Tiang Pancang 1
Tiang Pancang 1
Tiang Pancang 1
MAKALAH
PENDAHULUAN
Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton,
dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban
permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah.
Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau
mentrasfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah
keras yang letaknya sangat dalam ( Hutami, 2013).
Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak
mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Jika hasil pemeriksaan tanah
menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil dan kurang keras apabila besarnya
hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi
bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indikator bahwa
pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain
dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah
yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja padanya
(Sardjono, 1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup
untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan
yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles, 1991).
2. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak
ruangan bawah tanah di bawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang kaki-
kaki menara terhadap guling.
5. Sebagai faktor keamanan rambahan di bawah tumpuan jembatan dan atau pir,
khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potesial.
1. Tiang pancang dari kayu relatif lebih ringan sehingga mudah dalam
pengangkutan.
2. Kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk
pemancangan tidak menimbulkan kesulitan seperti misalnya pada tiang
pancang beton precast.
3. Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat
masuk lagi ke dalam tanah.
4. Tiang pancang kayu ini lebih baik untuk friction pile dari pada untuk end
bearing pile sebab tegangan tekanannya relatif kecil.
5. Karena tiang kayu ini relatif flexible terhadap arah horizontal
dibandingkan dengan tiang-tiang pancang selain dari kayu, maka apabila
tiang ini menerima beban horizontal yang tidak tetap, tiang pancang kayu
ini akan melentur dan segera kembali ke posisi setelah beban horizontal
tersebut hilang.
Precast renforced concrete pile adalah tiang pancang dari beton bertulang
yang dicetak dan dicor dalam acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup
kuat lalu diangkat dan dipancangkan. Karena tegangan tarik beton adalah kecil
dan praktis dianggap sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari pada beton
adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah dieri penulangan-
penulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul
pada waktu pengangkatan dan pemancangan. Karena berat sendiri adalah besar,
biasanya pancang beton ini dicetak dan dicor di tempat pekerjaan, jadi tidak
membawa kesulitan untuk transport.
Tiang pancang ini dapat memikul beban yang besar (>50 ton untuk
setiap tiang), hal ini tergantung dari dimensinya. Dalam perencanaan tiang
pancang beton precast ini panjang dari pada tiang harus dihitung dengan teliti,
sebab kalau ternyata panjang dari pada tiang ini kurang terpaksa harus
dilakukan penyambungan, hal ini adalah sulit dan banyak memakan waktu.
Precast Prestressed Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton prategang
yang menggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai gaya prategangnya.
Pondasi tiang pancang tipe ini adalah pondasi yang di cetak di tempat dengan
jalan dibuatkan lubang terlebih dahulu dalam tanah dengan cara mengebor tanah
seperti pada pengeboran tanah pada waktu penyelidikan tanah. Pada Cast in
Place ini dapat dilaksanakan dua cara:
1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton dan ditumbuk sambil pipa tersebut ditarik keatas.
2. Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton, sedangkan pipa tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
Sedang tampang segi enam atau segi delapan beraturan merupakan perbaikan
dari tampang bujur sangkar, tetapi pekerjaan acuan menjadi lebih sukar hingga
relative biayanya akan menjadi lebih mahal.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR RUJUKAN
Bowles, J. E., 1991, Analisa dan Desain Pondasi, Edisi keempat Jilid 1, Erlangga,
Jakarta
Sartawan, Ari . 16 05 2015
http://infotekniksipilofficial.blogspot.com/2015/05/pondasi-tiang-pancang.html