Pemeliharaan Sistem Hidrolik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 65

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR JASA KONSTRUKSI


BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL
JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK


ALAT BERAT
KODE UNIT KOMPETENSI:
F45.500.2.2.30.II.02.002.01

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................................... 1

BAB I PENGANTAR ............................................................................................................ 2


1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)..................................... 2
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan ............................................................................ 2
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ...................................................................... 3
1.4 Pengertian-pengertian/Istilah ........................................................................... 3

BAB II STANDAR KOMPETENSI ......................................................................................... 6


2.1 Peta Paket Pelatihan ...................................................................................... 6
2.2 Pengertian Unit Standar ................................................................................. 6
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ..................................................................... 6

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ................................................................. 11


3.1 Strategi Pelatihan .......................................................................................... 11
3.2 Metode Pelatihan ............................................................................................ 11

BAB IV PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK ALAT BERAT ............................................ 13


4.1 Umum ............................................................................................................ 13
4.2 Persiapan Pemeliharaan ................................................................................ 14
4.3 Penyiapan perkakas (Tools), Suku Cadang dan Bahan ................................. 17
4.4 Pemeriksaan, pengetesan dan penegukuran ................................................. 21
4.5 Penggantian Suku Cadang dan Bahan .......................................................... 47

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI ........................................................................................................... 59
5.1 Sumber Daya Manusia ................................................................................... 59
5.2 Sumber-sumber Kepustakaan ........................................................................ 59
5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ................................................................. 60

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 1 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

BAB I

PENGANTAR

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)


1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh
Kriteria Unjuk Kerja.
1.1.2 Pengertian kompetensi di tempat kerja
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan
memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk
ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan


1.2.1 Desain
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan
Pelatihan Individual / mandiri :
1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
instruktur.
2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh
peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang
diperlukan dengan bantuan dari instruktur.

1.2.2 Isi Materi Pelatihan


1) Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.
2) Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun
Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
3) Buku Penilaian

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 2 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan
tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Penerapan Materi Pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penye-
lenggaraan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan
dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:


a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini


1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan
dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2 Persayaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui :
1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama
atau
3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengjarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian-Pengertian / Istilah

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 3 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/ jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan
dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 4 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi


Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis
dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi
nasional dan/ atau internasional.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 5 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan


Materi pelatihan ini merupakan bagian dari paket pelatihan jabatan kerja Mekanik
Hidrolik Alat berat (jenjang jabatan KKNI level II dan III) yaitu sebagai representasi dari
unit kompetensi : Melakukan Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat (F
45.500.2.2.30.II.02.002.01) sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan
pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan materi pelatihan lainnya yaitu :
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup di Tempat Kerja
 Komunikasi dan Kerja Sama di Tempat Kerja
 Identifikasi Komponen pada Sistem Hidrolik Alat Berat
 Perbaikan Komponen pada Sistem Hidrolik Alat Berat
 Gangguan (Toubleshooting) pada Sistem Hidrolik Alat Berat
 Laporan Pekerjaan

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi


2.2.1 Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan
dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat
pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.
2.2.2 Unit Kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah
“Melakukan pemeliharaan sistem hidrolik alat berat”.
2.2.3 Durasi / Waktu pelatihan
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu pelatihan. Peserta yang berbeda
mungkin membutuhkan waktu pelatihan yang berbeda pula untuk menjadi
kompeten dalam melakukan tugas tertentu.
2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,
Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang
bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada
peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang
diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang Dipelajari


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 6 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.


 Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit
Melakukan Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat
2.3.2 Kode Unit
F45.500.2.2.30.II.02.002.01
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan berkala sistem hidrolik alat berat.
2.3.4 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal yaitu Pengetahuan
Peraturan perundang-undang keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan
hidup, jenis dan fungsi APD dan APK, pengendalian bahaya dan resiko
kecelakaan kerja, pengendalian pencemaran lingkungan hidup dan
pengorganisasian K3 di tempat kerja, Komunikasi dan Kerjasama di Tempat
Kerja, Identifikasi Komponen Sistem Hidrolik alat Berat, serta Dasar-dasar
Hidrolik
2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

ELEMEN KOMPETENSI Kriteria Unjuk Kerja (Performance Criteria)

1. Melakukan persiapan 1.1 Surat perintah kerja dibandingkan dengan buku


pemeliharaan riwayat alat dan kemudian dianalisis
1.2 Buku petunjuk pemeliharaan sistem hidrolik dan
literatur lain yang terkait disiapkan sesuai dengan
prosedur
1.3 APD, APK dan perlengkapan K3-LH disiapkan dan
digunakan sesuai dengan ketentuan

2. Menyiapkan perkakas 2.1 Perkakas standar (Common tools) yang diperlukan


(tools), suku cadang untuk pemeliharaan dipersiapkan dengan lengkap
dan bahan sesuai prosedur
2.2 Perkakas khusus (Special tools) yang diperlukan
untuk pemeliharaan dipersiapkan dengan lengkap
sesuai prosedur
2.3 Alat diagnosa (Diagnostic tools) yang diperlukan
untuk pemeliharaan dipersiapkan dengan lengkap
sesuai prosedur
2.4 Suku cadang dan bahan yang diperlukan untuk
pemeliharaan dipersiapkan dengan lengkap sesuai
prosedur

3. Melakukan 3.1 Komponen hidrolik dibersihkan untuk memudahkan


pengukuran, pemeriksaan kebocoran minyak hidrolik
pemeriksaan dan 3.2 Waktu siklus (cycle time) perlengkapan (attachment)
pengetesan sistem

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 7 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

unit ditest untuk mengetahui unjuk kerja sistem


hidrolik
3.3 Pengukuran tekanan dan temperatur minyak hidrolik
dilakukan dengan teliti
3.4 Pemeriksaan kebocoran, level minyak hirolik, ikatan
baut-baut dan pembersihan sistem hidrolik dilakukan
dengan benar
3.5 Pemeriksaan sistem kelistrikan dilakukan sesuai
dengan prosedur

4. Melaksanakan 4.1 Kelayakan suku cadang dan bahan yang akan


penggantian suku digunakan diperiksa dengan teliti untuk memastikan
cadang dan bahan semua dapat dipergunakan dengan aman
4.2 Suku cadang atau bahan yang rusak atau habis
masa pakainya diganti dengan suku cadang atau
bahan baru sesuai dengan prosedur
4.3 Hasil penggantian suku cadang atau bahan diperiksa
untuk kemudian dilakukan pengujian dengan teliti
4.4 Pemakaian semua suku cadang dan bahan dicatat
dengan benar untuk kemudian dipergunakan dalam
pembuatan laporan pekerjaan.

2.3.6 Batasan Variabel


1) Kontek variabel :
a. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada mekanik hidrolik alat
berat Yunior dan Senior dalam suatu kelompok kerja.
b. Unit ini mencakup kegiatan interpretasi surat perintah kerja, penyiapan
tools, suku cadang dan bahan, pemeriksaan dan pengetesan,
penggantian suku cadang yang diperlukan.
c. Unit ini diterapkan harus dengan dukungan tools & special tools yang
sesuai, serta dalam lingkungan kerja yang kondusif.
d. Shop manual tersedia
2) Perlengkapan dan peralatan yang diperlukan :
Tools (common, special tools dan diagnostic tools) sesuai dengan buku
manual (Shop Manual)
3) Bahan dan suku cadang yang diperlukan
Buku panduan dan/atau manual pemeliharaan
4) Tugas yang harus dilakukan :
a. Menginterpretasi-kan surat perintah kerja, menyiapkan buku panduan dan
perlengkapan K3-LH.
b. Menyiapkan perkakas (tools), suku cadang dan bahan
c. Melakukan pengukuran, pemeriksaan dan pengetesan sistem
d. Melaksanakan penggantian suku cadang dan bahan
5) Peraturan yang diperlukan :

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 8 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

a. Undang-undang No.1 / 70 tentang keselamatan kerja


b. Undang-undang N0. 4 / 82 tentang lingkungan hidup
c. Prosedur standar perusahaan
d. Prosedur kelompok
e. Struktur organisasi perusahaan / proyek
f. Shop Manual pemeliharaan

2.3.7 Panduan Penilaian


1) Kondisi pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara
konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan
yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi
seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji
untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai
dengan tuntutan standar.
Pilihan metode pengujian antara lain:
a. Wawancara/uji lisan
b. Uji tertulis
c. Pengamatan langsung di tempat kerja
d. Uji praktek di tempat kerja
2) Penjelasan hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain : prosedur,
alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaan unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya dan keterkaitannya dengan unit kompetensi
lainnya :
a. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya :
(1) F45.500.2.2.30.II.01.001.01 : Menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Hidup ditempat kerja
(2) F45.500.2.2.30.II.01.002.01 : Melakukan Komunikasi dan
Kerjasama di Tempat Kerja
(3) F45.500.2.2.30.II.02.001.01 : Mengidentifikasi Komponen pada
Sistem Hidrolik Alat Berat
b. Kaitan dengan Unit Kompetensi lain :
(1) F45.500.2.2.30.II.02.002.01 : Mengidentifikasi Komponen pada
Sistem Hidrolik Alat berat
(2) F45.500.2.2.30.III.02.003.01 : Melakukan Perbaikan Komponen
pada Sistem Hidrolik alat berat
(3) F45.500.2.2.30.III.02.004.01 : Mengatasi Ganggua(trouble-
shooting) pada Sistem Hidrolik Alat
Berat
3) Pengetahuan yang dibutuhkan tentang:
a. K3-LH
b. Komponen utama Sistem Hidrolik
c. Struktur dan fungsi komponen utama

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 9 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

d. Tools dan suku cadang


e. Minyak pelumas
f. Pengetahuan suku cadang (Part catalogue)
g. Teknik dasar pengoperasian alat berat
4) Keterampilan yang dibutuhkan
a. Penerapan K3-LH
b. Menyiapkan dan menggunakan tools (common, special dan diagnostic
tools), yang diperlukan
c. Menyiapkan suku cadang ataupun bahan yang akan dipergunakan
d. Malakukan pemeriksaan dan pengukuran
e. Melakukan penggantian suku cadang dan minyak hidrolik
f. Melakukan pengujian hasil pekerjaan / perbaikan
g. Melakukan teknik dasar pengoperasian alat berat
5) Aspek kritis
Aspek kritis yang harus diperhatikan :
a. Kemampuan dalam penyiapan tools dan cuku cadang sesuai dengan
SOP
b. Kemampuan dalam melakukan pemeriksaan, pengukuran dan penyetelan
c. Kemampuan dalam penggantian suku cadang
d. Kemampuan dalam menguji hasil pemeliharaan

2.3.8 Komptensi Kunci

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi 2


2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 10 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan


Belajar dalam suatu sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi berbeda dengan yang sering
“diajarkan” di kelas oleh Instruktur. Pada sistem ini Peserta latih akan bertanggung
jawab terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa Peserta latih perlu merencanakan
proses pembelajarannya dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan
tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.
2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
4) Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
Peserta latih sendiri.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
1) Peserta mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang
terdapat pada tahap belajar.
2) Instruktur dapat meninjau dan merevisi materi belajar agar dapat
menggabungkan pengetahuan Peserta latih secara mandiri.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik
1) Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Instruktur atau
orang yang telah berpengalaman lainnya.
2) Mengajukan pertanyaan kepada Instruktur tentang konsep sulit yang peserta
latih temukan.
3.1.4 Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah peserta latih peroleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta latih.

