Praktikum 7
Praktikum 7
Praktikum 7
Penyusun:
dr R.A.Tanzila, M.Kes
DEPARTEMEN FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2016
I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktikum biokustik dan elektromagnetik diharapkan mahasiswa mampu:
1. Mengetahui fenomena dan penerapan prinsip-prinsip biooptik dalam dunia kedokteran
2. Mengetahui fenomena dan penerapan prinsip-prinsip bioakustik dalam dunia kedokteran
3. Mengetahui fenomena dan penerapan prinsip-prinsip elektromagnetik dalam dunia
kedokteran
III.Alat:
a. Garputala dengan frekuensi 512 Hz
b. Stetoskop
c. Prisma
d. Buku Ischiara
e. Kacamata
BIOOPTIK
Bio (makhluk hidup) dan optic (cahaya atau berkas sinar). Focus utama biooptik adalah terkait
dengan indera penglihatan manusia yaitu mata.
Klasifikasi biooptik:
1. Optika Geometri
Mempelajari sifat-sifat perambatan cahaya seperti pemantulan, pembiasan, serta prinsip
jalannya sinar-sinar.
2. Optika Fisik
Menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya
Sistem optik mata serupa dengan kamera bahkan lebih mahal oleh karena :
• Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar
• Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi
• Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm
• Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 1
• Diafragma mata di atur secara otomatis oleh iris
• Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak.
Visus
• Nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil di mana sebuah benda masih dapat dilihat dan
dapat dibedakan.
• Visus memberi pengertian tentang optik, dan memberi keterangan mengenai baik buruknya
fungsi mata secara keseluruhan.
Medan Penglihatan
Untuk mengetahui besar kecilnya medan penglihatan seseorang dipergunakan alat Perimeter.
Dengan alat ini diperoleh medan penglihatan vertikal 130º, sedangkan medan penglihatan horizontal
155º.
Tanggap cahaya
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. Ada dua tipe fotoreseptor :
• Rod Cells : Jumlah sel terbanyak, berfungsi untuk penglihatan peripheral dan saat malam,
persepsi terhadap cahaya dan kegelapan, gerakan, tidak sensitif terhadap warna
• Cone Cells : Berfungsi untuk penglihatan “straight ahead”, persepsi warna dan ketajaman
atau detail.
Daya akomodasi
• Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting.
Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek disebut daya akomodasi
• Titik terdekat di mana lensa mata memfokuskan suatu bayangan pada retina disebut titik
dekat (punctum proksimum (+ 25 cm)
2. Myopia
3. Hipermetropia
4. Astigmatisme
BIOAKUSTIK
Secara garis besar, akustik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari bunyi infrasonik, sonik dan
ultrasonik. Namun dalam pembahasannya, daerah sonik atau daerah pendengaran menjadi pusat
perhatian kebanyakan para ahli dan mekanismenya dapat ditinjau dari berbagai sudut.
Dalam tinjauan fisika, pendengaran adalah tanggapan terhadap rangsangan vibrasi mekanik.
Agar dapat didengar, suatu bunyi harus berada dalam frekuensi yang dapat didengar. Pada frekuensi
yang terlalu rendah untuk didengar, getaran dapat dirasakan dengan alat peraba; sehingga diperlukan
ampliduto yang jauh lebih besar daripada yang diperlukan untuk pendengaran. Sedangkan getaran
dengan frekuensi yang lebih besar tidak dapat dirasakan karena energinya sedemikian besar sehingga
menyebabkan pemanasan lokal dan rasa sakit.
Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena perapatan dan
peregangan dalam medium gas, cair atau padat. Gelombang itu dihasilkan ketika sebuah benda,
seperti garpu tala atau senar biola digetarkan dan menyebabkan gangguan kerapatan medium.
Ketika digetarkan, getaran tersebut mengusik partikel-partikel udara di sekelilingnya.
Partikel udara yang termampatkan akan membentuk rapatan dan renggangan yang
Konduksi tulang adalah konduksi energi akustik oleh tulangtulang tengkorak ke dalam
telinga tengah, sehingga getaran yang terjadi di tulang tengkorak dapat dikenali oleh telinga manusia
tengkorak dapat menimbulkan konduksi tulang ini. Secara umum tekanan suara di udara harus
mencapai lebih dari 60 dB untuk menimbulkan efek konduksi tulang ini.
