaro SAMSUL
7 3 balita Y y N N Y Y Y
pijoan BAHRI
by 0-6 bl
keluarga 0 1 1 N 1 N N N 1 1 1 1 7 8 87,50%
suami T N N N T Y Y Y
isteri T Y N N N Y Y Y Y
muaro EKO
7 4 balita Y Y N N Y Y Y
pijoan SETIAWAN
by 0-6 bl
keluarga 0 1 1 N 1 N N N 0 1 1 1 6 8 75%
suami
isteri T N N N N Y Y Y Y
muaro
7 5 ROMLAH balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1 4 5 80%
suami T N N N Y y y Y
isteri Y Y N N N Y y y Y
muaro
7 6 EDI MUSTOFA balita Y N y y Y
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 1 1 1 1 6 7 85,70%
muaro suami T N N N Y Y Y T
7 7 LASMO
pijoan isteri Y Y N Y N Y Y Y T
balita Y N Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N 1 N 1 1 1 0 6 8 75%
suami T N N N Y Y Y Y
isteri Y N N Y N Y Y Y Y
muaro
7 8 SAPON balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 1 N 1 1 1 1 5 6 83,30%
suami T N Y N T Y Y Y
isteri Y Y N Y N Y Y Y Y
muaro
7 9 SUANI balita Y N N Y Y Y
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N 1 N 0 1 1 1 6 8 75%
suami N N N N T Y Y Y
isteri
muaro RA.
7 10 balita
pijoan SIMANJUNTAK
by 0-6 bl
keluarga N N N N N N N N 0 1 1 1 3 4 75%
suami T N N N T Y Y T
isteri T Y N N N Y Y Y T
muaro
7 11 JOKO PRIBADI balita Y N Y Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 0 1 1 0 4 7 57,10%
muaro suami T N Y N T Y Y T
7 12 KASMIH
pijoan isteri T N N N N Y Y Y T
balita
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 1 N 0 1 1 0 3 6 50%
suami T N N N Y Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
muaro
7 13 SARJANI balita Y N Y Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 1 1 1 0 5 7 71,40%
suami
isteri T N N Y N Y Y Y T
muaro
7 14 GINAM balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 1 N 1 1 1 0 4 6 66,60%
suami T N N N T Y Y Y
isteri Y Y N N N Y Y Y Y
muaro DODI
7 15 balita Y N Y Y Y
pijoan HARIANTO
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 0 1 1 1 5 7 71,40%
suami T N N N Y Y Y Y
isteri T N N N Y Y Y Y
muaro
7 16 LUKMAN balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1 4 5 80%
muaro ADE suami T N N N T Y Y T
7 17
pijoan RUSTANDI isteri Y Y N N N Y Y Y T
balita
by 0-6 bl Y Y N Y Y T
keluarga 0 1 1 1 N N N N 0 1 1 0 5 8 62,50%
suami T N N N Y Y Y T
isteri Y Y N Y N Y Y Y T
muaro
7 18 MUSTARI balita Y N Y Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N 1 N 1 1 1 0 6 8 75%
suami T N Y N Y Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
muaro
7 19 SUBIONO balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 1 N 1 1 1 0 4 6 66,60%
suami T N N N T Y Y Y
isteri Y N N Y N Y Y Y Y
muaro
7 20 JEFRI balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N N N 1 N 0 1 1 1 5 7 71,40%
suami T N N N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
muaro
7 21 WAGIYO balita N N
pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2 4 50%
muaro suami T N N N Y Y Y Y
7 22 SUPARYANTO
pijoan isteri Y Y N N N Y Y Y Y
balita N
by 0-6 bl N
keluarga 0 1 N N N N N N 1 1 1 1 5 6 83,30%
suami T N N N Y Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
muaro
7 23 KHOIRUDIN balita N N Y N Y Y T
pijoan
by 0-6 bl 1
keluarga 0 1 N N 1 N N N 1 1 1 0 5 7 71,40%
suami T N N N Y Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
muaro
7 24 HUSNI balita N N N N Y Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0 3 5 60%
suami T N Y N Y Y Y Y
isteri T N N Y N Y Y Y Y
muaro
7 25 M. SIREGAR balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 1 N 1 1 1 1 5 6 83,80%
suami T N Y N Y Y Y T
isteri Y T N Y N Y Y Y T
muaro
7 26 HERMANTO balita N N Y N Y Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 0 N N 1 N 1 N 1 1 1 0 5 8 62,50%
muaro DWI suami T N N N Y Y Y T
7 27
pijoan HARIANTO isteri Y Y N N N Y Y Y T
balita Y N N Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 1 1 1 0 6 8 75%
suami T N T N Y Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
muaro
7 28 BAMBANG balita Y N N Y Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N 0 N 1 1 1 0 5 8 62,50%
suami
isteri T N T N Y Y Y T
muaro
7 29 MARYAM balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 0 N 1 1 1 0 3 6 50%
suami T N N N T Y Y Y
isteri Y Y N N N Y Y Y Y
muaro HERMAN
7 30 balita Y N N N Y Y Y Y
pijoan EFENDI
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 0 1 1 1 5 7 71,40%
suami T N N N Y Y Y Y
isteri
muaro
7 31 SUARNO balita Y N N Y Y Y
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N 1 N N N 1 1 1 1 5 6 83,33%
muaro suami T N N N T Y T T
7 32 SADIRUN
pijoan isteri Y Y N N N Y Y T T
balita
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N N N N N 0 1 0 0 2 6 33,33%
suami T N N Y Y Y T
isteri Y N N N Y Y Y T
muaro
7 33 SULAIMAN balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0 3 5 60%
suami T N N N T Y Y T
isteri T N N T N Y Y Y T
muaro
7 34 ZULKIYONO balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 0 N 0 1 1 0 2 6 33,33%
suami T N N N Y Y Y T
isteri Y Y N N N Y Y Y T
muaro DEDI
7 35 balita Y N N Y Y T
pijoan PRIYATNA
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 1 1 1 0 5 7 71,40%
suami T N T N Y Y Y T
isteri T N N N N Y Y Y T
muaro
7 36 KASMIH balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N 0 N 1 1 1 0 3 6 50%
muaro suami T N N N T Y Y Y
7 37 BASUKI
pijoan isteri Y N N N N Y Y Y Y
balita
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1 3 5 60%
suami T N N N T Y Y T
isteri T N N N N Y Y Y T
muaro
7 38 RADI balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2 5 40%
suami T N N N T Y Y Y
isteri Y N N N N Y Y Y Y
muaro MARIHOT
7 39 balita
pijoan SIREGAR
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1 3 5 60%
suami T N N N T Y Y Y
isteri Y Y N N N Y Y Y Y
muaro
7 40 SARPAN balita Y N N Y Y Y
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 0 1 1 1 5 7 71,40%
suami T N N N T Y Y Y
isteri T N N N N Y Y Y Y
muaro
7 41 SLAMET balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1 3 5 60%
muaro suami T N N N T Y Y Y
7 42 ISMAIL
pijoan isteri Y Y N N N Y Y Y Y
balita Y N N N Y Y Y
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 0 1 1 1 4 6 66,66%
suami T N N N T Y Y T
isteri T N N N N Y Y Y T
muaro
7 43 BUDI ATMO balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2 5 40%
suami T N N N Y Y Y T
isteri T Y Y Y Y T
muaro
7 44 YUDI IRAWAN balita Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 1 1 1 0 5 7 71,40%
suami T N N N T Y Y Y
isteri Y N N N N Y Y Y Y
muaro
7 45 GIAH balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1 3 5 60%
suami T N N N Y Y Y Y
isteri Y N N N N Y Y Y Y
muaro
7 46 TONI ARDI balita Y
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N 1 N N N 1 1 1 1 5 6 83,30%
muaro suami T N T N T Y Y T
7 47 HENDRI
pijoan isteri Y N N T N Y Y Y T
balita Y Y T
by 0-6 bl
keluarga 0 N N 1 1 N 0 N 0 1 1 0 4 9 44,44%
suami T N N N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
muaro
7 48 ASMIJAN balita Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N 1 N N N 0 1 1 0 3 6 50%
suami T N N N T Y Y T
RADEN isteri Y N N N N Y Y Y T
muaro
7 49 MUHAMMAD balita Y T
pijoan
IDRIS by 0-6 bl
keluarga 0 N N N 1 N N N 0 1 1 0 3 6 50%
suami T N N N T Y Y Y
isteri T N N N N Y Y Y Y
muaro YUDI
7 50 balita T Y
pijoan PRAYITNO
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N 0 N N N 0 1 1 1 3 6 50%
suami
isteri N T N N N Y Y Y T
muaro
7 51 SURYANI balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga N 0 N N N N N N 1 1 1 0 3 5 60%
muaro suami T N N N T Y Y Y
7 52 NGADIMAN
pijoan isteri T Y N N N Y Y Y Y
balita
by 0-6 bl Y Y Y
keluarga 0 1 N N N N N N 0 1 1 1 4 6 66.66%
suami T N N N T Y Y T
isteri T Y N N N Y Y Y T
muaro
7 53 GIUS balita
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N N N N N 0 1 1 0 3 6 50%
suami T N N N T Y Y T
isteri T Y N N N Y Y Y T
muaro
7 54 ASMADI balita Y Y Y T
pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 1 N N 1 N N N 0 1 1 0 4 7 57,14%