3.2 Metode Pelatihan


Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta latih untuk belajar secara
individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun
proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta latih disarankan untuk

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 11 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

menemui Instruktur setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan


mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2 Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara
teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses
belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi
kelompok memberikan interaksi antar peserta, Instruktur dan pakar/ahli dari
tempat kerja.
3.2.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh Instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topik tertentu.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 12 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

BAB IV

PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK ALAT BERAT

4.1 Umum
Alat Berat, karena pemakaiannya, selalu akan mengalami penurunan kondisi atau unjuk
kerjanya, karena terjadinya penurunan kondisi komponen-komponen baik komponen
utama maupun komponen pendukung. Itu berarti terjadi penurunan kondisi sistem-sistem
dari alat yang bersangkutan, seperti misalnya sistem engine, sistem undercarriage,
sistem listrik dan sebagainya termasuk diantaranya sistem hidrolik alat yang
berasangkutan.
Untuk menghindari, atau setidaknya memperkecil penurunan kondisi tersebut, maka
suatu langkah usaha perlu dan harus dilakukan, apabila tidak ingin kerugian yang besar
dalam pengelolaan alat berat
Langkah termaksud adalah suatu pemeliharaan tehadap alat berat secara keseluruhan,
dimulai dari pemeliharaan komponen-komponen, selanjutnya pemeliharaan sistem-
sistem. Kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan ini secara umum serupa dengan
pemeliharaan peralatan produksi, yaitu mencakup pemeriksaan, pengecekan,
pengukuran, pengetesan, penggantian serta pengujian ataupun pengetesan serta
perbagian-perbaikan yang perlu dilakukan, termasuk kegiatan pendukung lainya.
Pemeliharaan sistem hidrolik alat berat, bersama-sama dengan sistem yang lain pada
alat berat yang bersangkutan, adalah salah satu dari langkah usaha termaksud diatas,
yang dengan demikian diharapkan bahwa kondisi kinerja alat berat dapat tetap
dipertahankan dalam katagori baik. Bilamana langkah usaha di bidang hidrolik dapat
berhasil dengan baik, itu berarti suatu andil penting dalam rangka mempertahankan nilai
kesiapan teknik (technical availability) alat tetap tinggi.
Pemeliharaan sistem hidrolik alat berat yang masuk dalam bahasan nantinya, pada
dasarnya adalah merupakan pemeliharaan berkala, yang jenis kegiatan maupun waktu-
waktu pelaksanaannya sudah jelas karena telah ditentukan oleh pihak paberik pembuat
alat berat, seperti dimuat dalam Operation & Maintenance Manual dari alat berat
bersangkutan. Namun demikian dalam rangka tertib adminisrasi, semua kegiatan yang
dilakukan perlu disertai dengan Surat Perintah Kerja dari atasan atau pihak berwenang
yang ditentukan lainnya.
Berbagai kegiatan yang dilakukan adalah seperti telah disebutkan diatas, yang secara
rinci dan juga sistematikanya adalah sebagaimana bahasan yang diberikan selanjutnya.
Perlu dikemukanan bahwa penulisan materi serta sistematika bahasan mengacu kepada
SKKNI dari jabatan kerja terkait serta mengikuti ketentuan dari peraturan yang berlaku
(Permen PU No.14/PRT/M/2009).
Pembahasan tentang pelaksanaan pemeliharaan dimulai dari kegiatan persiapan
pemeliharaan yang mencakup pembahasan tentang surat perintah kerja, buku petunjuk
pemeliharan dan penyiapan APD, APK dan perlengkapan K3-LH lainnya. Selanjutnya
pembahasan tentang penyiapan perkakas, kemudian pengukuran, pemeriksaan dan
pengetesan, terakhir adalah mengenai pelaksanaan penggantian suku cadang.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 13 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

4.2 Persiapan Pemeliharaan


4.2.1 Surat Perintah Kerja
Surat perintah kerja berisi suatu informasi suatu kelainan dalam sistem hidrolik
yang harus ditangani oleh mekanik hidrolik yang diberi tugas, dengan mengikuti
ketentuan atau SOP yang berlaku. Informasi dapat berupa hanya suatu gejala
kerusakan saja atau mungkin telah diarahkan berupa suatu perkiraan adanya
kerusakan dibagian atau komponen tertentu.
Surat perintah kerja ini dibuat dan ditandatangi oleh atasan yang berwenang atau
pihak lain yang diberi wewenang untuk itu. Mekanik yang diberi tugas harus dapat
memastikan bahwa surat perintah termaksud adalah resmi dari pihak yang
berwenang untuk itu. Untuk membantu memastikan hal tersebut mekanik dapat
melihat dalam sruktur organisasi perusahaan atau proyek (hal ini semesinya telah
dipelajari sejak mekanik terlibat dalam organisasi)
Hal lain yang perlu mendapat perhatian mekanik yang bersangkutan adalah
Riwayat Alat. Riwayat alat adalah berupa catatan, suatu buku atau catatan
tentang apapun yang pernah terjadi berkaitan dengan kelainan atau kerusakan
sistem hidrolik. Informasi dari catatan buku riwayat alat termaksud cukup jelas
walaupun tidak terlalu rinci, memuat jenis kerusakan, perbaikan yang dilakukan,
waktu perbaikan, serta penggunaan suku cadang ataupun bahan.
Langkah yang harus dilakukan oleh mekanik segera setelah menerima perintah
kerja adalah melakukan analisis dan kemudian menentukan status pemeliharaan,
yaitu mempelajari surat perintah kerja dan mempelajari riwayat alat yang
bersangkutan, kemudian membandingkan keduanya. Tujannya adalah untuk
melihat apakan kelainan atau gejala kerusakan yang diinformasikan dalam surat
perintah kerja juga tercatat dalam buku riwayat alat. Bila dalam buku riwayat alat
tidak ada catatan bahwa pernah terjadi kelainan atau kerusakan yang sama
dengan yang termuat dalam surat perintah kerja, maka pekerjaan pemeliharan
dapat terus dilaksanakan. Kondisi demikian itulah yang dimaksudkan dengan
kondisi pemeliharaan yang normal, tidak ada masalah.
Akan tetapi bila ternyata apa yang diinformasikan memang benar-benar pernah
terjadi seperti yang ada di buku riwayat alat, maka hal ini perlu dilakukan
penelitian lebih jauh untuk dapat menemukan penyebanya, sehingga dapat
dilakukan antisipasi agar hal serupa tidak terjadi lagi. (tidak terjadi kerusakan
yang berulang) Kondisi yang seperti itulah yang dimaksudkan dengan kondisi
pemeliharaan tidak normal
4.2.2 Buku petunjuk pemeliharaan sistem hidrolik
Setiap produk alat berat, selalu dilengkapi dengan buku-buku panduan, baik
menyangkut pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan ataupun troubleshooting.
Dengan buku-buku panduan inilah mereka yang bersangkutan, yaitu operator,
mekanik pemeliharaan, mekanik perbaikan, harus merujuknya dalam melakukan
tugas masing-masing. Setiap panduan termaksud, walaupun mungkin disusun
dalam satu buku panduan, tetapi selalu dikelompokkan sesuai dengan sistem
masing-masing, seperti sistem engne, sistem hidrolik dan sebagainya

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 14 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Tugas mekanik hidrolik, dalam hal tersebut, adalah memilih, menyediakan,


menggunakan dan mengembalikan buku-buku pandauan.
1) Memilih buku-buku panduan (manual)
Dalam memilih buku-buku panduan, mengikuti ketentuan sebagai berikut :
 Seuai dengan kebutuhan, yaitu untuk keperluan pemeliharaan sistem
hidrolik dan juga untuk keperluan perbaikan komponen sistem hidrolik
(dalam pelaksanaan pemeliharaan bisa terjadi harus melakukan
perbaikan)
 Semua buku harus sesuai dengan alat berat yang ditangani, terkait
dengan :
o Jenis
o Tipe/model
o Nomor seri / tahun pembuat
2) Menyediakan buku panduan
Menyediakan, pada dasarnya adalah melakukan peminjaman dan kemudian
menyimpannya di tempat pekerjaan untuk sewaktu-waktu dipergunakan
Dalam melakukan peminjaman buku-buku panduan, harus mengikuti
ketentuan atau prosedur yang berlaku. Tiap institusi (perusahaan, proyek)
mungkin saja memiliki atau menggunakan ketentuan atau prosedur yang
tidak sepenuhnya sama, akan tetapi secara umum dapat dilakukan sebagai
berikut :
 Membuat daftar buku yang akan dipinjam dengan menggunakan formulir
yang disediakan
 Mengajukan formulir peminjaman kepada pihak yang diberi tugas
tanggung jawab tetang buku-buk panduan (bisa Perpustakaan Instansi
atau Pihak Gudang penympan barang/suku cadang/unit alat berat)
 Menerima dan meneliti buku-buku untuk kemungkinan terjadi keslahan
atau kerusakan
3) Menggunakan buku-buku panduan
Menggunakan adalah dalam arti menggunakan buku-buku dengan benar
sebagai panduan dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan ataupun
perbaikan sistem hidrolik.
4) Mengembalikan buku-buku petunjuk :
 Setelah pekerjaan pemeliharaan dan/atau perbaikan selesai dikerjakan,
maka semua buku panduan (manuals) yang dipinjam harrus segera
dikembalikan kepada pihak yang telah meminjamkannya
 Semua buku panduan harus dalam keadaan lengkap, bersih dan tidak
rusak
 Tanda pengembalian buku panduan harus diminta dan disimpan sebagai
arsip peminjaman.
4.2.3 Penyiapan APD, APK dan perlengkapan K3-LH
Dalam meaksanakan pekerjaan di tempat kerja (workshop, bengkel lapangan)
ketentuan K3-LH harus diikuti dengan baik. Oleh karena itu langkah awal

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 15 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

sebelum melakukan pekerjaan adalah melakukan penyiapan alat pelindung diri


(APD), alat pengaman kerja (APK) serta perlengkapan K3-LH lainnya.
1) Alat Pelindung Diri (APD)
Pilhan APD untuk pelaksanaan pekerjaan mekanik hidrolik adalah :
 Pakaian Kerja (safety cloth)
 Sepatu Pengaman (safety shoes)
 Topi Pengaman (safety hat)
 Kacamata Pengaman (safety glasses)
 Sarung tangan Pengaman (safety gloves)
2) Alat Pengaman Kerja (APK)
Pilihan APK untuk pelaksanaan pekerjaan mekanik hidrolik bervariasi,
tergantung tempat kerjanya
a. Workshop :
 Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
 Rambu-rambu Kerja (dalam hal ini adalah tanda-tanda larangan atau
peringatan, misalnya tanda larangan merokok, tanda peringatan daerah
licin/merminyak)
 Kotak P3K
b. Bengkel Lapangan
 Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
 Rambu-rambu Kerja (dalam hal ini adalah tanda-tanda larangan atau
peringatan, misalnya tanda larangan masuk daerah kerja, tanda
peringatan daerah licin/merminyak)
 Kotak P3K
c. Daerah Umum
Bisa terjadi bahwa alat berat yang sedang berada di atau melintas tempat
umum mengalami kerusakan berkaitan dengan sistem hidrolik dan harus
ditangani ditempat alat rusak .Dalam kondisi yang demikian maka alat
pengaman perlu di disediakan khusus :
 Pengaman daerah kerja berupa safety cone atau garis pengaman
(semacam garis polisi)
3) Perlengkapan K3-LH lainnya
Hal ini terutama adalah yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan,
diantaranya :
 Tempat penampungan minyak hidrolik
Ketika mekanik melakukan penggantian minyak hidrolik maka minyak bekas
harus ditampung disuatu tempat (wadah) yang cukup kuat, untuk menjaga
agar minyak hidrolik tidak ada yang tumpah ke tanah/lantai
 Tempat penampungan barang/bahan berbahaya
Ketika mekanik melakukan pemeriksaan tempat dan lingkungan kerja
sebelum mulai bekerja dan ditemukan barang/bahan berbahaya atau
potensi menimbulkan bahaya/kecelakaan kerja, maka barang/bahan
tersebut harus dibuang ke tempat khusus, tidak ketempat yang tidak
disediakan untuk itu.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 16 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Tempat ini bisa berupa drum bekas minyak atau tempat /wadah lain yang
terbuat dari bahan yang cukup kuat.

4.3 Penyiapan perkakas (tools), suku cadang dan bahan


Sebelum melakukan pekerjaan pemeliharaan sistem hidrolik, maka perkakas (tools),
suku cadang (spare parts) dan bahan yang sekiranya akan diperlukan harus disediakan
terlebih dulu dengan lengkap
4.3.1 Perkakas standar (common tools) untuk pemeliharaan
Pilihan perkakas standar (coomon tools) adalah sebagai berikut :

 Kunci pas (open-end wrenches)

 Perhatikan cara memasangnya pada


kepala baut/mur
 Pemasangan yang salah perlu dihindarkan
karena berbahaya

Gambar 4.01 – Kunci pas

 Kunci ring (box wrenches)

 Tiga model kunci ring, untuk pengggunaan


yang berbeda terkait dengan tempat/posisi
kepala baut/mur

Gambar 4.02 – Kunci ring

 Kunci ring/pas (kombinasi)


 Gambar sebelah kiri adalah kunci semi
khusus (ketching wrench), dengan 4
bidang singgung
Gambar 4.03 – Kuci ring/pas

 Kunci inggris (adjustable wrenches)


 Perhatikan cara penyetelan dan pema-
Benar Salah sangan pada kepala baut/mur
 Gambar sebelah kanan adalah penyetelan
lebar kunci yang salah (longgar). Jangan
lakukan hal ini
Gambar 4.04 – Kunci inggris

 Kunci sok (socket wrenches)


 Perhatikan cara memegang tangkai kunci
yang benar

Gambar 4.05 – Kunci sok

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 17 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Kunci tanam (Allen Wrench)


 Ujung bengkoknya dipasang ke dalam
lubang kepalka sekerup
 Kunci ini dapat diperoleh dalam berbagai
ukuran

Gambar 4.06 – Kunci tanam (Allen)

 Obeng (Screw drivers)


 Ada berbagai macam obeng, terkait
dengan bentuk ujungny

Gambar 4.07 - Obeng

 Tang (plier)
 Pada satu sisinya berfungsi juga sebagai
pemotong (side cutter plier)
 Ada beberapa macam tang, terkait dengan
kegunaannya
Gambar 4.08 - Tang

 Tang bentuk lain, untuk kegunaan yang


lain pula

Gambar 4.09 – Tang Ujung Jarum


(needle nose plier)

Bila telah ditentukan oleh pihak pabrik, maka toolset untuk penanganan suatu komponen,
harus disediakan, sesuai dengan yang ditentukan.
4.3.2 Perkakas khusus (special tools) untuk pemeliharaan
Perkakas khusus untuk pemeliharaan adalah perkakas (tools) yang dibuat dan
diperuntukkan secara khusus untuk menangani pekerjaan pemeliharaan. Hal ini
mengandung arti bahwa perkakas tersebut tidak dapat dipergunakan untuk
pekerjan lain, sebagai contoh misalnya :
 Pembuka filter (catridge)
 Kunci khusus pelepas baut penutup lubang penceratan (drain plug)
 Alat untuk melepas/mencabut bearing (bearing puller)
 Battery Terminal Puller

