Karakteristik Dioda

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

DIODA PENYEARAH Nama : …………………….

PERCOBAAN 1 :
PENGUKURAN SIFAT DASAR KURVA DIODA
1. Tujuan :
 Melakukan percobaan untuk mendapatkan kurva karakteristik dari dioda.
 Menjelaskan perilaku arus dan tegangan dioda pada daerah cut in dari kurva.
 Menjelaskan perilaku arus dan tegangan dioda pada daerah bias maju.
 Menjelaskan perilaku arus dan tegangan dioda pada daerah bias mundur.

2. Dasar Teori
Dioda merupakan komponen elektronika dasar yang tersusun oleh 2 jenis bahan
semikonduktor, yaitu semikonduktor tipe N (negative) dan tipe P (positive). Semikonduktor
tipe N dibentuk dari sekumpulan molekul silicon yang mempunyai electron valensi +4 yang
kemudian disisipkan molekul Phospor yang mempunyai electron valensi +5. Molekul ini
kelebihan 1 elektron agar stabil, sehingga hal ini menjadikannya bermuatan negatif.
Sedangkan semikonduktor tipe P dibentuk dari sekumpulan molekul silicon yang
mempunyai electron valensi +4 yang kemudian disisipkan molekul Boron yang mempunyai
electron valensi +3. Molekul ini kekurangan 1 elektron lagi agar stabil, sehingga hal ini
menjadikannya bermuatan positif.

(a) (b)
Gambar 1 (a) Semikonduktor jenis P, (b) Semikonduktor jenis N
Jika semikonduktor type N dan P disambung, maka akan menjadi di (dua) oda
(elektroda), DIODA disebut juga sebagai P-N junction.
p n
+ + + + + + - - - - - -
+ + + + + + - - - - - -
+ + + + + + - - - - - -

junction
Gambar 2. PN Junction

Halaman:

1-1
Elektron di sisi n mudah untuk berdifusi, difusi elektron ke sisi p menyebabkan
pembentukan ion + dan – pada junction. Pasangan ion ini disebut dengan dipole. Elektron
yang masuk pada sisi p akan mengisi hole sehingga hole lenyap, sedang sisi n kehilangan
elektron sehingga terbentuk muatan positif. Tiap pole punya medan listrik yang akan
memaksa elektron kembali ke sisi n. Semakin banyak elektron yang hijrah maka semakin
besar medan listrik, hingga suatu saat difusi terhenti karena tercapai keseimbangan pada
lapisan pengosongan.
p n
+ + + + + - + - - - - -
+ + + + + - + - - - - -
+ + + + + - + - - - - -

Lapis pengosongan
depletion region
Gambar 3. Lapisan pengosongan dioda

Bias Maju
Ketika dioda dirangkai seperti pada gambar 4, itu artinya diode dibias maju. Pada
kondisi demikian, arus mudah mengalir karena pada rangkaian ini lapis pengosongan
seakan-akan semakin menipis.
Pada saat elektron disisi N berdifusi maka ujung kanan kristal akan bersifat positif
sedikit. Karena muatan positif sedikit, maka menarik elektron dari sumber arus. Elektron
berdifusi terus ke sisi P karena sisi P bermuatan positif, elektron tersebut akan bergerak
hingga ke ujung sisi P lalu menuju ke kutub positif sumber arus, demikian seterusnya.
Ketika tegangan yang melewati diode >= potensial barier, maka dioda akan bersifat
sebagai konduktor yang baik. Potensial barrier untuk diode tipe Silikon adalah 0.7 V,
sedangkan tipe Ge adalah 0.3 V.

(a) (b)
Gambar 4. (a) Rangkaian bias maju (b) Kurva karakteristik bias maju

Bias Mundur
Ketika dioda dirangkai seperti pada gambar 5, itu artinya dioda dibias mundur. Arus
sulit mengalir pada rangkaian ini. Elektron pada sisi N tertarik oleh kutub positif sumber
arus, demikian pula sebaliknya. Lapis pengosongan semakin melebar, sehingga elektron
sulit mengalir pada kristal P-N.
Jika dibias mundur sifat konduksinya jelek, bahkan diode akan menjadi isolator.
Tapi jika sudah melewati tegangan breakdown (BV), maka dengan penambahan tegangan
sedikit saja akan meningkatkan arus secara drastis. Jika arus yang melewati diode terlalu

Halaman:

1-2
besar maka akan terjadi panas yang berlebihan pada dioda, sehingga merusak atau
memperpendek usia dioda.