TOTAL 0 23 4 2 24 - 10 - 28 - - 24
% 0 42,60 7,40 3,70 44,44 - 18,51 - 51,85 - - 44,44

TOTAL - %
NO
URUT KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 IKSK %
suami 1 N N N 1 1 0
1 Istri 1 1 N N N 1 1 0
DEDI
SUHENDRA 1 1 N 1 1 0
Balita
1 1 0
by 0-6 bl

Keluarga 1 1 1 1 N N N N 1 1 1 0 7/8 87,50%


suami 1 N N N 1

Istri 1 N N N N 1
2 Balita N N N 1
SUYANTO by 0-6 bl
Keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 1 5/5 100%
suami 1 N N 1

Istri 1 N N 1
3 balita N N N 1
AHMAD
ZAINI by 0-6 bl 1

keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0 4/5 80%


suami 1 N N N N 1
Istri 1 N N N N 1
LAZMAN
4 balita N 1

by 0-6 bl N N 1

keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0 4/5 80%


suami 1 N N N N 0

Istri 1 1 N N 0 N 1
5 balita 1 1
SULASNO by 0-6 bl 1 1

keluarga 1 1 1 1 N N 0 N 0 1 1 0 6/9 75%


suami 1 N N N 0

Istri 1 1 N 0 N 1
6 balita 0 1
SUHARDI by 0-6 bl 1 1 1

keluarga 1 1 1 1 0 N 0 N 0 0 1 0 5/10 50%


suami 1 N N N 1

Istri 1 1 N N N 1
ROZALIA
7 ABDI balita 0 1

by 0-6 bl 0 0 1
keluarga 1 1 0 1 0 N N N 1 1 1 0 6/9 66,6%
suami 1 N N N 1

Istri 1 1 N N N 1
8 balita 1 0 1
SUTIWAN by 0-6 bl 1 1

keluarga 1 1 1 1 0 N N N 1 1 1 0 7/9 77,70%


suami 1 N N N 1

Istri 1 1 N N N 1
9 balita 1 0 1
SUWONO by 0-6 bl 1 1

keluarga 1 1 1 1 0 N N N 1 1 0 0 6/9 66,6%


suami 0 N N N 0 1 0 0

Istri 0 N N N N 1 1 0 0
10 balita N N 1
PARMAN by 0-6 bl N 1

keluarga 0 N N N N N 1 N 0 1 0 0 2/6 33,3%


suami 0 N N N 0 1 1 0

WAKIYO Istri 0 1 N N N 1 1 1 0
11 balita 1 0 1

by 0-6 bl 1 1

keluarga 0 1 1 1 0 N N N 0 1 1 0 5/9 55,5%


suami 1 N N N 1 1 1 0

istri 1 1 N N N 0 1 1 0
12 balita 1 0
BAGA
SIHOMBING by 0-6 bl 1

keluarga 1 1 1 1 0 N N N 0 1 1 0 6/9 66,6%


suami 1 N N N 1 0 0 0

istri 1 N N N N 1 0 0 0
13 balita N N
M SUGIANTO by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 1 0 0 0 2/5 40%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
14 balita N N
SUBARI by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%


suami 0 N N 0 1 1 0

istri 0 1 N N 1 1 1 0
15 balita 1 0
SUSWANTO by 0-6 bl 1

keluarga 0 1 1 1 0 1 N N 0 1 1 0 6/10 60%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 1 N N N 1 1 1 0
16 balita 1 0
RAHMAN by 0-6 bl 1

keluarga 1 1 1 1 0 N N N 0 1 1 0 6/9 66,6%


suami 1 N N N 1 0 0 0

istri 1 0 0 N N 1 0 0 0
17 balita 1 0
NGARDIMAN by 0-6 bl 0 1

keluarga 1 0 0 1 0 0 N N 1 0 0 0 3/10 30%


suami 1 N N N 0 1 1 0
SUKARI istri 1 N N N N 1 1 1 0
18 balita N N
by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 1 N N N 1 1 1 0
19 balita 0 0
JULI
MASRIKIN by 0-6 bl 1