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 18 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Alat khusus untuk memasang kembali piston beserta ring set pada siinder liner
 Dan sebagainya.
Special tools untuk penanganan masalah hidrolik (komponen sistem hidrolik) tidak
banyak macamnya, tidak seperti misalnya untuk sistem engine.
4.3.3 Alat diagnose (diagnostic tools) untuk pemeliharaan
Termasuk dalam diagnostic tools, diantaranya adalah :
 Multi tachometer
Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan putaran, dengan satuan RPM,
misalnya untuk mengukur putaran engine, atau putaran komponen lainnya
 Pressure gauge
Digunakan untuk mengukur tekanan minyak (oil pressure), tekanan angin ban
(tire pressure), dapat juga untuk mengukur tekanan (pengabutan) bahan bakar
(fuel pressure)
 Thermometer
Digunakan untuk mengukur temperatur atau suhu, seperti suhu fluida
bertekanan, menguur temperatur pada permukaan, seperti misalnya
temperatur cakram rem ( wet-type track bushing.)
Salah satu komponen penting adalah sensor, yang mengambil sinyal panas
dari benda yang diukur, kemudian adaptor dan lain sebagainya.
Tipe sensor ada yang flexible sensor, bar sensor atapun surface tenperatur
sensor
 Hydrometer
Digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit aki (accu), dikenal setidaknya
2 tipe :
o Floating beam hydrometer
o Refractometer (hidrometer dengan sistem pembiasan cahaya)
 Computerized Diagnostic Tool
Alat diagnose atau diagnostic tools, yang bekerja dengan sistem komputer,
disediakan khusus untuk mendiagnosis suatu kelainan pada sistem alat berat,
terutama pada sistem engine
Dengan alat ini maka penentuan kesalahan pada suatu kelainan sistem dapat
dilakukan dengan tepat dan akurat. Alat ini tidak hanya untuk mendiagnose
kesalahan tetapi juga memberikan solusinya, misalnya berupa penggantian
suku cadang atau komponen uang harus dilakukan.
Pada sistem hidrolik diagnose suatu kelainan atau kesalahan dalam sistem
sejauh ini masih banyak dilakukan secara manual, dengan menggunakan
diadnostic tools standar, bukan diagnostic tool set (computerized)
4.3.4 Suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan
Pemeliharaan pada sistem hidrolik alat berat, seperti sudah disinggung di bagian
Umum, merupkan langkah usaha untuk mempertahankan kondisi kesiapan alat
berat, dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan pekerjaan termaksud.
Pada dasarnya pemeliharaan ini merupakan pemeliharaan berkala, seperti sudah
dijadwalkan pada manual pemeliharaan alat berat yang bersangkutan.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 19 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Oleh karena itu suku cadang dan bahan yang diperlukan sudah dapat ditentukan,
sehingga tinggal mengajukan permintaan sesuai dengan kebutuhan dan
waktunya kepada pihak terkait.
1) Suku Cadang
Suku cadang yang diperlukan untuk pemeliharaan tergantung dari jadwal
pemeliharaannya, seperti pemeliharan harian, pemeliharaan 250 jam kerja,
400 jam kerja 1000 jam kerja dan seterusnya.
Suku cadang untuk pemeliharaan adalah yang termasuk dalam kelompok
fast moving part, seperti diantaranya adalah :
 Filter element
 Pipa hidrolik (lines) baik pipa fleksibel (hose) ataupun pipa kaku
 Paking-paking atau perapat (seals)
 Dan sebagainya
2) Bahan
Seperti halnya suku cadang, bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan juga
tergantung dari waktu pelaksanaan pemeliharaannya. Diantaranya adalah :
 Minyak hidrolik, baik untuk penambahan ataupun untuk penggantian
 Kain lap / majun
 Dan lain sebagainya
4.3.5 Prosedur peminjaman perkakas (tools) dan pemesanan suku cadang dan bahan
Semua kebutuhan cuku cadang, bahan dan perkakas (tools), perlu disediakan
seuai dengan ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan. Setiap institusi
(perusahaan, proyek) umumnya mempunyai ketentuan atau prosedur kerja
standar (SOP) yang tidak sepenuhnya sama.
Namun secara umum prosedur permintaan suku cadang dan bahan maupun
peminjaman tools, dapat digambart sebagai berikut :
1) Peminjaman tools :
a. Dibuat daftar kebutuhan tools
b. Dibuatkan permohonan peminjaman tools, sesuai dengan daftar
kebutuhan, dengan menggunakan formulir peminjaman yang ditentukan
c. Setelah formulir diisi lengkap dan ditandatangani oleh peminjam
(mekanik yang ditugasi) dengan diketahui oleh atasan langsungnya,
kemudian diserahkan kepada unit kerja terkait (yang diberi tugas untuk
pelayanan peminjaman tools)
d. Melakukan penerimaan tools yang dipinjam, dan melakukan penelitian
untuk kemungkinan terjadi kesalahan atau kerusakan tools
e. Menyimpan tools di tempat kerja dengan baiak/aman, untuk sewaktu-
waktu dipergunakan
f. Kembalikan semua peminjaman tools kepada tempat semula, bila masa
penggunaannya tellah selesai, dalam keadaan baik, bersih dan lengkap
2) Permintahan suku cadang dan bahan :
a. Dibuatkan daftar kebutuhan suku cadang/bahan uyang diperlukan

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 20 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

b. Ajukan permohonan pembelian/pengadaan suku cadan/bahan sesuai


daftar kebutuhan yang telah dibuat, dengan menggunakan formulir
sesuai dengan ketentuan (Dalam melakukan memesanan ini harus
menggunakan parts catalogue yang benar)
c. Formulir yang telah diisi sesuai ketentuan dan telah ditandatangani,
diserahkan ke Unit Pengadaan
d. Lakukan pengambilan/penerimaan suku cadang/bahan dari pihak
pengadaan
e. Teliti kebenaran barang, seuai dengan permintaan
f. Administrasikan suku cadang/bahan yang diterima dan dalam keadaan
baik
g. Simpan suku cadang/bahan lain ditempat yang aman untuik sewaktu-
waktu dipergunakan.
h. Gunakan suku cadang/bahan sesuai dengan ketentuan

4.4 Pemeriksaan, pengetesan dan pengukuran


Pada pelaksanaan pemeliharaan sistem hidrolik alat berat kegiatan pengukuran,
pemeriksan dan pengetesan perlu dilakukan, masing-masing baik secara rutin atau
terjadwal maupun sesuai dengan kebutuhan.
Kegaiatan-kegiatan termaksud adalah sebagaimana bahasan berikut ini :
4.4.1 Pemeriksaan
Sasaran pemeriksaan pada pekerjaan pemeliharaan, terutama adalah pemerik-
saan kebocoran minyak hidrolik.
Kebocoran minyak hidrolik dapat disebabkan karena pemakaian/pengoperasian
ataupun karena sebab lain
Pemeriksaan kebocoran yang harus dilakukan secara rutin tiap hari dilakukan
oleh para operator alat berat yang bersangkutan, bila alat berat dalam status
beroperasi atau dioperasikan
Sedangkan tugas mekanik hidrolik adalah melakukan pemeriksaan kebocoran
secara terjadwal, sesuai dengan manual alat yang bersangkutan, serta
pemeriksaan khusus, misalnya setelah dilakukan penggantian komponen atau
bagian dari komponen hidrolik :
1) Pemeriksaan kebocoran rutin
Pengertian rutin adalah berkala sesuai dengan jadwal yang ditentukan dalam
manual pemeliharaan (ditentukan selang waktunya maupun tempat-tempat
yang harus diperiksa
a. Bersihkan tempat-tempat yang harus diperiksa sesuai dengan jadwalnya,
semua kotoran yang melekat untuk memudahkan pemeriksaan dan
ketepatan hasil penelitian
b. Periksa dengan teliti kebocoran yang mungkin terjadi pada tempat-tempat
termaksud
c. Bila terjadi kebocoran, lakukan perbaikan sesuai dengan tingkat
kebocorannya
d. Pelaksanaan perbaikan perlu dilakukan tanpa terlalu mengganggu
kegiatan operasi alat berat yang bersangkutan.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 21 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

2) Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan ini dilakukan bila ditemukan ada kebocoran di luar peeriksaan
rutin, atau ada laporan, diantaranya dari operator alat berat yang
bersangkutan :
a. Bersihkan tempat-tempat yang diduga terjadi kebocoran semua kotoran
yang melekat untuk memudahkan pemeriksaan
b. Periksa dengan teliti kebocoran yang terjadi pada tempat-tempat
termaksud dan tentukan tingkat kebocorannya
c. Lakukan perbaikan sesuai dengan tingkat kebocorannya
d. Pelaksanaan perbaikan perlu informaikan ataupun dikordinasikan dengan
pihak manager operasi, agar tidak terlalu mengganggu kegiatan operasi
alat berat yang bersangkutan.
Minyak hidrolik yang hilang akibat kebocoran maupun akibat dilakukannya
perbaikan, harus diganti sesuai dengan jumlah yang hilang.
4.4.2 Pengetesan
Pengetesan adalah merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan, pada
waktu-waktu tertentu, dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan alat berat,
khususnya terkait dengan sistem hidrolik alat berat yang bersangkutan.
Pengetesan yang dilakukan, pada hakekatnya, adalah dengan maksud dan tujuan
untuk melihat atau mengetahui kondisi performansi (performance) alat berat,
khususnya dalam hal sistem hidrolik alat berat yang bersangkutan
Sasaran pengetesan adalah waktu siklus (cycle time) operasi, khususnya
terhadap perlengkapan operasinya (attachment) yang terkait langsung dengan
pengoperasian alat berat yang bersangkutan
Secara garis besar, langkah pengetesan mencakup :
 Persiapan
 Pengetesan atau Pengkuran waktu siklus/bagian siklus
 Analisis hasil pengukuran
 Kesimpulan hasil pengetesan.
Pada dasarnya pengukuran waktu siklus, atau bagian dari siklus, dapat dilakukan
pada dua kondisi pengukuran, yaitu kondisi dengan beban (Kondisi I), dimana ini
biasanya ditangani oleh Bidang Pengoperasian, dan kondisi tanpa beban (Kondisi
II) yang ditangani dan menjadi tugas tanggung jawab Bidang Pemeliharaan.
Pada kondisi pengetesan dengan beban, yang dilakukan adalah pengetesan
gerakan operasi nyata dimana harus dilakukan gerakan mengambil atau menggali
tanah/meterial, mengisi bucket, memindahkan materila dan membuang material.,
sesuai dengan pola kerja yang dilakukan. Oleh karenanya disini akan berurusan
dengan jenis tanah/material yang dikerjakan, tingkat keterampilan operator yang
melakukan operasi, serta batasan-batasan lain yang dipilih atau ditentukan.
Sementara pada kondisi pengukuran tanpa beban, yang dilakukan adalah semua
pengkuran gerakan attachment dalam keadaan bucket kosong atau tanpa
muatan, sehingga tidak terlibat dengan jenis meterial. Kondisi pengukuran ini ada
yang menyebutnya dengan pengetesan “ waktu siklus hidrolis “ (hydraulical cycle
time)

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 22 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Untuk memudahkan pemahaman terhadap pengetesan waktu siklus ini, dalam


bahasan berikut akan diberikan beberapa contoh pelaksanaan pengetesan waktu
siklus atau bagian siklus
1) Pengetesan dengan beban
Dalam pengetesan dengan ini, atau pengetesan dengan Kondisi I, perlu
dipilih alat berat yang memenuhi sarat khususnya terkait dengan sistem
hidrolik alat, kemudian data operasionalnya, serta hal lain yang diperlukan.
Kondisi pengetesan harus dipilih dimana data acuan atau pembanding
tersedia dengan lengkap. Pengetesan yang dilakukan adalah pengetesan
waktu siklus atau bagian dari siklus operasi alat berat terpilih.
Pelaksanaan pengetesan dilakukan dengan mengikuti prosedur atau
langkah-langkah sebagaimana telah diutarakan diatas.
a. Persiapan :
(1) Pilih alat berat dan tentukan jenis pengetesannya, serta data lain
yang terkait, misalnya (sebagai contoh) :
 Jenis alat : Hydraulic Excavator, tipe 215
 Jenis pengetesan : Waktu siklus penggalian (digging cycle
time)
 Kondisi pekerjaan : Sedang
 Kemampuan operator : Sedang/rata-rata (average)
 Data lain
o Ukuran baket : 930 ltr.
o Tipe tanah : Tanah liat keras (hard clay)
o Dalam penggalian : 3 m
o o
o Sudut swing : 60 – 90
(2) Siapkan dengan baik unit yang akan dites dengan data tersebut
diatas
Kondisi alat berat harus masih standar, terutama pada tenaga
utamanya (engine)
(3) Siapkan operator yang baik (kompeten, pada kelasnya/average)
dengan kondisi kesehatan dan emosional yang baik.
(4) Posisikan unit ditempat yang rata sesuai dengan standar operasi alat
yang bersangkutan
b. Pengetesan :
(1) Hidupkan engine sesuai prosedur (lengkap dengan pemanasan
engine)
(2) Lakukan pemanasan bagi sistem hidrolik sesuai dengan ketentuan
(sampai siap operasi)
(3) Lakukan kegiatan beberapa kali penggalian sesuai dengan data
termaksud diatas berturut-turut :
 Pengisian baket (load bucket)
 Swing dengan beban (Swing load)
 Membuang/menuangkan isi baket (dump bucket)
 Swing kembali untuk mulai galian selanjutnya (Swing empty)

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 23 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

(4) Ukur dan catat waktu setiap bagian kegiatan galian.