Gambar 5. (a) Rangkaian bias mundur (b) Kurva karakteristik bias mundur

3. Alat/Bahan :

Alat Alat:
 DC Power Suply 15 Volt/regulator 1 buah
 Digital multimeter 1 buah
 Analog multimeter 1 buah
 Kabel penghubung 1 set ( secukupnya )
Bahan:
 Gambar kerja 1 buah
 Dioda silicon 1 N 4002 / 1 N 4007 2 buah
 Resistor 330  ( 1W ) 2 buah
 Resistor variable 50 k ( 1W ) 2 buah

4. Langkah Kerja
1. Percobaan bias maju
 Rangkailah seperti gambar kerja 1
 Atur variable resistor sehingga didapatkan arus dioda dan catat tegangan anoda
katoda seperti pada tugas 1. Isi tugas 1, 2, 3, 4, 5, 6.

2. Percobaan bias mundur


 Rangkailah seperti gambar kerja 2.
 Atur variable resistor sehingga didapatkan arus dioda dan catat tegangan anoda
katoda seperti pada tugas 6. Isi tugas 6, 7, 8, 9.
Cara Kerja / Petunjuk
Hal yang perlu diperhatikan pada pengukuran

 Gunakan digital voltmeter untuk mengukur tegangan anoda, katoda atau voltmeter
dengan resistansi input besar.

Halaman:

1-3
 Gunakan ampermeter dengan resistansi kecil untuk pengukuran arus dioda.
 Untuk pengukuran arus mundur perbesar batas ukur voltmeter dan perkecil batas ukur
ampermeter.
 Tentukan elektroda dari dioda.

Gambar kerja

kasar
halus
VR50K 
1N4002
+ A
15V
-
VR50K 
V 330

Gambar 6
Pengukuran arus dan tegangan pada bias maju

kasar
halus
VR50K 
1N4002
+ A
15V
-
VR50K 
V 330

Gambar 7
Pengukuran arus dan tegangan pada bias mundur

Halaman:

1-4
Tugas
1. Catat tegangan anoda-katoda pada tabel 1
Tabel 1. Tabel pengukuran arus dan tegangan dioda pada bias arah maju
Arus Anoda-Katoda Tegangan Anoda-Katoda
15 A V
30 A V
50 A V
100 A V
200 A V
400 A V
800 A V
1400 A V
2 mA V
4 mA V
8 mA V
14 mA V
20 mA V
30 mA V

2. Gambarkan kurva arus-tegangan dari hasil pengukuran sesuai tabel 1, pada sumbu arus dan
tegangan dibawah.

I A-K ( mA )

30

20

10

U A-K ( V )
1 2 3
Gambar 8 Kurva arus-tegangan pada arah maju

Halaman:

1-5
3. Perhatikan gambar kurva arus-tegangan dioda dari tugas no 2. Pada tegangan anoda-katoda,
berapakah arus dioda naik linear ? Pada..................................V.
4. Perhatikan gambar kurva arus-tegangan dioda dari tugas no 2. Titik dimana kenaikan arus
mulai linear dan besar dengan pertambahan tegangan A-K yang kecil,disebut titik
..............................................
5. Perhatikan gambar kurva arus-tegangan dioda dari tugas no 2. Pada tegangan bias arah maju,
dioda dapat dianalogikan sebagai sakelar dengan kondisi .................................................
6. Catat tegangan anoda-katoda pada tabel 2
Tabel 2 Tabel pengukuran arus dan tegangan dioda pada bias arah mundur
Arus Anoda-Katoda Tegangan Anoda-Katoda
0,5 A V
1 A V
1,5 A V
2 A V
3 A V
5 A V
7 A V

7. Gambar kan kurva arus-tegangan dari hasil pengukuran sesuai tabel 2, pada sumbu arus dan
tegangan dibawah.
7 6 5 4 3 2 1
U A-K
(V)
5

10

15

20

25

30

I A-K ( mA )
Gambar 9 Kurva arus-tegangan pada arah mundur
8. Bandingkan besar arus pada arah maju dan mundur pada tegangan yang sama. Pada arah
mundur dioda dapat dianalogikan sebagai sakelar dengan kondisi
....................................................................
9. Dari gambar kurva arus-tegangan seperti gambar 3 dan gambar 4, dioda dapat digunakan
sebagai........................................................................................................................................
.....

Halaman:

1-6

Anda mungkin juga menyukai