keluarga 1 1 0 1 0 N N N 0 1 1 0 5/9 55,5%


suami 1 N N N 0 1 0 0

istri 1 1 N N N 1 1 0 0
20 balita 1 0
MUS
MUJIONO by 0-6 bl 1

keluarga 1 1 1 1 0 N 1 N 0 1 0 0 6/10 60%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 1 N N N 1 1 1 0
21 balita 1 0
KRISTIAN by 0-6 bl 1

keluarga 1 1 1 1 0 N N N 0 1 1 0 6/9 66,6%


suami 1 N N N 0 1 1 1
istri 1 1 N N N 1 1 1 1
DWI
22 ISWANTO balita 1 0

by 0-6 bl 1

keluarga 1 1 1 1 0 N N N 1 1 1 1 8/9 88,8%


suami 0 N N N 0 1 1 1

istri 0 N N N N 1 1 1 1
23 balita N N
SUMANTO by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N 0 N N N 0 1 1 1 3/6 50%


suami 1 N N N 0 1 1 1

istri 1 N N N N 1 1 1 1
24 balita N N
SUPARDI by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N 0 N N N 0 1 1 1 4/6 66,6%


suami 1 N N N 1 1 0 0

istri 1 N N N N 1 1 0 0
25 SARJITO balita N N

by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 0 0 3/5 60%
suami 0 N N N 0 1 1 0

istri 0 N N N N 1 1 1 0
26 balita N 1
SURYADI
by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N 1 N N N 0 1 1 0 3/6 50%


suami 0 N N N 0 1 1 0

istri 0 N N N N 1 1 1 0
27 balita N N
WARNO by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2/5 40%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N 1 1 N 1 1 1 0
28 balita N N
AZWAR
ANAS by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N 1 1 N 0 1 1 0 5/7 71,4%


suami 1 N 1 N 1 1 1 1
M YUSUF
istri 1 N N N N 1 1 1 1
29 balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N 1 N 1 1 1 1 6/6 100%


suami 1 N N N 0 1 1 1

istri 1 N N N N 1 1 1 1
30 balita N N
KASYONO by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1 4/5 80%


suami 0 0 N N 1 1 1 1

istri 0 N N N N 1 1 1 1
31 balita N N
HAMDANI by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N 0 N N 1 1 1 1 4/6 66,6%


suami 1 N N 0 1 1 1

istri 1 N N N N 1 1 1 1
32 balita N N
TUMIJAH by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1 4/5 80%


suami 1 N N N 0 1 0 0

istri 1 N N N N 1 1 0 0
33 balita N N
EKO
MADYANA by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 0 0 2/5 40%


suami 0 N N N 0 1 0 0

istri 0 N N N N 1 1 0 0
34 balita N N
PAIMUN by 0-6 bl N

keluarga 0 0 N N N N N 1 0 1 1 0 3/7 42%


suami 1 N N N

istri 1 N N N N
35 balita N N
SUPARMAN by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1 4/5 80-%


suami 0 N N N 0 1 1 0
JONI istri 0 N N N N 1 1 1 0
36 balita N N
by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2/5 40%


suami 1 N 0 N 1 0 1 0

istri 1 N N N N 1 0 1 0
37 N N
balita
DARMADI by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N 0 N 1 0 1 0 3/6 50%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
38 balita N 1
YATNO by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 0 4/6 66,60%


suami 1 N N N 0 1 0 0

istri 1 N N N N 1 1 0 0
39 balita N N
SARYONO by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 0 0 2/5 40%


suami 1 N N N 0 1 0 0
istri 1 1 N N N 1 1 0 0
JONI/LILIK
40 balita 1 0

by 0-6 bl 1

keluarga 1 1 1 1 0 N N N 0 1 1 0 6/9 66,60%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
41 balita N 0
DARMAWAN by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N 0 N N N 1 1 1 0 4/6 66,6%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
42 balita N N
KASANOVA by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
43
SURANTO balita N N

by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0 4/5 80%
suami 1 N N N 1 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
44 balita N N
PAHRUROZI by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0 4/5 80%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
45 KASMITO balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
46 balita N N
ZAILANI by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%


suami 1 N N N 0 1 0 0
47
SUPRIANTO istri 1 N N N N 1 1 0 0
balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/6 60%