(5) Jumlahkan seluruh waktu terukur/tercatat termaksud.
(6) Lakukan hal yang sama pada galian kedua dan selanjutnya.
Pengukuran dan pencatatan waktu sebaiknya dilakukan lebih dari sekali
proses galian, misalnya pada 3 kali proses penggalian.
c. Analisis waktu siklus :
Analisis waktu siklus mecakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
(1) Jumlahkan seluruh waktu dari keempat kegiatan pada satu proses
penggalian.
(2) Hasil penjumlahan ini adalah merupakan waktu siklus tiap galian.
(3) Jumlahkan waktu siklus tiap galian
(4) Hasil penjumlahan dibagi 3
(5) Hasil bagi penjumlah 3 kali proses penggalian, adalah merupakan
waktu siklus pekerjaan galian excavator hidrolik yang bersangkutan
(6) Bandingkan waktu siklus hasil pengukuran dengan waktu siklus
standar pada kondisi yang sama.
Dalam membandingkan waktu siklus, sebaiknya dibandingkan pula waktu
yang dipergunakan untuk melakukan tiap kegiatan dalam pengetesan
(bagian waktu siklus)
Contoh :
Hydraulc Excavator Model 215
Bucket Size : 930 ltr.
Soil Type : Hard clay
Digging Depth : 2.0 m
o o
Swing Angle : 60 – 90
Operator Ability : Average
Tabel 4.01 – Format pencatatan waktu siklus

Gerakan Waktu Standar Waktu Diacapai Catatan

Load Bucket 5.5. sec.


Swing Loaded 4.5 sec.
Dump Bucket 1.5 sec.
Swing Empty 3.5 sec.

Total CT 15.0 sec.

d. Kesimpulan hasil pengetesan waktu siklus


Kesimpulan hasil pengetesan waktu siklus terkait dengan performansi
sistem hidrolik diperoleh dari hasil analisis pengetesan performasi, yaitu
dilihat dari hasil perbandingan antara waktu siklus terukur dengan waktu
siklus standar dari alat yang bersangkutan pada kondisi pekerjaan yang
sama

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 24 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

(1) Bila hasil perbandingan adalah sama, maka berarti bahwa kondisi
performansi sistem hidrolis alat berat yang bersangkutan adalah
masih cukup baik
(2) Bila hasilnya berbeda, misalnya lebih besar, maka lakukan
pengukuran ulang terhadap tekanan kerja sistem hidrolik pada
masing-masing sirkuit terkait.
Bahasan tentang pengukuran tekanan minyak hidrolik disampaikan
setelah bahasan waktu siklus ini.
(3) Bila ternyata tekanan minyak tidak sama dengan tekanan standar
(lebih rendah), lakukan penyetelan ulang tekanan minyak hidrolik
pada tiap sirkuit terkait, sampai mencapai tekanan standar.
Kemudian ulangi pengetesan waktu siklus sebagaimana telah
dilakukan.
(4) Bila ternyata waktu siklus masih tetap lebih besar, walaupun tekanan
minyak telah sama dengan tekanan standar, maka itu bertarti, atau
dapat dikatakan bahwa kondisi performansi sistem hidrolik alat berat
yang bersangkutan telah menurun
(5) Hasil pengetesan dilaporkan, dan langkah selanjutnya diserahkan
pada pekerjaan troubleshooting, untuk mencari penyebab dan
penyelesaian masalah termaksud.
Berikut ini diberikan waktu siklus standar dari paberik pembuat alat berat,
yaitu untuk alat berat jenis hydraulic excavator (Cat), model 215, 225, 235
dan 245, yang diperoleh dari pengalaman lapangan, sehingga standar
termaksud lebih tepat dinyatakan sebagai estimasi. Namun demikian angka-
angka dapat dipakai sebagai rujukan dalam melakukan pengetesan waktu
siklus alat berat sejenisya.

Tabel 4.02 – Data operasional beberapa tipe Hydraulic Excavator


Model 215 225 235 245
Item
Bucket Size 930 lt 1110 ltr. 1640 ltr. 2610 ltr.
Soil Type Hard Clay Hard Clay Hard Clay Hard Clay
Digging Depth 2.0 m 3.0 m 4.0 m 5.2 m
Swing Angle o o o o o o o o
60 – 90 60 – 90 60 – 90 60 – 90
Operator Ability Average Average Average Average

Load Bucket 5.5. sec. 6.0 sec. 6.5 sec 7.0 sec
Swing Loaded 4.5 sec. 5.0 sec 6.0 sec 7.0 sec
Dump Bucket 1.5 sec. 2.0 sec 2.5 sec 3.0 sec
Swing Empty 3.5 sec. 4.0 sec 5.0 sec 6.0 sec

Total Cycle Time 15.0 sec. 17.0 sec 20.0 sec 23.0 sec

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 25 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Dalam pengetesan pada kondisi dengan beban ini, terlihat adanya beberapa
hal yang tidak mudah bahkan cukup sulit untuk dapat dipenuhi, yaitu
menyangkut :
 Kondisi pekerjaan
 Kemampuan operator
 Tipe tanah
Karena kondisi ketiga hal tersebut diatas, pada waktu pengetesan harus
sama atau sesuai dengan dengan kondisi ketiga hal tersebut, yang dipakai
ketika menentukan angka-angka acuan.
Pengetesan waktu siklus dengan beban (Kondisi I) tersebut diatas, biasanya
ditangani oleh pihak Operasi, sedangkan yang ditangani oleh pihak
Pemeliharaan, dalam rangka penyiapan kondisi performansi yang baik,
adalah pengetesan waktu siklus tanpa beban atau waktu siklus hidrolis
(hydraulic cycle time), yaitu pada Kondisi II, sebagaimana bahasan
selanjutnya.
2) Pengetesan tanpa beban
Pada pengetesan tanpa beban ini, atau pengetesan dengan Kondisi II ini,
pengetesan dilakukan dengan bucket kosong, tanpa material berada di
dalamnya, atau pengetesan waktu siklus hidrolis (hydraulic cycle time)
Dalam bahasan tentang pengetesan/pengukuran waktu siklus hidrolis
(hydraulic cycle time) berikut ini, diberikan dengan contoh-contoh
pengetesan, dengan maksud untuk mempermudah pemahaman saja.
a. Contoh I
Sebagai alat berat model untuk pengetesan adalah hydraulic excavator,
sementara sasaran pengetesan adalah kecepatan gerak aktuator, dalam
hal ini silinder hidrolis untuk boom, ram dan bucket.
Sebelum pengetesan dilakukan, relief valve pressure harus diset sesuai
dengan spesifikasi
(1) Pengetesan kecepatan silinder boom
 Boom naik (boom cylinder : extention)
 Boom turun (boom cylinder : retraction)
Kondisi pengetesan adalah sebagai berikut :
 Tempatkan unit pada tanah yang rata (level
ground)
 Bucket harus dikosongkan (tanpa muatan)
 Bucket terbuka penuh dan arm lurus
(retract the bucket cylinder and stick
cylinder)
 Tempatkan bucket di tanah . Dengan
stopwatch ukur waktu yang diperlukan
Gambar 4.10 – Pengetesan
boom (1) untuk menaikkan bom penuh keatas. (to
fully extend the boom cylinder)
Angka dalam kurung menunjukkan
Kondisi Pengetesan

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 26 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Ukur waktu untuk menurunkan boom


kebawah sampai bucket terletak di tanah

(2) Pengetesan kecepatan silinder arm


 Arm keluar (stick cylinder : retraction)
 Arm masuk (stick cylinder : extention)
Kondisi pengetesan adalah sebagai berikut :
 Tempatkan unit pada tanah yang rata
(level ground)
 Bucket harus dikosongkan (tanpa muatan)
 Posisikan permukaan atas boom sejajar
dengan tanah
 Tutup penuh bucket (fully extend bucket
cylinder)
Gambar 4.11 – Pengetesan  Buka arm (retrack the stick cylinder).
gerakan arm (1) Dengan stopwatch ukur waktu yang
diperlukan untuk menutup penuh arm (fully
extend the stick cylinder)
 Tutup arm (extend the stick cylinder).
 Dengan stopwatch ukur waktu yang
diperlukan untuk membuka penuh arm
(fully retract the stick cylinder)
(3) Pengetesan kecepatan silinder bucket
 Membuka bucket (bucket cylinder : retraction)
 Menutup bucket (bucket cylinder : extention)
Kondisi pengetesan adalah sebagai berikut :

 Tempatkan unit pada tanah yang rata


(level ground)
 Bucket harus dikosongkan (tanpa muatan)
 Posisikan permukaan atas boom sejajar
dengan tanah
 Posisikan arm sedemikian rupa sehingga
arm tegak lurus dengan tanah
Gambar 4.12 – Pengetesan  Buka penuh bucket (fully retract the bucket
bucket (1) cylinder)
 Dengan stopwatch ukur waktu yang diperlukan untuk menutup
penuh bucket (to fully extend the bucket cylinder)
 Posisikan bucket tertutup penuh (fully extend the bucket cylinder)
 Dengan stopwatch ukur waktu yang diperlukan untuk membuka
penuh bucket (to fulley retract bucket cylinder)
Bandingkan semua catatan hasil pegukuran waktu tersebut dengan tabel
berikut :

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 27 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Tabel 4.03 - Cylinder Operating Speed (seconds)


ITEM NEW REBUILD SERVIS LIMIT

Extention 2.8 +/- 0.5 3.2


Boom
Retraction 1.9 +/- 0.5 2.2
Extention 3.2 +/- 0.5 3.7
Stcik
Retraction 2.4 +/- 0.5 2.6
Extention 3.3 +/- 0.5 3.8
Bucket
Retraction 1.8 +/- 0.5 2.1

(4) Analisis dan kesimpulan


Selanjutnya lakukan analisis waktu siklus, sebagaimana dilakukan
pada butir 4.4.2.1).c dan tentukan pula kesimpulan hasil pengetesan
waktu siklus, sebagaimana dilakukan pada butir 4.4.2.1). d.
b. Contoh 2
Pada contoh 2 ini, sebagai alat berat model pengetesan adalah juga
hydraulic excavator, tetapi dengan tipe/merek yang lain.
Sasaran pengetesan adalah kecepatan gerak aktuator, dalam hal ini
silinder hidrolik untuk boom, ram dan bucket, serta motor hidrolik untuk
gerakan swing dan travelling
Sebelum pengetesan dilakukan, relief valve pressure harus diset sesuai
dengan spesifikasi
(1) Persiapan lapangan/tempat tes
Tempat pengetesan disiapkan :
 Tanah lapang cukup luas untuk gerakan oerasi
 Kering, tidak terlalu keras
 Rata dan datar
(2) Sarana yang diperlukan disiapkan di lapangan
 APD, APK, Kotak P3K, APAR
 Common tools (kunci pas, kunci ring, hexagon wrenh, dsb)
 Diagnostic tools (pressure gauge, stop watch)
 Formmulir pencatatan waktu

(3) Pengetesan yang perlu dilakukan adalah :


a) Kecepatan gerak attachment :
 Boom naik (boom up)
 Boom turun (boom down)
 Arm masuk (arm in)
 Arm keluar (arm out)

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 28 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Bucket mengisi (bucket roll back)


 Baucket membuang (bucket dump)
b) Kecepatan gerak putar (swing)
 Putar kiri
 Putar kanan
c) Kecepatan gerak putar track
 Putar kanan track kanan
 Putar kiri track kanan
 Putar kanan track kiri
 Putar kiri track kiri
(4) Pelaksanan Pengetesan :
Hidupkan engine sesuai prosedur
Panaskan minyak hidrolik (hydraulic system) sampai temperatur
o
kerja (50 C)
a) Gerakan boom naik (boom up)

 Posisikan boom dibawah (bucket terletak


ditanah
 Siap melakukan pengukuran waktu yang
dipergunakan untuk gerakan naik boom
sampai titik tertinggi
 Berikan aba-aba kepada operator untuk
mulai menaikkan boom keatas, sementara
pengukuran waktu dimulai
 Berikan aba-aba stop bila boom telah
sampai dipuncak, dan matikan stopwatch
 Periksa waktu yang dipergunakan untuk
gerakan boom tersebut.

