Matriks 11
Matriks 11
Matriks 11
A. Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang
yang terdiri atas baris-baris atau kolom-kolom.
B. Baris sebuah matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks.
C. Kolom sebuah matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak dalam matriks.
Secara umum, matriks berordo m x n dengan bilangan asli dapat ditulis sebagai berikut :
Contoh : a21 adalah elemen matriks A yang terletak pada baris ke-2 kolom ke-1
D. Ordo suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan banyaknya kolom matriks tersebut. Jika suatu
matriks mempunyai m baris dan n kolom maka ordo matriks ditulis
A mxn
Contoh :
E. Jenis-jenis matriks
1. Matriks baris adalah matriks yang hanya mempunyai satu baris saja.
Misalnya :
P=[3 2 1]
Q = [ 10 9 8 ]
2. Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom saja.
Misalnya :
−1
2
R = [ ] S = [ 4]
3
−3
3. Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai banyak baris dan banyak kolom yang sama.
Misalnya :
5. Matriks identitas adalah matriks yang elemen-elemen diagonal utamanya sama dengan 1, sedangan
elemen-elemen lainnya sama dengan 0.
Misalnya :
1 0 0 0
1 0 0
1 0 0 1 0 0
I2 = [ ] I3 = [0 1 0 ] I4 = [ ]
0 1 0 0 1 0
0 0 1
0 0 0 1
6. Matriks diagonal adalah matriks persegi dengan setiap elemen yang bukan elemen-elemen diagonal
utamanya bernilai 0 (nol)
Misalnya :
3 0 0
2 0
C=[ ] D = [0 4 0]
0 1
0 0 2
F. Transpose matriks adalah matriks yang mengalami pertukaran elemen dari kolom menjadi baris atau
sebaliknya. Notasi transpose matriks A adalah AT
Contoh :
3 2
3 1 0
A = [1 4] menjadi, AT = [ ]
2 4 6
0 6
Misalnya :
Jawab :
2a − 1 = 3, maka a = 2
2 − 3b = −7, maka b = 3
Jadi, nilai a dan b berturut-turut adalah 2 dan 3
H. Operasi matriks
1. Penjumlahan matriks
Jumlah matriks A dan B, ditulis matriks A + B, didefiniskan sebagai matriks C = [Cmn] yang diperoleh
dengan menjumlahkan elemen-elemen yang seletak dari matriks A dan B. Dengan melihat definisi di
atas maka syarat agar dua matriks atau lebih dapat dijumlahkan adalah matriks-matriks tersebut
mempunyai ordo yang sama.
Misalnya :
2 4 −3 3 4 3
A=[ 5 −8 4 ] dan matriks B = [ 4 − 3 2 ]
3 0 1 6 3 −1
Jawab :
2 4 −3 3 4 3
A + B = [ 5 − 8 4 ] + [4 − 3 2]
3 0 1 6 3 −1
2+3 4+4 −3+3
=[ 5+4 − 8 + (−3) 4 + 2 ]
3+6 0+3 1 + (−1)
5 8 0
= [ 9 11 6 ]
9 3 0
2 4 −3 −2 − 4 3
Jika A = [ 5 − 8 4 ] maka invers aditif dari A adalah –A = [−5 8 − 4]
3 0 1 −3 0 − 1
2. Pengurangan matriks
Pengurangan matriks A dengan B, ditulis A – B, didefinisikan sebagai sebuah matriks C = [Cmn] yang
diperoleh dengan mengurangkan setiap elemen matriks A dengan elemen matriks B yang seletak.
Karena pengurangan pada dasarnya sama dengan penjumlahan terhadap lawan bilangan penambah
maka pengurangan matriks B terhadap matriks A dapat diartikan sebagai penjumlahan matriks A
dengan lawan matriks B, atau dapat ditulis :
A – B = A + (-B)
Dengan –B adalah lawan matriks B. Syarat agar dua matriks atau lebih dapat dikurangkan adalah
matriks-matriks mempunyai ordo yang sama.
Misalnya :
5 3 2 −1
Diketahui A = [ ] dan B = [ ]. Tentukan A – B
2 6 0 −3
Jawab :
Cara 1:
5 3 −2 1 5 + (−2) 3 + 1 3 4
A – B = A + (-B) = [ ]+[ ]. = [ ].= [ ].
2 6 0 3 2+0 6+3 2 9
Cara 2 :
5 3 −2 1 5 − 2 3 − (−1) 3 4
A–B=[ ]-[ ].= [ ].= [ ].