suami 1 N N N 1 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
48 balita N N
ROZI
YANDRI by 0-6 bl N
TAMBAK
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0 4/5 80%
suami 1 N N N 1 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
49 balita N N
JAMBRIZAL by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0 4/5 80%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N N 1 1 1 0
SAMSUL
50 balita N N
BAHRI
by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%


suami 1 N N N 0 1 1 0

istri 1 N N N 1 1 1 0
51 SUGITO balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0 3/5 60%


suami 0 N N N 0 1 1 0

istri 0 1 N N N 1 1 1 0
52 SOFIAN balita 1 1

by 0-6 bl 1

keluarga 0 1 1 1 1 N N N 0 1 1 0 6/9 66,6%


suami 1 N N N 0 1 1 1

istri 1 N N N N 1 1 1 1
53 SUPARMO balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 1 4/5 80%


suami 0 N N N 0 0 0 1
54 MUSMUALIM istri 0 N N N N 1 0 0 1

balita N N
by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 0 0 0 1 1/5 20%


suami 0 N N N 1 1 1 0

istri 0 N N N N 1 1 1 0
55 PONIDIN balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0 3/5 60%


suami 0 N N N 1 1 1 0

istri 0 N N N N 1 1 1 0
56 KARNO balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0 3/5 60%


suami 0 N N N 1 1 1 0

istri 0 N N N N 1 1 1 0
57 ALI SADIKIN balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0 3/5 60%


58 SUMARMO suami 0 N N N 1 1 1 0
istri 0 N N N N 1 1 1 0

balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0 3/5 60%


suami 0 N N N 0 1 1 0

istri 0 N N N N 1 1 1 0
59 WATINO balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0 2/5 40%


suami 0 N N N 1 1 1 0

istri 0 N N N N 1 1 1 0
60 AONG balita N N

by 0-6 bl N

keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0 3/5 60%


suami 0 N N N 0 0 1 0

istri 0 N N N N 1 0 1 0
61 HERIANTO
balita N N

by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 0 0 1 0 1/5 20%
suami 0 N N N 0 0 0 0
istri 0 1 N N N 1 0 0 0
62 R.A RAHMAN balita N 0
by 0-6 bl 1
keluarga 0 1 N 1 0 N N N 0 0 0 0 2/8 25%

43 17 14 18 3 2 4 1 24 55 52 11
19 2 3 1 18 2 3 38 7 10 51
69% 89,4% 82,3% 94,7% 14% 50% 57% 100% 38,7% 91,9% 83,8% 17,7%