Sumber getar yang dapat menghasilkan bunyi berdasarkan frekuensinya dibedakan menjadi:
Ultrasonografi
Pada gelombang bunyi pun terjadi pemantulan. Jika Anda bicara atau berteriak atau
bicara di dalam ruangan besar, kosong dan tertutup, Anda dapat mendengar suara tersebut
akan dipantulkan dengan bunyi yang sama (echo) . Bunyi tersebut berasal dari pantulan
oleh dinding, langit-langit, dan alas ruangan tersebut . Prinsip pemantulan bunyi inilah
Prinsip-Prinsip Pembiasan Sinar pada Penghantaran Gelombang Cahaya pada Mata sehingga
Menimbulkan Persepsi Gambar:
a. Pemfokusan Cahaya pada Retina
Ketika cahaya pararlel menembus lensa cembung akan berkonvergensi membentuk satu titik
yang disebut titik fokus. Titik fokus ini harus jatuh tepat di retina maka objek tersebut akan terlihat
jelas. Jika objek berada pada jarak 20 kaki atau lebih maka sinar yang menembus lensa adalah
paralel. Namun jika objek berada pada jarak krang dari 20 kaki maka sinar yang menembus lensa
tidak paralel sehingga titik fokus berada di belakang retina. Untuk itu lensa akan berakomodasi
sehingga titik fokus jatuh tepat di retina. Supaya benda terlihat jelas, mata harus membiaskan sinar–
sinar yg datang dari benda agar membentuk bayangan tajam pada retina. Untuk mencapai retina,
sinar–sinar yg berasal dari benda harus melalui lima medium yg indeks biasnya (n) berbeda: udara
(n=1,00), kornea (n=1,38), humor aqueous (n=1,33), lensa (n=1,40 (rata-rata)) dan humor vitreous
(n=1,34). Setiap kali sinar lewat dr satu medium ke medium yg lain, sinar itu dibiaskan pd bidang
batas. Bagian terbesar dr daya bias mata bukan dihasilkan oleh lensa, akan tetapi terjadi pd bidang
batas antara permukaan anterior kornea dan udara
b. Fototranduksi
fototranduksi adalah proses pengubahan energi cahaya menjadi energi listrik. Fotoreseptor
adalah neurons yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Dua tipe fotoreseptor
adalah sel-sel konus dan basilus yang mempunyai susunan yang khas dan bekerja pada intensitas
cahaya yang berbeda.
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil membesar bila intensitas
cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada di tempat terang atau intensitas
cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur perubahan pupil tersebut adalah iris.
Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya sampai ke lensa. Fungsi lensa selain menghasilkan
kemampuan refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan
cahaya ke retina. Bila cahaya sampai ke retina, maka sel-sel batang (banyak terletak di perifer retina)
dan sel–sel kerucut (banyak di fovea sentralis) yg merupakan sel–sel yg sensitif terhadap cahaya
akan meneruskan sinyal–sinyal cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya
yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap
benda tetap tegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan
normal.
V. Langkah kerja
1. Garputala
a. Getarkan garputala dengan cara memukulkan salah satu ujungnya ke telapak tangan (jangan
sekali-kali memukulkannya kepada benda yang keras) atau dengan cara memegang tangkai
garpu tala lalu memetik secara lunak kedua kaki garpu tala dengan ujung jari atau kuku kita
b. Tekanlah gagang garpu tala pada pada os mastoid, glabela, verteks, gigi insicivus, dan dagu
tegak lurus pada garis median dengan kedua kakinya berada pada garis horizontal untuk
mengetahui hantaran getaran melalui tulang.
c. Garputala didekatkan ke telinga untuk mengetahui hantaran getaran melalui udara
d. Amati:
- Hantaran getaran melalui udara dengan melalui tulang
- Hantaran getaran pada setiap tempat tulang yang berbeda
2. Stetoskop
a. Mahasiswa mendengarkan suara nafas di trakea melalui bagian membran stetoskop
b. Mahasiswa mendengarkan suara nafas di trakea melalui bagian bell stetoskop
c. Bandingkan suara nafas yang didengar melalui bagian membran dan bell stetoskop
3. Prisma
a. Arahkan cahaya dari penlight ke prisma
b. Amati penguraian warna yang melewati prisma
4. Kacamata
a. Amati perbedaan kacamata pada miopiadan hipermetropia
b. Jelaskan perbedaan kacamata miopia dan hipermetropia
5. Buku Ischiara
a. Lakukan pemeriksaan ischiara pada ruangan terang
b. Lakukan pemeriksaan ischiara pada ruangan gelap
c. Bandingkan hasil pemeriksaan pada dua ruangan tersebut
d. Deskripsikan warna-warna yang tertera pada buku ischiara
e. Deskripsikan hasil pemeriksaan ischiara pada orang yang mengidap buta warna