Dasar Teori Pembuatan Larutan
Dasar Teori Pembuatan Larutan
Dasar Teori Pembuatan Larutan
DASAR TEORI
Dalam ilmu kimia, pengertian larutan ini sangat penting karena hampir semua reaksi
terjadi dalam bentuk larutan. Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran serba sama dari
dua komponen atau lebih yang saling berdiri sendiri. Disebut campuran karena terdapat
molekul-molekul, atom-atom atau ion-ion dari dua zat atau lebih. Larutan dikatakan homogen
apabila campuran zat tersebut komponen-komponen penyusunnya tidak dapat dibedakan satu
dengan yang lainnya lagi. Misalnya larutan gula dengan air, dimana kita tidak dapat lagi
melihat dari bentuk gulanya, hal ini karena larutan sudah tercampur secara homogen.
Konsentrasi larutan digunakan untuk menyatakn jumlah zat terlarut di dalam larutan.
Jumlah zat terlarut ini dapat dinyatakan dalam persen(%), ppm(part per million),
bpj(bagian per juta), normalitas(N), molaritas (M), dan molalitas(m).
Persen(%) menyatakan jumlah zat terlarut dalam 100 bagian, misalnya NaCl 10% artinya
dalam 100ml larutan terdapat 10 gram NaCl, etanol 2% artinya dalam 100 ml larutan
terdapat 2ml etanol.
Part per million(ppm) menyatakan jumlah zat terlarut dalam 1000000 bagian. Misalnya
kandungan besi adalah 5 ppm artinya dalam 1 liter air terdapat 5mg besi atau dalam 1kg
air terdapat 1mg besi.
Molaritas(M) menyatakan jumlah zat terlarut dalam 1 liter larutan. Misalnya NaOH 1 M
artinya dalam 1 liter larutan terdapat 1 mol NaOH atau 40 gram NaOH (Mr NaOH=40).
Normalitas(N) menyatakan jumlah zat terlarut dalam molekvalen, dalam 1 liter molekv
setara dengan 1 mol elektron.
Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti
dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N atau M. Larutan standar sekunder
adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan cara menitrasi dengan larutan
standar primer. Larutan baku primer biasanya dibuat hanya sedikit dan penimbangan
yang dilakukan harus teliti.
Pembuatan Larutan Standar dari Zat Cair
Larutan yang ada di laboratorium umumnya berbentuk pekat. Pembuatan larutan standar
dari zat cair biasanya disebut dengan pengenceran. Pengenceran itu biasanya dari zat cair yang lebih
pekat menjadi lebih encer, biasanya menggunakan aquades sebagai pengencernya. Pengenceran suatu
zat cair dapat dilakukan terhadapat zat cair yang telah diketahui konsentrasinya maupun yang belum
diketahui normalitas atau molaritasnya.
V1 .M1 = V2 .M2
N x V x Mr
A = 10 n x L x K
Dengan :
A :Zat cari yang akan diencerkan
N :normalitas zat cair yang diperlukan
V :volume zat cair yang diperlukan
Mr : Masa relative zat
n : Elektron Valensi
L :Berat jenis zat
K :kadar zat
Jika kadar zat cair tersebut belum diketahui, maka dapat ditentukan dengan cara menemukan
berat jenisnya terlebih dahulu (dengan pignometer atau aerometer). Setelah itu ditentukan kadarnya
dengan cara memasukan data berat jenis yang telah diketahui ke dalam tabel konversi yang ada.