IKS
KEL/DESA RT NO.URUT KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y Y+T (%)
suami
isteri T N N N Y T
Muaro
9 1 Maryam balita 1 9 11.11
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 0 0 0 0 N N N 1 0 0 0
suami T N N N Y Y
Muaro CANDRA isteri Y N N N N Y Y
9 2 5 9 55.56
Pijoan JAYA balita
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 1 1 1 1
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro
9 3 SALAMAT balita 3 8 37.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T T
isteri Y N N T N Y T
Muaro
9 4 SUBANDRI balita 3 9 33.33
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N 0 N 0 1 1 0
suami Y N T N Y T
isteri Y N N T N Y T
Muaro
9 5 HERIYANTO balita 4 9 44.44
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N 0 N 1 1 1 0
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro
9 6 M.ROSYAD balita 5 8 62.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 1 1 1 1
suami T N N N T T
Muaro isteri Y N N N N Y T
9 7 UMAR 3 8 37.5
Pijoan balita
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N T N T T
isteri T Y N N N Y T
Muaro
9 8 NASRUN balita 5 10 50
Pijoan
by 0-6 bl Y T Y
keluarga 0 1 1 0 1 N 0 N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
Muaro HERI
9 9 balita 3 8 37.5
Pijoan SURYADI
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T Y
isteri T N N N Y Y
Muaro
9 10 MUSLIMIN balita 3 9 33.33
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 0 0 0 0 N N N 0 1 1 1
suami Y N N N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
Muaro
9 11 Hamdani balita Y Y 6 8 75
Pijoan
by 0-6 bl Y
keluarga 1 N 1 1 1 N N N 0 1 1 0
suami
Muaro
9 12 Mislina isteri T N N T N Y Y Y Y 4 9 44.44
Pijoan
balita
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N 0 N 1 1 1 1
suami Y N T N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
Muaro
9 13 Mulyadi balita N 3 6 50
Pijoan
by 0-6 bl N N
keluarga 1 N N N N N 0 N 0 1 1 0
suami T N N N T Y Y Y
isteri T N N T N Y Y Y Y
Muaro
9 14 Baroha balita N N 3 6 50
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N 0 N 0 1 1 1
suami T N N N Y Y Y Y
isteri T N N N N Y Y Y Y
Muaro
9 15 May Hendri balita Y Y 7 8 87.5
Pijoan
by 0-6 bl Y
keluarga 0 N 1 1 1 N N N 1 1 1 1
suami Y N N N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
Muaro M. Taufik
9 16 balita N N 3 5 60
Pijoan Hidayat
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y Y Y
Muaro
9 17 Agus Triono isteri T N N N N Y Y Y Y 3 5 60
Pijoan
balita N N
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1
suami T N N N T Y Y T
isteri T N N N N Y Y Y T
Muaro
9 18 Adit balita N N 2 5 40
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N Y Y Y Y
isteri T N N N N Y Y Y Y
Muaro
9 19 Nahwan balita N N 4 5 80
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 1
suami
isteri T N N N N Y Y Y T
Muaro
9 20 Fatmawati balita N 3 5 60
Pijoan
by 0-6 bl N N
keluarga 0 N N N N N N N 1 1 1 0
suami T N N N T Y Y Y
isteri T N N N N Y Y Y Y
Muaro Bambang
9 21 balita N N 3 5 60
Pijoan Hermanto
by 0-6 bl N
keluarga 0 N N N N N N N 0 1 1 1
Muaro suami T N N N T Y Y Y
9 22 M. Amin 5 7 71.43
Pijoan isteri Y N N N N Y Y Y Y
balita Y T
by 0-6 bl N
keluarga 1 N 1 N 0 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
Muaro Salman
9 23 balita Y Y 5 7 71.43
Pijoan Harahap
by 0-6 bl N
keluarga 1 N 1 N 1 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
Muaro
9 24 Zainal Bakri balita N N 3 5 60
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y Y Y
isteri Y N N N N Y Y Y Y
Muaro
9 25 Jupri balita N Y 5 6 83.33
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N 1 N N N 0 1 1 1
suami T N N N Y Y Y T
isteri Y N N N N Y Y Y T
Muaro
9 26 James Irfandi balita N N 4 5 80
Pijoan
by 0-6 bl N
keluarga 1 N N N N N N N 1 1 1 0
Muaro suami T N N T T
9 27 M. Mardian 2 8 25
Pijoan isteri T N N N Y T
balita N N Y T
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T T Y T Y
isteri T T T N Y Y
Muaro
9 28 Juwang balita 4 11 36.36
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 0 0 0 0 0 1 N 0 1 1 1
suami T T N T T
isteri T N T N Y T
Muaro
9 29 Rahmat balita 2 9 22.22
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 0 N N 0 1 1 0
suami T T T Y Y
isteri Y N T T Y Y
Muaro
9 30 Hery Agoes balita 5 10 50
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 0 0 N 1 1 1 1
suami T T T T Y
isteri Y N T T Y Y
Muaro
9 31 Mulyadi balita 4 10 40