Gambar 4.13 – Pengetesan


boom naik

 Periksa waktu yang diperlukan untuk


gerakan boom naik tersebut
 Catat pada formulir yang telah disediakan

Gambar 4.14 – Pengukuran


waktu tes boom

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 29 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

b) Gerakan boom turun (boom down)

 Berikan aba-aba kepada opera-tor untuk


mulai menurunkan boom
 Sementara itu pengukuran waktu dimulai

 Berilah aba-aba stop bila bucket telah


sampai di tanah
 Sementara itu stopwatch dihenti-kan

 Catat waktu yang dipergunakan untuk


boom bergerak dari atas sampai bawah,
pada formulir pencatatan waktu yang
sudah disiapkan

Gambar 4.15 – Pengetesan


boom turun

c) Gerakan arm masuk (arm in)

 Posisikan arm keluar penuh


 Beri aba-aba untuk menggerakkan arm
masuk (arm in)
 Sementara itu stopwatch aktifkan
 Beri aba-aba stop bila arm telah masuk
penuh
 Sementara itu hentikan stop-watch
 Baca waktu yang dipergunakan untuk
gerakan arm in
 Catatkan waktu tersebut dalam formulir
yang telah disediakan

Gambar 4.16 – Pengetesan


arm masuk

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 30 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

d) Gerakan keluar (arm out)

 Dari posisi arm masuk penuh beri aba-aba


agar arm digerakkan keluar (arm out)
 Sementara itu stopwatch aktifkan

 Bila arm telah keluar penuh beri aba-aba


agar gerakan dihentikan
 Sementara itu stopwatch juga dihentikan

 Periksa penunjukan waktu stopwatch


 Catatkan pada lembar formulir yang
disediakan

Gambar 4.17 – Pengetesan


arm keluar

e) Gerakan bucket memotong/mengambil tanah (roll back)

 Posisikan bucket terbuka penuh


 Beri aba-aba untuk mengge-rakkan bucket
menutup penuh
 Sementara itu aktifkan stop watch
(bersaman dengan aba-aba)
 Beri aba-aba stop ketika bucket masuk ke
posisi menutup penuh
 Bersaman dengan itu hentikan stopwatch
 Periksa penunjukan waktu pada stopwatch
(waktu yang dipergu-nakan untuk gerakan
roll abck
 Catatkan waktu pada formulir yang telah
disediakan

Gambar 4.18 – Pengetesan


bucket roll back

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 31 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

f) Gerakan bucket membuang (bucket dump)

 Posisikan bucket pada menutup penuh (roll


back)
 Berilah aba-aba agar dilakukan gerakan
bucket membuang
 Bersamaan dengan itu aktifkan stop wotch

 Berilah aba-aba berhenti bila bucket telah


membukan penuh (bucket dump)
 Bersamaan dengan itu hentikan stop watch

 Periksa penunjukan stop watch (waktu


yang dipergunakan untuk membuang
 Catat kan waktu tersebut pada formulir
pencatatan waktu.

Gambar 4.19 – Pengetesan


bucket dump

g) Gerakan unit memutar (swing)


 Berilah aba-aba untuk mulai swing putar
kanan
 Aktifkan stopwatch tepat pada suatu titik
referens
 Hentikan stopwatch tepat pada titik
referens ketika telah berpu-tar 3 kali
 Catat waktu yang dipergunakan untuk
swing putar kanan sebanyak 3 kali putaran
 Lakukan hal yang sama untuk swing putar
kiri
 Masukkan semua catatan waktu pada
formulir pencatatan waktu

Gambar 4.20 – Pengetesan


Swing kanan/kiri

h) Gerakan travel, track kanan dan track kiri

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 32 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Posisikan track kiri mengantung sehingga


dapat berputar bebas (tahan dengan
boom/arm/bucket
 Beri aba-aba untuk melakukan travel maju
pada track kiri
 Aktifkan stopwatch pada suatu titik referen
 Hentikan stopwatch pada titik referen
setelah track berputar 3 kali putaran
 Lihat waktu pada stopwatch yang
diperlukan untuk track berputar sebanyak
3 kali
 Lakukan hal serupa untuk track kiri travel
mundur, track kanan travel maju, track
kanan travel mundur.
 Masukkan semua catatan waktu dalam
Gambar 4.21 – Pengecekan formulir pada kolom actual
travel speed

i) Pencatatan waktu
Semua rekaman/pengukuran waktu tersebut dimasukkan dalam
format pencatatan waktu, dan kemudian dibandingkan dengan waktu
standar, sesuai dengan spesifikasi :

FORMULIR PENCATATAN WAKTU SIKLUS


Jenis Alat : Hydraulic Excavator Tipe : ..................
Tanggal : ..............................
Tempat : ..............................
Operator : ..............................
Pengawas : ..............................

GERAKAN ATTACHMENT SPEC. RECORD

Boom up
Boom down
Arm in
Arm out
Bucket roll back

Bucket dump
Kecepatan gerak putar (swing)
 Putar kiri
 Putar kanan
Kecepatan gerak putar track
 Putar kanan track kanan

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 33 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Putar kiri track kanan


 Putar kanan track kiri
 Putar kiri track kiri

....................., .........................
Mekanik Hidrolik

( ................................................. )

j) Lakukan analisis dan kesimpulan sebagaimana dibahas pada bagian


depan, butitr 4.4.2. 1).c. dan d.

4.4.3 Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran tekanan dan temperatur minyak
hidrolik dalam sistem
Pengukuran tekanan dan temperatur minyak hidrolik
Salah satu dimensi yang ikut menentukan kemampuan/performansi pompa
hidrolik, yang pada gilirannya ikut menentukan performansi sistem hidrolik,
adalah tekanan minyak hidrolik dalam sistem, khususnya tekanan kerja.
Pengukuran tekanan minyak hidrolik (hydraulic oil pressure) tersebut dilakukan
untuk pengecekan rutin tekanan kerja minyak hidrolik, untuk keperluan khusus,
atau sebagai langkah lanjut maupun dalam rangka pengecekan waktu siklus
attachment dari suatu alat berat.
Sedangkan temperatur minyak hidrolik akan menentukan tingkat kekentalan
minyak hidrolik yang akhirnya juga ikut menentukan tekanan minyak hidrolik, yang
berarti pula menentukan performansi sistem hidrolik
Oleh karena itu kedua dimensi tersebut haruslah selalu dimonitor, dengan cara
mengukur baik tekanan maupun temperatur minyak, pada waktu-waktu tertentu.
1) Pengukuran tekanan minyak hidrolik
a. Kondisi pengukuran :
Pengukuran tekanan minyak hidrolik, harus dilakukan pada kondisi yang
ditentukan, yaitu :
o
 Tenparatur miknyak : 50 C
 Putaran engine : High Idle

Gambar 4.22 – Label persyaratan pengcekan tekanan minyak

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 34 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

b. Pelaksanaan Pengukuran.
Pengukuran tekanan minyak hidrolik dilakukan dengan kegiatan sebagai
berikut :
(1) Tekanan dalam tangki hidrolik dihilangkan (releif) terlebih dulu. Ini
dilakukan dengan mengendorkan tutup tangki, didahului dengan
membuka /membuka kunci tutup
(2) Memasang alat ukur tekanan (pressure gauge) pada tempat yang
telah disediakan
Tempat-tempat pemasangan pressure gauge tidak selalu sama pada
jenis alat berat yang berbeda, bahkan pada tipe yang berbeda.
(3) Menyiapkan unit untuk dapat dilakukan pengukuran dan penyetelan
tekanan minyak hidrolik sistem :
 Putaran engine : sedang (high idle)
o
 Temperatur minyak hidrolik : 50 C
(4) Melakukan pengecekan dan penyetelan tekanan minyak hidrolik
(hydraulic pressure) sistem :
 Tekanan utama (main pressure)
 Tekanan swing (swing pressure)
 Tekanan boom (boom pressure)
 Tekanan aram (arm/stick pressure)
 Tekanan bucket (bucket pressure)
Semua penyetelan tekanan minyak termaksud dilakukan dengan
penyetelan katup pembuang (releif valve) masing-masing yang
bersangkutan
Berikut ini diberikan gambaran tentang bagaimana melakukan pengukuran
dengan kegiatan ataupun langkah-langkah sebagaimana diutarakan diatas.
Alat berat yang dipilih sebagai model/contoh adalah Hydraulic Excavator :

 Sebelum penyetelan dilakukan :

Hilangkan tekanan minyak hidrolik dalam


tangki :
 Kendorkan baut pengunci tutup tangki

 Kendorkan tutup tangki

Gambar 4.23 – Membuang tekanan


minyak dalam tangki

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 35 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Pasangkan semua alat ukur tekanan


minyak hidrolik (pressure gauges) pada
tempat-tempat yang telah disediakan

 Beberapa alat ukur tekanan (pressure


gauges) yang telah dipasangkan pada
tempat pemasangan masing-masing,
ditempatkan di tempat yang aman dan
mudah dibaca

Gambar 4.24 – Pemasangan


alat ukur tekanan

 Setel tekanan pilot (pilot press)


(Kendorkan terlebih dulu mur pengunci-
nya)

Gambar 4.25– Penyetelan Pilot


Pressure

 Pemeriksaan tekanan
Kemudian lakukan pemeriksaan tekanan utama minyak hidrolik sistem
dari Hydraulic Excavator model

 Cek/periksa tekanan utama (main


pressure) minyak hidrolik sistem sesuai
dengan ketentuan
 Tempat pemeriksaan ataupun penyetelan
tekanan utama minyak hidrolik, tidak
selalu sama, tergantung dari jenis, tipe,
Gambar 4.26 – Pemeriksaan model alat berat yang ditangani.
Tekanan utama

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 36 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Penyetelan tekanan utama

 Temukan releif valve untuk tekanan utama


(main pressure) sistem hidrolik alat berat
yang bersangkutan. Untuk kemudian
disetel sesuai dengan ketentuan

 Kendorkan mur pengunci releif valve,


sehingga dapat dengan mudah penyetelan
tekanan dilakukan

Gambar 4.27 – Mengendurkan


mur pengunci

 Lakukan penyetelan tekanan dengan


menggunakan kunci yang sesuai (kunci L /
hexagon key)

 Untuk menaikkan tekanan, kencangkan


atau putar baut penyetel ke kanan
 Untuk menurunkan tekanan, kendorkan
atau putar ke kiri baut penyetel
 Jangan lupa setelah penyetelan untuk
mengencangkan kembali mur pengunci
releif valve

Gambar 4.28– Penyetelan


Tekanan Utama

 Penyetelan-penyetelan tekanan yang lain


Selanjutnya lakukan penyetelan-penyetelan serupa ( dengan cara dan
prosedur yang sama) terhadap tekanan-tekanan minyak hidrolik :

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 37 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Swing
 Boom (up & down)
 Arm (in & out)
 Bucket ( roll back & dump
Penyetelan-penyetelan dilakukan pada kondisi gerakan penuh, yaitu silinder-
silinder penggeraknya sampai tertahan pada ujung-ujung silinder (rod end,
head end).
Letak atau posisi katup-katup pembuang (relief valves) tidak selalu sama
pada jenis bahkan tipe alat yang berbeda. Sehubungan dengan hal ini
pastikan dulu relief valve masing-masing yang bersangkutan.
Berikut ini diberikan gambaran posisi attachment ketika dilakukan
pengecekan dan penyetelan tekanan minyak (hydraulic pressure) masing-
masing, dan selanjutnya tempat-tempat dimana katup-katup pembuang (relief
valves) berada, dari salah satu jenis dan tipe suatu alat berat.

 Dalam pemeriksaan dan penyetelan


tekanan minyak motor swing, bucket
ditancapkan masuk ke dalam tanah, untuk
menahan gerakan swing

Gambar 4.29 – Penyetelan tekanan


minyak motor swing
pressure

 Posisi boom dalam pemeriksaan dan


penyetelan tekanan minyak silinder boom,
boom naik penuh (boom up)

 Posisi boom dalam pemeriksaan dan


penyetelan tekanan minyak silinder boom,
boom turun penuh (boom down)

Gambar 4.30– Penyetelan tekanan


minyak silinder boom

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 38 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Posisi arm dalam pemeriksaan dan


penyetelan tekanan minyak silinder arm,
arm masuk penuh (arm in)

 Posisi arm dalam pemeriksaan dan


penyetelan tekanan minyak silinder arm,
arm keluar penuh (arm out)

Gambar 4.31 – Penyetelan tekanan


minyak silinder arm

 Posisi bucket dalam pemerik-saan dan


penyetelan tekanan minyak silinder
bucket, bucket dalam posisi masuk penuh
(bucket roll back)

 Posisi bucket dalam pemerik-saan dan


penyetelan tekanan minyak silinder
bucket, bucket dalam posisi keluar penuh
(bucket dump)

Gambar 4.32 – Penyetelan tekanan


minyak silinder bucket

Berikut ini adalah tempat-tempat dimana katup-katup pembuang (releif


valves) berada, diambil sebagai contoh dari suatu jenis dan tipe alat berat

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 39 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Lokasi atau tempat-tempat katup pebuang


(relief valves) untuk suatu jenis, tipe
ataupun model yang berbeda, tidak selalu
sama
 Gambar samping adalah salah satu
contoh tempat-tempat relief valves pada
salah satu jenis, tipe dan model alat berat.
 Demikian pula untuk jenis tekanan yang
diukur :
- gambar atas : Tekanan Utama (P) 1
- gambar bawah : Tekanan Utama (P) 2