2 6 0 3 2 − 0 6 − (−3) 2 9
I. Perkalian Bilangan Real (Skalar) dengan Matriks
1. Pengertian Perkalian Bilangan Real (Skalar) dengan Matriks
Jika B sebuah matriks dan k adalah bilangan real maka perkalian skalar matriks (Kb) adalah matriks
baru yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen matriks B dengan bilangan real k.
Misalnya :
2 4 −3
Jika : B [5 −8 4 ] Dan k = 3
3 0 1
2 4 −3 3𝑥2 3𝑥4 3𝑥(−3) 6 12 −9
Maka Kb = 3[5 −8 4 ] = [3𝑥5 3𝑥(−8) 3𝑥4 ] = [15 −24 12 ]
3 0 1 3𝑥3 3𝑥0 3𝑥1 9 0 3
2. Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Real (Skalar) dengan Matriks
a. k1(A+B) = k1A + k1B
b. (k1+k2)A = k1A+k2A
c. k1(k2A) = (k1k2)A
J. Perkalian Matriks
Ilustrasi :
Contoh :
3 4
Jika A = [ ] maka det A = 3.7 – 4.5 = 21 – 20 = 1
5 7
1 7 −4 7 −4
Sehingga A-1 = [ ]=[ ]
1 −5 3 −5 3
2) Invers ordo 3 x 3
o Dengan cara Adjoin
Misalkan diberikan matriks A ordo 3 x 3 sebagai berikut
𝑎11 𝑎12 𝑎13
A = [𝑎21 𝑎22 𝑎23]
𝑎31 𝑎32 𝑎33
Kita tentukan matriks kofaktor A, ditulis kof(A)
𝑀11 −𝑀12 𝑀13
Kof(A) = [−𝑀21 𝑀22 −𝑀23]
𝑀31 −𝑀32 𝑀33
Adjoin A didefinisikan sebagai transpose dari matriks kofaktor,atau adj(A) = (kof(A)) T
sehingga diperoleh
𝑀11 −𝑀21 𝑀31
Ad(A) = [−𝑀12 𝑀22 −𝑀32]
𝑀13 −𝑀23 𝑀33
Invers matriks persegi berordo 3 x 3 dirumuskan sebagai berikut :
1
A-1 = det 𝐴 adj(A)
1 2 1
Misalnya : diketahui matriks A = [2 3 4] tentukan invers matriks A
1 2 3
Jawab :
|𝐴 | = 1 [3 4] – 2 [2 4] + 1 [2 3]
2 3 1 3 1 2
= 1 (9-8) – 2 (6-4) + 1 (4-3)
= 1 – 4 + 1 = -2
3 4 2 4 2 3
Kof(A) = [ ] -[ ] [ ]
2 3 1 3 1 2
2 1 1 1 1 2
-[ ] [ ] -[ ]
2 3 1 3 1 2
2 1 1 1 1 2
[ ] -[ ] [ ]
3 4 2 4 2 3
1 −2 1
= [−4 1 0]
5 −2 −1
1 −4 5
Adj(A) = (kof(A))T = [−2 1 −2]
1 0 −1
1
1 −4 5
= [−2 1 −2]
−2
1 0 −1
1 5
−2 2 −2
=[ 1 −1 −2 ]
1 1
−2 0 2
8 3
Jawab : karena det A = [ ] = 16 – 15 = 1 maka matriks A mempunyai invers
5 2
2 −3
Inversnya adalah A-1 = [ ]
−5 8
a. AX = B ↔ X = A-1B
2 −3 2 −1 4 −5
=[ ][ ]=[ ]
−5 8 0 1 −10 −13
b. XA = B ↔ X = BA-1
2 −1 2 −3 9 −14
=[ ][ ]=[ ]
0 1 −5 8 −5 8
2 1 𝑥 4
[ ] [𝑦] = [ ]
1 3 7
𝑥 1 3 −1 4
[𝑦] = (2 𝑥 3) − (1 𝑥 1) [ ][ ]
−1 2 7
1 5
= [ ]
5 10
1
=[ ]
2
Jadi, penyelesaian sistem persamaan linear yang dimaksud adalah x = 1 dan y = 2
Diketahui bahwa P = Q
Jika A = B, maka a + b + c =
Soal :
a. Tentukan jumlah A + B
b. Tentukan jumlah A + P
1 2 3 1 2 3
A = [3 2 1] dan P = [4 5 6]
1 3 3 1 1 1