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 0 0 N 0 1 1 1
Muaro suami T T Y Y T
9 32 Sartiman 4 11 36.36
Pijoan isteri T T T Y Y T
balita
by 0-6 bl
keluarga 0 0 0 0 0 0 1 N 1 1 1 0
suami T T T T T
isteri T N T Y Y T
Muaro
9 33 Sabtu Siregar balita 8 10 80
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 0 0 N 0 1 1 0
suami `
isteri T N T T Y Y
Muaro
9 34 Susilawati balita 6 10 60
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 0 0 N 1 1 1 1
suami T T T T T
isteri T N T Y Y T
Muaro
9 35 Mugianto balita 8 10 80
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 0 0 N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
Muaro
9 36 MARDIYONO balita 6 8 75
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
Muaro suami T N N N T Y
9 37 BUDI ARIFIN 4 8 50
Pijoan isteri Y N N N N Y Y
balita
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
Muaro DANI ARI
9 38 balita 6 8 75
Pijoan AKBAR
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y
isteri T N N N N Y Y
Muaro
9 39 DUMRONI balita 5 8 62.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
Muaro
9 40 HADIANSYAH balita 6 8 75
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N T N T T
isteri T N N N N Y T
Muaro MANSUR
9 41 balita 7 9 77.78
Pijoan PANE
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N 0 N 0 1 1 0
Muaro suami T N N N T T
9 42 HERIYANTO 3 8 37.5
Pijoan isteri Y N N N N Y T
balita
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T Y
isteri Y N N N N Y Y
Muaro Herianto
9 43 balita Y N N N Y 6 9 66.67
Pijoan Santuri
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 1 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y T
Muaro
9 44 Jelly Arya balita 2 8 25
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y
isteri Y N N N N Y Y
Muaro
9 45 Rahidin balita 2 8 25
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 0 0 1
suami T N N N T T
isteri T N N N N Y
Muaro
9 46 Ponodi balita 2 8 25
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
Muaro Sastro suami Y N N N T Y
9 47 4 8 50
Pijoan Sedono isteri Y N N N N Y Y
balita
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T Y
isteri T N N N N Y Y
Muaro Muhammad
9 48 balita 1 8 12.5
Pijoan Syukri
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 0 0 1
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro
9 49 Sutrisno balita 3 8 37.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T Y
isteri Y N N N N Y Y
Muaro Hendra Cipta
9 50 balita Y Y Y N N N Y 7 8 87.5
Pijoan Sitorus
by 0-6 bl
keluarga 1 N 1 1 1 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T Y
isteri T N N N N Y Y
Muaro
9 51 Nazaruddin balita 3 8 37.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 0 N N N 0 1 1 1
Muaro Muhammad suami T N N N T T
9 52 1 8 12.5
Pijoan Ponirin isteri T N N N N Y T
balita Y N N N T
by 0-6 bl
keluarga 0 N 0 0 1 N N N 0 0 0 0
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro Ahmad
9 53 balita 3 8 37.5
Pijoan Husen
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami Y N N N T T
isteri Y N N N N Y Y
Muaro
9 54 Sarjono balita 3 8 37.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y
isteri Y N N N N Y Y
Muaro B.
9 55 balita 4 9 44.44
Pijoan Mangorahon
by 0-6 bl
keluarga 1 0 0 0 0 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro
9 56 Jaenudin balita 3 8 37.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
Muaro Dadang suami T N N N T T
9 57 7 9 77.78
Pijoan Irawan isteri Y Y N N N Y T
balita 1 Y N N N T
balita 2 Y N N N T
by 0-6 bl Y Y Y N N N T
keluarga 1 1 1 1 1 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri Y Y N N N Y T
Muaro Aprio Eko
9 58 balita 7 9 77.78
Pijoan Saputra
by 0-6 bl Y Y Y N T
keluarga 1 1 1 1 1 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T Y
isteri Y N N N N Y Y
Muaro
9 59 Risdiyanto balita 4 8 50
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 1
suami T N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro
9 60 Ajuar balita 3 8 37.5
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 0 N N N 0 1 1 0
suami T N N N T T
isteri Y N N N N Y T
Muaro
9 61 Kalar Pohan balita Y Y Y N N N N T 6 8 75
Pijoan
by 0-6 bl
keluarga 1 N 1 1 1 N N N 0 1 1 0
Muaro 9 62 Sartoni suami T N N N T T 6 8 75
Pijoan isteri Y N N N N Y T
balita Y Y Y N N N N T
by 0-6 bl
keluarga 1 N 1 1 1 N N N 0 1 1 0
TOTAL 33 3 10 7 12 N 2 N 12 58 58 26
% 53.23 4.84 16.13 11.29 19.35 N 3.23 N 19.35 93.55 93.55 41.94