Gambar 4.33 – Tempat - tempat


Relief Valves

2) Temperatur Minyak Hidrolik Dalam Sistem Hidrolik


Sebagaimana telah diutarakan diatas, bahwa temperatur minyak hidrolik
dapat berpengaruh pada kondisi kinerja sistem hidrolik yang bersangkutan,
oleh karenanya temperatur perlu juga dipertahankan sesuai dengan
ketentuan (standar)
a. Pengukuran Temperatur
Pada umumnya pada panel monitor disediakan alat ukur temperatur
minyak hidrolik dalam bentuk gauge atau meter temperatur
Sehingga oleh karenanya temperatur minyak hidrolik dalam sistem cukup
dilihat pada meter atau gauge di panel monitor alay berat yang
bersangkutan.
Namun demikian, bila pada panel monitor tidak dipasang meter atau
gauge untuk temperatur minyak hidrolik, maka pengukuran khusus perlu
dilakukan
 Siapkan unit alat berat yang akan diukur temperatur kerja minyak
hidrolik dalam sistem
 Siapkan temperatur gauge yang sesuai
 Pasangkan dengan benar temperatur gauge pada tempat yang tersedia
 Operasikan sistem hidrolik, dengan mengoperasikan unit alat berat,
secukupnya
 Amati dan catat penunjukan pada temperatur gauge

b. Analisis
Temperatur kerja sistem hidrolik harus dapat dipertahankan secara terus
menerus pada temperatur kerja unit alat berat yang bersangkutan

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 40 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Penurunan dan, terutama kenaikan, temperatur akan merubah nilai


kekentalan minyak hidrolik, yang berarti merubah kinerja sistem.
Bandingkan catatan temperatur hasil pengukuran dengan temperatur kerja
sistem
Bila terjadi kelainan, dengan selisih tempertur yang cukup besar, maka
lakukan langkah lanjut, yaitu penelitian penyebab naiknya temperatur
minyak. Selanjutnya perbaiki kelainan tersebut, sehingga temperatur kerja
sistem kembali normal.
Walaupun jenis kegiatan dan mekanik yang menanganinya sama, akan
tetapi kelainan tersebut diatas pelu dicatat dan dilaporkan, agar
dikeluarkan surat perintah untuk pekerjaan trobleshooting

4.4.4 Pemeriksaan kebocoran, level minyak hidrolik dan pembersihan sistem


hidrolik
Pada dasarnya kegiatan termaksud, yaitu pemeriksaan atau pengecekan
kebocoran dan level minyak hidrolik dalam tangki serta pembersihan sistem,
telah dilakukan oleh operator unit alat berat yang bersangkutan setiap hari, bila
unit alat dalam posisi operasional.
Sehingga oleh karenanya kegiatan yang perlu dilakukan oleh Mekanik Hidrolik
dalam hal pemeriksaan kebocoran, level minyak hidrolik dan pembersihan sistem,
adalah diluar yang telah dilakukan oleh para operator unit alat berat yang
bersangkutan, yaitu misalnya ketika unit alat berat sedang dalam posisi tidak
operasional atau atas permintaan maupun pengaturan pihak atasan seperti
Manager Operasi, ataupun atasan yang lain
1) Pemeriksaan kebocoran
Pemeriksaan kebocoran minyak hidrolik dilakukan pada terutama tempat-
tempat rawan bocor, seperti sambungan pipa-pipa hidrolik (lines) baik antara
pipa kaku dan pipa fleksibel, maupun antara pipa ke komponen lain (tangki,
control valves dan sebagainya), dan juga tempat-tempat lain pada seluruh
sistem.
 Bersihkan dengan kain lap/majun atau alat lain terlebih dulu dengan baik
setiap tempat yang rawan bocor
 Amati dan periksa dengan teliti untuk kemungkinan terjadi kebocoran, baik
besar ataupun kecil/halus.
 Lakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada sistem hidrolik alat berat
yang bersangkutan
 Laporkan kepada Foreman terkait bila ada kebocoran dan lakukan
perbaikannya

2) Pemeriksaan level minyak hidrolik


Level minyak hidrolik adalah level atau permukaan minyak hidrolik didalam
tangki hidrolik. Level ini menunjukkan jumlah minyak yang berada di dalam
tangki hidrolik.
Sama halnya dengan pemeriksaan kebocoran, pemeriksaan level inipun telah
dilakukan oleh operator setiap hari bila sedang dalam posisi beroperasi.
Pemeriksaan oleh mekanik hidrolik, sama halnya seperti tersebut diatas :

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 41 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Bersihakan degan baik kaca alat penduga minyak hidrolik pada tangki
 Amati dan periksa dengan teliti posisi level minyak hidrolik dalam tangki
 Laporkan bila ada kelainan (kurang dari batas minimal) untuk dimintakan
minyak hidrolik tambahan
Jumlah minyak tidak boleh kurang dari batas minimum yang telah ditentukan.
Kurangnya jumlah minyak dalam tangki berarti pula jumlah minyak dalam
sirkulasi sistem juga kurang. Hal ini dapat mengakibatkan minyak menjadi
panas atau cepat panas yang akan mengakibatkan turunnya kinerja sistem.
Oleh karena itu jumlah minyak dalam tangki harus dijaga agar selalu berada
pada antara batas maksimum dan batas minimum.
Hal ini dapat dimonitor melalui gelas penduga yang ada pada tangki.
Pada jenis dan/atau atau tipe alat berat yang bebeda, bebeda pula posisi/
letak maupun bentuk gelas penduga
Berikut ini diberikan contoh dimana atau bagaimana bentuk gelas penduga :
Gambar-gambar berikut ini adalah model dan lokasi gelas penduga pada
jenis dan tipe alat berat yang berbeda :
a. Bulldozer

 Gelas penduga, atau lubang pengintai,


ditempatkan langsung pada salah satu
sisi (sisi luar) tangki hidrolik
 Tangki hidrolik berada di belakang
tempat duduk operator pada ruangan
terbuka
 Dengan demikian untuk memeriksa level
minyak hidrolik tangki tidak sulit

Gambar 4.34 – Gelas Penduga

b. Excavator
Pada jenis dan tipe alat berat ini lokasi gelas penduga berada di
tempat/ruang tertutup, sehingga untuk melakukan pemeriksaan level
ataupun penambahan minyak hidrolik perlu membuka tutup atau pintu
ruang tersebut.
Untuk pekerjaan tesebut langkah selengkapnya adalah sebagai berikut :
 Tempatkan unit/alat di tempat yang datar
(level ground)
 Turunkan bucket ke tanah dengan stick
pada posisi tegak lurus (vertikal).
 Buka pintu samping kanan (tanda panah)

Gambar 4.35 – Posisi unit pada


pemeriksaan level
minyak

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 42 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Periksa level minyak melalui gelas


penduga
 Ketika engine masih dingin, level minyak
hidrolik harus berada pada daerah
temperatur rendah (zone bawah)
 Ketika engine sudah cukup panas,
beradan pada temperatur operasi yang
normal, level minyak harus berada pada
Gambar 4.36 – Gelas penduga
(tipe lain) daerah temperatur tinggi (zone atas)
 Level minyak : antara A – B
Bila level minyak berada dibawah level bawah, itu berarti minyak hidrolik
dalam sistem adalah kurang, dan harus ditambah. Untuk menambah minyak
hidrolik dalam sistem, lakukan langkah lanjut sebagai berikut :
 Buka tutup lubang pengisian (fill/vent plug)
dengan hati-hati (kendorkan dulu untuk
membuang tekanan yang ada, baru
dibuka)
 Isikan minyak hidrolik secukupnya
 Periksa O-ring seal pada tutup lubang
pengisian, ganti bila rusak
Gambar 4.37 – Tempat pengisian  Bersihkan tutup lubang pengisian, dan
minyak pasang kembali tutup lubang pengisisn
(fill/vent plug)
Selanjutnya tutup kembali pintu ruang samping, setelah dibersihkan semua
bagian sistem hidrolik dalam ruang tersebut
3) Pembersihan sistem hidrolik
Sama dengan kedua hal tersebut diatas, pembersihan sistem hidrolik oleh
mekanik hidrolik adalah diluar hal yang telah dilakukan oleh operator :
 Lakukan pembersihan seluruh sistem hidrolik alat berat dengan baik
 Periksa secara menyeluruh sistem untuk kemungkinan ada kebocoran
ditempat tak terduga, atau kelainan yang terjadi.
 Bila terpaksa ada perbaikan yang perlu dilakukan, laporkan kepada atasan
atau Foreman yang terkait untuk dukungan pelaksanaanya.
4.4.5 Pemeriksaan sistem kelistrikan
1) Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan pada alat berat, akan mencakup komponen kelistrikan :
 Alternator ataupun generator, sebagai pembangkit tenaga listrik (arus
rata/searah)
 Aki atau battery, sebagai penyimpan arus
 Beban (loads) : motor starter, lampu penerangan dan lampu-lampu
lainnya, panel kontrol, selenoid, dan beberapa peralatan listrik lainnya
(bila ada)
 Regulator sebagai pengatur tegangan dan arus listrik

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 43 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Sistem kabel (wiring system), sebagai alat transportasi arus listrik


 Fuse (zekering), sebagai pengaman sistem

2) Fungsi sistem kelistrikan


Fungsi sistem kelistrikan pada alat berat adalah sebagai :
 Pembangkit arus
 Pensuplai arus bagi beban termasuk pengisian battery, dan
 Penyimpan arus
3) Komponen yang perlu diperiksa dan lingkup pemeriksaanya
 Alternator ataupun generator :
 Kondisi ikatan baut-baut pengikat
 Kondisi ikatan baut pengikat terminal kabel-kabel
 Motor starter
 Kondisi ikatan baut-baut pengikat
 Kondisi ikatan baut pengikat terminal kabel-kabel
 Batery
 Level elektrolit
 Kondisi elektrolit (berat jenis)
 Kondisi ikatan kabel pada kedua pool batery
 Lampu-lampu (penerangan, lampu kerja, lampu-lampu lainnya) :
 Kondisi fisik (kaca pecah, kawat pijar putus)
 Jumlah (lengkap, kurang)
 Selenoid
 Kondisi terminal kabel
 Baut-baut pengikat
 Panel kontrol
 Kondisi fisik (lampu-lampu, kaca-kaca, dsb)
 Kondisi ikatan/baut-baut pengikat
 Sistem Kabel (wiring)
 Kondisi fisik
 Terminal (yang menuju ke selenoid)
Sistem kelistrikan ini harus dijaga agar selalu dapat tetap berfungsi dengan baik,
sehingga tidak menggangu kinerja alat berat secara keseluruhan.
Untuk hal tersebut perlu dijaga agar semua komponen terkait harus juga dapat
selalu berfungsi degan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharan rutin
yang salah satu aktifitasnya adalah pemeriksaan, kemudian perbaikan ataupun
penggantian komponen atau bagian dari komponen yang kondisinya telah rusak.
Pemeriksaan ataupun pemeliharaan sistem kelistrikan yang terkait dengan
sistem hidrolik, atau sasaran pemeriksaan ataupun pemeliharaan pada
komponen-komponen terkait tersebut diatas adalah :
 Terminal listrik pada selenoid
o Lakukan pemeriksan dengan teliti semua ikatan kable listrik pada terminal
selenoid, untuk kemungkinan kendor atau kotor sehingga hubungan
antara kabel dan terminal tidak sempurna

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 44 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

o Kencangkan baut pengikat bila teryata kendor, dengan terlebih dulu


dibersihkan titik kontak diantara keduanya
o Lakukan perbaikan bila ternyata terjadi kerusakan pada sambungan
 Ikatan kabel pada pool batery baik, yang posistif maupun negatif
o Periksa ikatan untuk kemungkinan kendor
o Periksa kebersihan pool
o Bila terlihat ada gejala rekasi kimia, buka ikatan dan bersihkan baik pool
mapun klemkabel sehingga diantara keduanya dapat betul-betul
tersambung dengan baik (aliran listrik tidak terhambat).
 Cairan/elektrolit battery
o Periksa ketinggian level elektrolit. Bila kurang, tambahkan air aki atau air
suling secukupnya sesuai dengan ketentuan
o Periksa kondisi elektrolit, untuk kemungkinan specific grafity telah
berubah, kurang dari nilai minimum
Selebihnya adalah menjadi tugas mekanik listrik
Berikut ini diberikan beberapa contoh komponen sistem kelistrikan termaksud :

(1) (2)

Umumnya terminal listrik (1) pada


selenoid (2) dalam keadaan tertutup.
Pemeriksaan dilakukan dengan menge-
cek kabel pada terminal untuk kemung-
kinan kendor.

Gambar 4.38 – Selenoid pada


Directional valve

Pool Battery

 Pemeriksaan pada pool battery ini


menjadi tugas operator alat berat dan
harus dilakukan setiap hari ketika akan
melakukan pengope-rasian alat berat
yang bersangkutan
 Pemeriksaan level dan kondisi elektrolit,
seyogianya dilakukan sesuai jadwal
 Pemeriksaan kondisi elektrolit mengacu
pada ketentuan
Sel-sel battery

Gambar 4.39 – Battery 12 V

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 45 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Perilaku sistem pada beberapa status dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Start engine

2) Operasi penuh (full load)

3) Operasi normal

Gambar 4.40 – Sistem kelistrikan

Sistem kelistrikan pada alat berat biasanya menggunakan tegangan 24 Volt,


sehingga battery yang digunakan adalah 2 buah (12 V ) dipasang seri.
Berikut ini diberikan gambaran tentang tegangan kerja sistem terkait dengan
pemasangan battery, serta elektrolit beserta kondisi-kondisinya :

 Battery 24 Volt = 2 buah battery 12 Volt


dipasang seri
 Battery 12 Volt = 2 buah batery 6 Volt
dipasang seri, atau 1 buah batery
dengan 6 sel battery

Gambar 4.41 – Rangkaian


Battery

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 46 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Kondisi elektrolit pada aki (battery), dapat digambarkan sebagai berikut :

+ =

64 % air 36 % asam Elektrolit


BD = 1 BD = 1.835 BD = 1.270

Gambar 4.42 – Kondisi elektrolit pada battery

Elektrolit pada kondisi battery terisi penuh (fully charged) adalah larutan pekat
asam belerang (sulfuric acid) didalam air (Gb. 42).
Elektrolit tersebut mempunyai berat jenis (Specific gravity) 1.270 lebih besar dari
air. Larutan termaksud terdiri dari kurang lebih 36 % asam belerang (H2SO4) dan
64 % air (H2O).
Tegangan sel battery tergantung dari perbedaan kimia antara bahan-bahan aktif
dan juga dari kepekatan elektrolit.
Bahan-bahan aktif adalah :
 Timah pereoxde (Pb O2)
 Timah (Pb).