IKS
KEL/DESA RT NO.URUT KK INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y Y+T (%)
suami T T T T T
isteri Y N T T Y T
Ma. Pijoan 10 1 Sutono balita 3 8 37.5
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T T T
isteri Y N T T Y T
Ma. Pijoan 11 2 Dani balita 3 8 37.5
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T T T
isteri Y N T T Y T
Ma. Pijoan 12 3 Supar balita 3 8 37.5
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
Ma. Pijoan 13 4 Nurtopo suami T T T T T 3 8 37.5
Mulyo isteri Y N T T Y T
balita
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T T T
isteri Y N T Y Y T
Ma. Pijoan 5 Samingan balita 3 8 37.5
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T T T
isteri Y N T T Y T
Tambah
Ma. Pijoan balita 3 8 37.5
Sayuti
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T T T
isteri Y N T T Y T
Budi
Ma. Pijoan balita Y 4 9 44.4
Priyanto
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N 1 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T T T
isteri Y N T T Y T
Ma. Pijoan Sutarjan balita 3 8 37.5
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
Ma. Pijoan Kholil suami T T T T T 3 11 27.3
Ardianti isteri Y N T T Y T
balita Y
by 0-6 bl
keluarga 1 N 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
suami T T T T T
isteri T N T T Y T
Ma. Pijoan Sumijan balita 2 8 25
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T Y T
isteri Y N T T Y T
Ma. Pijoan M. Talib balita 4 8 50
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 1 1 1 0
suami T T T T T
isteri Y N Y T Y T
Ma. Pijoan Morgo balita 3 8 37.5
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T Y T
isteri Y N T T Y T
Ma. Pijoan Jumiatun balita 4 8 50
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 1 1 1 0
Ma. Pijoan Kasmun suami T T T Y T 4 8 50
isteri Y N T T Y T
balita
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 1 1 1 0
suami T T Y Y T
isteri Y N T T Y T
Ma. Pijoan Selamet balita 4 8 50
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 1 1 1 0
suami T T T T T
isteri Y N T T Y T
Ma. Pijoan Sahur balita 2 8 25
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 0 0
suami T T T T T
isteri T N T T Y T
Bemanaos
Ma. Pijoan balita 2 8 25
Siagian
by 0-6 bl
keluarga 0 N N N N 0 0 0 0 1 1 0
suami T T T T Y
isteri Y N T T Y Y
Ma. Pijoan Sukardi balita 4 8 50
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N N 0 0 0 0 1 1 1
Ma. Pijoan Sulastri suami T T T Y T 5 8 62.5
isteri Y N T T Y T
balita Y
by 0-6 bl
keluarga 1 N N N 1 0 0 0 1 1 1 0
Y 17 N 0 0 3 0 0 0 1 4 3 1
TOTAL Y+T 18 N 1 1 3 19 19 19 19 19 19 19
% 94.4 n 0 0 100 0 0 0 5.3 21.1 15.8 5.3