4.5 Penggantian Suku Cadang dan Bahan


Penggantian suku cadang ataupun bahan dilakukan sesuai dengan jadwal, yaitu suatu
ketentuan waktu yang telah dibuat oleh pihak paberik, berkaitan dengan jam operasi alat
berat yang bersangkutan, atau berdasarkan hour meter alat berat yang bersangkutan.
(Sebagai contoh, setelah ini diberikan suatu jadwal pemeliharaan sistem hidrolik,
dimana di dalamnya terdapat penggantian suku cadang ataupun bahan (berkenaan
dengan pemeliharaan sistem hirolik)
Namun penggantian suku cadang maupun bahan dapat saja dilakukan diluar jadwal
yang ditentukan termaksud, misalnya pada pemeriksaan rutin ataupun pemeriksaan
khusus ditemukan komponen yang mengalami kerusakan atau kelainan dan teryata
disebabkan karena ada suku cadang ataupun bagian suku cadang yang rusak atau
harus diganti.
4.5.1 Pemeriksaan kelayakan suku cadang dan bahan
1) Suku Cadang

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 47 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Suku cadang yang diterima dari pihak pengadaan sebelum dipasang perlu
diperiksa dengan teliti kelayakannya
Kelayakan suku cadang memberi pengertian bahwa suku cadang adalah
layak untuk dipakai/dipasangkan pada komponen yang bersangkutan, dalam
arti :
 Suku cadang sesuai dengan pesanan terkait dengan
 Jenis, sesusi dengan nomor dalam part calogue yang dipesan
 Tipe/Model, sesuai dengan nomor dalam part calogue yang dipesan
 Kualitas, genuin
 Tidak rusak atau cacad
 Jumlah sesuai dengan kebutuhan, sesuai pesanan
 Tidak kadaluarsa, tepat waktu, tidak terlambat datang
2) Bahan
Termasuk bahan adalah bahan pembuat paking/seals, minyak hidrolik untuk
penambahan terutama untuk penggantian minyak hidrolik dalam tangki atau
sistem.
 Bahan sesuai dengan pesanan terkait dengan
o Jenis, sesusi dengan pesanan
o Kualitas, sesuai spesifikasi
 Tidak rusak cacad, terkontaminasi
 Jumlah sesuai dengan kebutuhan/pesanan
 Tidak kadaluarsa, tepat waktu, tidak terlambat datang
3) Batas aman suku cadang
Batas aman suku cadang secara umum diartikan sebagai suatu suatu batas
dimana kondisi suku cadang masih cukup aman untuk tetap dipergunakan
dalam pengoparasian unit alat berat yang bersangkutan, sepanjang batas
termaksud belum terlampaui.
Batas aman ini dapat diukur dengan umur, kondisi fisik, atau yang lainnya
lagi.
Sebagai contoh, beberapa diantaranya adalah :
 Bearings
Suatu bearing mempunyai umur pemakaian 10.000 jam operasi
Bila pemakaian (sesuai dengan jam operasi / hour meter) telah mencapai
10.000 jam operasi, maka bearing tersebut harus diganti, walaupun masih
kelihatan bagus, tidak ada cacad, dsb. (Batasan umur)
 V-belt
Suatu jenis V-belt mempunyai umur pemakaian 7.500 jam operasi
Bila tali kipas tersebut telah dipakai selama 7.500 jam operasi, maka harus
diganti (Batasan umur)
 Hydraulic seals (bentuk O-ring, cups, atau yang lainnya lagi)
Bila karena pemakaian kondisi seals telah berubah dari aslinya (bentuk
berubah, ukuran berubah), maka seals harus diganti (Batasan kondisi)
 Hydraulic Seal Groove (alur untuk seal)

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 48 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Bagian komponen yang mempunyai alur seal (seal groove) telah rusak
(walau sedikit) harus diganti. (Batasan kondisi)
 Kabel baja (wire rope)
Bila karena pemakaian kabel baja telah berubah (diameter mengecil,
bentuk berubah/menjadi tiak bulat lagi, atau rusak/beberapa lembar kawat
telah putus dengan jumlah lebih dari ketentuan), maka kabel baja harus
diganti (Batasan kondisi)
Ketentuan batas aman termaksud diatas (bukan hanya batas umur, tetapi
juga kondisi/bentuk, ukuran), biasanya ditentukan oleh pihak pabrik
pembuatnya.

Jadwal Pemeliharaan Sistem Hidrolik, sebagai contoh


Jenis dan/atau tipe alat berat yang berbeda, berbeda pula jadwal pemeliharaannya.
Berikut ini adalah contoh jadwal pemeliharaan khususnya bidang sistem hidrolik, yang
memuat frekuensi (jumlah jam opetasi) dan jenis kegiatan yang perlu dilakukan

 Motor Grader

NO.U. FREKUENSI PEMELIHARAAN YANG HARUS DILAKUKAN


(Jam Operasi)

1. 10  Periksa/cek, level minyak hidrolik transmisi


(harian)

2. 500  Periksa/cek, akumulator rem

3. 1000  Ganti, minyak hidrolik transmisi


 Bersihkan, saringan pemasukan pompa (transmission
pump inlet screen)
 Ganti, filter pengembalian minyak hidrolik axel depan
 Ganti, filter minyak pengembalian

 Excavator

FREKUENSI
NO.U. PEMELIHARAAN YANG HARUS DILAKUKAN
(Jam Operasi)

1. Bila perlu  Bersihkan, saringan (screen) tangki hidrolik

2. 10 (harian)  Periksa/cek, level minyak hidrolik sistem

3. 100 ( 2 mingguan)  Ganti, filter minyak sistem hidrolik (case-drain)


 Ganti, filter minyak sistem hidrolik (pilot)

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 49 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

4. 250  Ganti, filter minyak sistem hidrolik (pengembalian)

5. 500  Ambil contoh minyak hidrolik

6. 1000  Ganti, minyak sistem hidrolik (unit alat digunakan untuk


hammering, sebagian waktunya)

7. 2000  Ganti, minyak sistem hidrolik

4.5.2 Penggantian suku cadang dan/atau bahan


Dalam pekerjaan Pemeliharaan Komponen pada Sistem Hidrolik, penggantian
suku cadang dan bahan adalah pengantian bahan dan suku cadang sesuai
dengan yang telah dijadwalkan, yaitu sebagaimana telah ditentukan dalam jadwal
pemeliharaan menurut Operation & Maintennace Manual. Hal tersebut adalah
penggantian filter element hidrolik (suku cadang) dan penggantian minyak hidrolik
dalam tangki hidrolik. Diluar itu dapat juga dilaksanakan penggantian bahan dan
suku cadang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam melakukan penggantian tersebut, baik suku cadang maupun minyak
hidrolik, ikutilah cara-cara yang diberikan oleh pihak pabrik melalui manual dari
tiap jenis ataupun tipe alat masing-masing.
Secara umum, penggantian bahan dan suku cadang tersebut dilakukan menurut
proses sebagai berikut :
Penggantian suku cadang atau bahan dapat dilakukan, bila telah dilakukan
dengan teliti pemeriksaan terhadap suku cadang / bahan pengganti dan dapat
dinyatakan layak pakai, masih dalam batas aman, terkait dengan batas umur
pemakaian, kondisi (bentuk, ukuran) atapun ketentuan yang lain :
1) Suku Cadang
Dalam penggantian suku cadang, lakukan kegiatan sebagai berikut :
 Siapkan suku cadang pengganti / yang akan dipasang
 Pastikan bahwa tempat suku cadang dipasang telah benar-benar bersih
(bila perlu ulangai pembersihan tempat pemasangan suku cadang), tidak
ada cacad/kerusakan
 Pasang suku cadang pada tempatnya yang sudah dibersihkan, sesuai
dengan prosedur
2) Bahan
Khususnya pada penggantian minyak hidrolik, lakukan kegiatan sebagai
berikut :
 Siapkan minyak hidrolik pengganti sesuai dengan spesifikasi dan jumlah
yang diperlukan
 Keluarkan semua minyak hidrolik dalam tangki, melalui lubang pencerat
(drain plug) di bagian bawah tangki

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 50 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Pastikan bahwa minyak hidrolik dalam tangki telah keluar semua sampai
bersih
 Isikan minyak hidrolik ke dalam tangki sampai batas yang ditentukan
(terlihat dari gelas penduga)
 Pencemaran harus dihindarkan. Agar dijaga dalam melakukan kegiatan
tersebut diatas (pembuangan dan pengisisan minyak hidrolik) tidak ada
minyak yang tumpah ke lantai. Minyak buangan ditampung dalam tempat
yang tidak bocor, untuk dibuang ke tempat yang ditentukan.

Berikut ini diberikan contoh cara penggantian suku cadang dan/atau bahan
komponen/bagian komponen hidrolik, dari suatu jenis dan tipe alat berat :
 Penggantian suku cadang :
 Suku cadang : Filter minyak sistem hidrolik (pilot)
 Jenis alat berat : Hydraulic Excavator (320 C & 320 C L)

 Parkir alat di tempat yang rata dan datar


 Turunkan bucket ke tanah dan atur hingga
posisi stick vertikal

Gambar 4.43 – Posisi alat, stick


tegak lurus

 Posisikan tuas kendali hidrolik lock-out


pada UNLOCK
 Putar kunci kontak ke posisi ON
 Pindahkan joysticks dan tuas/pedal travel
ke posisi langkah penuh (full stroke), untuk
membuang tekanan di saluran pilot (pilot
lines)
 Potar kunci kontak ke posisi OFF dan
kembalikan tuas kendali hidrolik lockout ke
Gambar 4.44 – Posisi tuas posisi LOCKED

 Dengan perlahan kendorkan tutup lubang


pengisian/ventilasi (fill/vent plug), untuk
membuang tekanan dalam tangki hidrolik
 Setelah tekanan hilang, kencangkan kem-
bali tutup lubang pengisian/ventilasi

Gambar 4.45 – Tekanan dalam


tangki dibuang

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 51 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Buka tutup / pintu samping kanan (access


door)
 Akan terlihat posisi / letak filter

Gambar 4.46 – Pintu samping


dibuka
 Bersihkan daerah sekeliling filter untuk
membuang semua kotoran pada dudukan
filter (filter mounting base)
 Lepas elemen filter pilot dari du-dukannya
(filter mounting base)
 Elemen filter bekas ini tidak boleh dipakai
lagi, buang ke tempat yang ditentukan
untuk dimusnahkan.