Keterangan Tabel
 1 : Indikator 1 : Keluarga mengikuti KB
 2 : Indokator 2 : Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
 3 : Indikator 3 : Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
 4 : Indikator 4 : Bayi di beri ASI eksklusif selama 6 bulan
 5 : Indikator 5 : Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
 6 : Indikator 6 : Penderita TB Paru berobat sesuai standar
 7 : Indikatir 7 : Penderita hipertensi berobat teratur
 8 : Indikator 8 : Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
 9 : Indikator 9 : Tidak ada anggota keluarga yang merokok
 10 : Indikator 10 : Keluarga memiliki/memakai air bersih
 11 : Indikator 11 : Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
 12 : Indikator 12 : Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
 y : Kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga SESUAI dengan indikator
 t : Kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga TIDAK SESUAI dengan indikator
 N : Indikator tersebut TIDAK BERLAKU untuk anggota keluarga atau indikator tersebut tidak mungkin ada pada anggota
keluarga
Lampiran 3
Tabel 4.1.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 3 - 5 Tahun Terakhir
Kepadatan
Jumlah Penduduk Jumlah KK
Nama pddk
Kecamatan Tahun Tahun Tahun
2009 2011 2013 2009 2011 2013 2011 2013
34.776 38.430 39.790 83,82
Kec. Mestong 8.694 10.288 10.464 80,96
Kec. Sungai 50.359 24.499 25.365 158,04
12.590 6.246 7.097 152,64
Bahar
Kec. Bahar - 13.749 14.236 72,75
- 3.835 4.043 70,26
Selatan
Kec. Bahar - 14.205 14.706 87,92
- 3.650 4.438 84,93
Utara
Kec. Kumpeh 36.450 47.144 48.814 126,25
9.113 12.145 12.359 121,93
Ulu
Kec. Sungai 47.726 58.712 60.788 92,89
11.932 16.275 14.462 89,72
Gelam
24.271 23.577 24.412 14,72
Kec. Kumpeh 6.068 5.640 6.407 14,21

30.583 18.890 19.559 74,80


Kec. Maro Sebo 7.646 4.459 4.704 72,25
Kec. Taman - 11.750 12.167 34,50
- 2.841 3.240 33,32
Rajo
Kec. Jambi Luar 53.552 59.844 61.964 221,21
3.388 15.219 16.648 213,64
Kota
36.891 40.751 42.193 62,82
Kec. Sekernan 9.223 10.286 8.349 60,68

314.598 351.553 363.994 78.652


TOTAL 90.884 92.211
Sumber : Kabupaten Muaro Jambi Dalam Angka Tahun 2009-2013, Laporan
Semester 2014 Dinas Kesehatan
Dokumentasi PBL 1 Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Universitas Jambi

Anda mungkin juga menyukai