Gamar 4.47 – Lokasi filter


 Bersihkan tempat dudukan filter (filter
mounting base).
Pastikan bahwa seal (perapat) filter lama
benar-benar telah hilang semua (bersih)
 Oleskan minyak hidrolik yang bersih pada
seal pilot filter baru
 Pasang filter baru dengan tangan sampai
seal menyentuh dudukan filter
 Kencangkan filter dengan memutar seba-
nyak 90 derajat atau ¼ putaran
Alat (strap wrench) dari pabrik atau alat
Gambar 4.48 – Seal bekas khusus yang sesuai bisa di-pergunakan
yang perlu untuk mengencangkan filter sesuai keten-
dibersihkan
tuan diatas. Pastikan alat tidak merusak
filter.
 Hidupkan engine
 Operasikan alat pelan-pelan selama 10
sampi 15 menit. Gerakkan tiap silinder,
beberapa kali siklus
 Kembalikan alat ke posisi semula (Gb. 43)
 Periksa kebocoran-kebocoran yang mung-
kin terjadi
 Matikan engine
 Periksa level minyak pada gelas pen-
duga :
Gambar 4.49 – Periksa level o Daerah temperatur rendah (B), utuk
minyak pada
kondisi mesin dingin
gelas penduga

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 52 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

o Daerah temperatur tinggi (A), untuk


mesin yang panar normal (normal
operating temperatur)
 Pelan-pelan kedorkan tutup lubang pengi-
sisn/ventilasi, untuk membuang suatu
tekanan yang ada. Bila perlu tambah
minyak, buka tutup lubang pengsisn/ven-
tilasi
 Bersihkan tutup (plug) lubang pengisian/-
Gambar 4.50 – Lubang pengi- ventilasi
sian/ventilasi
 Bersihkan tutup lubang pengisian /ventilasi
 Pasang tutup lubang pengisian
 Tutup pintu samping kanan

 Penggantian Bahan
 Jenis bahan : Minyak Hidrolik (Hydraulic system oi)l
 Jenis alat berat : Hydraulic Excavator (320 C & 320 CL)

 Parkir alat di tempat yang rata dan datar


 Turunkan bucket ke tanah dan atur hingga
posisi stick vertikal

Gambar 4.51 – Posisi alat,


stick tegak lurus

 Lepas/buka tutup 3 dari atas tangki


hidrolik, dengan melepas terlebih dulu
baut 1 dan ring pelat (washer) washer 2

Gambar 4.52 – Turup 3,dilepas

 Bersihkan daerah bekas tutup dilepas,


agar bersih dari debu atau kotoran lainnya
 Bersihakan daerah sekitar tutup lubang
pengisian/ventilasi (fill/vent plug)
 Kendorkan baut tutup lubang pengisian/-
ventilasi, untuk meghilangkan tekanan da-
lam tangki
Gambar 4.53 – Menghilangkan  Buka tutup lubang pengisian/ventilasi
tekanan

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 53 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Buka penutup tangki (hydraulic tank acces


cover)
 Setelah penutup dibuka maka katup
pembuang minyak tangki (drain valve)
akan terlihat dan mudah dijangkau
Katup pembuang minyak (oil drain valve)
Gambar 4.54 – Penutup tangki terletak dibawah tangki hidrolik
dibuka

 Buka baut tutup (4)

Gambar 4.55 – Baut tutup (plug)


dibuka

 Pasangkan nipel pipa (5) dengan


selang/hose (6) pada lubang di dasar
tangki hidrolik
 Kendorkan tutup pembuangan/drain plug
(7), untuk mengeluarkan minyak
 Keluarkan semua minyak hidrolik dalam
tangki, kucurkan minyak ke dalam tempat
khusus (container)
 Hindari pencemaran lingkungan

Gambar 4.56 – Pengeluaran minyak


dalam tangki hidrolik

 Bila minyak telah keluar semua, kencangkan baut tutup (7) sesuai
ketentuan
 Buka pipa nipel (5) dan pipa/hose (6)
 Bersihkan lubang (4) dan pasang kembali baut tutupnya. Kencangkan baut
tutup sesuai ketentuan

Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan dan/atau penggantian saringan di


dalam tangki (screen) dan pengisian kembali tangki minyak hidrolik
 Buka tutup/pintu disamping kanan unit/alat (Gambar 4.46)
 Bersihkan pompa, pipa-pipa dan tangki hidrolik

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 54 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Buka baut (8), washer (9) dan tutup (10)


 Hati-hati jangan sampai pegas (11)
jatuh/masuk ke dalam tangki
 Keluarkan pegas (11) dan saringan-
/screen (12)
 Cuci saringan dalam cairan pencuci yang
bersih. Biarkan saringan kering, periksa
dengan teliti. Bila rusak ganti dengan yang
baru

Gambar 4.57 – Mengeluarkan


saringan

 Lepas O-ring (13) dari saringan


 Periksa dengan teliti seal O-ring (13) dan
(14)
 Bila rusak, ganti dengan yang baru
 Pasang O-ring (13) pada saringan (12)
 Pasang saringan (12) dan pegas (11),
Kemudian tutup (10), washer (9) dan baut
Gambar 4.58 – Pemeriksaan
O-ring (8). Pastikan bahwa O-ring seal dan pegas
terpasang pada tempatnya dengan benar
dan baik
 Isi tangki dengan minyak hidrolik, sesuai
dengan ketentuan
 Periksa O-ring seal pada tutup lubang
pengisin (filler plug) bila kemungkinan
rusak
 Bersihkan filler plug, pasang kembali ke
Gambar 4.59 – Pemeriksaan tempatnya
O-ring seal  Jangan biarkan engine dihidupkan bila
tangki belum diisi minyak hidrolik.
 Buka pressure cap (tanda anak panah
hitam)
 Periksa dengan teliti, bersihkan dan ganti
bila ada kerusakan
 Pasang kembali pressure cap

Gambar 4.60 – Pemeriksaan


pressure cap

Setelah dilakukan penggantian minyak hidrolik tangki, langkah selanjutnya


adalah membuang udara dari sistem hidrolik.

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 55 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Sementera engine berhenti/tidak hidup,


lepas pipa pembuang minyak/ drain hose
(15), sambungan (16) dan seal (17) dari
bagian atas popa hidrolik. Tambahkan
minyak hidrolik melalui lubang pipa
dipasang
 Periksa kondisi seal (17), ganti bila rusak
 Setelah pompa diisi/tambah minyak,
Gambar 4.61 – Pembuangan pasang pipa pembuangan (15),
udara dari sistem sambungan/connector (16) dan seal (17)
pada tempat semula/aslinya
 Hidupkan engine. Bila engine berada
pada low idle, naikkan penuh boom.
Tahan boom pada posisi ini
 Kendorkan dengan perlahan pipa kendali
aliran negatif / negative flow control hose
(18) sampai udara keluar dari pompa
 Kencangkan negative flow control hose
(18)

Gambar 4.62 – Mngeluarkan  Matikan engine.Turunkan perlahan boom


udara dari pompa sampai bucket berada di tanah/ground.
Hal ini memberikan tekanan pada tangki
hidrolik
 Perlahan kendorkan tutup lubang ventilasi
/ vent plug (19) sampai minyak hidrolik
mengalir keluar dari luang ventilasi.
Kondisi ini menunjuk-kan bahwa udara
telah bisa keluar dari pompa
 Kencangkan vent plug (19)
Gambar 4.63 – Mensirkulasikan  Operasikan joysticks untuk mensir-
minyak
kulasikan minyak hidrolik
 Turunkan bucket ke tanah sampai posisi
stick vertikal
 Matikan engine
 Pertahankan level minyak hidrolik berada
pada daerah penunjukan yang sesuai
o A = daerah penunjukan level bila
kondsi mesin panas
o B = daerah penunjukan level
minyak bila kondisi mesin
normal
Gambar 4.64 – Pengecekan  Tutup pintu samping
level minyak

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 56 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

4.5.3 Pemeriksaan dan pengujian hasil penggantian suku cadang dan/atau bahan
Pada dasarnya setiap hasil penggantian suku cadang/bahan perlu dilakukan
pemeriksaan dan pengujian untuk memastikan bahwa fungsi ataupun kinerja
komponen yang bersangkutan masih tetap baik, atau ada perubahan.
 Lakukan pemeriksaan secara visual dengan teliti, terhadap komponen yang
telah diganti suku cadangnya
 Lakukan pengujian fungsi / kinerja komponen yang telah diganti suku
cadangnya, dengan menggunakan alat uji khusu untuk komponen, misalnya
Sylinder Hydraulic Test Stand, Motor Hydraulic Test Stand, sesuai prosedur
 Catatan hasil pengujian untuk dibandingkan dengan standar yang ada
 Bila tidak tersedia alat uji khusus bagi suatu komponen yang perlu diuji, maka
pengujian dilakukan bersamaan dengan pengujian unit. Dalam hal yang
demikian maka pasangkan komponen pada tempatnya di unit alat berat yang
bersangkutan.
4.5.4 Pencatatan pemakaian suku cadang dan bahan
Pemakaian semua suku cadang maupun bahan dalam pelaksanaan
pemeliharaan sistem hidrolik ini harus dicatat untuk nantinya dimasukkan dalam
laporan pekerjaan secara keseluruhan pada semua pekerjaan yang dilakukan
atas suatu unit alat berat
1) Maksud dan tujuan pencatatan :
 Tertib administrasi untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi
 Untuk keperluan perhitungan biaya pemakaian suku cadang dan
bahan
 Memudahkan penyiapan persediaan (stock) suku cadang/bahan
 Evaluasi pemakaian suku cadang dan bahan untuk keperluan
manajerial
2) Cara pencatatan :
 Siapkan formulir pencatatan suku cadang/bahan
 Kumpulkan catatan sementara semua pemakain suku cadang dan
bahan
 Lakukan pemilahan catatan sementara pemakaian suku cadang/bahan
 Masukkan pemakaian suku cadang /bahan pada Formulir Pencatatan
Suku Cadang/bahan, sesuai pada kolomnya.
 Lakukan pengecekan kebenaran pengisisn pemakaian suku
cadang/bahan
3) Dampak ketidak-telitian pencatatan :
Pencatatan pemakaian suku cadang/bahan yang tidak teliti, akan
menyebabkan kesalahan dalam pencatatan, dan akan berakibat :
 Kealahan dalam perhitungan biaya pemeliharaan sistem hidrolik alat
berat yang bersangkutan
 Kesalahan atau setidaknya kekurang-tepatan dalam melakukan
persediaan suku cadang/bahan

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 57 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Kesalahan dam evaluasi pemakain suku cadang/bahan dan berakibat


terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan (tingkat manajer)
 Kesalahan dalam pembauatan Laporan Pekerjaan
Contoh formulir pencatatan pemakaian suku cadang /bahan adalah seperti
terlampir (Lampiran 01)

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 58 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1 Sumber Daya Manusia


5.1.1 Instruktur
Instruktur untuk pelatihan ini dipilih dari mereka yang telah berpengalaman dan
memilik sertifikat instruktur
Peran Instruktur adalah untuk :
1) Membantu peserta latih untuk merencanakan proses belajar.
2) Membimbing peserta latih melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
3) Membantu peserta latih untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk
menjawab pertanyaan peserta latih mengenai proses pelatihan.
4) Membantu peserta latih untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang peserta latih perlukan untuk proses belajar mengajar.
5) Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6) Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
5.1.2 Penilai
Penilai peserta latih melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta latih telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta latih.
2) Menjelaskan kepada peserta latih mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta
latih.
3) Mencatat pencapaian / perolehan hasil peserta latih.
5.1.3 Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja Peserta latih/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber
dukungan dan bantuan. juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.
Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat
tim dalam lingkungan belajar/kerja peserta latih dan dapat meningkatkan
pengalaman belajar peserta latih.

5.2 Sumber-sumber Kepustakaan


5.2.1 Sumber pustaka penunjang pelatihan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses
pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan materi pelatihan ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
 Buku referensi (text book) / buku manual operasi dan pemeliharaan alat berat
 Pengoperasian sistem hidrolik
 Lembar kerja
 Diagram-diagram, gambar

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 59 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

 Contoh tugas kerja


 Rekaman dalam bentuk audio visual dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit
kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam PBK mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau
jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini
tidak tersedia/tidak ada.

5.2.2 Sumber – sumber bacaan yang dapat digunakan :


Judul : Caterpilar Performance Handbook
Pengarang : Caterpillar Tractor Co., Peoria, Illionis, USA
Penerbit : Caterpillar Tractor Co., Peoria, Illionis, USA
Tahun Terbit : 1979
Judul : Operation and Maintenance Manual, 320C Excavator
Pengarang : CAT Service Information System
Penerbit : CAT Service Information System
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pengetesan & Pengejasan Alat, Performance Check, Excavators
Wheel Loaders
Pengarang : Hyundai Heavy Industries Co. LTD, Construction Equipment Divis
Penerbit : Hyundai Heavy Industries Co. LTD, Construction Equipment Divis
Tahun Terbit : -

5.3 Daftar Peralatan / Mesin dan Bahan


Pengertian Peralatan / Mesin dan Bahan adalah material yang menjadi pendukung
proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar
ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
5.3.1 Peralatan yang digunakan :
1) Unit alat berat dengan sistem hidrolik, misalnya Hydraulic Excavator, Wheel
Loader
2) Beberapa jenis komponen hidrolik, misalnya silinder hidrolik, pompa hidrolik,
katup pengontrol (selenoid operated), filter hidrolik
3) Tools (common tools, special tools) terkait dengan pekerjaan hidrolik (alat
pembuka elemen filter hidrolik, alat ukur tekanan minyak hidrolik, alat ukur
temperatur minyak hidrolik)
5.3.2 Bahan yang dibutuhkan
1) Sejumlah minyak hidrolik sesuai dengan kapasitas tangki hidrolik alat berat
yang dipergunakan sebagai model (bila dilakukan penggantian minyak
hidrolik dalam tangki), dan beberapa liter minyak hidrolik untuk

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 60 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

penambahan minyak dalam tangki hidrolik (bila hanya dilakukan


penambahan minyak hidrolik tangki saja).
2) Satu atau beberapa macam suku cadang (terutama filter element)
3) Komponen hidrolik untuk praktek bongkar pasang dan penggantian suku
cadang
4) Cairan pembersih, Kain lap/pembesih atau majun

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 61 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Lampiran : 01
CATATAN PEMAKAIAN BAHAN/SUKU CADANG

Jenis Alat Berat :


Tipe/Model :
No. Regristasi :
Tanggal :

PEMAKAIAN BAHAN
No.U. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah

PEMAKAIAN SUKU CADANG


No.U. Nama Suku Cadang No. Suku Cadang Satuan Jumlah

.................................., ....................
MEKANIK HIDROLIK

(.............................................)

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 62 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 63 dari 62
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Mekanik Hidrolik Alat Berat F45.500.2.2.30.II.02.002

Judul Modul: Pemeliharaan Sistem Hidrolik Alat Berat


Buku Informasi Edisi 1-2010
Halaman: 64 dari 62

Anda mungkin juga menyukai